Anda di halaman 1dari 79

BREVET A&B

BREVET A&B TERPADU


PPh ORANG PRIBADI
&
SPT PPh OP
Asalila, S.E., M.Ak., B.K.P
0813 8027 0200 / asalila.2019@gmail.com 17 SEPT 2022
BREVET A&B
Asalila, S.E., M.Ak., B.K.P
Purworejo, Jawa Tengah

Tangerang Selatan (Bintaro)

PT. TaxSys Indonesia

Universitas Mercu Buana

Tax Trainer & Tax Consultant


Anggota Ikatan Konsultan
Pajak Indonesia (Tang Sel)
BREVET A&B
BREVET A&B
BREVET A&B
PERILAKU ORANG INDONESIA TERHADAP UANG
Survey dari Danafix sebagai perusahaan platform P2P (peer-to-peer) Lending dan Jakpat (lembaga riset online)
Survey ini dilakukan terhadap 500 responden dengan umur 18-55. Responden survey 56% laki-laki dan 44% perempuan. Temuan
survey adalah sebagai berikut:

1. Generasi muda suka menabung


2. Menabung masih menjadi tantangan
3. Mayoritas punya dana darurat
4. Keluarga, kerabat, dan teman menjadi sumber dana darurat
5. Apabila membutuhkan dana darurat, laki-laki lebih suka meminjam ke teman
sedangkan perempuan lebih suka tarik tunai dari kartu kredit
6. Sebagai dana darurat, segmen atas lebih suka menarik uang tunai dari kartu
kredit, sementara segmen menengah lebih suka menggadaikan barang
7. Tagihan cicilan didominasi properti, kendaraan bermotor, dan kartu kredit
8. Cicilan pinjaman online dan KTA lebih banyak dari cicilan pinjaman teman,
kerabat, dan keluarga
9. Mayoritas mempunyai cicilan diatas 20% dari pemasukan bulanan
Survey ini dimaksudkan hanya untuk langkah awal memahami perilaku orang Indonesia terhadap uang dan tidak
dimaksudkan sebagai rujukan akademik. Survey dilakukan pada 8-11 April 2019. 
Sumber: https://danafix.id
BREVET A&B
BREVET A&B
BREVET A&B
Outline Subjek Pajak & Objek Pajak

Pembukuan - Pencatatan

Penggabungan penghasilan Keluarga

Penghitungan Pajak

Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25

Orang Pribadi Pengusaha Tertentu

SPT PPh OP
BREVET A&B
KETENTUAN UMUM
Ps 1 UU PPh (UU No. 10 Tahun 1994)

Pajak Penghasilan dikenakan


terhadap Subjek Pajak atas
Penghasilan yang diterima
atau diperolehnya dalam
tahun pajak.
Penjelasan Pasal 1 (UU No. 36 Tahun 2008)
Undang-Undang ini mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila
kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
Yang dimaksud dengan “tahun pajak” dalam Undang-Undang ini adalah tahun kalender, tetapi Wajib Pajak dapat menggunakan tahun buku
yang tidak sama dengan tahun kalender, sepanjang tahun buku tersebut meliputi jangka waktu 12 (dua belas) bulan.
BREVET A&B
Subjek Pajak Pasal 2 (1) UU PPh

Orang Pribadi Subjek


Pajak
Orang
Warisan yang yang belum terbagi Pribadi
sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang berhak

Badan
Subjek
Pajak
Badan
Bentuk Usaha Tetap
BREVET A&B
Subjek Pajak
(Pasal 2 ayat (2) UU PPh)

Subjek Pajak
Subjek Pajak Luar
Dalam Negeri
Negeri (SPLN)
(SPDN)
BREVET A&B
SPDN (sesuai UU Cipta Kerja)
a) orang pribadi, baik yang merupakan Warga Negara Indonesia maupun warga negara asing, yang:
1. bertempat tinggal di Indonesia;
2. berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan; atau
3. dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal
di Indonesia;

b) badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan
pemerintah yang memenuhi kriteria:
1. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
3. penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
4. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan

c) warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
SPDN BREVET A&B
UU Pajak Penghasilan UU Cipta Kerja
(UU Nomor 7/1983 stdtd. UU Nomor 36/2008) (UU No 11 Tahun 2020) 2 Nov 2020
3) Subjekpajak dalam negeri adalah: (3) Subjekpajak dalam negeri adalah:
a. orang pribadi yang bertempat tinggal a. orang pribadi, baik yang merupakan
di Indonesia, orang pribadi yang Warga Negara Indonesia maupun
berada di Indonesia lebih dari 183 Warga Negara Asing, yang:
(seratus delapan puluh tiga) hari 1. bertempat tinggal di Indonesia;
dalam jangka waktu 12 (dua belas) 2. berada di Indonesia lebih dari
bulan, atau orang pribadi yang dalam 183 (seratus delapan puluh tiga)
suatu tahun pajak berada di Indonesia hari dalam jangka waktu 12 (dua
dan mempunyai niat untuk bertempat belas) bulan; atau
tinggal di Indonesia; 3. dalam suatu tahun pajak berada
di Indonesia dan mempunyai
niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia;
BREVET A&B
Persyaratan Subjek Pajak Orang Pribadi BREVET A&B 8
Orang Pribadi yang Menjadi SPDN
WNI maupun WNA yang:

1. Bermukim di suatu tempat di Indonesia yang:


a. dikuasai/dapat digunakan setiap saat;
b. dimiliki/disewa/tersedia untuk digunakan; dan
bertempat tinggal di
c. bukan sebagai tempat persinggahan;
Indonesia;
2. Memiliki pusat kegiatan utama (pribadi, sosial, ekonomi dan/atau keuangan) di Indonesia;
atau
3. Menjalankan kegiatan sehari-hari atau kebiasaan di Indonesia, (antara lain hobi, dsb.)

berada di Indonesia lebih Jangka waktu 183 hari ditentukan dengan menghitung lamanya orang pribadi berada di
dari 183 hari dalam jangka Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan, baik secara terus menerus atau terputus-putus dengan
waktu 12 bulan; atau bagian dari hari dihitung penuh sebagai 1 hari.

Dianggap mempunyai niat, dibuktikan dengan dokumen:


dalam suatu Tahun Pajak 1. KITAP (izin tinggal tetap);
berada di Indonesia dan 2. VITAS/ITAS (Visa tinggal terbatas/Izin Tinggal terbatas) dengan masa berlaku lebih dari 183
mempunyai niat untuk hari disertai kontrak kerja/usaha/kegiatan di Indonesia >183 hari;
bertempat tinggal di 3. kontrak kerja/usaha/kegiatan di Indonesia >183 hari;
4. dokumen lain (kontrak sewa tempat tinggal >183 hari atau dokumen pemindahan anggota
Indonesia
keluarga)
www.pajak.go.id
BREVET A&B
SPLN (sesuai UU Cipta Kerja)
a) Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
b) warga negara asing yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
c) Warga Negara Indonesia yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan serta memenuhi persyaratan:
1. tempat tinggal;
2. pusat kegiatan utama;
3. tempat menjalankan kebiasaan;
4. status subjek pajak; dan/atau
5. persyaratan tertentu lainnya
yang ketentuan lebih anjut mengenai persyaratan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan; dan

d) badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia atau yang dapat
menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
BREVET A&B
Subjek Pajak OP Luar Negeri BREVET A&B
WNI yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan serta memenuhi persyaratan:
PMK 18/PMK.03/2021 (Pasal 3)

www.pajak.go.id
BREVET A&B
Subjek Pajak OP Luar Negeri BREVET A&B
Keahlian Tertentu bagi WNA yang telah menjadi SPDN

PMK 18/PMK.03/2021 (Pasal 8)

www.pajak.go.id
BREVET A&B

www.pajak.go.id
BREVET A&B
Warisan yang belum terbagi
Warisan Yang Belum Terbagi Sebagai Satu
Kesatuan Menggantikan Yang Berhak:
Dianggap sebagai SPDN mengikuti status
pewaris

Warisan yang belum terbagi


Menggantikan kewajiban ahli waris yang
yang ditinggalkan oleh pribadi berhak
sebagai SPDN
Bila warisan sudah dibagi, kewajiban
perpajakannya beralih kepada ahli waris
BREVET A&B
MULAI DAN BERAKHIRNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
SUBJEK PAJAK MULAI BERAKHIR
SPDN  SAAT DILAHIRKAN  SAAT MENINGGAL DUNIA
(ORANG PRIBADI)  BERADA ATAU BERNIAT  MENINGGALKAN INDONESIA
TINGGAL DI INDONESIA UNTUK SELAMA - LAMANYA
SPLN  SAAT MENERIMA /  SAAT TIDAK LAGI MENERIMA /
(ORANG PRIBADI) MEMPEROLEH PENGHASILAN MEMPEROLEH PENGHASILAN
DI INDONESIA DI INDONESIA
 MELAKUKAN KEGIATAN  TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN
MELALUI BUT MELALUI BUT
WARISAN YANG
SAAT TIMBULNYA WARISAN SAAT WARISAN SELESAI DIBAGI
BELUM TERBAGI
BREVET A&B
Subjek Pajak = Wajib Pajak……???

