Anda di halaman 1dari 17

Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :

PT Bank Mandiri Tbk


A. Sejarah Bank Mandiri

● Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari
program estrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada tanggal 31 Juli 1999, empat bank milik Pemerintah
yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor
Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :
PT Bank Mandiri Tbk
B. Pasca Penggabungan
● Pasca penggabungan keempat bank, banyak hal yang harus dikorbankan. Di
antaranya pengurangan 8.980 pegawai menutup 194 kantor cabang unit.
Disusul dengan penyesuaian budaya kerja yang berjalan sekitar lima hingga
tujuh tahun. Bahkan perseroan membentuk tim khusus, Tim Internalisasi
Budaya, untuk menyatukan budaya dan sistem kerja, Merdeka.com
(26/03/2016).
Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :
PT Bank Mandiri Tbk
B. Pasca Penggabungan

● Awalnya, perseroan memilih sistem Bank Exim sebagai sistem transisi.


Namun pada 2003-2004, Bank Mandiri memiliki sistemnya sendiri.
Perseroan mewarisi sembilan sistem platform teknologi dari keempat bank.
Penggantian platform bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pada
segmen retail banking. Saat ini, perseroan telah memiliki produk tabungan,
pinjaman, kartu kredit, internet banking secara real time, asuransi,
investasi, dan masih banyak lagi.
Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :
PT Bank Mandiri Tbk
B. Pasca Penggabungan

● Pada tahun 2014 merupakan pencapaian penting bagi perseroan. Pasalnya,


pertumbuhan kredit perseroan naik 12,2 persen dari tahun sebelumnya.
Dari Rp472,4 triliun menjadi Rp530 triliun dengan rasio Non-Performing
Loan (NPL) 2,15 persen.
Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :
PT Bank Mandiri Tbk
B. Pasca Penggabungan

● World’s Best Bank, majalah Global Finance menobatkan PT Bank Mandiri


Tbk (BMRI) menjadi salah satu World’s Best Bank 2020 (Bank Terbaik di
Dunia), CNBCIndonesia.com (16/05/2020).
● Global Finance juga memaparkan analisis terhadap Bank Mandiri bahwa
kinerja perseroan pada 2019 mengesankan. Mulai dari kenaikan
pendapatan bersih dan aset konsolidasi sebesar 10 persen, NPL gross turun
40 bps (basis poin) menjadi 2,4 persen, program digitalisasi, plus sinergi
antar anak perusahaan.
Case Study Implementasi GCG dan kode etik dan perilaku :
PT Bank Mandiri Tbk
B. Pasca Penggabungan

● Di samping itu, perseroan menerbitkan Global Medium Term Notes (MTN,


surat utang jangka menengah) pada Mei 2020 senilai USD500 juta atau
Rp7,5 triliun (nilai tukar rupiah Rp15.000 per dolar AS). Tahun sebelumnya
sebesar USD 750 juta atau Rp11,25 triliun.
● Di samping itu, perseroan menerbitkan Global Medium Term Notes (MTN,
surat utang jangka menengah) pada Mei 2021 senilai USD300 juta atau
Rp4,35 triliun (nilai tukar rupiah Rp14.500 per dolar AS).
BEING DIGITAL
Super App Livin’ by Mandiri menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman yang dispesifikasi ke nasabah
ritel. Sedangkan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri memberikan layanan digital single access kepada nasabah wholesale.
Akselerasi kedua layanan digital Bank Mandiri ini telah mencetak sejumlah pencapaian positif di 2021
Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan
PERATURAN DAN REGULASI
• Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan
• Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
• Peraturan OJK

PEDOMAN IMPLEMENTASI GCG


• Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD);
• edoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
• Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking
Supervision
GCG Chartered
• Prinsip-Prinsip Good Corporate • Kebijakan Direksi
Governance • Komunikasi dan Internalisasi
• Corporate Governance Good Corporate Governance
Structure • Penyediaan Dana kepada Pihak
• Informasi, Rahasia Bank dan Terkait dan Penyediaan Dana
Benturan Kepentingan (Conflict Besar
of Interest)
PRINSIP GCG (TARIF)
Transparancy Accountability
• Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, • Bank menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat
jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta dapat diakses
dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
oleh stakeholders sesuai dengan haknya.
• Bank menetapkan check and balance system dalam
• Bank mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak pengelolaan bank.
terbatas pada visi, misi, sasaran usaha,strategi Bank, kondisi • Bank memiliki ukuran kinerja dari semua Jajaran Bank
keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham
berdasarkan ukuran yang disepakati secarakonsisten dengan
pengendali,cross share holding, pejabat eksekutif, pengelolaan
nilai Perusahaan, sasaran usaha, dan strategi Bank serta
risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, status
kepatuhan, sistem dan implementasi good corporate memiliki rewards and punishment system.
governance serta informasi dan fakta material yang dapat • Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi
memengaruhi keputusan pemodal. Bank mempunyai kompetensi sesuai
dengantanggungjawabnya dan memahami perannya
• Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia
dalam implementasi good corporate governance
bank, rahasiajabatandan hak-hak pribadi sesuai peraturan yang
berlaku.
• Kebijakan Bank harus tertulis dan dikomunkasikan kepada
stakeholders danyangberhakmemperoleh informasi tentang
kebijakan tersebut
PRINSIP GCG (TARIF)
Responsibilty Independency
• Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking • Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar
practices) dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan yang
oleh Stakeholders manapun dan tidak terpengaruholeh
berlaku.
kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan
• Bank sebagai good corporate citizen peduli terhadap kepentingan (conflict of interest)..
lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara wajar. • Bank mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari
segala tekanan dari pihak manapun.
PRINSIP GCG (TARIF)
Fairness
• Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders
berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
• Bank memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk
memberikan masukan danmenyampaikan pendapat bagi
kepentingan Bank serta membuka akses terhadap informasi
sesuaidengan prinsip keterbukaan.
• Pemegang Saham dan RUPS

Corporate Governance Dewan Komisaris
• Komisaris Independen
Structure • Komite-komite di bawah Dewan Komisaris (Komite Audit,
Struktur dalam Corporate Komite Pemantai Risiko dan GCG, Komite Remunerasi dan
Governance terdiri dari Pemegang Nominasi
Saham dan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan • Direksi
Komisaris, Komite-Komite di bawah • Komite-Komite di bawah Direksi
Dewan Komisaris, Direksi, Komite-
Komite di bawah Direksi, Direktur • Komite-Komite di bawah Direksi
yang membawahkan Fungsi • Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Kepatuhan dan Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary) • Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
• Eksternal Auditor dan Kantor Akuntan Publik
Informasi, Rahasia Bank dan Benturan
Kepentingan (Conflict of Interest)
• Informasi
1. Bank menyampaikan kepada Otoritas Pasar Modal dan mengumumkan kepada masyarakat secara tepat waktu,
akurat, jelas dan obyektif terjadinya peristiwa, informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi
nilai efek atau keputusan investasi pemodal sesuai peraturan di bidang Pasar Modal.
2. Laporan Tahunan memuat Ikhtisar Data Keuangan Penting, Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen,
Laporan Keuangan yang telah diaudit, Management Letter serta informasi penting lainnya.
3. Laporan Tahunan memuat pula laporan kegiatan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan GCG, dan Komite
Remunerasi dan Nominasi, serta pengungkapan struktur remunerasi dari masingmasing anggota Dewan Komisaris
dan Direksi.
4. Laporan Tahunan, peristiwa, informasi atau fakta material serta laporan lainnya sebagaimana dipersyaratkan oleh
peraturan yang berlaku disampaikan juga melalui website yang dari waktu ke waktu diperbaharui oleh Bank.
5. Larangan Insider Trading sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang berlaku di Bidang Pasar Modal diatur
dalam suatu ketentuan tersendiri
Informasi, Rahasia Bank dan Benturan
Kepentingan (Conflict of Interest)
• Informasi
Dalam melakukan keterbukaan informasi, Bank tetap berpegang pada ketentuan mengenai kerahasiaan Bank sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan yang berlaku.

• Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)


1. Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of
interest).
2. Dalam hal anggota Direksi secara pribadi mempunyai Kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan dalam mana
Bank menjadi salah satu 9 pihak, maka harus dinyatakan sifat kepentingannya dalam Rapat Direksi dan anggota Direksi yang bersangkutan
tidak berhak untuk mengambil suara.
3. Dalam hal anggota Dewan Komisaris secara pribadi mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan
dalam mana Bank menjadi salah satu pihak, maka harus dinyatakan sifat kepentingannya dalam Rapat Dewan Komisaris dan anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan tidak berhak untuk mengambil suara.
4. Secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali, setiap anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif wajib membuat
pernyataan mengenai ada atau tidaknya conflict of interest dengan aktivitas Bank yang dilakukannya.
5. Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak boleh merangkap jabatan sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku.
PELAKSANAAN GCG
• Self Assessment Tata Kelola Individual
• Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi
• ASEAN Corporate Governance Scorecard
• Corporate Governance Perception Index
Pencapaian
Dalam
Penerapan
Tata Kelola
Perusahaan

KESIMPULAN

Tata kelola perusahaan yang baik pada PT Bank Mandiri Tbk. Akan meningkatkan kepercayaan investor,
membantu melindungi pemegang saham minoritas dan dapat mendorong pengambilan keputusan yang
lebih baik dan membina hubungan baik dengan pekerja, kreditur, dan pemangku kepentinganlainnya.
Sejauh ini penerapan GCG pada Bank Mandiri berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan
pencapaian Dalam Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai