Anda di halaman 1dari 15

PENGGABUNGAN DAN

PEMISAHAN PENGHASILAN
-----------------------
STATUS KEWAJIAN PERPAJAKAN
SUAMI ISTERI
DAN
IMPILKASINYA DALAM
PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG

1
PASAL 2 AYAT 1
UU KUP

Pasal 2 ayat (1), setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif
dan objektif

wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal


Pajak

yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal


Atau
tempat kedudukan Wajib Pajak
dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

2
PENJELASAN

kewajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap


wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena:
1.hidup terpisah (HB) berdasarkan keputusan hakim atau
2.dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian
pemisahan penghasilan dan harta (PH).

Wanita kawin selain tersebut di atas dapat mendaftarkan diri


untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
atas namanya sendiri agar wanita kawin tersebut dapat
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya (MT).

3
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN
BAGI WANITA KAWIN
Pasal 8 ayat (1) UU PPh

PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA


YANG TELAH KAWIN

DIANGGAP SEBAGAI PENGHASILAN ATAU


KERUGIAN SUAMINYA

Penggabungan tersebut tidak dilakukan dalam hal penghasilan isteri diperoleh


dari pekerjaan sebagai pegawai yang telah dipotong pajak oleh pemberi kerja,
dengan ketentuan bahwa :

1. PENGHASILAN ISTERI TERSEBUT SEMATA-MATA DIPEROLEH DARI


SATU PEMBERI KERJA YANG TELAH DIPOTONG PPh 21 DAN;
2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN USAHA
ATAU PEKERJAAN BEBAS SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA
LAINNYA
4
CONTOH 1

Tahun 2010 Tn. A memperoleh penghasilan neto Rp 100.000.000


Mempunyai istri Ny. B bekerja dg phsl neto Rp 70.000.000

Apabila penghasilan isteri tersebut diperoleh dari satu pemberi kerja


dan telah dipotong pajak oleh pemberi kerja pekerjaan tersebut
tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota
keluarga lainnya

penghasilan neto sebesar Rp70.000.000,00 tidak digabung


dengan penghasilan Tn. A
dan pengenaan pajak atas penghasilan isteri tersebut bersifat final.

5
CONTOH 2

Tahun 2010 Tn. A memperoleh penghasilan neto Rp 100.000.000


Mempunyai istri Ny. A bekerja dg phsl neto Rp 70.000.000
Ny. A juga mempunyai salon dg phsl neto Rp 80.000.000

Tn. A dan Ny A penghasilannya digabung = Rp 250.000.000


Dilaporkan dalam SPT Tahunan Tn. A

Pajak yang dipotong terhadap penghasilan istri


Tidak bersifat final dan dapat dikreditkan
Terhadap pajak yang terhutang

6
SUAMI-ISTRI DIKENAKAN PAJAK
SECARA TERPISAH
Pasal 8 ayat (2) dan (3)

HIDUP BERPISAH MENGADAKAN DIKEHENDAKI OLEH


BERDASARKAN PERJANJIAN ISTERI YG MEMILIH
PUTUSAN HAKIM PEMISAHAN HARTA MENJALANKAN HAK
DAN PENGHASILAN & KEWAJIBAN
SECARATERTULIS PERPAJAKANNYA
SENDIRI
PENGHITUNGAN PKP
DAN PENGENAAN
PAJAKNYA DILAKUKAN
SENDIRI-SENDIRI
PENGHITUNGAN PAJAKNYA
BERDASAR
- Penghasilan Neto suami isteri
digabung
- Besarnya pajak yg harus dilunasi oleh
masing-masing suami-isteri, sebanding 7
dgn Penghasilan Neto
PENGHASILAN ANAK YANG
BELUM DEWASA*
Pasal 8 ayat (4)

DIGABUNG DENGAN
PENGHASILAN ORANG TUANYA

*DARI MANAPUN SUMBERNYA DAN APAPUN


SIFAT PEKERJAANNYA

8
STATUS KEWAJIBAN
PERPAJAKAN SUAMI ISTERI
DAN IMPILKASINYA DALAM
PENGHITUNGAN PAJAK
TERUTANG

02/27/23 9
STATUS
KEWAJIBAN
PAJAK SUAMI KK HB PH MT
ISTERI

PTKP LAPOR
SPT TAHUNAN TK/... K/… K/I/…
WP OP

PTKP UNTUK
PEMOTONGAN K/… TK/… HB/…
PPh PASAL 21

02/27/23 10
PTKP:
PMK 162/PMK.011/2012

Rp24.300.000,- Untuk diri Wajib Pajak


(Rp 2.025.000/bln)

Rp2.025.000,- Tambahan utk WP Kawin


(Rp 168.750/bln)
Tambahan untuk setiap
anggota
Rp2.025.000,- keluarga sedarah semenda
(Rp 168.750/bln) dalam garis keturunan lurus
serta anak angkat yg menjadi
tanggungan sepenuhnya
maksimal 3 orang

penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun kalender


kecuali untuk pegawai yang baru datang dan menetap di Indonesia dalam
bagian tahun kalender, ditentukan berdasarkan keadaan pada awal bulan
dari bagian tahun kalender yang bersangkutan.
TABEL PTKP:
PTKP
MENIKAH TIDAK MENIKAH MENIKAH/ISTRI KERJA

K/0 26.325.000 TK/0 24.300.000 K/I/0 50.625.000


K/1 28.350.000 TK/1 26.325.000 K/I/1 52.650.000
K/2 30.375.000 TK/2 28.350.000 K/I/2 54.675.000
K/3 32.400.000 TK/3 30.375.000 K/I/3 56.700.000

UNTUK PEMOTONGAN PPH Pasal 21

UNTUK PELAPORAN PPh TAHUNAN ORANG PRIBADI

PTKP bagi suami dan isteri yang telah hidup berpisah (HB) diperlakukan
seperti Wajib Pajak tidak kawin (TK), sedangkan tanggungan sesuai
dengan kenyataan sebenarnya yang diperkenankan
PTKP bagi Wajib Pajak yang kawin pisah harta (PH) dan penghasilan
isteri yang menghendaki untuk menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri, (MT) satus PTKP nya adalah K/I
WANITA KAWIN DAN ANAK
BELUM DEWASA

Wanita kawin yang tidak menghendaki untuk


melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakan terpisah dari suaminya dan anak yang
belum dewasa,

harus melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban


perpajakannya menggunakan Nomor Pokok Wajib
Pajak suami atau kepala keluarga.

(pasal 2 ayat 5 PER-20 tahun 2013)

02/27/23 13
WANITA KAWIN DAN ANAK BELUM
DEWASA TERLANJUR PUNYA
NPWP?

1. Wanita yang sebelumnya telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak


dan menikah tanpa membuat perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya;
2. Wanita kawin yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak berbeda
dengan Nomor Pokok Wajib Pajak suami dan pelaksanaan hak
dan pemenuhan kewajiban perpajakannya digabungkan dengan
pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan suami;
3. Anak belum dewasa yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak;

PSL 9 (4) HURUF h, i, j

LAKUKAN PENGHAPUSAN NPWP SECARA JABATAN MELALUI VERIFIKASI


KECUALI WP MENGAJUKAN PERMOHONAN PENGHAPUSAN NPWP
02/27/23 14
PENGHITUNGAN PAJAK DENGAN
STATUS PH DAN MT

1. Penghasilan Neto Suami dan Isteri Digabung


2. PTKP yang dapat diperhitungkan adalah K/I/….
3. Hitung Pajak terutang berdasarkan PKP
gabungan
4. PPh terutang untuk suami/isteri di hitung dengan
metode proporsional berdasarkan perbandingan
penghasilan neto x pajak terutang
5. PPh terutang untuk masing-masing suami atau
isteri tersebut dipindahkan pada SPT Suami/isteri
pada bagian C angka 12 Formulir 1770 atau ke
bagian C angka 9 Formulir 1770 S

02/27/23 15

Anda mungkin juga menyukai