Anda di halaman 1dari 66

OVERVIEW PAJAK

Bramastya Datum Alwi 12030119210004


Maulana Ihsan Yusufi 12030119210006
MATERI OVERVIEW PAJAK
PENGANTAR PAJAK
1.1 Pengertian & fungsi pajak, asas-asas pemungutan pajak. Jenis pajak,cara
pemungutan pajak, sistem pemungutan pajak

NPWP
1.2 Fungsi NPWP, kewajiban mendaftarkan diri, tempat pendaftaran, tata cara
pendaftaran,penghapusan NPWP, WP pindah KPP, jangka waktu pendaftaran
NPWP dan pelaporan pengukuhan PKP

PEMBAYARAN PAJAK & PELAPORAN PAJAK


1.3 Batas warktu pembayaran & pelaporan,tempat pembayaran,
pemindahanbukuan (Pbk)

SURAT PEMBERITAHUAN
1.4 Fungsi surat pemberitahuan, tempat pengambilan SPT, jangka waktu
penyampaian SPT, penundaan SPT tahunan/perpanjangan penyampaian SPT
tahunan, pembetulan SPT tahunan, WP yang dikecualikan dari penyampaian
SPT, sanksi pajak yang terkait dengan penyampaian SPT
MATERI OVERVIEW PAJAK
SANKSI PERPAJAKAN
1.5 Sanksi administrasi berupa bunga, sanksi administrasi berupa kenaikan, sanksi
administrasi berupa denda, sanski pidana

PEMBUKUAN & PENCATATAN


1.6 Yang wajib pembukuan, yang wajib pencatatn, norma penghitungan

PEMERIKSAAN PAJAK
1.7 Tujuan pemeriksaan, jenis pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan,
pemeriksaan ulang & perluasan pemeriksaan

SURAT TAGIHAN PAJAK & SURAT KETETAPANN PAJAK


1.8 Surat tagihan pajak (SPT), surat ketetapan Pajak
MATERI OVERVIEW PAJAK
1.9 PEMBAYARAN UTANG PAJAK

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK


1.10 Pembetulan (pasal 16 UU no 16 th 2009), keberatan (pasal 25 & 26 UU no 16
th 2009), pengurangan & pembatalan (pasal 36 UU no 16 th 2009)

PENGADILAN PAJAK
1.11 Pengertian dalam pengadilan pajak, wewenang pengadilan pajak, tata cara
mengajukan banding dan gugatan, putusan pengadilan pajak, peninjauan
kembali

PENAGIHAN PAJAK
1.12 Surat tagihan pajak (SPT), surat ketetapan Pajak
1.1
PENGANTAR PAJAK
Pengertian & fungsi pajak, asas-asas pemungutan pajak. Jenis pajak,cara
pemungutan pajak, sistem pemungutan pajak
Pengertian & Fungsi Pajak
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
UU dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang
langsung dapat ditunjukkan dan digunkan untuk
membayar pengeluaran umum

Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani


Pajak adalah iuran kepada negara terutama oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali,yang langsung
dapat di tunjuk, yang digunanya adalah untuk
membiayayi pengeluaran umum berhubung dengan
tugas negara menyelenggarakan pemerintahan.
KESIMPULAN ARTI PAJAK
Pajak dipungut Dalam penerapannya Pajak dipungut untuk
berdasarkan UU atau bersifat dapat dipaksakan membiayai pengeluaran-
peraturan pelaksanaanya pengeluaran pemerintah

1 2 3 4 5

Tidak ada tiimbal balik Dipungut oleh negara /


secara langsung bagi pemerintah baik pusat
yang membayarnya maupun daerah
FUNGSI PAJAK
FUNGSI
PENERIMAAN FUNGSI MENGATUR
(BUDGETAIR) (REGULEREN)
PAJAK MERUPAKAN PAJAK BERFUNGSI
SUMBER DANA UNTUK SEBAGAI ALAT UNTUK
PEMBIAYAAN / MENGATUR ATAU
PENGELUARAN MELAKSANAKAN
PEMERINTAH BAIK KEBIJAKAN DI BIDANG
PENGELUARAN RUTIN EKONOMI DAN SOSIAL
ATAU PENGELUARAN
PEMBANGUNAN
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK

EQUALITY
Keseimbangan berdasarkan kemampuan

CERTAINTY
kepastian

CONVINIENCE OF PAYMENT
Saat dan waktu yang tepat

EFFICIENCY
You can simply impress your audience and add
a unique zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
TINJAUAN ASPEK HUKUM

HUKUM PAJAK
MATERIIL HUKUM PAJAK
FORMAL
1. UU PPN 1. UU Pengadilan Pajak
2. UU PPh 2. UU PPSP
3. UU PBB 3. UU KUP
4. UU Perelohan Hak
atas Tanah dan
Bangunan
5. UU Bea Materai
JENIS PAJAK

Menurut a. Pajak Langsung : contoh : PPh


1 Sifatnya b. Pajak Tidak Langsung : contoh : PPN

a. Pajak subyektif : contoh: PPh


Menurut
2 Objeknya b. Pajak Objektif : contoh : PPN

Menurut Siapa a. Pajak Pusat


3 Pemungutnya b. Pajak Daerah
CARA PEMUNGUTAN PAJAK
STELSEL NYATA

STELSEL FIKTIF

STELSEL CAMPURAN

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK


Official assesment system

Self assesment system

Withholding system
1.2

NPWP
Fungsi NPWP, kewajiban mendaftarkan diri, tempat pendaftaran,
tata cara pendaftaran,penghapusan NPWP, WP pindah KPP,
jangka waktu pendaftaran NPWP dan pelaporan pengukuhan PKP
FUNGSI NPWP
DIPERGUNAKAN UNTUK
MENJAGA KETERTIBAN
SEBAGAI SARANA DALAM DALAM PEMBAYARAN
ADMINISTRASI PAJAK DAN
PERPAJAKAN PENGAWASAN
FUNGSI
PAJAK

UNTUK MENDAPATKAN
PELAYANAN DARI
INSTANSI TERTENTU DIPERGUNAKAN UNTUK
YANG MEWAJIBKAN SEMUA HAL YANG
UNTUK MENCANTUMKAN BERHUBUNGAN DENGAN
NPWP DALAM SETIAP DOKUMEN PERPAJAKAN
DOKUMEN YANG
DIWAJIBKANYA
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI
WP BADAN Mendaftarkan diri pada KPP/KP4 dimana badan
1 tersebut berkedudukan

WP PERSEORANGAN Mendaftarkan diri pada KPP/KP4 dimana badan


2 tersebut berkedudukan

BENTUK USAHA TETAP Mendaftarkan diri pada KPP bdan dan orang asing
3 (BUT)

Mendaftarkan diri pada KPP/KP4 dimana


CABANG DARI ORANG
4 PRIBADI / BADAN orang/badan tersebut melakukan kegiatan

PENGUSAHA KENA Orang pribadi/badan yang kegiatan usahanya


5 PAJAK menghasilkan barang, mengimport barang,
mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan dll
TEMPAT PENDAFTARAN

Dilakukan di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal (orang


pribadi), tempat kedudukan (Badan) atau tempat kegiatan usaha WP
bersangkutan

Untuk orang pribadi yang memiliki rumah dua atau lebih maka
ditentukan berdasarkan pusat kepentingan pribadi dan ekonomi
dilakukan. Jika tempat pusat kepentingan pribadi dan ekonomi tidak
dapat ditentukan maka dilihat tempat orang pribadi yang lebih lama
ditinggali
TATA CARA
PENDAFTARAN
NPWP

MARI KITA BUKA MODUL HALAMAN 5 


LAMPIRAN FORM PENDAFTARAN

WP orang
WP orang pribadi pribadi dengan
tidak usaha WP badan
menjalankan 1. FC KTP /
usaha KK (WNI)
1. FC KTP/ KK 2. Paspor + 1. FC akte pendirian
(WNI) surat 2. FC KTP/KK (WNI)
2. Paspor + keterangan 3. Surat keterangan
surat tempat tempat usaha
keterangan tinggal 4. Surat persetujuan
(WNA) 3. Surat penanaman modal
keterangan asing dari BKPM
tempat untuk WP PMA
usaha
LAMPIRAN FORM PENDAFTARAN

Bendaharawan Cabang / orang pribadi


Joint Operation
sebagai WP pengusaha tertentu
Pemungut / 1. FC perjanjian
Pemotong kerjasama dari JO Jika WP (OP / Badan)
1. FC surat 2. FC NPWP anggota membuka cabang lain di
penunjukan JO lokasi yang berbda dengan
sebagai 3. FC KTP/KK (WNI) tempat tinggal maka :
bendaharawan 4. Paspor + surat ket 1. Desentralisasi
2. FC KTP tempat tinggal 2. Pemusatan pelaporan
bendaharawan (WNA) dari salah PPN
satu pengurus JO Dengan melampirakan FC
aktif surat keterangan terdaftar
kantor pusat / domisili
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
PENDAFTARAN

NPWP dan surat keterangan terdaftar = 1 hari sejak persyaratan


pendaftaran diterima lengkap

Surat pengukuhan pengusaha kena pajak = 3 hari sejak pelaporan


diterima lengkap

NPWP, Surat keterangan terdaftar dan surat pengukuhan pengusaha


kena pajak = 3 hari kerja sejak formulir pendaftaran diterima lengkap
PENGHAPUSAN NPWP
Bagi WP orang pribadi yang WP badan yang telah
meninggal dunia dan tidak dilikuidasi secara resmi
meninggalkan warisan berdasarkan ketentuan
syaratnya : peraturan perundang-
undangan yang berlaku,
Adanya pemberitahuan tertulis syaratnya
dari ahli waris yang dilengkapi
dengan fotokopi akte kematian Adanya akte pembubaran atau
neraca likuidasi
Wanita kawin tidak dengan
perjanjian pemisahan harta &
penghasilan, syaratnya : BUT yang karena sesuatu hal
kehilangan statusnya sebagai
Fotokopi surat nikah atau akte BUT, syaratnya :
perkawinan
Adanya surat atau dokumen lain
yang mendukung hal tersebut
Warisan yang belum terbagi
dalam kedudukan sebagai
subyek pajak sesudah WP orang pribadi lainnya yang
selesainya pembagian, tidak memenuhi syarat sebagai
syaratnya : WP berdasarkan Laporan Hasil
Pemeriksaan Lapangan
Adanya surat pernyataan dari
ahli waris
TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

a. WP mengajukan permohonan pencabutan PKP


b. Permohonan tersebut diajakukan setelah lewat jangka 3 bulan setelah akhir tahun
pajak
c. Pencabutan PKP ini dilakukan dalam hal :
- PKP pindah ke KPP lain
- PKP bubar atau likuidasi
- PKP tidak memenuhi syaraat lagi sebagai KPP
- PKP yang jumlah peredarannya dalam satu tahun pajak tidak melebihi batasan
pengusaha kecil PPN
d. Telah dilakukan PSL
e. DJP harus memberikan keputusan dalam jangka waktu tiga bulan sejak permohonan
diterima
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP & PELAPORN
PENGUKUHAN PKP

WP ORANG PRIBADI YANG Paling lama 1 bulan setelah usaha dimulai


1 MENJALANKAN USAHA
Jika dalam 1 bulan / masa pajak dapat penghasilan yang
WP ORANG PRIBADI YANG melebihi PTKP setahun wajib mendaftarkan diri, paling
2 TIDAK MENJALANKAN USAHA
lambat pada akhir bulan berikutnya

WP ORANG PRIBADI Dapat mengajukan NPWP


3 YANG PENGHASILAN
DIBAWAH PTKP
Wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
WP ORANG PRIBADI
4 YANG MENJALANKAN sebagai PKP
USAHA & WP BADAN
WP sebagai • Memilih sebagai PKP wajib mengajukan
5 pengusaha kecil pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai
PKP
• Paling lambat akhir masa pajak berikutnya
1.3
PEMBAYARAN PAJAK & PELAPORAN PAJAK
Batas warktu pembayaran & pelaporan,tempat pembayaran,
pemindahanbukuan (Pbk)
TEMPAT PEMBAYARAN

Untuk fiskal LN, di loket


Bank yang ditunjuk oleh
pembayaran di
Kantor pos & giro Direktorat Jendral
pelabuhan
Anggaran
keberangkatan
Dasar pemindahbukuan (Pbk)
- Adanya kelebihan pembayaran pajak yang besarnya dinyatakan dalam Surat Keputusan
Kelebihan Pembayaran Pajak (SKKPP)

Telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang yang besarnya dinyatakan
dalam SKKPP

Adanya surat keputusan lain yang menyebabkan timbulnya kelebihan pembayaran pajak (SK
Keberatan, SK Peninjauan kembali)

Adanya pembayaran yang lebih besar dari pajak terutang dalam surat ketetapan pajak yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak

Adanya pemberian bunga terhadap WP akibat keterlambatan pengembalian kelebihan


pembayaran pajak

Adanya kesalahan mengisi SSP baik yang menyangkut WP sendiri maupun WP lain

Adanya oemecahan setoran pajak yang berasal dari 1 SSP menjadi beberapa jenis pajak atau
setoran dari beberapa WP
TATA CARA PBK
Dilampirkan secara tertulis
dengan melampirkan SSP
Diajukan ke kepala KPP asli, Pemberitahuan Impor
yang berwenang Barang (PIB) asli dalam hal
melaksanakan PBK impor,
FUNGSI
PAJAK

UNTUK MENDAPATKAN
PELAYANAN DARI
INSTANSI TERTENTU DIPERGUNAKAN UNTUK
YANG MEWAJIBKAN SEMUA HAL YANG
UNTUK MENCANTUMKAN BERHUBUNGAN DENGAN
NPWP DALAM SETIAP DOKUMEN PERPAJAKAN
DOKUMEN YANG
DIWAJIBKANYA
1.4
Surat Pemberitahuan (SPT)
Fungsi SPT :

• Bagi WP PPh adalah untuk melaporkan,


mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang
• Bagi PKP adalah untuk mempertanggungjawabkan
perhitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya
terutang
Penundaan Penyampaian SPT Tahunan/Perpanjang Penyampaian SPT
Tahunan

Syarat Pemberitahuan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT


Tahunan Pajak Penghasilan :

•Pemberitahuan diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan


PPh berakhir dengan menyebutkan alasan-alasannya
•Menyampaikan perhitungan sementara pajak penghasilan yang terutang dan
dilampiri Laporan Keuangan sementara tahun pajak
•Melampirkan bukti pelunasan atas kekurangan pajak yang terutang apabila
menurut perhitungan sementara kurang bayar
•Pemberitahuan menggunakan formulir 1770Y (OP)/1771Pemberitahuan
diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh berakhir
dengan menyebutkan alasan-alasannya
•Menyampaikan perhitungan sementara pajak penghasilan yang terutang dan
dilampiri Laporan Keuangan sementara tahun pajak
Sanksi Perpajakan

Sanksi
Administrasi

Bunga Kenaikan Denda


Pembukuan dan Pencatatan SPT
Pada pasal 1 ayat (29) UU KUP, diartikan bahwa Pembukuan adalah suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Sedangkan Pencatatan pada pasal 28 ayat (9) UU KUP yaitu pengumpulan data yang
dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan
bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang
bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final.
1.7
PEMERIKSAAN PAJAK
Tujuan pemeriksaan, jenis pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan,
pemeriksaan ulang & perluasan pemeriksaan
Definisi Pemeriksaan Pajak

Berdasarkan Pasal 1 angka 25 pada Undang-Undang Ketentuan


Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), dijelaskan bahwa
pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif
dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Tujuan pemeriksaan pajak
Surat Pemberitahuan menunjukan kelebihan pembayaran pajak, temasuk yang
telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak;

Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan menunjukan rugi;

Surat pemberitahuan tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang
telah ditetapkan

Surat pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Dirjen
Pajak

Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban penyampaian surat


pemberitahuan yang tidak dipenuhi
Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan;

Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak

Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Wajib pajak mengajukan keberatan;

pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto

pencocokan data dan atau alat keterangan

penentuan WP berlokasi didaerah terpencil

penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk tujuan lain


selaian tujuan di atas
Jenis
Pemeriksaan

Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Wajib Pajak
Rutin Khusus Bukti Permulaan Tahun Berjalan
Lokasi
Ruang
Lingkup
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor
Pemeriksaan
Ulang dan
Perluasan
Pemeriksaan

Pemeriksaan
Ulang

Perluasan
Pemeriksaan
1.8
SURAT TAGIHAN PAJAK & SURAT
KETETAPANN PAJAK
Surat tagihan pajak (SPT), surat ketetapan Pajak
Surat Tagihan Pajak (STP)
Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan penagihan pajak dan
atau sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga. STP mempunyai
kekuatan hokum yang sama dengan surat ketetapan pajak.

Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang


terutang menurut SPT Wajib Pajak;

Sarana untuk mengenakan sanksi


Fungsi
berupa bunga atau denda

Sarana untuk menagih pajak.


Sebab diterbitkannya STP
• Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;
• berdasarkan penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak
sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung;
• Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga;
• Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak membuat
faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu;
• Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak mengisi faktur
secara lengkap;
• PKP melaporkan faktur tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak;
• PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian pajak
masukan.
Sanksi dalam STP:
Sanksi administrasi berupa denda Rp 50.000

Sanksi administrasi berupa denda 2%

Sanksi administrasi berupa bunga dalam hal Wajib Pajak


membetulkan sendiri SPTnya

Sanksi administrasi berupa bunga apabila Wajib Pajak


terlambat/ tidak membayar pajak yang sudah jatuh tempo
pembayarannya

Sanksi administrasi berupa bunga pasal 19 ayat (3

Sanksi administrasi berupa bunga atas pajak penghasilan


dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar
Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, SKP Nihil, Atau SKP Lebih Bayar.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan Besarnya Jumlah Pokok
Pajak, Jumlah Kredit Pajak, Jumlah Kekurangan Pembayaran Pokok Pajak,
Besarnya Sanksi Administrasi, dan Jumlah Pajak Yang Masih Harus Dibayar.

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)


SKPLB adalah surat ketetapan pajak (SKP) yang menentukan jumlah kelebihan
pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang
terutang atau seharusnya tidak terutang.
SKPLB diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau
pajak tidak terutang atau tidak ada kredit pajak. SKPKN diterbitkan
berdasarkan hasil pemeriksaan.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)


SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas
jumlah pajak yang telah ditetapkan (dalam surat ketetapan pajak yang telah
diterbitkan sebelumnya).

Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak (pasal 36 ayat (1)


UU KUP) (lebih lanjut dibahas di penyelesaian sengketa pajak)
1.9
PEMBAYARAN UTANG PAJAK
Pada dasarnya pembayaran utang pajak yang timbul karena
diterbitkannya STP atau surat ketetapan pajak berupa
SKPKB/SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan/Surat Keputusan
Keberatan/Keputusan Banding yang hasilnya menimbulkan
adanya pajak yang masih harus dibayar harus dilunasi paling
lambat 30 hari dari tanggal terbit STP/SKPKB/SKPKBT atau surat
keputusan keberatan/banding tersebut, serta utang pajak yang
timbul karena kekurangan pembayaran PPh yang masih harus
dibayar (PPh Pasal 29) dalam SPT Tahunan PPh harus dibayar
paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah berakhirnya tahun
pajak.
Namun kepada WP masih diberikan kesempatan untuk dapat mengangsur atau
menunda pembayaran utang pajak tersebut, yaitu:

Pajak yang masih harus dibayar Kekurangan


dalam STP, SKPKB, SKPKBT, pembayaran PPh
Surat Keputusan Pembetulan/
Surat Keputusan Keberatan/ pasal 29 dalam
Keputusan Banding yang hasiln SPT Tahunan
ya menimbulkan adanya pajak PPh
yang masih harus dibayar;
Yang dapat mengajukan
permohonan adalah

WP yang mengalami
kesulitan likuiditas

WP yang mengalami
keadaan di luar
kekuasannya

Tidak mempunyai utang


pajak yang telah jatuh
tempo
TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN
ANGSURAN ATAU PENUNDAAN
Diajukan secara tertulis kepada Ka KPP dimana WP terdaftar sebagai WP dan diajukan
dalam jangka waktu 15 hari sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran utang pajak
berakhir disertai dengan alasan dan jumlah pembayaran pajak yang dimohon
diangsur/ditunda dengan dilampiri bukti-bukti yang menguatkan alasan permohonan
tersebut

Bersedia memberikan jaminan yang besarnya ditetapkan berdasarkan pertimbangan


Kepala Kantor Pelayanan Pajak, kecuali apabila Kepala Kantor Pelayanan Pajak
menganggap tidak perlu. Bentuk jaminan dapat berupa bank garansi, perhiasan,
kendaraan bermotor, gadai dari barang bergerak lainnya. penyerahan hak milik secara
kepercayaan, hipotik, penanggung utang oleh pihak ketiga, sertifikat tanah atau sertifikat
deposito.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak setelah mempertimbangkan alasan-alasan yang diajukan oleh Wajib
Pajak, menerbitkan keputusan yang dapat berupa menerima seluruhnya, menerima sebagian atau
menolak permohonan Wajib Pajak, dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak permohonan
diterima dengan lengkap.
Surat Keputusan Angsuran Pembayaran Pajak atau Surat Keputusan Penundaan
Pembayaran Pajak dinyatakan tidak berlaku lagi apabila Wajib Pajak mengajukan
permohonan pembetulan, keberatan, gugatan atau banding, atau
pengurangan/penghapusan sanksi atau pengurangan/pembatalan surat
ketetapan pajak, yang berkaitan dengan utang pajak yang diizinkan untuk
diangsur atau ditunda

Terhadap utang pajak yang telah diterbitkan surat keputusan angsuran atau
penundaan pembayaran, tidak dapat lagi diajukan permohonan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran

Apabila Wajib Pajak yang mengajukan permohonan mengangsur, ternyata


mempunyai Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) maka pengembalian
kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan tersebut langsung
diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak yang ada

Apabila permohonan mengangsur atau menunda pembayaran dikabulkan baik


sebagian maupun seluruhnya maka atas angsuran atau penundaan pembayaran
dikabulkan baik sebagian maupun seluruhnya maka atas angsuran atau penundaan
tersebut dikenakan sanksi bunga sebesar 2% sebulan (pasal 19 ayat (2) UU KUP)
1.10
PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK
Pembetulan (pasal 16 UU no 16 th 2009), keberatan (pasal 25 & 26 UU no 16
th 2009), pengurangan & pembatalan (pasal 36 UU no 16 th 2009)
PEMBETULAN (PASAL 16 UU NO 16 TH 2009)
Kesalahan tulis

Kesalahan hitung

Kekeliruan penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Kekeliruan dalama penerapan tarif

Kekeliruan penerapan persentase norma penghitungan penghasilan neto

Kekeliruan penerapan sanksi administrasi

Kekeliruan PTKP

Kekeliruan penghitungan PPh dalam tahun berjalan

Kekeliruan dalam pengkreditan


KEBERATAN (PASAL 25 &26 UU No 16 TH 2009)

Secara tertulis

Menyebutkan jumlah pajak terutang / jumlah pajak yang


dipotong/ jumlah rugi menurut perhitungan WP

Syarat
Pengajuan Melunasi pajak yang masih harus dibayar
Keberatan

Satu surat keberatan untuk satu surat ketetapan

Keberatan diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal


dikirim surat ketetapan / tanggal pemotongan/ pemungutan oleh
pemotong atau pemungut pajak
PENGURANGAN & PEMBATALAN (PASAL 36 UU 16 TH 2009)

Mengurangkan/menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda dan


kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan

Mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar

Mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak

Membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak


PENGURANGAN & PEMBATALAN (PASAL 36 UU 16
TH 2009)

Secara tertulis

Setiap permohonan pengurangan yang tidak benar harus


menyebutkan jumlah pajak WP yang seharusnya
terutang
Syarat DJP harus memberi keputusan paling lama 6 bulan sejak
Pengajuan
pembatalan tanggal permohonan diterima

Permohonan 1,2,3 paling banyak diajukan 2 x

Permohonan no 4 dilakukan 1 x
1.11
PENGADILAN PAJAK
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara WP
atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada
pengadilan pajak, berdasarkan peraturan perundangan perpajakan termasuk
gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU penagihan pajak dengan
surat kuasa

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau


penanggung pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding,
berdasarkan peraturan perundangan perpajakan yang berlaku

Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung
pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang
dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku

Pengadilan pajak merupakan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa


sengketa pajak
Wewenang Pengadilan Pajak

Banding

Gugatan
Putusan Pengadilan Pajak

Menolak/mengabulkan seluruhnya/mengabulkan sebagian/menambah pajak


ang harus dibayar/membetulkan kesalahan tulis dan atau kesalahan
hitung/membatalkan/putusan tidak dapat diterima
Peninjauan Kembali

Walaupun pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama dan


terakhir dalam memeriksa sengketa pajak namun pihak-pihak yang
bersengketa masih dapat mengajukan permohonan peninjauan kembali
kepada MA melalui pengadilan pajak. Peninjauan kembali ini hanya dapat
diajukan 1 kali saja
1.12
PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK

Langkah-langkah penagihan pajak adalah sebagai


berikut :
1. Surat Teguran
2. Surat Paksa
3. Surat Sita
4. Lelang
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai