UU 5/2011 tentang AP
PP 20/2015
PMK 186/2021
POJK 13/2017
UNDANG – UNDANG NO. 5 TAHUN
2011 Tentang AKUNTAN PUBLIK
Terwujudnya
Meningkatkan
Big Data
Kepercayaan
Profesi
Publik
Akuntan Publik
Tujuan
Penyusunan
PMK
Penggunaan Percepatan
Sistem Layanan
Elektornik Administrasi
Penataan
Kembali
Proses dan
Persyaratan
Administrasi
1 KETENTUAN UMUM
Dalam rangka pembinaan profesi Akuntan Publik, Menteri
berwenang:
Memberikan izin AP, AP Asing, Perpanjangan izin AP, izin KAP,
pencabutan izin KAP, izin cabang KAP, dan pencabutan izin
cabang KAP;
Memberikan persetujuan penghentian pemberian jasa asurans
untuk sementara waktu, pengunduran diri AP, status terdaftar
sebagai Rekan non-Akuntan Publik, pembatalan status terdaftar
sebagai Rekan nonAkuntan Publik, status terdaftar sebagai OAI,
pembatalan status terdaftar OAI, status terdaftar KAPA atau
OAA, persetujuan pencantuman nama KAP dengan KAPA atau
OAA, dan pembekuan status terdaftar KAPA atau OAA; dan
Mengenakan sanksi administratif kepada Akuntan Publik,
KAP, dan/atau cabang KAP .
2 AKUNTAN PUBLIK Penghentian Pemberian Jasa Asurans untuk Sementara
jika;
Pasal 8 : Dapat diajukan dalam hal
Izin Akuntan Publik
sakit keras
Pasal 3 ; permohonan diampaikan kepada Menteri alasan lainnya berdasarkan rekomendasi dari Asosiasi
u.p. Kepala Pusat dengan melampirkan dokumen Profesi Akuntan Publik.
sesuai ketentuan (KTP ,Sertifikat Profesi AP , Surat Dokumen permohonan sesuai ketentuan (bukti
Pengalaman Praktek 5 tahun, dll) keanggotaan Asosiasi Profesi Akuntan Publik dll).
Izin Akuntan Publik Asing
Pasal 5 : permohonan kepada Menteri u.p. Kepala AP dilarang memberikan Jasa asurans dan
menandatangani perikatan jasa asurans. Serta tidak dapat
Pusat dengan melampirkan dokumen sesuai
menjadi Pemimpin KAP/Cabang.
ketentuan (Izin AP Asing, kartu izin tinggal tetap, Sanksi jika melanggar pembekuan izin paling singkat
NPWP, surat tanda lulus uji kemahiran berbahasa selama 1 tahun dan paling lama 2 tahun.
Indonesia, dll)
Perpanjangan izin Akuntan Publik; Pengunduran Diri sebagai Akuntan Publik (Pasal 11)
Pasal 6; permohonan kepada Menteri u.p. Kepala AP tidak dapat mengajukan permohonan dalam hal:
sedang dalam proses pemeriksaan atau terdapat
Pusat dengan melampirkan dokumen sesuai
pengaduan yang layak ditindaklanjuti;
ketentuan. sedang dikenai sanksi pembekuan izin; atau
Pepanjangan paling lambat 60 hari dan paling cepat merupakan Rekan pada KAP yang sedang dikenai sanksi
180 sebelum izin Akuntan Publik berakhir administratif berupa pembekuan izin.
3 Kantor Akuntan Publik Penggunaan Nama Kantor Akuntan Publik
Pasal 13; AP dalam memberikan Jasanya wajib (Pasal 15)
• Usaha perseorangan menggunakan nama dari
melalui KAP. Jika melanggar Sanksi administratif
AP yang mendirikan tanpa gelar
berupa pembekuan izin paling singkat 1 (satu) • Usaha persekutuan perdata atau firma harus
tahun dan paling lama 2 (dua) tahun. menggunakan nama salah seorang atau
AP wajib mendirikan atau menjadi rekan pada beberapa Akuntan Publik yang merupakan
KAP dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Rekan pada KAP tanpa gelar dan
izin AP ditetapkan dan yang telah menggunakan frasa “dan rekan’.
