SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
OLEH :
Dosen Pembimbing:
Skripsi ini disusun oleh: MENI ANGRAENI ZAI NIM 3316.005 dengan
2019”.
BRIsyariah dari tahun ke tahun, namun tidak diikuti dengan perkembangan rasio-
rasio keuangan yang menunjukkan angka yang fluktuatif dari tahun ke tahun dan
juga laba yang diperoleh bank BRIsyariah juga berfluktuatif. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor mana saja yang berpengaruh terhadap
rasio NPF berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kesehatan bank, rasio
FDR berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kesehatan bank, rasio GCG
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan bank, rasio ROA positif
dan signifikan terhadap kesehatan bank dan rasio CAR berpengaruh negatif tidak
Kata kunci: NPF, FDR, GCG, ROA, CAR dan Kesehatan Bank.
i
BAB I
PENDAHULUAN
masalah uang oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan denagn
utama. Bank islam atau biasa disebut bank tanpa bunga adalah lembaga
berlandaskan pada Al-Quran dan hadist Nabi SAW. dengan kata lain, bank
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
1
2
dasarnya tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi bank saat
ini dan waktu yang akan datang. Bagi perbankan, hasil akhir dari penilaian
kondisi bank dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan
strategi usaha di waktu yang akan datang, sedangkan bagi Bank Indonesia,
bank. Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk
bank, dan pihak lainnya. Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-
beragam akan meningkatkan eksposur risiko yang akan di hadapi oleh bank.
3
Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012) hal. 628
3
profil risiko bank yang apabila tidak diimbangi dengan penerapan manajemen
pada bank maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Agar bank
perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan prinsip Good
Corporate Governance dan manajemen risiko yang lebih baik maka otoritas
4
Hanifa Assofia, Analisis Kinerja Keuangan Bank Aceh Setelah Konversi Periode 2016-
2018 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014, Jurnal At-
Tawassuth. Vol.4 No.1, Januari-Juni 2019, hal. 44 Diakses Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 09.00
WIB
5
Ida Ayu Sri Kumala Dewi dan Made Reina Candradewi, Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Metode RGEC Pada PT.Bank Tabungan Negara,Tbk Periode 2014-2016, E-Jurnal
Manajemen Unud. Vol.7 No.3,2018, hal. 1597 Diakses Tanggal 31 Oktober 2019 Jam 09.00 WIB
4
Profile. RGEC mencakup komponen rasio Risk Profile untuk menilai risiko.6
dengan nama PT. Bank BRIsyariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah islam. Pada 10 desember 2008, Unit Usaha Syariah PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT. Bank BRIsyariah proses
spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 jaunuari 2009. Brisyariah
melihat potensi besar pada segmen perbankan syariah. Dengan niat untuk
perbankan syariah, bank berkomitmen untuk produk serat layanan terbaik yang
menunjukkan angka yang fluktuatif dari tahun ke tahun seperti yang terlihat
6
Arief Sugiarto Sasongko dan Cicilia Erna Susilawati, Pengaruh Risk Profile,Earning,
Dan Capital Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Good Corporate Governance (Studi pada
Perusahaan Perbankan di Indonesia), Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen(JUMMA). Vol.6
No.2, Desember 2017, hal. 70 Diakses Pada Tanggal 28 September 2019 Jam 10.00 WIB
7
www.Brisyariah.co.id, Sejarah Brisyariah Diakses Tanggal 2 November 2019 Jam
16.15 WIB
5
Tabel 1.1
Rasio keuangan Bank BRIsyariah.Tbk Dalam jutaan Rupiah
Tahun NPF FDR ROA CAR
2009 1,07 % 120,98 % 0,53 % 17,04 %
2010 2,14 % 95,82 % 0,35 % 20,62 %
2011 2,12 % 90,55 % 0,20 % 14,74 %
2012 1,84 % 100,96 % 1,19 % 11,35 %
2013 3,26 % 102,70 % 1,15 % 14,49 %
2014 3,65 % 93,90 % 0,08 % 12,89 %
2015 3,89 % 84,16 % 0,77 % 13,94 %
2016 3,19 % 81,42 % 0,95 % 20,63 %
2017 4,75 % 71,87 % 0,51 % 20,05 %
2018 4,97 % 75,49 % 0,43 % 29,72 %
2019 3,38 % 80,12 % 0,31 % 25,26 %
Sumber: Laporan Tahunan BRIsyariah per Desember 2019
Dari tabel di atas dapat lihat bahwa nilai rasio NPF dari tahun ke tahun
selalu mengalami nilai yang fluktuatif. Dari tahun 2009 ke tahun 2010 nilai
NPF mengalami peningkatan, dari tahun 2010 ke tahun 2011 nilai NPF
mengalami penurunan, dari tahun 2012 sampai tahun 2015 nilai NPF
penurunan, kemudian dari tahun 2016 sampai tahun 2018 nilai NPF mengalami
Semakin besar rasio NPF yang dimiliki oleh bank maka semakin banyak
Sementara nilai rasio FDR dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Dapat
dilihat dari tahun 2009 sampai tahun 2011 nilai FDR mengalami penurunan,
dari tahun 2011 sampai tahun 2013 nilai FDR mengalami kenaikan, dari tahun
2013 sampai tahun 2017 nilai FDR mengalami penurunan, kemudian tahun
2017 ke tahun 2019 nilai FDR mengalami kenaikan. Semakin tinggi rasio FDR
6
memberikan indikasi rendahnya likuiditas bank, karena dana bank lebih banyak
bentuk kas.8
Nilai rasio ROA dari tahun ke tahun selalu berfluktuatif. Dapat dilihat dari
tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, kemudian pada tahun
2011 ke tahun 2012 nilai ROA mengalami peningkatan, tahun 2012 sampai
tahun 2014 nilai ROA mengalami penurunan. Kemudian dari tahun 2014
sampai 2016 nilai ROA mengalami kenaikan, dari tahun 2016 sampai tahun
2019 nilai ROA mengalami penurunan. Semakin besar ROA suatu bank, maka
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin
Nilai rasio CAR dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuatif. Dari
tahun 2009 ke tahun 2010 nilai CAR mengalami peningkatan, dari tahun 2010
sampai tahun 2012 nilai CAR mengalami penurunan, dari tahun 2012 ke tahun
2013 nilai CAR mengalami peningkatan, dan pada tahun 2018 nilai CAR
mengalami peningkatan. Kemudian pada tahun 2019 nilai rasio CAR mengalami
penurunan.
8
Jumriaty Jusman, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Berdasarkan Metode
RGEC Risk Profile,, Good Corporate Governance, Earning, And Capital Pada Bank Muamalat
Indonesia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. Jilid 5 No.1, Maret 2019, hal.40-41 Diakses Pada
Tanggal 08 November 2019 Jam 10.50 WIB
9
Risa Dewi Yanti Aceh dkk, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan
Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Ambon), E-Jurnal Riset Manajamene Prodi Manajamen. Hal.136 Diakses Tanggal 31
Oktober 2019 Jam 10.00 WIB
7
CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
Tabel 1.2
Laporan Good Corporate Governance PT. Bank BRIsyariah.Tbk
Tahun Nilai GCG Peringkat Komposit Keterangan
2009 2,32 2 Baik
2010 1,61 2 Baik
2011 1,55 2 Baik
2012 1,38 1 Sangat Baik
2013 1,35 1 Sangat Baik
2014 1,74 2 Baik
2015 1,61 2 Baik
2016 1,60 2 Baik
2017 1,57 2 Baik
2018 1,54 2 Baik
2019 1,66 2 Baik
Sumber: Laporan Tahunan dan Laporan GCG BRIsyariah per Desember 2019
Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai GCC Bank BRIsyariah dari tahun 2009-
2019 menunjukkan angka yang berfluktuatif. Hanya selama tahun 2012 dan tahun
2013 nilai GCG PT. Bank BRIsyariah memiliki perngkat yang sangat baik.
10
Gonan Sumadi, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan Dan Bangka Belitung Menggunakan Metode Camel, Jurnal I-Finance. Vol.4 No.1, Juni
2018, hal.21 Diakses Pada Tanggal 31 Oktober 2019 Jam 10.00 WIB
8
kepercayan investor. Jika suatu bank memiliki nilai komposit good corporate
meningkat.11
Tabel 1.3
Laba PT. Bank BRIsyariah.Tbk
Tahun Laba (dalam jutaan Rupiah)
2009 16.216
2010 10.954
2011 11.654
2012 10.888
2013 129.564
2014 6.577
2015 122.637
2016 170.209
2017 101.091
2018 106.600
2019 74.016
Sumber: Laporan Tahunan BRIsyariah Per Desember2019
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa laba PT. Bank BRIsyariah dari
tahun ke tahun selalu mengalami nilai yang fluktuatif. Dapat dilihat dari tahun
11
Arief Sugiarto Sasongko dan Cicilia Erna Susilawati, Pengaruh Risk Profile,Earning,
Dan Capital Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Good Corporate Governance (Studi pada
Perusahaan Perbankan di Indonesia), Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen (JUMMA). Vol.6
No.2, Desember 2017, hal.70 Diakses Pada Tanggal 28 September 2019 Jam 10.00 WIB
9
B. Indentifikasi Masalah
1. Nilai Net Perfoming Financing (NPF) di Bank BRIsyariah dari tahun 2009-
4. Nilai Capital Adequancy Ratio (CAR) di Bank BRIsyariah dari tahun 2009-
pada peringkat 2.
C. Batasan Masalah
(NPF) 2009-2019.
2009-2019.
tahun 2009-2019.
D. Rumusan Masalah
6. Apakah faktor NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR berpengaruh terhadap
1. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
2019.
2019.
2019.
2019.
f. Untuk mengetahui pengaruh faktor NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR
2019.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
b. Bagi Akademisi
F. Penjelasan Judul
2009-2019”.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
12
Kamus Besar Bahasa Indonesia Diakses pada Tanggal 01 Februari 2020 pada Jam
12.40 WIB.
13
Ryan Hafidhin dkk, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode
Risk Profile, Earning, And Capital (Studi pada PT.Bank Mandiri,Tbk Periode 2013-2016, Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol.57 No.2, April 2018, hal.118 Diakses Pada Tanggal 31 Oktober 2019
Jam 10.00 WIB
14
penulisan.
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran hasil ekonomi yang mampu diraih oleh
akuntansi adalah kuantitatif dari keefektifan dalam operasi bisnis yang terjadi
keuangan bank adalah gambaran kondisi keuangan pada suatu periode tertentu
1. Laporan keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan
14
Hanifa Assofia, Analisis Kinerja Keuangan Bank Aceh Setelah Konversi Periode 2016-
2018 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014, Jurnal At-
Tawassuth. Vol. 4 No. 1, Januari-Juni 2019, hal. 46 Diakses Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 09.00
16
17
15
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.7
18
a. Neraca
jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan ekuitas) suatu
1) Aktiva
dapat menghasilkan.
2) Kewajiban
16
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.10-11
17
Kasmir, Analisis Laporan Keuanga, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.27
19
3) Ekuitas
dari modal dasar, modal dari penjualan saham serta selisih harga
perusahaan dalam suatu periode. Dari laporan laba rugi tergambar jumlah
1) Pendapatan
18
Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Kencana, 2010),
hal.18
19
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.27
20
2) Beban
tertentu, baik yang tunai maupun non tunai. Beban dibagi menjadi
Merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimilki
pada saat ini. Laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-
atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih
20
Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Kencana, 2010),
hal.20
21
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.27-28
21
2. Rasio Keuangan
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di
dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.
Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi
juga dilakukan untuk bank syariah. Hal ini dilakukan sesuai dengan
22
Kasmir, Analisis Laporan Keuanga, (Jakarta:Rajawali Pers,2015), hal.104-105
22
gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang.23
a. Berorientasi Risiko
dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal
bank pada saat sekarang dan masa datang. Dengan demikian bank, bank
b. Proporsionalitas
dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini adalah standar minimum
yang harus digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank. Bank juga
23
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan,(Jakarta:Rajawali
Pers,2014), hal.225
23
antar faktor penilaian tingkat kesehatan bank serta perusahaan anak yang
perbankan juga harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam
24
Surat Edaran OJK No.14/SEOJK.03/2017, Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, Diakses Pada Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 10.00 WIB
24
Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 serta diikuti dengan Surat Edaran Bank
berikut:
bank. Risiko inheren adalah penilaian atas risiko yang melekat pada
25
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers2015), hal. 46
26
Yusuf Faisal, Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Syariah dan Maqasyid Syariah Indeks
Terhadap Pertumbuhan Laba Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel
Moderating, Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. Vol.3 No.2, Juli-Desember 2018, hal. 204
Diakses Pada Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 10.00WIB
25
risiko yaitu:
1) Risiko Kredit
usaha tertentu.
Semakin besar rasio NPF yang dimiliki oleh bank maka semakin
27
Jumriaty Jusman, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Berdasarkan
Metode RGEC Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, And Capital Pada Bank
Muamalat Indonesia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. Jilid 5 No.1, Maret 2019, hal. 41 Diakses
Pada Tanggal 08 November 2019 Jam 10.50 WIB
26
Tabel 2.1
Bobot Peringkat Komposit Komponen NPF (Non Perfoming
Financing)
Tahun NPF (%) Peringkat Komposit Keterangan
2009 1,07 % 1 Sangat Sehat
2010 2,14 % 2 Sehat
2011 2,12 % 2 Sehat
2012 1,84 % 1 Sangat Sehat
2013 3,26 % 2 Sehat
2014 3,65 % 2 Sehat
2015 3,86 % 2 Sehat
2016 3,19 % 2 Sehat
2017 4,75 % 2 Sehat
2018 4,97 % 2 Sehat
2019 3,38 % 2 Sehat
Sumber: Data Sekunder Diolah Peneliti,2020
komponen NPF pada tahun 2009 dan tahun 2012 berada pada
peringkat 1 yaitu “sangat sehat”. Dan tahun 2011, tahun 2011 dan dari
tahun 2013 sampai tahun 2019 berada pada peringkat 2 yaitu “sehat”.
2) Risiko Pasar
anak.
3) Risiko Likuiditas
arus kas dan/ asset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya gangguan pasar
28
Jumriaty Jusman, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Berdasarkan
Metode RGEC Risk Profile,, Good Corporate Governance, Earning, And Capital Pada Bank
Muamalat Indonesia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. Jilid 5 No.1, Maret 2019, hal. 41 Diakses
Pada Tanggal 08 November 2019 Jam 10.50 WIB
28
Tabel 2.2
Bobot Peringkat Komposit Komponen FDR (Financing to Deposit
Ratio)
Tahun FDR (%) Peringkat Komposit Keterangan
2009 120,98 % 5 Tidak Sehat
2010 95,82 % 3 Cukup Sehat
2011 90,55 % 3 Cukup Sehat
2012 100,96 % 4 Kurang Sehat
2013 102,70 % 4 Kurang Sehat
2014 93,90 % 3 Cukup Sehat
2015 84,16 % 2 Sehat
2016 81,42 % 2 Sehat
2017 71,87 % 1 Sangat Sehat
2018 75,49 % 2 Sehat
2019 80,12 % 2 Sehat
Sumber: Data Sekunder Diolah Peneliti,2020
sehat”. Pada tahun 2010 dan tahun 2011 berada pada peringkat 3 yaitu
:cukup sehat”. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 berada pada peringkat
4 yaitu “kurang sehat”. Pada tahun 2014 berada pada peringkat 3 yaitu
“cukup sehat”. Kemudian pada tahun 2015 dan tahun 2016 berada
peringkat 1 yaitu “sangat sehat”. Dan pada tahun 2018 dan tahun 2019
4) Risiko Operasinal
5) Risiko Hukum
dan/ kelemahan aspek yuridis. Risiko ini juga dapat terjadi karena
6) Risiko Statejik
lingkungan bisnis.
30
7) Risiko Kepatuhan
berlaku umum.
8) Risiko Reputasi
terhadap bank.
karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari
sharing.29
tata kelola suatu perusahaan sangat baik, dan semakin baik penerapan
29
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014, Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, Diakses Pada Tanggal 30
Oktober 2019 Jam 11.00 WIB
30
Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah: Dasar-dasar dan
Dinamika Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,2017), hal.189
31
Arief Sugiarto Sasongko dan Cicilia Erna Susilawati, Pengaruh Risk Profile,Earning,
Dan Capital Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Good Corporate Governance (Studi pada
Perusahaan Perbankan di Indonesia), Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen(JUMMA). Vol.6
No.2, Desember 2017, hal.70 Diakses Pada Tanggal 28 September 2019 Jam 10.00 WIB
32
berikut:
pelayanan jasa.
internal.
Tabel 2.3
Bobot Peringkat Komposit Komponen Aspek GCG (Good Corporate
Governance)
GCG pada tahun 2012 dan tahun 2013 berada pada peringkat 1 yaitu
“sangat baik”. Kemudian pada tahun 2009 sampai tahun 2011 dan dari
tahun 2014 sampai tahun 2019 berada pada peringkat 2 yaitu “baik”. Rata-
c. Earning (Rentabilitas)
umum syariah dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek
bank umum syariah serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki.32
oleh bank karena bank sebagai badan usaha. Pendapatan bersih tersebut
bank dengan seluruh dana yang ada di bank ini dinamakan dengan
rentabilitas bank.33
32
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014, Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, Diakses Pada Tanggal 30
Oktober 2019 Jam 11.00 WIB
33
I Wayan Sudirman, Manajamen Perbankan: Menuju Bankir Konvensional yang
Profesional, (Jakarta:Kencana,2013), hal.151
35
Tabel 2.4
Bobot Peringkat Komposit Komponen Aspek ROA (Return On
Asset)
Tahun ROA (%) Peringkat Komposit Keterangan
2009 0,53 % 3 Cukup Sehat
2010 0,35 % 4 Kurang Sehat
2011 0,20 % 4 Kurang Sehat
2012 1,19 % 3 Cukup Sehat
2013 1,15 % 3 Cukup Sehat
2014 0,08 % 4 Kurang Sehat
2015 0,77 % 3 Cukup Sehat
2016 0,95 % 3 Cukup Sehat
2017 0,51 % 3 Cukup Sehat
2018 0,43 % 4 Kurang Sehat
2019 0,31 % 4 Kurang Sehat
Sumber: Data Sekunder Diolah Peneliti,2020
ROA pada tahun 2009 berada pada peringkat 3 yaitu “cukup sehat”. Pada
tahun 2010 dan tahun 2011 berada pada peringkat 4 yaitu “kurang sehat”.
Pada tahun 2012 dan tahun 2013 beraada pada peringkat 3 yaitu “cukup
sehat”. Pada tahun 2014 berada pada peringkat 4 yaitu “kurang sehat”.
Pada tahun 2015 sampai tahun 2017 berada pada peringkat 3 yaitu
“cukup sehat”. Kemudian pada tahun 2018 dan tahun 2019 berada pada
“cukup sehat”.
d. Capital (Permodalan)
dengan profil risiko. Semakin tinggi risiko, semakin besar modal yang
berikut:
34
Suriani Ginting, Analisis Pengaruh CAR,BOPO,NPM DAN LDR Terhadap
Pertumbuhan Laba Dengan Suku Bunga Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016, Jurnal JWEM STIE Mikroskill.
Vol.9 No.1, April 2019, hal.99 Diakses tanggal 27 September 2019 Jam 10.00
37
Tabel 2.5
Bobot Peringkat Komposit Komponen CAR (Capital Adequancy Ratio)
Tahun CAR (%) Peringkat Komposit Keterangan
2009 17,04 % 1 Sangat Sehat
2010 20,62 % 1 Sangat Sehat
2011 14,74 % 1 Sangat Sehat
2012 11,35 % 2 Sehat
2013 14,49 % 1 Sangat Sehat
2014 12,89 % 1 Sangat Sehat
2015 13,94 % 1 Sangat Sehat
2016 20,63 % 1 Sangat Sehat
2017 20,05 % 1 Sangat Sehat
2018 29,72 % 1 Sangat Sehat
2019 25,26 % 1 Sangat Sehat
Sumber: Data Sekunder Diolah Peneliti,2020
CAR hanya pada tahun 2012 berada pada peringkat 2 yaitu “sehat”.
Kemudian dari tahun 2009 sampai tahun 2011 dan dari tahun 2013
sampai tahun 2019 berada pada peringkat 1 yaitu “sangat sehat”. Rata-
Tabel 2.6
Kriteria Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC
Bobot Peringkat Komposit Keterangan
Peringkat Komposit 1 Sangat Sehat
86% - 100%
Peringkat Komposit 2 Sehat
71% - 85%
Peringkat Komposit 3 Cukup Sehat
61% - 70%
Peringkat Komposit 4 Kurang Sehat
41% - 60%
≤ 40% Peringkat Komposit 5 Tidak Sehat
35
Peraturan Bank Indonesia , Tentang Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank,
Diakses Pada Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 10.00 WIB
39
C. Landasan Syariah
Dalam mengukur tingkat kesehatan suatu bank dapat dilihat pada laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh suatu bank. Laporan keuangan adalah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
perusahaan saat ini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
(untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).37 Hal ini terdapat
36
Sri Maria Ulfha, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RBRR (Risk-Based
Bank Rating), Jurnal Cano Ekonomos Vol. 7 No. 2 Tahun 2018, Diakses Tanggal 29 April 2020
Pada Jam 13.20 WIB
37
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.7
40
Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa apabila ada transaksi maka harus
ditulis, hal ini sama dengan kegiatan muamalah yang ditulis dalam laporan
keuangan.
bersih bank merupakan jumlah penghasilan yang didapat oleh bank karena
bank sebagai badan usaha. Pendapatan bersih tersebut dapat dipakai untuk
atau deviden. Tingkat keuntungan yang dicapai bank dengan seluruh dana yang
ada di bank ini dinamakan dengan rentabilitas bank.38 Hadist yang menjelaskan
Urwah diberi uang satu dinar oleh Rasulullah SAW untuk membeli seekor
kambing. Kemudian ia membeli dua ekor kambing dengan harga satu dinar.
38
I Wayan Sudirman, Manajamen Perbankan: Menuju Bankir Konvensional yang
Profesional, (Jakarta:Kencana,2013), hal.151
41
membawa uang satu dinar dan satu ekor kambing. Beliau lalu meminta
D. Kajian Terdahulu
terhadap kesehatan bank pada PT. BPR Syariah Ampek Angkek Canduang
keuangan pada PT.BPR Syariah Ampek Angkek Canduang dari segi ROA
bank syariah dengan metode CAMEL sebagai alat penilaian kinerja Bank
tersebut adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Haji Miskin selama periode
kesehatan bank pada PT.BPRS Carana Kiat Andalas tahun 2014-2016. Hasil
39
Isnaini Harahap,dkk, Hadis Hadis Ekonomi,(Jakarta:Kencana,2015),hal.93-94
42
yaitu bank dengan predikat sehat. Hasil uji secara simultan menunjukkan
bank. Secara parsial profil risiko, GCG, BOPO berpengaruh terhadap ROA
penelitiannya adalah bahwa kinerja Bank Umum Syariah selama periode 2011-
2015 secara keseluruhan menunjukkan hasil yang fluktuatif dari ketiga Bank
Bank Umum Syariah dalam penelitian ini memiliki modal yang baik untuk
faktor capital.
E. Kerangka Pemikiran
NPF (X1)
FDR (X2)
ROA (X4)
CAR (X5)
43
F. Hipotesis
peneliti.40
Bank BRIsyariah.
PT. BankBRIsyariah.
40
Zulganef, Metode Penelitian Sosiao dan Bisnis, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2013), hal.46
44
6. H0 : Variabel NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR tidak berpengaruh terhadap
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
variabel mandiri baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan
numerik/angka.41
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.42 Sumber data
www.brisyariah.co.id.
41
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana, 2015), hal.109
42
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana, 2015), hal.171
45
46
penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank BRIsyariah pasa tahun 2009-
2019.
dengan teknik atau metode tertentu untuk diteliti dan digeneralisasi terhadap
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan pada PT.
Bank BRIsyariah yaitu rasio NPF, FDR, ROA, CAR dan laporan Good
tingkat kesehatan bank RGEC yaitu Risk Profile, Good Corporate Governance,
terikat oleh nilai-nilai variabel lain atau variabel yang tergantung kepada
43
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana, 2015), hal.190
44
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal.
65
47
Tabel 3.1
Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko (NPF)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat
2 Sehat
3 Cukup Sehat
4 Kurang Sehat
5 Tidak Sehat
Sumber:SE BI No.13/24/DPNP Tahun 2011
45
Yusuf Faisal, Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Syariah dan Maqasyid Syariah Indeks
Terhadap Pertumbuhan Laba Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel
Moderating, Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. Vol. 3 No. 2, Juli-Desember 2018, hal.
204 Diakses Pada Tanggal 30 Oktober 2019 Jam 10.00WIB
46
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,2015), hal. 90
48
bank dengan dana yang diterima oleh bank.47 Rumus perhitungan rasio
Tabel 3.2
Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko (FDR)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat
2 Sehat
3 Cukup Sehat
4 Kuramg Sehat
5 Tidak Sehat
Sumber: SE BI No.13/24/DPNP Tahun 2011
berikut:
47
Adytya Ratna Puspita dan Saryadi, Uji Beda Tingkat Kesehatan Bank Antara
Perbankan Syariah Indonesia Dengan Perbankan Syariah Malaysia, Jurnal Social and Political.
2018, hal. 2 Diakses Pada Tanggal 26 September 2019 Jam 09.00 WIB
49
Tabel 3.3
Kriteria Penetapan Peringkat Rentabilitas (ROA)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat
2 Sehat
3 Cukup Sehat
4 Kurang Sehat
5 Tidak Sehat
Sumber:SE Bank Indonesia No.13/24/DPNP Tahun 2011
Tabel 3.4
Kriteria Penetapan Peringkat Permodalan (CAR)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat CAR > 12%
2 Sehat
3 Cukup Sehat
4 Kurang Sehat
5 Tidak Sehat
Sumber:SE Bank Indonesia No.13/24/DPNP Tahun 2011
baik akan menghasilkan hubungan yang baik antara pihak internal dan
50
sebagai berikut:
Tabel 3.5
dalam penelitian ini adalah PT. Bank BRIsyariah.Tbk. Data yang dibutuhkan
adalah laporan keuangan dan laporan Good Corporate Governance (GCG) dari
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kinerja
48
Frans Jason Christian dkk, Analisis Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode
RGEC Pada Bank BRI dan Mandiri Periode 2012-2015, Jurnal EMBA. Vol. 5 No. 2, Juni 2017,
hal. 532-534 Diakses Pada Tanggal 8 November 2019 Jam 10.00 WIB
49
Rika Saleo, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL
(Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri Tbk), Jurnal EMBA. Vol. 5 No. 2, Juni 2017, hal. 2145
Diakses Pada Tanggal 31 Oktober 2019 Jam 10.00 WIB
51
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.
H. Pengujian Model
variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). secara umum,
Keterangan:
Y = Kesehatan Bank
Konstanta
Koefesien Regresi
NPF
FDR
GCG
ROA
CAR
Standar Error
50
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hal. 126
52
hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga untuk menentukan arah
Misalnya:
variabel Y naik.51
51
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Prenadamedia Group. 2013), hal. 283
52
Yuliana Kumiati Ekasari, Pengaruh Biaya Pendidikan dan Kinerja Guru Terhadap
Pencapaian Siswa (Analisis Deskriptif Pada SMA NEGERI DI Kabupaten Purwakarta), Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 1 April 2018, hal. 133 Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2020 Jam
20.00 WIB.
53
R2 =
Dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
0 ≤ R2 1
Dimana:
variabel terikat.
berikut:
√
√
53
Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian Sosial Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung, Alfabeta, 2007), hal. 110.
54
Keterangan:
t = t – hitung
r = Koefisien Korelasi
r2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah Data.
b. Jika thitung ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas tidak
5. Uji F
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah Data
b. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H diterima (keseluruhan variabel
54
Yuliana Kumiati Ekasari, Pengaruh Biaya Pendidikan dan Kinerja Guru Terhadap
Pencapaian Siswa (Analisis Deskriptif Pada SMA NEGERI DI Kabupaten Purwakarta), Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 1 April 2018, hal. 133 Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2020 Jam
20.00 WIB. AS
BAB IV
Perjalanan PT. Bank BRIsyariah bermula dari akuisisi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007.
Bank secara resmi beroperasi setelah meendapatkan izin usaha dari Bank
prinsip syariah.
Visi dari PT. Bank BRIsyariah adalah menjadi bank ritel modern
dimana pun.
56
57
c. Nilai-nilai Perusahaan
1) Profesional (Professional)
melakukan tugas sesuai dengan standar teknis dan etika yang telah
ditentukan.
2) Antusias (Enthusiasm)
3) Tawakkal (Tawakkal)
yang dicapai.
menghargai.
58
5) Integritas (Integrity)
Dari pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari website resmi PT.
55
www.brisyariah.co.id, Profil Perusahaan Diakses pada Tanggal 21 April 2020 pada
Jam 08.00 WIB
59
Tabel 4.1
NPF (Non Perfoming Financing) PT.Bank BRIsyariah.Tbk periode 2009-
2019
Tahun NPF (%) Peningkatan/Penurunan (%)
2009 1,07 % -
2010 2,14 % 1,07 %
2011 2,12 % (0,02) %
2012 1,84 % (0,28) %
2013 3,26 % 1,42 %
2014 3,65 % 0,39 %
2015 3,86 % 0,21 %
2016 3,19 % (0,67) %
2017 4,75 % 1,56 %
2018 4,97 % 0,22 %
2019 3,38 % (1,59) %
Sumber: Data Sekunder Diolah,2020
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa nilai NPF PT. Bank
Pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,07 %. Pada tahun 2011
penurunan sebesar 0,28 %. Kemudian pada tahun 2013 sampai 2015 sebesar
2017 sebesar 1,56 %. Pada tahun 2018 meningkat sebesar 0,22 %, kemudian
Tabel 4.2
FDR (Financing to Deposit Ratio) PT.Bank BRIsyariah.Tbk periode 2009-
2019
Tahun FDR (%) Peningkatan/Penurunan (%)
2009 120,98 % -
2010 95,82 % (25,16) %
2011 90,55 % (5,27) %
2012 100,96 % 10,41 %
2013 102,70 % 1,74 %
2014 93,90 % (8,8) %
2015 84,16 % (9,74) %
2016 81,42 % (2,74) %
2017 71,87 % (9,55) %
2018 75,49 % 3,62 %
2019 80,12 % 4,63 %
Sumber: Data Sekunder Diolah,2020
Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai FDR PT.Bank
penurunan. Pada tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan sebesar 25,16
% dan 5,27 %. Pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan sebesar
10,41 % dan 1,74 %. Kemudian pada tahun 2014 sampai 2017 mengalami
peningkatan pada tahun 2018 dan 2019 sebesar 3,62 % dan 4,63 %.
61
Tabel 4.3
GCG (Good Corporate Governance) PT.Bank BRIsyariah.Tbk periode
2009-2019
Tahun GCG Peningkatan/Penurunan (%)
2009 2,32 -
2010 1,61 (0,71) %
2011 1,55 (0,06) %
2012 1,38 (0,17) %
2013 1,35 (0,03) %
2014 1,74 0,39 %
2015 1,61 (0,13) %
2016 1,60 (0,01) %
2017 1,57 (0,03) %
2018 1,54 (0,03) %
2019 1,66 0,12 %
Sumber: Data Sekunder Diolah,2020
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bawha nilai GCG PT.Bank
penurunan. Dai tahun 2010 sampai tahun 2013 mengalami penurnan sebesar
pada tahun 2014 sebesar 0,39 %. Pada tahun 2015 sampai tahun 2018
Tabel 4.4
ROA (Return On Asset) PT.Bank BRIsyariah.Tbk periode 2009-2019
Tahun ROA (%) Peningkatan/Penurunan
2009 0,53 % -
2010 0,35 % (0,18) %
2011 0,20 % (0,15) %
2012 1,19 % 0,99 %
2013 1,15 % (0,04) %
2014 0,08 % (1,07) %
2015 0,77 % 0,69 %
2016 0,95 % 0,18 %
2017 0,51 % (0,44) %
2018 0,43 % (0,08) %
2019 0,31 % (0,12) %
Sumber: Data Sekunder Diolah,2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai ROA PT. Bank
penurunan. Pada tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan sebesar 0,18
0,99 %. Pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan sebesar 0,04 %
dan 1,07 %. Pada tahun 2015 dan 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,69
Tabel 4.5
CAR (Capital Adequancy Ratio) PT.Bank BRIsyariah.Tbk periode 2009-
2019
Tahun CAR (%) Peningkatan/Penurunan (%)
2009 17,04 % -
2010 20,62 % 3,58 %
2011 14,74 % (5,88) %
2012 11,35 % (3,39) %
2013 14,49 % 3,14 %
2014 12,89 % (1,60) %
2015 13,94 % 1,05 %
2016 20,63 % 6,69 %
2017 20,05 % (0,58) %
2018 29,72 % 9,67 %
2019 25,26 % (4,46) %
Sumber: Data Sekunder Diolah,2020
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai CAR PT. Bank
tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan sebesar 5,88 % dan 3,39 %.
mengalami penuruna pada tahun 2014 sebesar 1,60 %. Pada tahun 2015 dan
2016 mengalami peningkatan sebesar 1,05 % dan 6,69 %, pada tahun 2017
6. Kesehatan bank
Tabel 4.6
Nilai kesehatan bank PT. Bank BRIsyariah.Tbk periode 2009-2019
Tahun Kesehatan Bank Peningkatan/Penurunan
2009 72 % -
2010 72 % 0%
2011 72 % 0%
2012 76 % 4%
2013 76 % 0%
2014 72 % (4) %
2015 80 % 8%
2016 80 % 0%
2017 84 % 4%
2018 76 % (4) %
2019 76 % 0%
Sumber: data diolah peneliti,2020
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai tingkat kesehatan
sebesar 4 % dan tahun 2013 memperoleh nilai yang sama dengan tahun
tahun 2016 memperoleh nilai yang sama dengan gahun 2015. Kemudian
variabel NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR dari tahun ke tahun selalu
65
Tabel 4.7
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 86.124 9.164 9.398 .000
NPF .575 .788 .175 .729 .498
FDR -.314 .084 -1.117 -3.745 .013
GCG 9.450 3.127 .602 3.022 .029
ROA 8.527 1.763 .803 4.837 .005
CAR -.213 .124 -.300 -1.716 .147
NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR sama dengan nol, maka nilai tingkat
sebesar 0,575 %.
sebesar 0,314 %.
sebesar 8,527 %.
sebesar 0,213 %.
Tabel 4.8
Nilai Koefisien Korelasi
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .955 .911 .822 1.68524
a. Predictors: (Constant), CAR, GCG, ROA, NPF, FDR
b. Dependent Variable: KESEHATAN_BANK
Sumber: Hasil Output SPSS,2020
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil koefisien korelasi (R) sebesar
0,955. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara variabel NPF
(X1), FDR (X2), GCG (X3), ROA (X4), CAR (X5) dan Kesehatan Bank
67
Tabel 4.9
Nilai Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .955 .911 .822 1.68524
a. Predictors: (Constant), CAR, GCG, ROA, NPF, FDR
b. Dependent Variable: KESEHATAN_BANK
Sumber: Hasil Output SPSS,2020
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,911. Hal ini berarti sebesar 91,1 % kesehatan bank dipengaruhi
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4. Uji F
Tabel 4.10
Nilai Uji F
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 145.800 5 29.160 10.267 .012
Residual 14.200 5 2.840
Total 160.000 10
a. Predictors: (Constant), CAR, GCG, ROA, NPF, FDR
b. Dependent Variable: KESEHATAN_BANK
Sumber: Hasil Output SPSS,2020
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat hasil uji F hitung adalah sebesar
Df1 diperoleh 5 (6-1), dan nilai Df2 diperoleh 5 (11-6) dengan signifikansi
68
0,05 yaitu sebesar 5,050. Jadi F hitung (10,267) > F tabel (5,050) dengan
sig. F yaitu 0,012 < 0,05. Dari hasil tersebut maka H0 ditolak dan Ha
diterima, maka variabel NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR berpengaruh
5. Uji T
Tabel 4.11
Nilai Uji T
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 86.124 9.164 9.398 .000
NPF .575 .788 .175 .729 .498
FDR -.314 .084 -1.117 -3.745 .013
GCG 9.450 3.127 .602 3.022 .029
ROA 8.527 1.763 .803 4.837 .005
CAR -.213 .124 -.300 -1.716 .147
hitung sebesar 0,729 dengan nilai signifikansi sebesar 0,498 ( lebih dari
0,05). Dan nilai T tabel diperoleh sebesar 2,570 dengan signifikansi 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai T hitung (0,729) < T tabel (2,570),
kesehatan bank.
nilai T hitung (-3,745) < T tabel (2,570) dengan signifikansi 0,013 <
nilai T hitung (3,022) > T tabel (2,570) dengan signifikansi (0,029 <
nilai T hitung (4,837) > T tabel (2,570) dengan signifikansi (0,005 <
nilai T hitung (-1,716) < T tabel (2,570) dengan signifikansi (0,147 >
D. Pembahasan
hitung (0,729) < T tabel (2,570), dengan signifikansi 0,498 > 0,05, maka
kesehatan bank. Artinya, semakin tinggi nilai NPF akan berdampak pada
meningkatnya kesehatan bank pada Bank BRIsyariah karena jika nilai NPF
nilai kesehatan bank. Akan tetapi, pengaruh yang tidak signifikan yang
dengan dana yang diterima oleh bank. Berdasarkan hasil pengujian yanng
diperoleh nilai T hitung (-3,745) < T tabel (2,570) dengan signifikansi 0,013
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa FDR berpengaruh negatif signifikan
namun tidak dikelola dengan baik yang akan berdampak pada kualitas
BRIsyariah.
