Anda di halaman 1dari 64

KETENTUAN UMUM

DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
( KUP A)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Bersama Anda Membangun Bangsa
PERPAJAKAN DI INDONESIA

Official Assessment System

Menghitung Pajak Sendiri (MPS) UU No. 8 Tahun 1967


Menghitung Pajak Orang (MPO) PP No.11 Tahun 1967

Reformasi Perpajakan 1983

Self Assessment System

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


PERPAJAKAN DI INDONESIA
Sistem Pemungutan Pajak
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada pihak
aparat pajak.
Official Assessment
1983 Wajib pajak bersifat pasif.
System
Hutang pajak timbul setelah dikeluarkan
Surat Ketetapan Pajak oleh aparat pajak.
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada wajib pajak
sendiri.
Self Assessment
1983 Wajib pajak aktif.
System
Pihak aparat perpajakan tidak ikut
campur melainkan hanya mengawasi.
kewenangan untuk menentukan besarnya
pajak terhutang ada pada pihak ketiga
Withholding system yang bukan wajib pajak dan bukan aparat
pajak
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DASAR HUKUM

UU Nomor 6 Tahun 1983

UU Nomor 9 Tahun 1994

KETENTUAN UMUM
DAN UU Nomor 16 Tahun 2000
TATA CARA PERPAJAKAN

UU Nomor 28 Tahun 2007

Perpu Nomor 5 Tahun 2008

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


NPWP dan Pengukuhan PKP
( Pasal 2)

Persyaratan Persyaratan
Subjektif Objektif

persyaratan yang sesuai


WAJIB persyaratan bagi subjek pajak
yg menerima atau memperoleh
penghasilan atau diwajibkan
dengan ketentuan mengenai
subjek pajak dalam UUPPh PAJAK untuk melakukan pemotongan/
pemungutan sesuai dengan
Ketentuan UUPPh

Bukan Pengusaha Pengusaha

NPWP NPWP dan Pengukuhan

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


NPWP dan Pengukuhan PKP ???
WP yang telah memenuhi
persyaratan subjektif dan
objektif

WPOP yang menjalankan paling lama 1 bulan


setelah saat usaha
usaha atau melakukan
Yang wajib pekerjaan bebas
mulai dijalankan
mendaftarkan diri
untuk diberikan WPOP yang tidak
NPWP menjalankan usaha atau paling lama pada
tidak melakukan akhir bulan berikutnya
pekerjaan bebas

WPOP selain WP di
atas

*Berdasarkan PMK Nomor 20/2008

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Pengukuhan PKP
( Pasal 2)

Barang Kena Pajak di dalam Daerah


Pabean
Yang wajib melaporkan
usaha untuk dikukuhkan
sbg PKP adalah
Jasa Kena Pajak di dalam Daerah
Pengusaha yang
Pabean
melakukan penyerahan,
( Kecuali Pengusaha
Kecil )
Ekspor Barang Kena Pajak

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Tempat Pendaftaran
(Pasal 2)

TEMPAT tempat tinggal


PENDAFTARAN
(kantor DJP) tempat kedudukan

tempat kegiatan usaha


menurut keadaan sebenarnya/didasarkan pada
kenyataan
tanpa harus sesuai dengan alamat tempat tinggal
atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha
pada dokumen formal seperti KTP/Paspor

Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan, dan/atau tempat kegiatan usaha WP berada dalam
2 atau lebih wilayah kerja KPP, Dirjen Pajak dapat menetapkan KPP tempat WP terdaftar.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
(Pasal 1 angka 6 UU KUP)

terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9 (sembilan) digit pertama


merupakan Kode Wajib Pajak dan 6 (enam) digit berikutnya merupakan
Kode Administrasi Perpajakan.

01.234.567.8 – 999 . 000


Kode WP Kode KPP Kode cbg
NPWP BAGI WANITA KAWIN
YANG MEMILIKI PENGHASILAN

yg dikenakan pajak secara terpisah krn


Penghasilan isteri hidup terpisah berdasarkan keputusan
digabung dengan hakim / dikehendaki secara tertulis
berdsr kan perjanjian pemisahan
suami penghasilan dan harta;
Selain itu dpt melaksanakan
hak&kewajiban pajak terpisah dr suami

NPWP isteri = NPWP Isteri dan suami


suami masing-masing
memiliki NPWP
TATA CARA PENDAFTARAN

Peraturan Dirjen Pajak Nomor:


Manual PER- 44/PJ/2008
Tanggal 20 oktober 2008

Peraturan Dirjen Pajak Nomor:


PER- 24/PJ/2009
e-Registration
Tanggal 16 Maret 2009
Penerbitan NPWP dan PKP secara Jabatan
(Pasal 2)

WP telah menenuhi persyaratan


objektif dan subjektif namun
tidak mau mendaftar
NPWP dan/atau
pengukuhan PKP
secara Jabatan
Pengusaha yang dikenai PPN
namun tidak melaporkan
usahanya

Kewajiban perpajakan bagi WP tersebut dimulai sejak saat WP memenuhi


persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, paling lama 5 tahun sebelum
diterbitkannya NPWP dan/atau dikukuhkannya sebagai PKP.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


SANKSI
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP
atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

menimbulkan kerugian pada


pendapatan negara

denda 2 – 4 kali jumlah


pidana penjara
pajak terutang yang tidak
6 bulan - 6 tahun atau kurang dibayar
*Berdasarkan Pasal 39 UUKUP

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Penghapusan NPWP
(Pasal 2)

diajukan oleh WP dan/ atau ahli


warisnya
WP badan dilikuidasi karena
Penghapusan penghentian atau penggabungan usaha
NPWP
WP BUT menghentikan kegiatan
usahanya di Indonesia

dianggap perlu oleh Dirjen Pajak

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas


permohonan penghapusan NPWP daiam jangka waktu 6 bulan untuk WPOP atau 12 bulan
untuk WP badan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas


permohonan pencabutan pengukuhan PKP dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal
permohonan diterima secara lengkap.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Pembukuan dan Pencatatan
(Pasal 1 angka 29)

proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

data & informasi keuangan

harta kewajiban
ph & biaya modal

Pembukuan Jumlah Harga Perolehan & Penyerahan Barang/Jasa

laporan keuangan
neraca

laporan laba rugi

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Yg Wajib Pembukuan
(Pasal 28)

WPOP yang melakukan


kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas
WAJIB PEMBUKUAN
WP Badan

PENGECUALIAN:

WPOP yang diperbolehkan


WPOP yang tidak melakukan
menghitung penghasilan neto
kegiatan usaha atau
dengan menggunakan Norma
pekerjaan bebas.
Penghitungan Penghasilan Neto

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Ketentuan-ketentuan Pembukuan
(Pasal 28)

Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan:

memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau


kegiatan usaha yang sebenarnya

menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang


rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menkeu

harus diselenggarakan di Indonesia

diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel


akrual dan stelsel kas

Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus


mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


KETENTUAN MENGENAI PENCATATAN
Pasal 28 UU KUP

(3) harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan


mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya

(4) harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,


angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan
Arti Pencatatan
(Pasal 28)

PENCATATAN
Terdiri atas peredaran atau
data yang dikumpulkan penerimaan bruto
secara teratur ttg dan/atau ph bruto sbg

dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk ph yang


bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
(Bentuk dan tatacara Pencatatan diatur dgn PMK)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Penyimpanan Dokumen Pembukuan

Buku, catatan, 10 tahun


dan dokumen dasar
termasuk hasil pembukuan/
pengolahan data pencatatan
di Indonesia

*Berdasarkan Pasal 28 UUKUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SANKSI-SANKSI

Setiap orang yang dengan sengaja:


memperlihatkan pembukuan atau
pencatatan yang palsu
tidak menyelenggarakan pembukuan
atau pencatatan di Indonesia menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
tidak memperhatikan atau tidak
meminjamkan buku, catatan, atau
dokumen lain
tidak menyimpan buku, catatan, atau dipidana dengan pidana penjara
dokumen yang menjadi dasar 6 bulan - 6 tahun
pembukuan atau pencatatan dan denda 2-4x jumlah pajak
terutang yang tidak/kurang dibayar

*Berdasarkan Pasal 39 UUKUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pengertian SPT
Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan
objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

PPh

SPT Masa PPN (1107,1108, 1111 & 1111 DM)

PPN (Pemungut)
SPT

PPh Badan (1771, 1771$)


SPT Tahunan
PPh OP (1770, 1770S, 1770SS)

*Berdasarkan Pasal 1 UUKUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
Kewajiban Menyampaikan SPT
Benar

Mengisi Lengkap

Jelas

Menandatangani
WP Tempat
terdaftar

Tempat
Menyampaikan
dikukuhkan KPP
Mobil Pajak, Pojok
Tempat lain
Pajak, Drop Box

*Berdasarkan:
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pasal 3 UUKUP
Bersama Anda membangun Bangsa PER-179/PJ/2007
Tempat & Cara Lain Pengambilan SPT

Tempat Pengambilan
SPT

Hardcopy Softcopy

www.pajak.go.id

KPP
*Berdasarkan PMK Nomor 181/PMK.03/2007
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
LAMPIRAN YANG DISYARATKAN
DALAM SPT

WP BADAN WP OP PEMBUKUAN WP OP PENCATAN

- Neraca & Lap. - Neraca & Lap. - Peredaran Bruto


Laba Rugi Laba Rugi - Daft. Susunan
- Daftar Perhit. - Daftar Perhit. Keluarga
Peny. &/ Amort. Peny. &/ Amort. - SSP Psl.29
- Perhit. Kompens - Perhit. Kompens - Surat Kuasa
Kerugian Kerugian
- SSP Psl.29 - Daft. Susunan
- Surat Kuasa Keluarga
- SSP Psl.29
- Surat Kuasa
BENTUK, ISI, DAN
LAMPIRAN SPT
Pasal 3 ayat (6) UU KUP

MENTERI KEUANGAN
MENETAPKAN

BENTUK ISI LAMPIRAN


BERUPA KETERANGAN
DAN ATAU DOKUMEN
benar, lengkap, dan jelas dalam mengisi Surat Pemberitahuan
Pasal 3 ayat (1) UU No.28 Th 2007

berarti

a. Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam


penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya
b. Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
c. Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumberdari objek pajak dan
unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan
SPT Dianggap Tidak Disampaikan
SPT tidak ditandatangani

SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan


dan/atau dokumen yg disyaratkan

SPT LB disampaikan setelah 3 tahun sesudah berakhirnya


Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak, dan WP
telah ditegur secara tertulis

SPT disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan atau


diterbitkan skp

SPT dianggap tidak lengkap atau tidak jelas

*Tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Berdasarkan Pasal 3 dan 4 UUKUP
Bersama Anda membangun Bangsa
SPT Tdk Lengkap/TdkJelas,
Dianggap Tidak Disampaikan

NPWP atau nama atau alamat WP/PKP


tidak dicantumkan dalam SPT Induk

tidak ditandatangani WP/Kuasa/PKP


tidak lengkap
ditandatangani oleh kuasa WP tetapi
/tidak Jelas tidak dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus

SPT Induk yang diisi tidak lengkap

SPT KB tetapi tidak dilampiri SSP

Berdasarkan:
• Pasal 4 UUKUP
• PMK Nomor 185/PMK.03/2007
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
• KEP - 49/PJ/2003
SPT Tdk Lengkap/TdkJelas,
Dianggap Tidak Disampaikan
SPT tidak/kurang disertai dg lampiran pada
Formulir Baku dan/atau Yang Disyaratkan

Terdapat lampiran yang tidak diisi dengan


lengkap

tidak lengkap e-SPT yang hanya menyampaikan


/tidak Jelas SPT Induk tanpa disertai lampiran

Data e-SPT ≠ Data hasil cetakan

Berdasarkan:
• PMK Nomor 185/PMK.03/2007
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • KEP - 49/PJ/2003
SPT Tdk Lengkap/Tdk Jelas,
Dianggap Tidak Disampaikan

Loading atas e-SPT tidak dapat diproses


pada aplikasi SIP

tidak lengkap
/tidak Jelas
e-SPT yang elemen-elemen data nya
tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap

Berdasarkan:
• PMK Nomor 185/PMK.03/2007
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • KEP - 49/PJ/2003
Dikecualikan dari Kewajiban
Penyampaian SPT
Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT adalah WP PPh tertentu

WPOP yang dalam satu Tahun


Pajak menerima/memperoleh
SPT Tahunan PPh WPOP
penghasilan neto < PTKP ( Tdk
Ber NPWP

WPOP yang tidak


menjalankan kegiatan SPT Masa PPh Pasal 25
usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas ( Tdk Ber
NPWP

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Bersama Anda membangun Bangsa
PENELITIAN
Pasal 1 angka 30

SERANGKAIAN
KEGIATAN

MENILAI KELENGKAPAN PENGISIAN SPT dan


LAMPIRANNYA
Termasuk : KEBENARAN PENULISAN dan
PENGHITUNGAN

BERSIFAT
FORMAL
TEMPAT LAIN
UNTUK PENYAMPAIAN SPT
Pasal 5 UU KUP

DIREKTUR JENDERAL
PAJAK

DAPAT MENENTUKAN
TEMPAT LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN SPT
PENYAMPAIAN SPT
Pasal 6 UU KUP jo. KEP- 518 /PJ./2000

Dengan Cara

Disampaikan langsung Disampaikan melalui Kantor Pos


ke KPP/ Kapenpa. secara tercatat

WP menerima tanda Tanda bukti dan tanggal pengiriman


bukti dan dianggap sebagai tanda bukti dan
tanggal penerimaan tanggal penerimaan
Penandatangan SPT
Biasa

Wajib Pajak Stempel

Pihak yang Elektronik


menandatangani
SPT
Kuasa
Wajib Pajak

Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa, surat kuasa khusus harus
dilampirkan pada SPT

*Berdasarkan Pasal 4 UUKUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK *Ps 7 PMK-181/PMK.03/ 2007
Bersama Anda membangun Bangsa
Cara Penyampaian SPT

KPP
Langsung
KP2KP

Cara
Pos
Penyampaian
Jasa Ekspedisi
Cara Lain
e-filling

*Berdasarkan PMK Nomor 181/PMK.03/2007


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
KP. DJP

SPT
SPT
KPP

WP

Kantor
Pos
Konsentrasi
Data Nasional

Perjanjian
Kerjasama
KP.DJP

Provider/ASP

eFiling eFiling

Warnet KPP

KPP
PC-WP
SPT

SPT INDUK

KPP
Wajib
Pajak

Kantor Pos
Batas Penyampaian SPT

BATAS WAKTU

20 hari
SPT Masa setelah akhir Masa
Pajak

3 bulan
SPT Tahunan PPh OP setelah akhir
Tahun Pajak

4 bulan
SPT Tahunan PPh Badan setelah akhir
Tahun Pajak

Perpanjangan (maksimal 2 bulan)

*Berdasarkan Pasal 3 UU KUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
Sanksi Tidak / Terlambat
Menyampaikan SPT

SANKSI
PPN Rp 500 Ribu
SPT Masa
Lainnya

SPT Tahunan PPh OP Rp 100 Ribu

SPT Tahunan PPh Badan Rp 1 Juta

*Berdasarkan Pasal 7 UU KUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
Hak Wajib Pajak
(setelah menyampaikan SPT)

Hak Wajib Pajak

Memperpanjang jangka
paling lama 2 (dua) bulan
waktu penyampaian SPT

• DJP belum melakukan pemeriksaan


Membetulkan SPT yang • Paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa
telah disampaikan penetapan (khusus SPT Rugi/LB)

Sunset Policy

*Berdasarkan Pasal 4, 8 dan 37A UU KUP


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Bersama Anda membangun Bangsa
PENETAPAN DAN KETETAPAN
• Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak.

• Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan


yang disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang
terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

• Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah


pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan tidak benar,
Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang
terutang.
Surat Ketetapan Pajak
(skp)

SKPKB SKPKBT SKPLB SKPN


Berdasarkan hasil pemeriksaan
atau keterangan lain terdapat
Pajak yang tidak atau kurang
bayar Dikenakan sanksi administrasi berupa
Bunga sebesar 2% sebln (max 24 bln).
Dalam Jangka waktu
5 tahun setelah saat •SPT tidak disampaikan dan telah
terutangnya pajak, disampaikan teguran secara tertulis
SKPKB dapat • Berdasarkan hasil pemeriksaan atau
Diterbitkan apabila atau keterangan lain mengenai PPN
atau PPn BM ternyata tidak seharusnya
dikompensasikan
• apabila WP tidak melaksanakan pembukuan
dan/atau pencatatan
Dikenakan sanksi administrasi kenaikan:
 50% dr PPh yg tdk/krg dibayar.
100% dr PPh Potput & PPN/PPn BM yg
tdk/krg dibayar/disetorkan.
S Dalam jangka
Waktu 5 tahun
K Sanksi Administrasi Kenaikan
Ditemukan data baru, Sebesar 100% dari Pajak
termasuk data yang yang Kurang dibayar
P Semula belum
SKPKBT
terungkap
K Setelah Lewat
Waktu 5 tahun
B
Dipidana karena melakukan
Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan
Sanksi Administrasi Bunga
Sebesar 48% dari Pajak
yang Kurang dibayar
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)

Pemeriksaan

Jumlah Kredit Pajak atau Jumlah Pajak yang Dibayar


Lebih Besar Daripada Jumlah Pajak yang terutang,
atau Telah Dilakukan Pembayaran Pajak yang
Seharusnya Tidak Terutang

S K P LB
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)

Pemeriksaan

Jumlah Kredit Pajak atau Jumlah Pajak yang Dibayar


Sama Dengan Jumlah Pajak yang terutang,
atau Pajak Tidak Terutang dan Tidak Ada Kredit Pajak
atau Tidak Ada Pembayaran Pajak

SKPN
Wajib Pajak

Alpa Menyampaikan Melampirkan Keterangan


SPT Yang Tidak Benar

MENIMBULKAN KERUGIAN
PADA KEUANGAN NEGARA

Tidak dikenakan sanksi Pidana

apabila hal tersebut baru pertama kali dilakukan oleh WP dan WP bersedia melunasi
Kekurangan Pembayaran pajak yg terutang berikut sanksi administrasi kenaikan sebesar 200%,
DITETAPKAN MELALUI SKP KB.
(Pasal 13 A UU KUP)
Wajib Pajak dikenakan sanksi
administrasi berupa denda dan/atau
bunga
Sanksi Administrasi
Pengusaha yang dikenakan
Berupa denda
S Pajak berdasarkan UU PPN 1984
dan perubahannya tetapi
tidak melaporkan kegiatan usaha nya Sebesar 2% dari
Untuk dikukuhkan sebagai PKP
T Dasar Pengenaan
Pengusaha yang tidak dikukuhkan
Sebagai PKP tetapi membuat Faktur Pajak
P
Pajak

Pengusaha yang telah dikukuhkan


Sebagai PKP tidak membuat Faktur
Pajak atau membuat Faktur Pajak
tetapi tidak tepat waktu atau tidak
mengisi selengkapnya Faktur Pajak
MEMBAYAR atau MENYETOR
PAJAK yang TERUTANG

Pasal 10 ayat (1)


WAJIB PAJAK MEMBAYAR atau MENYETOR
PAJAK yang TERUTANG
dengan MENGGUNAKAN

SURAT SETORAN PAJAK


ke KAS NEGARA
MELALUI TEMPAT PEMBAYARAN
yang DIATUR DENGAN atau BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
FUNGSI SURAT SETORAN
PAJAK
Pasal 10 ayat (1a)
SURAT SETORAN PAJAK
BERFUNGSI sebagai BUKTI PEMBAYARAN PAJAK

APABILA
TELAH DISAHKAN OLEH PEJABAT KANTOR PENERIMA
PEMBAYARAN YANG BERWENANG
atau APABILA
TELAH MENDAPATKAN VALIDASI,

yang KETENTUANNYA DIATUR DENGAN atau


BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NTPN : NOMOR TANDA PENERIMAAN NEGARA
KEPASTIAN DAN JAMINAN HUKUM
SPT

PAJAK YANG DILAPORKAN DALAM SPT

DALAM JANGKA WAKTU


5 TAHUN
TIDAK DITERBITKAN SKP

MENJADI PASTI
SKPKB
dapat diterbitkan dalam j.w. > 5 tahun
dalam hal :
Wajib Pajak dipidana di bidang perpajakan
atau pidana lainnya berdasarkan putusan
Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap

ditambah sanksi
BUNGA 48 %
SPTLB (17B)
dengan permohonan dalam SPT
(Selain WP sebagaimana dalam Pasal 17)

DIPERIKSA

SKPKB SKPN SKPLB


diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan
Sejak permohonan diterima secara lengkap

KETENTUAN 12 BULAN TIDAK BERLAKU TERHADAP


WAJIB PAJAK YANG SEDANG DILAKUKAN
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN ( PENYIDIKAN)
SPT LB
dengan permohonan dalam SPT
(Pasal 17 B)

LEBIH DARI 12 BULAN


TIDAK ADA KEPUTUSAN

DITERBITKAN DALAM DITERBITKAN LEWAT


WAKTU PALING LAMBAT JANGKA WAKTU 1 BULAN
1 BULAN
SKPLB = SPT
SKPLB = SPT
DITAMBAH
IMBALAN BUNGA
2 % SEBULAN
SAMPAI SAAT DITERBITKAN
SKPLB
Pemeriksaan Bukti Permulaan
(Pasal 17 B)

dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan penyidikan


dan penuntutan tindak pidana
penyidikan, tetapi tidak di bidang perpajakan, tetapi
Tidak dilanjutkan dilanjutkan dengan diputus bebas/ lepas dari segala
tuntutan hukum berdasarkan
dengan Penyidikan penuntutan tindak putusan pengadilan yang telah
pidana di bidang mempunyai kekuatan
perpajakan hukum tetap

KEPADA WAJIB PAJAK DITERBITKAN SKPLB

DITAMBAH

IMBALAN BUNGA 2% PERBULAN,


PALING LAMA 24 BLN
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)

Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT

WP DENGAN KRITERIA
TERTENTU (17D)

PPh PPN Tidak


menghendaki
Jangka Waktu Jangka Waktu
SKPPKP
3 bulan 1 bulan

Diproses sesuai dengan


Pasal 17 B
Diterbitkan SKPPKP ( Pemeriksaan Bukti
Permulaan/Penyidikan )
Kriteria WP yang dapat diberikan
SKPPKP ( 17 D)
WP YANG :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT
2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK ( KECUALI YANG MEMPUNYAI IZIN
UNTUK MENUNDA ATAU MENGANGSUR )
3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR
4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT , HARUS DENGAN PENDAPAT
WAJAR TANPA PENGECUALIAN ( 3 TAHUN BERTURUT-TURUT )

PENETAPAN WAJIB PAJAK PATUH


BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU 2 TAHUN KALENDER
WP DENGAN KRITERIA TERTENTU

SETELAH DITERBITKAN SKPPKP

DAPAT DIPERIKSA
DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN

SKPKB

DITAMBAH SANKSI
KENAIKAN 100 %
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)

Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT

WP DGN PERSYARATAN
TERTENTU (17D) kriteria
WP

PPh PPN
Jangka Waktu Jangka Waktu
3 bulan 1 bulan

Diterbitkan SKPPKP
WP DENGAN SYARAT TERTENTU

SETELAH DITERBITKAN SKPPKP

DAPAT DIPERIKSA
DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN

SKPKB

DITAMBAH SANKSI
KENAIKAN 100 %
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG
SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
(Pasal 17 ayat (2))

DAPAT DIMINTA KEMBALI OLEH WAJIB PAJAK

meliputi Wajib Pajak badan dan orang pribadi


termasuk orang pribadi yang belum memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak

MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN


Permohonan
ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG
SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
(Pasal 17 ayat (2) jo PMK 190/2007)

PENELITIAN
3 BULAN BERKAS PERMOHONAN DITERIMA LENGKAP

TIDAK TERDAPAT PEMBAYARAN TERDAPAT PEMBAYARAN PAJAK


PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK
YANG SEHARUSNYA TIDAK
TERUTANG
TERUTANG

WAJIB PAJAK
DIBERITAHUKAN SECARA SKPLB
TERTULIS

Anda mungkin juga menyukai