Orang Pribadi - Subjek


Warisan Belum Terbagi -
Pajak

WAJIB
Ph. dari kerja -
PAJAK
Ph. dari usaha - Objek
Ph. dari Pekerjaan Bebas (Profesi) -
Ph. dari Luar Negeri -
Pajak
Ph. lainnya - wajib mendaftarkan diri
untuk diberikan NPWP.
BREVET A&B
Perbedaan WP DN dan WP LN
WP WP
DN Dikenai PPh dari
penghasilan di Ina
dan dari luar Ina
LN Dikenai PPh dari
penghasilan dari Ina

Dikenai berdasarkan Dikenai berdasarkan


penghasilan neto penghasilan bruto

Dikenai tarif umum Dikenai tarif pajak


sepadan

Wajib menyampaikan Tidak wajib


SPT menyampaikan SPT
BREVET A&B
KEWAJIBAN PELAPORAN BAGI SUAMI & ISTRI

SUAMI
ISTRI = LAPOR
SUAMI ISTRI TIDAK
LAPOR
NPWP SUAMI
ISTRI ≠ LAPOR
SUAMI ISTRI
LAPOR
BREVET
NPWP Warisan Belum Terbagi A&B
1. Pasal 2 ayat (5) PER - 04/PJ/2020
Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b wajib
mendaftarkan diri pada KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan warisan.

2. SE - 27/PJ/2020
Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi sebagaimana dimaksud pada huruf m angka 2)
melaksanakan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan menggunakan NPWP dari
Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan warisan tersebut. Dalam hal orang pribadi
yang meninggalkan warisan tersebut belum memiliki NPWP, dan dari warisan tersebut
diterima atau diperoleh penghasilan, wakil dari orang pribadi yang meninggalkan warisan
tersebut wajib mendaftarkan diri pada KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal dan tempat kegiatan usaha orang pribadi yang meninggalkan warisan
dengan menggunakan Formulir Pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi dan memilih
kategori Warisan Belum Terbagi. Selanjutnya kepada wakil orang pribadi tersebut diberikan
NPWP atas nama orang pribadi yang meninggalkan warisan tersebut.
BREVET A&B
PENGHASILAN
Ps 4 UU PPh (UU No. 36 Tahun 2008)

OBJEK SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS


YANG :
- Diterima atau diperoleh WP

PAJAK - Berasal dari Indonesia maupun dari luar


Indonesia,
- Dapat dipakai untuk konsumsi /
menambah kekayaan WP
DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
BREVET A&B
SUMBER PENGHASILAN Pekerjaa
n Bebas
(Fee)
DN
Usaha
(Laba)
Lainnya
(Sewa, Bunga dll)

Pegawai
(Gaji, Tunjangan dll)
Ph. Luar
Negeri
BREVET A&B
PROFESI Orang Pribadi
1. Sehubungan Pegawai Negeri
dengan Pekerjaan
PegawaI BUMN
Pegawai Swasta

2. Usaha Usaha Industri


Usaha dagang
Usaha jasa
3. Pekerjaan Bebas Akuntan Publik
Dokter
Konsultan
Penilai
Notaris
Dan lain-lain pekerjaan
profesional
BREVET A&B
• Tidak Final
Ph • Final
• BOP

KOMPONEN
• Diperoleh Tahun ini
SPT PPh • Diperoleh Tahun-
ORANG Harta tahun sebelumnya
PRIBADI

• Lembaga Keu
Hutang • Lainnya
BREVET A&B
Penghasilan Yang Dilaporkan
Dalam SPT Tahunan Orang Pribadi

1 PENGHASILAN AKTIF
• penghasilan Wajib Pajak;
• penghasilan istri dari satu pemberi kerja;
• penghasilan anak dari pekerjaan.

2 PENGHASILAN PASIF
• (terlampir)
LAMPIRAN - III
2 0
1770 - III BREVET A&B
FORMULIR

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU
• BERSIFAT FINAL
s.d

KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK BL TH BL TH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHASILAN ISTERI/SUAMI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA


• TERPISAH
PEMBUKUAN PENCATATAN

BAGIAN A : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

DASAR PENGENAAN PPh TERUTANG


NO JENIS PENGHASILAN
PAJAK/PENGHASILAN BRUTO (Rupiah)
(1) (2) (3) (4)

BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN, DISKONTO SBI, SURAT BERHARGA


1.
NEGARA

2. BUNGA/DISKONTO OBLIGASI

3. PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK

4. HADIAH UNDIAN

PESANGON, TUNJANGAN HARI TUA DAN TEBUSAN


5.
PENSIUN YANG DIBAYAR SEKALIGUS

6. HONORARIUM ATAS BEBAN APBN / APBD

7. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN


7.

8.
PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

BANGUNAN YANG DITERIMA DALAM RANGKA BANGUNAN GUNA


BREVET A&B
SERAH

9. SEWA ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

10. USAHA JASA KONSTRUKSI

11. PENYALUR/DEALER/AGEN PRODUK BBM

BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA


12.
ANGGOTA KOPERASI

13. PENGHASILAN DARI TRANSAKSI DERIVATIF

14. DIVIDEN

15. PENGHASILAN ISTERI DARI SATU PEMBERI KERJA

PENGHASILAN LAIN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL


16.
DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

17. JUMLAH (1 s.d. 16)


BREVET A&B
BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
PENGHASILAN BRUTO
NO SUMBER/JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1. BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH

2. WARISAN

BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM, PERSEKUTUAN,


3.
PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI

4. KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA

5. BEASISWA

6. PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

JUMLAH BAGIAN B JBB

BAGIAN C : PENGHASILAN ISTERI/SUAMI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH


(Rupiah)

PENGHASILAN NETO ISTERI/SUAMI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH


HALAMAN 2 LAMPIRAN - I

BREVET
2 0
A&B
FORMULIR
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

TAHUN PAJAK
1770 - I • PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN
s.d
BEBAS BAGI WAJIB PAJAK YANG MENYELENGGARAKAN PENCATATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN BL TH BL TH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


• PENGHITUNGAN PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA PEMBUKUAN PENCATATAN

PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH PETUNJUK PENGISIAN
• •
ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENYELENGGARAKAN PENCATATAN)

PEREDARAN USAHA NORMA PENGHASILAN NETO


NO. JENIS USAHA
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 DAGANG

2 INDUSTRI

3 JASA

4 PEKERJAAN BEBAS

5 USAHA LAINNYA

JUMLAH BAGIAN B JBB


BREVET A&B
Pindahkan Jumlah Bagian B Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 1

BAGIAN C : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN


(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL)
PENGURANGAN PENGHASILAN
NAMA DAN NPWP PENGHASILAN BRUTO PENGHASILAN NETO
NO. BRUTO/BIAYA
PEMBERI KERJA
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

JUMLAH BAGIAN C JBC


Pindahkan Jumlah Bagian C Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 2

BAGIAN D : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA


(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL)
BREVET A&B
Pindahkan Jumlah Bagian C Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 2

BAGIAN D : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA


(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL)

JUMLAH PENGHASILAN NETO


NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1 BUNGA

2 ROYALTI

3 SEWA

4 PENGHARGAAN DAN HADIAH

5 KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN/PENGALIHAN HARTA

6 PENGHASILAN LAINNYA

JUMLAH BAGIAN D JBD

Pindahkan Jumlah Bagian D ke Formulir 1770 Angka 3

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke - dari halaman Lampiran -II
BREVET A&B
PERLAKUAN PENGHASILAN PADA AKHIR TAHUN

TIDAK DIHITUNG DILAPOR


FINAL
TIDAK
FINAL DIHITUNG
DILAPOR

TIDAK
BOP DIHITUNG
DILAPOR
BREVET A&B
Penghasilan Istri
Penghasilan Istri tidak digabungkan ke suami dengan syarat:

• NPWP Istri = NPWP Suami;


• Ph Istri semata mata hanya dari satu pemberi kerja;
• Sudah dipotong PPh Pasal 21 dan
• Penghasilan istri tersebut berasal dari pekerjaan yang tidak
ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas
suami atau anggota keluarga lainnya;

hanya dilaporkan saja dalam SPT 1770 / SPT 1770S Suami.


BREVET A&B
KELUARGA MERUPAKAN SATU KESATUAN EKONOMIS
PENGGABUNGAN
PENGHASILAN
KELUARGA
PENGHASILAN ANAK
YANG BELUM DEWASA
PENGHASILAN ISTRI dan BELUM NIKAH
(Pasal 8 ayat (1)) (Pasal 8 ayat (4))

PENGHASILAN
KEPALA KELUARGA
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA KAWIN BREVET A&B
Pasal 8 ayat (1)

PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA


YANG TELAH KAWIN

DIANGGAP SEBAGAI PENGHASILAN ATAU


KERUGIAN SUAMINYA

KECUALI
PENGHASILAN ISTRI DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA:
1. PENGHASILAN TSB SEMATA-MATA DITERIMA ATAU DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA
YG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21, DAN
2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
BREVET A&B
Coretan
Pribadi
GABUNG NGGAK???
ASUMSI NPWP ISTRI = NPWP SUAMI

PH SUAMI PH ISTRI HITUNG? F / TF


KERJA KERJA 1 PK TDK DI GABUNG FINAL
KERJA KERJA > 1PK GABUNG TF
KERJA USAHA <=4,8M TDK DI GABUNG FINAL
KERJA 1 PK FINAL
KERJA TDK DI GABUNG
USAHA <=4,8M FINAL
KERJA > 1PK GABUNG TF
KERJA
USAHA <=4,8M TDK DI GABUNG FINAL
KERJA 1 PK TF
KERJA GABUNG
USAHA >4,8M TF
KERJA 1 PK GABUNG TF
NGANGGUR
USAHA >4,8M GABUNG TF
BREVET A&B
SUAMI-ISTRI DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH
Pasal 8 ayat (2) dan (3)

MENGADAKAN PERJANJIAN
PEMISAHAN HARTA DAN
HIDUP BERPISAH PENGHASILAN SECARA
TERTULIS

PENGHITUNGAN PKP DAN PENGHITUNGAN PAJAKNYA


PENGENAAN PAJAK BERDASAR
DILAKUKAN SENDIRI- - Penghasilan Neto suami isteri
digabung
SENDIRI
- Besar pajak yg harus dilunasi oleh
masing-masing suami-isteri,
sebanding dgn Penghasilan Neto
BREVET A&B
PEMBUKUAN / PENCATATAN

• WP OP (kegiatan usaha/
Siapa? pekerjaan bebas)
• WP Badan

• WP OP Norma (peredaran < Rp 4,8 M)


Pengecualian • WP OP tidak melakukan kegiatan
(Tetap Wajib Pencatatan)
usaha/pekerjaan bebas

(Pasal 28 UU KUP)
BREVET A&B
PhKP bagi WPOP PEMBUKUAN

Contoh :
• Penghasilan Bruto Rp500.000.000
• -/- Biaya2 (3M) Rp355.000.000
• Laba Usaha Rp145.000.000
• -/- Kompens Kerugian Rp 5.000.000
• -/- PTKP (TK/0) Rp 54.000.000
• Penghasilan Kena Pajak Rp 86.000.000
BREVET A&B
PENGGUNAAN NORMA PENGHITUNGAN
Pasal 14 ayat (2), (3) dan (4) UU PPh No. 36 Tahun 2008

Norma Penghitungan
Penghasilan Neto

HANYA WAJIB PAJAK


ORANG PRIBADI
SYARAT

• Peredaran bruto dalam satu tahun kurang dari Rp 4.800.000.000,00


• Memberitahukan kepada Dirjen Pajak dalam jangka waktu 3 bulan pertama dari Tahun
Pajak ybs. Apabila tidak memberitahukan, dianggap memilih Pembukuan
• Wajib menyelenggarakan Pencatatan
BREVET A&B
Ketentuan Pemberitahuan Penggunaan NPPN
• WP OP dapat menggunakan NPPN dengan syarat
memberitahukan kepada DJP dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan pertama dari Tahun Pajak yang
bersangkutan.
• Dalam hal WP OP baru terdaftar pada Tahun
PMK No. 54/ Pajak yang bersangkutan, pemberitahuan
penggunaan NPPN dilakukan paling lambat: -
PMK.03/2021 pada 3 (tiga) bulan sejak saat terdaftar; atau -
pada akhir Tahun Pajak, tergantung peristiwa
yang terjadi terlebih dahulu.
• Dalam hal WP OP tidak memberitahukan kepada
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu
tersebut diatas, Wajib Pajak tersebut dianggap
memilih menyelenggarakan Pembukuan.
BREVET A&B
WP OP Telah Menyelenggarakan Pembukuan WP OP
tsb, yang pada suatu Tahun Pajak sejak Tahun Pajak
2022, telah menyelenggarakan Pembukuan, tidak
dapat:
a. melakukan pencatatan; dan/atau
PMK No. 54/ b. menghitung penghasilan netonya menggunakan

PMK.03/2021 Norma Penghitungan Penghasilan Neto, pada


Tahun Pajak-Tahun Pajak berikutnya.

Penentuan Peredaran Bruto Peredaran bruto


didasarkan pada jumlah keseluruhan peredaran
bruto dari setiap jenis dan/atau tempat usaha pada
Tahun Pajak sebelumnya.
BREVET A&B

TARIF NORMA
Norma Penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut
wilayah sebagai berikut :
• 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
• ibukota propinsi lainnya;
• daerah lainnya.
Per.Dirjen Pajak No. PER - 17/PJ/2015
BREVET A&B

PhKP bagi WPOP Norma


Contoh :
• Penghasilan Bruto dokter di Jakarta Rp 1.000.000.000
• Norma Penghitungan Penghasilan Neto dokter d Jakarta 50 %
• Penghasilan Neto : 50% x Rp 1.000.000.000 = Rp 500.000.000
• -/- PTKP (TK/0) Rp 54.000.000
• PhKP Rp 446.000.000
BREVET A&B
No Bulan Ph Bruto (Rp)
LAMPIRAN 1 Januari 50.000.000
WP OP NORMA 2 Februari 100.000.000
3 Maret 100.000.000

Ph. Bruto Tahun 2022 4 April 50.000.000


5 Mei 50.000.000
6 Juni 100.000.000
7 Juli 100.000.000
8 Agustus 100.000.000
9 Sepetember 50.000.000
10 Oktober 100.000.000
11 November 100.000.000
12 Desember 100.000.000
Jumlah 1.000.000.000
LAMPIRAN
Daftar Jumlah Penghasilan Bruto dan Pembayaran PPh Final Untuk Penghasilan Dengan Jumlah Peredaran

WP OP
Bruto Tertentu Per Masa Pajak Serta Dari Masing-Masing Tempat Usaha
BREVET A&B
PP 23 TH 2018 Nama
NPWP
:
:
Alamat :

Periode
No. NPWP Tempat Usaha KPP Lokasi Alamat Peredaran Bruto PPh Final Dibayar
Penghasilan

Jumlah

Tanda Tangan, Nama dan Cap

………………………………………………….

Jika formulir ini tidak mencukupi, dapat dibuat sendiri sesuai dengan bentuk ini

Halaman ke- ……. dari ……. halaman


BREVET A&B
Penerapan Tarif
PP 23 Th 2018 vs Pasal 17 BREVET A&B
WP Badan WP Orang Pribadi

CV, FIRMA, PEKERJAAN


YAYASAN PT PEGAWAI USAHA
KOPERASI BEBAS

> 4,8M

Tarif Pasal 17
UU PPh
(Tidak Final)

Surat Pemberitahuan

≤ 4,8M

PP 23 TH 2018 vs Tarif 0,5% (Final)


PP No 23 Th 2018
Pasal 17 UU PPh Surat Keterangan
BREVET A&B
SKEMA PENGHITUNGAN PPh OP
Ph. Neto DN dari usaha / Pekerjaan Bebas XXX (Lap Keu / Norma)
Ph. Neto DN sehubungan Pekerjaan XXX (1721 A1)
Ph. Neto DN lainnya XXX (sesuai data)
Ph. Neto LN XXX
Jumlah Ph. Neto XXX
Zakat (sumb. wajib keagamaan) (XXX) zakat max 2,5% x Ph neto
Kompensasi Kerugian Fiskal (XXX)
PTKP (Ph. Tidak Kena Pajak) (XXX) (sesuai ketentuan)
Ph. Kena Pajak (PKP) XXX
PPh Terutang (PKP x Tarif) XXX
Kredit Pajak (XXX)
PPh KB/(LB) XXX
BREVET A&B
SKEMA PENGHITUNGAN PPh OP
SUAMI – ISTRI (NPWP SUAMI
SAMA) ISTRI
Ph. Neto DN dari usaha / Pekerjaan Bebas XXX XXX
Ph. Neto DN sehubungan Pekerjaan XXX XXX
Ph. Neto DN lainnya XXX XXX
Ph. Neto LN XXX XXX
Jumlah Ph. Neto XXX XXX
Jumlah Ph. Neto (SUAMI + ISTRI) XXX
Zakat (sumb. wajib keagamaan) (XXX)
Kompensasi Kerugian Fiskal (XXX)
PTKP (Ph. Tidak Kena Pajak) (XXX)
Ph. Kena Pajak (PKP) (SUAMI + ISTRI) XXX
PPh Terutang (PKP x Tarif) (SUAMI + ISTRI) XXX
Kredit Pajak (SUAMI + ISTRI) (XXX)
BREVET A&B
SKEMA PENGHITUNGAN PPh OP
SUAMI – ISTRI (NPWP BEDA)
SUAMI ISTRI
Ph. Neto DN dari usaha / Pekerjaan Bebas XXX XXX
Ph. Neto DN sehubungan Pekerjaan XXX XXX
Ph. Neto DN lainnya XXX XXX
Ph. Neto LN XXX XXX
Jumlah Ph. Neto XXX XXX
Jumlah Ph. Neto (SUAMI + ISTRI) XXX
Zakat (sumb. wajib keagamaan) (XXX)
Kompensasi Kerugian Fiskal (XXX)
PTKP (Ph. Tidak Kena Pajak) (XXX)
Ph. Kena Pajak (PKP) (SUAMI + ISTRI) XXX
BREVET A&B
SKEMA PENGHITUNGAN PPh OP
SUAMI – ISTRI (NPWP BEDA)
PPh Terutang SUAMI =
Ph. Suami
Ph Suami + Ph Istri
X PPh Terutang (SUAMI + ISTRI)

PPh Terutang ISTRI =


Ph. Istri
Ph Suami + Ph Istri
X PPh Terutang (SUAMI + ISTRI)
HARUS BREVET A&B
DIISI
BREVET A&B
1721-A1 / 1721-A2
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP ATAU
PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI FORMULIR 1721 - A1 PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU FORMULIR 1721 - A2
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA
Lembar ke-2 : untuk Pemotong ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2 : untuk Pemotong

MASA PEROLEHAN
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm] PENGHASILAN [mm - mm]
KEMENTERIAN KEUANGAN RI KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 1 - 12 . 21 - 0000001 H.02 01 - 12 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 2 - . - H.02 -

NPWP NAMA INSTANSI/ NPWP


PEMOTONG : H.03 01.345.678.9 - 035 . 000 BADAN LAIN : H.03 BENDAHARA H.05

NAMA
NAMA -
PEMOTONG : H.04 PT. SUBUR MAKMUR BENDAHARA : H.04 .

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG


A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG
1. NPWP : JENIS KELAMIN
A.01 6. A.07 LAKI-LAKI A.09 PEREMPUAN
1. NPWP : :
A.01 06.456.789.2 - 035 . 000 6. STATUS /JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
2. NIP/ 7. NIK : A.09
NIK/NO. K/ TK / HB / NRP : A.02
2.
PASPOR : A.02 3506042602660000 2
A.07 A.08 A.09
3. NAMA : A.03 8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
3. NAMA : A.03 ANDRIANTO 7. NAMA JABATAN : A.10 DIREKTUR
4. PANGKAT/
K/ TK / HB /
4. ALAMAT : A.04 Jl. Anggrek 747, Jakarta 8. KARYAWAN ASING : A.11 YA GOLONGAN : A.04 A.05 A.10 A.11 A.12

9. KODE NEGARA DOMISILI : A.12 5. ALAMAT : A.06 9. NAMA JABATAN : A.13

5. JENIS KELAMIN : A.05 X LAKI-LAKI A.06 PEREMPUAN

B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
URAIAN JUMLAH (Rp)
URAIAN JUMLAH (Rp)

KODE OBJEK PAJAK : 21-100-01 21-100-02


KODE OBJEK PAJAK : X 21-100-01 21-100-02
PENGHASILAN BRUTO :
PENGHASILAN BRUTO :

1. GAJI/PENSIUN ATAU THT/JHT 300.000.000 1. GAJI POKOK/PENSIUN

2. TUNJANGAN ISTERI
2. TUNJANGAN PPh
3. TUNJANGAN ANAK
3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR DAN SEBAGAINYA 36.000.000
4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3)
4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA
5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN
5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA
6. TUNJANGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL
6. PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21
7. TUNJANGAN BERAS
7. TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI DAN THR 20.000.000
BREVET A&B
PTKP (Pengahasilan Tidak Kena Pajak)
Mulai 1 Januari 2016 (101/PMK.010/2016)

No Besaran Keterangan
1 Rp 54,000,000 Untuk diri WP OP
2 Rp 4,500,000 Tambahan untuk WP yang kawin
3 Rp 54,000,000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami
4 Rp 4,500,000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak untuk 3 orang

Penetapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak


Warisan yang belum terbagi tidak mendapat PTKP
Suami istri yang hidup terpisah diperlakukan seperti WP Tidak Kawin
BREVET A&B
HUBUNGAN KELUARGA
BREVET A&B
TARIF PAJAK WPOP
Ps 17 UU PPh ( s.d tahun Pajak 2021)

LAPISAN PKP TARIF PAJAK

 - s/d Rp 50 juta 5%
 Rp 50 juta s/d Rp 250 juta 15%
 DIATAS Rp 250 juta s/d Rp 500 juta 25%
 DIATAS Rp 500 juta dikenakan 30%
BREVET A&B
CONTOH PENGHITUNGAN

Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp 600.000.000,-


Pajak Penghasilan terutang??
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
Rp125.000.000,00
BREVET A&B

MULAI 2022
BREVET A&B
CONTOH PENGHITUNGAN (sesuai UU HPP)
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp 6.000.000.000,-
Pajak Penghasilan terutang??
5% x Rp 60.000.000,00 = Rp 3.000.000,00
15% x Rp 190.000.000,00 = Rp 28.500.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp4.500.000.000,00 = Rp 1.350.000.000,00
35% x Rp1.000.000.000,00 = Rp 350.000.000,00
Rp 1.794.000.000,00
KREDIT PAJAK
BREVET A&B
Atas Penghasilan yang diterima Orang Pribadi

Pasal Keterangan Besarnya kredit pajak adalah sebesar


21 Pajak atas PEKERJAAN, JASA dan KEGIATAN pajak penghasilan yang dibayar atau
yang dilakukan Orang Pribadi terutang di luar negeri tetapi tidak boleh
22 Pajak atas impor barang, penjualan barang melebihi penghitungan pajak yang
ke Bendahara Pemerintah/BUMN, Penjualan terutang berdasarkan Undang-undang
hasil sektor P5 (Perkebunan, Perhutanan, PPh
Pertanian, Perikanan, Peternakan)
23 Pajak atas BUNGA (pinjaman), ROYALTI, Pilih yang terkecil antara:
SEWA (selain Tanah/Bangunan) Pajak yang dipotong di luar negeri; atau
24 Pajak yang dibayar atau terutang di luar Max.Kedit Pajak Luar Negeri (MKPLN)
negeri atas penghasilan dari luar negeri
yang diterima atau diperoleh WPDN
Pengh. LN
25 Pajak Angsuran MKPLN = X PPh Terutang
PKP
BREVET A&B
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
PPh Ps 25

