Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR AUDIT

Presented by :
1. Rena Rizky Septiana (B.231.18.0317)
2. Lim Miracle Verellia Budi (231.18.0328)
3. Yolanda Nathaly Haryanto (B.211.18.0034)
Today's Discussion
THINGS TO COVER

• Pengertian Ekuitas
• Sifat dan contoh Ekuitas
• Tujuan pemeriksaan Ekuitas
• Prosedur audit Ekuitas
SEMINAR AUDIT 15/10/2021
Setoran harta dari pemilik suatu
perusahaan. Setoran tersebut dapat berupa
uang tunai atau harta lain. Dari segi
perusahaan, modal merupakan kewajiban
perusahaan kepada pemilik perusahaan.
Sedangkan dari segi pemilik perusahaan,
modal adalah bagian hak pemilik atas
kekayaan bersih perusahaan .
SEMINAR AUDIT 15/10/2021
Dalam suatu perusahaan perorangan, modal terdiri dari :
• modal pemilik tunggal
• laba yang diperoleh dalam suatu periode
Tambahan setoran modal akan menambah saldo modal, kerugian
yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive
akan mengurangi saldo modal.

Dalam suatu firma(partnership), modal terdiri dari modal lebih


dari satu partner. Modal masing-masing partner akan bertambah
dengan adanya pembagian laba atau tambahan modal setor akan
berkurang dengan adanya pembagian kerugian atau pengambilan prive.

Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah


simpanan pokok anggota yang tidak dapat dipindahtangankan dan
dapat diambil kembali pada saat seseorang anggota mengundurkan
diri. Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok, simpanan
lain, pinjaman-pinjaman hasil usaha termasuk cadangan.
Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT),
permodalannya terdiri dari :

Modal menurut akte pendirian yang telah Treasury Stock Premium (agio) atau
disahkan menteri Kehakiman dan HAM: Discount (Disagio)
• Modal dasar (authorized capital);
dari penjualan saham baik saham
• Modal ditempatkan (issue capital); Saham perusahaan yang sudah beredar
• Modal disetor (paid-uo/paid in capital). biasa (common stock) maupun saham
lalu dibeli kembali oleh perusahaan.
Modal yang berasal dari sumbangan (donated capital) bisa dilaporkan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.
preferen (preffered stock).

Selisih penilaian kembali Retained Earnings


aktiva tetap, untuk (Laba ditahan/sisa laba
Selisih kurs atas perusahaan yang melakukan tahun lalu) atau
modal disetor revaluasi aktiva tetap Deficit/Accumulated
Losses
berdasarkan peraturan
pemerintah. (sisa rugi tahun lalu)
Beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai pemeriksaan ekuitas
a Jika akte pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari menteri kehakiman dan HAM menurut
undang-undang perseroan terbatas no.1 tahun 1995, yang mulai berlaku tanggal 7 maret 1996, transaksi
hukum perusahaan (perjanjian- perjanjian yang dibuat perusahaan) belum dianggap sah.

b Modal Disetor dan Modal Ditempatkan tidak dapat melebihi Modal Dasar. Jika modal disetor melebihi modal
dasar maka harus dilakukan perubahan akte pendirian yang harus disahkan oleh menteri kehakiman dan HAM.
Akte pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman dan HAM akan diumumkan dalam berita negara
(lembaran negara). Selama perubahan akte belum disahkan Menteri kehakiman dan HAM, kelebihan modal
disetor atas modal dasar dilaporkan sebagai hutang pemegang saham.

c Modal yang tercantum di neraca adalah Modal Disetor.


Contohnya :
Modal Dasar 100.000 lembar saham biasa = Rp. 1.000.000.000,-
(nilai nominal Rp. 10.000,- per lembar saham)
Modal ditempatkan 50.000 lembar saham biasa = Rp. 500.000.000,-
Modal Disetor 50% dari modal ditempatkan = Rp. 250.000.000,-
Jumlah yang tercantum dineraca adalah sebesar Rp.250.000.000,-
Beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai pemeriksaan ekuitas
d Tujuan pembelian kembali saham (treasury stock) adalah :
1. Untuk meningkatkan harga pasar saham perusahaan
2. Untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai perusahaan.
Perlu diperhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen. Karena itu jika
suatu perusahaan yang memiliki treasury stock membagikan cash dividend. Maka dividen per
saham akan menjadi lebih besar.
Misalkan suatu perusahaan yang modal disetornya terdiri dari 100.000 lembar saham dan treasury
stocknya 20.000 lembar saham, membagikan cash dividend sebesar Rp. 20.000.000,- karena ada
treasury stock, maka dividen per sahamnya adalah :
Rp. 20.000.000
-----------------------= Rp.250,-
100.000 – 20.000
Jika treasury stock tidak ada, maka dividen per saham adalah :
Rp.20.000.000
--------------------= Rp.200,-
100.000
Dengan lebih tingginya dividen per saham, diharapkan harga pasar saham bisa mengikat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai pemeriksaan ekuitas
e Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal disetor, perusahaan harus melaporkan hal
tersebut ke pengadilan negeri untuk diumumkan dalam berita negara.
Jika akumulasi kerugian perusahaan mencapai 75% dari modal disetor, maka menurut kitab undang-undang Hukum
Dagang (KUHD) di Indonesia, secara hukum perusahaan harus bubar dan kalau masih diteruskan beroperasi maka
para manajer harus bertanggungjawab atas kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga jika suatu saat perusahaan
dibubarkan.
Karena hal ini menyangkut kelangsungan hidup perusahaan ( going concern ) maka akan mempengaruhi opini yang
diberikan KAP terhadap kewajaran laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Kedua hal tersebut diatas
(kerugian mencapai 50% atau 75% dari modal disetor) harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Namun sejak berlakukannya Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, ketentuan tersebut tidak
berlaku lagi.

f Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK) aktiva tetap harus
dicatat/disajikan dalam neraca berdasarkan harga perolehannya ( acquisition cost ).
Namun demikian jika ada peraturan pemerintah yang memperbolehkannya, perusahaan dapat melakukan
evaluasi aktiva tetap. Pengaruh dari dilakukannya revaluasi aktiva tetap adalah nilai aktiva
tetap meningkat dan kenaikan nilai tersebut dicatat disisi kredit sebagai “selisih penilaian
kembali aktiva tetap” yang nantinya, dengan persetujuan kantor pelayanan pajak dapat
dikonversikan sebagai modal. Atas selisih penilaian kembali aktiva tetap dikenakan PPh 10%.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai pemeriksaan ekuitas
g Adjustment ke Retained earnings (defisit) hanya
diperbolehkan jika menyangkut laba rugi tahun lalu yang
jumlahnya material (besar) atau menyangkut pembayaran pajak
yang berasal dari STP (Surat Tagihan Pajak). Atau SKPKB
(Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) walaupun jumlahnya
kecil.
h Setoran saham dalam bentuk
menggunakan nilai wajar aktiva
barang (inbreng), harus
bukan kas yang diserahkan
(disetor), yaitu nilai appraisal yang disetujui Dewan
Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek,
atau nilai yang disepakati oleh dewan komisaris dan
penyetor bentuk barang.

i Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan ekuitas biasanya tidak banyak,


kecuali jika :
• Perusahaan banyak membuat koreksi retained earnings (deficit)
sehingga auditor harus memeriksa koreksi tersebut secara rinci
(detailed).
• Perusahaan dalam proses go public.
Tujuan pemeriksaan Ekuitas
Untuk memeriksa apakah Untuk memeriksa apakah izin-
terdapat internal control Untuk memeriksa apakah izin yang diperlukan dari
struktur ekuitas yang pemerintah yang menyangkut
yang baik atas ekuitas,
tercantum di neraca ekuitas (misalkan dari
termasuk internal control
sudah sesuai dengan apa Departemen Kehakiman dan HAM,
atas transaksi jual beli
yang tercantum di akta BKPM, BKPMD, BAPEPAM, KPP dan
saham, pembayaran deviden dan SK Presiden RI) telah
pendirian perusahaan.
sertifikat saham. dimiliki oleh perusahaan.

Untuk memeriksa apakah


Untuk memeriksa apakah
perubahan terhadap ekuitas Untuk memeriksa apakah
penyajian ekuitas di neraca
telah mendapat otorisasi setiap perubahan pada
sesuai dengan prinsip
baik dari pejabat perusahaan Retained Earnings atau
yang berwenang (direksi, akuntansi yang berlaku umum
Accumulated Losses
dewan komisaris), rapat di Indonesia (SAK) dan hal-
didukung oleh bukti-bukti
pemegang saham (RUPS) maupun hal yang penting sudah
yang sah.
dari instansi pemeritah. diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Prosedur Pemeriksaan Ekuitas
1 2 3 4
Minta copy dari akta
Cocokkan data yang Untuk perusahaan yang baru
Pelajari dan evaluasi ada dalam akta didirikan dan perusahaan
pendirian, SK yang mempunyai tambahan
internal control atas pendirian tersebut
Pengesahan Menteri setoran modal dalam periode
ekuitas dan transaksi dengan modal yang
Kehakiman dan HAM, SK yang diperiksa, periksalah
jual beli saham,
BKPM/BKPMD, SK tercantum di neraca bukti setoran dan bukti
pembagian dan
Bapepam, SK Presiden, dan penjelasan dalam pembukuan lainnya serta
pembayaran dividen dan otorisasi dari pejabat
untuk disimpan dalam catatan atas laporan
sertifikat saham. perusahaan yang berwenang
permanent file. keuangan.
dan instansi pemerintah.
Prosedur Pemeriksaan Ekuitas
5 6 7 8
Jelaskan dalam kertas kerja Periksa dokumen pendukung Seandainya ada pembagian dividen,
periksa apakah :
pemeriksaan : dari setiap perubahan Periksa apakah akumulasi
• Dividen dibagikan dalam betuk
• Beberapa modal dasar, dalam perkiraan retained cash dividend, stock dividend, kerugian perusahaan
modal ditempatkan, modal earnings/deficit, untuk atau property dividend. (accumulated losses/deficit)
disetor serta premium dan mengetahui apakah • Pencatatannya sudah benar (baik
sudah melebihi modal
discount dari penjualan pada waktu deklarasi dividen
perubahan tersebut sudah disetor, kalau ini terjadi
maupun pada saat pembayaran
saham diotorisasi oleh pejabat dividen) pertimbangan going concern
• Jenis saham yang dimiliki perusahaan yang berwenang • Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan.
perusahaan, berapa dan apakah adjustment ke perusahaan yang berwenang
jumlahcommon stock dan retained earnings/deficit (melalui notulen rapat direksi
preferred stock baik memang reasonable dan
dan rapat umum pemegang saham).
• Aspek perpajakannya sudah sesuai
dalam jumlah lembar jumlahnya cukup materil. dengan peraturan perpajakan yang
maupun nilai nominalnya.
berlaku.
• Rincian pemegang saham.
Prosedur Pemeriksaan Ekuitas
9 10
Seandainya ada treasury stock :
11 12
• Periksa bukti pembelian dan
otorisasinya. Periksa apakah penyajian
Pertimbangkan untuk • Periksa bukti penjualannya dan
ekuitas di neraca dan
mengirim konfirmasi ke otorisasinya (jika treasur Buat kesimpulan
catatan atas laporan
pemegang saham atau stock dijual kembali)
mengenai kewajaran
• Tanyakan kepada manajemen keuangan sudah sesuai
biro administrasi efek tujuan pembelian treasury stock
dengan prinsip akuntansi ekuitas.
(stock transfer agent). (apakah untuk memperbaiki
harga pasar saham perusahaan yang berlaku umum di
atau untuk dibagikan sebagai Indonesia (SAK).
saham bonus)
• Perhatikan bahwa treasury stock
tidak berhak atas pembagian
deviden.
You can only
understand people if you feel
them in yourself.
JOHN STEINBECK

Anda mungkin juga menyukai