Anda di halaman 1dari 11

AUDITING II dan LAB.

REFERENSI
1. Arens, Alvin A. dkk, Auditing & Jasa Assurance, Edisi 15,
Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, 2015
2. Agoes, Sukrisno, Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan
Akuntan oleh Akuntan Publik, Edisi 4, Buku 1 dan 2,
Penerbit Salemba Empat, 2014
3. Tuanakotta, Theodorus Martin, Mendeteksi Manipulasi
Laporan Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2013
4. Ikatan Akuntan Publik, Standar Profesional Akuntan
Publik, 2011
5. Agoes, Sukrisno dkk, Praktikum Audit, Edisi 3, Buku 1
dan 2, Penerbit Salemba Empat, 2014
6. Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tgl. 29-12-2015
tentang Komite Audit
8. AUDIT LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas
perusahaan kepada pihak ketiga, yang
jatuh tempo atau harus dilunasi dalam
waktu paling lama 1 tahun atau 1 periode
normal perusahaan (mana yang lebih
lama), biasanya menggunakan aset lancar
perusahaan (Agoes Sukrisno, 2014 : 16)
PERIODE NORMAL PERUSAHAAN

< 1 tahun
Periode Normal Perusahaan = 1 tahun
> 1 tahun
LIABILITAS JANGKA PENDEK
1. Hutang Pajak
2. Hutang Gaji
3. Hutang Dagang
4. Beban Yang Masih Harus Dibayar
5. Hutang / Kredit Modal Kerja Bank
6. Angsuran Pokok Hutang Yang Jatuh Tempo,
paling lama 1 tahun yang akan datang
7. Pendapatan Diterima Dimuka
8. Hutang Lain2
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT AUDIT
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Kecenderungan perusahaan mencatat liabilitas
lebih rendah dari yang sebenarnya, tujuannya :
1. Agar laba lebih besar dari yang sebenarnya,
misalnya tidak mencatat sebagian biaya dan
pembelian barang dagangan/bahan baku yang
belum dibayar. Auditor harus melakukan
prosedur “searching of unrecorded liabilities”
dengan cara memeriksa pembayaran sesudah
tanggal neraca.
2. Agar Current Ratio nya nampak lebih tinggi
atau lebih likuid.
TUJUAN AUDIT
Untuk memeriksa atau memastikan apakah :
1. Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek.
2. Liabilitas jangka pendek yg tercantum di neraca didukung bukti2
yg lengkap dan berasal dari transaksi yg betul2 terjadi.
3. Semua liabilitas jangka pendek perusahaan sudah tercatat per
tanggal neraca.
4. Accrued Expenses jumlahnya reasonable.
5. Apabila terdapat liabilitas jangka pendek dalam valuta asing,
sudah dikonversikan dalam rupiah dengan kurs konversi.
6. Beban bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat pada tanggal
neraca betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan
beban perusahaan.
7. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit (khusus dengan Bank)
telah dipenuhi, agar tidak terjadi “Bank Devault”
8. Penyajian liabilitas jangka pendek di neraca dan catatan atas
laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP dan SAK IFRS.
CIRI2 INTERNAL CONTROL YG BAIK ATAS LIABILITAS
JANGKA PENDEK
1. Adanya pemisahan fungsi
2. Adanya sistim otorisasi
3. Digunakannya pre numbered form
4. Digunakannya sistim tender
5. Dibuatnya subsidiary ledger
6. Dilakukannya pencocokan antara faktur pembelian
dengan receiving report dan purchase order
7. Faktur pembelian dan dokumen pembelian lainnya
harus di cap lunas untuk menghindari pembayaran
ganda.
PROSEDUR AUDIT
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas liabilitas jangka
pendek (LJP).
2. Minta rincian LJP, periksa footingnya, cocokkan dengan
saldo buku besar LJP.
3. Secara sampling, periksa bukti pendukung dan saldo hutang
ke beberapa supplier. Perhatikan apakah angkanya cocok
dengan purchase requisation, purchase order, receiving
report dan supplier invoice. Periksa juga perhitungan
matematis dari dokumen2 tsb dan otorisasinya.
4. Apabila ada, lakukan rekonsiliasi antara monthly statement
of account dari supplier dengan saldo subsidiary ledger
hutang.
5. Pertimbangkan, mengirim konfirmasi hutang ke beberapa
supplier, baik yg saldonya besar maupun yg tidak berubah.
6. Periksa subsequent payment utk memastikan
apakah ada liabilitas yg belum dicatat per tanggal
neraca dan utk meyakinkan kewajaran saldonya.
7. Apabila ada, kirimkan konfirmasi ke :
a.Bank mengenai perjanjian kreditnya dan
otorisasinya.
b.Manajemen dan pemegang saham
mengenai perjanjian kredit dan bunganya.
c. Perusahaan Leasing mengenai perjanjian
leasingnya.
d. Pengacara perusahaan.
8. Periksa keakuratan perhitungan dan pembayaran
bunga liabilitas.
9. Apabila ada, periksa dan tindak lanjuti :
a. saldo debet hutang.
b. uang muka penjualan.
c. konversi hutang valuta asing.
10. Periksa reasonable dan konsistensi accrued
expenses.
11. Periksa notulen rapat direksi, pemegang
saham dan perjanjian dengan pihak ketiga.
12. Periksa kewajaran penyajian liabilitas jangka
pendek.

Anda mungkin juga menyukai