Pokok Pajak 2.000.000


Sanksi Admin 80.000
Jumlah 2.080.000

Pokok Pajak : Dapat dikreditkan


Sanksi Admin : Tidak dapat dikreditkan
maupun di biayakan
BREVET A&B
ANGSURAN PPh PASAL 25 SETIAP BULAN
PPh TERUTANG MENURUT
SPT TAHUNAN PPh THN PAJAK YG LALU

DIKURANGI

PPh YANG PPh YANG


DIPOTONG ATAU TERUTANG ATAU DIBAYAR
DIPUNGUT : DI LUAR NEGERI YANG BOLEH
PPh PSL 21, PS, 22, PS 23 DIKREDITKAN (PPh PSL 24)
DIBAGI

12 (DUA BELAS) ATAU BANYAKNYA BULAN 70


DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK
BREVET A&B
CARA UMUM MENGHITUNG PPH PS 25
Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan tahun 2022 Rp 50.000.000,00 dikurangi :
a. PPh yang dipotong pemberi Kerja (Pasal 21) Rp 15.000.000,00
b. PPh yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 22)   Rp 10.000.000,00
c. PPh yang dipotong oleh pihak lain (Pasal 23) Rp 2.500.000,00
d. Kredit Pajak Penghasilan luar negeri (Pasal 24) Rp 7.500.000,00
(+) Jumlah kredit pajak Rp 35.000.000,00
(-) Selisih    Rp 15.000 000,00

Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri setiap bulan untuk
tahun 2023 adalah sebesar Rp1.250.000,00 (Rp15.000.000,00 dibagi 12).
BREVET A&B
WP OP PENGUSAHA TERTENTU

Wajib Pajak Orang Pribadi PMK 215/PMK.03/2018


Pengusaha Tertentu adalah Wajib
Pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha
perdagangan atau jasa, tidak
termasuk jasa sehubungan
dengan pekerjaan bebas, pada 1
(satu) atau lebih tempat kegiatan
usaha yang berbeda dengan
tempat tinggal Wajib Pajak.
BREVET A&B
WP OP PENGUSAHA TERTENTU
PMK 215/PMK.03/2018

mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP bagi setiap


tempat usaha/ gerai (outlet) di Kantor Pelayanan Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi:
tempat usaha/ gerai (outlet) tersebut (KPP lokasi) & di
Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal Wajib Pajak (KPP domisili)
JIKA...dalam hal tempat usaha/ gerai (outlet) dan tempat
tinggal Wajib Pajak yang bersangkutan berada dalam
wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang sama,
CUKUP terdaftar DI TEMPAT TINGGAL WP saja
BREVET A&B
WP OP PENGUSAHA TERTENTU
PMK 215/PMK.03/2018

Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 sebesar


0,75 %
(Nol koma tujuh puluh lima persen) dari jumlah
peredaran bruto berdasarkan pembukuan atau
pencatatan setiap bulan, yang dibayarkan atas
nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak masing-
masing tempat usaha/ gerai (outlet).
BREVET A&B
JENIS SPT PPh ORANG PRIBADI

1770 SS
• Yang mempunyai penghasilan dari selain usaha
dan/atau Pekerjaan
• Ph tidak lebih dari 60 juta dalam satu tahun

• Yang mempunyai penghasilan dari satu/lebih

1770 S pemberi kerja


• Penghasilan DN lainnya
• Penghasilan yang dikenakan PPh Final/Bersifat Final

• Dari usaha/pekerjaan bebas

1770 •


penghasilan dari satu/lebih pemberi kerja
Penghasilan yang dikenakan PPh Final/Bersifat Final
Penghasilan DN Lainnya / LN
BREVET A&B
Jakarta - Ditjen Pajak Kementerian
Keuangan mengingatkan agar masyarakat
yang memiliki sepeda wajib
melaporkannya juga ke dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Jika Anda
memiliki sepeda seperti Brompton juga
wajib dilaporkan dalam SPT.

Sepeda dengan apapun peruntukannya


wajib dimasukkan ke dalam daftar harta
di SPT Tahunan dengan kode harta 041.

"#KawanPajak, jika memiliki sepeda, baik


untuk alat transportasi, olahraga, atau
hobi, silakan memasukkannya ke dalam
daftar harta di SPT Tahunan dengan kode
harta 041," tulis Ditjen Pajak dalam akun
Instagramnya, @ditjenpajakri, Selasa
(23/2/2021).
Pasal 3 Undang-undang BREVET A&B
Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP)
disebutkan bahwa SPT
harus diisi dengan benar,
lengkap, dan jelas.
BREVET A&B
JANGAN LUPA...

UTAN
G
JUGA
DILAPORKAN
BREVET A&B

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai