Pedoman
GOOD CORPORATE GOVERNENCE
1
LATAR BELAKANG
• Bank adalah lembaga intermediasi yang dalam menjalankan
usahanya bergantung pada dana dan kepercayaan masyarakat
• Dalam menjalanlankan usahanya bank menghadapi resiko
yang komplek
• Sektor perbankan merupakan sektor yang “higly regulated”
• Krisis perbankan nasional yang dimulai tahun 1997 bukan
semata-mata diakibatkan oleh krisis ekonomi, akan tetapi juga
diakibatkan oleh belum dilaksanakannya good corporate
governance dan etika yang melandasinya.
2
TUJUAN
• Membangun kembali kepercayaan masyarakat dan
dunia internasional sebagai syarat mutlak bagi dunia
perbankan untuk berkembang dengan baik dan sehat
• Menekankan komitmen top manajemen dan seluruh
jajaran organisasi BANK untuk melakukan pengaturan
dan melaksanakan good corporate governance
• Menetapkan kebijakan dasar dan code etik yang
harus dipatuhi semua pihak dalam BANK sebagai
pelaksanaan good corporate governance
3
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(1)
A. Keterbukaan
4
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(2)
B. Akuntabilitas
C. Tanggung Jawab
Untuk sustainabilitasnya Bank harus berpegang pada prinsip
kehati-hatian dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang
berlaku.
Bank harus menjadi perusahaan yang baik,peduli terhadap
linkungan dan tanggung jawab sosial.
D.Independent
Bank harus menghindari terjadinya dominasi oleh stakeholder
manapun,tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak,serta
bebas dari benturan kepentingan
Bank harus objektif dan bebas dari segala tekanan dalam
mengambil keputusan . 6
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(4)
E. Kewajaran
7
GOVERNANCE STRUCTURE
(1)
A. Pemegang Saham
1. Pemegang saham khususnya pesaham
pengendali BANK harus memenuhi dan lulus fit
and proper test
2. Pemegang saham mempunyai hak memperoleh
perlakuan untuk :
memberikan suara dan memperoleh dividen
memperoleh data dan informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu
8
GOVERNANCE STRUCTURE
(3)
9
GOVERNANCE STRUCTURE
(4)
B. Dewan Komisaris dan Direksi
1. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi sesuai fungsinya masing-
masing mempunyai tanggung jawab :
• Terpeliharanya kesehatan bank sesuai dengan prinsip
kehati-hatian.
Terlaksananya internal control dan pengendalian resiko
Tercapainya return yang wajar bagi pemegang saham
Terlindunginya kepentingan stakeholder secara wajar
Terpenuhinya pelaksanaan GCG
10
GOVERNANCE STRUCTURE
(6)
Terciptanya kaderisasi kepemimpinan dan kesinambungan
manajemen
Dewan komisaris dan Direksi secara bersama-sama perlu
menyepakati :
visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan
sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang
kebijakan kepatuhan terhadap perundang-undangan,
Anggaran Dasar, prinsip kehati-hatian, komitmen
menghindari benturan kepentingan.
kebijakan dan metode penilaian kinerja prusahaan
11
GOVERNANCE STRUCTURE
(7)
struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung
tercapainya sasaran usaha bank
2. Dewan Komisaris
Anggota dewan komisaris dipilih dan diberhentikan
oleh RUPS melalui proses yang adil dan transparan
Anggota dewan komisaris wajib memenuhi syarat
kompetensi dan integritas serta lulus fit and proper test
Dewan komisaris diketuai oleh komisaris utama yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas
dewan komisaris
Dewan komisaris berkewajiban menindak lanjuti hasil
pengawasan dan rekomendasi terutama dalam hal terjadi
penyimpangan
12
GOVERNANCE STRUCTURE
(8)
13
GOVERNANCE STRUCTURE
(9)
3. DIREKSI
Anggota direksi dipilih dan diberhentikan oleh RUPS secara
adil dan transparan
14
GOVERNANCE STRUCTURE
(10)
• Anggota direksi harus memenuhi syarat kompetensi dan
integritas serta lulus fit and proper test
• Direksi diketuai oleh direktur utama yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi kepengurusan bank secara
efektif dan efisien
• Direksi harus memiliki tata tertib kerja yang mengikat dan
ditaati oleh anggotanya
• Anggota direksi dilarang memanfaatkan bank untuk
kepentingan pribadi dan kroninya dengan semangat dan tata
cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan kewajaran dibidang perbankan
15
GOVERNANCE STRUCTURE
(11)
16
GOVERNANCE STRUCTURE
(12)
4. Dewan Pengawas Syariah
Anggota DPS adalah para ahli dibidang fiqih muamalah dan
memiliki pengalaman perbankan atau lembaga keuangan syariah
Dewan pengawas syariah dalam kegiatan pengarahan,
konsultasi, evaluasi dan pengawasan dilakukan sekurangnya 1
bulan sekali, meliputi :
- transaksi utama bank
- alokasi bagi hasil
- sumber-sumber pendapatan bank
- sumber dan penggunaan dana ZIS
17
GOVERNANCE STRUCTURE
(13)
18
GOVERNANCE STRUCTURE
(14)
5. AUDITOR
• INTERNAL :
- Bank harus membentuk SATKER Audit Internal yang
melaksanakan tugasnya secara independen
- SATKER Audit Internal diangkat oleh Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas
Pengawas Bank
- SATKER Audit Internal bertanggung jawab kepada Dirut,
namun mempunyai hubungan fungsional dengan Dekom
19
GOVERNANCE STRUCTURE
(16)
• EKSTERNAL :
Bank harus menunjuk KAP berijin dan terdaftar di
Otoritas Pengawas Bank
Penunjukan KAP dilakukan oleh RUPS atas rekomendasi
Dekom
Audit umum oleh KAP untuk memberikan pernyataan
pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntasi syariah
Bank secara berkala juga perlu menunjuk pihak ahli
independen untuk melakukan penilaian pelaksanaan
GCG
20
GOVERNANCE STRUCTURE
(17)
6. SEKRETARIS PERUSAHAAN
• Untuk menjamin kelancaran komunikasi antara bank
dengan stakeholders
• Memberikan layanan informasi kepada stakeholders
sesuai yang dibutuhkan
• Memiliki akses terhadap informasi bank yang relevan
• Mengingatkan direksi tentang tanggung jawabnya
melaksanakan GCG
• Bertanggung jawab kepada direksi dan melaporkan
tugasnya juga kepada Dekom
21
GOVERNANCE STRUCTURE
(19)
8. STAKEHOLDERS LAINNYA
22
BEST PRACTICE
Bank hendaknya melaksanakan kebiasaan-kebiasaan
perbankan yang sehat (best practice), diantaranya yaitu :
23
PEDOMAN PRAKTIS PELAKSANAAN GCG
(1)
24
PEDOMAN PRAKTIS PELAKSANAAN GCG
(2)
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
wabarakaatuh
26