Anda di halaman 1dari 28

Nama : Uun Utina

NIM : 931420117
Kelas : B Keuangan
Tugas : Mereview Jurnal
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan

1. Analisis Kinerja Keuangan BUMN


Jurnal 1
Judul Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Likuiditas dan Profitabilitas
Nama jurnal Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer
Volume dan halaman Vol. 1 Hal. 1-14
Penulis Emi Masyitah dan Kahar Karya Sarjana Harahap2
Tahun 2018
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan suatu
perusahaan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan
perusahaan tersebut. Menganalisa kondisi keuangan suatu perusahaan
memiliki beberapa cara, namun analisa dengan menggunakan rasio-rasio
yang ada merupakan suatu hal yang sangat umum dilakukan dalam upaya
mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Pada dasarnya analisa rasio
adalah menghitung rasio-rasio tertentu berdasarkan suatu laporan keuangan
dan selanjutnya melakukan interpretasi atas hasil rasio tersebut. Melalui
analisa keuangan, perusahaan dapat menilai kinerjanya dari sudut
kemampuan laba (Profitability Ratio), Likuiditas (Liquidity Ratio), efesiensi,
dan efektifitas penggunaan dana dan biaya. Dengan menggunakan rasio-rasio
tersebut , perusahaan dapat mengetahui perkembangan kondisi keuangan
perusahaan dan dapat mengambil tindakan yang tepat atas informasi yang
telah tersedia.
Tujuan penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana
kinerja keuangan menggunakan Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas
pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)apabila diukur dengan
menggunakan Keputusan Mentri Badan
Permasalahan
1. Kinerja Keuangan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa jika dilihat dari rasio likuiditas yaitu cash ratio cendrung
mengalami penurunan dan belum mencapai Standar Mentreri BUMN
KEP-100/MBU/2002.
2. Kinerja Keuangan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa jika dilihat dari rasio likuiditas yaitu current ratio cendrung
mengalami penurunan dan belum mencapai Standar Mentreri BUMN
KEP-100/MBU/2002.
3. Kinerja Keuangan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa jika dilihat dari rasio profitabilitas yaitu ROI cendrung
mengalami penurunan dan belum mencapai Standar Mentreri BUMN
KEP-100/MBU/2002.
4. Kinerja Keuangan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa jika dilihat dari rasio profitabilitas ROEcendrung mengalami
penurunan dan belum mencapai Standar Mentreri BUMN
KEP-100/MBU/2002.
Metodologi penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi.
Hasil pembahasan Dari hasil penelitian menunjukan bahwa rasio likuiditas yaitu cash ratio pada
tahun 2010 sampai 2014 nilainya belum mencapai Standar Mentri BUMN.
Current ratio pada 5 tahun tersebut, nilainya juga belum mencapai Standar
Mentri BUMN.Hal ini menunjukan perusahaan belum mampu membayar
hutang lancarnya dengan aktiva lancar dan kas yang tersedia di perusahaan.
Dan dari segi profitabilitas yaitu return on investment (ROI) di nilai kurang
baik karena nilainya tidak mencapai Standar Mentri BUMN, sedangkan
return on equity (ROE) pada tahun 2011 di katakan baik karena nilainya
melebihi Standar BUMN, namun di tahun 2010,2012,2013,2014 dikatakan
kurang baik karena nilainya tidak mencapai Standar BUMN. Bahkan ditahun
2013 dan 2014 perusahaan mengalami kerugian. Hal ini menunjukan bahwa
kinerja keuangan perusahaan kurang baik.

Jurnal 2
Judul Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Metode RGEC Pada Bank
BUMN Periode 2012-2013
Nama jurnal Ilmu Administrasi Bisnis
Volume dan halaman Vol. Hal. 363-374
Penulis Jayanti Mandasari
Tahun 2015
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Bank atau Perbankan merupakan pilar dalam membangun sistem
perekonomian dan keuangan Indonesia karena perbankan memiliki peran
yang sangat penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan
yang menghubungkan dana-dana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang
surplus kepada unit-unit ekonomi yang membutuhkan bantuan dana (deficit).
Kinerja bank yang berjalan dengan baik akan dapat menyokong
pertumbuhan bisnis karena peran bank disini adalah sebagai penyedia dana
investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi
produksi.
Tujuan penulisan
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan Bank BUMN

(BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) periode 2012-2013 dengan pendekatan

metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings,

Capital).Alat analisis yang dipergunakan adalah Metode RGEC (Risk

Profiel, GCG, Earning, Capital).


Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini

adalah : “Bagaimana kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan

Bank Mandiri) dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earnings, Capital) selama periode tahun 2012-

2013?”
Metodologi penelitian
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Populasi penelitian ini seluruh Bank BUMN yang terdaftar dalam

direktori Bank Indonesia, yang memiliki laporan tahunan periode tahun 2012

sampai 2013.
Hasil pembahasan
Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi profil risiko yaitu dengan

menganalisis risiko kredit yang diwakili dengan rasio NPL selama periode

2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan NPL

setiap bank dibawah 5%. Sedangkan dari analisis risiko likuiditas yang

diwakili dengan rasio LDR selama periode 2012-2013 dapat dikatakan


Cukup Likuid. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan rasio LDR setiap Bank

85%< Rasio ≤ 100% atau Rasio ≤ 50%. Secara keseluruhan kinerja keuangan

dari segi tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG)

yaitu dengan menganalisis nilai komposit GCG yang ada di dalam laporan

tahunan masing-masing Bank BUMN selama periode 2012-2013 kinerja

Sangat Baik karena <3,5%.

