UNILA 2021
1
Sistematika
2
NPWP, Pengukuhan PKP, & Pembayaran
Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 11 UU KUP
3
Ruang Lingkup Pengaturan
Penagihan
Pajak
PPN dan dengan
PPh PBB BPHTB Pajak Lain
PPnBM Surat
Paksa
(PPSP)
Pemungut /
Pemotong Pajak
Tertentu
Badan
5
Kewajiban Wajib Pajak
Pasal 2 Ayat (1), dan (2)
1. Kewajiban pendaftaran untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), berlaku untuk:
a. WP OP yang melakukan usaha atau pekerjaan bebas,
b. WP OP yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas, namun
berpenghasilan melebihi PTKP. ( PMK 101/PMK.010/2016 )
c. Wanita yang telah menikah dan menjalankan kewajiban perpajakannya
sendiri.
d. Setiap WP Badan.
2. Kewajiban pendaftaran untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP), berlaku untuk:
a. Pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi Rp 4,8 Milliar (batasan
pengusaha kecil). (PMK) Nomor : 197/PMK.03/2013 tgl 20 Desember 2013)
b. Pengusaha kecil yang memilih dikukuhkan.
6
PMK Nomor 101/PMK.010/2016 (PTKP)
7
Tabel Tarif PTKP 2021 ( PMK 101/PMK.010/2016 )
WP Kawin & Penghasilan Istri digabung Penghasilan Suami Tanpa Tanggungan Kawin/K/I/0 Rp 112.500.000
WP Kawin & Penghasilan Istri digabung Penghasilan Suami, dengan 1 Tanggungan Kawin/K/I/1 Rp 117.000.000
WP Kawin & Penghasilan istri digabung Penghasilan Suami, dengan 2 Tanggungan Kawin/K/I/2 Rp 121.500.000
WP Kawin & Penghasilan Istri digabung Penghasilan Suami, dengan 3 Tanggungan Kawin/K/I/3 Rp 126.000.000
8
Fungsi NPWP
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1)
Tanda pengenal diri
atau identitas WP
dalam administrasi
perpajakan.
Sarana untuk
Sarana melaksanakan
mendapatkan
hak dan kewajiban
pelayanan dari
perpajakan.
instansi tertentu.
9
Jangka Waktu Pendaftaran
Pasal 2 Ayat (5), dan PER No. 44/ PJ./ 2008
NPWP PKP
Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha Sebelum penyerahan BKP/ JKP.
mulai dijalankan. Paling lambat akhir bulan berikut setelah
Paling lambat pada akhir bulan berikut nilai peredaran usaha bruto melebihi
setelah memperoleh penghasilan batasan Pengusaha Kecil dalam kurun
disetahunkan yang melebihi PTKP. satu tahun.
WP Badan/ WP OP WP OP Non
Usahawan Usahawan 10
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
Pasal 2 Ayat (1), dan (3)
11
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
WP atau PKP Tertentu
WP BUMN berikut anak perusahaan yang dimiliki minimal 50%. KPP BUMN
WP PMA yang tidak masuk bursa, kecuali telah terdaftar di KPP domisili.
KPP PMA
WP BUMN, PMA, BUT, WNA, perusahaan masuk bursa, dan perusahaan KPP tempat pusat, cabang/
besar tertentu, terbatas dalam hal sebagai pemotong dan atau pemungut perwakilan atau kegiatan usaha.
PPh.
WP OP yang memiliki beberapa tempat usaha. KPP tempat tinggal atau tempat
12 usaha.
kegiatan
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP OP
PER-04/PJ/2020 Jo. PER No. 44/ PJ./ 2008
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Melampirkan fotokopi KTP/ Paspor ditambah Surat Keterangan Tempat
Tinggal dari instansi yang berwenang, sekurang – kurangnya Lurah/
Kepala Desa.
Khusus bagi WP yang melaksanakan usaha, melampirkan pula fotokopi
Surat Ijin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan
Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
13
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP Badan, Pemungut/ Pemotong
PER-04/PJ/2020 Jo. PER No. 44/ PJ./ 2008
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Khusus bagi WP Badan, melampirkan fotokopi Akte Pendirian;
Penunjukan dari Kantor Pusat (untuk BUT), KTP/ Paspor salah satu
pengurus, dan Surat Izin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Khusus bagi Pemungut/ Pemotong, melampirkan fotokopi Surat
Penunjukan Sebagai Bendaharawan, dan Tanda Bukti Diri
Bendaharawan.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan
Terdaftar, dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
14
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
Pasal 2 Ayat (4), KEP No. 144/ PJ./ 2005 Jo. KEP No. 47/ PJ./ 2006 Jo PMK 147/PMK.03/2017
WP Memenuhi syarat
memperoleh NPWP.
WP memenuhi
syarat dikukuhkan
sebagai PKP.
Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP Lama
bagi WP Badan atau KPP Baru bagi WP OP.
• Apabila WP salah mengirimkan Surat Pernyataan Pindah, KPP penerima harus
meneruskan ke KPP yang berwenang.
WP yang piutangnya
WP BUT menghentikan dihapuskan akibat tidak Dirjen Pajak menganggap
kegiatannya di Indonesia. memiliki kekayaan atau perlu, atas WP tertentu.
meninggal tanpa warisan.
19
CURRENT ISUE
(e-filling ) Per-
04/PJ/2020
20
SPT
Pasal 1 Angka (10), (11), dan (12)
22
Fungsi SPT PPN
Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
Apabila surat
SPT tidak sepenuhya dilampiri keterangan atau
dokumen dipersyaratkan. pemberitahuan
dianggap
tidak disampaikan,
SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan
setelah 3 tahun berakhirnya masa atau tahun, dan
Dirjen Pajak
WP telah ditegur secara tertulis. wajib
memberitahukan
kepada WP.
SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan SKP.
26
WP Tidak Wajib Menyampaikan SPT
Pasal 3 Ayat (8), PMK No. 183/ PMK.03/ 2007
WP OP berpenghasilan
netto di bawah PTKP,
tidak wajib menyampaikan WP OP yang tidak menjalankan
SPT Masa PPh 25 dan usaha atau melakukan
SPT Tahunan PPh. pekerjaan bebas, tidak wajib
menyampaikan SPT Masa PPh
25.
27
WP Kriteria Tertentu yang Berhak Melaporkan
Beberapa Masa dalam 1 SPT
Pasal 3 Ayat (3a), dan PMK No. 182/ PMK.03/ 2007
WP
Kriteria
Tertentu
WP di
WP Usaha
Daerah
Kecil
Tertentu
WP OP yang WP Badan
WP Badan WP OP
merupakan: yang:
WP OP 100% Memiliki
Dalam Memiliki dimiliki peredaran bruto
Negeri. peredaran bruto WNI. < Rp
< Rp 4,8 Milliar.
900.000.000,00.
28
Cara Pengisian SPT
Pasal 3 Ayat (1), (1A), (6), PMK No. 196/ PMK.03/ 2007
Untuk menilai
Merupakan Meliputi pula
kelengkapan
serangkaian kebenaran
pengisian SPT
kegiatan penulisan dan
dan
bersifat formal. penghitungan.
lampirannya.
31
Cara Penyampaian SPT
Pasal 5, 6, dan KEP No. 518/ PJ. 2000 jo PER-06/PJ/2020
SPT
Cara lain. Disampaikan melalui kantor
• Ekspedisi atau jasa kurir yang pos secara tercatat.
ditunjuk Dirjen Pajak.
• Tempat lain yang ditetapkan • Tanda bukti dan tanggal
Dirjen Pajak. pengiriman dipersamakan
• E-Filling ( online system ) dengan penerimaan.
32
Sanksi Administrasi Keterlambatan atau Tidak
Disampaikannya SPT
Pasal 7 Ayat (1)
34
Pembetulan SPT
Pasal 8 Ayat (1), (1a), dan (2)
WP dapat melakukan pembetulan SPT yg pengisiannya
terdapat kekeliruan berdasar kemauan sendiri, dengan syarat:
Disampaikan
Dikenakan
paling lama 2
sanksi bunga
tahun sebelum
2% per bulan
Melampirkan daluarsa Belum
apabila
pernyataan penetapan, dilakukan
pembetulan
tertulis. untuk SPT yang pemeriksaan.
menyebabkan
menyatakan
pajak kurang
rugi atau lebih
bayar.
bayar.
35
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
Pasal 8 Ayat (3)
Penyidikan
Petugas telah tidak dilakukan
melakukan apabila:
WP telah pemeriksaan, • WP
mengungkapkan
menyampaikan tetapi belum ketidakbenaran
SPT. melakukan atas kemauan
penyidikan sendiri.
• WP melunasi pajak
tindak pidana.
kurang bayar
ditambah denda
150%.
36
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
dengan Laporan Tersendiri
Pasal 8 Ayat (4), dan (5)
Pemeriksaan telah dilakukan,
namun belum diterbitkan SKP. Pajak yang harus
dibayar menjadi lebih
besar atau lebih kecil.
WP dapat mengungkap
ketidakbenaran dalam laporan Rugi fiskal menjadi lebih
tersendiri. kecil atau lebih besar.
Jumlah harta menjadi
lebih besar atau lebih
WP wajib melunasi pajak kecil.
kurang bayar ditambah sanksi
Jumlah modal menjadi
kenaikan 50%.
lebih besar atau lebih
kecil.
Pemeriksaan tetap dilanjutkan.
37
Pembetulan SPT Akibat Surat Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding
Pasal 8 Ayat (6)
WP menerima SKP, Surat Keputusan Keberatan,
Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan.
PT. Liberte melaporkan SPT PPh Tahun 2010 yang menyatakan keterangan
berikut.
Penghasilan netto 495.000.000
Rugi fiskal berdasar SPT 2009 (130.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 365.000.000
39
Tanggal Jatuh Tempo Penyetoran (1)
a
40
Tanggal Jatuh Tempo Penyetoran (2)
a
Tanggal 20 bulan berikut, untuk SPT Akhir bulan berikut, untuk SPT Masa
Masa PPh terkait: PPN terkait:
44
Sanksi Administrasi Keterlambatan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (2a)
45
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Keterlambatan Penyetoran Pajak
46
Tanggal Jatuh Tempo
Pembayaran Surat Keputusan
Pasal 9 Ayat (3), (3a) dan PMK No.187/ PMK.03/ 2007
Pen
Pen Har
Har
Akibat
Sebab
Kewajiban
Akibat
Sebab
erbit
erbit us
us
an
an dilu
dilu
Sura
Sura nasi
nasi
tt mak
Kep
mak
Kep sim
utus sim
utus al
an: al 11
an: bula
S
S bula
TT nn
P
P
S
S
seja
seja
K
K kk
P
P
K
K
pen
pen
B
B erbit
erbit
S
S
K
K
an.
an.
P
P Khu
Khu
K
K
B
B
sus
sus
TT bagi
bagi
aa
m
m
WP
WP
bb Usa
Usa
aa
hh ha
ha
aa Keci
Keci
nn
S
S
ll
K
K dan
dan
P
P
ee WP
WP
m
m di
di
bb
et
et
daer
daer
ul
ul ah
ah
aa
nn terte
terte
S
S ntu,
ntu,
K
K
K
K
dap
dap
ee at
at
bb
er
er dipe
dipe
at
at
aa
rpan
rpan
nn jang
jang
P
P hing
hing
ut
ut
uu ga
ga
ss
aa
mak
mak
nn sim
sim
B al
B
aa al 22
nn bula
bula
di
di n.
nn n.
gg
47
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (4), dan PER No. 38/ PJ./ Tahun 2008
Dirjen Pajak dapat menyetujui permohonan WP untuk mengangsur atau menunda pembayaran selama:
Maksimal 12 bulan, untuk utang akibat STP atau Surat Keputusan.
Hingga bulan terakhir tahun berikut, untuk utang PPh 29.
48
Syarat Pengajuan Permohonan
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
Diajukan
Diajukan maksimal
dan 9jumlah
hari
PMK No. 184/ PMK.03/ 2010
tanggal secara
Disertai alasan
sebelum jatuh tempo
pembayaran yang
tertulisangsuran
pembayaran,
dimohonkan kepada
kecuali WP
atau
mengalami keadaan di luar
Dirjen Pajak.
penundaan.
kekuasaannya.
Pembayaran atau
Penyetoran Pajak
●
Pengembalian diberikan maksimal 1 bulan sejak saat berikut:
●
Diterimanya permohonan (terkait SKPLB Pasal 17).
●
Penerbitan SKPLB (terkait SKPLN Pasal 17B).
●
Penerbitan SKPPKP (terkait SKPPKP Pasal 17C dan 17D).
●
Penerbitan berbagai Surat Keputusan lain (terkait Surat Keputusan Pasal 9, 16, dan 36).
●
Diterimanya Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali terkait Putusan Pasal 27A).
●
Apabila pengembalian diberikan dalam jangka melebihi 1
bulan, WP berhak atas imbalan bunga 2% per bulan hingga
saat pengembalian.
52
Penetapan dan
Ketetapan Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 12 s/ d Pasal 17E UU KUP
53
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat (1)
Surat Surat
Ketetapan Ketetapan
Pajak Nihil Pajak Lebih
(SKPN) Bayar (SKPLB)
Pasal 17A Pasal 17 dan 17B
Sedemikian Hingga
56
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Akibat SKPKB
57
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (2)
Pasal 13 Ayat (1), dan (3)
58
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5)
Maka pajak terutang dalam SPT bersifat SKPKB dapat Sanksi admnistrasi dikenakan
sebesar 48% dari pajak
pasti. diterbitkan. kurang bayar.
59
Dasar Penerbitan SKPKB a
Dasar Penerbitan
Hasil Penelitian
keterangan lain.
SPT Kewajiban perpajakan WP, jika SPT tidak disampaikan.
WP yang alpa tidak atau salah
menyampaikan SPT.
WP Badan tidak memenuhi
kewajiban Pemeriksaan.
60
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13A
Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan
keuangan negara berikut:
Tidak menyampaikan SPT.
Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.
Penelitian
PPh tidak atau menemukan pajak
STP berkedudukan setara
kurang kurang bayar akibat
salah tulis atau salah dengan SKPKB.
dibayar. hitung.
62
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (2) a
Pasal 14 Ayat (1), (4), (5), dan PMK No. 189/ PMK.03/ 2007 Jo.
PMK No. 84/ PMK.03/ 2010
STP dapat pula diterbitkan atas PKP penerima restitusi
PPN Masukan yang gagal berpoduksi. PKP dikenai sanksi
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam
denda 2% per bulan dari pajak yang ditagih kembali, sejak
kondisi: penerbitan Surat Keputusan terkait restitusi hingga
penerbitan STP.
STP dapat diterbitkan atas WP yang dikenai sanksi denda atau bunga. 63
Ilustrasi
Sanksi Denda
Akibat STP
DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = 2% x 682.500.000
= 13.650.000
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000
= Rp 81.900.000,00
64
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
melalui pemeriksaan.
WP tidak dikenai kenaikan jika data dilaporkan sendiri sebelum
sejak saat terutang.
●
pemeriksaan,
SKPKBT dapat ●
Disebabkan akibat WP dikenai pidana
perpajakan.
diterbitkan setelah lewat ●
WP dikenai sanksi bunga 48% dari pajak kurang
jangka 5 tahun. bayar.
65
Hasil Penelitian
atas vonis pidana
Dasar Penerbitan SKPKBT
perpajakan. a
66
Pembetulan Ketetapan Pajak
Pasal 16
nistrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputus
Diinisaisi oleh:
Dirjen Pajak secara jabatan, atau
Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan permohonan seluruhnya atau sebagian.
67
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
Awal Inisiasi
SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang menyatakan adanya pajak lebih
bayar, tanpa permohonan restitusi.
Langkah Verifikasi
Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.
Penerbitan SKPLB
Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
Kredit PPh melebihi PPh terutang.
PPN
PPN Masukan
Masukan melebihi
melebihi PPN
PPN Keluaran.
Keluaran.
PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
68
Dasar Penerbitan SKPLB
a
69
Penerbitan SKPN a
70
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 191/ PMK 03/ 2007
WP mengajukan Dirjen Pajak
permohonan melakukan
restitusi. pemeriksaan.
Jika
Jika pemeriksaan
pemeriksaan bukti
bukti permulaan
permulaan tidak
tidak
berlanjut
berlanjut ke
ke penyidikan
penyidikan atau
atau penuntutan,
penuntutan,
atau
atau WP
WP divonis
divonis bebas,
bebas, WP
WP memperoleh
memperoleh
imbalan
imbalan bunga
bunga 2%
2% per
per bulan
bulan selama
selama
maksimal
maksimal 2424 bulan
bulan sejak
sejak 12
12 bulan
bulan paska
paska
permohonan
permohonan hingga
hingga penerbitan
penerbitan SKPLB.
SKPLB.
71
Penerbitan SKPPKP (Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran)
Pasal 17C Ayat (1), (4), dan (5)
72
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Paska SKPPKP
74
WP Persyaratan Tertentu Berhak Atas SKPPKPa
Pasal 17D, dan PMK No. 193/ PMK. 03/ 2007 Jo.
PMK No. 54/ PMK. 03/ 2009
WP OP yang tidak melaksanakan usaha atau kegiatan bebas.
●
Peredaran usaha maksimal Rp 4.800.000.000,00.
●
Pajak lebih bayar maksimal Rp 1.000.000,00.
●
Pajak lebih bayar maksimal 0,5% peredaran usaha.
●
Peredaran usaha maksimal Rp 5.000.000.000,00.
●
Pajak lebih bayar maksimal Rp 10.000.000,00.
●
Penyerahan maksimal Rp 400.000.000,00.
●
PPN lebih bayar maksimal Rp 28.000.000,00.
Jika pemeriksaan berujung pada SKPKB, WP dikenai kenaikan 100%.
75
Penagihan, Keberatan, dan Banding
Landasan Hukum:
Pasal 18 s/ d Pasal 27A UU KUP
76
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 Ayat (1)
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Putusan
Peninjauan Kembali
77
Sebab Pengenaan Bunga Penagihan
Pasal 19
Pajak terutang berdasar SKPKB, SKPKBT, SK
Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, atau
Putusan Peninjauan Kembali.
Dikenakan sejak jatuh tempo pembayaran hingga saat pembayaran atau
penerbitan STP.
80
Penagihan dengan Surat Paksa
Pasal 20
Surat Paksa diterbitkan untuk Penagihan seketika dan
menagih pajak akibatdiberikan
Pengecualian STP, melalui penagihan seketika dansekaligus
sekaligusadalah
apabila:tindakan
SKPKB, SKPKBT, SK penagihan pajak yang
Pembetulan, SK Keberatan, dilaksanakan oleh juru sita
Putusan Banding, dan Putusan pajak kepada penanggung
Peninjauan
Penanggung Kembali
pajak yang tidak
Penanggung pajak pajak tanpa menunggu tanggal
Penanggung Penanggung pajak
dibayar
yang berniat sesuai
atau jangka waktu.
mengalihkan barang Badan usaha
jatuh tempo pembayaran .
pajak menyiratkan disita hartanya oleh
akan meninggalkan dimiliki untuk dibubarkan pihak ketiga, atau
Indonesia untuk mengecilkan kegiatan perubahan bentuk
usaha. negara. terancam pailit.
selamanya. usaha.
81
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)
Meliputi:
Orang Pribadi
Badan
Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP.
Orang yang secara nyata berwenang menentukan kebijakan
perusahaan, meskipun bukan pengurus.
82
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)
Negara memiliki hak Hak mendahulu tidak
mendahulu atas barang berlaku atas:
milik penanggung pajak,
akibat tagihan pajak yang
meliputi:
●
Biaya perkara semata mata
●
Pokok pajak. akibat penghukuman
●
Sanksi administrasi, melelang barang.
meliputi: ●
Biaya yang telah dikeluarkan
●
Bunga. untuk menyelamatkan
●
Denda. barang terlelang.
●
Kenaikan.
●
Biaya perkara semata -
mata akibat pelelangan dan
●
Biaya penagihan pajak. penyelesaian warisan.
83
Penyebab Hilangnya Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (4), dan (5)
Jangka waktuhilang
Hak mendahulu dihitung sejak:
setelah
lewatPenerbitan Suratsejak
batas 5 tahun Paksa.
Pemberitahuan
penerbitan Surat Paksa,
STP, SKPKB, SKPKBT,
apabila diberitahukan secara
SK Pembetulan, SK Keberatan,
resmi.
Putusan Banding, atau Putusan
Batas akhir penundaan, apabila
Peninjauan Kembali.
diberikan penundan pembayaran.
84
Daluarsa Penagihan
Pasal 22
Hak
Hak penagihan
penagihan pajak
pajak daluarsa
daluarsa setelah
setelah melampaui
melampaui 55 tahun
tahun sejak:
sejak:
85
Gugatan WP atau Penanggung Pajak
Pasal 23 Ayat (2)
86
Penghapusan Piutang Pajak
Pasal 24, dan PMK No. 68/ PMK.03/ 2012
●
Berlaku atas STP, SKPKB, SKPKBT, Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Surat
Asal Penghapusan
Ketetapan Pajak (SKP), atau Surat Ketetapan
Pajak Tambahan (SKPT).
●
WP tidak dapat diketemukan.
●
Hak penagihan daluarsa.
WP yang piutangnya ●
Dokumen dasar penagihan tidak diketemukan.
Hak penagihan tak dapat dilaksanakan, atas pertimbangan Menkeu.
dihapuskan.
●
●
Khusus WP OP, WP meninggal dunia tanpa warisan.
●
Khusus WP Badan, WP bubar, terlikuidasi, atau pailit.
87
Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (1), (5), (7), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
WP dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Dirjen Pajak atas:
SKPKB
SKPKBT
SKPLB
SKPN
Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga.
88
Syarat Pengajuan Surat Keberatan
Pasal 25 Ayat (2), (3), (4), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
Surat ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Memuat jumlah pajak terutang atau dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP.
Khusus untuk keberatan atas SKP, WP wajib telah membayar minimal sejumlah pajak terutang yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
89
Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (6), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007
Dasar Pemotongan
atau Pemungutan
Pajak.
Dasar
Penghitungan
Rugi.
WP berhak meminta
dan Dirjen Pajak wajib
memberikan
keterangan atas:
Dasar
Pengenaan
Pajak.
90
Penyelesaian Surat Keberatan
Pasal 26 Ayat (1), (2), (3), dan (5)
91
Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
Pasal 25 Ayat (9), dan (10)
Sanksi tidak
berlaku jika WP
mengajukan
permohonan
banding.
Apabila pengajuan keberatan
ditolak atau diterima
sebagian, WP dikenai sanksi
denda 50% dari selisih pajak
terutang berdasar Keputusan
Keberatan dan pajak yang
telah dibayar.
92
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Atas Penyelesaian Keberatan
Koperasi Infiltrasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak
yang masih harus dibayar sebesar Rp 48.500.000,00. Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 23.500.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Dirjen Pajak menerima sebagian keberatan WP dan
menetapkan jumlah pajak yang masih terutang seharusnya sebesar
Rp 43.500.000,00.
94
Pengajuan Banding
Pasal 27
95
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Atas Penyelesaian Banding
PT. Invasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang
masih harus dibayar sebesar Rp 97.500.000,00 Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 50.000.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Putusan Keberatan menetapkan pajak terutang
seharusnya sebesar Rp 73.250.000,00. WP mengajukan banding
dan Putusan Banding menetapkan pajak terutang seharusnya
sebesar Rp 61.500.000,00.
97
Jangka waktu dihitung hingga
Imbalan Bunga Atas Surat Keputusan
Pasal 27A Ayat (1a)
Surat Keputusan Imbalan bunga dihitung
penyebab pajak lebih hingga penerbitan Surat
bayar meliputi: Keputusan, sejak:
●
Surat Keputusan ●
Saat pembayaran
Pembetulan penyebab lebih
●
Surat Keputusan bayar, terkait
Pengurangan
Ketetapan Pajak
SKPKB, SKPKBT,
●
Surat Keputusan atau STP.
Pembatalan Ketetapan
●
Penerbitan SKPN
Pajak atau SKPLB.
98
Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi
Pasal 27A Ayat (2) dan (3), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005
●
Denda (Pasal 14 Ayat (4))
●
Bunga (Pasal 19 Ayat (1))
99
Pembukuan, Pemeriksaan,
& Ketentuan Khusus
Landasan Hukum:
Pasal 28 s/ d Pasal 37A UU KUP
100
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27)
Pembukuan merupakan
proses pencatatan secara
teratur untuk mengumpulkan
Pembukuan ditutup
data dan informasi keuangan dengan penyusunan
yang meliputi: laporan keuangan
Harta.
Kewajiban. yang meliputi:
Modal. Neraca.
Penghasilan dan biaya.
Laporan laba rugi.
Harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa.
101
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
●
WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
●
WP Badan.
●
WP OP yang diizinkan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto (NPPN).
●
WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
102
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)
Mencerminkan
Harus memperhatikan Diselenggarakan di
keadaan atau kegiatan
itikad baik. Indonesia.
usaha sebenarnya.
103
Syarat Perubahan Tahun Buku
atau Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)
●
Tahun buku.
●
Memperoleh persetujuan
●
Metode pembukuan, seperti: Dirjen Pajak.
●
Pengakuan penghasilan dan biaya.
●
Diajukan sebelum dimulainya
●
Penyusutan aset tetap. tahun buku dengan disertai
●
Penilaian persediaaan. alasan perubahan.
104
Pembukuan dalam Bahasa
dan Mata Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012
●
BUT
apabila dilakukan oleh ●
WP terdaftar di bursa efek LN.
●
KIK yang menerbitkan reksadana berdenominasi dollar AS.
WP sebagai berikut: ●
WP yang berafiliasi dengan perusahaan induk di luar negeri.
Memberitahukan secara ●
WP dalam rangka kontrak karya.
tertulis kepada KPP setempat,
apabila dilakukan oleh:
●
WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
105
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007
Pencatatan merupakan
pengumpulan data
secara teratur tentang:
Peredaran atau
Harta dan penerimaan
Kewajiban bruto usaha.
Penghasilan Penghasilan
dikenai PPh bruto dari luar
final. usaha.
Pencatatan dipergunakan
Penghasilan sebagai dasar penentuan
bukan objek
pajak. jumlah pajak terutang.
106
Syarat Pencatatan a
Pasal 28 Ayat (12), dan PMK No. 197/ PMK.03/ 2007 Jo.
PER No. 4/ PJ./ 2009
Jangka waktu pencatatan meliputi 12 bulan, sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.
Didukung dengan dokumen yang menjadi dasar penghitungan yang disimpan minimal untuk jangka 10 tahun.
107
Penyimpanan Buku, Catatan, Dokumen
Pasal 28 Ayat (11)
108
Pemeriksaan
Pasal 1 Angka (25), dan Pasal 29 Ayat (1)
Merupakan
Merupakan serangkaian
serangkaian kegiatan
kegiatan
menghimpun
menghimpun dan dan mengolah
mengolah data,
data,
keterangan,
keterangan, atau
atau bukti
bukti secara
secara
objektif dan profesional berdasar
objektif dan profesional berdasar
standar
standar tertentu,
tertentu, dengan
dengan tujuan:
tujuan:
Melaksanakan tujuan
lain sesuai peraturan
perundangan.
Menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban
perpajakan.
109
Tujuan Lain Pemeriksaan
Penjelasan Pasal 29 Ayat (1)
Pengukuhan atau
Pemberian NPWP
Penghapusan NPWP. pencabutan
secara jabatan.
pengukuhan PKP.
Apabila WP
Pengumpulan bahan Pencocokan data dan
mengajukan
penyusunan NPPN. alat keteranga.
keberatan.
110
Pemenuhan
Kewajiban WP Terperiksa
Pasal 29 Ayat (3), dan (4)
Penyegelan dilakukan
Pemeriksa harus jika:dan memperlihatkan kepada WP terperiksa:
memiliki
WP tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki objek penyegelan.
Tanda pengenal pemeriksa.
WP atau pegawainya tidak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
Surat perintah pemeriksaan.
WP atau kuasa tidak berada di tempat saat pemeriksaan.
112
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (1), dan (4)
Pengurus, bagi WP Badan, atau:
Kurator, khusus untuk WP dinyatakan pailit.
Orang atau badan pelaksana pemberesan, khusus untuk WP dalam pembubaran.
Likuidator, khusus untuk WP dalam likuidasi.
Wali atau pengampu, bagi anak yang belum dewasa atau orang dalam
pengampuan.
113
mungkin dibebani tanggung
jawab.
Tanggung Jawab Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (2)
114
Kuasa Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (3), (3A) dan PMK No. 22/ PMK.03/ 2008
115
Pengungkapan Rahasia oleh Pejabat
Pasal 34
116
Pihak Lain yang Berhak Atas Keterangan Pejabat
atau Tenaga Ahli
●
●
Pihak lain
Pejabat
Nama
Pihak
dariyang
lainWajib
merupakan
berhak
lembaga
pejabatPajak.
bersangkutan
yang
Pasal 34 Ayat (2a), dan KMK No. 539/ KMK.04/ 2000
negara (BPK).
●
● Keterangan
wajib menunjukkan
berwenang
Pejabat yangsurat
melakukan
dari instansi
pemeriksaan
tugas yangkeuangan negara,
menyebutkan:
hendak
pemerintah diketahui.
(BPKP).
meliputi:
117
Lingkup Pejabat Pemberi Keterangan
Pasal 34, KMK No. 510/ KMK.03/ 2007
Direktur DJP
Kepala Kanwil
Kepala KPP
Kepala Kantor
Pemeriksaan dan
Pen yidikan Pajak
Kepala Kantor
Pelayanan PBB
118
Peniadaan Kewajiban Merahasiakan
oleh Pihak Ketiga
Pasal 35
Keterangan atau ●
Permintaan tertulis Menkeu kepada bank.
bukti terkait WP ●
Permintaan tertulis Dirjen Pajak kepada:
yang dikenai ●
Akuntan publik.
pemeriksaan, ●
Notaris.
●
Konsultan pajak.
penagihan, atau ●
Kantor administrasi.
penyidikan pidana ●
Pihak ketiga lain.
perpajakan wajib ●
Sebagai implikasi permintaan tersebut,
kewajiban merahasiakan oleh pihak ketiga
diberikan, ketika menjadi ditiadakan.
terdapat:
119
Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan
Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008
Membatalkan hasil
pemeriksaan berikut
Mengurangkan atau Surat Ketetapan Pajaknya
Mengurangkan atau
menghapuskan sanksi atas pemeriksaan yang
membatalkan
administrasi akibat dilaksanakan tanpa:
Ketetapan Pajak dan
kekhilafan atau bukan Penyampaian Surat
STP yang tidak benar. Pemberitahuan Hasil
karena kesalahan WP. Pemeriksaan.
Pembahasan akhir hasil
pemeriksaan bersama WP.
120
Permohonan WP Atas Pengurangan, Penghapusan,
dan Pembatalan Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008
●
Syarat pengajuan permohonan meliputi:
●
WP tidak sedang mengajukan keberatan.
●
Satu permohonan berlaku untuk satu Ketetapan Pajak.
●
Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ke KPP setempat.
●
WP telah melinasi pajak terutang.
●
Surat permohonan ditandatangani sendiri atau oleh Kuasa.
●
Menyebutkan jumlah pajak terutang menurut WP disertai alasan yang jelas dan meyakinkan.
●
Permohonan dapat diajukan 2 kali, kecuali untuk
permohonan pembatalan Surat Ketetapan Pajak akibat hasil
pemeriksaan, yang hanya dapat diajukan 1 kali.
●
Dirjen Pajak memberikan putusan maksimal dalam
jangka 6 bulan, atau permohonan dianggap diterima.
121
Sanksi Bagi Petugas Pajak
Pasal 36A
Sanksi sesuai peraturan perundangan, apabila:
●
Petugas menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai ketentuan, akibat kelalaian atau kesengajaan.
122
Kode Etik Pegawai Pajak
Pasal 36B
Landasan Hukum:
Pasal 38 s/ d Pasal 44B UU KUP
124
Lingkup Pidana Perpajakan
Pidana
Pengulang
Akibat
an
Kealpaan
Pidana
125
Pidana Akibat Kealpaan WP
Pasal 38, dan Pasal 43 Ayat (1)
WP akibat kealpaannya Pidana dikenakan apabila
dapat menimbulkan perbuatan dilakukan bukan
kerugian negara melalui pertama kalinya, dalam
perbuatan berikut: bentuk:
●
Denda, minimal 1 kali,
maksimal 2 kali pajak
●
Tidak menyampaikan
yang kurang atau
SPT.
tidak dibayar.
●
Menyampaikan SPT ●
Kurungan, minimal 3
secara tidak benar.
bulan, maksimal 1
tahun.
126
Bentuk Pidana Akibat Kesengajaan WP (A)
Pasal 39 Ayat (1)
WP tidak mendaftar untuk
WP menyalahgunakan WP tidak melaporkan
memperoleh NPWP atau
dikukuhkan sebagai PKP. NPWP atau status PKP SPT.
WP memperlihatkan
WP melaporkan SPT WP menolak
buku, catatan atau
secara tidak benar dilakukannya
dokumen palsu atau
atau tidak lengkap. pemeriksaan. tidak sesuai kebenaran.
127
Sanksi Pidana Akibat Kesengajaan WP,
Berikut Pengulangannya (A)
Pasal 39 Ayat (1), dan (2)
Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu tindak pidana.
128
Percobaan Tindak Pidana oleh WP
Pasal 39 Ayat (3)
Percobaan tindak pidana mungkin dilakukan untuk Pihak yang melakukan percobaan akan
tujuan mengajukan permohonan restitusi, dikenai sanksi pidana berupa:
melakukan kompensasi, atau mengkreditkan pajak,
Penjara, minimal 6 bulan, maksimal 2 tahun.
dalam bentuk:
Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak atas
Denda, minimal 2 kali, maksimal 4 kali dari
NPWP dan status PKP. jumlah restitusi termohonkan, kompensasi,
Penyampaian SPT secara tidak benar atau tidak lengkap. atau pengkreditan.
Sanksi berlaku pula bagi wakil, kuasa, dan pegawai WP, atau pihak lain yang
menyuruh, turut serta, mengajurkan, atau membantu percobaan pidana.
129
Pidana Akibat Kesengajaan WP (B)
Pasal 39A
131
Pidana oleh Pejabat
Pasal 41
Secara
Secara sengaja,
sengaja, tidak
tidak menjaga
menjaga
kerahasiaan
kerahasiaan Wajib
Wajib Pajak.
Pajak.
Dikenai
Dikenai pidana
pidana kurungan
kurungan
maksimal
maksimal 22 tahun
tahun dan
dan denda
denda
maksimal Rp 50.000.000,00.
maksimal Rp 50.000.000,00.
Akibat
Akibat kealpaan,
kealpaan, tidak
tidak menjaga
menjaga Atas
Atas aduan
aduan pihak
pihak yang
yang
kerahasiaan
kerahasiaan Wajib
Wajib Pajak.
Pajak. dilanggar kerahasiaannya,
Dikenai
dilanggar kerahasiaannya,
Dikenai pidana
pidana kurungan
kurungan
maksimal
maksimal 11 tahun
tahun dan
dan denda
denda
pejabat
pejabat perpajakan
perpajakan dapat
dapat
maksimal Rp 25.000.000,00.
maksimal Rp 25.000.000,00. dikenai
dikenai pidana
pidana apabila:
apabila:
132
Pidana Bagi Pihak Ketiga (A)
Pasal 41A, 41B, dan 43 Ayat (2)
Pihak ketiga yang sengaja tidak memberi keterangan dan bukti terkait Pihak ketiga yang sengaja mempersulit atau
pemeriksaan, penagihan, dan penyidikan pidana atas suatu WP sesuai
Pasal 35, atau memberi keterangan dan bukti yang tidak benar. menghalangi penyidikan pidana perpajakan.
Dikenai pidana kurungan maksimal 1 tahun dan Dikenai pidana kurungan maksimal 3 tahun dan
denda maksimal Rp 25.000.000,00. denda maksimal Rp 75.000.000,00.
Sanksi berlaku pula bagi pihak yang menyuruh, mengajurkan, atau membantu
pidana oleh pihak ketiga.
133
Pidana Bagi Pihak Ketiga (B)
Pasal 41C
Instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain yang sengaja tidak memberi data dan informasi yang
diminta Dirjen Pajak terkait pemeriksaan, penagihan, dan penyidikan pidana suatu WP (Pasal 35A Ayat (1)).
●
Kurungan maksimal 1 tahun atau denda maksimal Rp 1.000.000.000,00.
Pihak yang sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban Pasal 35A Ayat
(1) oleh instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain tersebut.
●
Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
Pihak yang sengaja tidak memberi data dan informasi dalam proses
penghimpunan oleh Dirjen Pajak (Pasal 35A Ayat (2)).
●
Kurungan maksimal 10 bulan atau denda maksimal Rp 800.000.000,00.
●
Kurungan maksimal 1 tahun atau denda maksimal Rp 500.000.000,00.
134
Penyidikan Pidana Perpajakan
Pasal 1 Angka 31 dan Pasal 44 Ayat (1)
Penyidikan
Penyidikan adalah
adalah
serangkaian
serangkaian tindakan
tindakan yang
yang
dilakukan
dilakukan penyidik untuk
penyidik untuk
mencari dan
mencari dan
mengumpulkan
mengumpulkan buktibukti yang
yang
dapat
dapat membuat
membuat terang
terang
tindak
tindak pidana
pidana perpajakan
perpajakan
dan
dan menemukan
menemukan
tersangkanya.
tersangkanya.
Penyidik adalah
Pejabat PNS tertentu
Ditjen Pajak yang
diberi kewenangan
khusus.
135
Wewenang Penyidik
Pasal 44 Ayat (2)
Menerima, mencari, Meneliti, mencari, dan Meminta keterangan
mengumpulkan dan mengumpulkan keterangan
meneliti keterangan atau terkait WP OP atau Badan atau bukti dari WP OP
laporan. berikut perbuatannya. atau Badan.
Memeriksa buku,
Melakukan Meminta bantuan
catatan, atau
penggeledahan. tenaga ahli.
dokumen lain.
Penyidik Ditjen ●
Tidak cukup bukti.
●
Dicapainya daluarsa.
Tersangka meninggal dunia.
ditemui kondisi:
●
Jaksa Agung, ●
WP telah melunasi jumlah pajak yang kurang atau tidak dibayar,
ditambah sanksi administrasi sebesar 4 kali jumlah tersebut.
atas permintaan ●
●
Penghentian tersebut dilaksanakan untuk kepentingan negara.
Penghentian diputuskan maksimal 6 bulan sejak penerimaan
Menkeu, apabila:
permintaan.
138
Hak dan kewajiban yang Belum Selesai
Pasal II
139
Referensi
140