&
TATA CARA PERPAJAKAN
ASSESMENT
OFFICIAL
Pendaftaran
Pendaftaran
SELF ASSESMENT
(NPWP-
(NPWP-NPPKP)
NPPKP) Penetapan
FISKUS
(SKP)
Pembukuan/
Pembukuan/
Pencatatan
Pencatatan
Keberatan
Pembayaran
Pembayaran (SSP)
(SSP) Banding BPP
( Badan Peradilan Pajak
Pelaporan
Pelaporan
(SPT)
(SPT) Kasasi MA
( Mahkamah Agung )
NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK)
WAJIB PAJAK
MELIPUTI
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN KOMANDITER
PERSEROAN LAINNYA
Wilayah Wilayah
tempat tempat
kedudukan KANTOR tinggal
PELAYANAN
PAJAK /
ONLINE
Pasal 2
Syarat subjektif adalah bahwa ia adalah subjek pajak di Indonesia.
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan
yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia.
TANDA IDENTITAS
PENGENAL WAJIB
DIRI PAJAK
DALAM MELAKSANAKAN
HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Wanita Kawin
kewajiban perpajakan
digabung dgn orang tuanya
Pasal 2
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Warisan Yang Belum terbagi
menggunakan
diwakili oleh
Pasal 3
Pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
Warisan Belum Terbagi menggunakan NPWP dari Wajib Pajak orang
pribadi yang meninggalkan warisan tersebut.
Pendaftaran diri oleh wakil dilakukan paling lama pada akhir bulan
berikutnya setelah Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan
warisan tersebut meninggal dunia
Struktur Penomoran NPWP (SE Nomor 44 Tahun 2015):
1) NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
2) NPWP diberikan kepada Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan.
3) NPWP diberikan oleh:
1) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal, tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau
2) KPP sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
4) NPWP terdiri atas 15 (lima belas) digit dan merupakan satu
kesatuan utuh, dengan penjelasan sebagai berikut:
1 2 . 3 4 5 . 6 7 8 - 9 . 10 11 12 . 13 14 15
BARANG JASA
KENA KENA
PAJAK PAJAK
Berdasarkan pasal 2 ayat 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara Perpajakan, bagi wajib pajak yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif dan
belum mendaftarkan diri maka Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Nomor Pokok Wajib
Pajak dan/atau mengukuhkan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan, terkait Kewajiban
perpajakan bagi Wajib Pajak yang diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau yang
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan dimulai sejak saat Wajib Pajak
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, paling lama 5 (lima) tahun sebelum diterbitkannya Nomor Pokok Wajib
Pajak dan/atau dikukuhkannya sebagai Pengusaha Kena Pajak
PENGHAPUSAN NPWP
Pasal 2 ayat (6)
Catatan:
Dirjen Pajak Pemeriksaan
dapat juga
untuk
penerbitan
NPWP secara
jabatan
WP
TERTEN
Pemeriksaan TU
Penghapusan NPWP
dan/atau Pencabutan
Pengukuhan PKP
PMK-147/PMK.03/2017, PER - 04/PJ/2020
KEPUTUSAN atas PERMOHONAN
PENGHAPUSAN NPWP
Pasal 2 ayat (7)
PEMERIKSAAN
HARUS MEMBERIKAN KEPUTUSAN ATAS PERMOHONAN
PENGHAPUSAN NPWP DALAM JANGKA WAKTU
6 BLN 12 BLN
WP OP WP BADAN
PERMOHONAN
JABATAN
WP
PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN 6 BLN
SPT (SURAT PEMBERITAHUAN)
SPT
PASAL 1 ANGKA (10), (11), DAN (12)
Merupakan surat yang digunakan WP untuk melaporkan
penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban.
20 hari PPh Pasal 22 atas penyerahan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas kepada penyalur/agen
atau industri yang dipungut oleh Wajib Pajak badan yang bergerak dalam bidang produksi
setelah bahan bakar minyak, gas, dan pelumas
Akhir PPh pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh Wajib Pajak badan tertentu sebagai
Pemungut Pajak
Masa Pajak PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu Surat
Pemberitahuan Masa
Pembayaran masa selain PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan
beberapa masa pajak dalam satu Surat Pemberitahuan Masa
Batas Waktu Penyampaian SPT
PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri
PPN yang terutang atas pemanfaatan BKP tidak berwujud
dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean harus disetor oleh orang
pribadi atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud
paling lama
dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean
akhir bulan PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
berikutnya Bendahara Pemerintah atau instansi Pemerintah yang ditunjuk
setelah
Akhir
PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
Masa Pajak Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah atau instansi
Pemerintah yang ditunjuk
Jika hari libur hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional
termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan
Umum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari
kerja berikutnya
Tempat menggunakan Surat Setoran Pajak ( E Billing ) ke kas negara
Pembayaran melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan
dilakukan di Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan
SANKSI DAN DENDA YANG TERKAIT
DENGAN PEMBAYARAN PAJAK DAN
PELAPORAN PAJAK
DISAMPAIKANNYA SPT
PASAL 7 AYAT (1)
Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
UU CIPTA
KERJA
PASA
Pasal 9 ayat (2a) L
Besaran sanksi administrasi berupa bunga per bulan dengan tarif tetap sebesar
2%.
POKOK
ILUSTRASI BESARAN SANKSI ADMINISTRASI – UU KUP
PERUBAHAN
Apabila Menteri Keuangan menetapkan
Formula Besaran Tarif suku bunga acuan pada bulan April 2021
Sanksi: sebesar 4,96%; dan
terdapat jumlah kurang bayar sebesar
Rp1.000.000
Sanksi /
Uplift Jenis Sanksi
Bulan
Self Assessment
+0%
Sanksi bunga KMK 0,41% Bunga penagihan (Ps.19(1)) Kurang Bayar (KB)
Besaran Sanksi (Rp) Rp4.133 Angsuran/penundaan bayar penundaan SPT Tahunan
(Ps.19(2)) (Ps.19(3))
Self Assessment
+5%
Sanksi bunga KMK 0,83% Pembetulan SPT (Ps.8(2);(2a)) Pajak tidak/kurang dibayar
Terlambat bayar (Ps.9(2a); akibat salah tulis/hitung atau
Besaran Sanksi (Rp) Rp8.300
(2b)) PPh tahun berjalan (Ps.14(3))
Self Assessment
+10%
Sanksi bunga KMK 1,25% Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT (Ps.8(5))
Besaran Sanksi (Rp) Rp12.46
POKOK ILUSTRASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI
PERUBAHAN PERPAJAKAN (UPLIFT + 5%)