Anda di halaman 1dari 95

Analisis Strategi Pemasaran Bank Muamalat cabang Solo dalam

meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008

Disusun Oleh :

Bakhtiar Rifa’i
K 7403061

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ABS TRAK
Bakhtiar Rifa’i K 7403061. Analisis Strategi Pemasaran Bank M uamalat cabang Solo dalam
meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas M aret Surakarta, Januari. 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) M engetahui penerapan strategi pemasaran Bank
M uamalat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008 (2) M engetahui kendala
– kendala apa yang dihadapi oleh Bank M uamalat cabang Solo dalam melaksanakan strategi
pemasarannya. (3) M engetahui upaya – upaya yang dilakukan oleh Bank Muamalat cabang Solo
dalam menghadapi kendala – kendala pelaksanaan strategi pemasarannya. (4) mengetahui
alternatif strategi pemasaran Bank M ualamat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah
tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dengan cara snowball sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis SWOT yang diaplikasikan dengan metode interaktif.
Validitas data dengan menggunakan teknik trianggulasi metode dan trianggulasi data/sumber.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Bank M uamalat Cabang Solo tahun 2008 terangkum dalam marketing mix yang
meliputi produk yang bervariasi, differensiasi nama produk dan fasilitas penunjang produk;
penetapan nisbah bagi hasil yang saling menguntungkan yang telah ditentukan oleh kantor p usat;
kegiatan promosi melalui iklan surat kabar, sp anduk, leaflet; proses distribusi melaui pemelihan
tempat yang strategis dan kerjasama dengan Kantor Pos; keadaan fisik berupa lay out yang bagus
dengan penyediaan mushola, tempat parkir; prosedur pelayanan yang mudah dan cepat; dan
pelayanan pekerja yang terampil dan profesional dengan mengutamakan keramahan kepada
pelanggan. Perencanaan dan penetapan strategi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan
secara eksternal dan internal. Lingkungan eksternal terbagi dalam lingkungan umum meliputi :
ekonomi, sosial budaya, pemerintah, dan teknologi. Lingkungan industri meliputi : pesaing dan
pelanggan. Lingkungan internal meliputi operasional perusahaan, sumber daya manusia,
pemasaran, dan keuangan. Analisis lingkungan tersebut berperan dalam pembentukan strategi
yang tepat melalui analisis SWOT sebagai formulasi strategi.
Kendala – kendala yang dihadapi Bank M uamalat dalam melakukan strategi pemasaran
adalah biaya pemasaran yang kurang besar, jumlah tenaga dan armada pemasaran yang masih
sedikit, kondisi masy arakat Kota Solo sebagian besar masih menganggap sama antara bank
berprinsip sy ariah dengan bank konvesional, dan jumlah kantor kas / kantor pembantu yang
belum tersebar di daerah Kota Solo. Up aya dan alternatif strategi yang dilakukan Bank
M uamalat dalam mengatasi kendala – kendala adalah melakukan pemasaran yang inovatif dan
kreatif, menambah jumlah tenaga dan armada, menambah jumlah Dai M uamalat untuk
memberikan edukasi tentang bank berprinsip sy ariah terhadap masy arakat dan menambah jumlah
kantor kas / kantor p embantu di bebarapa tempat secara bertahap.
1

BAB I

PENDAH ULUAN

A. Latar Bel akang Masalah

Bank m erupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem


perekonom ian m odern karena m em iliki posisi strategis sebagai lem baga
intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan m enyalurkan kem bali
dana kepada m asyarakat yang m embutuhkan serta penunjang sistem pem bayaran.
Karena fungsi tersebut bank menjadi m otor penggerak perekonomomian yang
akan m endukung dan menopang aktivitas-akt ivitas ekonom i dalam masyarakat .
Kondisi perekonom ian di era globalisasi mem bawa perubahan dan
perkem bangan di berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut juga mem berikan
implikasi pada perkem bangan sistem perbankan yang ada, yaitu m unculnya bank
umum yang berdasarkan prinsip syariah. Bank umum berdasarkan prinsip syariah
dapat diartikan sebagai bank yang kinerjanya berdasarkan pada hukum Islam
antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pem biayaan
kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyat akan sesuai dengan syariah.
Perbedaan ant ara bank konvesional dengan bank berdasarkan prinsip syariah
terletak pada prinsip, sistem operasional dan karakt eristik produknya. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa bank konvesional m enerapkan sistem bunga,
sedangkan bank syariah tidak menggunakan bunga tetapi berdasarkan pada prinsip
bagi hasil (profit sharing principles).
Perkembangan bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia
merupakan suatu fenomena baru yang sedang m enjadi bintang baru dalam industri
perbankan di tanah air. Pemberlakuan undang-undang Nom or 10 tahun 1998
sebagai perubahan atas undang-undang Nom or 7 tahun 1992 tent ang perbankan,
bank syariah telah mendapat kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan
kegiatan usaha term asuk pem berian kesem patan yang lebih luas untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha, term asuk pemberian kesem patan kepada bank
umum konvesional untuk membuka kant or cabang khusus melaksanakan kegiatan

1
2

berdasarkan prinsip syariah atau bahkan mengkonversi secara penuh m enjadi bank
berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesem patan kant or cabang syariah ini
adalah sebagai upaya unt uk meningkatkan jaringan perbankan Syariah. Sampai
saat ini, m arket share bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia, relatif
masih kecil, belum m encapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut
Siti Fajriyah (htt p://agustiant o.niriah.com ) yang m enjabat Deputi Gubernur Bank
Indonesia menyatakan bahwa ”jumlah nasabah bank syariah saat ini, baru sekitar
3 juta orang. Padahal jum lah um at Islam potensial unt uk menjadi custom er bank
syariah lebih dari 100 juta orang”.

Bank Mualam at merupakan salah satu bank um um di Indonesia yang


berdasarkan prinsip syariah, perkembangan dan pertumbuhan bank ini relatif lebih
baik dari pada bank-bank umum berdasarkan prinsip syariah yang berada di
Indonesia. Hal ini terbukti dari kinerja keuangan Bank Muam alat mengalam i
peningkatan yang cukup signifikan. hal ini dapat di lihat dalam gambar 1. kinerja
keuangan Bank Muam alat sebagai berikut:

Gam bar1. Grafik Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Mualamat Tahun 1998-
2008 (http://m uam alatbank.com)
3

Peningkatan kinerja keuangan yang terjadi pada Bank Muamalat juga


berbanding lurus dengan bertambahnya jum lah nasabahnya. Hal ini dapat dilihat
dalam kurun wakt u tahun 1999-2007 Bank Muam alat sudah m emiliki nasabah
sejumlah 2.148.395 nasabah, peningkatan yang cukup signifikan ketika Bank
Mualam at membuat produk baru yaitu Shar-e. Shar-e adalah investasi syariah
yang dikem as khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan
dapat diperoleh di Kant or Pos On-line di seluruh Indonesia, sejak kehadiran
produk ini, Bank Muam alat berhasil mengembangkan jaringan pelayanannya
secara pesat dan signifikan. Sam pai dengan 31 Maret 2008 m elalui 2.861 SOPP
(Sistem On-line Paym ent Point) Bank Muamalat benar-benar telah m erent angkan
jangkauan pelayanan ham pir ke seluruh kecam atan di Indonesia. Setiap daerah
yang terdapat kant or pos on-line dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank
apapun, serta merchant Debit Prima di seluruh pelosok tanah air, nasabah
Muamalat sem akin mudah memperoleh akses dan sem akin terlayani, yang
mengakibatkan jum lah nasabahnya m eningkat pesat, hal ini dapat di lihat dari data
sebagai berikut:
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Nasabah Bank Muam alat Indonesia
(htt p://muamalatbank.com )
Jenis 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Rekening

Non Shar-E 205,143 249,104 297,086 349,943 411,879 517,022 615,044 694,310 724,975
Saving

Shar-E - - - - - 7,521 132,669 663,877 1,239,439

Wadiah 8,044 9,442 10,684 11,937 13,148 14,989 18,278 22,465 26,722
Current
Account

Mudharabah 29,228 35,847 43,914 55,529 71,710 95,225 119,849 147,173 157,259
Time Dep

Tot al 243,015 294,033 351,684 417.409 496,737 634,757 885,840 1,527,825 2,148,395
4

Penjelasan kondisi perkembangan yang telah dijelaskan, hal ini


menunjukan Bank Muam alat saat ini perkembangan dan pertum buhannya sudah
baik, dapat dilihat sem akin meningkatnya kinerja keuangan serta jum lah
nasabahnya yang selalu m eningkat. Implem entasi kebijakan dan untuk m encapai
hasil yang lebih baik, Bank Muam alat senant iasa m enambah kantor cabang hal ini
di maksudkan supaya dapat lebih dekat dengan konsumen, dari berbagai kantor
cabang yang telah ada diberbagai daerah. Bank Muamalat mem punyai kantor
cabang di Kot a Solo. Kota Solo m em punyai ciri khas tersendiri yaitu: jumlah
umat Islam yang m ayoritas, banyak organisasi kem asyarakatan yang berlatar
belakang Islam , kota yang mem iliki banyak kegiatan ekonomi terutama pasar
tradisional dan modern, selain itu kota solo m empunyai potensi perputaran uang
yang sangat besar yaitu sebanyak 14 trilyun rupiah total dana yang berhasil di
himpun bank-bank yang berada di Kota Solo, Bank Muamalat sendiri baru
mampu m endapatkan 1,1 trilyun rupiah saja(Pemkot Solo, 2009 : 30). Selain itu
market share perbankan syariah hanya 5%, terkhusus Bank Muamalat mempunyai
market share sebanyak 4% saja dari total m arket share yang berada di kota solo
(Bank Indonesia, 2009:56). Hal ini menjadi peluang untuk m enambah nasabah.
Akan tetapi Kota Solo juga sudah mem punyai jum lah bank yang cukup banyak
berdasarkan data Bank Indonesia semester II tahun 2008 kantor cabang bank
umum berjumlah 56 bank (Bank Indonesia, 2009:40), sedangkan bank berprinsip
syariah berjum lah 4 bank (Bank Indonesia, 2009:56). Bertambahnya bank pesaing
membuat nasabah mem punyai banyak pertimbangan sebelum menentukan
pilihannya. Hal ini m enyebabkan Bank Muamalat tidak dapat mengandalkan pada
brand posissitioning dan emotional motive nasabah untuk m empertahankan
konsum en. Pihak pengembang dan pengelola Bank Muamalat cabang Solo
memerlukan sesuatu strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan untuk
menam bah jum lah nasabahnya.
5

