Anda di halaman 1dari 31

Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan


Nitami Galih Pangesti, S.A., M.A.
NPWP dan NPPKP
Siapakah yang ✓ Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan Subjektif dan Objektif
Wajib
Mendaftarkan 1 ORANG PRIBADI
Diri untuk Menjalankan Usaha atau Melakukan Pekerjaan Bebas
Memperoleh
WP OP yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas,
NPWP? namun berpenghasilan melebihi PTKP

Wanita yang telah menikah dan menjalankan kewajiban


perpajakannya sendiri

2 BADAN

3 OP/Badan sbg Pemungut/Pemotong Pajak

Pasal 2 ayat (1) UU KUP ; PMK 182/PMK.03/2015 jo PMK No 147/PMK.03/2017


Wajib Pajak

meliputi:
Pembayar Pajak, Pemotong Pajak, dan Pemungut Pajak,

yang mempunyai:
Hak dan Kewajiban Perpajakan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Pasal 1 angka 2 UU KUP


Badan
sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan
usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi:
▪ perseroan terbatas, perseroan komanditer,
▪ BUMN/BUMD,
▪ fima, kongsi,
▪ koperasi,
▪ dana pensiun,
▪ persekutuan/perkumpulan,
▪ yayasan,
▪ organisasi massa,
▪ organisasi sosial politik,
▪ atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak
Pasal 1 angka 3 UU KUP
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
FUNGSI Sebagai sarana:

NPWP / ✓ tanda pengenal diri atau identitas WP sebagai sarana


NPPKP dalam administrasi perpajakan; dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakan; (juga untuk mendapatkan
pelayanan dari Instansi tertentu).

✓ dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam


pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan.

Penjelasan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP


NPWP

Jenis Nomor Self Checking Kode Status


WP WP digit KPP WP
NPPKP

9
Siapa Yang
Wajib 1 ORANG PRIBADI
Sebagai Pengusaha yang memenuhi
Melaporkan Ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak
Usaha Untuk
2 BADAN
Dikukuhkan
Sebagai
3 OP & Badan sebagai Pengusaha Kecil
PKP…?
Namun memilih sebagai PKP

Peredaran Bruto > Batasan PKP (Rp 4,8 M)

Pasal 2 ayat (1) UU KUP ; 68/PMK.03/2010 jo. 197/PMK.03/2013


Tempat ➢ Orang Pribadi → tempat tinggal

Pendaftaran ➢ Warisan yang Belum Terbagi → tempat kedudukan

➢ Badan → tempat tinggal dan tempat kegiatan usaha

➢ Instansi Pemerintah → tempat kedudukan

11
Saluran Pendaftaran

Tertulis Elektronik
• secara langsung • saluran tertentu
• melalui pos dengan bukti • WP Badan dapat
pengiriman surat mendaftarkan diri melalui
• melalui jasa Notaris
ekspedisi/kurir dengan
bukti pengiriman surat

12
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP DAN PELAPORAN PPKP

NPWP PKP

Paling lambat: Sebelum penyerahan BKP/JKP


1 bulan setelah saat paling lama akhir bulan berikut
WP BADAN / OP usaha mulai dijalankan setelah s/d suatu masa dalam
Usahawan tahun buku nilai peredaran
usaha melebihi Batasan
Paling lambat: Pengusaha Kecil
pada akhir bulan berikutnya
apabila sampai dengan suatu
bulan yang disetahunkan
WP OP Memperoleh Penghasilan
Non Usahawan melebihi PTKP

Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo PMK 20/PMK.03/2008 jo PMK 73/PMK.03/2012 jo


PER No. 44/ PJ./ 2008 jo PER No PER - 20/PJ/2013 jo PER 38/PJ/2013 jo PER 02/PJ/2018
Penghapusan
NPWP ✓ Wajib Pajak orang pribadi meninggal dunia dan
tidak meninggalkan warisan
✓ Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan
harta dan penghasilan
✓ Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan
sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi
✓ Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara
resmi
✓ Tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau
objektif

14
Subjek dan Objek
Pajak
Subjek
Pajak a. 1. orang pribadi; dan
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak;

b. badan; dan

c. bentuk usaha tetap.

Pasal 2 UU Pajak Penghasilan


Subjek Pajak Luar Negeri
Subjek Pajak
a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
Dalam Negeri b. WNA yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
dan waktu 12 bulan;
Luar Negeri c. WNI yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan;
d. badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

Subjek Pajak Dalam Negeri

orang pribadi, baik yang merupakan Warga Negara Indonesia maupun


warga negara asing yang:
1. bertempat tinggal di Indonesia;
2. berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan;
3. dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia;
Bukan a.
b.
kantor perwakilan negara asing;
pejabat diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara
Subjek asing;
c.
Pajak
organisasi internasional;
d. pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana
dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara Indonesia
dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia.

* Pengecualian sebagai subjek pajak bagi pejabat-pejabat tersebut tidak


berlaku apabila mereka memperoleh penghasilan lain di luar
jabatannya atau mereka adalah Warga Negara Indonesia.

Pasal 3 UU Pajak Penghasilan


Mulai dan Orang Pribadi Badan Warisan

Berakhirnya
Pada saat orang Pada saat badan Saat munculnya
Kewajiban pribadi tersebut tersebut didirikan warisan dari
Perpajakan lahir di Indonesia pewaris yang
meninggal

Orang Pribadi Badan Warisan

Saat orang pribadi Pada saat badan Saat warisan


tersebut meninggal tersebut dibagikan
dunia dibubarkan

19
Objek Penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan

Pajak
ekonomis yang:
• Diterima atau diperoleh wajib pajak.
• Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia.
• Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak.
Dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Pasal 4 ayat 1 UU Pajak Penghasilan


Klasifikasi Umum
Penghasilan
✓ Penghasilan dari pekerjaan dan
hubungan kerja dan pekerjaan bebas
seperti gaji, honorarium, dan
sebagainya

✓ Penghasilan dari usaha dan kegiatan

✓ Penghasilan dari modal berupa harta


gerak ataupun tidak gerak, seperti
bunga, dividen, royalti, sewa dan
keuntungan penjualan harta atau hak
yang tidak dipergunakan untuk usaha

✓ Penghasilan lain-lain, seperti


pembebasan utang dan hadiah.
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan
Objek atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah,

Pajak tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang


pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan
c. laba usaha
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan
harta
e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan
pengembalian pajak
f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang
g. dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
Objek dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis
h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak
Pajak i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta
j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah
l. keuntungan selisih kurs mata uang asing
m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
n. premi asuransi
Objek o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari

Pajak anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan


usaha atau pekerjaan bebas
p. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan
yang belum dikenakan pajak
q. penghasilan dari usaha berbasis syariah
r. imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan
tata cara perpajakan
s. surplus Bank Indonesia.
a. Pajak yang terutang dan dibayarkan seketika penghasilan
Objek diperoleh atau diterima. Pemotongan dilakukan oleh

Pajak pemberi penghasilan, atau pihak lain yang ditentukan.

Final b. penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,


bunga obligasi dan surat utang negara, bunga atau diskonto

c. surat berharga jangka pendek yang diperdagangkan di


pasar uang, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh
koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi

d. penghasilan berupa hadiah undian

Pasal 4 ayat 2 UU Pajak Penghasilan


e. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya,
Objek transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan

Pajak transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan


modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh
Final perusahaan modal ventura;
f. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real
estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan
g. penghasilan tertentu lainnya, termasuk penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu, yang diatur dalam atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah.
a.
1. Bantuan atau sumbangan, zakat yang diterima oleh badan/
lembaga amil zakat yang disahkan oleh pemerintah dan yang
diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan
Bukan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang
diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan
Objek yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang
diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang
Pajak ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah; dan
2. harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,


kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan;

Pasal 4 ayat 3 UU Pajak Penghasilan 27


b. warisan;
c. harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;
Bukan d. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura
Objek dan/atau kenikmatan;
e. pembayaran dari perusahaan asuransi karena kecelakaan,
Pajak sakit, atau karena meninggalnya orang yang tertanggung, dan
pembayaran asuransi beasiswa;
f. dividen atau penghasilan lain
g. iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, baik
yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
h. penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang
tertentu;

28
i. bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau diperoleh
anggota dari koperasi, perseroan komanditer yang modalnya
tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan
Bukan kontrak investasi kolektif;
j. dihapus;
Objek k. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang
Pajak didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia
l. beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu;
m. sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga
nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau
bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar
pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan Kembali
dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan
dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih
tersebut;

29
n. bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu;
o. dana setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
dan/atau BPIH khusus, dan penghasilan dari pengembangan
Bukan keuangan haji dalam bidang atau instrument keuangan
tertentu, diterima Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH); dan
Objek p. sisa lebih yang diterima/diperoleh badan atau lembaga sosial
dan keagamaan yang terdaftar pada instansi yang
Pajak membidanginya, yang ditanamkan Kembali dalam bentuk
sarana dan prasarana sosial dan keagamaan dalam jangka
waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut, atau ditempatkan sebagai dana abadi.

30
“ Thank you..

31

Anda mungkin juga menyukai