(3,022) > T tabel (2,570) dengan signifikansi (0,029 < 0,05), maka dapat
kesehatan bank. Artinya, jika peringkat GCG baik maka tingkat kesehatan
bank akan meningkat. Hal ini karena jika peringkat GCG baik berarti
menunjukkan bahwa kualitas tata kelola suatu perusahaan sangat baik, dan
(4,837) > T tabel (2,570) dengan signifikansi (0,005 < 0,05), maka dapat
kesehatan bank. Artinya, jika nilai ROA meningkat maka kesehatan bank
juga akan meningkat. Hal ini karena semakin besar ROA maka semakin
Berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai T hitung (-1,716) < T tabel (2,570)
dengan signifikansi (0,147 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa CAR
semakin tinggi nilai CAR maka akan berdampak pada menurunnya tingkat
kesehatan bank namun tidak secara signifikan. Hal ini disebabkan karena
ketentuan.
6. Pengaruh NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR terhadap kesehatan bank
ROA dan CAR secara simultan berpengaruh terhadap kesehatan bank. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai F hitung (10,267) > F tabel (5,050) dengan sig. F
yaitu 0,012 < 0,05. Maka variabel NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR
E. Analisis syariah
ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang
(untuk laporan laba rugi).56 Hal ini terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat
Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa apabila ada transaksi maka harus
ditulis, hal ini sama dengan kegiatan muamalah yang ditulis dalam laporan
keuangan.
bank karena bank sebagai badan usaha. Pendapatan bersih tersebut dapat
56
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,2015), hal.7
75
dengan seluruh dana yang ada di bank ini dinamakan dengan rentabilitas
dijelaskan bahwa Urwah diberi uang satu dinar oleh Rasulullah SAW
dengan harga satu dinar. Ketika ia menuntun kedua ekor kambing itu, tiba-
Rasulullah SAW dengan membawa uang satu dinar dan satu ekor
kejadiaannya, maka beliau pun berdoa: “Ya Allah berkatilah Urwah dalam
bisnisnya”.58
57
I Wayan Sudirman, Manajamen Perbankan: Menuju Bankir Konvensional yang
Profesional, (Jakarta:Kencana,2013), hal.151
58
Isnaini Harahap,dkk, Hadis Hadis Ekonomi,(Jakarta:Kencana,2015),hal.93-94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ROA dan CAR berpengaruh terhadap kesehatan bank. Hal ini dapat dilihat
dari hasil uji F hitung adalah sebesar 10,267 dengan tingkat signifikansi
0,012. Sedangkan F tabel dengan nilai Df1 diperoleh 5 (6-1), dan nilai Df2
hitung (10,267) > F tabel (5,050) dengan sig. F yaitu 0,012 < 0,05.
sebagai berikut:
a. Variabel NPF memiliki nilai T hitung (0,729) < T tabel (2,570), dengan
bank. Ini berarti semakin tinggi NPF akan meningkatkan kesehatan bank
b. Variabel FDR memiliki nilai T hitung (-3,745) < T tabel (2,570) dengan
bank. Ini berarti semakin tinggi nilai FDR akan menurunkan kesehatan
76
77
c. Variabel GCG memiliki nilai T hitung (3,022) > T tabel (2,570) dengan
bank. Ini berarti jika peringkat GCG baik maka akan meningkatkan
kesehatan bank.
d. Variabel ROA memiliki nilai T hitung (4,837) > T tabel (2,570) dengan
berarti jika nilai ROA meningkat maka kesehatan bank juga akan
meningkat.
e. Variabel CAR memiliki nilai T hitung (-1,716) < T tabel (2,570) dengan
bank. Ini berarti semakin tinggi nilai CAR maka akan berdampak pada
B. Saran
dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya Bank BRIsyariah di
Bank BRIsyariah saja tetapi seluruh bank syariah yang ada di Indonesia
3. Bagi masyarakat atau nasabah bank syariah, penelitian ini dapat dijadikan
bahan rujukan bagi akademis untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta:Rajawali Pers.
Aceh, Risa Dewi Yanti dkk. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan
Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Ambon). E-Jurnal Riset
10.00 WIB.
Christian, Frans Jason dkk. 2017. Analisis Kesehatan Bank Dengan Menggunakan
Metode RGEC Pada Bank BRI dan Mandiri Periode 2012-2015. Jurnal
EMBA. Vol.5 No.2 Diakses Pada Tanggal 8 November 2019 Jam 10.00
WIB.
Dewi, Ida Ayu Sri Kumala dan Made Reina Candradewi.2018.Penilaian Tingkat
Faisal, Yusuf. 2018. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Syariah dan Maqasyid
79
80
dan Perbankan. Vol.3 No.2 Diakses Pada Tanggal 30 Oktober 2019 Jam
10.00WIB.
Jakarta:Kencana.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Jilid 4.
Erlangga.
Persada.
81
RGEC (Studi Kasus PT.Bnak BNI Tbk). Jurnal Sekuritas. Vol.3 No.1
Puspita, Adytya Ratna dan Saryadi. 2018. Uji Beda Tingkat Kesehatan Bank
Metode CAMEL (Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri Tbk). Jurnal
EMBA. Vol.5 No.2 Diakses Pada Tanggal 31 Oktober 2019 Jam 10.00
WIB.
Yang Profesional.Jakarta:Kencana.
10.00 WIB.
Suryani dan Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada
Jakarta:Rajawali Pers.
Zulganef. 2013. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis Yogyakarta: Graha Ilmu.