Bertolak dari hal tersebut, maka penulis tertarik m elakukan penelitian


dengan judul “ ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BANK MUAMALAT
CABANG SO LO DALAM MENING KATKAN JUMLAH NASABAH
TAHUN 2008”.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaim ana penerapan strategi pemasaran Bank Muam alat Indonesia Cabang
Solo dalam meningkatkan jum lah nasabah pada tahun 2008?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang
Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya?
3. Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo
dalam menghadapi kendala–kendala pelaksanaan strategi pemasarannya?
4. Alternat if strategi pemasaran jasa perbankan apa sajakah yang dapat di
terapkan pada bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam m eningkat kan
jum lah nasabahnya?
C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana penerapan strategi pem asaran Bank Muam alat


Indonesia Cabang Solo dalam meningkatkan jum lah nasabahnya.
2. Mengetahui kendala–kendala apa yag dihadapi oleh Bank Muamalat Indonesia
cabang Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya.
3. Mengetahui upaya–upaya apa yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia
cabang Solo dalam m enghadapi kendala–kendala pelaksanaan strategi
pem asarannya.
4. Mengetahui alternatif strategi pem asaran jasa perbankan yang dapat di
terapkan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam m eningkatkan
jum lah nasabahnya.
6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan m anfaat yang berhubungan dengan


perkem bangan ilm u pengetahuan secara konsep maupun teori. Manfaat yang ingin
diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan sumbangan bagi pengem bangan ilmu pengetahuan dengan teori –
teori yang relevan, khususnya teori tentang strategi pem asaran jasa perbankan
syariah.
2. Memperluas khasanah pengetahuan ilmiah mengenai perbankan syariah,
khsususnya tentang Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo.
2. Manfaat Praktis

Selain m anfaat teoritis, dalam penelitian ini juga diharapkan bisa


memberikan m anfaat praktis. Manfaat ini m erupakan bent uk kontribusi yang
diberikan bagi pihak-pihak yang terkait. Manfaat praktis yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, dapat mengetahui strategi pemasaran Bank Mualam at Indonesia


Cabang Solo dalam m eningkat kan jumlah nasabah di Kota Solo tahun 2008.
2. Bagi Perusahaan Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo, mem berikan
masukan dan memberikan solusi terhadap pelaksanaan strategi pemasaran
yang telah di lakukan.
3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang
akan m eneliti hal yang sam a.
4. Bagi FKIP selaku pihak yang memberikan ijin penelitian, hasil penelitian
yang berupa data dijadikan sebagai bahan kajian kelim uan tentang perbankan
syariah.
7

BAB II

LANDASAN TEO RI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Strategi Pem asaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran m em punyai peranan yang sangat penting dalam sebuah proses


perusahaan unt uk mencapai tujuannya. Perusahaan tidak dapat bertahan dengan
hanya menjalankan tugasnya dengan baik. Supaya sukses menghadapi dunia yang
kom petitif, mereka harus mengetahui seluk beluk pasar dengan baik.
Pemasaran m erupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya m em pertahankan hidupnya, untuk
berkem bang dan m endapat kan laba. Pemasaran memainkan peran penting dalam
membangkitkan era kegiatan ekonomi. Pemasaran adalah fungsi perusahaan yang
ditugasi m enentukan pelanggan sasaran serta cara terbaik unt uk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsum en secara kompetitif dan m engunt ungkan.
Para ahli pemasaran m em berikan definisi pemasaran yang berbeda –
beda diantarannya, Philip Kot tler (2003:10) menyatakan bahwa pemasaran adalah
“proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelom pok m endapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
menukarkan produk yang bernilai satu sama lain”. Sedangkan menurut William J.
Stanton (1996:7) mendefinisikan pem asaran sebagai “suatu sistem tot al dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, m enentukan harga,
mempromosikan, dan m endistibusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun kepada konsumen
pot ensial”.

7
8

Berdasarkan definisi tersebut dapat disim pulkan pemasaran m encakup


kegiatan perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan konsum en, baik yang ada saat ini maupun konsumen potensial,
menent ukan produk apa yang akan di produksi, menent ukan harga, kemudian
menent ukan berbagai cara untuk promosi dan mendistribusikan produk tersebut
kepada konsumen. Agar kegiatan pem asaran dapat berjalan dengan baik dan
mencapai hasil yang diinginkan maka harus dikoodinasikan dan di kelola dengan
cara yang baik melalui manajemen pemasaran.

b. Strategi Pemasaran Jasa


Strategi pem asaran menurut Indriyono Gitosudarm o (1994:124) adalah :
“Strategi pem asaran merupakan strategi untuk m elayani pasar yang dijadikan
target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pem asaran merupakan
kom binasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk
melayani pasarnya”.
Strategi pem asaran m engandung dua fakt or yang terpisah tapi
berhubungan erat, yaitu :
1) Target market , yaitu suatu kelom pok konsum en yang homogen, yang
merupakan “sasaran” perusahaan.
2) Marketing Mix, yaitu varibel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang
akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
Kedua faktor ini berhubungan erat, target market m erupakan suatu
sasaran yang akan dituju, sedangkan marketing mix merupakan alat untuk menuju
sasaran tersebut. Sedangkan menurut Tull dan Kahle yang di kutip oleh Fandy
Tjiptono (1997:6) strategi pem asaran didefinisikan sebagai berikut: “strategi
pem asaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk m encapai tujuan
perusahaan dalam mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinam bungan
melalui pasar sasaran tersebut”.
Berdasarkan penjelasan di atas, strategi pemasaran m enunjukkan
pendekatan pemasaran yang hendak digunakan unt uk mencapai sasaran rencana
9

pem asaran. Meskipun beberapa perusahaan mem punyai tujuan yang sama, namun
penggunaan strateginya dapat berbeda. Pada intinya, strategi ini ditempuh oleh
perusahaan terdiri dari em pat tahap yaitu:
1) Memilih Konsum en yang Dituju
Usaha-usaha pem asaran akan lebih berhasil jika hanya di tuju pada
konsum en tertent u saja, dam bukannya masyarakat secara keseluruhan.
Konsum en yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh
perusahaan dengan memuaskan. Perusahaan tidak mungkin benar-benar
memberikan kepuasan kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah
dengan memilih kelompok tertentu yang dituju dan m enentukan marketing mix
yang dapat memuhi keinginan mereka.
2) Menentukan Keinginan Konsumen
Strategi pem asaran yang efektif m em erlukan suatu pengalam an tentang
keinginan konsum en yang ditujukan terhadap m anfaat barang setelah perusahaan
memperoleh data tentang keinginan apa yang pent ing bagi konsumen m aka
manajemen dapat m enentukan dan m engadakan penyesuaian marketing mix
terhadap keinginan-keinginan konsum en tersebut.
Riset pem asaran yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui tentang
apa yang m enjadi keinginan konsum en. Menurut Philip Kotler (2003:141) “Riset
pem asaran adalah sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan
data dan temuan secara sistem atis yang relevan dengan situasi pem asaran tertentu
yang dihadapi perusahaan”. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa riset
pem asaran m erupakan suatu proses yang sifatnya praktis, manajemen
menggunakan riset pemasaran untuk m emudahkan dalam mengambil keputusan,
bukannya untuk kepentingan diri sendiri. Hal tersebut dianggap bahwa kegiatan
ini tidak berm anfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi
persoalan. Penelitian hanya mem berikan data kepada pim pinan, yang dalam hal
ini bertanggung jawab unt uk mengam bil keputusan.
Riset pemasaran ini m em punyai fungsi untuk m em peroleh data yang
berkaitan dengan pangsa pasar, peluang pasar, saluran distribusi yang paling
cocok untuk produk-produk mereka dan tentu saja untuk memaham i keinginan
10

konsum ennya. Sum ber-sumber informasi atau data yang paling akurat m engenai
keinginan konsum en adalah konsum en itu sendiri, nam un bagi perusahaan untuk
mencari informasi langsung dari konsumen diperlukan dana riset yang cukup
besar. Oleh karena itu perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi
yang lain seperti laporan riset terdahulu, publikasi pem erintah melalui Badan
Pusat Statistik (BPS) dan lembaga-lem baga kajian serta data komersial yang
diperoleh dari berbagai pihak yang bersangkutan.
3) Marketing Mix
Marketing Mix m erupakan variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana unt uk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen. Menurut W illiam J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha
DH. (1996:24) “ Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan
yang m erupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu: produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”, jadi variabel-variabel yang
terdapat dalam m arketing m ix meliputi produk, struktur harga, distribusi dan
promosi.
W illiam J. Stanton (1996:46) berpendapat bahwa marketing mix
merupakan kegiatan pem asaran yang didasarkan pada em pat variabel yang
dikombinasikan yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Namun dalam
pem asaran jasa yang sebagian besar berhubungan langsung dengan manusia
sehingga mem buat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. ”Unt uk itu
pem asaran jasa perlu m em perhatikan unsur lainnya yaitu people, physical
evidence dan process.” (Ahmad Kurnia, ht tp://elqorni.wordpress.com ). Variabel-
varibel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Produk
Mengelola unsur produk termasuk pem asaran dan pengem bangan produk
atau jasa yang tepat unt uk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi
dibutuhkan untuk m engubah produk yang ada, menam bah yang baru, dan
m engambil tindakan-tindakan lain yang memepengaruhi berm acam –
m acam produk. Keputusan strategis juga dibutuhkan untuk pengemasan,
penentuan, cap dan berbagai segi produk lain.
11

b) Harga
Penent uan suatu harga produk dalam suatu perusahaan, pihak manajemen
harus menent ukan harga dasar yang tepat bagi produknya. Manajemen
harus m enentukan strategi yang m enyangkut potongan harga,
pembayaran ongkos angkut, dan berbagai variabel yang bersangkutan
dengan harga.
c) Promosi
Promosi adalah unsur yang dipergunakan memberitahukan dan
m embujuk pasar tentang produk baru perusahaan, iklan, penjualan,
perorangan dan prom osi penjualan merupakan kegiatan utama promosi.
d) Distribusi
Meskipun perantara pem asaran pada dasarnya merupakan faktor
lingkungan yang berada di luar jangkauan perusahaan, seorang eksekutif
pemasaran tetap mempunyai ruang gerak yang besar sekali pada wakt u ia
berhubungan dengan m ereka. Tanggung jawab pem asaran adalah (1)
m emilih dan mengelola saluran perdagangan dimana yang dipakai
m enyalurkan produk dapat mencapai pasar yang tepat dalam waktu yang
tepat pula dan (2) mengembangkan sistem distribusi unt uk pengiriman
dan penanganan produk secara fisik melalui saluran-saluran ini.
e) Orang (people)
Perusahaan jasa dapat m em bedakan dirinya dengan cara merekaryawant
dan melatih karyawan yang lebih m ampu dan lebih cepat diandalkan
dalam berhubungan dengan pelanggan, dari pada karyawan pesaingnya.
f) Lingkungan Fisik (Physical environm ent)
Perusahaan jasa dapat m engembangkan lingkungan fisik yang lebih
atrakt if
g) Proses (Process)
Perusahaan jasa dapat m erancang proses penyampaian jasa yang
superior, misalnya home banking yang dibentuk bank tertentu.
12

4) Mengelola Kualitas Jasa


Cara lain yang dapat ditem puh dalam memenangkan persaingan adalah
secara konsisten m em berikan kualitas jasa yang lebih baik daripada para pesaing.
Hal ini dapat tercapai dengan m em enuhi atau bahkan m elampaui kualitas jasa
yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua
variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan
(expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan,
maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang
bersangkutan. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived >
expected), maka ada kem ungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia
jasa itu lagi.
Leornard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valeria A Zeithaml yang dikutip
oleh Fandy Tjiptono (1997:134) mereka m engidentifikasikan 5 gap yang
menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, kelima gap tersebut adalah:

a. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen


Pihak m anajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau
m emaham i apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat.
b. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsum en dan
spesifikasi kualitas jasa.
Pihak manajemen m am pu memahami secara tepat apa yang diinginkan
oleh pelanggan, tetapi tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu yang
jelas.
c. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa
Karyawan dihadapkan pada standar-standar yang kadangkala saling
bertent ang satu sama lain, misalnya para juru rawat diharuskan
m eluangkan waktunya unt uk m endengarkan keluhan atau masalah
pasien, tetapi di sisi lain mereka juga harus m elayani para pasien dengan
sangat cepat.
d. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal
Harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang
dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan apabila janji
yang diberikan ternyata tidak terpenuhi.
e. Gap antara jasa yang dirahasiakan dan jasa yang diharapkan
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan
dengan cara yang berlainan, atau bisa juga keliru m emepersepsikan
kualitas jasa tersebut.
13

c. Merancang Strategi Pem asaran


Perusahaan perlu m erancang strategi pem asaran yang kompetitif, yaitu
strategi yang akan m em berikan kepada perusahaan atas produk-produknya suatu
keunggulan kompetitif, paling tidak dalam benak konsumennya, strategi dan
posisi kompetitif perusahaan dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
1) Strategi Pemim pin Pasar (market leader)
Perusahan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk yang relevan.
Keunggulan ini dari perusahaan lainnya, pada um um nya m encakup perubahan
harga, pengenalan produk, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi,
biasanya perusahaan ini m endominasi usaha dan diakui keberadaannya oleh
perusahaan lainnya sejenis.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini
mendorongnya unt uk mengam bil tindakan ke t iga arah. Pertam a, perusahaan harus
menem ukan cara unt uk pengem bangan jumlah permintaan keseluruhan, kedua,
perusahaan harus menjaga tingkat pangsa pasar yang dikuasainya dengan cara
bertahan maupun menyerang yang baik. Ketiga, perusahaan m encoba
meningkatkan pangsa pasarnya m eskipun luas pasar tidak berubah.
2) Strategi Penantang Pasar (Market Chalenge)
Strategi ini digunakan oleh perusahaan mecoba meningkatkan pangsa
pasar dari m arket leader dan pesaing lainnya. Dalam hal ini terdapat beberapa
strategi yang digunakan oleh penantang pasar:
a) Menetapkan Sasaran Strategis dan Lawan
Sasaran strategis dari kebanyakan penant ang di pasar ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran terssebut dengan
harapan bahwa hal itu akan m enghasilkan profitabilitas yang lebih
tinggi.
b) Memilih Strategi Penyerangan
Bila sudah ditetapkan lawan dan sasaran yang harus dicapai
selanjutnya m enggunakan ‘prinsip masa’ yaitu daya tempur yang
terbaik harus dipusatkan pada wakt u yang tepat, unt uk fungsi yang
menent ukan.
14

3) Strategi Pengikut Pasar (Market Follower)


Strategi ini digunakan oleh perusahan nomor dua dalam industri yang
memilih untuk tidak menyerang, tetapi sekedar mengikuti saja. Hal ini dilakukan
karena kekhawatirannya akan kehilangan lebih banyak daripada yang
diperolehnnya, bila ia menyerang. Meskipun demikian, perusahaan pengikut
memiliki strategi sendiri dengan memanfaatkan kompetensi khususnya agar bisa
berperan serta secara aktif dalam perutumbuhan pasar, akan tetapi dalam
kenyataannya pengikut pasar banyak yang m enikmat i tingkat keuntugan yang
lebih tinggi daripada yang dicapai oleh pemimpin pasar dalam industrinya.
4) Strategi Penggarap Relung Pasar (Market Nicher )
Strategi penggarap relung pasar Ialah perusahaan yang memilih untuk
bergerak di beberapa bagian dalam pasar khusus dan tidak menarik m inat
perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Gagasan pokok dalam m enggarap relung
pasar ini ialah “spesialisasi”. Perusahaan harus mempunyai keahlian khas dalam
hal pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pasarnya.
d. Lingkungan Pem asaran
Fluktuasi lingkungan yang sulit diprediksi saat ini harus dicerm ati oleh
perusahaan terutama oleh bagian pem asaran. Pemasaran perusahaan harus mampu
memonitor dan m enyelidiki keadaan lingkungan pemasaran yang terdiri dari para
pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar kendali perusahaan dan berperan penting
dalam menentukan posisi perusahaan.
Philip Kot ler (2003: 194) m engemukakan bahwa” lingkungan pemasaran
secara terus menerus m em unculkan kesempat an dan ancaman baru sehingga
perusahaan perlu mengenal betapa pentingnya mem onitor dan beradaptasi secara
terus m enerus terhadap lingkungan yang berubah. Perusahaan harus m enggunakan
kem am puannya dalam hal riset pemasaran dan penyelidikan lingkungan dengan
tidak hanya m engandalkan satu aspek lingkungan saja tetapi secara keseluruhan
agar keseimbangan tercapai dan terwujudnya kondisi perusahaan yang stabil dan
dinamis sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dalam penyusunan strategi
pem asaran, perusahaan perlu menganalisis fakt or-faktor lingkungan yang terdiri
dari lingkungan eksternal dan lingkungan int ernal.
15

1) Lingkungan Inte rnal


Lingkungan ini merupakan kekuatan yang berhubungan erat dengan
pelaksanaan fungsi perusahaan dan m em pengaruhi kem am puan perusahaan dalam
melayani konsum en. Fakt or-fakt or lingkungan int ernal yang akan mem berikan
pengaruh besar terhadap perusahan adalah:
a) O perasional Perusahaan
Kegiatan sebuah perusahaan supaya berjalan dengan lancar diperlukan
kegiatan operasional yang m enjadi siklus untuk m engatur dan m embagi tugas –
tugas khusus / pem bagian kerja yang jelas dan spesifik sehingga perusahaan dapat
berjalan secara efektif dan efesien.
b) Sumber Daya Manusia
Pimimpinan m em egang peranan penting dalam pembentukan individu –
individu yang menjalankan operasi perusahaan dengan tidak hanya m engandalkan
tingkat pendidikan tetapi lebih menekankan pada kecerdasan, wawasan,
keteram pilan dan kepribadian agar m emiliki kom petensi terhadap pekerjaannya.
c) Pemasaran
Pemasaran berawal dan berakhir pada pelanggan. Berdasarkan konsep ini,
setiap keputusan bisnis (term asuk keputusan pem asar) harus bersifat custom er
oriented. Menurut Fandy Tjipt ono dan Teguh Budiyant o (1997:2) keputusan
pem asaran dikelom pokan menjadi tiga kategori yaitu : “1) Keputusan target pasar;
2) Keputusan pemasaran; 3) Keputusan pengorganisasian dan pengendalian
pem asaran”.
Proses pemasaran adalah proses tentang bagaim ana perusahaan dapat
mempengaruhi konsumen unt uk tahu, senang dan puas terhadap produk yang
ditawarkan perusahaan, dan akhirnya secara terus-menerus perusahaan
mendapatkan keuntungan m elalui penjualan. Bagaimana caranya perusahaan
dapat m em pengaruhi konsum ennya m erupakan hal yang memerlukan perencanaan
dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan konkrit dan
terprogram m elalui tindakan-tindakan yang terdiri dari em pat m acam , yaitu
produk (product), harga (price), promosi (prom otion), dan distibusi (placem ent).
Perpaduan ant ara em pat macam hal tersebut menjadi senjata bagi perusahaan
16

dalam memasarkan produknya dan biasa disebut bauran pemasaran atau


marketing mix. Kem udian ditambah analisis 3P dalam pem asaran jasa, yaitu
melalui: orang (people), lingkungan fisik (physical environment), dan proses
(process) yang akan m enentukan kualitas jasa.
d) Keuangan
Perusahaan dalam melaksanakan seluruh kegiatan opersional perusahaan,
pem bent ukan sum ber daya manusia dan kegiatan pemasaran diperlukan biaya.
Keuangan di sini sebagai motor penggerak dan menjadi sesuatu yang vital (harus
ada) sumber keuangan diperoleh dari modal atau keuntungan penjualan.
2) Lingkungan Ekternal
Lingkungan ekternal terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat
kem asyarakatan yang lebih besar dan m em pengaruhi sem ua pelaku dalam
lingkungan ekt ernal dalam perusahaan, yaitu:
a) Lingkungan Umum
(1) Ekonomi
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang
dapat mem pengaruhi keberhasilan strategi pem asaran perusahaan. Faktor-faktor
yang perlu dianalisis oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
(a) Tahapan siklus bisnis, perekonomian dapat diklasifikasikan seperti
dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan dan kem akm uran
(b) Gejala inflasi dan deflasi harga barang-barang dan jasa, jika inflasi
sangat tajam m aka diadakan pengedalian upah.
(c) Kebijakan keuangan, tingkat suku bunga dan devaluasi atau revaluasi
uang dalam hubungannya dengan uang asing dan valuta asing.
(d) Kebijakan fiskal, berupa tingkat pajak untuk perusahaan dan
perorangan.
(e) Neraca pembayaran internasional yang mungkin surplus atau defisit
dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
17

(2) Sosial Budaya


Mereka m enyerap ham pir secara sadar tent ang pandangan yang
merum uskan hubungan m ereka dengan tuhan, sesamanya, m asyarakat lain dan
alam semesta. Masyarakat m em bent uk kepercayaan dasar, nilai-nilai dan norma.
Ada beberapa ciri kebudayaan dan kecenderungan minat terhadap para pem asar
yaitu :
(a) Nilai-nilai dengan pokok bertahan kuat
(b) Setiap budaya yang mempunyai sub budaya
(c) Nilai-nilai budaya sekunder berubah dari waktu ke wakt u

(3) Pemerintah
Lingkungan terbentuk oleh hukum -hukum , lem baga pemerint ah, dan
kelompok penantang yang m em pengaruhi serta m em batasi gerak-gerik berbagai
perusahaan dan individu dalam m asyarakat kecenderungan pemerintah akan
mengeluarkan politik dan hukum dapat berupa:
(a) Jum lah perundang-undangan pokok yang mengatur bisnis.
(b) Pelaksanaan undang-un dan g oleh lem baga pemerint ah yang berubah.
(c) Pertum buhan kelompok-kelompok kepentingan masyarakat.

(4) Teknologi
Perubahan teknologi mempengaruhi daur hidup barang dan jasa. Setiap
perubahan teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar dan
tidak selalu dapat diram alkan terlebih dahulu. Para pem asar perlu mengamati
perubahan teknologi, yaitu:
(a) Laju pecepatan teknologi.
(b) Peluang pem baharuan yang tidak t erbatas.
(c) Anggaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar.
(d) Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan besar.
(e) Pengaturan perubahan teknologi yang m eningkat.
18

b) Lingkungan Industri
(1) Pesaing
Sistem pemasaran perusahaan di pengaruhi oleh kelompok pesaing yang
perlu diidentifikasi, dimonitor dan dikalahkan untuk memperoleh dan
mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan. Keberhasilaan
pem asaran merupakan m asalah bagaim ana mencapai keterpaduan yang efektif
dari pihak perusahaan dengan para pelanggan, saluran distribusi dan pesaing.
(2) Pelanggan
Pelanggan yaitu konsumen yang senant iasa m engkonsum si produk yang
ditawarkan dan m enunjukan ciri khas yang perlu ditelaah secara cerm at oleh
perusahaan. Analisa m engenai pelanggan di pengaruhi oleh:
(a) Demografi
Lingkungan dem ografis/kependudukan m enunjukkan keadaan dan
permasalahan m engenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara
geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari
satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras,
suku bangsa dan strukt ur keagam aan. Ternyata hal di atas dapat
m empengaruhi strategi pem asaran suatu perusahaan dalam
m emasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu
pasar.
(b) G eografi
Lingkungan geografis perlu diketahui untuk m enemukan lokasi yang
sesuai bagi perusahaan, karena berhubungan dengan masalah iklim
dan ekologi. Perusahaan yang bergerak dalam bidang yang berkaitan
dengan m asalah iklim, keberadaannya sangat ditent ukan perubahan
udara sekitarnya. Selain masalah iklim adalah masalah daerah
pemasaran. Lokasi perusahaan yang terbaik adalah m udah dijangkau
atau yang mendekat dengan pelanggan.
19

2. Tinjauan Tentang Bank


a. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut Kashmir (2004: 11) adalah ”Lem baga
keuangan yang kegiatan utam anya adalah m enghim pun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke m asyarakat serta memberikan jasa bank
lainnya”. Sebagai lem baga keuangan, tent unya bank akan selalu bergerak di
bidang jasa keuangan. Bank selaku lembaga keuangan, menyediakan berbagai jasa
di bidang keuangan.
Menurut howard D. Crosse dan George J. Hem ple yang dikutip Prof. Dr.
H. Veithzal Rivai, M.B.A (2007:321), ”bank adalah suatu organisasi yang
menggabungkan usaha m anusia dan sumber-sumber keuangan untuk
melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan
untuk mem peroleh keunt ungan bagi pem ilik”. Definisi bank dalam juga terdapat
dalam undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah usaha yang m enghimpun
dana dari m asyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bent uk-bent uk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf masyarakat banyak.
Pengertian tentang bank di atas, m enunjukkan ada tiga kegiatan utama
bank, yaitu :
1) Menghimpun dana
2) Menyalurkan dana
3) Memberikan jasa bank lainnya
Menghim pun dana merupakan kegiatan mengumpulkan atau mencari
dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan,
giro, tabungan dan deposito. Menyalurkan dana adalah melemparkan kem bali
dana yang diperoleh bank lewat penghimpunan tadi dalam bentuk pinjaman
(kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional ataupun bank dengan
prinsip syariah.
Jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung ataupun pelengkap bagi
perbankan. Contoh dari jasa bank lainnya adalah jasa transfer, clearing, inkaso,
dan lain sebagainya. Jasa keuangan pendukung yang dimiliki oleh bank ini
20

merupakan sarana bagi kelancaran kegiatan menghimpun dana ataupun


penyaluran dana.
b. Jenis Bank
Bank dalam prakt ek kegiatannya terbagi dari beberapa jenis, bank dapat
dibedakan dari berbagai segi antara lain :
1) Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari :
a) Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.
9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lint as pem bayaran.
Jasa yang diberikan oleh bank um um bersifat umum, artinya dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering
disebut bank komersial (commercial bank).
b) Bank Perkreditan Rakyat
BPR adalah bank yang m elaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lint as pem bayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan bank umum.
2) Dilihat dari segi kepem ilikannya terdiri dari :
a) Bank m ilik Pemerintah
Bank pemerint ah adalah bank di mana baik akt a pendirian maupun
modalnya dim iliki oleh pem erintah, sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki oleh pem erintah pula. Contohnya Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank m ilik
pem erintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II
masing-masing provinsi.
b) Bank m ilik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dim iliki oleh swasta nasional serta akt a pendiriannya
21

pun didirikan oleh swasta, begitu pula pem bagian keuntungannya


juga dipertunjukkan unt uk swasta pula. Contohnya Bank
Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank
Niaga, dan lain-lain
c) Bank m ilik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik m ilik swasta asing atau pemerint ah asing. Kepemilikannya
dim iliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank,
City Bank, dan lain-lain.
d) Bank m ilik Campuran
Merupakan bank yang kepem ilikannya sahamnya campuran antara
pihak asing dan pihak swasta nasional. Cont oh : BII
Com monwelth, Bank Finconesia, Bank Merincorp, Mitsubishi
Buana, Bank, dll.
3) Dilihat dari segi statusnya terdiri dari :
a) Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri
atau yang berhubungan dengan m ata uang asing secara
menyeluruh.
b) Bank non Devisa
Merupakan bank yang mempunyai izin unt uk m elaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat m elaksankan
transaksi seperti halnya bank devisa.
4) Dilihat dari segi menent ukan harga tediri dari :
a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan m etode bunga.
b) Bank berdasarkan prinsip syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam.
22

3. Tinjauan Tentang Bank Umum berprinsi p Syari ah


a. Pengertian Bank Um um Berprinsi p Syariah
Produk yang diberikan oleh perbankan Islam tidak hanya dikonsumsi
terbatas pada kalangan muslim saja. Hal tersebut dikarenakan memang pada
prinsipnya jasa yang diberikan perbankan Islam sama sekali tidak berkaitan
dengan ritual keagamaan. Pengertian Bank Islam m enurut Muham mad (2005: 13)
adalah “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pem biayaan dan
jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam”. Pengertian yang
diberikan tersebut m emberikan penjelasan terkait dengan landasan perbankan
Islam yaitu berlandaskan pada Al Qur’an dan hadits Nabi SAW.
Bank Islam memberikan prinsip-prinsip muamalah yang sesuai dengan
syariat Islam, jauh dari praktek sistem bunga. Dengan dem ikian, Bank Islam
memberikan alternatif terhadap pertent angan antara sistem bunga bank dengan
riba.
b. Ciri – ciri Bank Umum Berprinsip Syariah
Sistem operasinal antara Bank Islam berbeda dengan sistem perbankan
konvensional. Telah disebutkan sebelumnya bahwa Bank Islam tidak
menggunakan sistem bunga pada kegiatan operasionalnya. Bank Islam m em iliki
berbagai karakt eristik yang m erupakan ciri bagi Bank Islam. menurut Warkum
Sum itro (2004: 19) ada berbagai ciri dari Bank Islam :
1) Beban biaya yang disepakati bersama pada wakt u akad perjanjian
diwujudkan dalam bent uk jum lah nominal, yang besarnya tidak kaku
dan dapat dilakukan dengan kebebasan unt uk tawar menawar dalam
batas wajar
2) Penggunaan persentase dalam hal kewajiban unt uk melakukan
pem bayaran selalu dihindarkan, karena persent ase melekat pada sisa
utang m eskipun batas wakt u perjanjian telah berakhir
3) Di dalam kontrak-kontrak pem biayaan proyek, Bank Islam tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keunt ungan yang pasti (fixed
return) yang ditetapkan di muka
4) Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito/ tabungan, oleh
penyimpan dianggap titipan (al wadiah) sedangkan bagi bank dianggap
sebagai titipan yang diam atkan sebagai penyertaan dana pada proyek-
proyek yang dibiayai bank.
23

5) Bank Islam tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang dari
mata uang yang sam a yang dari transaksi itu dapat m enghasilkan
keunt ungan
6) Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan non Halal”
sebagai hasil transaksi dengan bank konvensional
7) Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas m engawasi
operasionalisasi bank dari sudut syariah
8) Produk-produk Bank Islam selalu m enggunakan sebutan-sebutan dari
istilah arab, misalnya al-m urabahah, al-m udhrabah dan sebagainya
9) Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank konvensional,
yaitu kredit tanpa beban yang m urni bersifat sosial, dimana nasabah
tidak ada kewajiban unt uk mengem balikannya
10) Fungsi kelembagaan Bank Islam selain m enjembatani antara pihak
pem ilik m odal/ memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
mem butuhkan dana, juga mem punyai fungsi berkewajiban menjaga dan
bertanggungjawab atas keam anan dana yang disimpan dan siap
sewaktu-wakt u apabila dana tersebut ditarik kem bali sesuai dengan
perjanjian.

c. Perbedaan Bank um um berprinsip Syariah Dengan Bank Konvensional


Menurut Dianita Kristanti, Abdul Rosyid, Ali Sadikin yang dikutip
Veithzal Rivai (2007:326), perbedaan ant ara Bank Islam dengan bank
konvensional dapat dilihat dari aspek :
1) Akad dan aspek legalitas
Dalam bank syari’ah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi
duniawi dan ukhrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum
Islam. Sehingga pelanggaran kesepakatan dapat diminimalisir. Selain
itu akad dalam perbankan syari’ah baik dalam hal barang, pelaku
transaksi, maupun ketentuan lainnya harus mem enuhi ketentuan akad,
baik rukun maupun syaratnya.
2) Lem baga penyelesaian sengket a
Dalam perbankan syari’ah, apabila terdapat perbedaan atau
perselisihan antara bank dan nasabah, kedua belah pihak tidak
menyelesaikannya di pengadilan negeri, tetapi menyelesaikannya
sesuai dengan tata cara dan hukum m ateri syari’ah. Hukum yang
mengatur ini disebut BAMUI yang didirikan bersam a antara MUI dan
Kejaksaan Agung.
24

3) Stuktur organisasi
Dalam stuktur organisasi bank syari’ah m em iliki kesam aan dengan
bank konvensional, seperti komisaris maupun direksi. Tetapi unsur
yang dapat membedakan antara bank syari’ah dan konvensional adalah
adanya pengawas syari’ah (DPS) yang bertugas mengawasi
operasional bank dan produk-produk agar sesuai dengan garis-garis
syari’ah dan DPS biasanya diletakkan pada posisi setingkat dewan
kom isaris pada setiap bank.
Perbedaan yang dimiliki pada bank konvensional dengan Bank Islam
hanya terletak pada proses pengelolaan perusahaan, sedangkan untuk fungsi dari
kedua banka tersebut adalah sama, m isalkan fungsi m enghim pun dana dari
masyarakat.

4. Tinjauan te ntang Bank Muamal at


a. Sejarah Be rdirinya Bank Muamal at Indonesia
PT Bank Muam alat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai
oleh Majelis Ulam a Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan mem ulai
kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha
Muslim , pendirian Bank Muam alat juga menerim a dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat
penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi
peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan kom itm en dari
masyarakat Jawa Barat yang turut m enanam m odal senilai Rp 106 miliar. Pada
tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muam alat
berhasil m enyandang predikat sebagai bank devisa. Pengakuan ini sem akin
memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di
Indonesia dengan beragam jasa m aupun produk yang terus dikembangkan.
Indonesia dilanda krisis moneter pada akhir tahun 1990 yang
memporakporandakan sebagian besar perekonom ian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
25

Muamalat pun terimbas dam pak krisis. Hal ini m enyebabkan pada tahun 1998,
rasio pembiayaan macet (NPF) m encapai lebih dari 60%. Perseroan m encatat rugi
sebesar Rp 105 m iliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 m iliar,
kurang dari sepertiga modal setor awal.
Bank Muam alat m elakukan upaya dalam m emperkuat permodalannya
yaitu dengan cara mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif
oleh Islam ic Developm ent Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.
Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resm i m enjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat, oleh karenanya dalam kurun waktu ant ara tahun 1999 dan
2002 merupakan masa-m asa yang penuh tant angan sekaligus keberhasilan bagi
Bank Muamalat. Bank Muam alat Dalam kurun waktu tersebut berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
karyawan Bank Muamalat, ditunjang oleh kepemim pinan yang kuat, strategi
pengem bangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.
Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan setelah m elalui m asa-
masa sulit ini, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dim ana seluruh
anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Bank Muam alat. Bank Muam alat
kem udian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak
mengandalkan setoran m odal tambahan dari para pemegang saham , (ii) tidak
melakukan PHK satu pun terhadap sum ber daya insani yang ada, dan dalam hal
pem angkasan biaya, tidak memotong hak Karyawan Bank Muam alat sedikitpun,
(iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri karyawan Bank Muam alat
menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru, (iv)
peletakan landasan usaha baru dengan m enegakkan disiplin kerja Bank Muam alat
menjadi agenda utam a di tahun kedua, dan (v) pem bangunan tonggak-tonggak
usaha dengan menciptakan serta m enumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran
Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya mem bawa Bank
kita, dengan rahm at Allah Rabbul Izzati, ke era pertum buhan baru m emasuki
tahun 2004 dan seterusnya.
26

b. Visi dan Misi Bank Muamal at Indonesia


Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah Menjadi bank syariah utama
di Indonesia, dom inan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Adapun Misi
Bank Mualam at Indonesia adalah Menjadi role m odel Lem baga Keuangan
Syariah dunia dengan penekanan pada sem angat kewirausahaan, keunggulan
manajemen dan orient asi investasi yang inovatif untuk mem aksimumkan nilai
bagi stakeholder.
c. Konsep Dasar dan Kegiatan O perasional Bank Muamal at Indonesia
W arkum Sumitro (2004:91) mengem ukakan bahwa Bank Muam alat
Indonesia dalam m enjalankan usahanya m em punyai lima konsep dasar
operasional yang terdiri dari: “ Sim panan murni (Al-Wadiah), sistem bagi hasil,
sistem jual beli dan m arjin keunt ungan, system sewa (Al-Ijarah) dan sistem jasa
(Fee).”
1) Sistem Sim panan (Al-Wadiah)
Sistem simpanan yaitu fasilitas yang diberikan oleh bank untuk
memberikan kesempat an kepada pihak yang berkelebihan dana untuk
menyimpan dananya di bank. Fasilitas ini biasanya diberikan untuk
tujuan keamanan dan pem indah bukuan dan bukan untuk tujuan
investasi.
2) Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil yaitu sistem yang meliputi tata cara pem bagian hasil
usaha antara penyedia dana dan pengelola dana, yang terjadi ant ara
bank dengan penyimpan dana, maupun ant ara bank dengan nasabah
penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah
mudharabah dan musyarakah.
3) Sistem Jual Beli dan Marjin Keunt ungan
Sistem jual beli dan m arjin keunt ungan yaitu sistem yang menerapkan
tata cara jual beli, pihak bank akan m em beli terlebih dahulu barang
yang dibutuhkan atau m engangkat nasabah sebagai agen bank dan
nasabah dalam kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian
27

barang atas nam a bank, kemudian bank m enjual barang tersebut


kepada nasabah dengan harga beli ditam bah keuntungan (m argin/m ark
up).
4) Sistem Sewa (Al-Ijarah/ Al-Ta’jri)
Sistem sewa terbagi dalam dua jenis yaitu:
a) Al-Ijarah
Perjanjian sewa yang member kesem patan kepada penyewa untuk
memanfaatkan barang yang di sewa dengan imbalan uang sewa
sesuai dengan persetujuan. Setelah masa sewa berakhir, barang
akan dikem balikan kepada pemilik.
b) Al-Ta’jri
Sam a dengan al-ijarah, tetapi setelah m asa sewa berakhir, pem ilik
barang menjual baran yang di sewa kepada penyewa dengan harga
yang disepakati.
5) Sistem Jasa (Fee)
Sistem jasa yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non
pem biayaan yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan
konsep dasar ini antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer
dan lain-lain.

d. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia


Bank Muamalat Indonesia dalam kegiatan opersionalnya mem punyai dua
pengelompokan produk dan jasanya yaitu; penyim pan dana dan pengeloa dana.
Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Penyimpan Dana
a) Tabungan Ummat
Tabungan Ummat merupakan sarana investasi m urni sesuai syariah
dalam mata uang rupiah yang memungkinkan anda melakukan
penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat m udah.
b) Tabungan Ummat Junior
Tabungan Umat Junior adalah tabungan khusus untuk pelajar
28

c) Shar-e
Shar-e adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk
paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di
Kant or-Kantor Pos On-line di seluruh Indonesia.
d) Tabungan Haji Arafah
Tabungan Haji Arafah merupakan jenis tabungan yang
ditujukan bagi anda yang berniat m elaksanakan ibadah haji secara
terencana sesuai dengan kem ampuan dan jangka
wakt u yang anda kehendaki.
e) Giro Wadiah
Giro W adiah Bank Muamalat dalam m ata uang rupiah maupun
valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan unt uk mendukung
aktivitas usaha anda. Sistem wadiah bank tidak berkewajiban,
nam un diperbolehkan, unt uk mem berikan bonus kepada nasabah.
f) Deposito Mudharabah
Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD
dengan jangka wakt u 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi anda
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah.
g) Deposito Fulinves
Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD
dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito
ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa.
h) DPLK Muamalat
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan
badan hukum yang menyelanggarakan program pensiun, yaitu
suatu program yang m enjanjikan sejum lah uang yang
pem bayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian
usia tertent u.
29

2) Pengelola Dana
a) Piutang Murabahah
Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. bank akan
membelikan barang-barang halal apa saja yang anda butuhkan
kem udian menjualnya kepada anda unt uk diangsur sesuai dengan
kem am puan anda.
b) Piutang Istishna
Fasilitas penyaluran dana unt uk pengadaan objek / barang investasi
yang diberikan berdasarkan pesanan anda.
c) Pembiyaan Mudharabah
Pembiayaan dalam bentuk m odal/dana yang diberikan oleh bank
untuk anda kelola dalam usaha yang telah disepakat i bersama.
Selanjutnya dalam pembiayaan ini anda dan bank sepakat untuk
berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian
ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyim pangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan
dan penyalahgunaan.
d) Pembiyaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasam a perkongsian yang
dilakukan antara anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha
dim ana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan
memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama
berdasarkan porsi dana yang ditanam kan.
e) Gadai Syariah (Rahn)
Bekerja sama dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan
Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian
penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan berdasarkan
hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan.
30

B. Kerangka Pe mikiran

Secara garis besar masalah-m asalah yang diteliti, dituangkan dalam


bent uk suatu kerangka pemikiran unt uk memperjelas dan mengarahkan jalannya
penilitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Penjelasan dalam
bent uk gambar kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa strategi pemasaran
yang terangkum dalam strategi marketing m ix perusahaan jasa yaitu produk,
harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan phisik, proses, merupakan faktor
dom inan yang ditetapkan berdasarkan misi, tujuan dan sasaran utam a bank
muamalat untuk m endapatkan nasabah baru.
Aspek-aspek yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan jasa
perbankan juga di pengaruhi oleh faktor ekternal yaitu suatu proses yang
digunakan perencana unt uk memantau sektor lingkungan dalam menentukan
peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Suatu proses analisis akan melahirkan
keputusan manajemen yang dibuat berdasarkan penilaian pentingnya data tentang
peluang dan ancaman. Keputusan ini akan diarahkan kepada tindakan apakah
perlu bereaksi, m engabaikan, m encoba, m empengaruhi ataupun mengantisipasi
peluang atau ancaman yang ditemukan. Faktor internal yang m enganalisis pola
kekuatan dan kelemahan, unit bisnis tidak harus mengoreksi semua kelem ahannya
atau m em anfaatkan semua kekuatannya. Karena itu penting bagi pihak
manajemen untuk m enelaah kualitas hubungan kerjasama ant ar bagian dari
analisis lingkungan int ernal. Salah satu cara yang baik dalam pem ecahan masalah
hubungan kerja ini antara lain dengan m eminta tiap-tiap bagian menent ukan
sendiri kualitas bagiannya dan satu sama lain m engidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya.
Bank Muam alat Indonesia dalam penetapan dan penerapan strategi
pem asaran perusahaan dalam m enghadapi persaingan sekaligus menjadi proses
evaluasi yang diperlukan unt uk mem perbaiki dan meningkatkan kualitas produk
akan m engalami beberapa kendala yang ditemui, kendala-kendala yang akan
dihadapi berupa kendala yang bersum ber dari lingkungan internal perusahaan dan
kendala yang bersum ber dari lingkungan ekt ernal perusahaan sehingga akan
31

menghambat untuk m endapat kan nasabah baru. Oleh karena itu perlu adanya
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kendala –
kendala yang ada, sehingga akan m uncul beberapa alternatif strategi pemasaran
yang di terapkan, yang akan m enjadi langkah Bank Muamalat Indonesia dalam
menam bah jumlah nasabahnya pada tahun 2008. Kerangka pikir untuk
memudahkan penelitian, disusun sebagai berikut:

Fakt or – fakt or ekternal


a. Umum b. Industri Marketing mix
a. Produk
- Ekonom i - Sosial budaya - Pesaing b. Harga
c. Distribusi
- Pem erintah - T eknologi - Pelanggan
d. Promosi
e. People
b. Fakt or – fakt or internal: f. Lingkungan
- Operasional perusahaan - Pemasaran g. proses
- SDM - Keuangan

Kendala – kendala yang


dihadapi dalam penerapan Analisis Interakt if
strategi pem asaran

Upaya – upaya yang


dilakukan untuk m enghadapi
kendala penerapan strategi
pemasaran

Analisis SWOT

Alternatif strategi Bertambahnya


pemasaran nasabah

Gam bar 2. Kerangka Pemikiran


BAB III

METO DOLO G I

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tem pat Penelitian


Tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah Bank
Mualam at Indonesia Cabang Solo yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi. No.
314,Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini waktu yang direncanakan adalah bulan Juli 2008
sam pai selesai.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang ditekankan
pada m asalah dan makna perpsepsi, maka bent uk penelitian yang digunakan oleh
peneliti dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti
memperoleh data dari area yang berlatar belakang alamiah yang berupa kata –
kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diam ati. Bentuk
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskript if kualitatif.
Penelitian kualitatif m enurut Lexy J. Meolong (2000:3) yang m engutip Bogdan
dan Taylor adalah sebagai berikut: “prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diam ati”. Menurut Lexy J. Moleong (2000: 9) ciri-ciri penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut :

a) Menyesuaikan m etode kualitatif lebih m udah apabila dihadapkan pada


kenyataan jamak.
b) Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan ant ara peneliti
dan responden.
c) Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersam a terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

32
33

2. Strategi Penelitian
Peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian diperlukan suatu
pendekatan penelitian melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi
penelitian yang dipilih akan digunakan unt uk m engamati, mengumpulkan
informasi dan unt uk menyajikan analisis hasil penelitian dan juga mendukung
cara m enetapkan jumlah sam pel serta pemilihan instrument penelitian yang akan
digunakan untuk m engum pulkan informasi.
Strategi yang digunakan adalah m etode tunggal terpancang.H.B sutopo
(2002:42) mengatakan bahwa penelitian tunggal terpancang (embedded research)
yaitu ”penelitian kualitatif yang sudah menent ukan fokus penelitian ini berupa
vaiabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan m inat pelitiannya
sebelum peneliti terjun ke lapangan”.
Strategi tunggal terpancang adalah tunggal berarti penelitian yang
dilakukan hanya pada bank mualam at Indonesia cabang solo, sedangkan
terpancang artinya sudah menetukan fokus yang akan dikaji berdasarkan tujuan
yang ingin dicapai yaitu unt uk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan
Bank Mualamalat Indonesia Cabang Solo.
C . Sum ber Data
Lexy J. meoleong (2000:13) mengatakan bahwa “sum ber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kat a-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tam bahan seperti dokum en dan lain-lain.” Sumber data penelitian ini di bagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Data Primer
Data prim er adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh penyidik unt uk tujuan khusus. Adapun yang m enjadi sum ber data primer
adalah manajer Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo beserta staff karyawan
dibidang pemasaran. Data primer yang ingin diketahui adalah data tentang produk
yang ditawarkan, kondisi Bank Muamalat, fasilitas yang tersedia, kebijakan harga
(sistem bagi hasil),kebijakan promosi serta hubungan kem asyarakatan, kebijakan
distribusi, keadaan lokasi bank, prosedur pelayanaan dan keberadaan karyawan.
34

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang peroleh secara tidak langsung dari
subyeknya maupun berdasarkan informasi dari pihak lain yang dianggap relevan,
yaitu sumber tertulis baik catatan yang berupa laporan penelitian, buku referensi
maupun arsip atau dokumen yang ada di bank m uam alat Indonesia cabang solo.
Data dalam penelitian ini diperlukan data tam bahan berupa foto dan data
statistik yang berperan sebagai penujang unt uk mendapatkan hasil sesuai dengan
tujuan.
D. Teknik Sampling
Maksud sampling dalam penelitian ini adalah unt uk menjaring sebanyak
mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction),
Lexy J. Moleong (2006:165). Pengambilan sam pel dalam penelitian ini dilakukan
sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti tidak m enentukan jum lah sampel, tetapi
peneliti m enentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna m em peroleh
informasi tentang permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti berusaha
memperoleh informasi sebanyak m ungkin yang dapat diperoleh dari berbagai
sum ber.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah m enggunakan
teknik purposive sam pling (sam pel bertujuan). Peneliti tidak menentukan jumlah
sam pel, tetapi m enentukan inform an unt uk diwawancarai guna m em peroleh
informasi tent ang permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti dalam menent ukan
informan tersebut, peneliti m enggunakan teknik snowball sam pling (sam pel bola
salju). Menurut Yin yang dikutip oleh H.B. Sutopo (2002: 57) m enyatakan bahwa:
Snowball sam pling digunakan bilamana peneliti ingin m engum pulkan data
berupa inform asi dari inform an dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak
tahu siapa yang tepat untuk dipilih karena tidak m engetahui kondisi dan
strukt ur warga masyarakat dalam lokasi tersebut, sehingga ia tidak bisa
m erencanakan pengum pulan data secara pasti. Untuk itu peneliti bisa
langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang
diperlukannya kepada siapa pun yang dijum pai pertam a.
35

Pengambilan sampel tidak ditekankan pada jumlah, m elainkan lebih


ditekankan pada kualitas pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Jum lah
sam pel akan berkembang (Snowball) yaitu dari satu informan ke inform an lain
sam pai inform asi yang dibutuhkan mencukupi. Hal ini dim aksudkan agar data
yang diperoleh bisa lengkap dan mendalam. Pada dasarnya teknik bola salju tidak
melakukan seleksi dalam menent ukan sampel, sehingga peneliti tidak membatasi
jum lah inform an. Peneliti memilih informan kemudian informan tersebut diminta
menunjuk informan berikutnya yang dianggap lebih m engetahui dan memaham i
permasalahan yang diteliti. Hal ini dilakukan supaya data yang diperoleh akan
mendalam dan benar-benar m endukung hasil penelitian.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas m aka peneliti pertama-tam a datang
pada Manajer Bank Muamalat Cabang Solo yang menurut pengetahuannya bisa
dipakai sebagai informan kunci (key inform ant). Peneliti setelah berbicara
secukupnya kemudian m enunjuk informan baru, dem ikian seterusnya bergant i
informan berikutnya yang tahu lebih dalam m engenai permasalahan yang diteliti.

