Anda di halaman 1dari 98

BAB I

PENDAHULUAN
BNI Syariah merupakan Bank Umum Syariah yang baru 2 (dua) tahun resmi
memisahkan diri dari perusahaan induk, BNI Syariah telah berkomitmen untuk terus
penyempurnaan penerapan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik /Good
Corporate Governance (GCG) dengan mengedepankan prinsip moral dan etika serta
praktik-praktik bisnis perbankan yang sehat.
Pelaksanaan GCG di BNI Syariah mengacu pada standar industri perbankan Syariah
secara umum, dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan
perundang-undangan serta Prinsip Syariah dan praktik-praktik Perbankan terbaik
yang berlaku, serta berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu Keterbukaan,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran. Hal ini tercermin
pada komitmen yang dimiliki BNI Syariah dalam mewujudkan pelaksanaan budaya
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku baik dari regulator, prinsip syariah dan
ketentuan internal yang berlaku.
Kurun waktu 2012 dalam rangka memperkuat GCG, BNI Syariah telah melakukan
penyempurnaan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan dan prosedur,
struktur organisasi, manajemen risiko dan pengendalian intern sejalan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :
1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas;

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan


Syariah;

3.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah;

4.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan


Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;

5.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program


Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme;

6.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan


Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah;

7.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011


tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum;

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 1

8.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/PBI/2012 tanggal 18 Juni 2012 dan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 14/25/DPbS tanggal 12 September 2012 tentang
Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Bank Syariah dan Unit
Usaha Syariah;

9.

Anggaran Dasar PT Bank BNI Syariah;

10. Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank BNI
Syariah;
11. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan BNI Syariah;
12. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT BNI Syariah;
13. Surat
Keputusan
Bersama
(SKB)
Nomor
KP/DIR/397
KP/10/DK/2010 tanggal 21 Desember 2010 tentang Buku Pedoman
Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank BNI Syariah;
14. Kode Etik Insan BNI Syariah.

Dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia tentang pelaksanaan Good


Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah, Laporan Pelaksanaan GCG ini
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.

Rapat Umum Pemegang Saham;

2.

Dewan Komisaris, yang mencakup :


a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris;
b. Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris;
c. Susunan Anggota Dewan Komisaris;
d. Profil Dewan Komisaris;
e. Komisaris Independen;
f.

Transparansi dan Independensi Dewan Komisaris;

g. Remunerasi Dewan Komisaris;


h. Komite di bawah Dewan Komisaris.
3.

Direksi, yang mencakup :


a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi;
b. Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi;
c. Profil Direksi;
d. Kepemilikan Saham dan Independensi Direksi;
e. Rangkap Jabatan Direksi;
f.

Remunerasi Direksi;

g. Frekuensi Rapat Direksi dan Tingkat Kehadiran Direksi;


Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 2

h. Komitmen Direksi;
i.

Seminar Direksi;

j.

Komite di bawah Direksi.

4.

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi

5.

Dewan Pengawas Syariah, yang mencakup:


a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah;
b. Susunan Anggota Dewan Pengawas Syariah;
c. Profil Dewan Pengawas Syariah;
d. Transparansi Dewan Pengawas Syariah;
e. Rangkap Jabatan;
f.

Remunerasi Dewan Pengawas Syariah;

g. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Pengawas Syariah;


h. Komitmen Dewan Pengawas Syariah;
i.

Kegiatan Dewan Pengawas Syariah;

6.

Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan


Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa.

7.

Penghargaan BNI Syariah Tahun 2012.

8.

Penaganan Benturan Kepentingan.

9.

Penerapan Fungsi Kepatuhan.

10. Permasalahan Hukum.


11. Penerapan Fungsi Audit Intern.
12. Penerapan Fungsi Audit Ekstern.
13. Batas Maksimum Penyaluran Dana.
14. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Laporan Pelaksanaan
GCG.
15. Hal-hal Lain Terkait GCG.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 3

BAB II
PELAKSANAAN GCG
Salah satu bentuk pelaksanaan GCG BNI Syariah adalah dengan adanya Pedoman
Pelaksanaan GCG BNI Syariah, yang dijadikan pedoman dalam penyusunan
Rencana Bisnis BNI Syariah dan merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh
unit organisasi baik di kantor pusat maupun kantor cabang.
Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut disusun berdasarkan 5 (lima) prinsip dasar
GCG
yaitu
keterbukaan
(transparency),
akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan kewajaran
(fairness). Kelima prinsip dasar GCG tersebut juga sejalan dengan Kode Etik Insan
BNI Syariah yang berpedoman pada ahlakul kharimah (budi pekerti mulia).
Pelaksanaan GCG di BNI Syariah didasarkan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG.
Adapun penerapan prinsip GCG di BNI Syariah, antara lain sebagai berikut:
1. Keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan dan pengungkapan fakta tepat
waktu kepada stakeholders.
2. Pengungkapan kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris, benturan
kepentingan dan penyampaian laporan keuangan kepada stakeholders dan pihak
lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
3. Penyajian dan pelaporan aktivitas BNI Syariah kepada Bank Indonesia.
4. BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi sebagai 2 nd
line of defense (ex ante) yaitu memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem,
dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah serta memastikan kepatuhan Bank terhadap
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas

pengawas lain yang berwenang


5. BNI Syariah telah memiliki Kode Etik Insan BNI Syariah yang mengatur mengenai
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta menghindari benturan
kepentingan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh segenap insan BNI
Syariah.
6. Penerapan kebijakan Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana pelaporan
penyimpangan/pelanggaran yang bersifat rahasia dan memiliki mekanisme
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 4

perlindungan pelapor serta kompetisi WBS sebagai bentuk sosialisasi aplikasi


WBS kepada segenap pegawai BNI Syariah.
7. Pembentukan Unit Anti Fraud yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
penerapan strategi anti fraud yang bertugas menangani penerapan strategi anti
fraud BNI Syariah.
8. Pengaturan mengenai larangan menerima dan/atau memberi hadiah dalam
rangka pelaksanaan GCG melalui Surat Edaran Direksi BNI Syariah Nomor
SE/BNISy/DIR/002 tanggal 05 Agustus 2011.
9. Menciptakan kepedulian budaya kerja dan budaya kepatuhan.
BNI Syariah meyakini bahwa pelaksanaan GCG di setiap jenjang organisasi akan
sangat mendukung upaya BNI Syariah dalam mencapai sasaran bisnis serta
memberikan manfaat bagi semua stakeholders dalam jangka panjang.
BNI Syariah berkomitmen bahwa pelaksanaan GCG diwujudkan dalam hal-hal antara
lain sebagai berikut:
1.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi;

2.

Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang


menjalankan pengendalian intern BNI Syariah;

3.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah;

4.

Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern;

5.

Batas maksimum penyaluran dana;

6.

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan


penyaluran dana serta pelayanan jasa;

7.

Pengendalian penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana


besar;

8.

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BNI Syariah.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 5

A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas
Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas
Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan
persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba,
menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta
fasilitas pengurus.

I. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN


BNI Syariah telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tahun buku 2011 pada tanggal 24 Mei 2012. Hasil keputusan RUPS Tahunan
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan BNI Syariah untuk tahun
buku 2011 (dua ribu sebelas), yang terdiri dari laporan Direksi, Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2011 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst
& young).
2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari
tanggung jawab (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas
tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas
tindakan pengawasan dalam tahun buku 2011, sepanjang:
a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana;
b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011.
3. Menyetujui penggunaan laba bersih BNI Syariah tahun 2011.
4. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana dan
rekan afiliasi PwC sebagai Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku
2012.
5. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
besarnya biaya jasa Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2012 dengan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan Pemegang Saham Utama.
6. Menyetujui dan menetapkan tugas manajemen BNI Syariah untuk tahun
buku 2012.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 6

7. Pemberhentian beberapa pengurus dan pengangkatan pengurus serta


penambahan 1 (satu) orang Direktur sehingga seluruhnya menjadi 4
(empat) orang Direktur.
8. Menugaskan kepada Dewan Komisaris untuk menyiapkan pelaksanaan fit
and proper test calon anggota Direksi BNI Syariah.
9. Menugaskan kepada Direksi Perseroan untuk menyiapkan pelaksanaan fit
and proper test calon anggota Dewan Komisaris.
10. Menetapkan calon yang akan mengisi posisi Direktur Risiko dan
Kepatuhan.
11. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris BNI Syariah untuk
menetapkan gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris BNI Syariah
untuk tahun buku 2012 setelah berkonsultasi dengan Pemegang Saham
Utama.
II. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BNI Syariah selama tahun 2012
dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu tanggal 02 April 2012 dan tanggal 04
Oktober 2012. Adapun keputusan dari kedua rapat tersebut sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
02 April 2012
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 02 April
memutuskan pengangkatan Bapak Harisman untuk mengisi jabatan anggota
Komisaris yang lowong sebagai Komisaris Independen dengan ketentuan sisa
masa jabatan adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang
lowong tersebut, yaitu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan untuk tahun buku 2015.
Salah satu hal yang mendasari keputusan RUPSLB tersebut adalah
dikarenakan salah satu Komisaris Independen BNI Syariah meninggal dunia.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 7

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


04 Oktober 2012
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 4 Oktober 2012 memutuskan
perubahan pengurus, sehingga susunan pengurus menjadi sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS

No.
1
2
3

Jabatan

Nama

Komisaris Utama (Independen)

Achjar Iljas

Komisaris Independen

Harisman

Komisaris

Imam Budi Sarjito

DIREKSI
No.

Jabatan

Nama

Direktur Utama

Dinno Indiano

Direktur

Imam Teguh Saptono

Direktur Kepatuhan

Acep Riana Jayaprawira

B. DEWAN KOMISARIS
Sejalan dengan bidang tugas Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar BNI Syariah yaitu melaksanakan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan BNI Syariah oleh Direksi dan
pemberian nasehat kepada Direksi, Dewan Komisaris senantiasa secara proaktif
memberikan arahan dan masukan kepada Direksi sejak perumusan strategi,
tahap implementasi program hingga pemantauan kinerja yang disertai upaya
untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko, shareholder value dan
GCG dilaksanakan secara komprehensif, efektif dan efisien dalam kerangka
kebijakan BNI Syariah.
I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
Dalam menjaga kelangsungan usaha BNI Syariah, Dewan Komisaris memiliki
tugas dan tanggungjawab yang telah diatur baik di dalam Anggaran Dasar BNI
Syariah maupun dalam peraturan perundang-undangan.
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab
secara kolektif dalam melakukan pengawasam dan memberikan nasihat

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 8

kepada Direksi serta memastikan pelaksanaan operasional perusahaan dalam


setiap jenjang organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris BNI Syariah telah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas
kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi. Terhadap
fungsi pengawasan tersebut, Dewan Komisaris telah memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BNI Syariah.
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan atas terselenggaranya GCG
dalam setiap jenjang organisasi dilakukan secara langsung termasuk
memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada
Direksi maupun melalui Komite-Komite yang dibentuk.
Dewan Komisaris BNI Syariah telah memastikan bahwa Direksi
menindaklanjuti temuan Audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern,
Audit Ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia dan Dewan Pengawas
Syariah.
Dewan Komisaris BNI Syariah memberitahukan kepada Bank Indonesia paling
lama 7 (tujuh) Hari Kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundangundangan dibidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan
keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BNI Syariah.
Dewan Komisaris BNI Syariah tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BNI Syariah, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada
pihak terkait sepanjang kewenangan tersebut ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BNI Syariah atau dalam RUPS.
Dewan Komisaris BNI Syariah telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komsaris, telah menjalankan tugasnya secara efektif. Komite-komite yang
mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang
pengangkatannya ditetapkan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris BNI Syariah telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
termasuk waktu kerja dan rapat sebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) serta
menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 9

Dewan Komisaris BNI Syariah telah membuat dan menyampaikan laporan


pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan BNI Syariah.
Dewan Komisaris BNI Syariah memastikan Direksi telah memperhatikan
kepentingan semua Pemegang Saham.
II. KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS
Komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris BNI Syariah telah
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.

III. SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Nama

Jabatan

Achjar Iljas

Komisaris Utama (Independen)

Harisman

Komisaris Independen

Imam Budi Sarjito

Komisaris

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 10

IV. PROFIL DEWAN KOMISARIS

ACHJAR ILJAS
KOMISARIS UTAMA
Riwayat Pendidikan:
S1, Ekonomi Perusahaan , Universitas Indonesia
S2, Moneter & Internasional, Duke University
S2, Hukum Bisnis, Universitas Padjajaran
Riwayat Pekerjaan:
Komisaris Utama, PT Bank BNI Syariah (Juni 2010 s/d sekarang)
Komisaris Independen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(Januari 2004 s/d Maret 2010)
Komisaris Independen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(Januari 2005 s/d Juni 2007)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (April 1998 s/d Mei 2002)
Pengajar, LPPI (1994 s/d sekarang)

HARISMAN
KOMISARIS INDEPENDEN
Riwayat Pendidikan:
S1, Ekonomi, Universitas Gadjahmada
S2, CD Economics, William College

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 11

Riwayat Pekerjaan:
Kepala Kantor Perwakilan BI Kuala Lumpur, Bank Indonesia (19941997)
Wakil Kepala Urusan Pengawasan BPR, Bank Indonesia (1997-1998)
Kepala Biro Perbankan Syariah, Bank Indonesia (2001-2003)
Direktur DPbS, Bank Indonesia (2003-2007)
Alternate Director, Inernational Islamic Financial Market (2005-2007)
Staff ahli Dewan Gubernur BI, Bank Indonesia (2007-2008)
Direktur International Center for Development in Islamic Finance, LPPI
(2010)
Anggota Dewan Kehormatan, Asbisindo (2012-sekarang)
Komisaris Independen, PT Bank BNI Syariah (2012-sekarang)

IMAM BUDI SARJITO


KOMISARIS
Riwayat Pendidikan:
S1, Ekonomi, Universitas Dipenogoro
S2, Economy, University of Illinois
S2, Econocy, Graduate School of Claremont
Riwayat Pekerjaan:
Pemimpin Kelompok Pengelolaan Investment Services, PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. (1998-2008)
Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang, PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. (2002-2003)
Wakil Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis, PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2005)
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. (2005-2011)
Pemimpin Divisi Risk Management, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. (2011-sekarang)
Komisaris, PT Bank BNI Syariah (2012-sekarang)
V. KOMISARIS INDEPENDEN
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 12

tidak memiliki hubungan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau


hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi, serta tidak memiliki hubungan keuangan
dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank.
Komisaris Independen sebagai pihak yang tidak terpengaruh oleh adanya
hubungan yang terafiliasi baik dengan Pemegang Saham, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun anggota Direksi, menjadikan Komisaris Independen
dapat bertindak semata-mata untuk kepentingan BNI Syariah.
Komisaris Independen dapat menghindari benturan kepentingan antara
Pemegang Saham Mayoritas dan Pemegang Saham Minoritas. Dalam suatu
perusahaan Dewan komisaris diharapkan menjadi penyeimbang terhadap
keputusan yang dibuat oleh Pemegang Saham mayoritas, dan menjadi
perwakilan dari Pemegang Saham Minoritas. Hal ini dimaksudkan agar
kepentingan Pemegang Saham Minoritas tidak terabaikan.
VI. TRANSPARANSI DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS
1. Dewan Komisaris telah mengungkapkan kepemilikan saham yang
mencapai 5 % (lima persen) atau lebih pada BNI Syariah maupun
kepemilikan sahamnya pada bank lain, perusahaan lain maupun lembaga
keuangan non bank lainnya baik dalam maupun luar negeri.
2. Dewan Komisaris telah mengungkapkan perihal independensinya yaitu
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan
atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan
Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
3. Dewan Komisaris telah mengungkapkan, tidak memiliki hubungan keluarga
sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, seluruh Dewan Komisaris bertempat tinggal di Indonesia, sehingga
mempermudah koordinasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris mempunyai kompetensi dan reputasi keuangan yang
memadai. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari Bank BNI Syariah selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan BNI Syariah untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat mengurangi aset atau
mengurangi keuntunganBNI Syariah;

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 13

6. Dewan Komisaris dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan


pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.
VII. REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lainnya

Jumlah Diterima Dalam 1 (satu) Tahun


Dewan Komisaris
Orang

Jutaaan

Gaji

1.109

Tunjangan Rutin

317

Tantiem

Perumahan ( tidak dapat


dimiliki)

Transportasi (tidak dapat


dimiliki)

1.050

Santunan (dapat dimiliki)

Fasilitas Lain (dalam bentuk natura)

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun


Di atas Rp 2 miliar

Di atas Rp 1 miliar s/d Rp


2 miliar

Di atas Rp 500 juta s/d Rp


1 miliar

1171

Rp 500 juta kebawah

444

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 14

VIII. KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

1. KOMITE PEMANTAU RISIKO


Pembentukan Komite Pemantau Risiko berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Anggota Komite Pemantau Risiko masing-masing memiliki keahlian di
bidang perbankan syariah dan manajemen risiko untuk mendukung tugas
dan tanggung jawab komite agar berjalan sebagaimana ditentukan dalam
Piagam Komite Pemantau Risiko BNI Syariah.
a. Struktur Dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
Jabatan
Dalam
Komite

Nama

Bidang
Keahlian

Rangkap
Jabatan

Representasi

Ketua

Harisman

Akuntansi

Komite Audit

Komisaris
Independen

Anggota

Imam Budi
Sarjito

Risiko

Komite
Remunerasi
dan Nominasi

Komisaris

Anggota

Ibrahim
Husain

Risiko dan
Keuangan

Pihak
Independen

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 15

b. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko


Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam
melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaannya serta melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan tugas komite manajemen risiko.
Tugas Komite Pemantau Risiko sebagaimana diatur dalam Piagam
Komite Pemantau Risiko BNI Syariah nomor: Kep/08/DK/2010 tanggal 5
Oktober 2010 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen
risiko yang disusun oleh manajemen secara tahunan;
2. Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban
Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko;
3. Melakukan evaluasi atas Laporan Profil Risiko Triwulanan BNI
Syariah dan pelaksanaan proses manajemen risiko, untuk
selanjutnya memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
atas kondisi risiko yang dihadapi oleh BNI Syariah serta usulan
langkah-langkah untuk mitigasi risiko atas risiko-risiko tersebut,
sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan masukan untuk
langkah perbaikan kepada Direksi apabila diperlukan;
4. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam
rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka
pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya yang berkaitan
dengan manajemen risiko;
5. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap kegiatan
usaha BNI Syariah agar tidak menyimpang dari ketentuan yang
berlaku;
6. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan BNI Syariah
terkait pelaksanaan manajemen risiko terhadap seluruh
perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank
Indonesia;
7. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan dari segi
manajemen risiko kepada Dewan Komisaris terhadap
permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan denga transaksi
atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk
dapat digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan;

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 16

8. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite


Kebijakan Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan masing-masing
komponen dari Enterprise Risk Management di dalam
perusahaan;
b. Melakukan penelaahan atas informasi yang berkaitan
dengan manajemen risiko dalam laporan-laporan yang akan
dipublikasikan perusahaan;
c. Memberikan masukan dalam proses pelaksanaan seleksi
dan mengusulkan calon konsultan manajemen risiko
independen, serta mengawasi pekerjaan konsultan
manajemen risiko independen termasuk mengusulkan
pemberhentiannya apabila dalam pelaksanaan tugasnya
dianggap tidak memenuhi standar atau ketentuan yang
berlaku.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
10. Melakukan self-evaluation terhadap efektivitas pelaksanaan
tugas dan memutakhirkan secara periodik Pedoman Kerja
Komite Pemantau Risiko.
Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko mencakup:
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko;
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan
manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
kebijakan manajemen risiko dan impelementasinya untuk
memastikan bahwa BNI Syariah telah mengelola risiko-risiko secara
memadai;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Kebijakan Risiko
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk selanjutnya memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna peningkatan efektivitas
pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 17

c. Kegiatan Komite Pemantau Risiko


Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Pemantau Risiko telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Melakukan evaluasi kebijakan yang belum digariskan dan belum
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi dan
melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris. Hasil evaluasi
tersebut selama tahun 2012 antara lain:
Evaluasi atas Kebijakan Bank tentang Alih Daya terkait dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/25/PBI/2011 tanggal 09
Desember 2011 perihal, dan evaluasi atas usulan Direksi
sebagaimana notulen rapat KPR tanggal 12 Juni 2012.
Evaluasi atas Kebijakan Penyertaan
sebagaimana usulan Direksi.

Modal

BNI

Syariah

Evaluasi atas Kebijakan Penggunaan dan Pengelolaan Teknologi


Informasi BNI Syariah sebagaimana usulan Direksi.
2. Melakukan evaluasi atas review Buku Pedoman Kebijakan Bank
yang sebelumnya telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris
atas dasar Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011
tentang Penerapan Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.
3. Melakukan evaluasi rencana kerja Satuan Kerja Manajemen Risiko
dan Komite Manajemen Risiko tahun 2012.
4. Melakukan evaluasi potensi Manajemen Risiko atas dasar laporan
profil risiko dan melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris.
5.

Melakukan pengawasan strategi penyelesaian NPF, hapus buku,


PPAP 2011 dan recovery.

6. Melakukan evaluasi dan pengawasan pengelolaan 10 (sepuluh)


risiko kepada masing-masing Divisi terkait.
7. Menyusun dan melaporkan pelaksanaan rencana kerja Komite
untuk tahun 2011, 2012 dan 2013.
Kegiatan Lainnya:
1. Melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang BNI Syariah (Kantor
Cabang Bogor, Kantor Cabang Mikro Bogor, Kantor Cabang
Makassar, Kantor Cabang Mikro Makassar).
2. Mengkaji pemenuhan fungsi Anti Fraud atas dasar surat Direksi.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 18

3. Melaksanakan up-date data keuangan dan rincian analisisi


keuangan a.n PT Swadharma Sarana Informatika (PT SSI) selaku
pihak terkait.
4. Memberikan masukan untuk persetujuan Dewan Komisaris atas
pemberian fasilitas pembiayaan Griya iB Hasanah kepada pihak
terkait.
5. Mengevaluasi pemberian fasilitas pembiayaan kepada Nasabah.
6. Melakukan pembahasan
bermasalah.

penyelesaian

recovery

pembiayaan

7. Mengikuti uji kompetensi Manajemen Risiko Tingkat I oleh Badan


Sertifikasi Manajemen Risiko (a.n Ibrahim Husain).
8. Mengikuti seminar penyusunan profil risiko Bank Syariah (a.n
Ibrahim Husain) oleh Risk Manajement Guard.
d. Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko
Jumlah
Rapat

Kehadiran

Ketidakhadiran

%
Kehadiran

Harisman

18

14

22.2%

Efektif
sejak
tanggal 14
Juni 2012

Imam Budi
Sarjito

18

11

38.9%

Efektif
sejak
tanggal 4
Oktober

Ibrahim
Husain

18

18

100%

Acep Riana
Jayaprawira

18

14

77.8%

Achjar Iljas

18

14

77.8%

Nama

Keterangan

Efektif
sampai
dengan 3
Oktober

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 19

2. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Komite Remunerasi dan Nominasi adalah organ Dewan Komisaris yang
independen dan professional dibidang remunerasi dan nominasi. Komite
Remunerasi dan Nominasi membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas pengawasan terhadap BNI Syariah, untuk
memastikan bahwa sistem kebijakan remunerasi dan nominasi BNI
Syariah telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan
transparansi serta tunduk terhadap ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
a. Struktur Dan Keanggotaan Komite Remunerasi Dan Nominasi
Jabatan
Dalam Komite

Nama

Bidang
Keahlian

Rangkap Jabatan

Representasi

SDM

Anggota Komite
Audit

Komisaris
Independen
Komisaris
Independen

Ketua

Achjar Iljas

Anggota

Harisman

Syariah

Ketua Komite
Audit

Anggota

Imam Budi
Sarjito

Perbankan

Anggota Komite
Pemantau Risiko

Anggota

Idayu
Nilawati

SDM

Pihak
Independen

Anggota

Arief Adhie
Sanjaya

Akuntansi

Sekretaris Dewan
Komisaris

Pihak
Independen

Anggota

Pemimpin
Divisi HCT

SDM

Pemimpin Divisi

Komisaris

Ex Officio

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi


Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana diatur dalam
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah nomor:
Kep/08/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi terhadap sistem/kebijakan remunerasi.
2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara
remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

kebijakan

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai


kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan
Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Dewan
Pengawas Syariah.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 20

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai


calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit
dan anggota Komite Pemantau Risiko.
6. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah melakukan
evaluasi serta menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi bagi
Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
menyeluruh.

c. Kegiatan Komite Remunerasi Dan Nominasi


Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Me-review kebijakan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris, pegawai
secara keseluruhan.
2. Memastikan bahwa sistem remunerasi pegawai yang digunakan
telah sesuai dengan kepentingan perusahaan dan memenuhi hakhak pegawai serta setara dengan pasar.
3. Me-review nominasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk
memastikan tersedianya sistem nominasi yang memenuhi ketentuan
Good Corporate Governance.
4. Memastikan bahwa sistem nominasi pegawai telah memuhi prinsipprinsip keadilan dan menunjang ketersediaan pegawai yang
berkualitas untuk menjamin pencapaian kinerja yang unggul.
5. Me-review sistem parameter penilaian kinerja Direksi agar
tersedianya penilaian kinerja Direksi yang objektif dan transparan.
6. Memberikan rekomendasi untuk anggota Komite Dewan Komisaris.
Kegiatan Lainnya:
Memastikan bahwa pelaksanaan tugas Dewan Komisaris terlaksana
secara lancar dan berkualitas serta tepat waktu.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 21

d. Frekuensi Rapat Komite Remunerasi Dan Nominasi


Nama
Achjar Iljas

Jumlah
Rapat*
14

Sofyan
Syafrie
Harahap

Acep Riana
Jayaprawira

11

Harisman

Imam Budi
Sarjito

Idayu
Nilawati

14

Arief Adhie
Sanjaya

Pemimpin
Divisi HCT

14

*Jumlah Rapat Komite


belas) kali

Kehadiran

Ketidakhadiran

14

%
Kehadiran
100%

Keterangan

JanuariDesember
2012
1
100%
Meninggal
Dunia pada
tanggal 2
Februari
2012
11
100%
s.d tanggal
3 Oktober
2012
6
100%
Sejak 14
Juni 2012
2
100%
Sejak
tanggal 4
Oktober
2012
14
100%
JanuariDesember
2012
2
1
67.5%
Sejak
Oktober
2012
14
100%
JanuariDesember
2012
Remunerasi dan Nominasi tahun 2012 sebanyak 14 (empat

3. KOMITE AUDIT
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi
pengawasan yang meliputi memantau dan mengevaluasi perencanaan dan
pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses
pelaporan keuangan dan melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan
Publik dalam rangka efektifitas pelaksanaan audit ekstern.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 22

a. Struktur Dan Keanggotaan Komite Audit


Jabatan
Dalam
Komite

Nama

Ketua

Harisman

Anggota

Achjar
Iljas

Anggota

Alexander
Zulkarnain

Anggota

Teuku
Radja
Sjahnan

Bidang
Keahlian

Rangkap
Jabatan

Representasi

Akuntansi

Komisaris Independen

Ekonomi

Komisaris Independen

Akuntansi

Pihak Independen

Pihak Independen

Keuangan
Keuangan

b. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit


Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diatur dalam Piagam Komite
Audit BNI Syariah Kep/07/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010 sebagai
berikut:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan BNI Syariah seperti laporan keuangan, proyeksi dan
informasi keuangan lainnya.
2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern
termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern
serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk
memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan BNI Syariah terhadap
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan BNI Syariah.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan. Paling kurang dengan
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SPI,
akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan
Publik kepada Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 23

6. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris


atas pengaduan yang berkaitan dengan BNI Syariah.
7. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate Governance BNI
Syariah.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

c. Kegiatan Komite Audit


Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan
perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi
keuangan lainnya.
- Membahas kinerja dan laporan keuangan Maret 2012.
- Membahas kinerja dan laporan publikasi Juni 2012.
- Penelaahan konsep laporan keuangan publikasi 30 Juni 2012.
- Penelaahan laporan keuangan publikasi 30 September 2012.
2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern
termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern
serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk
memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan BNI Syariah terhadap
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan BNI Syariah.
4. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit
serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan proses pelaporan keuangan, paling kurang dengan
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan tugas Divisi Satuan Pengawas Intern.
Dari hasi evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan
Satuan Pengawas Intern telah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan
pelaporan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik
dengan standar yang berlaku.
Dari hasil diskusi dan evaluasi Komite Audit, kantor akuntan
publik telah melaksanakan audit sesuai dengan Standar Audit
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 24

c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku


Sesuai dengan laporan audit kantor akuntan publik, laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan standar yang berlaku.
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan
Pengawas Intern, akuntan publik, Dewan Pengawas Syariah
dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan kantor


akuntan publik kepada Dewan Komisaris.

Untuk tahun buku 2012, penunjukan kantor akuntan publik


ditetapkan oleh pemegang saham.

Penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas


pengaduan yang berkaitan dengan BNI Syariah.

Selama tahun 2012 tidak ada pengaduan yang berkaitan


dengan BNI Syariah yang disampaikan kepada Dewan
Komisaris.

Menelaah Laporan Pelaksanaan GCG BNI Syariah tahun


2012.

Me-review Laporan Keuangan Publikasi dan Laporan


Tahunan Tahun 2011.

Membahas hasil audit Satuan Pengawas Interen sesuai


kebutuhan.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dewan


Komisaris.
Dalam tahun 2012, Komite Audit memperoleh beberapa
penugasan khusus oleh Dewan Komisaris, antara lain:
Menelaah saran-saran pelaksanaan fungsi kepatuhan.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 25

d. Frekuensi Rapat Komite Audit


Nama

Jumlah
Rapat*

Kehadiran

Ketidakhadiran

%
Kehadiran

Keterangan

Harisman

100%

Achjar
Iljas

22

22

100%

Alexander
Zulkarnain

22

22

100%

Teuku
Radja
Sjahnan

22

16

27.3%

Efektif
tanggal 14
Juni 2012

Sofyan
22
3
19
13.6%
Meninggal 2
Syafri
Februari
Harahap
2012
*) Jumlah Rapat Komite Auditi tahun 2012 sebanyak 22 (dua puluh dua) kali

C. DIREKSI
Direksi BNI Syariah sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
dan peraturan yang berlaku.
I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DIREKSI
Secara umum Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu
sebagai berikut:
a. Bertanggungjawab penuh atas pengelolaan perusahaan berdasarkan
prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah;
b. Mengelola perusahaan sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BNI Syariah dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha BNI
Syariah pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;
d. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit
intern BNI Syariah, auditor ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain;
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui RUPS;
f.

Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan BNI Syariah yang bersifat


strategis di bidang kepegawaian;

g. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris;
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 26

h. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang


diminta anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
i.

Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan


memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap
anggota Direksi;

j.

Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung


jawab seluruh anggota Direksi;

k. Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat


Direksi;
l.

Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan


secara efektif dan efisien;

m. Direksi telah
kepentingan;

memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku

n. Direksi telah memberikan kuasa kepada komite yang dibentuk untuk


mendukung pelaksanaan tugasnya atau kepada karyawan perusahaan
untuk melaksanakan tugas tertentu, namun tanggung jawab tetap berada
pada Direksi.
Untuk mendukung efektifitas tugas dan tanggung jawab Direksi, Direksi telah
membentuk Komite sebagai berikut:
1. Komite Sumber Daya Manusia.
2. Komite Asset Liability Management.
3. Komite Modal Investasi dan Teknologi.
4. Komite Kebijakan dan Risiko.
II.

KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI DIREKSI


Jumlah, komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi BNI Syariah telah sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum
Syariah maupun Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.

III.

SUSUNAN ANGGOTA DIREKSI


NAMA

JABATAN

Dinno Indiano

Direktur Utama

Imam Teguh Saptono

Direktur Bisnis

Acep Riana Jayaprawira

Direktur Risiko dan Kepatuhan

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 27

IV.

PROFIL DIREKSI

DINNO INDIANO
DIREKTUR UTAMA
Riwayat Pendidikan:
S1, Ekonomi Manajemen; Universitas Padjajaran
Riwayat Pekerjaan:
Direktur Utama PT Bank BNI Syariah (2012-sekarang)
Pemimpin Divisi/GM commercial and Small Bank BNI (2012)
Pemimpin Divisi/GM Usaha Menengah Bank BNI (2010-April 2012)
President Director Bank Kesawan (2006-2010)
President Commissioner Bank Swaguna (2005-2006)
Commercial National Early Warning Head Bank Danamon (2003-2005)
Head of Eastern Indonesia (Sulawesi, Papua, Maluku, Kalimantan)
Bank Danamon (2003)
Commercial Centre I Head Jakarta Bank Danamon (2000-2002)
Regional Manager 4 Head (Sulawesi, Papia, Maluku) Bank Danamon
(2003)
Commisioner Bank Niaga (1999-2000)
Commercial Credit Litigation Banking Head Bank Niaga (1998-2000)
Commercial Centre Banking Head III Bank Niaga (1998)
Remedial Management Head Bank Niaga (1997-1998)
Branch Manager Wilayah Solo Bank Niaga (1994-1997)
Marketing Division Head Wilayah Bandung Bank Niaga (1990-1992)
Account Officer Wilayah Bandung Bank Niaga (1987-1990)

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 28

IMAM TEGUH SAPTONO


DIREKTUR BISNIS
Riwayat Pendidikan:
S1, Pertanian/Sosial Ekonomi ; Institut Pertanian Bogor
S2, Magister Manajemen; Institut Pertanian Bogor
S3, Doktor Manajemen dan Bisnis; Insititut Pertanian Bogor
Riwayat Pekerjaan:
Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah (Mei 2012-sekarang)
Direktur Kepatuhan & Penunjang PT Bank BNI Syariah (Juni 2010 s/d
24 Mei 2012)
Advisor to BNI (Juni 2007 s/d Juni 2010)
Advisor for Corporate Secretary Permata Bank (April 2007 s/d Juni
2007)
Vice President, Head Corporate Secretary Permata Bank (Februari
2005 s/d April 2007
Assistant Vice President, Head Investor Relations Permata Bank (Mei
2003 s/d Februari 2005)
Manager at Investor Relations Division Unit BNI field in Equity Market
Research (Juli 1998 s/d Mei 2003)

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 29

ACEP RIANA JAYAPRAWIRA


DIREKTUR RISIKO DAN KEPATUHAN
Riwayat Pendidikan:
S1, Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung
S2, Administrasi Kebijakan Bisnis; Universitas Indonesia
S3, Teknologi Industri Pertanian; Insititut Pertanian Bogor
Riwayat Pekerjaan:
Direktur Risiko dan Kepatuhan, PT Bank BNI Syariah (2012-sekarang)
Komisaris Independen, PT Bank BNI Syariah (2010-2012)
Komisaris, PT Pasti Rumoko Jaya (2008-2010)
Komisaris Independen, PT Persada Ventura Syariah (Juni 2007 s/d
Juni 2010)
Direktur Utama, PT Score Consulting Indonesia (2008-2010)
Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi, PT Jamsostek
(Persero) (2005-2007)
Kepala Divisi Kredit Program merangkap Kepala Divisi Keuangan
Mikro dan Syariah, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (19992000)
Kepala Divisi Supervisi & Support Pembiayaan, PT Bank Muamalat
Indonesia (1998)
Manager Cabang Utama Jakarta, PT Bank Muamalat Indonesia (1994)
V.

KEPEMILIKAN SAHAM DAN INDEPENDENSI DIREKSI


1. Seluruh anggota Direksi telah mengungkapkan kepemilikan saham yang
mencapai 5 % (lima persen) atau lebih, baik pada BNI Syariah, bank lain,
perusahaan lain maupun pada lembaga keuangan non bank lainnya baik
yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
2. Seluruh anggota Direksi telah mengungkapkan hubungan keuangan dan
hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Direksi,
Pemegang saham pengendali dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 30

3. Anggota Direksi tidak mengambil dan/ atau menerima keuntungan pribadi


dari bank selain renumerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

VI.

RANGKAP JABATAN DIREKSI


Direksi BNI Syariah tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu)
lembaga/perusahaan keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau
Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.

VII. REMUNERASI DIREKSI


Jenis Remunerasi dan Fasilitas
Lainnya

Jumlah Diterima Dalam 1 (satu) Tahun


Direksi
Orang

Jutaaan

Gaji

2.702

Tunjangan Rutin

335

Tantiem

Perumahan ( tidak dapat


dimiliki)

Transportasi (tidak dapat


dimiliki)

2.150

Santunan (dapat dimiliki)

Fasilitas Lain (dalam bentuk natura)

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun


Di atas Rp 2 miliar

Di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2


miliar

1.309

Di atas Rp 500 juta s/d Rp 1


miliar

1.637

Rp 500 juta kebawah

VIII. FREKUENSI RAPAT DIREKSI DAN TINGKAT KEHADIRAN DIREKSI


Selama tahun 2012, Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak
51 (lima puluh satu) kali rapat. Hasil Rapat Direksi tersebut telah
didokumentasikan dengan baik. Keputusan Rapat Direksi telah disampaikan
kepada masing-masing Divisi/Satuan/Unit terkait untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kewenangan masing-masing.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 31

Berikut tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi selama tahun 2012:
Nama
Direktur Utama
Direktur Bisnis
Direktur Risiko
dan Kepatuhan*

Jumlah Rapat
38
51
37

Kehadiran
33
47
37

Ketidakhadiran
5
3
-

% Kehadiran
87%
92%
100%

*) Posisi Direktur Utama sejak tanggal 25 Mei 2012 sampai dengan 25 September 2012
adalah lowong.
**) Posisi Direktur Risiko dan Kepatuhan bulan 25 Mei 2012 sampai dengan 4 Oktober 2012
adalah lowong.

IX.

KOMITMEN DIREKSI
Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG dibuktikan dengan telah
diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris BNI
Syariah tentang Buku Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) tanggal 21 Desember 2010 No. KP/DIR/397 - KP/10/DK/2010.
Buku Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut berlandaskan pada lima prinsip
dasar GCG yaitu:
1. Keterbukaan;
2. Akuntabilitas;
3. Pertanggungjawaban;
4. Profesional;
5. Kewajaran.
Buku Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut dijadikan pedoman dalam
penyusunan Rencana Bisnis Bank BNI Syariah dan merupakan landasan
pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi baik di kantor pusat maupun
segenap kantor cabang dalam rangka menambah nilai ekonomi bagi
Pemegang Saham dan stakeholders, dengan meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika
yang berlaku secara umum pada industri perbankan syariah dan kode etik
Insan BNI Syariah.
Dalam rangka memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank
Indonesia, peraturan Bapepam, peraturan Pajak serta peraturan-peraturan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank, telah ditunjuk seorang
Direktur Kepatuhan (Compliance Director). Dalam pelaksanaannya Direktur
Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap
satuan kerja operasional. Pelaksanaan fungsi kepatuhan berpedoman pada
ketentuan Bank Indonesia tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.

X. SEMINAR DIREKSI
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 32

Jabatan

Waktu
26 Januari 2012

Penyelenggara
Infobank

03 Februari 2012

PP
Muhammadiyah

7-8 Mei 2012

Bank Indonesia

27-28 Juni 2012

Perbanas, Bank
Indonesia

10 Agustus 2012

Kementerian
Koperasi dan
UMKM

DIRUT

20 November
2012

26 November
2012

LPS, PIDM

27 November
2012

18-20 September
2012

Bank Negara
Malaysia

DIR BS

13-Sep 2012

DIR KP
14-Apr 2012
26 November
2012

Forum
Komunikasi
Direktur
Kepatuhan
Perbankan
(FKDKP)
BNI
BNI

Seminar/Pelatihan
The Future of Social
Media as A Powerful
Bussiness Strategy in
Banking & Financial
Services, disampaikan
pada
TalkShow
Infobank Digital Brand of
The Year 2011
Pengembangan
Ekonomi Syariah
Melalui Wakaf dan
Asset Muhammadiyah
nd
The 2 Bank Indonesia
International Seminar on
Islamic Finance
st
The 1 ASEAN
Conference on Financial
Inclusion
Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
Nasional;Progress
Report
Prospek Industri
Perbankan 2013,
Seminar Insurance
Outlook
th
4 IADI Islamic Deposit
Insurance Group
Seminar on Islamic
Deposit Insurance
Outlook Perbankan
Syariah 2013 dan Peran
Perbankan Syariah
dalam Menghadapi
Krisis Global
Global Islamic Finance
Forum 2012,
Internationalisation of
Islamic Finance:
Bridging Economies
Seminar sehari untul
level pengurus bank di
Jakarta

Short Workshop
Introducing to U Theory
Pencegahan Benturan
Kepentingan sebagai
upaya penguatan GCG

Tempat
Jakarta

Malang

Bandung

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Kuala
Lumpur

Jakarta

Jakarta
Selatan
Jakarta
Selatan

XI. KOMITE DI BAWAH DIREKSI


Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 33

1. KOMITE KEBIJAKAN DAN RISIKO


Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 34

Dalam rangka menerapkan strategi pengembangan usaha BNI Syariah


sebagaimana ditetapkan berbagai program pengelolaan bisnis dan sistem
manajemen BNI Syariah melalui pendekatan Customer Centric yang
berpegang pada pilar prudential banking, GCG, kepatuhan dan zero fraud,
untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi BNI Syariah perlu dibentuk
Komite Kebijakan dan Risiko untuk membantu tugas Direksi dalam
melakukan pengurusan.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Kebijakan dan Risiko


Jabatan

Susunan Keanggotaan

Ketua

Direktur Utama

Ketua Pengganti

Direktur Risiko dan Kepatuhan

Anggota

- Direktur Bisnis
- Chief Operating and Financial Officer
- Pemimpin Divisi Bisnis Ritel
- Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management
- Pemimpin Satuan Pengawasan Intern
- Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
- Pemimpin Divisi Product Management
- Pemimpin Divisi Recovery & Remedial
- Pemimpin Divisi Bisnis Kartu
- Pemimpin Divisi Hukum, Kepatuhan & Kesekretariatan
- Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional
- Pemimpin Divisi Business Risk
- Pemimpin Divisi Bisnis Mikro
- Pemimpin Divisi Usaha Menengah
- Pemimpin Divisi Operasional

Sekretaris

Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan dan Risiko

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 35

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KP/030/DIR/R (Lampiran


3) tanggal 29 Oktober 2012, ditetapkan tugas dan tanggung jawab
Komite Kebijakan dan Risiko sebagai berikut:
1.

Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap


kegiatan usaha unit-unit BNI Syariah.

2.

Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikatorindikator manajemen risiko yang digunakan.

3.

Membangun mekanisme risiko di setiap jenis risiko, termasuk


akuntabilitas
(accountability)
dan
pertanggungjawaban
(responsibility) setiap unit.

4.

Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi


apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran maupun deviasi dari
limit yang sudah ditetapkan.

5.

Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat perusahaan (bank


wide).

6.

Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal


ke setiap unit bisnis.

7.

Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebijakan, sistem


manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada maupun
yang baru.

8.

Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception)


terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat diberikan kepada
debitur/nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan.

9.

Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar


laporan dari Divisi Manjemen Risiko dan memberikan arahan
khususnya yang berkenaan dengan ketaatan terhadap kebijakan
dan prosedur pembiayaan yang berlaku.

10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral


masing industri.

limit

untuk

masing-

11. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Direksi


dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, mengenai hasil
pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan kebijakan
pembiayaan bank.
12. Memberikan saran langkah-langkah perbaikan kepada Direksi
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 36

yang terkait dengan hasil pengawasan atas penerapan dan


pelaksanaan kebijakan pembiayaan bank.
c. Kegiatan Komite Kebijakan dan Risiko
Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Kebijakan dan Risiko telah melakukan Rapat Komite sebanyak 7
(tujuh) kali sepanjang tahun 2012 dan memutuskan hal-hal sebagai
berikut:
1.

Menyempurnakan dan menetapkan kebijakan produk Rahn.

2.

Mengubah proses persetujuan Pembiayaan Besar/Non ritel.

3.

Menyesuaikan ketentuan produk Rahn non Mikro.

4.

Menetapkan kebijakan Murabahah Emas.

5.

Menyesuaikan ketentuan pengikatan jaminan dan uang muka


pembiayaan multiguna.

6.

Menyempurnakan ketentuan produk Griya iB Hasanah.

7.

Menetapkan cadangan modal dalam bentuk emas.

8.

Menetapkan limit risiko pasar.

9.

Menetapkan kebijakan pembiayaan Rahn Mikro iB Hasanah.

10.

Menetapkan kebijakan surat hijau dan buku tabungan YKP KMS


sebagai jaminan pembiayaan Mikro.

11.

Menetapkan emas sebagai jaminan pembiayaan multiguna iB


Hasanah.

12.

Menyempurnakan kewenangan KCPS.

13.

Menetapkan maksimum pembiayaan ritel.

14.

Menetapkan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) untuk logam mulia


emas.

15.

Menetapkan kewenangan memutus pembiayaan, hapus tagih non


pokok pembiayaan hapus buku.

16.

Menetapkan dan mengubah kewenangan pengadaan barang dan


jasa.

17.

Menetapkan kerjasama dengan Koperasi Nusantara (KOPNUS)


dalam penyaluran pembiayaan pada pensiunan.

18.

Menetapkan mekanisme keputusan pembiayaan ritel diatas Rp 10


Miliar.

19.

Menetapkan perubahan kewenangan Divisi Produk Managemen

20.

Menetapkan perubahan kewenangan pemutus pembiayaan.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 37

21.

Menetapkan ketentuan pengisian jabatan terkait perubahan


organisasi Cabang.

22.

Mengubah proses pembiayaan Non Ritel.

23.

Mengubah mekanisme keputusan dan pencairan pembiayaan ritel


> Rp 10 Miliar.

24.

Mengubah kewenangan memutus restrukturisasi pembiayaan.

25.

Me-review penetapan limit risiko pasar.

26.

Me-review limit pembelian Surat Berharga, limit Secondary


Reserve.

27.

Me-review kewenangan disposisi pemimpin Divisi Tresuri dan


Internasional dalam pembiayaan talangan produktif.

d. Frekuensi Rapat Komite Kebijakan dan Risiko


NAMA

JUMLAH KEHADIRAN
RAPAT
7
7

Direktur Utama

KETIDAKHADIRAN

% KEHADIRAN

100%

Direktur Risiko
dan Kepatuhan
Direktur Bisnis

100%

100%

Chief Operating
and Financial
Officer*

100%

Pemimpin Divisi
Bisnis Ritel

100%

Pemimpin Divisi
Enterprise Risk
Management

100%

Pemimpin
Satuan
Pengawasan
Intern
Pemimpin Divisi
Perencanaan
Strategis

100%

100%

Pemimpin Divisi
Product
Management

100%

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 38

Pemimpin Divisi
Recovery &
Remedial

100%

Pemimpin Divisi
Bisnis Kartu

100%

Pemimpin Divisi
Hukum,
Kepatuhan &
Kesekretariatan

100%

Pemimpin Divisi
Tresuri &
Internasional

100%

Pemimpin Divisi
Business Risk

100%

Pemimpin Divisi
Bisnis Mikro

100%

Pemimpin Divisi
Usaha
Menengah

100%

Pemimpin Divisi
Operasional**

100%

*) Chief Operating and Financial Officer efektif tanggal 09 Oktober 2012


**) Divisi Operasional efektif berlaku tanggal 23 November 2012

2. KOMITE ASSET LIABILITY MANAGEMENT


Komite Asset Liability Management menetapkan kebijakan dan strategi
terkait pengleolan asset dan liability yang ditujukan untuk pencapaian
profitabilitas yang optimal dengan tingkat risiko yang dapat diterima dan
terukur berkaitan dengan fungsi-fungsi Komite Asset Liability Management.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 39

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Asset Liability Management


Jabatan

Susunan Keanggotaan

Ketua

Direktur Bisnis

Ketua
Pengganti

Chief Operating and Financial Officer

Anggota

- Direktur Utama
- Direktur RIsiko & Kepatuhan
- Pemimpin Divisi Bisnis Ritel
- Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional
- Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan
- Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
- Pemimpin Divisi Product Management
- Pemimpin Divisi Usaha Menengah
- Pemimpin Divisi Bisnis Kartu
- Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management
- Pemimpin Divisi Business Risk
- Pemimpin Divisi Bisnis Mikro

Sekretaris

Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Asset Liability Management


Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KP/030/DIR/R (Lampiran
3) tanggal 29 Oktober 2012, ditetapkan tugas dan tanggung jawab
Komite Asset, Liability Management sebagai berikut:
1.

Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset, Liability


Management BNI Syariah serta merumuskan kebijakan dan
strategi yang diperlukan.

2.

Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI


Syariah.

3.

Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan


likuiditas dan ketentuan Bank Indonesia.

4.

Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana.

5.

Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money


market maupun capital market.

6.

Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang


muncul dari exposure yang dimiliki oleh BNI Syariah berupa risiko
kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 40

7.

Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-indikator


ekonomi dan menganalisis dampaknya terhadap posisi simpanan
dan pinjaman, posisi valuta asing, profitabilitas BNI Syariah.

8.

Menghitung cost of funds dan menetapkan profit sharing giro,


tabungan dan deposito.

9.

Menetapkan internal funds transfer price (FTP).

c. Kegiatan Komite Asset Liability Management


Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Asset Liability Management telah melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1.

Penyampaian kondisi eksternal mengenai perkembangan:

nisbah bagi hasil;

gross bagi hasil;

realisasi bagi hasil;

terhadap posisi di market bank syariah lainnya.


2.

Penyampaian kondisi internal mengenai:

Kondisi likuiditas BNI Syariah;

Kondisi perkembangan
pembiayaan;

Kondisi komposisi Deposito (struktur number of account dan


nominal);

Kondisi perkembangan dana syariah channeling outlet (SCO);

Kondisi perkembangan dana 15 (lima belas) Nasabah


dominan;

Perkembangan outstanding Griya terhadap Core DPK;

Perkembangan posisi devisa netto;

Pemantauan yield earning asset based on akad dan bisnis unit;

Pemantauan yield Divisi Tresuri dan Internasional;

Pemantauan perkembangan kolektibilitas pendapatan kas (dari


pembiayaan dan kas Divisi Tresuri dan Internasional);

Pemantauan realisasi pendapatan kas terhadap realisasi bagi


hasil;

Pemantauan fee base income dan OPEX;

Dana

Pihak Ketiga

(DPK) dan

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 41

Pemantauan kondisi laba rugi;

Pemantauan Financing Pricing Models (FPM) secara periodic


(bulanan).

3.

Penetapan FPM 2012.

4.

Penetapan tarif pembiayaan produktif.

5.

Pemberian keringanan tarif pembiayaan produktif ritel.

6.

Penetapan tarif
kewenangannya.

7.

Pemberian kewenangan pemberian nisbah khusus deposito.

8.

Penurunan nisbah dana.

9.

Pemberian kewenangan bagi hasil pencairan sebelum jatuh tempo


(PSJT) deposito.

Cash

Colateral

Financing

(CCF)

dan

10. Perubahan penetapan komponen spread dalam FPM 2012.


11. Pemberian kewenangan tarif khusus pembiayaan konsumtif dan
komersil.
12. Penetapan tarif TUS/KUR.
13. Perubahan pemberian kewenangan tarif khusus pembiayaan
komersil dan produktif ritel.
14. Penetapan biaya administrasi pembiayaan.
15. Perubahan pemberian kewenangan tarif khusus pembiayaan
produktif ritel.
16. Pemberian kewenangan pemberian nisbah khusus deposito dan
bonus giro.
17. Pemberian kewenangan pemberian bonus produk dana bundling
produk pembiayaan.
18. Pemberian kewenangan pemberian nisbah khusus deposito untuk
nasabah berupa Bank Pembangunan Daerah.
19. Penyampaian usulan tarif Murabahah Emas iB Hasanah.
20. Penetapan perubahan tarif CCF.
21. Penetapan perubahan tarif kliring dan RTGS.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 42

d. Frekuensi Rapat Komite Asset Liability Management


NAMA

JUMLAH
RAPAT

KEHADIRAN KETIDAKHADIRAN

Direktur Bisnis

Chief
Operating and
Financial
Officer*

Direktur Utama

Direktur RIsiko
& Kepatuhan

Pemimpin
Divisi Bisnis
Ritel

Pemimpin
Divisi Tresuri
& Internasional

Pemimpin
Divisi
Pengendalian
Keuangan

Pemimpin
Divisi
Perencanaan
Strategis

Pemimpin
Divisi Product
Management

Pemimpin
Divisi Usaha
Menengah

Pemimpin
Divisi Bisnis
Kartu

Pemimpin
Divisi
Enterprise
Risk
Management

Pemimpin
Divisi
Business Risk

Pemimpin
Divisi Bisnis
Mikro

% KEHADIRAN
87.5%

100%

87.5%
62.5%

75%

100%

2
75%

100%

100%

1
87.5%

6
25%

100%

2
75%

2
75%

*) Chief Operating and Financial Officer efektif tanggal 09 Oktober 2012

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 43

3. KOMITE MODAL, INVESTASI dan TEKNOLOGI


Komite Modal, Investasi dan Teknologi merupakan salah satu komite di
BNI Syariah yang memiliki kewenangan dan fungsi:
1.

Melakukan evaluasi pencapaian target pendapatan dan biaya (Opex


dan Capex) serta rencana kerja unit-unit di BNI Syariah.

2.

Memberikan rekomendasi keputusan strategis dalam hal


penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen penganggaran BNI
Syariah, perubahan target pendapatan dan biaya (Opex dan Capex)
dan langkah-langkah strategis dalam rangka pencapaian kinerja.

3.

Merumuskan, menetapkan kebijakan dan strategi pengembangan


teknologi informasi BNI Syariah.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Modal, Investasi dan Teknologi


Jabatan

Susunan Keanggotaan

Ketua

Chief Operating and Financial Officer

Ketua
Pengganti

Direktur Bisnis

Anggota

- Direktur Utama
- Direktur RIsiko & Kepatuhan
- Pemimpin Divisi Komunikasi, Jaringan & Logistik
- Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
- Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan
- Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional
- Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
- Pemimpin Divisi Bisnis Kartu
- Pemimpin Divisi Product Management
- Pemimpin Divisi Bisnis Mikro
- Pemimpin Divisi Operasional

Sekretaris

Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Modal, Investasi dan Teknologi


Berdasarkan Surat Kuasa Direksi Nomor KP/030/DIR/R (Lampiran 3)
tanggal 29 Oktober 2012, ditetapkan tugas dan tanggung jawab Komite
Modal Investasi dan Teknologi sebagai berikut:
1.

Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (opex


dan capex), penyempurnaan dan pengembangan kualitas
kebijakan dan sistem manajemen peranggaran BNI Syariah yang

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 44

efisien, efektif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan


usaha.
2.

Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal


perubahan target maupun opex/capex yang tidak/belum
diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank/Business Plan Bank.

3.

Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk


realisasi anggaran.

4.

Merekomendasikan proses perubahan anggaran baik dalam


bentuk redistribusi maupun realokasi terutama terhadap hal-hal
yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam rangka
pencapaian kinerja.

5.

Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur


standar operasional teknologi searah/konsisten dengan strategi
bisnis (pengembangan master plan IT, updated master plan IT,
penentuan standar service level).

6.

Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan IT di


segenap unit bisnis dengan bertindak sebagai penengah atas
permasalahan yang terjadi antar unit dan service level agreement
yang belum terselesaikan.

7.

Memastikan
proses
pengembangan/perubahan
IT
telah
terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan user requirment
(memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan
Management Information System (MIS).

8.

Memastikan review dan persetujuan proyek IT yang berdampak


besar terhadap alokasi keuangan BNI Syariah.

9.

Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan


penyimpangan pencapaian sasaran dengan menetapkan,
menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi.

10. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang


yang berdampak pada kebutuhan biaya investasi.
c. Kegiatan Komite Modal, Investasi dan Teknologi
Selama tahun 2012 Komite Modal, Investasi dan Teknologi telah
melaksanakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan frekuensi rapat
rata-rata setiap 4 (empat) bulan atau menyesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut kegiatan Komite Modal, Investasi dan Teknologi selama tahun
2012:
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 45

1.

Memastikan implementasi Electronic Financing Origination.

2.

Melakukan review perluasan jaringan cabang, remittance, trade


finance, kerjasama keagenan, cloning IT, APMK, micro banking,
international initiatives.

3.

Menetapkan rencana strategi perubahan teknologi informasi.

4.

Melakukan inisiasi pembiayaan mikro.

5.

Menetapkan arah dan sasaran perusahaan.

6.

Melakukan pengembangan jaringan.

7.

Menetapkan prioritas IT.

8.

Menetapkan alokasi anggaran promosi.

d. Frekuensi Rapat Komite Modal, Investasi dan Teknologi


JABATAN
Chief
Operating and
Financial
Officer *
Direktur Bisnis
Direktur Utama

JUMLAH KEHADIRAN KETIDAKHADIRAN % KEHADIRAN


RAPAT
1
1
100%

4
4

4
4

100%
100%

Direktur RIsiko
& Kepatuhan

100%

Pemimpin
Divisi
Komunikasi,
Jaringan &
Logistik
Pemimpin
Divisi
Perencanaan
Strategis
Pemimpin
Divisi
Pengendalian
Keuangan
Pemimpin
Divisi Tresuri &
Internasional

75%

100%

50%

75%

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 46

Pemimpin
Divisi
Teknologi
Informasi
Pemimpin
Divisi Bisnis
Kartu
Pemimpin
Divisi Product
Management

100%

75%

75%

Pemimpin
4
4
100%
Divisi Bisnis
Mikro
Pemimpin
Divisi
Operasional**
*) Chief Operating and Financial Officer efektif tanggal 09 Oktober 2012
**) Divisi Operasional efektif berlaku tanggal 23 November 2012

4. KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA


Komite Sumber Daya Manusia bertujuan untuk membantu Direksi dalam
melakukan pengurusan Sumber Daya Manusia BNI Syariah. Komite
Sumber Daya Manusia membantu membangun dan menyempurnakan
kebijakan dan sistem manajemen Sumber Daya Manusia yang berkualitas,
fleksibel dan adaptif yang dapat menunjang peningkatan kualitas BNI
Syariah dalam hal layanan dan kinerja.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Sumber Daya Manusia


JABATAN

SUSUNAN KEANGGOTAAN

Ketua

Direktur Utama

Ketua Pengganti

Direktur RIsiko & Kepatuhan

Anggota

- Direktur Bisnis
- Chief Operating and Financial Officer
- Pemimpin Divisi Human Capital
- Pemimpin Satuan Pengawas Intern

Sekretaris

Pemimpin Divisi Human Capital

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 47

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia


Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KP/030/DIR/R tanggal 29
Oktober 2012, ditetapkan tugas dan tanggung jawab Komite Sumber
Daya Manusia sebagai berikut:
1.

Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf kunci.

2.

Memastikan reward dan punishment dibuat dan dilaksanakan dengan


baik dalam me-review dan menyetujui sistem komunikasi internal
pegawai.

3.

Menyetujui dilakukannya survey kepuasan pegawai secara rutin,


melakukan dan memberikan arahan atas tindakan perbaikan yang
diperiukan.

4.

Memastikan implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate


culture yang islami.

5.

Memastikan tidak adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi dalam


lingkungan kerja di BNI Syariah.

6.

Me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang,


serta memutuskan kebijakan terbaik dalam penyelesaian kekurangan
maupun kelebihan pegawai.

7.

Me-review
Training
implementasinya

Master

Plan

dan

memprioritaskan

8. Me-review rekomendasi Succession Plan dan memilih kandidat yang


akan dlpromosi, dimutasi, dirotasi atau diusulkan mengikuti pelatihan
dan pengembangan.
9. Me-review dan menyetujui Individual Development Plan yang akan
digunakan dalam penentuan kandidat promosi/mutasi/rotasi/talent and
development.
10. Me-review dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, demosi, dll
11. Me-review dan menyetujui Career Path Management tahunan dan
me-review kemajuan yang dicapai
12. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang pengelolaan
sumber daya manusia kepada tingkatan yang sesuai.
13. Me-review dan menetapkan standar layanan
14. Memantau dan menetapkan keputusan strategis terkait dengan
peningkatan kualitas layanan.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 48

c. Kegiatan-Kegiatan Komite Sumber Daya Manusia


Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama tahun 2012,
Komite Sumber Daya Manusia telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1.

Menetapkan kebijakan reward dan kinerja;

2.

Melakukan pengukuran kinerja cabang;

3.

Menetapkan dan melakukan kebijakan kepegawaian.

d. Frekuensi Rapat Komite Sumber Daya Manusia


JABATAN

JUMLAH
RAPAT

KEHADIRAN

KETIDAKHADIRAN

%
KEHADIRAN

Direktur
Utama

10

10

100%

Direktur
Risiko &
Kepatuhan

10

10

100%

Direktur
Bisnis

10

40%

Chief
Operating
and
Financila
Officer*

100%

Pemimpin
Satuan
Pengawas
Intern

10

10

100%

*) Chief Operating and Financial Officer efektif tanggal 09 Oktober 2012

D. HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


I. RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris minimal sekali dalam
dua bulan, rapat tersebut dapat berupa Rapat Internal Dewan Komisaris
maupun Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.

Dewan Komisaris BNI Syariah telah menyelenggarakan Rapat Dewan


Komisaris dengan Direksi sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dan Rapat
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 49

Internal Dewan Komisaris sebanyak 19 (Sembilan belas) kali selama tahun


2012. Seluruh keputusan rapat tersebut telah dituangkan dalam risalah rapat
dan didokumentasikan dengan baik serta disampaikan oleh Dewan Komisaris
pada Direksi sebagai rekomendasi.
Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Jabatan

Jumlah
rapat

Kehadiran

Ketidakhadiran

Keterangan

DEWAN KOMISARIS
Achjar Iljas

24

23

Sofyan
Syafri

Meninggal tanggal 2 Februari


2012

Acep Riana
Jayaprawira

20

20

Periode 1 Januari 3 Oktober


2012

Harisman

10

10

Efektif tanggal 14 Juni 2012

Imam Budi
Sarjito

Efektif tanggal 25 September


2012

Rizqullah

13

Periode 1 Januari 24 Mei


2012

Bambang
Widjanarko

13

12

Periode 1 Januari 24 Mei


2012

Dinno
Indiano

Efektif tanggal 25 September


2012

Imam Teguh
Saptono

24

21

Acep Riana
Jayaprawira

Efektif tanggal 4 Oktober 2012

DIREKSI

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 50

II. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


Nama

Kepemilikan Saham Mencapai 5% atau Lebih dari Modal Disetor


BNI
Syariah

Perusahaan
Lainnya

Bank
Lain

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank

Keterangan

DEWAN KOMISARIS
Achjar Iljas

Tidak Ada

Harisman

Tidak Ada

Imam Budi
Sarjito

425.000 lbr/ 2011

PT Bakrie&
Brothers Tbk
PT Bakrie Sumatra
Plantation Tbk

420.000 lbr/ 2011

PT Bakrieland
Development Tbk

350.000 lbr/ 2011

PT Elnusa Tbk

150.000 lbr/ 2011

PT Borneo
Lumbung Energi
Tbk

40.000 lbr/ 2011

PT Aneka
Tambang Tbk

60.000 lbr/ 2012

PT Lautan Luas
Tbk

25.000 lbr/ 2012

DIREKSI
Dinno Indiano

Tidak Ada

Imam Teguh
Saptono

Tidak Ada

Acep Riana
Jayprawira

PT Pasti Rumoko
Jaya

600 lbr/2012

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 51

III. HUBUNGAN KELUARGA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


Nama

Hubungan Keluarga Dengan


Dewan
Komisaris
Ya

Tidak

Direksi

Ya

Pemegang Saham
Pengendali

Tidak

Ya

Tidak

DEWAN KOMISARIS
Achjar Iljas

Harisman

Imam Budi Sarjito

Dinno Indiano

Imam Teguh Saptono

Acep Riana Jayaprawira

DIREKSI

IV. HUBUNGAN KEUANGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


Nama

Hubungan Keuangan Dengan


Dewan
Komisaris
Ya

Tidak

Direksi

Ya

Tidak

Pemegang Saham
Pengendali
Ya

Tidak

DEWAN KOMISARIS
Achjar Iljas

Harisman

Imam Budi Sarjito

Dinno Indiano

Imam Teguh Saptono

Acep Riana Jayaprawira

DIREKSI

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 52

E. DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS)


BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya
senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan Pengawas
Syariah sebagai perwakilan DSNMUI pada lembaga keuangan syariah bersifat
independen. Seluruh pedoman maupun produk dana, pembiayaan dan
operasional BNI Syariah harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya
dengan prinsip-prinsip syariah.
I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
SYARIAH
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu
pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan
GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG);
b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk yang diterbitkan BNI Syariah, sesuai dengan
masukan yang telah diberikan oleh unit kerja terkait.
c. Memberi opini syariah proses pengembangan produk baru BNI Syariah
agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia;
d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
untuk produk baru BNI Syariah yang belum ada fatwanya;
e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah
terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa BNI Syariah; dan
f.

Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
BNI Syariah dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab dalam Rangka Pengawasan


Dewan Pengawas Syariah mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk
menjalankan fungsi pengawasannya pada hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru


Bank dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 53

1) Meminta penjelasan dari pejabat BNI Syariah yang berwenang


mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam
produk baru yang akan dikeluarkan;
2) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk
baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia.
Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan Pengawas Syariah
melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan
fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan Pengawas Syariah
mengusulkan kepada Direksi Bank untuk melengkapi akad
produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia.
3) Me-review sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan
terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah; dan
4) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan
dikeluarkan.
b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BNI Syariah dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang diminta
dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan
untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah
atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa BNI Syariah;
2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa
dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip
Syariah dari masing-masing kegiatan;
3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk
mengetahui
pemenuhan
Prinsip
Syariah
sebagaimana
dipersyaratkan dalam SOP, antara lain:
ada tidaknya bukti pembelian barang, untuk akad murabahah
sebagai bukti terpenuhinya syarat jual-beli murabahah;
ada
tidaknya
laporan
usaha
nasabah,
untuk
akad
mudharabah/musyarakah, sebagai dasar melakukan perhitungan
distribusi bagi hasil;
4) Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan/atau
konfirmasi kepada pegawai BNI Syariah dan/atau nasabah untuk
memperkuat hasil pemeriksaan dokumen apabila diperlukan;

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 54

5) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila


terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip
Syariah atas kegiatan dimaksud;
6) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana
dan penyaluran dana serta pelayanan jasa BNI Syariah; dan
7) Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab dalam Rangka Pelaporan
Dewan Pengawas Syariah mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan
fungsi pelaporan hasil pengawasannya pada hal-hal sebagai berikut:
a. Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
secara semesteran kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
b. Laporan sebagaimana dimaksud, wajib disampaikan oleh BNI Syariah
kepada Bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode
semester dimaksud berakhir, yaitu periode 6 (enam) bulanan yang
berakhir pada bulan Juni dan Desember.
c. Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah memuat hasil
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
selama 1 (satu) semester, yang meliputi antara lain:
Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru

BNI Syariah; dan


Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan BNI Syariah.

II. SUSUNAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SYARIAH


NAMA

JABATAN

KH. Maruf Amin

Ketua DPS

Hasanudin

Anggota DPS

Sesuai dengan Peraturan Bank Imdonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tanggal 29


Januari 2009 ditetapkan bahwa anggota DPS paling kurang 2 (dua) orang dan
paling banyak 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi.
Anggota Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah terdiri dari 2 (dua) orang
dengan komposisi 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang anggota.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 55

III. PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAH

KH. MARUF AMIN


KETUA DPS
Riwayat Pendidikan:

Sekolah Rakyat di Tangerang (tahun 1955)


Madrasah Ibtidaiyah di Tangerang (tahun 1955)
Pesantren Tebu Ireng di Jombang (tahun 1961)
Belajar di beberapa pesantren daerah Banten (tahun 1961-1963)
Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun (tahun 1967)

Riwayat Organisasi:

Ketua Cabang ANSHOR Tanjung Priok (tahun 1964 s/d 1966)


Ketua Front Pemuda (tahun 1964 s/d 1967)
Ketua NU Cabang Tanjung Priok (tahun 1966 s/d 1970)
Wakil Ketua NU Wilayah DKI Jakarta (tahun 1968 sd. 1976)
Anggota Pengurus Lembaga Dawah PBNU Jakarta (tahun 1977 s/d 1989)
Katib Aam Syuriah PBNU (tahun 1989 s/d 1994)
Rois Syuriah PBNU (tahun 1994 s/d 1998)
Ketua Dewan Syuro DPP PKB (tahun 1998 s/d 2000)
Mustasyar PBNU (tahun 1998 s/d 2000)
Mustasyar DPP PKB (tahun 2000 s/d sekarang)
Rois Syuriah PBNU (tahun 2004 s/d sekarang)

Riwayat Pekerjaan:
Mengajar di beberapa sekolah di Jakarta Utara (tahun 1966 sd. 1970)
Kegiatan dakwah (tahun 1966-sekarang)
Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta Utara
(tahun 1968 sd. 1971)
Anggota Koordinator Dawah (KODI) DKI Jakarta (tahun 1970 sd. 1972)
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 56

Anggota Baziz DKI Jakarta (tahun 1971 sd. 1977)


Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta (tahun 1971 sd. 1973)
Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta (tahun 1973 sd. 1977)
Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta (tahun 1977 sd. 1982)
Direktur Lembaga Pendidikan dan Ketua Yayasan Al-Jihad (tahun 1976 sd.
sekarang)
Dosen STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta (tahun 1985 sd. sekarang)
Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (tahun 1987 sd.
sekarang)
Pengasuh Pesantren An Nawawi, Tanara-Propinsi Banten (tahun 1990 sd.
sekarang)
Anggota pleno MUI Pusat (tahun 1990 sd. sekarang)

HASANUDIN
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Riwayat Pendidikan:
Sarjana Muda Fakultas Syariah, Universitas Islam Tribhakti, Kediri, 1985
Sarjana Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN; kini UIN)
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1989
Magister Agama (S2) Pengkajian Islam (Konsentrasi Syariah), Program
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN; kini UIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 1997
Doktor (S3) Pengkajian Islam (Konsentrasi Syariah), Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2008.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 57

Riwayat Pekerjaan:
Dosen Tetap pada Prodi Muamalat dan Magister Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
Dosen Tidak Tetap pada Fakultas Syariah dan Program Pasca Sarjana
(Magister) Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta
Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Wakil Sekretaris Dewan Syariah Nasional MUI
Anggota Dewan Standard Akuntansi Syariah (DSAS) Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI)
Anggota Tim Kerja Tim Penyusunan Peraturan tentang Penerapan Prinsip
Syariah di Pasar Modal, Bapepam-LK, Kementerian Keuangan RI
Anggota Komite Syaraih Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),
Direktorat Pembiayaan Syariah, Ditjen Pengelolaan Utang Negara,
Kementerian Keuangan RI
Anggota Working Group BI-DSN-Iai
Anggota Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia
(BEI) Jakarta.

IV.TRANSPARANSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Seluruh anggota DPS telah mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota
DPS pada lembaga keuangan syariah lain. Seluruh anggota DPS tidak
memanfaatkan BNI Syariah untuk kepentingan pribadi, keluarga dan/atau
pihak lain yang dapat mengurangi aset dan/atau mengurangi keuntungan BNI
Syariah.
Seluruh anggota DPS tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi
dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.

V. RANGKAP JABATAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Nama
KH. Maruf Amin

Jabatan
Ketua

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jabatan Rangkap
Instansi/Lembaga
Jabatan
PT. Bank Muamalat
1. Ketua
Indonesia
PT. Bank Mega
2. Ketua
Syariah Indonesia
PT. Asuransi BNI Life
3. Ketua
PT. Asuransi Beringin
4. Ketua
Life Syariah
PT. Asuransi Jasindo
5. Ketua
Takaful
PT. Al Ijarah
6. Ketua

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 58

Dr. Hasanudin,
M.Ag.

Anggota

Indonesia Finance
7. PT. Dana Reksa
Investment
8. PT. Bank BNI Syariah
1. Bank Danamon
Syariah
2. Asuransi Syariah PT
Tugu Pratama
Indonesia
3. Asuransi Syariah PT
Reasuransi
Internasional
Indonesia

7. Ketua
8. Ketua
1. Anggota
2. Anggota
3. Anggota

VI.REMUNERASI DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lainnya

Jumlah Diterima Dalam 1 (satu) Tahun


Dewan Pengawas Syariah
Orang

Jutaaan

Gaji

330

Tunjangan Rutin

55

Tantiem

Perumahan ( tidak dapat


dimiliki)

Transportasi (tidak dapat


dimiliki)

Santunan (dapat dimiliki)

Fasilitas Lain (dalam bentuk natura)

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun


Di atas Rp 2 miliar

Di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2


miliar

Di atas Rp 500 juta s/d Rp 1


miliar

Rp 500 juta ke bawah

385

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 59

VII. FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN PENGAWAS


SYARIAH
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas Syariah telah mengadakan
rapat yang membahas perkembangan produk maupun aktivitas kegiatan
operasional di BNI Syariah. Selama tahun 2012, Dewan Pengawas Syariah
telah mengadakan rapat dengan Direksi dan Manajemen sebanyak 20 (dua
puluh) kali. Adapun rekapitulasi kehadiran rapat selama tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
Nama

Jabatan

Kehadiran

Ketidakhadiran

Ketua

Jumlah
Rapat
20

15

%
Kehadiran
75%

KH. (HC) Maruf


Amin
Dr. Hasanudin,
M.Ag.

Anggota

20

20

100%

VIII. KOMITMEN DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Komitmen Dewan Pengawas BNI Syariah dalam melakukan fungsi
pengawasan terhadap operasional BNI Syariah adalah melakukan review
terhadap kegiatan BNI Syariah selama tahun 2012 dalam upaya meningkatan
pengawasan praktek syariah.
Selama tahun 2012 Dewan Pengawas Syariah melakukan uji petik langsung ke
8 (delapan) Kantor Cabang secara semesteran. Penekanan uji petik langsung
adalah kepada dokumen transaksi pendanaan dan pembiayaan.
Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada Kantor Cabang telah
disampaikan kepada Direksi atau unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti dan
diperbaiki guna memenuhi kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah
ditetapkan.
IX. KEGIATAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Selama tahun 2012 Dewan Pengawas Syariah telah melakukan pengawasan
prinsip syariah sebagai berikut:
1.
Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BNI Syariah telah
sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI.
2.

Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional


dan manual produk.

3.

Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap


semester pada tahun 2012, yang memuat antara lain:
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 60

a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BNI


Syariah meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk,
kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI, review system dan prosedur
produk baru, di antaranya:
1)
2)
3)
4)

Pembiayaan Emas
Pembiayaan Umroh
Tabungan Anak
Rahn Emas Mikro

b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan BNI Syariah meliputi


penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasaBNI
Syariah. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit
intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review
terhadap SOP terkait aspek syariah.
4.

Mengkaji dan menganalisa transaksi BNI Syariah yang memerlukan


perdapat DPS dengan memberikan opini syariah. Pada tahun 2012 DPS
memgeluarkan opini syariah sebanyak 23 (dua puluh tiga) yang terkait
dengan produk, transaksi maupun operasional yaitu opini tentang:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.

Ketaatan Syariah BNI Syariah Tahun 2011.


Fasilitas Pembiayaan Anjak Piutang .
Produk Pembiayaan Murabahah Emas.
Produk Pembiayaan Umroh dengan Akad Ijarah.
Biaya Administrasi Pembiayaan.
Kesesuaian Syariah BPP Hukum Pembiayaan.
Cadangan Modal dalam Bentuk Emas.
Produk Tabungan Anak.
Konversi Akad Istishna ke Murabahah.
Tabungan Bagi Nasabah Non Perorangan.
LC Import dan Hedging Forward Agreement.
Jasa Model Wanita untuk Iklan Produk.
Fasilitas Pembiayaan Anjak Piutang kepada perusahaan transportasi
pengangkutan bahan bakar .
Layanan Deposito Melalui Agen Luar Negeri.
Produk Rahn Emas di Divisi Bisnis Mikro.
Tanggungjawab Kerugian Musyarakah.
Fasilitas Pembiayaan Investasi kepada Yayasan yang salah satu
kegiatannya Rumah Sakit.
Fasilitas Qurban untuk Pegawai.
Take Over Kredit Modal Kerja ke Murabahah.
Fasilitas Pembiayaan Investasi kepada Yayasan yang bergerak di
bidang pendidikan.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 61

u. Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja kepada Koperasi.


v. Kesesuaian Syariah Format Akad Musyarakah Mutanaqishah.
w. Penentuan Akad untuk Fasilitas Pembiayaan kepada Perusahaan
Multifinance.
5.

Menyampaikan laporan hasil pengawasannya kepada Direksi dan Dewan


Komisaris.

6.

Menyampaikan laporan hasil pengawasannya kepada Bank Indonesia


paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir,
yaitu periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan
Desember.

F. PELAKSANAAN
PRINSIP
SYARIAH
DALAM
KEGIATAN
PENGHIMPUNAN DANA DAN PENYALURAN DANA SERTA
PELAYANAN JASA
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007, BNI Syariah
telah memenuhi prinsip syariah dalam hal kegiatan penghimpunan dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank syariah.
Hal ini dapat dilihat dari akad-akad yang digunakan dalam produk-produk
penghimpunan dana, penyaluran dana serta pelayanan jasa BNI Syariah yang
dilaksanakan dengan prinsip keadilan dan keseimbangan, serta tidak
mengandung gharar, maysir, riba, dzalim, riswah dan objek haram.
Produk penghimpunan dana, penyaluran dana serta pelayanan jasa BNI Syariah
telah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia dan
telah memperoleh opini dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah serta
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.
Dalam hal BNI Syariah hendak menerbitkan produk baru, maka produk baru
tersebut terlebih dahulu dimintakan opini kepada DPS terhadap kesesuaian
syariah atas skim maupun prosedur terkait dengan produk baru, selanjutnya
dimintakan izin pelaksanannya kepada Bank Indonesia.

Terhadap pengembangan produk BNI Syariah terlebih dahulu meminta opini


DPS, agar produk tersebut tidak melanggar prinsip syariah. Dalam
pelaksanaannya DPS secara berkala melakukan review terhadap produk dan
kegiatan operasional BNI Syariah untuk memastikan pelaksanaan dan
pemenuhan prinsip syariah, untuk kemudian hasil review tersebut disampaikan
kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 62

Produk-produk yang ada di BNI Syariah baik produk penghimpun dana,


penyaluran dana maupun produk pelayanan jasa telah memiliki pedoman serta
penjelasan produk secara tertulis.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 63

G. PENGHARGAAN BNI SYARIAH TAHUN 2012


Penghargaan
Digital Brand
of The Year
2012

Predikat
Peringkat III
- Corporate
Digital Brand

Kategori

Pemberi

Tanggal

Sharia
Banking

Infobank

29 Januari

Sharia
Banking

Business
Review

27 April

Infobank

4 Oktober

- Product Digital
Brand
o Deposito
Bank Umum
Syariah
(Deposito iB
Hasanah)
o KPR Syariah
(Griya iB
Hasanah)
Enterprise Risk
Management
Award (IERMA)
2012

Perusahaan
Terbaik yang
Memiliki
Manajemen
Resiko
Operasional untuk
pertanggungjawa
ban risk owner

Infobank
Sharia Finance
award 2012

Sangat Bagus
untuk Kinerja
Keuangan Tahun
2011

Balikpapan
Service
Excellence
Award 2012

The Best of
Balikpapan
Service
Excellence
Champion

Sharia
Banking

Markplus
Insight

23 Oktober

Anugerah
Peduli
Pendidikan
2012

Perusahaan yang
Peduli Pendidikan
2012

Perusahaan /
BUMN

Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan

22 November

Indonesia
Brand
Champion 2012

Gold Brand
Champion of Most
Popular Brand
Outside Jakarta

Islamic
Banking

Markplus
Insight

28 November

Surabaya
Service
Excellence
Award 2012

The Best of
Surabaya Service
Excellence
Champion

Sharia
Banking

Markplus
Insight

Desember

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 64

Customer
Loyality Award
2012

The Net Promoter


Score (NPS) Good

Sharia
Banking

Swa & hachiko

10 Desember

Anugerah
Perbankan
Indonesia 2012

- The Best CEO

- Bank
Syariah

Perbanas
Intitute dan
Business
Review

13 Desember

Housing Estate

19 Desember

- The Best Bank


in 2012
Peringkat 1 :
Marketing
Corporate
Communication
Good Corporate
Governance
Financial
Aspects
Risk
Management

- Bank
Syariah
Aset > Rp.
1-10T

Peringkat 2 :
Corporate
Social
Responsibility
Mortgage
Award 2012

The Most Favorite


Mortgage Sharia
Banking
Jabodetabek

Islamic
Banking

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 65

H. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN


Dalam rangka pencegahan terhadap transaksi yang mengandung benturan
kepentingan, BNI Syariah telah memiliki Kode Etik Insan BNI Syariah yang
mengatur antara lain sebagai berikut:
Insan BNI Syariah dilarang:
Menghindari Benturan
Kepentingan

Tidak
Melakukan
Penyuapan
atau
Menerima
dan/atau
Memberi Imbalan dan
Cinderamata (Riswah)

a.

Melakukan transaksi, kontrak maupun investasi dengan mitra kerja,


nasabah atau rekanan yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan
BNI Syariah baik secara langsung maupun tidak langsung yang
bedujuan untuk memberi keuntungan bagi lnsan BNI Syariah dan
atau merugikan kepentingan BNI Syariah dan atau dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan jabatannya.

b.

Memberikan kontrak atau pekerjaan atau informasi yang terkait


dengan kontrak kepada pihak lain tanpa melalui prosedur yang
berlaku di BNI Syariah.

c.

Mengambil keuntungan dengan menggunakan aset BNI Syariah,


jabatan dan informasi yang seharusnya merupakan keuntungan BNI
Syariah;

Insan BNI Syariah dilarang:


a.

Menerima imbalan secara langsung maupun tidak langsung dalam


bentuk apapun dari pihak manapun yang terkait dengan tugas dan
tanggung jawab;

b.

Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam


melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau
pihak lain;

c.

Memberikan, menjanjikan atau menawarkan secara langsung atau


tidak langsung hadiah dalam bentuk apapun kepada pegawai negeri
atau penyelenggara negara secara pribadi dengan tujuan agar
instasi tersebut melakukan transaksi dengan BNI Syariah;

d.

Memberikan hadiah, perjamuan atau fasilitas lain (misalnya tiket,


penginapan dan sebagainya) kepada mitra kerja, rekan kerja, dan
nasabah diluar kebijakan yang ditetapkan BNI Syariah Kecuali :
penerimaan atau pemberian barangbarang promosi seperti
agenda, kalender maupun trofi dengan mencantumkan logo BNI
Syariah;
penerimaan jamuan dan/atau entertainment dari mitra kerja dan
nasabah jika acara tersebut terkait dengan bisnis BNI Syariah
serta dihadiri oleh mitra kerja dan nasabah dengan biaya yang
wajar;
sepanjang diperbolehkan atau tidak dilarang oleh ketentuan
yang mengatur mengenai tindak pidana korupsi.

Selama tahun 2012, tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan


kepentingan yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris maupun pegawai BNI
Syariah baik secara langsung maupun tidak langsung.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 66

I. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN


I. FUNGSI KEPATUHAN
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang
bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan
prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI Syariah telah sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah, serta memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh BNI Syariah kepada
Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12
Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, telah
dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan BNI Syariah yang terpisah dari unit
sebelumnya (Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan) dan menjalankan
fungsi utama yaitu:
1.

Membuat langkah-langkah dalam rangka mendorong terciptanya Budaya


Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap jenjang
organisasi.

2.

Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian


terhadap risiko kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank
Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bank umum.

3.

Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian


kebijakan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.

Melakukan review dan atau merekomendasikan pengkinian dan


penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang
dimiliki oleh bank agar sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
yang berlaku termasuk prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah.

5.

Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan,


sistem dan prosedur serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

6.

Melakukan tugas-tugas lain terkait dengan fungsi kepatuhan.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 67

II. PELAKSANAAN KEPATUHAN TAHUN 2012


Pelaksanaan tugas Fungsi Kepatuhan selama tahun 2012 telah direalisasikan
dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Budaya Kepatuhan
Budaya Kepatuhan adalah nilai, perilaku, dan tindakan yang mendukung
terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah, dalam
rangka mewujudkan terciptanya budaya kepatuhan, dilakukan strategi
melalui sosialisasi :
a. Compliance Charter
Dokumen tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme dan
pengelolaan risiko dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah yang berlaku
untuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai BNI Syariah di segenap
divisi/satuan/unit, dan kantor cabang. Compliance Charter mengatur
kebijakan mendasar mengenai:
1)

Fungsi kepatuhan dan pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan.

2)

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Direktur


yang membawahi fungsi kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan serta
Manajemen Eksekutif dan Pegawai BNI Syariah.

3)

Independensi dan pelaksanaan tugas Satuan Kerja Kepatuhan


yang meliputi independensi, kewenangan, kerahasiaan dan
pelaporan Satuan Kerja Kepatuhan.

4)

Hubungan Satuan Kerja


terkait.

Kepatuhan

dengan unit dan instansi

b. Code of Conduct
BNI Syariah telah memiliki Code of Conduct sejak 23 Desember 2010,
dikenal dengan sebutan Kode Etik Insan BNI Syariah, yang
didalamnya memuat serangkaian nilai dan perilaku yang harus di penuhi
oleh seluruh insan BNI Syariah.
c. Compliance Framework
Compliance Framework terdiri dari 2 (dua) unsur utama yaitu Prinsip
Kepatuhan dan Strategi Budaya Kepatuhan. Strategi pelaksanaan
Compliance Framework, antara lain dengan:
1)

Membangun budaya kepatuhan melalui sosialisasi compliance


awareness dan pelatihan.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 68

2)

Pelaksanaan pengendalian intern dalam pembuatan kebijakan/


peraturan internal melalui kegiatan validasi sebagai pendukung
terwujudnya budaya kepatuhan.

3)

Pengelolaan
risiko
kepatuhan
pemantauan, pengendalian).

(identifikasi,

pengukuran,

2. Risiko Kepatuhan
Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan setiap
triwulan melakukan pengukuran dan monitoring terhadap profil risiko
kepatuhan di BNI Syariah dengan ruang lingkup materi risiko kepatuhan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Pemenuhan ketentuan Peraturan Bank Indonesia yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1)

Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)

2)

Tingkat Kesehatan Bank

3)

Tingkat Kecukupan Pembentukan Penyisihan Kualitas Aktiva


(PKA) dibandingkan terhadap PKA yang wajib dibentuk

4)

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atas pihak terkait dan


tidak terkait

5)

Non Performing Finacing (NPF) Netto Rupiah dan Valas

6)

Posisi Devisa Netto (PDN) Rupiah dan Valas

7)

Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan Valas

b. Risiko kepatuhan yang mungkin timbul, meliputi:


1)

Banyaknya teguran tertulis dari pihak eksternal (Bank Indonesia,


Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan, Departemen
Keuangan, dll)

2)

Denda oleh pihak eksternal (Bank Indonesia, Pusat Pelaporan


Analisis Transaksi Keuangan, Departemen Keuangan, dll)

3)

Penutupan Operasional oleh Bank Indonesia

4)

Penghentian kegiatan kliring sementara

5)

Jumlah internal fraud

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 69

c. Jumlah nilai nominal potensial loss/kerugian akibat ketidakpatuhan


terhadap ketentuan SOP internal.
3. Fungsi Evaluasi Efektivitas, Kecukupan dan Kesesuaian SOP Internal
dengan Regulasi Eksternal termasuk Prinsip Syariah
Program kerja yang telah direalisasikan adalah melakukan validasi melalui
uji kepatuhan setiap rancangan kebijakan dan Standard Operating
Procedures (SOP) BNI Syariah sebelum dilakukan implementasi. Selama
periode tahun 2012 telah dilakukan validasi uji kepatuhan terhadap 45
(empat puluh lima) SOP.
4. Kegiatan Review dan Pengkinian Kebijakan Intern
Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun SOP yang ada di
BNI Syariah agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk kesesuaian prinsip syariah.
Program kerja yang telah direalisasikan adalah melakukan sosialisasi
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta merekomendasikan pengkiniannya terhadap SOP pada unit
organisasi terkait.
Selama periode tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi sebanyak 30 (tiga
puluh) regulasi antara lain Peraturan Bank Indonesia, maupun otoritas
lainnya. Sosialisasi dilakukan melalui media tertulis berupa surat edaran
kepada segenap organisasi di BNI Syariah maupun melalui diskusi
pembahasan terhadap materi regulasi.
5. Upaya Memastikan Bahwa Sistem dan Prosedur Serta Kegiatan Usaha
BNI Syariah Telah Sesuai Dengan Ketentuan Bank Indonesia dan
Peraturan Perundang-Undangan
Sepanjang tahun 2012, untuk memastikan kegiatan usaha BNI Syariah
telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangperundangan yang berlaku telah dilakukan uji kepatuhan terhadap usulan
22 (dua puluh dua) usulan pembiayaan serta 1 (satu) usulan pengadaan
barang dan jasa yang menjadi kewenangan Direksi dan memantau cabang
untuk melakukan metode Self Assesment pembiayaan ritel.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 70

6. Mitigasi Risiko Kepatuhan


Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi
atau tidak melaksanakan peraturan Bank Indonesia, maupun peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Untuk mencegah timbulnya ketidakpatuhan dimaksud, Satuan Kerja
Kepatuhan BNI Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan
mitigasi dalam bentuk tindakan proaktif berupa:
a. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang
melekat pada risiko bank yaitu terkait:
1)

2)

Aspek Pembiayaan; dengan memantau indikator rasio keuangan:


i. Kualitas Aktiva Produktif yaitu NPF gross di bawah 5 % cfm.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 Tentang
Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank.
ii.

Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP)


memenuhi minimum 100 % cfm. Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/13/PBI/2011 tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

iii.

Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada (BMPK) pihak


terkait di bawah 10 % dan pihak tidak terkait di bawah 20 %
cfm. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 tentang
Perubahan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang
BMPK untuk Bank Umum.

Aspek Likuiditas; dengan memantau indikator:

3)

Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) minimum 8


% cfm. Peraturan Bank Indonesia No. 13/3/PBI/2011 Tentang
Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank.
Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah minimum 5 % dan Valas
minimum 1 % cfm. Peraturan Bank Indonesia No.
6/21/PBI/2004 Tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia
No.6/21/PBI/2004 tentang GWM dalam Rupiah dan Valas bagi
Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah.

Aspek Pasar, dengan memantau indikator:


Posisi Devisa Netto (PDN) maksimum tertinggi net open position
20 % cfm. Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/10/PBI/2010
Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
5/13/PBI/2003 Tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum.

b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas


pelaporan memenuhi kelengkapan materi, akurasi dan tepat waktu
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 71

antara lain terkait pelaporan ke Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan


Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat
publikasi.
c. Melakukan Uji Kepatuhan melalui media checklist sheet dalam proses
pemberian pembiayaan dan pengadaan barang serta jasa yang menjadi
kewenangan memutus Direksi.
d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap organisasi BNI
Syariah, baik ketentuan dari Bank Indonesia maupun peraturan
perundang-undangan dari otoritas yang berwenang dan tindak lanjut
pengkinian SOP terkait dengan ketentuan baru tersebut.
e. Bekerjasama dengan Unit Manajemen Risiko BNI Syariah untuk
memonitor dan memastikan ketersediaan dan pengkinian SOP yang
menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.
f. Melakukan perancangan sistem regulasi secara online bersama dengan
Divisi Teknologi, agar mendorong setiap pegawai dapat mengakses
regulasi eksternal dengan bantuan sarana teknologi yang mudah.

J. PERMASALAHAN HUKUM
Data permasalahan hukum BNI Syariah selama tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Permasalahan Hukum

Jumlah
Perdata

Pidana

Dalam proses penyelesaian

25

Total

30

Telah selesai
(berkekuatan hukum tetap)

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 72

K. PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTEREN


Audit Intern BNI Syariah merupakan salah satu bagian dari fungsi pengawasan
terhadap operasional unit organisasi di BNI Syariah. Audit Intern BNI Syariah
merupakan bagian dari 3rd line of Defence yang berarti Audit Intern mempunyai
fungsi untuk memitigasi risiko perusahaan secara curative (ex post).
Dalam rangka melaksanakan GCG, Audit Intern bertugas dan bertanggung jawab
membantu Direksi dan Dewan Komisaris untuk melakukan tugas pengawasan
terhadap satuan kerja operasional dengan cara menjabarkan secara operasional
baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
I. PERAN DAN FUNGSI AUDIT INTEREN
Sesuai dengan Piagam Audit yang sudah ditetapkan Direksi dan Dewan
Komisaris, Satuan Pengawas Intern (SPI) dalam rangka mendukung
terlaksananya GCG yang baik, melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a.

Menyusun Rencana Audit dan Konsultasi periodik.

b.

Melaksanakan kegiatan Audit dan Konsultasi sesuai dengan Rencana


Audit dan Konsultasi.

c.

Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap


semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan
tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.

d.

Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada


Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
yang membawahi Kepatuhan.

e.

Menyampaikan laporan hasil audit yang terkait dengan pemenuhan


Prinsip Syariah kepada Dewan Pengawas Syariah.

f.

Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah untuk


memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap internal control,
governance process dan risk management.

g.

Melakukan audit investigasi dan/atau audit forensik apabila diperlukan


atau jika terjadi dugaan kecurangan dan penyalahgunaan wewenang.

h.

Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada


Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan.

i.

Melaporkan segera setiap temuan audit yang diperkirakan dapat


mengganggu kelangsungan usaha bank kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris.

j.

Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit dan


menyampaikan kepada Bank Indonesia melalui Direksi.
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 73

k.

Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang berikutnya dan


melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
setiap semester dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi
Kepatuhan.

l.

Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor


Intern dalam melaksanakan tugasnya.

m.

Menyusun program untuk mengevaluasi dan penjaminan mutu kegiatan


audit yang dilakukan.

n.

Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan bagi segenap Auditor


sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas
auditor.

o.

Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi audit


intern dan pelaksanaan audit ekstern.

II. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PENGAWAS INTERN

Berdasarkan Ketetapan Organisasi Divisi Perencanaan dan Strategis BNI


Syariah nomor ORG/04/XI/2012 tanggal 21 November 2012 fungsi pokok dari
formasi struktur organisasi Satuan Pengawas Intern adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku atas kesesuaian
pelaksanaan operasional, proses pengadaan di Kantor Pusat dan Cabang.
2. Melakukan pemeriksanaan atas kesesuaian penggunaan kewenangan
pembiayaan dan limit biaya di Kantor Pusat dan Cabang.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 74

3. Melakukan pelaporan sesuai dengan prosedur yang berlaku kepada


pihak/unit terkait atas temuan/dugaan pelanggaran kewenangan ketentuan
operasional dan proses pengadaan.
4. Melakukan audit atas pelaksanaan proses bisnis dan operasional untuk
seluruh unit organisasi Kantor Cabang,
5. Melakukan review atas laporan hasil audit sebelumnya pada Cabang.
6. Berkoordinasi dengan Kontrol Intern unit bisnis mikro dalam menunjang
pelaksanaan fungsinya.
7. Melakukan audit dibidang bisnis dan penunjang operasional untuk seluruh
unit organisasi Kantor Pusat.
8. Melakukan audit khusus sesuai permintaan Direksi, Komisaris, Unit lain
atau berdasarkan laporan hasil audit.
9. Melakukan pengendalian mutu audit baik Kantor Pusat, Kantor Cabang
dan Kantor Cabang Mikro.
10. Melakukan pengembangan sistem audit dan menyusun kebijakan prosedur
audit.
11. Menyusun dan me-review kebijakan, prosedur dan standard yang
berkaitan dengan implementasi sistem audit.
12. Mengelola sentral file serta database laporan hasil audit.

III. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN SATUAN PENGAWAS


INTERN
Satuan Pengawas Intern (SPI) berperan sebagai divisi yang melaksanakan
fungsi Audit Intern sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. SPI mempunyai
fungsi sebagai 3rd line of defense (ex post). Dalam menjalankan fungsinya, SPI
melakukan pemeriksaan (audit dan review) dengan pendekatan risk based
audit untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian intern dan penerapan Good Corporate Governance.
Satuan Pengawas Intern memiliki Piagam Audit yang memuat antara lain:
1. Visi dan Misi;
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan;
3. Struktur dan Kedudukan;
4. Tugas dan Tanggung Jawab;

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 75

5. Wewenang dan Kode Etik SPI.


Satuan Pengawas Intern dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan
dilaporkan kepada Bank Indonesia.

IV. RENCANA DAN REALISASI AUDIT TAHUN 2012


Selama tahun 2012 Satuan Pengawas Intern telah melakukan realisasi audit
melampaui rencana audit tahun 2012. Hal tersebut didukung oleh sumber daya
manusia yang memadai serta struktur organisasi yang mendukung pemenuhan
realisasi audit.
Rencana Audit 2012
20
10

Cabang
Divisi

Realisasi Audit 2012


38
11

V. JUMLAH PENYIMPANGAN
Internal Fraud
Dalam 1 (satu)
Tahun

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh


Dewan
Komisaris/Direksi

Pegawai Tetap

Dewan
Komisaris/Direksi

Tahun
Sebelumnya

Tahun
Berjalan

Tahun
Sebelumnya

Tahun
Berjalan

Tahun
Sebelumnya

Tahun
Berjalan

Total Fraud

Telah Diselesaikan

Dalam Proses
Penyelesaian di
Internal Bank

Belum
Diupayakan
Penyelesaiannya

Telah
Ditindaklanjuti
Melalui Proses
Hukum

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 76

VI. TINDAK LANJUT MANAJEMEN ATAS HASIL AUDIT SATUAN PENGAWAS


INTERN
Sesuai dengan komitmen Manajemen, hasil audit Satuan Pengawas Intern
(SPI) telah ditindaklanjuti oleh semua Kantor Cabang dan Divisi secara rutin
sesuai dengan komitmen yang telah disepakati antara Kantor Cabang/Divisi
dengan Tim Audit SPI. Penyelesaian tindak lanjut hasil audit SPI selama tahun
2012 sebagai berikut:
Temuan tahun 2012

Jumlah

Temuan Awal

10.493

Tindak Lanjut
Selesai

8.960

Dalam Proses
Jatuh Tempo

1.372

Belum Jatuh Tempo

161

L. PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTEREN


BNI Syariah telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana
dan rekan (afiliasi KAP PWC) untuk pelaksanaan Audit BNI Syariah tahun buku
2012.
Penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana dan rekan telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dimana penunjukan tersebut dilakukan degnan mendapat
persetujuan pada RUPS dengan terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari
Dewan Komisaris.

M. BATAS MAKSIMUM PENYALURAN DANA


Dalam rangka menerapkan prinsip kehati-hatian serta manajemen risiko dalam
memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait dan atau penyaluran dana
kepada pihak yang memiliki kepentingan terhadap Bank, BNI Syariah telah
memiliki pedoman kebijakan dan prosedur secara tertulis.
Terhadap Pedoman kebijakan dan prosedur tertulis tentang penyaluran dana
tersebut BNI Syariah telah mengkaji ulang secara periodik paling kurang 1 (satu)
kali dalam setahun.
BNI Syariah secara teratur dan tepat waktu menyampaikan laporan Batas
Maksimum Penyaluran Dana kepada Bank Indonesia dan terhadap keputusan

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 77

pembiayaan terhadap Nasabah Pihak Terkait diputuskan secara independen,


tanpa intervensi pihak manapun.
Terhadap pihak terkait (related party) yang telah ditetapkan menerima penyaluran
dana telah dilakukan pendataan dan penatausahakan daftar rinciannya dan selalu
dilakukan pemantauan berkala. Kegiatan penatausahakan tersebut juga terkait
dengan tertib administrasi agar pelaporan berkala kepada Bank Indonesia berupa
Laporan Bulanan Bank Umum Syariah (LBBUS) dan Laporan Daftar Rincian
Pihak Terkait setiap semester dapat terlaksana tepat waktu.
Pelaporan Batas Maksimum Pemberian Dana (BMPD) kepada Bank Indonesia,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) telah disampaikan pada
Bank Indonesia pada Januari 2012.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), secara teratur dan tepat
waktu BNI Syariah menyampaikan laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana
(BMPD) kepada Bank Indonesia. Penyaluran dana tersebut selalu berdasarkan
kemampuan permodalan Bank dan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia
Nomor 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Syariah serta memperhatikan diversifikasi portofolio. Selama tahun 2012, BNI
Syariah tidak pernah melanggar ketentuan BMPK.
Batas Maksimum Penyaluran Dana (Pembiayaan)
Penyaluran Dana

Jumlah Nominal (dalam


Jutaan Rupiah)

Pihak Terkait
Total

22.092

Pihak Tidak Terkait


Penyaluran terbesar per Nasabah

171.621

N. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN,


LAPORAN PELAKSANAAN GCG DAN PELAPORAN INTERNAL
BNI Syariah dalam meningkatkan transparansi telah menyediakan informasi
kuantitatif dan kualitatif secara tepat waktu, akurat, relevan dan memadai yang
diungkapkan kepada able dalam rangka transparansi kondisi keuangan BNI
Syariah.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 78

Laporan Keuangan dan Non Keuangan BNI Syariah telah disusun dan disajikan
dengan tata cara, jenis dan cakupan yang sesuai dan telah disampaikan kepada
pihak-pihak lainnya sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.
Selama tahun 2012, transparansi kondisi keuangan BNI Syariah diwujudkan
dalam bentuk kegiatan yang terdiri dari:
1. BNI Syariah telah menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara
tepat waktu, yaitu:
a. Laporan publikasi triwulanan kepada Bank Indonesia;
b. Laporan Tahunan (dalam proses penyusunan).
2. Mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Triwulan di surat kabar
Nasional.
3. Mengirimkan laporan Consolidated Financilal Statement (CFS) kepada Bank
Indonesia untuk kemudian dimuat dalam homepage Bank Indonesia.
Kegiatan transparansi kondisi non keuangan yang telah diwujudkan BNI Syariah
selama tahun 2012, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan transparansi informasi produk BNI Syariah dilakukan melalui
media cetak seperti leaflet/brosur/spanduk promosi dan media elektronik
seperti iklan di stasiun TV, Radio dan Internet, serta didukung dengan
kemudahan akses website BNI Syariah.
2. Pengaduan Nasabah BNI Syariah dapat dilakukan dengan menghubungi call
centre 500046, atau melalui Kantor Cabang/Kantor Pusat BNI Syariah serta
melalui Whistle Blowing System (WBS). Atas pengaduan Nasabah yang
dilakukan baik melalui call centre 50046 maupun melalui Kantor
Cabang/Kantor Pusat BNI Syariah akan dikelola oleh Divisi Operasional,
sedangkan atas pengaduan Nasabah melalui WBS akan dikelola oleh Divisi
Enterprise Risk Management untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan
tata cara dan prosedur mengenai pengaduan Nasabah.
3. Kepatuhan kecukupan pelaporan internal BNI Syariah sangat sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BNI Syariah memiliki pelaporan internal
yang lengkap dan didukung oleh Sistem Informasi Manajemen yang handal.
4. Pengelolaan Sistem Manajemen Informasi BNI Syariah telah didukung oleh
Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidangnya.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 79

Sebagai bagian dari transparansi, berikut adalah


terendah pegawai di BNI Syariah :

able rasio gaji tertinggi dan

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah


No.

Uraian

Rasio

1.

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah

20.0

2.

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah

1.25

3.

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah

1.50

4.

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi

2.43

5.

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah

48.6

Keterangan:
Gaji yang dimaksud adalah yang diterima per bulan
Pegawai adalah pegawai tetap BNI Syariah s.d batas pelaksana

O. HAL-HAL LAIN TERKAIT GCG


I. TRANSAKSI BUY BACK SHARES dan/atau BUY BACK BANK UMUM
SYARIAH
Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah
saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali
saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2012 BNI Syariah tidak
melakukan transaksi buy back shares dan atau buy back obligasi.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 80

II. DAFTAR KONSULTAN


Konsultan yang digunakan BNI Syariah dalam menunjang kegiatan BNI
Syariah selama tahun 2012 antara lain sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Konsultan
Kantor Akuntan

Tanudiredja,
Wibisana dan
Publik

Tujuan
Audit atas Laporan
Keuangan tahun buku
2012

Rekan (afiliasi KAP


PwC)

Ruang Lingkup Kerja


1.

Audit atas laporan keuangan


BNI Syariah untuk tahun buku
2012.

2.

Me-review dan mem-validasi


Laporan Keuangan BNI Syariah
final tahun yang berakhir.
Pengumpulan data kualitatif
dan kuantitatif baik dari internal
maupun eksternal.
Pelaksanaan analisa kualitatif
dan kuantitatif.
Pencarian dan pengembangan
model best practises.
Diskusi dan workshop dalam
rangka rekonsiliasi pemikiran,
proof
of
concept
dan
sosialisasi.
Penyusuan
dokumen
Corporate Plan.
Konsultansi implementasi.

3.

4.
5.
6.

7.
8.
Indonesia Bond
Pricing Agency
(IBPA)

Support data pasar


sukuk BNI Syariah

1.

Memberikan harga sukuk harian


(harga MtM).

2.

Memberikan support analisa


pasar.

3.

Memberikan data transaksi


sukuk di pasar sebagai referensi
dalam aktivitas trading Divisi
Tresuri dan Internasional BNI
Syariah.

III. DAFTAR NOTARIS


Notaris yang digunakan oleh BNI Syariah selama tahun 2012 di Kantor Pusat
adalah sebagai berikut:
Notaris
Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn
Efran Yuniarto
Arminawan

Alamat
Jl. Bendungan Jatiluhur No. 28, Bendungan Hilir,
Jakarta Pusat -10210
Casablanca Mansion GF 10, Jl Raya Casablanca
MT Haryono Square, Jl MT Haryono

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 81

IV.DAFTAR KONSULTAN HUKUM


Konsultan hukum yang digunakan BNI Syariah untuk membantu permasalahan
hukum BNI Syariah selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Konsultan Hukum

Alamat

Sri Suharyono,S.H & Rekan

Jl. Pelajar Pejuang 45 No 25, Bandung

Handra Darwin & Rekan

Gedung dwina Plaza I Lt 4 Ruang 407 Jl. Ahmad


Yani Kav. 64 Jakarta Pusat 10510, Hotel
Pangeran Jl. Ir.H. Juanda No. 79, PadangSumatera Barat 25115
Jl. Kamboja No. 2
Sukajadi, Pekanbaru -Riau.

Rustryandi Raharjo law


offices

Graha Binakarsa, Lt 4, Jl. H.R Rasuna Said Kav.


C-18 Jakarta 12940

Mafta Law Firm

Plaza Asia Lt. 9. Jl. Jendral Sudirman Kav. 59


Blok D1-2 Jakarta

Setiawan Sanyoto &


Associate

Wisma Nugra santana, Lt 14 Jendral Sudirman


Kav. 7-8 Jakarta 10220

Diah Ayu Seno Adji Law Firm

Rasuna Office Park AR.02 Rasuna Epicentrum Jl.


HR Rasuna Said, Jakarta 12960

AFS Partnership

Menara Thamrin lt 14 1408 Jl. MH Thamrin Kav 3


Jakarta 10250

Mrz Law Office

JL. Gading Indah Utara VI No 28, surabaya

Sanyoto Sutan & Associate

Gedung Apotik Taman Solo Lantai 3, Jl Cempaka


Putih Raya No,129 Jakarta

David Martin Udjung &


Parteners

Jl. Boulevard Raya, Taman Galaxy Blok FE No


476, Bekasi

Hanafiah Ponggawa &


Partners

Wima 46 Kota BNI 32, Lt 41 (main reception) Jl.


Jendral Sudirman Kav 1 Jakarta 10220

James Purba & Partners

Wisma Nugra santana, Lt 12 , Suite 1205 Jendral


Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220

Rahmad Irwan & Partners

Bellezza, Lt 10 Gedung 7 Jl. Jendral Soepono No.


34 Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210

Deswert, Pratiwi & Partners

Jl. H. R. Rasuna Said Kav. B7 Kuningan, Gedung


Lina 4th Floor Suite 409. jakarta 12910

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 82

V. PENDAPATAN DANA NON HALAL DAN PENGGUNAANNYA


Pendapatan
Pendapatan

Jumlah
(dalam Juta Rupiah)

Denda

Rp. 64.081.677,-

Penutupan Rekening Sebelum Jatuh


Tempo

Rp. 253.914.604,-

Jumlah Sumber Dana Kebajikan

Rp. 317.996.281,-

Penggunaan
Waktu

Penyaluran

Penggunaan
Dana
(Dalam Juta
Rupiah)
76.100.000

13 April 2012

Bantuan Pengadaan Sistem IT Pada Institut


Ilmu Al-Quran (IIQ) Ciputat

16 April 2012

Bantuan pelaksanaan operasi tumor

6.820.000

20 April 2012

Kegiatan Sosial Cabang Pembantu Jepara

5.000.000

8 Juni 2012

Kegiatan Sosial Cabang Mataram

12 Juni 2012

Kegiatan Sosial KP Gedung Landmark


bekerjasama dengan Masjid Landmark

12 Juni 2012

Kegiatan Sosial Cabang Banda Aceh

10.000.000

28 Juni 2012

Kegiatan Sosial Cabang Tasikmalaya

7.000.000

29 Juni 2012

Bantuan Pembangunan Mushola Nurul Saadah


Bekasi

29 Juni 2012

Kegiatan Sosial Cabang Jakarta Timur

2.000.000

5 Juli 2012

Bantuan Dana Bergulir

5.000.000

19 Juli 2012

Bantuan Pembangunan Mushola Ash-Shobirin

14.000.000

19 Juli 2012

Kegiatan Sosial Cabang Bengkulu

10.000.000

20 Juli 2012

Pembangunan Gedung Pendidikan dan Masjid


Kampus PTDI

2.500.000

23 Juli 2012

Bantuan Dana Dalam Seleksi Tilawatil Quran.


Ciganjur

7.000.000

30 Juli 2012

Kegiatan Sosial cabang Denpasar

2.000.000

2 Agustus 2012

Bantuan Pernikahan Pegawai

7 Agustus 2012

Kegiatan Sosial Cabang Surabaya

8.910.000

7 Agustus 2012

Bantuan Majelis Ta'lim Nurul Huda

1.000.000

10.000.000
5.000.000

10.000.000

10.000.000

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 83

10 Agustus 2012

THR Mitra Binaan UPZ

1.500.000

18 September 2012

Sumbangan Mushola Asrul Ihsan

2.000.000

18 September 2012

Sumbangan Anak yatim Bina Umat Bandung

2.000.000

24 September 2012

Pembangunan Masjid Asy-Syuhada Ciparay

2.000.000

26 September 2012

Bantuan Karpet Nurul Fikri

50.000.000

27 September 2012

Program Air Bersih Bantul Yogyakarta

35.780.000

1 Oktober 2012

Bantuan Renovasi Masjid Mutawakkilin

2.000.000

4 Oktober 2012

Bantuan Rawat Inap

1.680.000

11 Oktober 2012

Program Air Bersih - Kediri

20.042.500

16 Oktober 2012

Program Air Bersih - Purwokerto

14.971.275

23 Oktober 2012

Pelaksanaan Qurban Amanah 2012

29.855.000

22 November 2012

Bantuan program BBM Cab. Lhoksumawe

2.326.000

27 November 2012

Pembangunan Masjid Nurul I'tishom

5.000.000

27 November 2012

Bantuan Pembangunan Masjid Rahmat Cab.


Kediri

7.500.000

28 November 2012

Bantuan Motor Cerdas Cabang Bogor

27 Desember 2012

Kerjasama Bakti Sosial dengan Yayasan


Gema Nusa

5.000.000

27 Desember 2012

Bantuan Pembangunan Rumah di Jakarta


Selatan

25.000.000

23.600.000

387.729.775

Total

*) dalam pelaksanaannya penggunaan dana non halal juga menyertakan dana dari zakat,
infaq dan sedekah yang dikelola oleh UPZ BNI Syariah

VI. PENDAPATAN DANA SOSIAL


Pendapatan

Jumlah
(dalam jutaan Rupiah)

Dana CSR tahun 2012


Sumbangan Pegawai BNI Syariah
Total

2.654
826
3.480

VII. PENYALURAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL


Sebagai bentuk komitmen BNI Syariah untuk melaksanakan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR), BNI Syariah melibatkan seluruh
elemen di BNI Syariah serta menjadikan kegiatan tanggung jawab sosialnya
sebagai kegiatan kolektif. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, di tahun
2012 BNI Syariah merancang sekaligus mempelopori program tanggung
jawab sosial yang melibatkan partisipasi aktif pegawai melalui Serikat Pekerja

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 84

(SP) termasuk dukungan finansial serta dan Unit Pengelola Zakat (UPZ) BNI
Syariah.
Pelaksanaan kegiatan CSR BNI Syariah pada tahun 2012 adalah:
Pelaksana
UPZ BNI Syariah
UPZ BNI Syariah
UPZ BNI Syariah
UPZ BNI Syariah

UPZ BNI Syariah

UPZ BNI Syariah

UPZ BNI Syariah

Divisi Komunikasi

Program

Dana Yang Digunakan (dalam


jutaan Rupiah)

Qurban Amanah BNI Syariah


2012
Pembangunan gedung
asrama santri putri AFKN
Pembangunan ruang belajar
dan mengajar Al-Quran
Pengadaan perlengkapan
sarana dan prasarana belajar
Al-Quran
Pengadaan karpet untuk
kelengkapan mushola dan
aula siswa
Pengadaan mesin pengering
(oven), penggiling bahan
wajit, dan penggiling tepung,
serta pembiayaan
pengembangan usaha.
Pemberian santunan anak
yatim Republika Ramadhan
Fair
Pemberian beasiswa untuk
mahasiswa dibeberapa
perguruan tinggi di Indonesia
Penyelesaian bantuan
pembiayaan korban gempa
Yogyakarta
Pemberian bantuan untuk
peresmian gedung madrasah
Sukabumi
Kegiatan sosial iB Vaganza

Total
*) Sisa dana CSR akan disalurkan dalam kegiatan CSR tahun 2013

1452
200
27
70

50

15

20

98

42

10
1989

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 85

BAB III
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF
ASSESMENT GCG
A. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN GOOD
GOVERNANCE (GCG) PT BANK BNI SYARIAH

CORPORATE

Berdasarkan penilaian kertas kerja self assesment dan ringkasan penilaian


komposit Self assesment, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan GCG pada
Bank BNI Syariah Sangat Baik dengan perolehan nilai komposit pada angka
1,25 (satu koma dua puluh lima).
Berikut uraian kesimpulan umum atas hasil self assesment:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Pelaksaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG. Jumlah, Komposisi, Kriteria, Kompetensi serta
pengangkatan Dewan Komisaris BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Dewan Komisaris BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
orang Komisaris Utama (Independen) dan 2 (dua) orang Komisaris yang
diantaranya merupakan Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan
Komisaris BNI Syariah telah mengungkapkan hubungan keluarga, keuangan
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau
Pemegang Saham dan pengungkapan kepemilikan saham baik di BNI Syariah
maupun di perusahaan lain.
Berdasarkan hal tersebut di atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris BNI Syariah mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau
Sangat Sesuai.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Jumlah, Kriteria, Rangkap Jabatan, Hubungan Keluarga Direksi telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Direksi BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang,
salah seorang sebagai Direktur Utama, yang merupakan pihak independen
terhadap pemegang saham pengendali, tidak memiliki hubungan keuangan,
kepemilikan saham dan hubungan keluarga.
Keseluruhan Direksi BNI Syariah memiliki Integritas, kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai serta tidak melanggar rangkap jabatan, dan baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama Direksi tidak memiliki saham melebihi
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 86

25 % (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada perusahaan lain, tidak
memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua.
Direksi BNI Syariah telah mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lain serta
tidak mengambil keuntungan selain dari remunerasi serta kepemilikan saham
yang dimiliki baik pada BNI Syariah maupun pada perusahaan lain.
Direksi telah melaksanakan pengelolaan BNI Syariah berdasarkan prinsip
kehati-hatian, prinsip syariah serta melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagaimana dalam anggaran dasar, dan peraturan yang berlaku,
dan telah menerapkan GCG dalam kegiatan usahanya. Direksi telah
mengangkat anggota komite di bawah Dewan Komisaris berdasarkan
keputusan Dewan Komisaris. Direksi tidak pernah memanfaatkan jabatannya
untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau mengurangi aset dan
mengurangi kepentingan BNI Syariah.
Direksi telah memberikan kuasa khusus kepada Pemimpin Divisi//kantor
cabang. Tugas dan tanggung jawab Direksi telah diatur dalam pembagian
tugas Direksi, waktu kerja dan tata tertib kerja telah diatur dalam Board
Manual.
Direksi telah menindaklanjuti temuan audit intern, DPS, audit ekstern, dan hasil
pengawasan Bank Indonesia. Kebijakan dan keputusan strategis diputuskan
oleh Direksi dalam Rapat Direksi. Setiap rapat Direksi telah didokumentasikan
dalam risalah rapat termasuk jika terdapat disenting opinions dan keputuan
rapat Direksi disampaikan kepada Divisi/ satuan untuk ditindaklanjuti.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi kepada
pemegang saham, BNI Syariah akan mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada bulan April 2013.
Berdasarkan hal tersebut di atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi BNI Syariah mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau Sangat Sesuai.
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Dewan Komisaris BNI Syariah telah membentuk 3 (tiga) Komite di bawah
Dewan Komisaris yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris. Komite tersebut adalah Komite Pemantau Risiko, Komite
Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit.
Rangkap jabatan pada komite telah sejalan dengan ketentuan GCG yaitu tidak
merangkap sebagai Ketua Komite pada 2 (dua) Komite yang ada di bawah
Dewan Komisaris. Anggota Komite yang merangkap jabatan sebagai anggota
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 87

komite lainnya telah memperhatikan independensi, keahlian, kerahasian bank,


kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab, dan seluruh pihak
independen anggota komite merupakan pihak di luar BNI Syariah, tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, saham atau
keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan
Komisaris dan mempunyai reputasi keuangan yang baik.
Berdasarkan hasil self assesment, Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas
Komite memperoleh nilai peringkat 1 (satu) atau Sangat Sesuai.

4. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah


Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah berjumlah 2 (dua orang), masingmasing memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai,
yang diangkat berdasarkan akta pendirian nomor 160 tanggal 22 Maret 2010
yang sebelumnya telah mendapat persetujaun dari Bank Indonesia
berdasarkan rekomendasi dari DSN-MUI.
Anggota DPS telah mengungkapkan rangkap jabatan pada lembaga keuangan
syariah lain, telah mengungkapkan remunerasi dan tidak menerima fasilitas
atau keuntungan lain selain remunerasi tersebt. Anggota DPS tidak
memanfaatkan BNI Syariah untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lain
yang mengurangi aset atau keuntungan BNI Syariah.
Dewan Pengawas Syaraih telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai dengan prinsip GCG, menilai dan memastikan pedoman operasional
dan produk, melakukan review secara berkala terhadap penghimpunan dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa, menyampaikan laporan hasil
pengawasan secara semesteran dan menyampaikan kepada Bank Indonesia
tepat waktu.
Dewan Pengawas Syariah telah menyediakan waktu minimal satu kali dalam
satu bulan untuk melaksanakan rapat. Risalah rapat DPS telah
didokumentasikan dengan baik dan telah disampaikan sebagai laporan kepada
Direksi. Penilaian terhadap DPS berdasarkan uraian di atas ada pada
peringkat 2 (dua) atau Sesuai.
5. Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan
Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa
Produk yang dimiliki BNI Syariah telah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia dan Dewan Pengawas Syariah serta sesuai dengan fatwa Dewan
Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa di BNI Syariah telah sesuai dengan prinsip syariah.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 88

Berdasarkan hasil self assesment, terhadap pelaksanaan kegiatan


penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa diperoleh nilai
peringkat 2 (dua) atau Sesuai.
6. Penanganan Benturan Kepentingan
BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penanganan
benturan kepentingan. Selama tahun 2012 tidak terjadi benturan kepentingan
di BNI Syariah.
Berdasarkan hasil self assesment, penanganan benturan kepentingan
memperoleh nilai peringkat 1 (satu) atau Sangat Sesuai.
7. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
BNI Syariah memiliki 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan yang memastikan
bahwa kegiatan BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Direktur Kepatuhan membawahi Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi
sebagai 2nd line of defense agar kegiatan usaha BNI Syariah tidak
menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Direktur Kepatuhan senantiasa menyampaikan laporan kepatuhan secara
berkala baik kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris BNI Syariah
maupun kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.
Berdasarkan hasil self assesment, penerapan fungsi kepatuhan BNI Syariah
memperoleh nilai peringkat 2 (dua) atau Sesuai.
8. Penerapan Fungsi Audit Intern
BNI Syariah telah memiliki standar audit intern dan telah melakukan fungsi
audit intern secara independen dan objektif terhadap satuan kerjaoperasional.
Pertanggungjawaban fungsi audit intern BNI Syariah dilakukan kepada Direktur
Utama. Pelaksanaan dan pelaporan fungsi audit intern telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan hasil self assesment penerapan fungsi audit intern memperoleh
nilai peringkat 1 (satu) atau Sangat Sesuai.
9. Penerapan Fungsi Audit Eksternal
Penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan
BNI Syariah untuk tahun buku 2012 telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 89

Akuntan Publik yang ditunjuk adalah KAP Tanudiredja, Wibisana dan rekan
(afiliasi KAP PwC). Kantor Akuntan Publik ditetapkan oleh RUPS Tahunan
berdasarkan usulan Dewan Komisaris.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk mampu bekerja secara independen dan
profesional dan telah menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada BNI Syariah secara tepat waktu.
Berdasarkan hasil self assesment penerapan
memperoleh nilai peringkat 2 (dua) atau Sesuai.

fungsi

audit

eksternal

10. Batas Maksimum Penyaluran Dana


BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan prosedur pelaksanaan secara tertulis
mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait. Pelaksanaan penyediaan
dana kepada pihak terkait dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penyediaan dana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil self assesment batas maksimum penyaluran dana
memperoleh nilai peringkat 1 (satu) atau Sangat Sesuai.
11. Transparansi Kondisi Keuangan dan
Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal

Non

Keuangan,

Laporan

Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan termasuk


Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, telah dilaporkan kepada Bank
Indonesia dan stakeholders serta telah diumumkan dalam media massa dan
homepage Bank Indonesia.
BNI Syariah telah menyampaikan laporan tahunan secara komprehensif dan
tepat waktu dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia serta pihak-pihak
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk publikasi melalui website BNI
Syariah (www.bnisyariah.co.id).
Laporan pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada Bank Indonesia serta
pihak-pihak lainnya secara tepat waktu sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. BNI Syariah telah memiliki pelaporan
internal yang lengkap dan didukung oleh SIM yang handal. BNI Syariah telah
memiliki sistem informasi yang didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten serta telah memiliki IT security system yang memadai.
Berdasarkan hasil self assesment diperoleh nilai peringkat 1 (satu) atau
Sangat Sesuai.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 90

B. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN GCG SERTA


LANGKAH PERBAIKAN
Pelaksanaan GCG BNI Syariah tahun 2012 berjalan dengan sangat baik,
sebagaimana tercermin dalam nilai komposit berdasarkan hasil self assesment.
Hal tersebut didukung oleh kekuatan pelaksanaan GCG di BNI Syariah. Kekuatan
dimaksud meliputi beberapa aspek pelaksanaan GCG, antara lain pada aspek
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi,
pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana
serta pelayanan jasa, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi audit
intern dan ekstern.

Pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi, BNI Syariah telah memiliki Dewan Komisaris dan Direksi, yang jumlah
dan komposisinya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi BNI Syariah memiiki independensi dan kompetensi sesuai
dengan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia, hal ini mendukung
efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Kekuatan pelaksanaan GCG pada aspek pelaksanaan prinsip syariah dalam
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa, antara lain
tersedianya DPS yang kompeten.
Kekuatan pelaksanaan GCG lainnya adalah telah tersedianya kebijakan dan
prosedur antara lain mengenai penanganan benturan kepentingan, penerapan
fungsi audit intern dan ekstern.
Di samping kekuatan pelaksanaan GCG yang dimiliki oleh BNI Syariah
sebagaimana telah diuraikan, pelaksanaan GCG di BNI Syariah juga memiliki
beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Terhadap kelemahan pelaksanaan
GCG dimaksud BNI Syariah berkomitmen untuk melakukan langkah perbaikan,
sebagai berikut:
No

1.

Ketentuan

Kondisi

Pasal 44 PBI Nomor


11/33/PBI/2009 jo.
Pasal 36 ayat (3) PBI
Nomor 11/3/PBI/2009
mengatur bahwa
Anggota DPS hanya
dapat merangkap
jabatan sebagai
anggota DPS paling
banyak pada 4
(empat) lembaga
keuangan syariah

Ketua
Dewan
Pengawas
Syariah
menjabat
pada 6
(enam)
lembaga
keuangan
syariah.

Langkah
Perbaikan
Memberikan
informasi kepada
Ketua Dewan
Pengawas
Syariah mengenai
Rangkap Jabatan
Anggota DPS.

Target
Penyelesaian
Semester 1 tahun
2013

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 91

lain.
2.

3.

Pasal 2 ayat 2 huruf b


PBI Nomor
7/6/PBI/2005 diatur
bahwa dalam
menerapkan
transparansi
informasi mengenai
produk bank dan
penggunaan data
pribadi nasabah,
Bank wajib
menetapkan
kebijakan dan
memiliki prosedur
transparansi
penggunaan Data
Pribadi Nasabah.
Pasal 47 ayat (1)
huruf a dan huruf b
PBI 14/27/PBI/2012
diatur bahwa bank
wajib menyesuaikan
action plan
pelaksanaan program
APU dan PPT dalam
laporan pelaksanaan
tugas Direktur yang
membawahi fungsi
kepatuhan pada
bulan Juni 2013 dan
bank wajib
menyesuaikan
pedoman
pelaksanaan program
APU dan PPT paling
lambat 6 (enam)
bulan sejak
diberlakukannya
Peraturan Bank
Indonesia ini.

BNI Syariah
belum
memiliki
kebijakan
dan prosedur
transparansi
penggunaan
Data Pribadi
Nasabah.

Menyusun
kebijakan dan
prosedur
transparansi
penggunaan Data
Pribadi Nasabah.

Semester 2 tahun
2013

Action Plan
serta
kebijakan
APU dan
PPT yang
ada saat ini
belum
disesuikan
dengan PBI
14/27/PBI/20
12.

Menyesuaikan
action plan
pelaksanaan
program APU dan
PPT dan
menyesuaikan
pedoman
pelaksanaan
program APU dan
PPT.

Semester 1
Tahun 2013

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 92

1. REALISASI PELAKSANAAN LANGKAH PERBAIKAN TAHUN 2012


No.

Langkah Perbaikan

Tindak Lanjut

1.

Ketua Dewan Pengawas


Syariah menjabat pada
8 (delapan) lembaga
keuangan
syariah
(termasuk BNI Syariah)

Memberikan
informasi
kepada Ketua
Dewan
Pengawas
Syariah
mengenai
Rangkap
Jabatan
Anggota DPS

Sudah

BNI
Syariah
telah
menyampaikan
ketentuan
mengenai
rangkap
jabatan
kepada Ketua Dewan
Pengawas
Syariah
melalui Surat nomor
BNISy/HKS/044
tanggal 11 Juni 2012.

2.

Sesuai
dengan
Pasal 15 huruf a
PBI
Nomor
13/2/PBI/2011
mengatur bahwa
dalam
rangka
melaksanakan
fungsi kepatuhan,
tugas
dan
tanggung
jawab
satuan
kerja
kepatuhan, antara
lain
adalah
membuat langkahlangkah
dalam
rangka
mendukung
terciptanya
Budaya Kepatuhan
pada
seluruh
kegiatan
usaha
Bank pada setiap
jenjang organisasi
antara lain dengan
pembuatan sistem,
program, kerangka
pikir (frame work),

Menyusun

Sudah

BNI Syariah telah


memiliki compliance

frame
work,
compliance
charter
atau
kebijakan
kepatuhan
(compliance
policy).

Penyelesaian

Keterangan

charter
BNI Syariah telah
memiliki compliance
frame work yang
dapat
diakses
segenap
pegawai
melalui
Electroninc

Corporate

Guidance

(ECG)

compliance
charter, kode etik
kepatuhan
(compliance code
of conduct), atau
kebijakan
kepatuhan

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 93

(compliance
policy).
3.

4.

Pasal 55 PBI
11/33/PBI/2009
jo. Pasal 2 ayat (5)
PBI Nomor
7/3/PBI/2005,
mengatur bahwa
kebijakan dan
prosedur
mengenai Batas
Maksimum
Penyaluran Dana
(BMPD) wajib
dikaji ulang secara
periodik paling
kurang 1 (satu)
kali dalam 1 (satu)
tahun.
Pasal 2 ayat 2
huruf b PBI Nomor
7/6/PBI/2005
diatur bahwa
dalam
menerapkan
transparansi
informasi
mengenai produk
bank dan
penggunaan data
pribadi nasabah,
Bank wajib
menetapkan
kebijakan dan
memiliki prosedur
transparansi
penggunaan Data
Pribadi Nasabah.

- Mengatur
ketentuan
kewajiban
kaji ulang
kebijakan
dan prosedur
BMPD.
- Melakukan
kaji ulang
kebijakan
dan prosedur
mengenai
Batas
Maksimum
Penyaluran
Dana.

Menyusun
kebijakan dan
prosedur
transparansi
penggunaan
Data Pribadi
Nasabah.

Sudah

- BNI Syariah
melakukan kaji ulang
Kebijakan dan
prosedur mengenai
Batas Maksimum
Penyaluran Dana 3
(tiga) kali dalam 1
(satu) tahun terhadap
batas (limit)
Penyediaan Dana;

Dalam proses

Jakarta,
Direktur Utama

Komisaris Utama

Dinno Indiano

Achjar Iljas

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 94

RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT


PT BANK BNI SYARIAH
No.

Aspek yang Dinilai

Bobot (a)
12,5%

Peringkat
(b)
1

Nilai
(a) x (b)
0,125

1.

Pelaksanaan tugas dan


tanggung jawab Dewan
Komisaris

2.

Pelaksanaan Tugas dan


tanggung jawab Direksi

3.

4.

Catatan *)

17,5%

0,175

1. Jumlah, kriteria, rangkap jabatan, hubungan keluarga


Direksi telah sesuai dengan ketentuan PBI GCG.
2. Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
berdasarkan prinsip kehati-hatian dan prinsip Syariah
sebagaimana ditentukan dalam PBI GCG.

Kelengkapan dan
pelaksanaan tugas
Komite

10%

0,100

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite telah


berjalan efektif dan dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Pelaksanaan Tugas dan


tanggung jawab Dewan
Pengawas Syariah

10%

0,200

1. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan tugas dan


tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
2. Dewan Pengawas Syariah telah memberikan nasehat
dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan


Komisaris telah sesuai dengan prinsip Good
Corporate Governance.
2. Jumlah, komposisi, kriteria, kompetensi, serta
mekanisme pengangkatan Dewan Komisaris telah
memperolehsesuai dengan Anggaran Dasar dan
Ketentuan yang berlaku.
3. Komite di bawah Dewan Komisaris mendukung
efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 95

BNI Syariah agar berjalan sesuai dengan Prinsip


Syariah.
5.

Pelaksanaan prinsip
syariah dalam kegiatan
penghimpunan dana
dan penyaluran dana
serta pelayanan jasa

5,0%

0,100

1. Produk yang dimiliki BNI Syariah telah memperoleh


opini dari DPS dan sesuai dengan Fatwa DSN.
2. Pelaksanaan
kegiatan
penghimpunan
serta
penyaluran dana dan jasa di BNI Syariah telah sesuai
dengan prinsip syariah.

6.

Penanganan Benturan
Kepentingan

10,0%

0,100

1. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan


prosedur penanganan benturan kepentingan.
2. Penanganan
benturan
kepentingan
telah
didokumentasikan dengan baik oleh divisi terkait di
BNI Syariah.

7.

Penerapan fungsi
kepatuhan Bank

5,0%

0,100

Penerapan fungsi audit


intern

5,0%

0,050

1. BNI Syariah memiliki 1 (satu) orang Direktur


Kepatuhan yang memastikan bahwa kegiatan BNI
Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Direktur Kepatuhan membawahi Satuan Kerja
Kepatuhan yang berfungsi sebagai 2nd line of defense
agar kegiatan usaha BNI Syariah tidak menyimpang
dari ketentuan yang berlaku.
3. Direktur Kepatuhan senantiasa menyampaikan
laporan kepatuhan secara berkala, baik kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris BNI Syariah
maupun kepada BI tepat waktu.
1. BNI Syariah telah memiliki standar audit intern dan
BNI Syariah telah melakukan fungsi audit intern
secara independen dan objektif terhadap satuan kerja
operasional.

8.

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 96

9.

Penerapan fungsi audit


eksternal

5,0%

0,100

10.

Batas maksimum
penyaluran dana

5,0%

0,050

11.

Transparansi kondisi
keuangan dan non
keuangan, laporan
pelaksanaan GCG dan
pelaporan internal

15,0%

0,150

2. Pertanggungjawaban fungsi audit intern BNI Syariah


dilakukan kepada Direktur Utama.
3. Pelaksanaan dan pelaporan fungsi audit intern telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Penunjukan akuntan publik telah dilakukan sesuai
dengan PBI GCG.
2. Akuntan Publik yang ditunjuk adalah KAP Tanudiredja,
Wibisana dan rekan (afiliasi KAP PwC). Penunjukan
KAP ditetapkan oleh RUPS Tahunan berdasarakn
Dewan Komisaris.
3. Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk mampu bekerja
secara independen dan professional dan telah
menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada BNI Syariah tepat waktu.
1. BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan prosedur
pelaksanaan secara tertulis mengenai penyediaan
dana kepada pihak terkait.
2. Pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait
dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penyediaan dana yang telah ditetapkan.
1. BNI Syariah telah menyampaikan laporan tahunan
secara komprehensif dan tepat waktu dan telah
disampaikan kepada Bank Indonesia serta pihak-pihak
lainnya sesuai PBI GCG, termasuk pulbikasi melalui
websiteBNI Syariah.
2. Laporan pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada
Bank Indonesia serta pihak-pihak lainnya secara tepat
Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 97

waktu, sebagaimana diatur dalam PBI GCG.


3. BNI Syariah telah memiliki pelaporan internal yang
lengkap dan didukung oleh Sistem Informasi
Manajemen yang handal.
4. BNI Syariah telah memiliki sistem informasi yang
didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten
serta telah memiliki IT security system yang memadai.
Nilai Komposit
100,0%
1,25
Predikat : sangat baik/baik/cukup baik/kurang baik/tidak baik*

Predikat komposit: SANGAT BAIK

Standar Penilaian Predikat Komposit Cfm. SEBI No 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah.

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5


1.5 Nilai Komposit < 2.5
2.5 Nilai Komposit < 3.5
3.5 Nilai Komposit < 4.5
4.5 Nilai Komposit 5

Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik

Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah 2012 | 98

Anda mungkin juga menyukai