Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan
1
Sistematika
2
NPWP, Pengukuhan PKP, & Pembayaran
Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 11 UU KUP
3
Lingkup Pengaturan
UU No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), sebagaimana
terakhir diubah dengan UU No.28 Tahun 2007, mengatur ketentuan formal terkait:
Penagiha
n Pajak
PPN dan dengan
PPh PBB BPHTB Pajak Lain
PPnBM Surat
Paksa
(PPSP)
Pemungut /
Pemotong Pajak
Tertentu
Badan
5
Kewajiban Wajib Pajak
Pasal 2 Ayat (1), dan (2)
1. Kewajiban pendaftaran untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), berlaku untuk:
a. WP OP yang melakukan usaha atau pekerjaan bebas,
b. WP OP yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas, namun
berpenghasilan melebihi PTKP.
c. Wanita yang telah menikah dan menjalankan kewajiban perpajakannya
sendiri.
d. Setiap WP Badan.
2. Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP), berlaku untuk:
a. Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp 4.800.000.000,00
(batasan pengusaha kecil).
b. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.
6
Fungsi NPWP
PenjelasanTanda
Pasal 2 Ayat (1)
pengenal diri
atau identitas
WP dalam
administrasi
perpajakan.
7
Jangka Waktu Pendaftaran
Pasal 2 Ayat (5), dan PER No. 44/ PJ./ 2008
NPWP PKP
Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha Sebelum penyerahan BKP/ JKP.
mulai dijalankan. Paling lambat akhir bulan berikut setelah
Paling lambat pada akhir bulan berikut nilai peredaran usaha bruto melebihi
setelah memperoleh penghasilan batasan Pengusaha Kecil dalam kurun
disetahunkan yang melebihi PTKP. satu tahun.
WP Badan/ WP OP WP OP Non
Usahawan Usahawan 8
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
Pasal 2 Ayat (1), dan (3)
9
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
WP atau PKP Tertentu
WP BUMN berikut anak perusahaan yang dimiliki minimal 50%. KPP BUMN
WP PMA yang tidak masuk bursa, kecuali telah terdaftar di KPP domisili.
KPP PMA
WP BUMN, PMA, BUT, WNA, perusahaan masuk bursa, dan perusahaan KPP tempat pusat, cabang/
besar tertentu, terbatas dalam hal sebagai pemotong dan atau pemungut perwakilan atau kegiatan usaha.
PPh.
WP OP yang memiliki beberapa tempat usaha. KPP tempat tinggal atau tempat
10 usaha.
kegiatan
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP OP
PER No. 44/ PJ./ 2008
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Melampirkan fotokopi KTP/ Paspor ditambah Surat Keterangan Tempat
Tinggal dari instansi yang berwenang, sekurang – kurangnya Lurah/
Kepala Desa.
Khusus bagi WP yang melaksanakan usaha, melampirkan pula fotokopi
Surat Ijin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan
Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
11
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP Badan, Pemungut/ Pemotong
PER No. 44/ PJ./ 2008
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Khusus bagi WP Badan, melampirkan fotokopi Akte Pendirian;
Penunjukan dari Kantor Pusat (untuk BUT), KTP/ Paspor salah satu
pengurus, dan Surat Izin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Khusus bagi Pemungut/ Pemotong, melampirkan fotokopi Surat
Penunjukan Sebagai Bendaharawan, dan Tanda Bukti Diri
Bendaharawan.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan
Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
12
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
Pasal 2 Ayat (4), KEP No. 144/ PJ./ 2005 Jo. KEP No. 47/ PJ./ 2006
WP
Memenu
hi syarat WP
mempero memenu
leh hi syarat
NPWP. dikukuhk
an
sebagai
PKP. pendaftaran,
Jika tidak melakukan
akan diterbitkan NPWP atau
dikukuhkan secara jabatan oleh
Dirjen Pajak. 13
WP Pindah Alamat
PER No. 44/ PJ./ 2008 Jo. PER No. 41/ PJ./ 2009
Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP Lama bagi WP
Badan atau KPP Baru bagi WP OP.
• Apabila WP salah mengirimkan Surat Pernyataan Pindah, KPP penerima harus meneruskan
ke KPP yang berwenang.
