Anda di halaman 1dari 25

AUDITING

Pertemuan : 3
AUDITING II
Pemeriksaan Liabailitas
Jangka Pendek

Oleh:
1. Suratman, SE,MM, CPA
SIFAT DAN CONTOH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Liabilitas Jangka Pendek adalah kewajiban perusahaan


kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam
waktu kurang atau sama dengan satu tahun, atau dalam siklus
operasi normal perusahaan, biasanya dengan menggunakan harta
lancar (current assets) perusahaan.

Contoh Liabilitas Jangka Pendek :


 Hutang Dagang (Accounts Payable)
 Pinjaman dari Bank (Short Term Loan)
 Bagian dari Kredit Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam
Waktu Kurang atau Sama Dengan Satu Tahun (Current Portion
of Long Term Loan)
Contoh Liabilitas Jangka Pendek :
 Hutang Pajak (Taxes Payable)
 Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)
 Voucher Payable (dalam hal digunakan voucher system)
 Hutang Dividen (Dividen Payable)
 Pendapatan Yang Diterima Dimuka (Unearned Revenue)
 Uang Muka Penjualan, Hutang Pemegang Saham
 Hutang Leasing yang Jatuh Tempo satu tahun yang akan datang
 Hutang Bunga
 Hutang Perusahaan
 utang Perusahaan Afiliasi (Hutang Dalam Rangka Hubungan
Khusus)
Perusahaan cenderung mencatat kewajibannya lebih rendah
dari yang sebenarnya (understatement of liabilities) dengan
tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang
sebenarnya (praktek income smoothing/earning management)
auditor harus melakukan prosedur pemeriksaan sesudah tanggal
neraca.

Perbedaan account payable dan accrued expenses :


 Account payable angkanya lebih pasti ( perusahaan
mencatat hutangnya berdasarkan invoice yang diterimanya
dari supplier).
 Accrued expenses angkanya didasarkan pada estimasi
(jumlahnya kurang pasti dibandingkan account payable)
TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Untuk memeriksa :
1. Keberadaan internal control kewajiban jangka pendek.
2. Keterjadian dan kelengkapan bukti kewajiban jangka
pendek yang tercantum di neraca.
2. Pencatatan kewajiban jangka pendek per tanggal
neraca.
3. Accrued expenses jumlahnya reasonable (tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil).
 Jumlah terlalu besar  laba dilaporkan terlalu kecil
(understated).
 Jumlah terlalu kecil  laba dilaporkan terlalu besar
(overstated)
4. Pencatatan kewajiban leasing sudah sesuai dengan
PSAK.
6. Kewajiban jangka pendek dalam mata uang asing
per tanggal neraca sudah dikonversikan kedalam
rupiah dengan kurs tengah BI per tanggal neraca,
selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada laba
rugi tahun berjalan.
7. Pencatatan biaya bunga dan hutang bunga per
tanggal neraca.
8. Keterjadian biaya bunga hutang jangka pendek
pada tanggal neraca dicatat dan dihitung secara
akurat dan merupakan beban perusahaan.
9. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah
diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi
“Bank Default”.
10. Memeriksa kesesuaian penyajian kewajiban
jangka pendek dalam laporan keuangan dengan
PABU/PSAK.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK

1. Pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka


pendek.
2. Minta perincian kewajiban jangka pendek,periksa
penjumlahannya (footing) serta cocokkan saldonya
dengan saldo hutang di buku besar (controlling account.
3. Untuk hutang dagang, cocokkan saldo masing-masing
supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger hutang
dagang.
4. Secara test basis (sampling) periksa kecocokkan bukti
pendukung saldo hutang kepada supplier (purchase
requisition, purchase order, receiving report dan supplier
invoice) perhitungan matematis (mathematical accuracy)
dan otorisasi.
5. Jika terdapat monthly statement of account dari supplier,
lakukan rekonsiliasi saldo hutang menurut dokumen
tersebut dengan saldo subsidiary ledger hutang.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK

6. Kirim konfirmasi ke beberapa supplier baik yang saldonya


besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun
sebelumnya.
7. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (subsequent
payment), apakah ada kewajiban yang belum dicatat
(unrecorded liabilities) dan kewajaran saldo hutang per
tanggal neraca.
8. Kirim konfirmasi ke beberapa supplier baik yang saldonya
besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun
sebelumnya.
9. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (subsequent
payment), apakah ada kewajiban yang belum dicatat
(unrecorded liabilities) dan kewajaran saldo hutang per
tanggal neraca.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
10. Telusuri asal saldo debit hutang dagang
(apakah dari uang muka pembelian atau
pengembalian barang yang dibeli tapi sudah
dilunasi sebelumnya). Reklasifikasi sebagai
piutang jika jumlahnya besar (material).
11. Periksa bukti pendukung uang muka penjualan
per tanggal neraca dan apakah sudah
diselesaikan diperiode berikutnya (subsequent
clearance).
12. Periksa kredit jangka panjang dan apakah
bagian yang jatuh tempo 1 tahun yang akan
datang sudah di reklasifikasi sebagai kewajiban
jangka pendek.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
13. Periksa kredit jangka panjang dan apakah bagian yang jatuh tempo 1
tahun yang akan datang sudah di reklasifikasi sebagai kewajiban jangka
pendek.
14. Periksa kewajiban dalam mata uang asing, apakah sudah dikonversikan
kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengan BI per tanggal
neraca dan selisih kurs dibebankan/di kreditkan pada laba rugi tahun
berjalan.
15. Periksa pelunasan hutang PPh 21 dan PPN periode berikutnya (hutang
PPh 21 dan PPN per 31 Desember harus dilunasi bulan Januari tahun
berikutnya).
16. Periksa PPh Badan, apakah saat mengisi dan memasukkan SPT PPh
Badan, perusahaan telah membayar PPh 29 (setoran akhir).
17. Periksa dasar perhitungan accrued expenses perusahaan, apakah
reasonable dan konsisten dengan dasar perhitungan tahun sebelumnya
dan periksa pembayaran sesudah tanggal neraca.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
18. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham, dan
perjanjian yang dibuat dengan pihak ketiga, untuk
mengatahui pencatatan per tanggal neraca semua
kewajiban yang tercantum dalam notulen dan
perjanjian tersebut.
19. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan.
20. Periksa kesesuaian penyajian kewajiban jangka
pendek dengan PSAK/PABU.
Contoh

Kertas Kerja Pemeriksaan


Contoh Penilaian SPI Liabilitas.
2.02d PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN – INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Sistem Akuntansi Untuk Transaksi Rutin
Golongan Transaksi: Pembelian dan Utang Usaha
Nama Klien PT. XYZ
Tahun Buku Per 31 Desember 2020

Akun yang Berhubungan


●     Utang usaha
●     Persediaan
●     Harga pokok pembelian
●     Uang muka pembelian

Proses Utama (dokumentasikan dalam bentuk bagan alir/narasi)


Dokumentasikan untuk memahami bagaimana transaksi pembelian dan hutang dagang timbul, diproses dan dicatat:
● Kebijakan pengakuan hutang dagang
● Prosedur pembuatan dan persetujuan perintah pembelian
● Prosedur penerimaan barang
● Prosedur pencatatan persediaan dalam sistem persediaan barang
● Prosedur penerimaan faktur pembelian (invoice)
● Prosedur pembuatan jurnal pembelian dan pencatatannya ke dalam buku besar dan buku pembantu
● Prosedur pengembalian barang (retur)

Penaksiran Resiko Bawaan (Inherent Risk)