Jurnal 3
Judul Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Batang
Kapas Pesisir Selatan
Nama Jurnal Jurnal Manajemen dan Keuangan
Volume dan halaman Vol. 4 Hal. 1-7
Penulis Dina Septi Rahmayeli, Doni Marlius
Tahun 2018
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan
penting dalam bidang perekonomian suatu Negara (khususnya dibidang
pembiayaan, perekonomian dan pembangunan). Perbankan adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank, kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (Imamah, 2012)
Bank adalah suatu badan usaha yang berfungsi menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari segi fungsinya, bank
dibagi menjadi dua yaitu Bank Umum dan Bank perkreditan Rakyat (BPR).
Pada zaman sekarang ini Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki pasar
tersendiri di masyarakat. Menurut (Imamah, 2012) Pada umumnya
masyarakat yang mempunyai usaha kecil menengah cenderung memilih
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai tempat untuk mengembangkan
usahanya dengan meminjam uang dengan bunga kredit kecil dan prosedur
peminjamannya mudah dengan didukung oleh manajemen
Tujuan penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank

pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jorong Kampuang Tangah


Pariaman Cabang Padang yang harus dilakukan bank dalam meminimalisir

permasalahan yang terjadi.


Permasalahan
Secara keseluruhan data keuangan PT. BPR BPR-JKT Pariaman Cabang

Padang 2015-2016 mengalami peningkatan, namun laba sebelum pajak dari

tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami penurunan. Melihat kenyataan diatas,

maka sangat penting bagi bank untuk menganalisis tingkat kesehatan bank

untuk mempertahankan kelangsungan operasional bank dalam menghadapi

persaingan. Oleh karena itu diperlukan metode CAMEL yaitu Capital

(Permodalan), Asset quality (kualitas asset), Management (manajemen),

Earning (rentabilitas), dan Liquidity (likuiditas).


Metodologi penelitian
Dalam pengumpulan data dan bahan untuk melakukan penelitian ini, penulis

menggunakan metode dengan dua cara sebagai berikut : a. Peninjauan

Langsung Ke Objek dan b) Studi kepustakaan


Hasil pembahasan
Hasil dari penelitian ini adalah Analisis Tingkat Kesehatan Bank PT. BPR-

JKT Pariaman Cabang Padang yang dapat dilihat pada beberapa tahapan

proses dari tingkat kesehatan, penilaian keabsahan data atau berkas, analisis

CAMEL yaitu analisis Capital Adequacy Ratio (CAR) yang menurun pada

tahun 2015 sebesar 15% dan menurun pada tahun 2016 sebesar 11% karena

tidak ada penurunan atau penambahan modal, sedangkan CAR tahun 2015-

2016 berada di atas standar BI sebesar 8% yang berarti sehat. Rasio BPR

JKT Cabang Pariaman Padang berada dibawah 10,35% dalam kategori sehat,

serta ROA yang dimiliki dalam kondisi sehat sedangkan Rasio LDR PT.

BPR-JKT Pariaman Cabang Padang tidak dalam kategori sehat pada tahun

2015-2016 bank tidak dapat menjaga LDR di bawah 94,75%.

2. Analisis Keuangan Bank dengan Metode Camel


Jurnal 1
Judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMELS dan
Metode RGEC
Nama jurnal Jurnal Akuntansi AKUNESA
Volume dan halaman Vol. 1 Hal. 1-21
Penulis Bayu Aji Permana
Tahun 2012
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan
yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan produk-produk lainnya. Kesehatan
merupakan hal yang paling penting di dalam berbagai bidang kehidupan,
baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan
meningkatkan gairah kerja dan kemampuan kerja serta kemampuan lainnya.
Bank yang tidak sehat, bukan hanya membahayakan dirinya sendiri, akan
tetapi pihak lain. Penilaian kesehatan bank amat penting disebabkan karena
bank mengelola dana dari maasyarakat yang dipercayakan kepada bank.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengulas tentang bagaimanakah tingkat

kesehatan bank ditinjau dari analisis financial (Risk profile, good corporate

governance, earnings dan capital) dan perbedaan antara metode analisis

RGEC dengan CAMELS.


Permasalahan
Krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir memberi

pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas

perbankan yang tidak diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang

memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank

maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dari

krisis keuangan global telah mendorong perlunya peningkatan efektivitas

penerapan manajemen risiko dan good corporate governance. Tujuannya

adalah agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini,

melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta

menerapkan good corporate governance dan manajemen risiko yang lebih

baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis.


Metodologi penelitian
Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Hasil pembahasan
Metode CAMELS dan RGEC adalah dua di antara beberapa Peraturan Bank

Indonesia yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesehatan bank.

Metode CAMELS menilai tingkat kesehatan bank dari faktor permodalan,

kualitas asset, manajemen, pendapatan, likuiditas, dan sensitivitas pasar.

Metode RGEC menilai tingkat kesehatan bank dari faktor risiko profile,

Good Corporate Governance, pendapatan, dan permodalan. Metode

CAMELS sebenarnya telah memberikan gambaran tingkat kesehatan bank

yang efektif akan tetapi metode CAMELS tidak memberikan suatu

kesimpulan yang mengarahkan ke satu penilaian. Antar faktor memberikan

penilaian yang sifatnya bisa berbeda. Sedangkan metode RGEC lebih

menekankan akan pentingya kualitas manajemen. Manajemen yang

berkualitas tentunya akan mengangkat faktor pendapatan dan juga faktor

permodalan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengatasi

kelemahan metode CAMELS, Bank Indonesia menetapkan aturan baru

dengan menggunakan Risk Based Bank Rating. Analisis tingkat kesehatan

Bank dengan menggunakan Risk Based Bank Rating lebih menekankan pada

profil risiko.

Jurnal 2
Judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel
Pada Industri Perbankan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Nama jurnal Jurnal EMBA
Volume dan halaman Vol.1 Hal. 263-272
Penulis Yulia Wilhelmina Kaligis
Tahun 2013
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang sangat penting peranannya
dalam kegiatan ekonomi. Menghadapi persaingan di bidang perbankan yang
makin ketat, kepercayaan dari masyarakat merupakan salah satu kunci sukses
untuk mendorong kemajuan.
Tujuan penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kesehatan perbankan

BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 dengan

menggunakan metode CAMEL.