• Nama KAP hanya digunakan 1 KAP
mengundurkan diri dari suatu KAP yang
bersangkutan ditetapkan, jika melanggar dikenai
Permohonan Pencabutan Izin Kantor Akuntan
sanksi administratif berupa peringatan tertulis. Publik (Pasal 16)
Pemimpin KAP mengajukan permohonan
Izin Kantor Akuntan Publik kepada Kepala Pusat dengan melampirkan
Pasal 14; AP harus mengajukan permohonan dokumen (persetujuan penutupan KAP,
kepada Menteri u.p. Kepala Pusat dengan penyelesaian perikatan profesional antara KAP
dengan klien, dan pengaturan penyimpanan
melampirkan dokumen
kertas kerja, dll)
(Bukti sewa kantor, NPWP Badan)
4 REKAN NON-AKUNTAN PUBLIK
Pendaftaran sebagai Rekan Non-Akuntan Publik
Pasal 17; permohonan kepada Menteri u.p. Kepala Pusat dengan melampirkan dokumen sesuai ketentuan (KTP,
Ijazah, bukti mengikuti pelatihan dll)
Persetujuan Pencantuman Nama Kantor Akuntan Publik Asing dan Organisasi Audit Asing
Pasal 26; permohonan kepada Menteri u.p. Kepala Pusat dengan melampirkan dokumen sesuai ketentuan (surat
tanda terdaftar KAPA atau OAA akta notaris perjanjian kerja sama antara KAP dengan KAPA atau OAA dll)
Perubahan Status Kantor Akuntan Publik Asing dan Organisasi Audit Asing
Pelaporan wajib melalui sistem elektronik paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak; berakhirnya kerja sama dengan
KAPA atau OAA, dicabutnya izin usaha KAPA dan bubarnya OAA yang melakukan kerja sama dengan KAP.
Jika melanggar ketentuan dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis.
8 TATA CARA PERIZINAN, PERSETUJUAN, DAN PENDAFTARAN
Diatur pada pasal 29, 30 dan 31
Seluruh permohonan perizinan, persetujuan, dan pendaftaran melalui sistem elektronik. Permohonan
dapat ditolak dan dikembalikan jika tidak memenuhi syarat
Izin dan persetujuan ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal atas nama Menteri dan diterbitkan dalam waktu pling lama 10 hari kerja .
Pasal 35; wajib melaporkan sejak perubahan alamat domisili pemimpin KAP
dan/ atau pemimpin cabang KAP dan perubahan alamat domisili KAP dan/
atau cabang KAP melalui sistem elektronik paling lambat 30 hari sejak
perubhan KAP melanggar dikenai sanksi administratif berupa peringatan
tertulis.
KEWAJIBAN AKUNTAN PUBLIK, KANTOR AKUNTAN
9
PUBLIK, DAN CABANG KANTOR AKUNTAN PUBLIK (2)
Benturan Kepentingan
Tenaga Kerja Profesional Pemeriksa
Pasal 36; wajib menjaga independensi serta bebas dari
Pasal 33; wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang
benturan kepentingan. Diantaranya;
tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi • AP mempunyai kepentingan keuangan atau memiliki
kendali yang signifikan pada klien (memiliki investasi ,
Domisili kepemilikan dan merangkap sebagai pimpinan).
Pasal 34; Harus berdomisili di dalam provinsi yang sama • AP memiliki hubungan kekeluargaan dengan pimpinan,
atau di kabupaten/kota yang berbatasan langsung direksi dll
• AP memberikan jasa asurans dan jasa non-asurans
dengan ibukota provinsi yang sama dengan domisili KAP
dalam periode atau tahun buku yang sama
atau cabang KAP bersangkutan. Tidak berlaku bagi di
wilayah Jakarta, Bogar, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Laporan Tahunan
Pasal 40; KAP wajib menyampaikan laporan secara lengkap dan benar melalui sistem elektronik paling lambat setiap
akhir bulan April setiap tahunnya, terdiri atas;
a. laporan kegiatan usaha KAP untuk tahun takwim sebelumnya;
b. laporan keuangan KAP untuk tahun takwim sebelumnya; dan
c. laporan program dan realisasi tahunan program pengembangan profesi Akuntan Publik dan/atau dunia pendidikan
akuntansi bagi KAP yang mempunyai Rekan warga negara asing dan/ atau mempekerjakan warga negara asing.
9 KEWAJIBAN AKUNTAN PUBLIK, KANTOR AKUNTAN PUBLIK,
DAN CABANG KANTOR AKUNTAN PUBLIK (3)
Pendidikan Profesional Berkelanjutan
Pasal 37; AP wajib menjaga kompetensinya setiap tahun melalui:
paling sedikit 30 satuan kredit yang diperoleh dari PPL terstruktur,
paling banyak 10 satuan kredit yang diperoleh dari pelatihan tidak terstruktur,
AP yang melanggar maka dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis.
AP wajib menyampaikan laporan realisasi PPL paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya melalui sistem
elektronik.
Pemberian Jasa
Pasal 38; AP wajib membuat kertas kerja dan bertanggung jawab atas kertas kerja tersebut. Kertas kerja yang
menggambarkan proses dan hasil kerja AP dan disusun secara memadai sesuai dengan SPAP.
Pasal 39; KAP wajib :
• mencantumkan kode QR pada laporan auditor independen yang diterbitkan, pada lembar yang sama dengan lembar
tanda tangan opini Akuntan Publik;
• melakukan pendaftaran laporan auditor independen melalui sistem elektronik; dan
• mengunggah dokumen laporan auditor independen yang telah ditandatangani dan dicantumkan kode QR.
10 PELAPORAN ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Pasal 41 sosiasi Profesi Akuntan Publik menyampaikan laporan kepada Menteri u.p. Kepala Pusat
mengenai:
a. penyelenggaraan ujian profesi Akuntan Publik;
b. penyelenggaraan PPL;
c. penyusunan dan penetapan SPAP; dan
d. penyelenggaraan reviu mutu
paling lambat setiap akhir bulan April untuk periode November tahun sebelumnya sampai dengan April
tahun berjalan; dan akhir bulan Oktober untuk periode Mei sampai dengan Oktober tahun berjalan.
15 SISTEM ELEKTRONIK
Informasi melalui media Laman resmi,
surat elektronik dan sistem elektronik.
Pasal 60; Sistem elektronik harus
memenuhi standar keamanan guna
menjaga kerahasiaan atas data dan
informasi yang disampaikan. Data dan
informasi digunakan untuk kepentingan
pembinaan, pengawasan, dan
pengembangan profesi Akuntan Publik.
Aplikasi yang digunakan
POJK 13/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik dalam
Kegiatan Jasa Keuangan
Pasal 7, AP dan KAP yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan wajib: menjaga kerahasiaan data dan informasi
yang diperoleh;
1. menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas kepatuhan terhadap pekerjaan
pemeriksaan dan penerapan pengendalian mutu;
2. menerapkan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan pemberian jasa audit;
3. memperhatikan kesesuaian transaksi yang dilakukan oleh Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan
sesuai dengan ketentuan ;
4. mengikuti PPL khusus bagi AP, yang diselenggarakan oleh lembaga yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan.
PUBLIKASI DAFTAR AP DAN KAP PADA OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 9; Daftar AP dan KAP yang dipublikasikan pada situs web Otoritas Jasa Keuangan meliputi:
AP dan KAP yang aktif; tidak aktif sementara waktu; dan tidak aktif tetap
Syarat permohonan publikasi pada pasal 10 dan 11
Sanksi
Pasal 32; Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif terhadap setiap
pihak yang melanggar ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini termasuk pihak yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran.
Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan dan/atau pihak yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran dapat dikenakan sanksi administratif
berupa: a. teguran tertulis atau peringatan tertulis;
b. denda; dan/atau
c. pencantuman pemegang saham, anggota direksi, dewan komisaris atau pejabat
eksekutif dalam daftar pihak yang dilarang menjadi:
1. pemegang saham pengendali atau pemilik Pihak yang Melaksanakan Kegiatan
Jasa Keuangan; dan/atau
2. anggota direksi, dewan komisaris, atau pejabat eksekutif Pihak yang
Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuanga
AP dan KAP yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan dapat dikenakan sanksi
administratif berupa: a. teguran tertulis atau peringatan tertulis; b. denda; c.
pembekuan pendaftaran; dan/atau d. pembatalan pendaftaran. (4) Sanksi
administratif dapat dikenakan secara tersendiri atau secara bersama-sama atau
dengan perintah tertulis
Otoritas Jasa Keuangan dapat mengumumkan kepada masyarakat pengenaan
sanksi administratif kepada Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan
serta AP dan KAP
Pasal 33: Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan yang melakukan
pelanggaran berupa:
a. penunjukan AP dan/atau KAP tanpa mempertimbangkan usulan dewan
komisaris; atau
b. usulan dewan komisaris dalam penunjukan AP dan/atau KAP tanpa
memperhatikan rekomendasi Komite Audit, dikenakan sanksi administratif berupa
teguran tertulis atau peringatan tertulis
Pasal 35 AP yang tidak memenuhi paling sedikit sesuai dengan jumlah SKP PPL
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e, dikenakan sanksi administratif
berupa teguran tertulis atau peringatan tertulis.
(Bagi KAP yang belum menyampaikan laporan, selain dikenakan sanksi administratif
berupa denda tetap harus menyampaikan laporan kegiatan pemberian jasa KAP kepada
Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan.
dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan pendaftaran di Otoritas Jasa Keuangan. Jangka
waktu pembekuan pendaftaran pada Otoritas Jasa Keuangan dikenakan selama 1 (satu) tahun
Pasal 39 Pelanggaran ketentuan:
a. AP dan/atau KAP yang tidak lagi memenuhi persyaratan setelah masa pembekuan berakhir;
b. AP dan/atau KAP yang dinilai oleh Otoritas Jasa Keuangan melakukan pelanggaran berat terhadap
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini maupun ketentuan peraturan perundang-undangan lain;
c. AP dan/atau KAP yang dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan pendaftaran sebanyak 2
(dua) kali dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun;
d. KAP berbentuk perseorangan dengan AP yang terkena sanksi berupa pembatalan pendaftaran pada
Otoritas Jasa Keuangan; dan/atau
e. KAP berbentuk persekutuan dengan paling sedikit 2 (dua) AP terkena sanksi berupa pembatalan
pendaftaran pada Otoritas Jasa Keuangan, dikenakan sanksi administratif berupa pembatalan
pendaftaran pada Otoritas Jasa Keuangan
Pasal 40 Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana pada ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang jasa keuangan, Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi terhadap
setiap pihak yang melanggar ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini termasuk pihak yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran.
Terima kasih