Kegiatan usaha yang dijalankan oleh BPRS hampir sama dengan kegiatan usaha perbankan
syariah pada umumnya, namun dengan ruang lingkup yang lebih kecil dari BUS dan UUS.
Kegiatan usaha BPRS meliputi:
d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah
melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang ada di Bank Umum Syariah, Bank
Umum Konvensional, dan UUS;
e. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang sesuai
dengan Prinsip Syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.
Dalam buku Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2021) karya Prima Andreas
Siregar, disebutkan jika ada empat faktor penting dalam penilaian tingkat kesehatan
bank. Empat faktor ini bersumber dari Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011:
Profil risiko (risk profile) Adalah penilaian terhadap risiko inheren serta kualitas
penerapan manajemen risiko dalam penjalanan operasional bank. Penilaian risiko ini
jika dilihat lebih detail mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, serta risiko reputasi.
Kedelapan penilaian risiko ini seluruhnya berkaitan dengan kegiatan operasional
bank. Good Corporate Governance (GCG) Adalah penilaian terhadap manajemen
bank atas pelaksanaan prinsip GCG dengan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earning and Capital), yang didasarkan pada tiga aspek utama,
yakni governance structure, governance process, serta governance output. Berikut
penjelasannya: Governance structure mencakup pelaksanaan tugas serta tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Governance process mencakup fungsi
kepatuhan bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi audit intern
serta ekstern, penerapan manajemen risiko, penyediaan dana, serta rencana strategis
bank. Governance output mencakup transparansi kondisi keuangan serta non
keuangan, dan penerapan GCG yang sesuai prinsip Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency, serta Fairness (TARIF) Baca juga: Sistem Operasi
Bank Syariah Rentabilitas (earnings) Adalah penilaian terhadap kinerja rentabilitas,
sumbernya, serta sustainability earnings bank. Rentabilitas merupakan kemampuan
bank dalam menghasilkan laba. Penilaian rentabilitas didasarkan pada: Perbandingan
laba sebelum pajak 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha di periode yang
sama. Perbandingan beban operasional terhadap pendapatan operasional di 12 bulan
terakhir. Permodalan (capital) Adalah penilaian faktor permodalan yang meliputi
tingkat kecukupan dan pengelolaan modal. Faktor yang dibutuhkan untuk menilai
tingkat kesehatan bank, sama dengan indikator yang diperlukan dalam penilaian.
Hanya saja untuk indikator atau parameter penilaian ini bisa ditambahkan sesuai
dengan indikator yang diinginkan bank. Asalkan indikator ini sesuai dengan
karakteristik bank dan kompleksitasnya. Jenis penilaian tingkat kesehatan bank Ada
dua jenis penilaian tingkat kesehatan bank, yakni: Penilaian tingkat kesehatan bank
secara individual Jenis penilaian ini disebut juga sebagai self assesment. Penilaian ini
dilakukan oleh pihak intern bank itu sendiri. Penilaian ini menggunakan empat faktor
yang telah disebutkan sebelumnya di atas, yakni profil risiko, Good Corporate
Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan. Penilaian tingkat kesehatan bank
secara konsolidasi Jenis penilaian ini dilakukan secara konsolidasi dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating). Penilaian ini juga
menggunakan empat faktor, yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas, serta permodalan.
Hanya saja penilaian ini dikonsolidasikan antara perusahaan anak dengan bank
tersebut. Dalam hal ini, perusahaan bank merupakan perusahaan yang dimiliki dan
atau dikendalikan oleh bank secara langsung baik di dalam maupun di luar negeri.
1. Pembiayaan Investasi
2. Pembiayaan Modal Kerja
3. Pembiayaan Multi Guna
4. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK
Pembiayaan Investasi
Kegiatan Pembiayaan Investasi ditujukan untuk Debitur berbentuk badan usaha atau orang
perseorangan yang memiliki usaha produktif dan/ atau yang memiliki ide-ide untuk
pengembangan usaha produktif.