Permasalahan
Salah satu sumber yang dapat digunakan untuk menilai sehat tidaknya suatu

bank adalah dengan menganalisis laporan keuangan bank. Laporan keuangan

ialah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat itu

atau dalam suatu periode tertentu. Hasil analisis laporan keuangan akan

memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki

perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan, manajemen akan dapat

memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang

dimiliki perusahaan harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.


Metodologi penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah

menggunakan metode dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita biografi,

peraturan, kebijakan (Sugiyono, 2010 : 240). Adapun metode dalam

penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan dan pencatatan

data laporan keuangan yang bersumber dari dokumen bank-bank BUMN

yang dimaksud.
Hasil pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa dari keempat

perbankan BUMN yaitu BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri, kinerja

keuangan yang paling baik dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia. Hal

tersebut ditunjukkan dengan nilai rasio CAMEL yang sehat sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia dan Return On Asset paling besar tahun 2010-

2012. Kinerja keuangan paling lemah dimiliki oleh Bank Tabungan Negara,

dengan diperolehnya LDR di bawah kentuan BI untuk predikat sehat dan

Return On Asset paling rendah. Penilaian tingkat kesehatan bank keempat


perbankan BUMN berada pada predikat sehat dengan diperolehnya bobot

CAMEL yang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Jurnal 3
Judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel
(Studi Kasus Pada Pt. Bank Mandiri Tbk)
Nama jurnal jurnal EMBA
Volume dan halaman Vol.5 Hal.2143-2149
Penulis Rika Saleo
Tahun 2017
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang keberadaan sektor perbankan sebagai lembaga penghimpun dana masyarakat
semakin meningkat, ditandai dengan semakin tingginya penyaluran dana
masyarakat ke sektor perbankan. Peningkatan tersebut juga meningkatkan
resiko yang dihadapi oleh bank
Tujuan penulisan
Tujuan laporan keuangan pada sektor perbankan adalah untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan aktivitas operasi perbankan yang bermanfaat dalam pengambilan

keputusan. Dengan adanya analisa laporan keuangan dapat diketahui tingkat

kinerja suatu bank, karena tingkat kinerja merupakan salah satu alat

pengontrol kelangsungan hidup. Dari laporan keuangan, maka akan diketahui

tingkat kinerja suatu bank (sehat atau tidak sehat).


Permasalahan
Sama seperti bank lainnya, bank mandiri juga harus diketahui kesehatannya.

Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu

memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku.


Metodologi penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus

dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis

data-data Laporan Keuangan yang kemudian ditabulasikan untuk


menentukan kategori perusahaan perbankan tersebut dapat dikatakan sehat

atau tidak sehat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Laporan

Keuangan Bank yang bersumber dari bank itu sendiri.


Hasil pembahasan
Berdasarkan analisis tingkat kesehatan pada Bank Mandiri Tbk, pada ahun

2011 sampai dengan tahun 2015, dapat ditarik kesimpulan bahwa

berdasarkan analisis metode CAMEL PT. Bank Mandiri Tbk, tergolong

perusahaan perbankan yang berpredikat SEHAT.

3. Pengambilan Keputusan Penanaman Modal


Jurnal 1
Judul Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Cabang Ambon)
Nama jurnal -
Volume dan halaman Vol. 10 Hal. 195-205
Penulis Belianus Patria Latuheru
Tahun 2016
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Perusahaan senantiasa berorientasi untuk mencapai tujuannya, maka perlu
menentukan strategi manajemen yang tepat, baik secara jangka pendek,
menengah, dan panjang. Salah satunya yaitu dengan melakukan
pengembangan usahanya dengan melakukan investasi dalam aktiva tetap.
Investasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam waktu yang relatif
panjang.
Tujuan penulisan Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kelayakan pengambilan
keputusan investasi terhadap penyediaan mesin crane di PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Ambon.
Permasalahan
Kebijaksanaan yang diambil harus dievaluasi secara cermat dan teliti dengan

memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Hal

ini dikarenakan kondisi masa mendatang diwarnai dengan ketidakpastian

dengan kata lain masa mendatang mengandung resiko. Oleh karena itu

analisis kelayakan investasi dapat menjadi bahan pertimbangan dalam


mengambil suatu keputusan. Mengingat investasi memerlukan dana yang

cukup besar, sedangkan pengembaliannya membutuhkan waktu yang cukup

lama. Sebelum investasi dilaksanakan perlu adanya analisis untuk menilai

kelayakan suatu investasi.


Metodologi penelitian
Penilaian tersebut menggunakan beberapa metode sebagai berikut: paybach

period, net present value, internal rate of return dan analisis sensitivitas.
Hasil pembahasan
Analisis tersebut menunjukkan bahwa keputusan dewan direksi layak

dilakukan untuk kelangsungan perusahaan.

Jurnal 2
Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investor Individu Dalam Pengambilan
Keputusan Investasi Sekuritas Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Nama jurnal Jurnal Ekonomi,
Volume dan halaman Vol. 4 Hal. 90-101
Penulis Dihin Septyanto
Tahun 2013
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Perhatian dalam persoalan investasi mencerminkan perhatian terhadap
informasi dalam menginterpretasikan informasi untuk pengambilan
keputusan. Bagi investor, informasi merupakan signals yang berfungsi
sebagai stimulus (Bruns, 1968) yang mempengaruhi proses cognitive karena
menginformasikankinerja keuangan perusahaan, prospek perusahaan,
uncertainty, expected values, dan sarana tanggung jawab manajemen kepada
stakeholder. Melalui pusat pemahaman pemrosesan informasi dari cognitive-
nyaterjadi proses mental investment pada investor.Sehingga, signal informasi
dapat dianggap good news atau bad news. Manifestasi good news dan bad
news adalah wujud dari persepsi expected values (return) dan risk serta
menunjukkan attention investor pada penentuan pengambilan keputusan
investasi.
Tujuan penulisan
Tujuannya adalah untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku investor dalam keputusan

investasi efek di Bursa Efek Indonesia menggunakan manfaat informasi


keuangan (information usefulness).
Permasalahan
Investor mempunyai respon terhadap informasi laporan keuangan

tetapimempunyai kemampuan cognitive terbatas dalam menginterpretasikan

informasi yang mereka terima. Sehingga investor bertindak secara naive,

irrasional, dan unsophisticated (tidak canggih) (Prabowo, 2000). Oleh

karenanya, investor cenderung mendasarkan pada rumor, isu, spekulatif, dan

berperilaku mass behaviour, impulsivity, loss-control, dan impatience

(Sjahrir, 1995:229). Akibat hal tersebut diatas akan memberikan konsekuensi

masalah, yaitu: a. Investor melakukan pengambilan keputusan yang salah, b.

Menyesatkan investor untuk merubah dan menyesuaikan keyakinan. c.

Memberikan perilaku investor yang lebih banyak bersikap menuruti kata hati

sehingga keputusan investasi banyak mengalami risiko yang tinggi. d.

Investor berperilaku sebagai taking profit untuk memperhatikan capital gain.

Proses ini menunjukkan bahwa investor menyukai investasi jangka pendek,

perilaku spekulatif, serta melakukan strategi aktif dengan memperhatikan

faktor makro seperti isu, rumor, politik, konspirasi, insider trading, regulasi,

anomali pasar, dan lain-lain.


Metodologi penelitian
Penelitian ini menggunakan kausalitas - penjelasan . Subyek penelitian

dipilih investor individu yang ada di Bursa Efek Indonesia 135 responden.

Pemilihan ini ditentukan untuk mengetahui manfaat informasi keuangan

dalam investasi , sikap canggih dan rasional tentang maksimalisasi utilitas

dalam proses pengambilan keputusan investasi. Analisis data menggunakan

Struktural Pemodelan Persamaan dengan program AMOS.


Hasil pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak memiliki manfaat

mengubah kepercayaan awal investor untuk melakukan keputusan investasi.

Studi menunjukkan bahwa manfaat informasi keuangan tidak ada

berpengaruh pada niat investasi. Analisis juga menunjukkan bahwa norma

subyektif menjadi positif mempengaruhi niat investasi, yaitu semakin tinggi


kekuatan pengaruh sosial, semakin niat investor untuk berinvestasi lebih

tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan efek positif dari norma subyektif

tentang revisi keyakinan. Hasil lainnya menunjukkan keyakinan yang

direvisi positif mempengaruhi niat investasi, hal ini menunjukkan persepsi

investor terhadap informasi keuangan dan non-keuangan yang termotivasi

untuk mengubah keyakinan awal tentang repositioning persediaan. Temuan

dari penelitian ini adalah investor tidak canggih dan tidak rasional karena itu

tidak menggunakan informasi dalam laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan investasi persediaan .

Jurnal 3
Judul Analisis Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan Investasi Pada
Masyarakat Kota Bandung
Nama jurnal Jurnal Manajemen dan Bisnis
Volume dan halaman Vol. 3 Hal. 301-312
Penulis Citra Khairiyati, Astrie Krisnawati
Tahun 2019
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Pada era ekonomi seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang semakin
sadar akan pentingnya berinvestasi. Seseorang akan melakukan kegiatan
investasi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang besar di masa
yang akan datang. Hal ini didukung dengan meningkatnya nilai investasi di
Indonesia, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
realisasi investasi di kuartal III 2017 mencapai Rp 513,2 triliun atau naik
sebesar Rp 13,18 triliun dibandingkan capaian tahun sebelumnya yaitu Rp
453,4 triliun. Peningkatan jumlah investor pasar modal juga terjadi di Kota
Bandung selama 2017 sampai dengan 2018. Berdasarkan data Otoritas Jasa
Keuangan (2018) dapat diketahui hingga akhir bulan agustus 2018 total
jumlah investor pasar modal di Kota Bandung sebesar 64.417 investor. Salah
satu faktor pendorong meningkatnya jumlah investor adalah meningkatnya
pendapatan masyarakat yang dapat diketahui dari data BPS Kota Bandung
(2018) melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Kota
Bandung yang terus meningkat. Pada tahun 2017 PDRB perkapita Kota
Bandung atas dasar harga konstan sebesar Rp. 69,2 juta atau naik 4,47 persen
dibanding tahun 2016. Dengan peningkatan tersebut secara umum
kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dari tahun ke tahun semakin
membaik, sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan
investasi.
Tujuan penulisan
Peneliti ingin mengetahui apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap

keputusan investasi pada masyarakat Kota Bandung.


Permasalahan
Permasalahannya adalah banyak masyarakat yang masih kurang memahami

bagaimana cara berinvestasi yang baik dan benar sehingga banyak dari

mereka yang tertipu oleh investasi dengan tawaran keuntungan bunga yang

tak masuk akal dan pengelolaan investasi yang tidak jelas. Investasi seperti

ini disebut dengan investasi ilegal atau investasi bodong. Kondisi seperti ini

menjadi salah satu penyebab makin maraknya kasus penipuan dan

penawaran investasi bodong kepada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat

harus lebih memahami jenis instrumen investasi yang akan mereka gunakan

agar tidak tertipu di kemudian hari. Dengan pengetahuan yang cukup akan

suatu instrumen investasi dapat membantu seorang investor untuk

memudahkan dalam memilih keputusan investasi yang tepat, sehingga

investor dapat memaksimalkan tingkat pengembalian/return.


Metodologi penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat

Kota Bandung yang memiliki investasi sebagai sampel dengan jumlah

sebanyak 400 responden. Pengambilan sampel menggunakan non probability

sampling dengan pendekatan purposive sampling. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana


Hasil pembahasan
Dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t didapatkan hasil t hitung

(21,313) > t tabel (1,966) dengan nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05,

artinya literasi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

investasi pada masyarakat Kota Bandung. Besarnya pengaruh literasi

keuangan terhadap keputusan investasi dapat dilihat dari nilai koefesien


determinasi yaitu sebesar 53,3%. Sedangkan 46,7% dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: Literasi Keuangan,

Keputusan Investasi, Masyarakat Kota Bandung.

4. Analisis Pengkreditan
Jurnal 1
Judul Analisis Kinerja Penghimpunan Dana dalam Meningkatkan Penyaluran
Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat
Nama jurnal Jurnal Moneter
Volume dan halaman Vol. 4 Hal. 121-131
Penulis Wangsit Supeno
Tahun 2017
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan perbankan
yang memiliki fungsi intermediasi dengan kegiatan utama menghimpun dana
simpanan dari masyarakat, berupa Tabungan dan Deposito berjangka,
kemudian menyalurkan dana tersebut kepada msyarakat dalam bentuk
pemberian kredit. Dengan semakin meningkatnya ekspansi penyaluran kredit
BPR dengan jenis modal kerja, investasi dan konsumtif kepada masyarakat,
maka kebutuhan akan dana untuk ketersediaan likuiditas operasional BPR
juga semakin besar.
Tujuan penulisan
Tujuan penelitian sesuai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini

sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja penghimpunan Dana BPR

secara Nasional selama tahun 2014 sampai dengan Juni 2017. 2. Untuk

mengetahui kinerja penyaluran kredit BPR secara Nasional selama tahun

2014 sampai dengan Juni 2017.


Permasalahan
Hal yang perlu mendapat perhatian manajemen BPR dalam penyediaan dana

operasional adalah biaya dana yang akan menjadi beban BPR, yang dapat

mempengaruhi efisiensi operasional BPR dan suku bunga kredit yang akan

ditawarkan. Selain itu, sesuai Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun

1998, kegiatan utama BPR adalah menghimpun dana simpanan masyarakat


berupa tabungan dan deposito berjangka. Kedua sumber dana simpanan

tersebutmerupakan bagian penting dalam struktur pendanaan BPRyang harus

terus ditingkatkan agar operasional BPR lebih efisien dan memiliki daya

saing yang tinggi. Selain itu dalam penyaluran kredit BPR wajib menerapkan

Manajemen Risiko yang baik, sebab BPR harus bertanggung jawab atas

penyediaan dana untuk kebutuhan pengembalian dana simpanan nasabah dan

juga untuk pengembalian pinjaman kepada kreditur baik antar bank maupun

non bank atas dana yang telah diterima BPR.


Metodologi penelitian
Penulis dalam menyusun penelitian ini menggunakan metode pustaka, dan

pengkajian Data sekunder mengenai perkembangan penghimpunan dana dan

penyaluran kredit BPR secara Nasional periode tahun 2014 sampai dengan

Juni 2017,bersumber dari Laporan Statistik Perbankan Indonesia (SPI)

Volume 15 Nomor 07 bulan Juni 2017 yang dipublikasikan Otoritas Jasa

Keuangan, dan regulasi yang berlaku. Penulis melakukan analisis trend

berdasarkan data yang tersedia kemudian dilakukan interpretasi.


Hasil pembahasan
Hasil riset dan analisis data yang bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), sejak tahun 2014 hingga Juni 2017 menunjukkan kinerja BPR dalam

penghimpunan dana dan penyaluran dana dalam bentuk kredit dinilai

mengalami pertumbuhan yang terus meningkat, sehingga BPR dapat terus

meningkatkan kerjasama dengan nasabah dan dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat. Program Penjaminan Simpanan dari Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS) sangat membantu untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat dan nasabah kepada BPR. Dengan semakin

tersedianya dana, maka Bank Perkreditan Rakyat berpotensi untuk

meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat secara sehat.

Jurnal 2
Judul Analisis pengaruh faktor internal bank dan eksternal terhadap Non-
Performing Financing (NPF) pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah di
Indonesia
Nama jurnal Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam
Volume dan halaman Vol.5 Hal. 42-49
Penulis Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati, Syafrildha Bimo
Tahun 2019
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Pada perkembangan saat ini BPRS memiliki tantangan yang besar yaitu
tingkat persaingan yang tinggi dan kemampuan pengedalian risiko terutama
risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang
disepakati. Sejauh ini risiko kredit dikenal sebagai risiko terbesar yang
dihadapi bank. Risiko ini tidak terhindarkan karena risiko tersebut melekat
pada kegiatan utama yang dijalankan bank yaitu menyalurkan dana. Risiko
ini menjadi risiko terbesar karena kerugian akibat kredit macet dapat
berpotensi menghancurkan permodalan bank. Rasio kredit bermasalah atau
Non-Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang yang digunakan
untuk mengukur kredit macet suatu bank.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan makroekonomi

yang mempengaruhi Non Performing Financing (NPF) BPRS (Bank

Perkreditan Rakyat Syariah) di Indonesia.


Permasalahan
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu seperti yang diungkapkan di

atas, masih perlu dilakukan penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi NPF khususnya untuk BPRS, mengingat BPRS memiliki

peran penting bagi pengembangan UMKM


Metodologi penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data

panel dengan mengambil sampel sebanyak 54 BPRS dari tahun 2012 hingga

2017 secara semesteran.


Hasil pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap NPF BPRS di Indonesia

variabel Total Asset tidak berpengaruh signifikan, CAR dan ROA

berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan OER berpengaruh positif dan

signifikan. Sedangkan variabel makro ekonomi BI Rate dan PDRB


berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF BPRS di Indonesia.

Terakhir, variabel inflasi dan pengangguran tidak berpengaruh terhadap NPF

BPRS di Indonesia.

Jurnal 3
Judul Analisis Pengendalian Internal Dalam Pemberian Kredit Pada PT Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Indomitra Mandiri
Nama jurnal Jurnal Terapan Informatika Nusantara
Volume dan halaman Vol. 1 Hal. 157-162
Penulis Hadion Wijoyo
Tahun 2020
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang bekerja berdasarkan kepercayaan,
dalam kegiatan operasionalnya bank menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 11
tentang perbankan pengertian kredit dirumuskan bahwa ’’penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga” (JDIH n.d.). Membicarakan kredit macet, sesungguhnya
membicarakan risiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit,
dengan demikian bank tidak mungkin terhindar dari kredit macet. Kemacetan
kredit adalah suatu hal yang merupakan penyebab kesulitan terhadap bank
itu sendiri, yaitu berupa kesulitan terutama yang menyangkut tingkat
kesehatan bank, karenanya bank wajib menghindarkan diri dari kredit macet.
Tujuan penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengendalian internal dalam

pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Indomitra

Mandiri
Permasalahan
Kemacetan kredit adalah suatu hal yang merupakan penyebab kesulitan

terhadap bank itu sendiri, yaitu berupa kesulitan terutama yang menyangkut

tingkat kesehatan bank, karenanya bank wajib menghindarkan diri dari kredit
macet. Timbulnya tunggakan kredit tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor, tetapi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada factor pengendalian

internal yang tetap mengacu kepada Character, Capacity, Capital, Collateral

dan Condition.
Metodologi penelitian
Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu penganalisaan

terhadap kenyataan – kenyataan yang ditemui di lapangan, kemudian

menghubungkannya dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan, sehingga

dapat diambil suatu kesimpulan yan merupakan pemecahan masalah yang

dihadapi.
Hasil pembahasan
Hasil analisis data penelitian tersebut menunjukan bahwa faktor-faktor yang

menyebabkan kredit macet pada PT. Indomitra Mandiri yaitu: bahwa pihak

bank telah melaksanakan survey sebelum memberikan kredit kepada debitur

(Character). Bahwa bank telah melakukan penilaian kelayakan calon debitur

baik aspek kemampuan membayar dan tidak memandang latar belakang

pendidikan calon debitur (Capacity). Dan pada umumnya pihak bank

beranggapan bahwa semua prosedur yang berhubungan dengan modal dan

agunan merupakan atura yang baku dari regulator (Capital). Dan bank tidak

mempersoalkan mengenai agunan karena merupakan hal yang telah

dipahami dan disepakai para pihak (Collateral). Dan pihak bank tidak terlalu

konsisten dalam penerapan 5C terkait kondisi ekonomi dari debitur

(Conditions) karena pihak bank beranggapan bahwa hal ini berhubungan

dengan keadaan ekonomi nasional maupun global.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Jurnal 1
Judul Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Mini Market Pelangi
Jambi
Nama jurnal Jurnal of Economics and Business
Volume dan halaman Vol. 1 hal 197-212
Penulis Pupu Sopini, Chairani Yuli Trifani
Tahun 2017
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Perusahaan perlu memberikan perhatian penuh dalam masalah sumber dan
penggunaan modal kerja agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Secara
umum tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimum,
menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memaksimumkan nilai
perusahaan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat
sifat dan biaya dari masingmasing sumber dana yang dipilih, karena masing-
masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda.
Manajer keuangan dalam hal ini membutuhkan informasi keuangan yang
kompleks sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan pendanaan.
Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang posisi keuangan perusahaan yaitu tersedianya laporan
keuangan. Analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat
penting bagi penganalisa intern dan ekstern, disamping masalah modal kerja
ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga
menunjukkan tingkat keamanan para kreditur terutama kreditur jangka
pendek. Modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami
kesulitan atau menghadapi bahayabahaya yang mungkin terjadi karena
adanya krisis atau kekacauan keuangan.
Tujuan penulisan
Tujuan menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja sampai bagaimana

modal kerja digunakan. Tujuan penelitian: 1) Untuk mengetahui sumber dan

penggunaan modal kerja Pada Mini Market Pelangi Periode 2012-2016. 2)

menganalisis penggunaan modal kerja Pada Mini Market Pelangi Periode

2012-2016 akurat.
Permasalahan
Masalah yang terdapat di jurnal tersebut tentang bagaimana cara penggunaan

modal kerja yang sangat penting bagi penganalisa internal dan ekternal.
Metodologi penelitian
Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kuantitatif dan jenis

data yang digunakan adalah data sekunder. Metode deskriptif kuantitatif

yaitu suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data keuangan

dengan cara membandingkan neraca, laporan laba rugi per periode dan
menghitung perubahan yang terjadi.
Hasil pembahasan
Hasil kajian sumber dan penggunaan modal kerja pada Mini Market Pelangi

Periode 2012-2016, lain-lain 1) Periode 2012-2013 meningkat sebesar 25,08

persen menunjukkan kelebihan modal kerja tahun 2013 sebesar Rp.

106.897.235,-. 2) Periode 2013-2014 meningkat sebesar 96,06 persen

menunjukkan kelebihan modal kerja 2014 sebesar Rp. 306.741.930,-. 3)

Periode 2014-2015 mengalami penurunan sebesar 1.513,66 persen yang

ditunjukkan modal kerja tahun 2014 sebesar Rp. 190.648.412,-. 4) Periode

2015-2016 meningkat sebesar 124,65 persen menunjukkan kelebihan modal

kerja 2016 sebesar Rp. 253.348.728,-. Penggunaan modal kerja di Mini

Market Pelangi Periode 2012-2016, lain-lain: 1) penggunaan modal kerja

periode 2012-2013 akurat. 2) penggunaan modal kerja periode 2013-2014

akurat. 3) penggunaan modal kerja periode 2014-2015 tidak tepat. 4)

penggunaan modal kerja periode 2015-2016 sudah tepat.

Jurnal 2
Judul Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Modal Kerja (SBI
Rate And Dollar Exchange Rate)
Nama jurnal jurnal ilmiah kesatuan
Volume dan halaman volume 11, hal. 47-52
Penulis Ratih Puspitasar
Tahun 2009
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan produk dari
proses manajemen, yang memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporan
keuangan dihasilkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan prinsip manajemen
yang berlaku umum. Interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan
perusahaan sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan dan perkembangan
keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis modal kerja sumber dan

penggunaan dana dan menganalisis tingkat likuiditas perusahaan. Analisis


dilakukan untuk menentukan apakah aktivitas sumber dan penggunaan

modal kerja dan peningkatan likuiditas atau menurun setiap periode


Permasalahan
Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan

penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-

sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja

merupakan dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat

digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya

untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah

buruh, gaji pegawai, dan sebagainya, dimana uang atau dana yang telah

dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan

dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya.


Metodologi penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif yaitu metode

yang bertujuan untuk mengambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung

pada saat terjadi penelitian dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi

diperusahaan.
Hasil pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Indosat Tbk., dan PT. XL

Axiata, Tbk menggunakan strategi agresif untuk mengelolanya modal kerja,

hal ini dibuktikan dengan adanya modal kerja negatif setiap tahunnya, dan

berfluktuasi likuiditas, sehingga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

atau menurun. Namun jika dibandingkan dengan keduanya perusahaan PT.

Indosat, Tbk lebih baik dari PT. XL Axiata, Tbk khususnya pada tingkat

likuiditas. Hasil evaluasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

pengurangan modal kerja PT Indosat Tbk. Dan PT. XL Axiata, Tbk,

menghasilkan angka negatif terlihat dari perhitungan sumber dan kegunaan,

dan juga likuiditas PT. Indosat dan PT. XL Axiata, Tbk meningkat dan

menurun setiap tahun.


Jurnal 3
Judul Analisa Laporan Sumber-Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Dalam
Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Pada PT. Fast Food. Tbk
Nama jurnal Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume dan halaman Vol. 16 Hal. 1-13
Penulis Agus Suratinoyo
Tahun 2016
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Modal kerja perusahaan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar
dapat memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu perusahaan
bisa beroperasi secara ekonomis dan juga dapat menekan biaya operasional
perusahaan menjadi rendah, menunjang segala kegiatan operasi perusahaan
secara teratur.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan sumber-sumber dan

penggunaan modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan pada

PT. Fast Food. tbk


Permasalahan
Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan franchise ini

mengalami kemerosotan ketika terjadi krisis moneter. Para penerima

franchise asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang

terperosok sangat dalam. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk menghadapi perubahan

yang terjadi, serta mencegah agar sejarah tidak berulang, perusahaan tentu

saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang diantaranya

meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik

sehingga sasaran utama perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula

perusahaan perlu melakukan pengelolaan dana dengan baik agar tersedia

dana yang cukup dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi, seperti

menambah tenaga kerja, mesin, dan lain-lain, ataupun dalam perluasan

usaha.
Metodologi penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder artinya data
laporan keuangan perusahaan tidak diperoleh langsung dari perusahaannya,

melainkan melalui pengambilan data pada Bursa Efek Indonesia. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu

analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk mengetahui pengelolaan

sumber-sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan serta bagaimana

hubungannya dengan tingkat likuiditas perusahaan. Data yang dianalisis

berupa laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi

selama 4 periode yaitu 2011, 2012, 2013 dan Triwulan III 2014.
Hasil pembahasan
Hasil analisa menunjukkan bahwa analisa sumber dan penggunaan modal

kerja pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk (KFC) untuk periode 2011 sampai

dengan September 2014 sudah efesien. Modal Kerja Mengalami Kenaikan

setiap tahunnya begitu juga dengan laba yang di dapatkan melalui

operasional perusahaan. Kebijakan sumber modal kerja perusahaan sudah

optimal dalam arti pencarian sumber modal kerja yang merupakan tulang

punggung operasi perusahaan selalu tersedia dan mengalami kenaikan,

sehingga kebijakan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan

operasionalisasi guna mendapatan laba (profitabilitas) yang optimal dapat

dicapai. Begitupun dengan kebijakan penggunaan modal kerja dapat

dikatakan sesuai dengan sasaran manajemen perusahaan khususnya dalam

bidang keuangan dan menyangkut berjalannya operasionalisasi perusahaan

6. Analisis Laba Kotor


Jurnal 1
Judul Pengaruh Biaya Produksi terhadap Laba Kotor
Nama jurnal Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi
Volume dan halaman Vol 1, Hal 15-26
Penulis Asep Mulyana
Tahun 2018
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Manufaktur merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah sesuatu
barang jadi melalui proses tahapan teknologi untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi. Oleh karena itu, dengan adanya proses manufaktur
perusahaan mengeluarkan biaya produksi. Laba kotor yang besar sangat
diharapkan oleh setiap perusahaan dengan tujuan utamanya mencapai laba.
Laba kotor akan memengaruhi laba bersih suatu perusahaan yang nantinya
akan berpengaruh pula pada kelangsungan usahanya. Apabila laba kotor
kecil maka laba bersihnya pun kecil sehingga dikhawatirkan perusahaan
tersebut tidak dapat meneruskan usahanya. Selain itu angka yang ada dalam
laba kotor dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan
memprediksi arus kas masa depan.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap

laba kotor PT Indo Rama Synthetics Tbk dan PT Pan Brothers Tbk.
Permasalahan
Masalah yang terdapat dalam jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh

biaya produksi terhadap laba kotor PT indo rama synthetics Tbk dan PT Pan

borthers Tbk yang dicari dalam laporan keuangan dari tahun 2011-2015 yang

di publikasikan di BEI.
Metodologi penelitian
Penelitian ini mengambil data laporan keuangan dari tahun 2011-2015 yang

di publikasikan di BEI. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif, uji normalitas, uji korelasi, dan uji koefisien determinasi

sedangkan dalam uji hipotesis penelitian ini mengunakan uji t.


Hasil pembahasan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa biaya produksi memiliki nilai

korelasi sebesar 78% menandakan hubungan yang kuat, hasil keofisien

determinasi sebesar 60,8 % dan sisanya 39,2% dipengaruhi faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini, hasil analisis regresi = Y: 167.628, 498 +

0,071X dan berpengaruh signifikan karena t hitung = 3,522 > dari t tabel=

1,833 dengan nilai signifikansi 0,008 > 0,05.


Jurnal 2
Judul Analisis Kemampuan Prediktif Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, Arus
Kas Operasi, Perubahan Hutang, Perubahan Piutang, Perubahan Persediaan
Dan Perubahan Beban Depresiasi Terhadap Arus Kas Operasi Masa Depan
Nama jurnal PRISMA
Volume dan halaman Volume 01 (Hal: 120-135)
Penulis Dena Nursya’adah
Tahun 2020
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Seiring perkembangan zaman perekonomian dunia ikut berkembang pesat,
khususnya di bidang keuangan dan investasi. Perkembangan tersebut
memberikan dampak positif bagi perusahaan berskala nasional maupun
multinasional dalam hal memperoleh sumber pendanaan untuk membantu
peningkatan produksi perusahaan, salah satunya melalui penerbitan saham di
pasar modal.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan prediktif laba, arus

kas operasi tahun berjalan dan komponen akrual terhadap arus kas operasi

masa depan.
Permasalahan
Hasil penelitian terdahulu menunjukan hasil yang berbeda-beda oleh karena

itu peneliti ingin menguji kembali variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian terdahulu dan menambah beberapa variabel independen sesuai

dengan keterbatasan penelitian terdahulu kemudian membandingkan

hasilnya dengan hasil penelitian ini. Pengujian kembali variabel-variabel

tersebut guna memperoleh tambahan bukti empiris yang lebih meyakinkan.


Metodologi penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Data

yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan

keuangan perusahaan subsektor property dan real estate tahun 2013-2017.

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan subsektor property dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan populasi

sebanyak 54 perusahaan.
Hasil pembahasan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Laba Kotor
mampu memprediksi arus kas operasi masa depan, karena perubahan

penjualan dan harga pokok dapat menyebabkan perubahan nilai arus kas

masa depan. Laba Operasi mampu memprediksi arus kas operasi masa

depan, karena nilai yang ada pada laba operasi yaitu beban operasional

bersifat akrual dan dapat menyebabkan perubahan nilai arus kas masa depan.

Jurnal 3
Judul Analisis Laba Kotor Sebagai Alat Untuk Menentukan Naik Turunnya Harga
Jual Pada Qmart Superstore Kota Gorontalo
Nama jurnal Jurnal Al-Buhuts
Volume dan halaman Vol. 1 Hal. 124-126
Penulis Muhammad Ardi
Tahun 2018
Reviewer Uun Utina
Tanggal review 3 Desember 2022
Latar belakang Setiap perusahaan atau badan usaha yang berorientasi pada laba harus
membuat laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran
keseluruhan perusahaan yang bersifat financial dan dibuat selama periode
tertentu. Laporan keuangan terdiri dari laporan Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus kas, dan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Laporan keuangan yang tersaji bukan hanya sebatas pajangan
saja, melainkan harus dilakukan evaluasi lebih lanjut agar dapat diketahui
kesehatannya. Dalam mengevaluasi kinerja keungannya, perusahaan lebih
fokus pada laporan neraca dan laporan laba ruginya. Karena didalam neraca
tertuang jumlah harta, hutang dan modal perusahaan yang menjadi dasar
jalannya aktivitas perusahaan. Sedangkan laporan laba rugi memuat
pendapatan, beban dan laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
Tujuan penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laba kotor dalam menentukan naik

turunnya harga jual di Qmart Superstore Gorontalo.


Permasalahan
Permasalahan yang banyak terjadi pada perusahaan adalah perusahaan sering

menyepelekan laba kotor yang diperolehnya, sehingga perusahaan hanya

berfokus pada laba bersih. Namun jika dilihat lebih dalam, laba kotor mampu

menggambarkan manajemen itu sendiri, terutama untuk menentukan naik


turunnya harga jual.
Metodologi penelitian
Metode penelitian adalah kuantitatif. Penelitian ini mengambil 10 produk

indofood sebagai sampel produk utuh.


Hasil pembahasan
a) Harga jual dan harga pokok Sun BC Beras Merah 8x20 Gr, Indomilk

Full Cream 800 Gr, La Fonte Sphagetti 500 Gr, Chitato Beef Barbeque

68 Gr, Promina Biscuit Susu 130 Gr, Qtela Original 185 Gr, Happy

Salad Pure Soya Oil 5 Ltr, Bu Krim Oxy Clean Higienis 750 Gr dan

Indomilk Instant 400 Gr mengalami kenaikan harga jual dari tahun 2014

hingga 2017. Sedangkan untuk produk Bimoli Clasic 5 Ltr mengalami

penurunan harga jual pada tahun 2016 dan kenaikan harga jual di tahun

2014, 2015, dan 2017.

b) Kuantitas penjualan dan kuantitas harga pokok dari Sun BC Beras Merah

8x20 Gr, Indomilk Full Cream 800 Gr, Bimoli Clasic 5 Ltr La Fonte

Sphagetti 500 Gr, Chitato Beef Barbeque 68 Gr, Promina Biscuit Susu

130 Gr, Qtela Original 185 Gr, Happy Salad Pure Soya Oil 5 Ltr, Bu

Krim Oxy Clean Higienis 750 Gr dan Indomilk Instant 400 Gr

mengalami perubahan secara fleksibel dari tahun 2014 – 2017.

Perubahan kuantitas penjualan disebabkan oleh minat konsumen dan

harga jual itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai