Anda di halaman 1dari 7

Disusun Oleh :

1. Keisya Alea Shafinka (1860406221032)


2. Yesi Ditaviani (1860406221039)

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

BANK JATIM

 Visi
Menjadi "BPD No. 1" di Indonesia
 Misi
1. Akselerasi kinerja dan transformasi bisnis yang sehat menuju digital
bank dengan SDM yang berdaya saing tinggi;
2. Memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur;
3. Menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan;.
Analisis Visi Misi:
1. Klaritas
Visi misi Bank Jatim memiliki kejelasan yang cukup tinggi karena
menyediakan tujuan yang spesifik dan terukur. Ini menunjukkan ambisi dari Bank
Jatim untuk menjadi yang terbaik dalam industri perbankan dan dapat dijadikan
landasan untuk mengarahkan strategi dan upaya menuju pencapaian tersebut. Oleh
karena itu, visi tersebut sesuai dengan kebutuhan akan sebuah arah yang jelas dan
terukur dalam mencapai posisi terdepan di pasar.
2. Inspiratif
Sebuah visi yang ambisius dan dapat memberikan inspirasi kepada seluruh tim
dan stakeholder Bank Jatim untuk berusaha maksimal dan terus berkembang. Tujuan
tersebut tidak hanya menunjukkan keinginan untuk menjadi yang terbaik di Indonesia,
tetapi juga menunjukkan semangat untuk berinovasi, meningkatkan kualitas layanan,
dan memperluas pangsa pasar. Oleh karena itu, visi tersebut dapat dianggap inspiratif
karena mendorong semangat persaingan yang sehat dan upaya untuk mencapai
kesuksesan yang besar.
3. Mencakup Niilai-Nilai Inti
Visi Bank Jatim untuk menjadi BPD No 1 di Indonesia dapat mencakup nilai-
nilai inti yang mendasari upaya mereka dalam mencapai tujuan tersebut. Nilai-nilai
seperti inovasi, integritas, pelayanan pelanggan yang unggul, profesionalisme, dan
tanggung jawab sosial mungkin menjadi bagian dari fondasi nilai-nilai yang
menggerakkan bank tersebut menuju posisi terdepan di industri perbankan. Dengan
memperkuat dan menerapkan nilai-nilai inti ini dalam semua aspek operasional
mereka, Bank Jatim dapat memperkuat fondasi mereka untuk mencapai visi tersebut
dengan cara yang berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut.
4. Relevansi
Visi Bank Jatim tampaknya relevan dalam konteks industri perbankan.
Namun, relevansi ini akan tergantung pada berbagai faktor, seperti kinerja saat ini,
strategi yang diimplementasikan, dan perubahan dalam lingkungan bisnis. Penting
untuk memperhatikan bahwa menjadi yang terbaik memerlukan komitmen yang kuat,
inovasi berkelanjutan, dan adaptasi terhadap perkembangan pasar dan teknologi. Oleh
karena itu, sementara visi tersebut memiliki relevansi dalam upaya untuk menjadi
pemimpin di industri perbankan, pencapaian visi tersebut memerlukan upaya yang
berkelanjutan dan terus-menerus.
5. Konsistensi
Visi Bank Jatim untuk menjadi BPD No 1 di Indonesia akan sesuai dengan
konsistensi jika tujuan tersebut direfleksikan dalam semua aspek operasional dan
strategi perusahaan. Ini mencakup investasi dalam pengembangan SDM, teknologi,
layanan pelanggan, dan ekspansi bisnis yang terencana. Konsistensi dalam
menjalankan rencana dan mengukur kemajuan terhadap visi tersebut akan
memperkuat kesesuaian dengan konsistensi.
6. Mengukur Kinerja
Sebagai bank pembangunan daerah, visi Bank Jatim menjadi BPD nomor satu
di Indonesia dapat diukur dengan berbagai parameter kinerja, seperti pertumbuhan
aset, peningkatan laba bersih, rasio kredit bermasalah, pertumbuhan dana pihak
ketiga, efisiensi operasional, dan pelayanan kepada nasabah. Dengan mencapai target-
target ini secara konsisten, Bank Jatim dapat memperkuat posisinya sebagai bank
pembangunan daerah terkemuka di Indonesia.
7. Komunikasi
Dalam komunikasi, visi tersebut dapat digunakan sebagai pesan utama untuk
menginspirasi dan memotivasi karyawan, pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya. Dengan menekankan ambisi untuk menjadi yang terbaik, Bank
Jatim dapat mengarahkan energi dan sumber daya mereka ke arah yang sejalan
dengan visi tersebut, serta memperkuat citra merek mereka di mata masyarakat dan
industri perbankan.
Penjelasan tentang Hubungan Misi untuk mencapai Visi :
1. Akselerasi Kinerja Dan Transformasi Bisnis Yang Sehat Menuju Digital Bank
Dengan SDM Yang Berdaya Saing Tinggi;

Penanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Bank Jatim


untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Bank Jatim
dilaksanakan oleh Corporate Secretary sebagai unit organisasi yang bertanggung
jawab atas pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yaitu
dengan subyek komunitas setempat maupun masyarakat yang ruang lingkupnya
meliputi bidang-bidang pendidikan, budaya, kesehatan dan sosial.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Bank Jatim diwujudkan dalam
berbagai kegiatan yang tercakup dalam program yang terarah dan dilaksanakan secara
terkoordinasi dengan baik diantara masing-masing unit organisasi. Sebagai wujud dari
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Bank Jatim, Direksi Bank Jatim telah
menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaannya berdasarkan peraturan dan mengacu
pada praktek unggulan yang berlaku. Hal ini bertujuan agar terjadi kesamaan dalam
orientasi dan pelaksanaan kepedulian Bank Jatim terhadap sosial masyarakat dan
lingkungannya dalam rangka mendukung dan memberi kontribusi pada pencapaian
visi dan misi Bank Jatim.

2. Memberikan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur;


Maksud dan tujuan Perseroan ialah melakukan usaha di bidang perbankan
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
a. Kegiatan Usaha Utama
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk
lain yang dipersamakan dengan itu;
1). Memberikan Kredit;
2). Menerbitkan surat pengakuan hutang
3). Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
o Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank
yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
o Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
o Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah;
o Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
o Obligasi;
o Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
o Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai -
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah
 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari atau meminjamkan
dana kepada bank lain baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lain;
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat dalam bursa efek;
 Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan/ atau sebagai Bank Devisa
dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain termasuk
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
 Menyelenggarakan usaha-usaha perbankan lainnya sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, baik didalam maupun di luar negeri.
b. Kegiatan Usaha Penunjang untuk mendukung kegiatan usaha utama
Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut :
 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
 Membeli sebagian atau seluruh agunan baik melalui pelelangan
maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela
oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar
lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib segera dicairkan secepatnya
 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain
dibidang keuangan antara lain sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan
atau mendirikan perusahaan baru sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku;
 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan -berdasarkan
prinsip syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku;
 Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun
sesuai dengan ketentuan peraturan dana pensiun yang berlaku;
 Memberi bantuan teknis kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan --Kabupaten/ Kota
seluruh Jawa Timur baik yang berbentuk Perusahaan Daerah maupun
yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) dalam rangka
pengelolaan kas dan keuangan;
 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keuangan Berkelanjutan

Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank Jatim memiliki tujuan


menjadi BPD No. 1 di Indonesia yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur yang mengedepankan keselarasan antara aspek ekonomi, sosial
dan lingkungan hidup.
a. Penyusunan RAKB
Terkait Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Bank Jatim
menyusun rencana aksi sesuai dengan POJK Keuangan Berkelanjutan.
Rencana aksi memuat informasi antara lain tentang pengembangan produk
dan/atau jasa keuangan berkelanjutan, pengembangan kapasitas internal Bank
Jatim, informasi penyesuaian organisasi, manajemen risiko, tata kelola
dan/atau atandar operasional prosedur Bank Jatim sesuai prinsip keuangan
berkelanjutan, serta target waktu penerapannya. Bagi Bank Jatim, penyusunan
RAKB tidak sekadar bukti kepatuhan terhadap regulasi, namun sekaligus
menjadi momentum untuk mulai menerapkan keuangan berkelanjutan secara
lebih nyata. Penyusunan RAKB diawasi langsung oleh Direktur Kepatuhan &
Manajemen Risiko, dengan anggota Steering Committee Direktur Keuangan,
Direktur Risiko Bisnis, dibantu dengan tim keuangan berkelanjutan dari Divisi
Kredit Mikro Ritel & Program, Divisi Kredit Menengah Korporasi &
Sindikasi, Divisi Manajemen Risiko Perusahaan, Divisi Risiko Kredit dan
Divisi Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja, Divisi Pengendalian
Keuangan, Divisi Kepatuhan & Tata Kelola serta satuan kerja audit internal
Bank Jatim.
Penyusunan Laporan Keberlanjutan melibatkan unit yang terkait
dengan prioritas implementasi keuangan berkelanjutan antara lain:
 Pengembangan Produk dan Jasa Keuangan Berkelanjutan yang melibatkan
Divisi terkait dan unit bisnis;
 Pengembangan Kapasitas intern Bank oleh Divisi Human Capital yang
melibatkan seluruh unit kerja;
 Penyesuaian Organisasi. Manajemen Risiko, Tata Kelola dan Standar
Operasional Prosedur melibatkan Corporate Secretary. Divisi Perencanaan
Strategis & Manajemen Kinerja,
 Divisi Manajemen Risiko Perusahaan dan Divisi Kepatuhan & Tata
Kelola.
Lebih dari itu, penyusunan Laporan Keberlanjutan juga mendapatkan
komitmen dan dukungan dari manajemen dan stakeholder agar Bank Jatim
terus tumbuh berkembang dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai