harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun, atau dalam satu siklus operasi
normal perusahaan, biasanya dengan menggunakan aset lancar (current assets) perusahaan
(Sukrisno Agoes: 2014).
Ada bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam memeriksa liabilitas jangka pendek, adalah sebagai
berikut :
1. Kecenderungan perusahaan untuk mencatat liabilitasnya lebih rendah dari yang sebenarnya
(understatement of liabilities) dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah
yang sebenarnya. Misalnya dengan tidak mencatat sebagai biaya dan pembelian barang
dagangan / bahan baku yang belum dibayar.
2. Perbedaan antara account payable dan account expenses.
3. Account payable angkanya lebih pasti karena perusahaan mencatat kewajibannya
berdasarkan invoice yang diterima dari supplier
Account expenses angkanya didasarkan pada estimasi, sehingga jumlah kurang pasti dibandingkan
account payable.
1. Untuk memastikan adanya internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek
2. Liabilitas jangka pendek yang tercantum pada laporan posisi keuangan (neraca) didukung
oleh bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang benar-benar terjadi
3. Semua liabilitas jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal laporan posisi
keuangan
4. Accrued expenses jumlahnya reasonable (masuk akal/wajar) atau tidak, dalam arti tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Karena apabila accrued expenses jumlahnya terlalu
besar maka laba akan dilaporkan terlalu kecil dan jika accrued expenses terlalu kecil maka
laba akan dilaporkan terlalu kecil
5. Jika ada kewajiban sewa (leasing) sudah dicatat sesuai dengan akuntansi sewa guna usaha
(PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa)
6. Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal laporan posisi
keuangan apakah sudah dikonversikan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi
telah dibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugi tahunn berjalan
7. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka pendek telah dicatat per tanggal
laporan posisi keuangan
8. Biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat betul terjadi, dihitung secara akurat dan
merupakan beban perusahaan
9. Semua persyaratan dalam pperjanjian kredit telah diakui oleh perusahaan sehingga tidak
terjadi “bank default”
10. Penyajian liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia
SAK/ETAP/IFRS
2. Kelengkapan
4. Penilaian
a. Tes perhitungan matematis buku pembantu (subsidiary ledger) liabilitas jangka pendek
b. Rekonsiliasi buku pembantu (subsidiary ledger) liabilitas jangka pendek
c. Melakukan perhitungan ulang atas beban bunga
a. Apakah penyajian liabilitas jangka pendek sudah sesuai dengan SAK yang berlaku di
Indonesia
b. Memeriksa perjanjian dan perikatan pembelian