Nomor 24 POJK.04/2016
tentang
Agen Perantara Pedagang Efek
Jakarta, 14 Juni 2019
Latar Belakang dan Tujuan
Latar Belakang
Adanya kebutuhan:
Memperluas jaring kegiatan pemasaran Efek bagi PPE, termasuk
membentuk linkage pemasaran Efek dengan Lembaga Jasa Keuangan
lain.
Membentuk lembaga/perorangan untuk melakukan kegiatan
pemasaran Efek (kegiatan Pasar Modal).
Menata praktik jasa pemasaran Efek.
Pengembangan praktik dan produk jasa keuangan termasuk jasa
keuangan selain Pasar Modal.
Tujuan
Meningkatnya jumlah investor Pasar Modal
Tersedianya SDM Pasar Modal terutama yang bertindak sebagai
frontliner fungsi pemasaran PPE.
Terciptanya efektifitas pengawasan praktik jasa pemasaran Efek.
Penyesuaian struktur jaring kegiatan pemasaran produk keuangan
dengan best practices yang ada.
2
Struktur Pengaturan
3
Definisi
4
Ruang Lingkup Kegiatan APPE
APPE Kelembagaan
(Pelaku Usaha Jasa Keuangan)
Penawaran kepada calon nasabah
untuk menjadi nasabah PPE; dan Perantara Pedagang Efek
Kegiatan lain yang diatur oleh OJK.
5
APPE Orang Perseorangan
6
APPE Kelembagaan
Persyaratan:
7
Tata Cara Pendaftaran APPE Kelembagaan
8
Tata Cara Pendaftaran APPE Kelembagaan
LJK mengajukan permohonan pendaftaran Pemohon wajib melengkapi kekurangan
sebagai APPE disertai kelengkapan dokumen dokumen paling lambat 45 hari
APPE kelembagaan wajib melakukan kegiatan APPE dalam waktu 6 bulan sejak:
a. memperoleh Surat Tanda Terdaftar dari Otoritas Jasa Keuangan; atau
b. berakhirnya kontrak kerja sama kegiatan Agen Perantara Pedagang Efek.
9
Kontrak Kerja Sama antara PPE dengan APPE
10
Kewajiban PPE yang Melakukan Kerjasama dengan APPE
11
Pejabat Penanggung Jawab & Pegawai APPE
12
Lokasi Kegiatan APPE Kelembagaan
13
Kewajiban dan Larangan APPE Kelembagaan
Kewajiban Larangan
14
Kewajiban dan Larangan APPE Orang Perseorangan
Kewajiban Larangan
1. bertanggung jawab atas segala tindakan yang 1. menerima pesanan dari nasabah atau meneruskan
transaksi nasabah;
berkaitan dengan kegiatan APPE; dan
2. memungut penerimaan dari nasabah dan
2. menjalankan tugas sebaik mungkin dengan itikad membagi komisi dengan nasabah;
3. memberikan penjelasan yang tidak benar dan
baik dan penuh tanggung jawab sesuai dengan
ungkapan yang berlebihan terkait investasi di
kontrak kerja sama dengan PPE. Pasar Modal;
4. memastikan dan menjanjikan hasil investasi;
5. menyarankan untuk melakukan transaksi;
6. membuat pernyataan yang negatif terhadap PPE
tertentu;
7. memberikan rekomendasi atas Efek tertentu
kepada calon nasabah untuk mendapatkan
keuntungan;
8. menjanjikan potongan komisi kepada calon
nasabah;
9. bertindak sebagai APPE terhadap lebih dari 1
(satu) PPE; dan
10. bekerja pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
15
Pelaporan
APE Kelembagaan wajib melaporkan kepada OJK apabila terdapat:
1. perubahan alamat kantor pusat, kantor lain selain kantor pusat dan/atau
Pelaporan bagi lokasi lain;
APPE Kelembagaan 2. perubahan pejabat penanggung jawab dan pegawai yang melakukan kegiatan
APPE; dan/atau
3. penutupan kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain,
1. PPE wajib melaporkan kepada OJK setiap penambahan dan pemutusan kerjasama
dengan APPE paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak penambahan dan pemutusan
kerjasama tersebut.
2. PPE wajib melaporakan kepada OJK Laporan perkembangan penyelenggaraan
kegiatan Agen Perantara Pedagang Efek, yang paling kurang memuat:
a. jumlah kerjasama dengan Agen Pemasaran Efek yang ada;
b. jumlah calon nasabah yang diajukan Agen Pemasaran Efek ke Perantara Pelaporan
Pedagang Efek; bagi PPE
c. jumlah calon nasabah yang disetujui untuk menjadi nasabah; dan
d. nilai transaksi.
secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember, dan
paling lambat setiap hari kerja ke-15 (kelima belas) setelah akhir bulan laporan.
16
Berakhirnya Kegiatan APPE
APPE Kelembagaan
Surat Tanda Terdaftar sebagai APPE kelembagaan dapat dicabut atau dibatalkan oleh
OJK berdasarkan hal sebagai berikut:
a. Surat Tanda Terdaftar sebagai APPE kelembagaan dikembalikan kepada OJK;
b. pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan di sektor Pasar Modal;
c. Izin usaha pihak yang melakukan kegiatan APPE kelembagaan dicabut oleh OJK;
dan
d. Badan hukum pihak yang melakukan kegiatan sebagai APPE pailit atau bubar.
Kegiatan APPE orang perseorangan berakhir dengan sendirinya apabila Izin orang
perseorangan dari OJK berupa izin sebagai WPEE, WPPE, WPPE Pemasaran, dan/atau
WPPE Pemasaran Terbatas yang dimiliki sudah tidak berlaku.
17
Ketentuan Sanksi
18
Ketentuan Peralihan
Pada saat POJK ini mulai berlaku, orang perseorangan yang telah
memiliki izin sebagai WPEE, WPPE, WPPE Pemasaran, dan/atau
WPPE Pemasaran Terbatas dapat melakukan kegiatan sebagai APPE
orang perseorangan.
Kontrak kerja sama antara Pihak dengan PPE dalam rangka melakukan
kegiatan penawaran kepada calon nasabah untuk menjadi nasabah PPE yang
masih berlaku dan sudah ada sebelum berlakunya POJK ini, wajib:
a. disesuaikan dengan POJK ini; dan
b. dilaporkan kepada OJK, paling lambat 1 (satu) tahun sejak POJK ini
diundangkan.
19
20