Anda di halaman 1dari 4

Laporan hasil Riset Insklusi Keuangan terhadap layanan Bank Di Sulawesi Tenggara

I. Pendahuluan

I.I Latar Belakang


Keberhasilan pembangunan ditandai dengan terciptanya suatu sistem keuangan yang stabil dan
memberi manfaatbagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, institusi keuangan memainkan
peran penting melalui fungsi intermediasinya untuk mendorang pertumbuhan ekonomi,
pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan dan pencapaian stabilitas sistem keuangan.
Mengingat pentingnya isu ini, pembahasan pembahasan keuangan insklusi menjadi salah satu
agenda penting dalam dunia internasional seperti G20, Asia-Pasific Economic
Cooperation(APEC), Alliance for Financial Inclusion (AFI), dan ASEAN secara Intensif melakukan
pembahasan mengenai keuangan insklusif. Selain itu keuangan insklusif juga masuk dalam
prioritas pemerintah Indonesia. Walaupun memiliki dampak besar terhadap pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat, Insklusi Keuangan masih merupakan tantangan bagi Indonesia.
Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program keuangan mikro dalam beberapa
tahun terakhir dengan menetapkan target insklusi keuangan sebesar 75% pada tahun 2019,
namun nanti pada tahun 202 target tersebut baru tercapai dan melampaui sebesar 76,19%.
Pencapaian angka tersebut masih didominasi pulau Jawa khususnya Provinsi DKI Jakarta yang
menunjukan ketimpangan dengan daerah-daerah lainnya dengan gap yang cukup tinggi.
Berdasarkan survey yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan kondisi tersebut disebabkan oleh
masih terdapat hambatan untuk mengakses lembaga keuangan formal dan kurangnya
pengetahuan (literasi keuangan) masyarakat terhadap fungsi lembaga keuangan.
Sejalan dengan kondisi Indonesia, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas wilayah 38.14 KM² dan
jumlah penduduk sebesar 2.755.589 jiwa memiliki layanan perbankan sebanyak 278 kantor
dengan total penghimpunan dan sebesar Rp. 28.431 Triliun dan penyaluran dana Rp. 27.568
Triliun. Hanya saja industri keuangan yang berkembang disuatu wilayah belum tentu disertai
dengan pemahaman yang memadai akan layanan jasa keuangan tersebut, hal ini dibuktikan
dengan indeks Insklusi Keuangan mencapai 75,07 persen serta indeks literasi keuangan sebesar
36,75 persen yang berarti bahwa 75 persen penduduk Sulawesi Tenggara telah mendapatkan
akses pada sector jasa keuangan namun hanya setengahnya yang benar-benar memahami
produk-produk keuangan yang digunakan. Kondisi ini terutama terjadi pada desa-desa yang
tersebar dibeberapa kecamatan yang berada Kepulauan atau daerah pedalaman yang tidak
memiliki infrastruktur berupa ketersediaan jalan, jaringan listrik, jaringa komunikasi, dan
berbagai fasilitas umum seperti terminal, pasar, dermaga dan lain lain sehingga secara otomatis
tidak terjangkau layanan keuangan terutama layanan perbankan.
Perbedaan akses atas infrastruktur sebagaimana dijelaskan diatas menyebabkan insklusi
keuangan pada wilayah tertentu, sehingga Bank Sultra sebagai salah satu Tim Percepatan Akses
Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara juga memainkan perannya sebagai regional
Champion terus berupaya dari waktu ke waktu untuk meningkatkan indeks insklusi keuangan di
kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara sehingga perlu dilakukan pengkajian mengenai
pemetaan wilayah berdasarkan insklusifitas, serta strategi yang tepat dalam melayani wilayah-
wilayah yang belum mendapatkan ankses keuangan dan perbankan pada khususnya.

I.II Tujuan Riset


Riset Insklusi Keuangan masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap Layanan perbankan bertujuan
untuk :
a. Memetakan potensi pada beberapa wilayah yang belum terjangkau atau belum optimal
mendapatkan layanan perbankan, sehingga dapat dijadikan prioritas perluasan jaringan kantor
Bank Sultra dalam mendukung insklusi keuangan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
b. Meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat mengenai kelembagaan, produk dan
layanan jasa perbankan terutama layanan Bank Sultra serhingga masyarakat dapat
merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik dan cakap sehingga memudahkan
masyarakat untuk memanfaatkan lembaga, produk dan/atau layanan jasa perbankan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
c. Hasil riset dapat dimanfaatkan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif dan efisien
terutama dalam hal jenis layanan, produk yang ditawarkan dan saluran pemasaran yang paling
tepat dalam melayani masyarakat.
d. Yang terakhir riset ini bertujuan untuk memposisikan diri sebagai badan usaha milik daerah
yang merupakan motor penggerak usaha di daerah dan harus mampu menunjukan peranan
dan posisinya serta menanamkan kolaborasi antar Badan Usaha Milik Daerah dengan
Regulator, Badan Usaha Milik Negara, instansi pemerintahan serta asosiasi-asosiasi yang saling
berhubungan mutualisme dengan Bank Sultra.

I.III Permasalahan Riset


Berdasarkan latar belakang dan tujuan riset yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
identifikasi permasalahan riset ini adalah untuk memahami tingkat insklusi keuangan di beberapa
wilayah yang belum terjangkau atau belum optimal mendapatkan layanan perbankan serta
rekomendasi strategis pemasaran yang efektif atas wilayah yang belum terjangkau atau belum
optimal mendapatkan layanan perbankan di Sulawesi tenggara.

II. Metodologi Riset

a. Data Riset
Data-data yang dikumpulkan adalah data-data primer yang bersumber dari masyarakat di tiap-tiap
daerah di sulawesi tenggara yang belum terjangkau atau belum optimal mendapatkan layanan
perbankan melalui daftar pertanyaan, serta data sekunder dari OJK, Bank Indonesia, dan BPS
berupa dokumen dan publikasi dari instansi-instansi tersebut.

b. Obyek Riset
Riset ini menjadikan wilayah di Sulawesi Tenggara terutama yang belum terjangkau atau belum
optimal mendapatkan layanan perbankan. Daerah tersebut ditentukan oleh masing-masing kantor
induk operasional berdasarkan pertimbangan informasi umum keterbatasan aksesibilitas
masyarakat atas jasa perbankan pada daerah dimaksud.

c. Metologi Riset
Riset ini dikategorikan sebagai suatu penelitian yang bersifat deskriptif komparatif karenana
memaparkan da menganalisa data-data yang dikumpulkan serta membandingkan dan
menganalisis data-data tersebut untuk mengetahui makna dibaliknya .
III. Hasil dan Pembahasan

IV. Kesimpulan Dan Saran

Anda mungkin juga menyukai