Anda di halaman 1dari 4

Hukum pembinaan dan pengawasan Bank Syariah

A. Definisi,dasar hukum dan tujuan pembinaan dan pengawasan bank.


a. Definisi pembinaan dan pengawasan bank.

Pembinaan dan pengawasan bank adalah tugas dan fungsi yang dilakukan oleh Bank
Indonesia untuk memelihara kesehatan bank dan memelihara kepercayaan masyarakat
kepadanya. Pembinaan bank mengandung arti yang sangat luas, yakni "usaha, tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas kegiatan bank, baik dalam hal penghimpunan dana, penyaluran dana, maupun
dalam hal pengelolaan dana".

Sedangkan pengawasan bank adalah kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia
untuk memantau dan menilai kinerja bank dalam rangka memelihara kesehatan bank dan
memelihara kepercayaan masyarakat kepadanya.

b. Dasar hukum pembinaan dan pengawasan bank


 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan memberikan kewenangan
kepada Bank Indonesia dalam bidang perizinan, mengatur, mengawasi bank, serta
menjatuhkan sanksi.
 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan memberikan
kewenangan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam pengaturan dan pengawasan
mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-hatian, dan pemeriksaan bank.
c. Tujuan pembinaan dan pengawasan bank:

- Menciptakan sistem perbankan yang sehat.

- Memelihara kesehatan bank dan memelihara kepercayaan masyarakat kepadanya.

- Mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia sebagai lembaga kepercayaan masyarakat


dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, pelaksana kebijakan
moneter, dan lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta
pemerataan agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara
menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan
baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian.

B. Kewenangan pembinaan dan pengawasan bank syariah.

Bank syariah memiliki kewenangan pembinaan dan pengawasan yang sama dengan
bank konvensional, yaitu dilakukan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam pengawasan bank syariah, yaitu adanya Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah.
DPS wajib dibentuk di bank syariah dan bank umum konvensional yang memiliki unit usaha
syariah (UUS).

Tugas Individu | HUKUM PERBANKAN SYARIAH 1


DPS diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama
Indonesia dan bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi
kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, DPS juga melakukan review
secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa bank.

C. Pendekatan sistem pengawasan bank syariah.

Pengawasan bank syariah dilakukan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dengan mekanisme pengawasan yang sama dengan bank konvensional. Namun,
terdapat beberapa perbedaan dalam pengawasan bank syariah, yaitu adanya Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah. DPS wajib
dibentuk di bank syariah dan bank umum konvensional yang memiliki unit usaha syariah
(UUS) DPS diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama
Indonesia dan bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi
kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, DPS juga melakukan review
secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa bank. Dalam menjalankan tugas pengawasan bank
syariah, OJK melaksanakan sistem pengawasan dengan mengadakan dua pendekatan, yaitu
pengawasan tidak langsung dan pengawasan langsung.Kegiatan pengawasan bank syariah
harus menerapkan sistem manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Pengawasan bank syariah juga harus memperhatikan risiko yang melekat pada
aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko.

D. Tingkatan pengawasan dan penilaian kesehatan perbankan.

Tingkatan pengawasan dan penilaian kesehatan perbankan meliputi:

1. Penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan oleh Bank Indonesia dengan
menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning,
dan Capital).
2. Pengawasan perbankan syariah dilakukan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dengan mekanisme pengawasan yang sama dengan bank
konvensional.
3. Terdapat tiga badan yang berperan dalam pengawasan pelaksanaan syariah Islam
dalam operasional perbankan syariah, yaitu Bank Indonesia, OJK, dan Dewan
Pengawas Syariah (DPS).
4. Kegiatan pengawasan bank syariah harus menerapkan sistem manajemen, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Pengawasan bank harus memperhatikan risiko yang melekat pada aktivitas fungsional
bank serta sistem pengendalian risiko.
6. Pengawasan bank harus melakukan perencanaan yang efektif, kemudian bagaimana
mengorganisasikan dan melaksanakan perencanaan pengawasan tersebut.
7. Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari profil risiko, Good
Corporate Governance, Rentabilitas, dan Permodalan.

Tugas Individu | HUKUM PERBANKAN SYARIAH 2


8. Pengawasan bank harus melakukan perencanaan yang efektif, kemudian bagaimana
mengorganisasikan dan melaksanakan perencanaan pengawasan tersebut.
9. Pengawasan bank harus diawasi apakah telah dijalankan dengan objektif dan
independen.
10. Pengawasan bank harus melakukan perencanaan yang efektif, kemudian bagaimana
mengorganisasikan dan melaksanakan perencanaan pengawasan tersebut.
11. Pengawasan bank harus diawasi apakah telah dijalankan dengan objektif dan
independen.
12. Pengawasan bank harus memperhatikan risiko yang melekat pada aktivitas fungsional
bank serta sistem pengendalian risiko.
13. Pengawasan bank harus melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip
syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa bank.

Tugas Individu | HUKUM PERBANKAN SYARIAH 3


 Sumber Referensi.

http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/1568/1/SKRIPSI1328-1801106967.pdf

https://app.ruangguru.com/v/pembinaan-dan-pengawasan-bank-subtopi-jf1slfcl-hr-smk-
kelas-10-akuntansi-keuangan-lembaga

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-
release/Pages/sp_155613_Dkom.aspx

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=46539

https://bphn.go.id/data/documents/lit_aspek_hukum_pemisahan_pembinaan_&_penga
wasan_perbankan.pdf

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/15125/14688

https://www.neliti.com/publications/155452/tugas-dan-fungsi-bank-dalam-rangka-
pembinaan-dan-pengawasan-bank-menurut-undang

https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/ikhtisar-perbankan/Pages/Peraturan-dan-
Pengawasan-Perbankan.aspx

https://mkn.usu.ac.id/images/35.pdf

https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jurnal-unikom/article/download/38/36

https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-dalam-pengawasan-khusus.aspx

https://ejournal.staim-tulungagung.ac.id/index.php/eksyar/article/download/145/144

http://repository.uinsu.ac.id/8070/1/SKRIPSI.pdf

https://ejournal.staim-tulungagung.ac.id/index.php/eksyar/article/download/145/144

https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Pages/pbi_130111.aspx

https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/view/4820/4262

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/kesehatan-dan-rahasia-
bank.pdf

Tugas Individu | HUKUM PERBANKAN SYARIAH 4

Anda mungkin juga menyukai