Anda di halaman 1dari 10

SITRA – VOLUME 1 No.

1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN


PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2016
Rizki Nurul Fadillah, Linda Kandao, Thoriq Kurniawan, Yohana
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pramita Indonesia Tangerang-Banten
Kampus Pramita, Binong Curug, Tangerang 15810 Banten.

diterima direview dipublikasi


05 Maret 2020 25 Maret 2020 13 April 2020

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance
dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2016 baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016
yang berjumlah 42 bank. Pemilihan sampel melalui metode purposive sampling. Terdapat
25 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian sehingga data penelitian
berjumlah 125. Metode analisis untuk menguji hipotesis adalah uji asumsi klasik dan uji
regresi linear berganda menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel Komite Audit dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Hasil perhitungan menunjukkan F-hitung sebesar 0,680 dengan probabilitas tingkat
kesalahan lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan (0% < 5%). Hal ini
menunjukkan bahwa komite audit dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016, sehingga Ha diterima. Nilai konstanta -2,623 berarti bahwa jika
seluruh variabel dianggap konstan maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan sebesar -
2,623. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,011. Nilai ini menunjukkan bahwa Kinerja
Keuangan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016 dipengaruhi
oleh 11% variabel Komite Audit dan Ukuran Perusahaan dan 89% sisanya dipengaruhi oleh
variabel yang tidak dijelaskan di penelitian ini.

Kata Kunci : Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan Perbankan, Ukuran


Perusahaan

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of Good Corporate Governance and company size
on the financial performance of the banking sector listed on the Indonesia Stock Exchange
in 2012-2016 either partially or simultaneously. The population in this study were all banks
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2012-2016, totaling 42 banks. Sample
selection through purposive sampling method. There are 25 companies that meet the criteria
as research samples so that the research data is 125. The analytical method to test the
hypothesis is the classical assumption test and multiple linear regression using SPSS 22. The
results of this study indicate that the variables of the Audit Committee and Company Size

SITRA 41
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

have a positive and significant effect on the Financial Performance of banks listed on the
Indonesia Stock Exchange for the period 2012-2016. The result of the calculation shows that
the F-count is 0.680 with a probability that the error rate is smaller than the expected
significance level (0% < 5%). This shows that the audit committee and company size
simultaneously have a significant effect on the financial performance of the banking sector
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2016, so Ha is accepted. The constant value
-2,623 means that if all variables are considered constant, the value of the Banking Financial
Performance will be -2,623. The value of the coefficient of determination (R2) is 0.011. This
value indicates that the financial performance of banks listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period 2012-2016 is influenced by 11% of the Audit Committee and
Company Size variables and the remaining 89% is influenced by variables not described in
this study.

Keywords : Banking Financial Performance, Company Size, Good Corporate Governance

PENDAHULUAN
Keberadaan bank dalam kehidupan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting.
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi wadah bagi badan usaha, lembaga
pemerintah, swasta maupun orang pribadi selain sebagai tempat menyimpan dana dan
sebagai sarana dalam melakukan berbagai transaksi keuangan dan merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan. Kegiatan usaha bank menurut UU RI No 10 Tahun
1998 tanggal 10 November 1998 adalah sebagai lembaga intermediasi keuangan atau
lembaga perantara keuangan dengan kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Selain itu, bank juga dapat melayani berbagai kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Semua
sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank sehingga peran
sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian.
Salah satu kinerja yang dijadikan tolak ukur atas keberhasilan usaha bank adalah
kinerja keuangan. Kinerja keuangan perbankan menjadi faktor utama dan sangat penting
untuk menilai keseluruhan kinerja perbankan itu sendiri karena kinerja keuangan perbankan
adalah suatu gambaran sampai mana tingkat keberhasilan yang dicapai oleh bank dalam
kegiatan operasionalnya. Mulai dari penilaian aset, utang, likuiditas dan lain sebagainya.
Kinerja suatu bank dapat dinilai dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya.
Berdasarkan laporan itu dapat dihitung rasio keuangan untuk menilai tingkat kesehatan bank.
Analisis rasio keuangan tersebut memungkinkan manajemen mengidentifikasi keberhasilan
bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Analisis rasio keuangan juga dapat
membantu para pelaku bisnis untuk menilai kinerja bank.
Rasio profitabilitas di dalam laporan keuangan merupakan informasi tingkat
keuntungan yang dicapai atau informasi mengenai efektivitas operasional perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, akan menarik investor baru untuk menanamkan modalnya, dimana
modal tersebut dapat meningkatkan kegiatan operasional perusahaan, sehingga diharapkan
mampu meningkatkan kinerja perusahaan. ROA (Return On Assets) merupakan rasio yang
menjadi pertimbangan investor di dalam melakukan investasi. ROA sendiri, menunjukan
seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Dengan
rasio ROA, investor dapat menilai apakah manajemen telah efisien dalam menggunakan
aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. ROA merupakan rasio