Faktor-faktor berikut dipakai sebagai pertimbangan dalam penaksiran Risiko Bawaan:
● Apakah transaksi pembelian sifatnya kompleks dan rumit
● Apakah volume transaksi pembelian sangat besar dan sering
● Apakah jumlah pemasok sedikit dengan jumlah pembelian yang besar
● Apakah pembelian dilakukan dari banyak lokasi
● Apakah biaya pembelian jumlahnya material
● Apakah harga pembelian tidak berdasarkan harga yang berlaku di pasar
Pertimbangan Untuk Penilaian Pengendalian Intern
Pertanyaan Ya Tidak N/A Komentar
Pembelian
1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi.
2. Penggunaan dokumen permintaan pembelian.
3. Pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
4. Penggunaan dokumen perintah pembelian yang dipranomori
5. Setiap penerimaan barang telah dihitung kuantitasnya secara memadai
dan diperiksa kemungkinan adanya kerusakan, kekuranglengkapan.
6. Laporan penerimaan barang dibuat untuk seluruh penerimaan barang
Persediaan
7. Persediaan dilindungi dan dijaga secara memadai.
8. Penggunaan pencatatan persediaan secara perpetual.
9. Catatan persediaan dibuat oleh karyawan yang tidak menyimpan
persediaan.
10. Perhitungan fisik persediaan dilakukan minimal setahun sekali.
11. Instruksi tertulis untuk melaksanakan perhitungan fisik persediaan telah
disiapkan.
12. Instruksi tersebut diikuti selama perhitungan fisik.
13. Perhitungan fisik dilakukan oleh karyawan yang independen terhadap
penyimpanan atau pencatatan persediaan.
14. Perbedaan hasil perhitungan fisik dan catatan perpetual diinvestigasi
lebih lanjut.
Investasi
15. Penyimpan surat berharga terpisah dari pencatat.
16. Surat-surat berharga disimpan dalam safety deposit box.
17. Akuntansi mempunyai catatan untuk seluruh surat berharga.
18. Akuntansi mempunyai catatan terpisah atas pendapatan dari investasi.
19. Surat-surat berharga secara periodik dihitung oleh seseorang yang bukan
penyimpan.
20. Pembelian dan penjualan surat berharga diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
Aktiva Tetap
21. Pembelian aktiva tetap diajukan oleh bagian yang membutuhkan.
22. Pembelian aktiva tetap disetujui oleh pejabat yang berwenang.
23. Pembelian aktiva tetap dilakukan oleh bagian pembelian.
24. Klien mempunyai kebijakan kapitalisasi biaya.
25. Klien menyelenggarakan buku pembantu aktiva tetap.
26. Buku pembantu aktiva tetap direkonsiliasi dengan rekening pengendali
secara periodik.
27. Pencocokan antara fisik aktiva tetap dengan buku pembantu dilakukan
secara periodik.
28. Penghapusan aktiva tetap disetujui oleh pejabat yang berwenang.
29. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa penghapusan aktiva tetap
dicatat.
Pencatatan utang
30. Klien menggunakan sistem voucher.
31. Voucher disetujui oleh pejabat yang berwenang sebelum pembayaran.
32. Pejabat yang berwenang mereview distribusi debit voucher untuk
ketepatan pencatatan.
33. Seluruh pembelian barang dan jasa dicatat di register voucher sebelum
pembayaran.
34. Klien mempunyai buku pembantu utang usaha.
35. Buku pembantu utang usaha setiap bulan direkonsiliasi dengan rekening
pengendali utang.
36.. Laporan utang dari rekanan telah sesuai dengan buku pembantu utang.
37. Penyesuaian-penyesuaian terhadap utang usaha memerlukan
persetujuan pejabat yang berwenang.
38. Faktur dari rekanan telah diperiksa kebenaran harga, perkalian,
penjumlahan ke bawah dan syarat-syarat.
39. Klien menjamin bahwa klaim atas kerusakan barang diproses sesegera
mungkin.
40. Faktur-faktur, laporan penerimaan dan perintah pembelian yang tidak
sesuai direview secara periodik.
41. Dokumen-dokumen pendukung diperiksa oleh penandatangan cek
sebelum pembayaran.
42. Dokumen-dokumen pendukung dibatalkan oleh penandatangan cek.
43. Cek dikirimkan langsung oleh penandatangan cek dan tidak
dikembalikan kepada karyawan yang menyiapkan cek.
KESIMPULAN:

No Risiko Rendah Sedang Tinggi


A. Identifikasi Risiko Bawaan
B. Identifikasi Risiko Pengendalian
(berikan tanda Ö pada kolom yang benar)

Penjelasan

Disiapkan oleh Tanggal


Diperiksa oleh Tanggal
Disetujui oleh Tanggal
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Nama Akun : Utang Usaha No. KKP : 20.9.8


Disiapkan oleh :
Direviu oleh :
Disetujui oleh :

A. Tujuan Audit
Asersi
Tujuan Audit
E K HK PA PP
1.     
Utang usaha merupakan kewajiban perusahaan
X X
atas barang dan jasa yang diterima
2.     
Utang usaha telah dicatat dengan lengkap dan X X
benar
3.     
Utang usaha telah disajikan dan diungkapkan
X
dengan benar dalam laporan keuangan.

(E=Eksistensi, K=Kelengkapan, HK=Hak dan Kewajiban, PA=Penilaian dan Alokasi,


PP=Penyajian dan Pengungkapan)
B. Prosedur Audit
Ref.
Asersi Prosedur Pengujian Substantif Oleh
KKP
E, K, PP 1.     
Dapatkan rincian saldo utang usaha.
  Bandingkan saldonya dengan daftar utang dan buku besar
  Cocokkan saldo awal dengan angka yang sudah diaudit.
  Investigasi akun yang tidak lazim, saldo debit, lama tidak terbayar,
dan sengketa
E, K 2.     
Konfirmasi saldo utang:
  Dapatkan rincian semua utang yang menunjukkan nama pemasok,
alamat dan jumlah utang.
  Cocokkan rincian utang tersebut dengan buku pendukung utang
(sub-ledger).
  Periksa rekonsiliasi antara saldo utang usaha dan pernyataan dari
pemasok (supplier statement),
  Pilih sample pemasok yang akan dikirimi surat konfirmasi.
Konfirmasi juga harus dikirim atas utang usaha yang sekarang
saldonya nihil, negatif atau tidak ada mutasi.
  Kirim surat konfirmasi yang telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.
Pada saat konfirmasi diterima:
  Minta manajemen untuk membuat rekonsiliasi apabila ada
perbedaan dengan jawaban konfirmasi.
  Periksa alasan-alasan perbedaan dari jawaban konfirmasi. Uji
perbedaan yang material untuk memastikan alasannya benar.
 Kirim konfirmasi kedua untuk konfirmasi yang belum dijawab.
 

  Lakukan prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab


(memeriksa pembayaran sesudah tanggal neraca, memeriksa bukti
penerimaan barang, faktur pembelian dll)
Buat ringkasan hasil konfirmasi.
Ref.
Asersi Prosedur Pengujian Substantif Oleh
KKP
E, K 1.     Periksa penerimaan barang/jasa [5-10] hari sebelum dan sesudah tanggal
tutup buku untuk memastikan sudah dicatat pada periode yang benar
(cut-off).
K 2.     Dapatkan daftar akrual pada tanggal tutup buku. Periksa bukti
pembayaran, faktur-faktur, bukti penerimaan barang yang belum
diproses sesudah tanggal neraca.
  Pastikan utang telah dicatat untuk dokumen yang berhubungan
dengan barang/jasa yang diterima di tahun buku.
K 3.     Periksa hasil konfirmasi bank, pinjaman, penasihat hukum, pemasok dan
pihak ketiga lainnya untuk memastikan biaya yang berhubungan dengan
tahun buku sudah dicatat.
K 4.     Investigasi jurnal pengeluaran yang material dan tidak lazim menjelang
dan sesudah tutup buku untuk memastikan keabsahannya.
PP 5.     Pastikan kecukupan penyajian dan pengungkapan utang usaha di laporan
keuangan.
Top Scedule
KAP S
Audit Umum Dibuat oleh : [ ]
PT. XYZ Diperiksa oleh : [ ]
31 Desember 2020 W/P Ref. :
Lead Sheet Saldo Utang Usaha per 31 Desember 2020

Penyesuaian Reklasifikasi
No. Nama Pelanggan Ref. Saldo per Buku 2020 Per Audit 2020 Per Audit 2019
Debit Kredit Debit Kredit
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Rupiah
1. Utang usaha pihak ketiga 2.159.354.183 2.159.354.183 7.407.811.119
2. Utang usaha pihak yang
memiliki hubungan istimewa - - -

Mata uang asing - - -


1. Utang usaha pihak ketiga
2. Utang usaha pihak yang
memiliki hubungan istimewa - - -

Jumlah 2.159.354.183 - 2.159.354.183 7.407.811.119

Prosedur :
1. Telusuri angka rincian ke neraca saldo dan buku besar utang.
2. Periksa penjumlahan ke bawah dan total rincian.
3. Telaah laporan keuangan untuk menyakinkan bahwa kewajiban karena hubungan istimewa, jangka panjang, dan utang bunga telah diungkap terpisah.

Kesimpulan :
Perincian Neraca saldo utang usaha sudah sesuai dengan buku besar utang usaha, penjumlahan sudah sesuai. Tidak terdapat akun yang tidak lazim serta sudah disajikan
secara wajar.
Suporting Scedule
KAP S
Audit Umum Dibuat oleh : [ ]
PT. XYZ Diperiksa oleh : [ ]
Prosedur Substantif Utang Usaha W/P Ref. :
Per 31 Desember 2020

No Nama Kreditur Saldo per buku Saldo Buku Besar Selisih Saldo Awal Audit Tahun Lalu Selisih
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Utang Usaha

1 Adiguna Label Indonesia PT 750.000.000 750.000.000 - 3.267.000.000 3.267.000.000 -


2 Anindojaya Swakarsa PT 300.000.000 300.000.000 - 3.392.360.744 3.392.360.744
3 Aneka UD 550.000.000 550.000.000 - 244.250.375 244.250.375 -
4 Aneka Abadi Print UD 559.354.183 559.354.183 - 229.200.000 229.200.000 -
5 Aneka Kurnia Utama PT. - - - 275.000.000 275.000.000 -
Jumlah 2.159.354.183 2.159.354.183 - 7.407.811.119 7.407.811.119 -

Prosedur:
a. Cocokkan saldonya dengan buku besar.
b. Cocokkan saldo awal dengan angka yang sudah diaudit,
c. Periksa akun yang tidak lazim (misalnya bersaldo kredit, tidak ada mutasi, bank yang sudah tidak beroperasi) dan perubahan yang signifikan dengan tahun
sebelumnya.

Kesimpulan :
Saldo laporan keuangan per 31 Desember 2020 sudah sesuai dengan saldo buku besar. Saldo awal utang usaha sudah sesuai dengan saldo audit tahun 2019. Tidak terdapat akun yang
tidak Lazim.
Comfirmasi dan Uji subsequent Event
KAP S
Audit Umum Dibuat oleh : [ Arum Kusumaningtyas, SE ]
PT. XYZ Diperiksa oleh : [ Suratman, SE., MM., CPA ]
31 Desember 2020 W/P Ref. : 3.6.2
Konfirmasi Utang Usaha

Selisih yang Pembayaran


Saldo Menurut
No. Nama Pelanggan Saldo Per Buku Selisih Rekonsiliasi Tidak Dapat saldo per Audit Setelah Tanggal
Konfirmasi
Direkonsiliasi Neraca
1 Adiguna Label Indonesia PT 750.000.000 750.000.000 - - - 750.000.000 220.000.000
2 Anindojaya Swakarsa PT 300.000.000 300.000.000 - - - 300.000.000 175.000.000
3 Aneka UD 550.000.000 550.000.000 - - - 550.000.000 75.000.000
4 Aneka Abadi Print UD 559.354.183 559.354.183 - - - 559.354.183 225.000.000

Jumlah 2.159.354.183 2.159.354.183 - 2.159.354.183 695.000.000

Prosedur :
1. Konfirmasi utang usaha dengan penekanan pada jumlah yang besar dan tidak lazim.
2. Laksanakan prosedur alternatif (penelaahan atas pembayaran setelah tanggal neraca) untuk konfirmasi yang tidak kembali.

Kesimpulan :
Utang Usaha telah dilakukan konfirmasi dan prosedur alternatif yaitu melihat pembayaran setelah tanggal neraca dengan hasil telah memenuhi unsur eksistensi.
Surat Konfirmasi
KAP S
No. : 01/KU/III/2021 Semarang, 01 Maret 2021 Jl Bukit Anyelir Raya 197A
Perum Bukit Sendang Mulyo
Kepada Yth,
Semarang
Pimpinan
Adiguna Label Indonesia PT

Dengan hormat, JAWABAN KONFIRMASI

Sehubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan kami, sudilah kiranya Saudara


menjawab konfirmasi ini langsung pada auditor kami :
Kami setuju : V Piutang kami pada : PT. XYZ
KAP S
Jl Bukit Anyelir Raya 197A Perum Bukit Sendang Mulyo
Semarang Kami tidak setuju : Pada tanggal : 31 Desember 2020

Mengenai saldo hutang kami pada perusahaan Saudara : Jumlah : 750.000.000,00

Pada tanggal : 31 Desember 2020


Jumlah piutang: Rp 750.000.000
Keterangan :
Mohon Saudara melengkapi dan menandatangani formulir terlampir.

Mengingat ketatnya jadwal penyelesaian audit atas laporan keuangan perusahaan


kami, mohon agar jawaban konfirmasi dapat diterima oleh auditor kami selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat ini.

Terima kasih atas bantuan Saudara.


Dari jumlah hutang tersebut, sampai tanggal __________________ telah kami terima
pembayarannya sejumlah ______________________________
Hormat kami,
Dikonfirmasikan oleh :

Tanda tangan
Nama :
T. Gatotkaca
Direktur Utama Jabatan :
Perusahaan :
(*) Bukan surat pengakuan hutang Tempat & tanggal :
Thank you .... !

Anda mungkin juga menyukai