Anda di halaman 1dari 26

Pertemuan 6:

Sewa

Prodi PPAk
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sumber PPT:
Dwi Martani FE UI
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA

• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan
suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat
dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau
mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
• Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
• Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan
PSAK 30
Definisi Sewa

• PSAK 30 (Revisi 2011)


Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan
suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
Klasifikasi Sewa

 Lease = Sewa
 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu
aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par.
8)
 Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
(par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan


pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa


sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup
rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat
dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi
memang akan dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun
hak milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum
secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
Indikator Tambahan (Par. 11)
• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang
terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan
kepada lessee
• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial
lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator – indikator di atas tidak


selalu harus konklusif.
PSAK 73 SEWA
Masa Sewa
• Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan serta periode
yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa, jika penyewa cukup pasti untuk
mengeksekusi opsi tersebut, dan periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa, jika
penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi tersebut.

Akuntansi Penyewa
• Pengakuan dan Pengukuran awal; Pengukuran selanjutnya; Modifikasi Sewa; Penyajian dan
Pengungkapan untuk Penyewa

Akuntansi Pesewa
• Prinsip; Penyajian dan Pengungkapan untuk Pesewa

Transaksi jual dan Sewa Balik


• Sewa mensyaratkan agar jika penjual–penyewa mengalihkan aset, yang memenuhi persyaratan
PSAK 72, kepada pembeli–pesewa dan menyewa aset tersebut kembali dari pembeli–pesewa,
maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan sewa
dengan menerapkan paragraf 99-103
PSAK 73 SEWA
Tujuan Standar

• menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan


atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya
untuk penyewa.

Pokok Pengaturan

• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets)


dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian:
• sewa jangka-pendek dan
• sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.
• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.
PSAK 73 SEWA

PSAK yang digantikan


• PSAK 30 Sewa
• ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu
Sewa
• ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
• ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan
Bentuk Legal Sewa
• ISAK 25 Hak atas Tanah

Tanggal Efektif

• 1 Januari 2020
STRUKTUR STANDAR
STANDAR
• Tujuan; Ruang Lingkup
• Pengecualian Pengakuan
• Mengidentifikasi Sewa
• Masa Sewa
• Penyewa
• Pesewa
• Transaksi Jual dan Sewa Balik

LAMPIRAN
• A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif dan
Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK

CONTOH ILUSTRASI

DASAR KESIMPULAN
RUANG LINGKUP SEWA

Ruang Lingkup

• Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa aset


hak-guna dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup DE
PSAK 73, kecuali:
• sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral,
minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak
dapat diperbarui;
• sewa aset biologis (PSAK 69);
• perjanjian konsesi jasa (ISAK 16);
• lisensi kekayaan intelektual (DE PSAK 72)
• Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi
(PSAK 19) untuk item seperti film, rekaman video, karya
panggung, manuskrp, hak paten dan hak cipta.
IDENTIFIKASI SEWA
Identifikasi Sewa
• Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak
tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset
identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan
dengan imbalan (PP09-PP31).

Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah


penggunaan aset indetifikasian misal unit produksi.

Entitas menilai kembali kontrak jika syarat dan ketentuan


kontrak berubah
PENGECUALIAN PENGAKUAN

Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan


dalam paragraf 22–49 untuk: (par 6)
• sewa jangka-pendek; dan
• sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana
dideskripsikan dalam paragraf PP03–PP08).

Jika paragraf 06 diterapkan untuk sewa jangka pendek, maka


penyewa mempertimbangkan sewa tersebut sebagai sewa baru
untuk tujuan
• terdapat Pernyataan
modifikasi sewa; ini,
ataujika:
• terdapat perubahan masa sewa (sebagai contoh, penyewa
mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan
masa sewanya).
PENGECUALIAN PENGAKUAN

Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan kelas


aset pendasar yang terkait dengan hak guna.

Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset pendasar


dengan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi
entitas.

Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai


rendah dapat dilakukan atas dasar sewa-per-sewa
Akuntansi Penyewa

Model Akuntansi Tunggal

• Penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh


sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali
aset pendasarnya bernilai-rendah.
• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna
yang merepresentasikan haknya untuk menggunakan
aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang
merepresentasikan kewajibannya untuk membayar
sewa.
Akuntansi Penyewa

Pengukuran

• Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang serupa


dengan aset non-keuangan lain (seperti aset tetap) dan liabilitas
sewa dengan cara yang serupa dengan liabilitas keuangan lainnya.
• Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan bunga atas
liabilitas sewa, dan juga mengklasifikasi pembayaran kas untuk
liabilitas sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga dan
menyajikannya dalam laporan arus kas dengan menerapkan PSAK
2: Laporan Arus Kas.
Akuntansi Penyewa

Teknik Pengukuran

• Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya


diukur berdasarkan nilai kini.
• Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa yang
tidak dapat dibatalkan (termasuk pembayaran terkait-
inflasi), dan juga termasuk pembayaran yang akan
dilakukan pada periode opsional jika penyewa cukup
pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan sewa
atau tidak mengeksekusi opsi penghentian sewa.

17
Akuntansi Penyewa
Pengakuan dan Pengukuran Awal
• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut
dapat ditentukan. Entitas dapat menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan

Pengukuran Selanjutnya
• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas
menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa,
sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau
pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali
liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa

18
Akuntansi Penyewa

Modifikasi Sewa

• Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa


sebagai sewa terpisah jika 2 kondisi terpenuhi

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.


• Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan
informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam
menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas penyewa.

19
Akuntansi Pesewa

Prinsip pengakuan
• Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk
pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.
• Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam


laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut
• Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi
pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai
residual.

20
CONTOH 1
• PT. Anggrek melakukan kontrak sewa peralatan selama 3 tahun.
Pembayaran sewa per tahun adlah Rp20 juta; Rp 24 juta dan Rp 28 juta.
Tidak ada opsi membeli dan insentif lain dalam kontrak. Bunga implisit
sebesar 4,235% sehingga nilai kini dari sewa sebesar Rp66juta.
• Jurnal yagn dibuat adalah
Aset hak guna 66 juta
Liabilitas sewa 66 juta
Beban bunga 2,796juta
Liabilitas sewa 2,796juta
Beban depresiasi 22 juta
Aset hak guna 22 juta
Liabilitas sewa 20 juta
Kas 20 juta
CONTOH 1
Tanggal Awal Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Kas 20.00 24.00 28.00


Beban diakui
Beban bunga 2.80 2.07 1.14
Beban depresiasi 22.00 22.00 22.00
Total beban 24.80 24.07 23.14

Laporan Posisi Keuangan


Aset hak guna 66.00 22.00 11.00
Liabilitas sewa -66.00 -48.80 -26.86
Total beban
Tata Tertib & Standar Penilaian
No Indikator Deskripsi Keterangan
1 Kehadiran 75 % Luring
2 Tata Tertib 15 menit sebelum mulai sdh masuk Sesuaikan dengan
Perkuliahan Tdk boleh menggunakan hp selama dalam ketentuan Prodi/
kuliah Fakultas
Dst ……………
3 Metode Evaluasi UTS/UAS dalam bentuk ujian tertulis, ujian TGS 40%-50%;
lisan, observasi , partisipasi, unjuk kerja dan / UTS 25%-30%;
atau angket. UAS 25%-30%.
(7399-KR tentang Pedoman Kampus Merdeka (PUT 137 NILAI
Untar) 9 April 2020 27 Juli 2020 )
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
1. Pertemuan 1: IPE, Standar Pelaporan Keuangan, dan KKPK
2. Pertemuan 2: Etika dan Tata Kelola
3. Pertemuan 3: Penyajian Laporan Keuangan
4. Pertemuan 4: Aset Lancar
5. Pertemuan 5: Aset Tidak Lancar
6. Pertemuan 6: Sewa
7. Pertemuan 7: Instrumen Keuangan dan Kuis materi UTS
8. Pertemuan 8: UTS (MID TEST)
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
9. Pertemuan 9: Imbalan Kerja, Provisi, dan Kontinjensi
10. Pertemuan 10: Pajak Penghasilan
11. Pertemuan 11: Kombinasi Bisnis dan Konsolidasi
12. Pertemuan 12: Investasi pada Entitas Lain
13. Pertemuan 13: Pendapatan
14. Pertemuan 14: Analisis Laporan Keuangan
15. Pertemuan 15: Pelaporan Terintegrasi dan KUIS materi UAS
16. Pertemuan 16: UAS (FINAL TEST)
Referensi -UTAMA
 Ikatan Akuntan Indonesia, (2020), Standar Akuntansi Keuangan
 Ikatan Akuntan Indonesia (2015); Modul Chartered Accountant Pelaporan Korporat
 Schilit, Howard. M., Perler, Jeremy (2010). Financial Shenanigans: How to Detect Accounting
Gimmicks and Frauds in Financial Reporting, 3rd ed. McGraw-Hill. (HMS)

Referensi Pendukung:
 Ikatan Akuntan Indonesia (2014). Standar Akuntansi Keuangan Syariah per 1 Januari 2014. (SAKS)
 Ikatan Akuntan Indonesia. Kode Etik Akuntan Profesional. (IAI)
 Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. (SAK ETAP) +
Exposure Draft SAK Entitas Privat (2020)
 Ikatan Akuntan Indonesia (2018). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah. (SAK EMKM)

Anda mungkin juga menyukai