SITRA 42
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba. ROA


mencerminkan seberapa besar laba yang bisa dicetak perusahaan dengan menggunakan
seluruh asetnya. Semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi kemampuan bank dalam
menghasilkan laba dan semakin baik dalam penggunaan aset bank. Semakin besar ROA
menunjukkan semakin baik kinerja suatu bank, sehingga penurunan ROA yang terjadi pada
tahun 2012-2016 perlu diketahui penyebabnya.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan faktor non keuangan yang saat ini
banyak dipertimbangkan oleh investor dalam menilai suatu perusahaan. Good Corporate
Governance adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Tujuan utama diterapkannya Good
Corporate Governance adalah untuk melindungi stakeholder dari perilaku manajemen yang
tidak bersih dan tidak transparan. Penerapan Good Corporate Governance juga merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan.
Penerapan Good Corporate Governance akan tercapai apabila terdapat hubungan
antara unsur yang terkait dengan perusahaan baik unsur internal maupun eksternal. Anggota
dewan komisaris dan anggota dewan direksi diwajibkan untuk memenuhi berbagai
persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. PBI Nomor 8/4/2006, Bank
Indonesia mewajibkan agar dewan komisaris memastikan bahwa Good Corporate
Governance telah terlaksana dengan baik dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan komisaris wajib melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi, serta memberikan nasihat kepada
direksi. Good Corporate Governance menekankan pentingnya pengawasan yang lebih
terhadap keputusan-keputusan Dewan direksi oleh pihak yang independen, sehingga
perilaku oportunis seperti penyalahgunaan dana perusahaan di mana dewan direksi
meminjan dana dari perusahaan untuk spekulasi atau digunakan suatu kegiatan investasi
untuk kepentingan pribadi dan setelah keuntungan didapatkan, dewan direksi kemudian
mengembalikan dana tersebut dan hal-hal yang lain yang tidak diinginkan dapat diantisipasi.
Pihak independen yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang memiliki posisi
tidak di bawah dewan direksi dan yang tidak menerima pendapatan dari perusahaan dalam
jumlah yang tetap atau tidak bergantung pada untung ruginya perusahaan. Salah satu unsur
terpenting dalam Good Corporate Governance adalah komite audit. Tugas komite audit
meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, menilai
pengendalian internal,menelaah sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap
peraturan. Komite audit berperan untuk melakukan pengawasan internal perusahaan atas
proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit, dan penerapan good
corporate governance di perusahaan-perusahaan. Komite audit juga memiliki fungsi untuk
menjembatani antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan kegiatan pengendalian
yang diselenggarakan oleh manajemen serta auditor internal dan eksternal. Adanya komite
audit diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh dewan
komisaris dan dewan direksi.
Ukuran perusahaan juga merupakan faktor penting yang menentukan kinerja keuangan
perusahaan. Berbicara mengenai kinerja keuangan perbankan yang dihitung dengan rasio
keuangan, tidak akan dapat dipisahkan dari ukuran perusahaan yang dicerminkan dengan
total aset yang dimiliki. Ukuran perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan dinilai
dari total aktiva, total penjualan, dan kapitalisasi. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi
peluang perusahaan untuk mengakses pasar modal, semakin besar perusahaan semakin
mudah mengakses pasar modal. Hal ini berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas dan
kemampuan untuk mendapatkan dana dan memiliki tingkat pengembalian (return) yang

SITRA 43
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

lebih besar dibanding perusahaan kecil. Dengan memiliki dana yang banyak, diharapkan
perusahaan memiliki peluang untuk mengembangkan usahanya diiringi dengan kinerja
perusahaan yang kian membaik.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis ingin meneliti bagaimana
pengaruh Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan dengan kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan judul “ Pengaruh Good Corporate
Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 “.

TINJAUAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU


Tinjauan Teori
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan (pasal 1 ayat 2). Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup
orang banyak. Dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum disebutkan bahwa bank
wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan
usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance oleh bank paling tidak harus diwujudkan dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas
komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank,
penetapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal, penerapan manajemen
resiko, termasuk sistem pengendalian intern.
Dari berbagai unsur internal Good Corporate Governance yang telah diuraikan
sebelumnya, penelitian ini akan terfokus pada Komite Audit. Dalam Pasal 1 angka 1 pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Peraturan OJK
55/2015”), Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.
Penelitian Dyah Lestari (2011) menunjukkan bahwa independensi komite audit berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. Dengan semakin banyaknya anggota independen dalam
komite audit, maka penilaian komite audit terhadap pelaporan kinerja manajemen akan
semakin objektif dan andal, juga mencegah timbulnya moral hazard dan menengahi agency
problem yang muncul sehingga nantinya principal dan agent akan memiliki keselarasan
tujuan yang berimbas pula pada meningkatnya kinerja perusahaan dan komite audit diukur
dengan jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan, oleh karena itu komite audit
dapat diukur dengan menggunakan:

𝐾𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡 = Jumlah Anggota Komite Audit di Perusahaan

Menurut (Butar & Sudarsi, 2012) (2012 : 14) pengertian ukuran perusahaan adalah
sebagai berikut: “Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar/kecilnya
perusahaan.” Menurut Sri Nurul Fajri dalam Ludhfiana Rahayu (2014: 22-23), ukuran
perusahaan adalah suatu cara yang dapat mengklasifikasi perusahaan dengan berbagai cara
yaitu total aset, jumlah penjualan, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Semakin besar total
aset maupun penjualan, maka akan semakin besar pula ukuran sebuah perusahaan. Menurut
Syafri (2007:23) pengukuran ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:
“Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari rata-rata total aktiva

SITRA 44
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

(total assets) perusahaan. Penggunaan total aktiva berdasarkan pertimbangan bahwa total
aktiva mencerminkan ukuran perusahaan dan diduga mempengaruhi ketepatan waktu.”
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan berbagai macam cara seperti total aset, jumlah
penjualan, dan jumlah tenaga kerja. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma dari total asset (Log total asset) yang dimiliki perusahaan. Hal ini disebabkan
karena besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih
yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Rumus yang digunakan untuk
mengukur ukuran perusahaan yaitu:

SIZE = Log Total Asset

Dalam menilai kinerja perbankan, dapat dilakukan dengan melihat laporan


keuangannya. Investor dapat melakukan analisis kinerja dengan melihat profitabilitas yang
dihasilkan. Penilaian ini dapat menggunakan rasio Return On Asset. Return On Asset (ROA)
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu
bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang dapat diperoleh dari
seluruh aktiva yang dimiliki bank.
Informasi mengenai efisiensi bank yang dijalankan akan terlihat pada ROA karena
ROA menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan secara rata-rata dari Rp 1,00 asetnya
(Miskhin, 2008: 306). (Ashari & Darsono, 2005) (2005: 57) juga menjelaskan bahwa ROA
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu
rupiah aset yang digunakan. Rasio ini memberikan ukuran lebih baik atas profitabilitas
perusahaan karena menunjukkan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa ROA merupakan rasio yang
mampu menggambarkan kemampuan efisiensi bank dalam menghasilkan laba/ keuntungan
dengan memanfaatkan aset yang dimiliki. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia
No.13/DPNP/2011, ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


ROA = x 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Like Monisa (2012) dengan judul Mengetahui Pengaruh Praktek Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
menemukan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh positif pada kinerja keuangan
perusahaan yang terdaftar pada BEI pada sampel tahun yang diambil. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Diah Aristya Hesti (2010) berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja
Keuangan, menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA. Sedangkan kualitas aktiva produktif dan likuiditas berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA. Kemudian penelitian dilakukan oleh (Rohmah, 2013) dengan
judul Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dengan Earnings Management sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan
Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011),
menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan.

SITRA 45
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Gambar 1.

Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


Ho1: Good Corporate Governance secara parsial terdapat pengaruh terhadap kinerja
keuangan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Ha1: Good Corporate Governance secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja
keuangan pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Ho2: Komite audit secara parsial terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan pada sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Ha2: Komite audit secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan pada
sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Ho3: Good Corpate Governance, dan komite audit secara simultan terdapat pengaruh
terhadap kinerja keuangan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2016.
Ha3: Good Corpate Governance, dan komite audit secara simultan tidak terdapat pengaruh
terhadap kinerja keuangan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2016.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang Digunakan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2016) Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu suatu metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable)
terhadap variabel terikat (dependent variable).

Populasi
Menurut (Sugiyono, 2016) (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipeajari dan ditarik kesimpulan. Anggota populasi dapat dikatakan sebagai
elemen populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan-perusahaan pada sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2016) Sampel ini cocok untuk digunakan pada penelitian kuantitaf.
Dalam penelitian ini penentuan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan

SITRA 46
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

metode purposive sampling. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 25 perusahaan
sektor perbankan pada periode 2012-2016.

Sumber dan Cara Penentuan Data


Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016. Lokasi atau ruang lingkup
wilayah penelitian ini dilakukan dengan mengambil data di Bursa Efek Indonesia (BEI)
melalui situs web www.idx.co.id. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh secara historis dari laporan tahunan dan laporan keuangan yang disajikan di
perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2016. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah semua bank yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2016 yang berjumlah 42 bank.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yaitu data mengenai
variabel yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, website, jurnal-jurnal, artikel, tulisan
ilmiah dan catatan di media masa. Data-data tersebut diperoleh melalui situs resmi yang
dimiliki oleh BEI yaitu www.idx.co.id. Data dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit periode 2012-
2016 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis


Untuk memperoleh hasil penelitian, diperlukan adanya sebuah perancangan untuk
melakukan analisa pada data yang telah dikumpulkan. Selain itu, diperlukan adanya
pengujian pada hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut penjelasan masing-
masing mengenai rancangan analisis dan uji hipotesis.

Rancangan Analisis Analisis Statistik Deskriptif


Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat
memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis
data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan
peringkasan data serta penyajian yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara
grafik dan numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minumun, nilai maksimum dan lain-lain.

Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nila residual yang telah
distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan
berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati
Nilai rata-rata. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan banyak pilihan uji
statistik, diantaranya uji khi-kuadrat, uji Anderson-Darling, uji Kolmogorov-Smirnov, dan
sebagainya. Dalam penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling. Uji Anderson-
Darling yang merupakan variasi dari uji K-S menggunakan P-Value untuk mengukur apakah
sebaran tertentu tersebut menyebar normal atau tidak. P-Value merupakan peluang bahwa
sampel yang diuji terletak pada distribusi normal dari sebuah populasi. Jika P-Value lebih
kecil dari 0,05 maka menolak hipotesis H0.

Uji Asumsi Klasik

SITRA 47
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Bahwasannya uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi


terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedasitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan).
Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi nilai yang sama maka disebut
homoskedastistas.
Uji multikolinierasi bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Deteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat
dilihar dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Keduanya menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel indepenen lainnya. (Imam
Ghozali, 2009) dalam Siti Suhariana Buchari (2015).
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota data
observasi yang diuraikan menurut waktu (times series) atau ruang (cross section).
Autokorelasi muncul karena adanya observasi yang beruntun sepanjang waktu dan berkaitan
satu sama lain.

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama ataupun secara
parsial. Model persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y : Harga Saham
a : Konstanta
β1,2,3 : Koefisien Regresi Variabel Independen
X1 : Good Corporate Gorvenance (GCG)
X2 : Ukuran Perusahaan
e : Kesalahan Pengganggu (error)

Uji Hipotesis
Uji Signifikan Simultan (uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-veriabel independen (X)
secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y). Cara
pengujiannya sebagai berikut :
Bila F hitung < F tabel : maka variabel independen secara setentak tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Bila Fhitung > F tabel : maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap
variabel dependen.

Uji Signifikan Parsial (Uji t)


Uji statistik t dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu
independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat
kepercayaannya.
Bila t hitung < t tabel : maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Bila t hitung > t tabel : maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap
variabel dependen.

SITRA 48
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan
hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Imam Ghozali,
2009).

Lokasi dan Jadwal Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data di Bursa Efek Indonesia (BEI)
melalui situs web www.idx.co.id. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh secara historis dari laporan tahunan dan laporan keuangan yang disajikan di
perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2016. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari 2018 sampai
bulan Maret 2018.

PEMBAHASAN
Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan (ROA)
Berdasarkan hasil pengujian, estimasi variabel komite audit (KA) sebesar nilai t
sebesar 0,982 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,328. Nilai signifikansi lebih besar
dari tingkat signifikansi yang diharapkan (0,328 > 0,05) menunjukkan bahwa variabel
penelitian komite audit tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan sektor perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016, sehingga H01 ditolak dan Ha1
diterima.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan (ROA)


Berdasarkan hasil pengujian, estimasi variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar nilai
t = 0,626 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,533. Nilai signifikansi lebih besar dari
tingkat signifikansi yang diharapkan (0,533 > 0,05) menunjukkan bahwa variabel keputusan
investasi tidak terdapat pengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017, sehingga Ha2 ditolak dan H02
diterima.

Pengaruh Komite Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Komite Audit dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Hasil perhitungan menunjukkan F-
hitung sebesar 0,680 dengan probabilitas tingkat kesalahan lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang diharapkan (0% < 5%). Hal ini menunjukkan bahwa komite audit dan
ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016, sehingga Ha diterima.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel komite audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Variabel komite audit dan

SITRA 49
SITRA – VOLUME 1 No. 1, April 2020 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

ukuran perusahaan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2012-2016.

Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk
mengambangkan maupun memperbaiki penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran yang
dapat diberikan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian serupa namun dengan sektor yang
berbeda dan dengan jumlah sampel yang lebih banya sehingga mampu memperkuat hasil
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti selanjutnya sebaiknya
menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perbankan.
Penelitian ini hanya menggunakan satu proksi dari penerapan Good Corporate Governance
yaitu Komite Audit. Sebaiknya peneliti selanjutnya menambahkan unsur-unsur yang lainnya
seperti dewan direksi dan dewan komisaris independen. Peneliti selanjutnya sebaiknya
memperpanjang periode penelitian dengan menambah tahun pengamatan dan
memperbanyak jumlah sampel untuk penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika
Ahmad Minan Santoso. (2015). “Pengaruh GCG, CAR, dan NIM terhadap Keuangan Perbankan yang
terdaftar di BEI periode 2010- 2013. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Andra Zeptian. (2013). “Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perbankan”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Ashari, & Darsono. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Managerial Finance.
Butar, L. K. B., & Sudarsi, S. (2012). Influence of Size Company, Profitability, Leverage, and Institutional
Ownership toward The Income Smoothing: Empirical Studies Food and Beverages Companies Listed on
The Indonesia Stock Exchange. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, 1(1), 143–159.
Detiknews. (2011). Polres Kampar Tahan Kepala BRI Terkait Transfer Fiktif Rp 1,6 M dari
http://news.detik.com/berita/1583444/polres-kampartahan kepala-bri-terkait transfer fiktif-rp-
16-m pada tanggal 5 April 2016 pukul 22.14 WIB.
Duwi Priyanto. (2013). Olah Data Statistik dengan Program PSPP (Sebagai Alternatif SPSS).Yogyakarta :
MediaKom.
Eka Hardika Sari. (2011). “Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada
Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008”. Skripsi.
Universitas Diponegoro.
Fitria Ingga Saemargani. (2015). “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Solvabilitas Perusahaan, Ukuran KAP, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay”. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Putu Anom Mahadwartha. (2003). “Predictability Power of Dividend Policy and Leverage Policy to
Managerial Ownership in Indonesia: an Agency Theory Perspective”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, 18(3), hlm. 1-20.
Ponttie Prasnanugraha. (2007). “Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di
Indonesia”. Tesis. Universitas Diponegoro.Rohmah, F. N. (2013). Pengaruh penerapan corporate
governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan earning management sebagai variabel
moderasi. Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta, 205–216.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Cholid Narbuko dan H.Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Danang Suyonto. (2011). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta : CAPS.

SITRA 50

Anda mungkin juga menyukai