Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salwa Azaria

Kelas : A1 – Akuntansi
NPM : 20190030045
Tugas kelompok

"Berdasar Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2020, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk atau Bank BNI telah memiliki struktur GCG yang cukup efektif yang terdiri
dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan
Direksi. Ketiga organ Perusahaan tersebut telah menjalankan perannya masing – masing
dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya."

Penjelasan:
Secara garis besar, struktur Tata Kelola di BNI terdiri dari organ utama dan organ penunjang.
Organ utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
yang didukung oleh organ penunjang yaitu komite-komite di bawah Dewan Komisaris,
Komite-komite di bawah Direksi, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit
Internal, Unit Kepatuhan dan Sekretaris.

Dalam rangka meningkatkan kinerja, melindungi harapan pemangku kepentingan dan


meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka sesuai
Anggaran Dasar Bank, Dewan Komisaris BNI menjalankan fungsi pengawasan untuk
memastikan bahwa kepengurusan Perusahaan dilaksanakan oleh Direksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sementara Direksi BNI menjalankan fungsi
pengelolaan dan kepengurusan secara profesional dan menghindari terjadinya potensi
benturan kepentingan.

Penerapan dan pengembangan Good Corporate Governance di lingkungan BNI dan


Perusahaan anak bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh regulator, namun sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat
tergantikan bagi setiap Perusahaan dalam mengelola Perusahaannya. Dengan adanya
penerapan dan pengembangan GCG, maka BNI sudah memiliki pondasi yang kokoh dan
bekal yang cukup untuk menjadi Perusahaan yang tangguh dan terus berkembang.

----

BNI menyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat terus dipertahankan secara
sustainable dalam jangka panjang dan berbagai prospek bisnis yang hendak diraih dapat
terwujud, jika Bank dapat melaksanakan prinsip - prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
atau Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dengan baik dan benar. Oleh
karena itu, bagi Bank, implementasi GCG bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban,
namun, sudah merupakan suatu keharusan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan Bank kepada publik.
Penerapan Tata Kelola di BNI berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar GCG yaitu
Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, Kesetaraan dan juga
Kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip tersebut di lingkungan BNI, sudah disepakati oleh
Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen dan seluruh BNI Hi-Movers guna
menciptakan Bank yang senantiasa tumbuh dan berdaya saing global, serta kuat dan bertahan
dalam menjalankan roda bisnisnya.

Berdasarkan pada pedoman pokok pelaksanaan transparansi perusahaan, perusahaan harus


menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
diperbandingkan, maka Bank BNI telah melaksanakannya setiap tahunnya dengan
menyediakan akses kepada stakeholders untuk mengakses laporan keuangan.

Transparansi atas Informasi yang terkait dengan perusahan dijelaskan secara terinci oleh
Bank BNI. Hal tersebut merupakan informasi penting yang dibutuhkan oleh publik guna
mendapatkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan. Hal tersebut mengenai visi-
misi, produk, sasaran usaha, strategi perusahaan, kondisi keuangan, laporan keberlanjutan,
laporan tahunan, laporan pelaksanaan good corporate governance, susunan dan kompensasi
pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan
lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, serta sistem
dan pelaksanaan GCG.

Dalam pengungkapannya perusahaan telah melaksanakannya dengan baik, karena informasi


tersebut dapat dengan mudah kita dapatkan melalui media elektronik atau website resmi Bank
BNI.

Berdasarkan pada pedoman diatas mengenai akuntabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk diwujudkan dengan kejelasan tanggung jawab masing-masing organ organisasi
yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi perusahaan. Tugas dan wewenang
masing-masing organisasi telah dibuat, dipaparkan dan dilaksanakan setiap tahunnya oleh
semua insan Bank BNI sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan yang berpedoman
sesuai dengan prinsip GCG yang berlaku. Penerapan prinsip akuntabilitas pada Bank BNI
juga dapat dilihat dari:
1. Bank menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat dipertanggungjawabkan
kepada stakeholders.
2. Bank menetapkan check and balance system dalam pengelolaan Bank.
3. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua organ organisasi berdasarkan ukuran yang
disepakati dan sejalan dengan nilai-nilai Perusahaan (Corporate Culture Values),
sasaran usaha dan strategi Bank serta memiliki rewards and punishment system.
4. Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi Bank mempunyai kompetensi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam implementasi good
corporate gorvernance.
Tanggung jawab atas Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
diterapkan dengan memastikan bahwa informasi yang diberikan berguna bagi para pemangku
kepentingan Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang
berlaku di Indonesia. Tanggung jawab atas komitmen manajemen, Bank BNI telah
melakukan rapat Dewan Direksi, membahas berbagai persoalan dan/atau strategi pengelolaan
Perseroan. Dalam rangka memenuhi kepatuhan Bank terhadap pelaksanaan prinsip kehati-
hatian, Bank BNI dalam telah melaporkanya dengan cukup baik. Bank BNI juga telah
melaporkan kegiatan di bidang tanggung jawab sosial pada tahun 2010-2012, Bank telah
melaksanakan berbagai kegiatan sosial.

Berdasarkan data di atas mengenai prinsip GCG pada bank BNI adalah Bank BNI telah
menerapkan prinsip independensi yaitu mewajibkan karyawan untuk tidak terikat dengan
aktivitas politik. Kewajiban ini dimuat dalam code of conduct tentang aktivitas politik yang
dibuat oleh Bank BNI. Isi dari code of conduct tersebut menetapkan dengan sangat jelas
bahwa seluruh insan BNI tidak diperkenankan mengikuti berbagai aktivitas politik.

Bank BNI juga memberikan informasi agar karyawan menjauhi dan menghindari terjadinya
benturan kepentingan yang termuat dalam persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria
dan independensi anggota Dewan Komisaris. Begitu juga dalam persyaratan mengenai
jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Direksi juga mengatur hal
tersebut. Selain itu, informasi lain juga dapat ditemui di dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi, serta code of conduct Bank BNI mengenai penanganan benturan
kepentingan. Guna memenuhi pelaksanaan independensinya, agar tidak saling mendominasi
karyawan Bank BNI juga tidak diperkenankan menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Berdasarkan pedoman diatas PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperhatikan
kepentingan stakeholder dengan penyajian yang wajar tentang bagi hasil, pendapatan bank.
Untuk memastikan pelaksanaan efektifitas fungsi audit ekstern maka Bank telah memenuhi
ketentuan mengenai hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik dan BI sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Upaya
meningkatkan kewajaran dalam penanganan dan penyelesaian terhadap pegawai yang
melakukan kesalahan untuk meminimalkan ketidakpuasan dari karyawan tersebut, dilakukan
dengan melaksanakan mekanisme atau tata cara penanganan yang telah disusun oleh Bank
BNI. Dengan demikian jika terjadi suatu permasalahan mekanisme ini digunakan untuk
memperjelas apa langkah yang dilakukan apabila ada suatu masalah terhadap karyawan.

Bank BNI memberikan kesempatan yang setara kepada seluruh karyawan dalam
mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan
suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

Anda mungkin juga menyukai