Apabila surat
SPT tidak sepenuhya dilampiri keterangan atau dokumen dipersyaratkan.
pemberitahuan
dianggap
tidak disampaikan,
Dirjen Pajak
SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 tahun berakhirnya masa atau
wajib
tahun, dan WP telah ditegur secara tertulis.
memberitahukan
kepada WP.
SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan SKP.
22
WP Tidak Wajib Menyampaikan SPT
Pasal 3 Ayat (8), PMK No. 183/ PMK.03/ 2007
WP OP yang
berpenghasilan
tidak menjalankan
netto di bawah
usaha atau
PTKP,melakukan
tidak wajibpekerjaan
menyampaikan
bebas,
tidak
SPTwajib
Masamenyampaikan
PPh 25 dan SPTSPTTahunan
Masa PPhPPh.25.
23
WP Kriteria Tertentu yang Berhak Melaporkan
Beberapa Masa dalam 1 SPT
Pasal 3 Ayat (3a), dan PMK No. 182/ PMK.03/ 2007
WP Kriteria Tertentu
m
atungdbhsliez
M
enku.
t
na Bentuk, isi, serta keterangan dan dokumen yang melampiri SPT
ditetapkan oleh Menkeu. i
en
25
Ketentuan Pengisian SPT
Pasal 4 dan Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
SPT bersifat benar.
• Yaitu benar dalam perhitungan, penerapan ketentuan peraturan perundangan,
penulisan, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
SPT bersifat lengkap.
• Yaitu memuat semua unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur lain yang
harus dilaporkan.
SPT bersifat jelas.
• Yaitu dapat melaporkan asal usul atau sumber dari objek pajak dan unsur lain yang
harus dilaporkan.
SPT ditandatangani.
• Oleh pengurus, direksi, atau kuasa khusus untuk WP Badan.
• Oleh WP atau kuasa khusus untuk WP OP.
WP yang wajib melaksanakan pembukuan harus melengkapi SPT dengan
laporan keuangan.
26
Penelitian
Pasal 1 Angka (30)
Untuk menilai
Merupakan Meliputi pula
kelengkapan
serangkaian kebenaran
pengisian SPT
kegiatan penulisan dan
dan
bersifat formal. penghitungan.
lampirannya.
27
Cara Penyampaian SPT
Pasal 5, 6, dan KEP No. 518/ PJ. 2000
30
Pembetulan SPT
Pasal 8 Ayat (1), (1a), dan (2)
WP dapat melakukan pembetulan SPT yg pengisiannya
terdapat kekeliruan berdasar kemauan sendiri, dengan syarat:
Disampaikan
paling lama 2 Dikenakan
tahun sebelum sanksi bunga
daluarsa 2% per bulan
Melampirkan Belum
penetapan, apabila
pernyataan dilakukan
untuk SPT pembetulan
tertulis. pemeriksaan.
yang menyebabkan
menyatakan pajak kurang
rugi atau lebih bayar.
bayar.
31
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
Pasal 8 Ayat (3)
Penyidikan
tidak
dilakukan
Petugas apabila:
telah • WP
melakukan mengungka
pkan
pemeriksa
WP telah ketidakben
an, tetapi aran atas
menyampa
belum kemauan
ikan SPT. sendiri.
melakukan • WP
penyidikan melunasi
tindak pajak
kurang
pidana. bayar
ditambah
denda
150%.
32
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
dengan Laporan Tersendiri
Pasal 8 Ayat (4), dan (5)
33
Pembetulan SPT Akibat Surat Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding
Pasal 8 Ayat (6)
WP menerima SKP, Surat Keputusan Keberatan,
Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan.
• PPh Pasal 4 Ayat (2), 15, 21, 23, 26 dipotong Pemotong Pajak.
Jika bertepatan
• PPh Pasal 22 atas BBM, gas, dan pelumas. hari libur,
• PPh Pasal 22 dipungut WP Badan tertentu. dimundurkan
satu hari kerja.
41
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Keterlambatan Penyetoran Pajak
Fa. Egalite melaporkan SPT PPh Tahun 2011 dan
menetapkan kesanggupan pembayaran angsuran PPh 25 sebesar
Rp 2.750.000,00 untuk tahun berjalan. Di samping itu, SPT 2011
menyatakan perusahaan memiliki utang PPh 29 sebesar Rp
35.000.000,00. Fa. Egalite baru melaksanakan penyetoran PPh 25
masa Mei 2012 di tanggal 25 Juli 2012, bersamaan dengan
pelunasan utang PPh 29.
44
Syarat Pengajuan Permohonan
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
PMK No. 184/ PMK.03/ 2010
D
iajukn
m
aksi
m
Dal9hri
isertalndseblu
mju
m tangljuh
te
m
lah
pepo
m pe
mb ayrng
bayrn,keculid
i
m
W
P
ohnkagsurtped.
m
engal
m
ikeadnlursy.
Pembayaran atau
Penyetoran Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 12 s/ d Pasal 17E UU KUP
49
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat (1)
Surat
Surat
Ketetapan
Ketetapan
Pajak
Pajak
Kurang
Kurang
Bayar
Bayar
Tambahan
(SKPKB)
• (SKPKBT)
Pasal 13 Surat
• Pasal 15
Surat Ketetapan
Ketetapan Pajak Lebih
Pajak Nihil Bayar
(SKPN) (SKPLB)
• Pasal 17A • Pasal 17 dan
WP wajib membayar pajak17Bterutang
tanpa
menggantungkan diri terhadap keberadaan SKP.
50
Jumlah Pajak Terutang
Pasal 12 Ayat (2), dan (3)
Sedemikian Hingga
52
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Akibat SKPKB
CV. Fraternite memperoleh Pengukuhan sebagai PKP
secara jabatan pada November 2012. Perusahaan dikenai
Pemeriksaan dan ditetapkan bahwa nilai penyerahan BKP di Mei
2009 adalah Rp 2.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di bulan
Desember 2012 untuk menagih PPN kurang bayar.
54
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5)
Dasar Penerbitan
Hasil
HasilKewaji
Hasil Penelitian WPPemeriksaanWP
Pemeriksaan ban
keterangan lain. bukti permulaan
yang Badan
terhadap:
perpaj
alpaterhadap:tidak
akan
tidak meme
WP,
atau nuhi
SPT jika
salah kewaji
SPT
menya ban
tidak
mpaik Pemer
disam
an iksaan
paikan
SPT. .
.
56
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13A
Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan
keuangan negara berikut:
Tidak menyampaikan SPT.
Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.
Penelitian
menemukan
PPh tidak atau
pajak kurang STP berkedudukan setara
kurang
bayar akibat dengan SKPKB.
dibayar.
salah tulis atau
salah hitung.
58
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (2)
a
Pasal 14 Ayat (1), (4), (5), dan PMK No. 189/ PMK.03/ 2007 Jo.
PMK No. 84/ PMK.03/ STP2010
dapat pula diterbitkan atas PKP
penerima restitusi PPN Masukan yang gagal
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam berpoduksi. PKP dikenai sanksi denda 2%
kondisi: per bulan dari pajak yang ditagih kembali,
WP wajib melunasi tidak
PKP
sejak penerbitan Surat Keputusan terkait
pajak terutang mengisi restitusi hingga penerbitan STP.
ditambah sanksifaktur pajak
denda 2% dari secara
DPP. lengkap,
PKP
kecuali
melaporkan
PKP untuk unsur
faktur pajak
terlambat identitas
dalam masa
atau tidak pembeli.
yang
membuat Dikecualika
berbeda
faktur n pula
dengan
pajak. unsur
masa
nama, dan
penerbitan.
tanda
tangan
untuk PKP
Pedagang
STP dapat diterbitkan atas WP yang dikenai sanksi denda atau bunga.
Eceran. 59
Ilustrasi
Sanksi Denda
Akibat STP
DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = 2% x 682.500.000
= 13.650.000
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000
= Rp 81.900.000,00
60
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
• Disebabkan penemuan data baru atau
data yang semula belum terungkap,
SKPKBT diterbitkan hingga menambah pajak terutang.
• WP dikenai kenaikan 100% dari pajak
dalam jangka 5 tahun terutang jika data ditemukan melalui
sejak saat terutang. pemeriksaan.
• WP tidak dikenai kenaikan jika data
dilaporkan sendiri sebelum pemeriksaan,
61
atas vonisDasar Penerbitan SKPKBT
pidana a
62
Pembetulan Ketetapan Pajak
Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
PasalPengurangan
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan 16 Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian
Imbalan Bunga.
Diinisaisi oleh:
• Dirjen Pajak secara jabatan, atau
• Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap
dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan
permohonan seluruhnya atau sebagian. 63
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
Awal Inisiasi
• SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang menyatakan
adanya pajak lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.
Langkah Verifikasi
• Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.
Penerbitan SKPLB
• Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi pajak
terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
• Kredit PPh melebihi PPh terutang.
• PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
• SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali. 64
Dasar Penerbitan SKPLB
a
65
Penerbitan SKPN
a
68
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Paska SKPPKP
PT. Proklamasi telah memperoleh pengembalian
pendahuluan Rp 110.000.000,00. WP dikenai Pemeriksaan dan
dilakukan penerbitan SKPB dengan penghitungan berikut.
Pasal 17D, dan PMK No. 193/ PMK. 03/ 2007 Jo.
PMK No. 54/ PMK. 03/ 2009
WP OP yang tidak melaksanakan usaha atau kegiatan
bebas.
Landasan Hukum:
Pasal 18 s/ d Pasal 27A UU KUP
72
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 Ayat (1)
S
K
P
K
B
S
K
P
K
B
T
S
K
P
e
m
b
et
ul
a
n
S
K
K
e
b
e
r
at
a
n
P
ut
u
s
a
n
B
a
n
di
n
g
P
ut
us
an
P
en
inj
au
an
K
e
m
ba
li
73
Sebab Pengenaan Bunga Penagihan
Pasal 19
Pajak terutang berdasar SKPKB, SKPKBT,
SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pembayaran hingga saat
pembayaran atau penerbitan STP.
77
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)
Meliputi:
• Orang Pribadi
• Badan
• Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban WP.
• Orang yang secara nyata berwenang menentukan
kebijakan perusahaan, meskipun bukan pengurus.
78
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)
Negara memiliki hak Hak menda
mendahulu atas berlaku ata
barang milik
penanggung pajak, • Bi
se
akibat tagihan pajak pe
• Pokok pajak.
yang meliputi:
• Sanksi administrasi, m
• Bi
meliputi:
• Bunga. dik
• Denda. m
• Kenaikan. ba
• Bi
• Biaya penagihan
se
pajak.
pe
pe
wa
79
Hak mendahulu
Penyebab Hilangnya Hak Mendahulu
Jangka waktu lewat
hilang setelah
Pasal 21 Ayat (4), dan (5) dihitung sejak:sejak
batas 5 tahun
•penerbitan
Penerbitan Surat
STP,Paksa.
• Pemberitahuan Surat
SKPKB, SKPKBT,
Paksa, apabila
SKdiberitahukan
Pembetulan, SK
secara
resmi.
Keberatan, Putusan
• Batas akhir penundaan,
Banding, atau
apabila diberikan
Putusan
penundan Peninjauan
pembayaran.
Kembali.
80
Daluarsa Penagihan
Pasal 22
Hak penagihan pajak daluarsa setelah melampaui 5 tahun sejak:
82
Penghapusan Piutang Pajak
Pasal 24, dan PMK No. 68/ PMK.03/ 2012
85
Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (6), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
WP
berhak
meminta
Dasar dan
Pemotong Dirjen Dasar
an atau Pajak Pengenaa
Pemungut wajib n Pajak.
an Pajak. memberi
kan
Dasar
keterang
Penghitun
an atas:
gan Rugi.
86
Penyelesaian Surat Keberatan
Pasal 26 Ayat (1), (2), (3), dan (5)
Maksimal 12 bulan
sejak penerimaan
Surat Keberatan,
Dirjen Pajak wajib Sebelum
membuat penerbitan
Apabila jangka
keputusan, yang keputusan, WP
waktu terlewati,
berupa: dapat
• Menerima Surat Keberatan
menyampaikan
seluruhnya. dianggap diterima.
bukti tambahan
• Menerima
atau penjelasan.
sebagian.
• Menolak.
• Menambah jumlah
pajak terutang.
87
Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
Pasal 25 Ayat (9), dan (10)
Apabila
Sanks pengajuan
i tidak keberatan
berlak ditolak atau
u jika diterima
WP sebagian,
meng WP dikenai
ajukan sanksi
permo denda 50%
honan dari selisih
bandi pajak
ng. terutang
berdasar
Keputusan
Keberatan
88
dan pajak
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Atas Penyelesaian Keberatan
Koperasi Infiltrasi menerima SKPKB yang menyatakan
pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 48.500.000,00. Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 23.500.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Dirjen Pajak menerima sebagian keberatan WP dan
menetapkan jumlah pajak yang masih terutang seharusnya sebesar
Rp 43.500.000,00.
90
Pengajuan Banding
Pasal 27
91
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Atas Penyelesaian Banding
PT. Invasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang
masih harus dibayar sebesar Rp 97.500.000,00 Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 50.000.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Putusan Keberatan menetapkan pajak terutang
seharusnya sebesar Rp 73.250.000,00. WP mengajukan banding
dan Putusan Banding menetapkan pajak terutang seharusnya
sebesar Rp 61.500.000,00.
94
Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi
Pasal 27A Ayat (2) dan (3), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005
Landasan Hukum:
Pasal 28 s/ d Pasal 37A UU KUP
96
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27)
Pembukuan
merupakan proses
pencatatan secara
teratur untuk
mengumpulkan data Pembukuan ditutup
dan informasi dengan penyusunan
keuangan yang laporan keuangan
meliputi: yang meliputi:
• Harta. • Neraca.
• Kewajiban. • Laporan laba rugi.
• Modal.
• Penghasilan dan biaya.
• Harga perolehan dan
penyerahan barang
atau jasa.
97
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
98
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)
Mencerminkan
Harus memperhatikan keadaan atau Diselenggarakan di
itikad baik. kegiatan usaha Indonesia.
sebenarnya.
99
Syarat Perubahan Tahun Buku
atau Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)
100
Pembukuan dalam Bahasa
dan Mata Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012
• WP dalam rangka PMA.
• BUT
Memerlukan izin Menkeu, • WP terdaftar di bursa efek LN.
apabila dilakukan oleh • KIK yang menerbitkan reksadana
WP sebagai berikut: berdenominasi dollar AS.
• WP yang berafiliasi dengan
perusahaan induk di luar negeri.
101
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007
Peredaran
atau
penerimaan
bruto usaha.
Pencatata
Harta dan
n Penghasilan
merupakan bruto dari
Kewajiban
pengumpul luar usaha.
an data
secara
teratur
Penghasilan tentang: Penghasilan
Pencatatan dipergunakan
dikenai PPh bukan objek
final. sebagai dasar penentuan
pajak.
jumlah pajak terutang.
102
Syarat Pencatatan
a
Pasal 28 Ayat (12), dan PMK No. 197/ PMK.03/ 2007 Jo.
PER No. 4/ PJ./ 2009
104
Pemeriksaan
Merupakan
Pasal 1 Angka (25), dan Pasal 29 Ayat (1)
serangkaia
n kegiatan
Menguji kepatuhan
menghimp
pemenuhan
Melaksanakan tujuan
lain sesuai peraturan
un dan
kewajiban
perundangan.
perpajakan.
mengolah
data,
keterangan
, atau bukti
secara
objektif
dan
profesional
berdasar
standar
tertentu,
dengan 105
Tujuan Lain Pemeriksaan
Penjelasan Pasal 29 Ayat (1)
Pengukuhan atau
Pemberian NPWP
Penghapusan NPWP. pencabutan
secara jabatan.
pengukuhan PKP.
Apabila WP
Pengumpulan bahan Pencocokan data dan
mengajukan
penyusunan NPPN. alat keteranga.
keberatan.
Pemenuhan 106
Penentuan saat mulai
Kewajiban WP Terperiksa
Pasal 29 Ayat (3), dan (4)
Memberikan
Memperlihatkan
kesempatan
atau Memberikan
memasuki tempat
meminjamkan keterangan yang
atau ruangan
buku, catatan, diperlukan
yang dipandang
atau dokumen.
perlu.
Kewajiban WP untuk merahasiakan informasi terkait
pembukuan ditiadakan atas kepentingan pemeriksaan.
107
Pemeriksaan dan Penyegalan
Pasal 29 Ayat (2), Pasal 30, dan PMK No. 198/ PMK.03/ 2007
Penyegelan
Pemeriksa dilakukan
harus jika:dan memperlihatkan kepada WP terperiksa:
memiliki
• WP tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki objek penyegelan.
• Tanda pengenal pemeriksa.
• WP atau pegawainya tidak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
• Surat perintah pemeriksaan.
• WP atau kuasa tidak berada di tempat saat pemeriksaan.
108
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (1), dan (4)
Pengurus, bagi WP Badan, atau:
• Kurator, khusus untuk WP dinyatakan pailit.
• Orang atau badan pelaksana pemberesan, khusus untuk WP
dalam pembubaran.
• Likuidator, khusus untuk WP dalam likuidasi.
Wakil Warisan Belum Terbagi
• Ahli waris.
• Pelaksana wasiat atau pengurus harta peninggalan.
109
wajib pajak tidak
mungkin dibebani
Tanggung
tanggung jawab. Jawab Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (2)
Bertanggung jawab
secara pribadi atau
secara renteng atas
pembayaran pajak.
110
Kuasa Wajib Pajak
Pasal
WP OP 32 Ayat
atau (3), (3A) dan PMK No. 22/ PMK.03/ 2008
Badan
dapat menunjuk
seorang Kuasa untuk
menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban
perpajakan, melalui
Surat Kuasa Khusus.
• (N
• m
le
m
bagner
Ba
Pm
Ka
).W
Pajib
ejabtdrinsP
peajk.
erintahK
a
(etrangyhdkiu.
B
P
K
P
).
u
n
k
g
k
a
m
n
e
l
s
a
u
k
r
u
a
k
t 113
a
nt
ao
K
Lingkup
g r
e K
Pejabat Pemberi Keterangan
a Pasal 34, KMK No. 510/ KMK.03/ 2007
p e
P
a p
Ae
l
h mKa
D
ir
a
l eel
e
kt
u
r
D
i r pa
J
P
K
ia
a K
y kl
n
a saa
t
nan
o
g aKw
r i
nP
D Pl
P
i d
e
t a
l
un
a 114
n
Peniadaan Kewajiban Merahasiakan
oleh Pihak Ketiga
Pasal 35
Keterangan atau
bukti terkait WP •Permintaan tertulis Menkeu kepada bank.
•Permintaan tertulis Dirjen Pajak kepada:
yang dikenai •Akuntan publik.
pemeriksaan, •Notaris.
penagihan, atau •Konsultan pajak.
•Kantor administrasi.
penyidikan •Pihak ketiga lain.
pidana •Sebagai implikasi permintaan tersebut,
perpajakan wajib kewajiban merahasiakan oleh pihak ketiga
diberikan, ketika menjadi ditiadakan.
terdapat:
115
Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan
Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008
Membatalkan hasil
pemeriksaan berikut
Mengurangkan atau Surat Ketetapan
Mengurangkan atau Pajaknya atas
menghapuskan sanksi
membatalkan pemeriksaan yang
administrasi akibat
Ketetapan Pajak dan dilaksanakan tanpa:
kekhilafan atau bukan
STP yang tidak benar. • Penyampaian Surat
karena kesalahan WP. Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan.
• Pembahasan akhir hasil
pemeriksaan bersama WP.
116
Permohonan WP Atas• Pengurangan, Penghapusan,
Syarat pengajuan permohonan meliputi:
• WP tidak sedang mengajukan keberatan.
dan Pembatalan Ketetapan
• Satu permohonanPajak
berlaku untuk satu
Pasal 36, dan PMK Ketetapan
No. 21/ PMK.03/
Pajak. 2008
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia ke KPP setempat.
• WP telah melinasi pajak terutang.
• Surat permohonan ditandatangani sendiri
atau oleh Kuasa.
• Menyebutkan jumlah pajak terutang menurut
WP disertai alasan yang jelas dan
• Permohonan dapat diajukan 2 kali, kecuali
meyakinkan.
untuk permohonan pembatalan Surat
Ketetapan Pajak akibat hasil pemeriksaan, yang
hanya dapat diajukan 1 kali.
Landasan Hukum:
Pasal 38 s/ d Pasal 44B UU KUP
120
Lingkup Pidana Perpajakan
Pengulan Pidana
gan Akibat
Pidana Kealpaan
Pidana
Percobaa
Akibat
n
Kesengaj
Pidana
aan
121
Pidana Akibat Kealpaan WP
Pasal 38, dan Pasal 43 Ayat (1)
WP akibat kealpaannya Pidana dike
dapat menimbulkan apabila perb
kerugian negara melalui dilakukan bu
perbuatan berikut: pertama kal
bentuk:
• De
• Tidak ka
menyampaikan ka
SPT. ku
• Menyampaikan di
SPT secara tidak • Ku
benar. 3
1
122
Bentuk Pidana Akibat Kesengajaan WP (A)
Pasal 39 Ayat (1)
WP tidak mendaftar
WP
untuk memperoleh
menyalahgunakan WP tidak melaporkan
NPWP atau
NPWP atau status SPT.
dikukuhkan sebagai
PKP
PKP.
WP memperlihatkan
WP melaporkan SPT WP menolak buku, catatan atau
secara tidak benar dilakukannya dokumen palsu atau
atau tidak lengkap. pemeriksaan. tidak sesuai
kebenaran.
WP tidak WP tidak menyimpan
menyelenggarakan WP tidak
buku, catatan, dan
pembukuan atau menyetorkan pajak
pencatatan, atau tidak
dokumen dasar
yang telah dipotong
memperlihatkan buku, pembukuan atau
atau dipungut.
catatan, dan dokumen. pencatatan.
123
Sanksi Pidana Akibat Kesengajaan WP,
Berikut Pengulangannya (A)
Pasal 39 Ayat (1), dan (2)
Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu tindak pidana.
Penjara, Denda,
minimal 2 kali,
minimal 6
maksimal 4
bulan, kali pajak yang
maksimal 6 kurang atau
tahun. tidak dibayar.
124
Percobaan Tindak Pidana oleh WP
Pasal 39 Ayat (3)
127
Pidana oleh Pejabat
Pasal 41
Atas
Secara Akibat
aduan
sengaja, kealpaan,
pihak yang
tidak tidak
dilanggar
menjaga menjaga
kerahasiaa
kerahasiaa kerahasiaa
nnya,
n Wajib n Wajib
pejabat
Pajak. Pajak.
• Dikenai perpajakan • Dikenai
pidana dapat pidana
kurungan dikenai kurungan
maksimal pidana maksimal
2 tahun apabila: 1 tahun
dan dan
denda denda
maksimal maksimal 128
Pidana Bagi Pihak Ketiga (A)
Pihak ketiga yang Pasal
sengaja41A,
tidak 41B, dan 43 Ayat (2)
memberi keterangan dan bukti
terkait pemeriksaan, penagihan, Pihak ketiga yang sengaja
dan penyidikan pidana atas suatu mempersulit atau menghalangi
WP sesuai Pasal 35, atau memberi penyidikan pidana perpajakan.
keterangan dan bukti yang tidak
benar.kurungan
Dikenai pidana Dikenai pidana kurungan
maksimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun dan
denda maksimal Rp denda maksimal Rp
25.000.000,00. 75.000.000,00.
Sanksi berlaku pula bagi pihak yang menyuruh, mengajurkan, atau membantu
pidana oleh pihak ketiga.
129
Pidana Bagi Pihak Ketiga (B)
Pasal 41C
Instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain yang
sengaja tidak memberi data dan informasi yang diminta
Dirjen Pajak terkait pemeriksaan, penagihan, dan
penyidikan pidana suatu WP (Pasal 35A Ayat (1)).
• Kurungan maksimal 1 tahun atau denda maksimal Rp 1.000.000.000,00.
Pihak yang sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya
kewajiban Pasal 35A Ayat (1) oleh instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi dan pihak lain tersebut.
• Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
Pihak yang sengaja tidak memberi data dan informasi
dalam proses penghimpunan oleh Dirjen Pajak (Pasal 35A
Ayat (2)).
• Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
Menghentikan atau
Memanggil seseorang
meminta sesorang
untuk didengar
tinggal saat Memotret
keterangannya
pemeriksaan, serta seseorang. sebagai tersangka
memeriksa identitas
atau saksi.
dan bawaannya.
135
Referensi
136
Terima Kasih
137