E. Teknik Pengumpul an Data

1. Metode Wawancara atau Interview


Menurut Suharsimi Arikunt o (1999:44) interview adalah “sebuah dialog
(interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk mem peroleh
informasi dari terwawancara (interviewer)”. W awacara menurut suharsim i
Arikunt o di bagi m enjadi tiga yaitu:
a. Interview bebas
Interview bebas yaitu interview yang dilakukan pewawancara bebas
menanyakan apa saja tetapi sesuai dengan data yang akan
dikumpulkan.
b. Interview terpimpin
Interview terpimpin yaitu interview yang dilakukan pewawancara
dengan membawa pedoman pewawancara lengkap.
36

c. Interview bebas terpim pin


Interview bebas terpim pin yaitu kombinasi antara interview bebas dan
terpimpin, interview yang dilaksanakan pewawancara dengan
membawa pedoman wawancara yang m erupakan garis besar tentang
hal – hal yang akan ditanyakan.
Tahapan wawancara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
wawancara diperlukan hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan wawancara
Perencanaan tahap pertama ini adalah menent ukan orang yang akan
diwawancarai. Langkah kedua mencari tahu bagaim ana cara yang
sebaiknya untuk m engadakan kontak dengan mereka, langkah ketiga
mengadakan persiapan yang matang seperti memperkenalkan diri dan
memberikan ikhtisar singkat tentang penelitian.
b. Pelaksanaan wawancara
Pelaksanaan menyangkut pewawancara dengan yang diwawancarai
yang meliputi m engatur strategi dan teknik berwawancara serta
melakukan pencatatan data wawancara.
c. Kegiatan sesudah wawancara
Sesudah kegiatan wawancara berakhir hendaknya m enggunakan waktu
untuk mengecek kualitas datanya dan m embuat cacatan lapangan serta
mengorganisasikan kualitas datanya agar siap dijadikan bahan analisis.
Interview yang digunakan adalah interview bebas terpim pin, yang
pelaksanaan wawacaranya secara bebas tetapi berdasarkan pada pedoman
wawancara yang telah dibuat. Alasan digunakannya interview bebas terpim pin
adalah:
1) Untuk menghindari arah pertanyaan yang m enyimpang dari tujuan
yang telah ditetapkan.
2) Memudahkan dalam mencatat jawaban pertanyaan terarah sesuai
dengan pedom an dan memudahkan untuk m engelola data yang telah
diperoleh.
37

2. Metode O bservasi
Suharsimi Arikunto (1999:145) mengatakan bahwa “obeservasi atau
yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu obyek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera”.
Observasi ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Pengamatan langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan tanpa
perant ara terhadap obyek yang diteliti.
b. Pengamatan tidak langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan
terhadap obyek penelitian m elalui perantara suatu hal atau cara, baik
dilakukan dalam situasi sebenarnya atau buatan.
c. Patisipasi yaitu, pengam atan yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau m elibatkan dalam situasi obyek yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan pengamatan langsung dengan tujuan
mendapatkan informasi yang diperlukan secara akurat. Teknik ini sering disebut
dengan observasi partisipasif pasif yang dilakukan secara formal dan informal
untuk m engam ati kondisi informan dan lokasi penelitian.
3. Metode Dokum entasi
Menurut suharmini Arikunt o (1999:148) m engatakan bahwa
“dokum ent asi adalah cara m encari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip buku, surat kabar, m ajalah, prasasti, notulen rapat, agenda
dan sebagainya”. Jadi metode dokum ent asi merupakan suatu laporan tertulis dari
suatu peristiwa dan sengaja disim pan sebagai dokum en atau sum ber data.
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikum pulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Validitas
(keabsahan) dilakukan dengan tujuan agar hasil penelitiannya benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan, karena validitas data menunjukkan mutu dari seluruh
proses pengum pulan data dalam penelitian.
38

Menurut Patton dalam H.B Sutopo (2002 : 78), terdapat em pat macam
teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data, (2) triangulasi metode, (3) triangulasi
peneliti, (4) triangulasi teori. Adapun penjelasan m asing-m asing teknik triangulasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Triangulasi Data
Triangulasi data juga disebut triangulasi sumber. Cara ini m engarahkan
paneliti agar dalam mengum pulkan data peneliti wajib menggunakan beragam
sum ber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih
mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sum ber data yang berbeda. Pada
teknik ini tekanannya pada perbedaan sum ber data, bukan pada teknik
pengum pulan data atau yang lain.
2. Triangualasi Metode
Jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan
mengum pulkan data sejenis tetapi dengan m enggunakan teknik atau metode
pengum pulan data yang berbeda. Teknik triangulasi m etode ini, ditekankan pada
panggunaan m etode pengum pulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas
untuk diusahakan m engarah pada sumber data yang sam a unt uk menguji
kem ant apan informasinya. Penggunakan metode yang berbeda untuk suatu
informasi yang sama, peneliti dapat m enarik kesimpulan atas data yang digali
secara lebih m antap.
3. Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti adalah hasil peneliti baik data ataupun kesimpulan
mengenai bagian tent ang atau keseluruhannya bisa diuji validitas dari beberapa
peneliti. Pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap
sem ua informasi yang berhasil digali dan dikum pulkan berupa catatan, diharapkan
bisa terjadi pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih m emantapkan
hasil penelitian.
4. Triangulasi Teori
Triangulasi teori dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
teori dalam m em bahas perm asalahan yang dikaji dari beberapa perspekt if yang
39

digunakan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak,
sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Hal ini karena
setiap pandangan teori selalu memiliki teori-teori yang digunakan dan keterkaitan
dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu m enghasilkan simpulan yang
lebih m ant ap dan benar-benar memiliki m akna yang kaya perspektifnya.
Jenis triangulasi yang digunakan untuk m encapai validitas data dalam
penelitian ini adalah triangulasi data/sum ber dan triangulasi m etode. Karena
dengan triangulasi tersebut dapat dilakukan pengumpulan data sejenis dengan
menggunakan berbagai sumber data yang berbeda, dengan demikian kebenaran
data diuji oleh sum ber data yang lain. Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
a. Mem bandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara. Pengam atan yang dilakukan dilapangan harus relevan
dengan hasil wawancara yang diperoleh peneliti, yaitu tentang
strategi pemasaran di Bank Muamalat Indonesia cabang Solo.
b. Mem bandingkan hasil wawancara dengan isi hasil dokum ent asi yang
dilakukan peniliti agar tidak menyimpang jauh dari dokumentasi
yang terdapat di obyek penelitian.
Penggunaan triangulasi metode ini laporan di tinjau ulang kembali oleh
informan (khususnya inform an kunci) unt uk mengetahui apakah yang ditulis
merupakan sesuatu yang disetujui m ereka. Kemudian hasil data tersebut dapat
dibandingkan dengan dokum ent asi yang ada. Hal tersebut di lakukan untuk
mendapatkan mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian
ini menjadi valid dan sah dengan landasan hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi.
G . Analisis Data
Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisir data
ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Teknik analisa yang
digunakan dalam penelitian ini m enggunakan pola penelitian induktif yang diolah
dengan teknik saling terjalin atau interaksi saling m engalir. Teknik interaksi
mengalir yaitu m odel analisis yang m enyatu dengan proses pengum pulan data
dalam suatu rangkaian tertent u atau merupakan suatu siklus. Proses analisa data
40

dengan model interakt if m eliputi tiga komponen yaitu, pengum pulan data, reduksi
data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.
Proses analisa data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:
1. Pengum pulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama data yang dibutuhkan belum
memadai, dan akan dihent ikan apabila data yang diperlukan telah memadai untuk
mengam bil keputusan. Data kualitatif terutama terdiri dari kat a-kata, dan bukan
angka. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi m aupun dokumentasi
tersebut dikum pulkan menjadi satu untuk diproses lebih lanjut.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bent uk uraian atau
laporan yang terperinci. Laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum, dan dipilah-
pilah hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola atau
tem anya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan disingkatkan, direduksi, disusun
lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih m udah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam, juga
mempermudah peneliti unt uk mencari kembali data yang diperlukan.
3. Penyajian Data
Data yang tertumpuk, akan sukar unt uk ditangani, sukar mencari
hubungan antara data yang satu dengan data yang lain dan sukar pula melihat
gam baran keseluruhan unt uk melihat kesim pulan. Oleh karena itu, agar dapat
melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian
perlu dibuat penyajian data.
4. Menarik Kesimpulan Atau Verifikasi
Peneliti berusaha m encari data yang dikumpulkan, kem udian mencari
pola, tema hubungan, persam aan hal-hal yang sering m uncul dan sebagainya. Data
yang diperoleh kemudian dibuat suatu kesimpulan. Kesimpulan ini m ula-mula
bersifat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data,
kesimpulan itu akan lebih grounded. Jadi kesimpulan senantiasa harus verifikasi
selama penelitian berlangsung.
41

Gam bar 3. di bawah ini adalah skem a model analisis interakt if yang
akan digunakan oleh peneliti:

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Simpulan : Verifikasi

Gam bar 3. Skem a Analisis Dan M odel Int eraktif (Burhan Bungin, 2003 : 93)
Cara peneliti unt uk menganalisis faktor – fakt or strategi dan mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancam an yang dihadapi,
dalam penilitian ini. Penulis menggunakan pola analisis SW OT (Strenght,
Weakness, Opportunities, and Threats) m enurut Freddy Rangkuti (2004:18)
didefinisikan sebagai berikut:
Analisis SW OT adalah identifikasi bebagai faktor secara sistematis untuk
m erumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang
(Opportunities), nam un secara bersam aan dapat meminimalkan kelem ahan
(weakness), dan ancaman (threaths).

SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal strength dan


weakness serta lingkungan eksternal opportunitiy dan threaths. Analisis SW OT
digunakan untuk m enganalisa kondisi internal Bank Muam alat Cabang Solo yang
kem udian akan m enentukan kekuatan dan kelemahan (strength and weakness)
terhadap persaingan yang kemudian muncul dan akan m enentukan peluang dan
ancaman (opportunitiy and threaths) pada usaha tersebut. Hal tersebtu digunakan
untuk menganalisis atribut-atribut dari SWOT yaitu atribut kekuatan, kelemahan,
peluang, dan acam an.
42

Atribut kekuatan (streght) m erupakan keunggulan atau kem am puan


perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain atau pesaing yang berguna
untuk melindungi bisnis dari kekuatan kompetitor dengan mem bangun
penghalang m obilitas. Sedangkan atribut kelem ahan (weakness) merupakan
kekurangan atau kelem ahan yang dimiliki oleh perusahaan tidak harus mengoreksi
sem ua kelemahannya.
Peluang (opportunities) m erupakan sebuah hal yang menarik untuk
kegiatan pemasaran perusahaan yang menjadi sebuah peluang terntentu bagi
perusahaan unt uk m eraih keunggulan bersaing. Ancaman (treath) merupakan
tant angan yang diperlihatkan oleh suatu kecenderungan atau perkembangan yang
tidak m engunt ungkan dalam lingkungan yang akan m enyebabkan kemerosotan
kedudukan perusahan, jika tidak ada kegiatan pemasaran dengan tujuan tertent u.
Matrik analisis SW OT yang m erupakan kombinasi dari lingkungan
internal dan ekternal sebagai berikut:
KEKUATAN KELEMAHAN
INTERNAL
FAKTOR Tentukan lim a sampai Tent ukan lima sam pai
dengan sepuluh faktor – sepuluh fakt or – fakt or
EKTERNAL
fakt or kekuatan internal kelemahan int ernal
FAKTOR
PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO
Tent ukan lima sam pai Ciptakan strategi yang Cipatakan strategi yang
dengan sepuluh fakt or – menggunakan kekuatan m em inimalkan
faktor peluang ekternal untuk memanfaatkan kelem ahan untuk
peluang m em anfaatkan peluang
ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT
Tent ukan lima sam pai Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
dengan sepuluh fakt or – menggunakan kekuatan m em inimalkan
faktor ancam an ekternal unt uk mengatasi kelemahan dan
ancam an menghindari ancam an
Gam bar 4. Skema Matrik SWOT (Freddy Rangkuti, 2004:31)
43

Keterangan :

Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu


dengan m emanfaatkan seluruh kekuatan unutk m erebut dan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk m erebut dan memanfaatkan
peluang sebesar – besarnya.
Strategi ST : Strategi yang m enggunakan kekuatan yang dim iliki perusahaan
untuk m engatasi ancam an
Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang ada
dengan meminimalkan kelem ahan yang ada.
Strategi WT : Strategi ini berdasarkan pada kegaitan yang bersifat defensive dan
berusaha m enimim alkan kelemahan yang aa serta menghindari
ancaman.
Dari skema analisisis SWOT di atas dapat diketahui situasi perusahaan
secara umum, yang berhubungan dengan kombinasi dari kondisi lingkungan yang
berperngaruh terhadap perusahan baik lingkungan internal maupun linkungan
ekternal yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan situasi tersebut dapat diambil
manfaatnya oleh perusahaan unt uk memutuskan berbagai m acam strategi dari
masing – masing situasi yang dialam i perusahaan guna kemajuan perusahaan dan
untuk m engatasi m asalah yang terjadi diperusahaan.
H . Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan (tahapan) yang harus
ditempuh dari awal hingga akhir penelitian. Kegiatan ini dimulai sejak pembuatan
proposal penelitian, mengurus perijinan, pelaksanaan penelitian di lapangan,
analisa data dan pem buatan laporan, serta penggandaan laporan. Analisa data
dim ulai dari analisa awal, kemudian analisa data akhir dan kem udian penarikan
kesimpulan.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap ini kegiatannya adalah merencanakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, dimulai pengajuan judul, pembuatan
proposal dan m engurus perijinan untuk m em perlancar jalannya penelitian.
44

2. Tahap Pengum pulan Data


Tahap ini kegiatannya adalah peneliti terjun ke lapangan untuk
mengum pulkan data yang akan m endukung tujuan penelitian. Peneliti dalam
melaksanakan pengum pulan data ini menggunakan tiga teknik pengum pulan data,
yaitu : (1) pengam atan (observasi), (2) wawancara, (3) dokumentasi. Ketiga teknik
tersebut digunakan unt uk saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga data
yang dikum pulkan benar-benar valid.
3. Tahap Analisi s Data Awal
Analisa data awal dilakukan untuk m engetahui apakah data yang telah
dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat diketahui
data-data yang diperlukan dan data-data yang tidak diperlukan. Hal ini dilakukan
agar data yang sangat diperlukan dapat terpisah dari data yang tidak berguna.
4. Tahap Analisi s Data Akhi r
Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh
dalam pengum pulan data yang sangat m endukung tujuan penelitian. Karena data
ini sudah dianalisis awal, maka m erupakan data yang valid. Setelah tahap analisis
data selesai, m aka dapat ditarik kesim pulan tentang permasalahan yang sedang
diteliti.
5. Tahap Penarikan Kesimpul an
Tahap selanjutnya setelah sem ua data dianalisis dengan teknik analisis
yang sesuai dengan penelitian data yang kualitatif, yaitu menarik
kesimpulan/verifikasi dari apa yang dihasilkan dari data tersebut. Penarikan
kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data yang
valid, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
6. Tahap Penulisan Dan Penggandaan Laporan
Tahap penulisan dan penggandakan laporan ini semua kegiatan yang
berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai ditulis dan dilaporkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan bentuk laporan harus sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan.
45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


1. Sejarah Berdirinya Bank Muam alat Indonesia (BMI)
a. Sejarah Bank Muam alat Indonesia
PT Bank Muam alat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerint ah Indonesia,yang muncul
dalam lokakarya bunga bank pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor.
Ide ini dipertegas kembali dalam Musyawarah Nasional IV MUI di Hot el Sahid
Jaya, Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Pendirian Bank Muam alat
mendapat dukungan pengusaha maupun cendekiawan m uslim yang tergabung
dalam 227 pemegang saham pendiri, juga diperoleh dukungan dari ICM. Bank
Muamalat merupakan bank syariah Pertama di Indonesia yang m enggunakan
konsep perbankan Syariah. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan RI
No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992 Bank Muam alat telah m em eproleh
ijin unt uk beroperasi.
Pendirian Bank Muamalat Indonesia m emeperoleh tanggapan positif dari
pem erintah dan masyarakat, sebagaimana tercermin pada komitmen untuk
membeli saham perseroan sebesar Rp. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta
pendirian perseroan. Acara silaturahm i kem udian diselenggarakan di Istana Bogor
dan menam bah komitmeb saham dari masyarakat Jawa Barat sehingga menjadi
Rp.106 Milyar.
Bank Muamalat Indonesia m enerim a ijin devisa pada tanggal 24 Okt ober
1994 hanya dua tahun setelah didirikan, sehingga berhak m enyandang predikat
sebagai Bank Devisa. Peristiwa ini semakin mem perkokoh posisi perseroan.
Keunggunlan dari penerapan konsep Islam di dalam sistem perbankan
Bank Muamalat telah terbukt i, terutama di saat krisis ekonomi melanda Indonesia.
Bank-bank konvesional saat itu banyak yang runtuh dan perlu direkapitulasi oleh
pem erintah atau bahkan harus dilikuidasi, akan tetapi Bank Muamalat Indonesia
tetap kokoh dan tidak menderita kerugian yang besar akibat negative spread.

45
46

Kondisi tersebut m em buat m anajem en sadar akan perlunya m eningkat kan m odel
perseroan. Bank Muamalat Indonesia kem udian melakukan penawaran saham
terbatas (right issue) pada bulan juli 1998. Perkembangan kondisi makro ekonom i
yang tidak m endukung pada saat itu serta adanya perubahan dalam kebijakan
investasi luar negeri di negara-negara asal calon investor telah m enghambat
rencana perseoan sehingga m enyebabkan perolehan dana dari right issue belum
mencpai target. W alu dem ekian, modal tetap m eningkat m enjadi Rp. 165 Milyar.
Penanaman m odal utama dari right issue perseroan adalah Islam ic Developm ent
Bank (IDB) dan badan pengelola Dana ONH.
b. Sejarah Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo
Perkembangan Bank Muam alat hingga saat ini sangat m enggem birakan.
Hal ini m enunjukan bank syariah dengan konsep bagi hasil m am pu bersaing
dengan bank konvesional. Salah satu moment pent ing yang tidak dapat dilupakan
adalah krisis m oneter yang melanda Indonesia khususnya sekt or ekonom i, akan
tetapi dengan keyakinan m enjalankan roda perbankan syariah dengan hukum
Allah SWT , Bank Mualam at tetap eksis dalam m enghadapi krisis tersebut.
Bank Muam alat m em punyai keyakinan penuh dalam membangun
perkenomian umnat, hal ini ditunjukan dengan pembukaan kant or cabang baru
menjadi prioritas utama di tahun 2003. Tahun 2003 sebagai tahun layanan dan
jaringan telah membuka 23 kant or cabang baru di seluruh Indonesia, suatu angkat
fant astis yagn belum pernah dicapai sebelumnya dalam kurun wakt u 11 tahun.
Salah satu yang m enjadi skala prioritas Bank Muamalat adalah Kot a Surakarta
yang juga dikenal dengan sebutan Kota Solo. Kot a Solo di pilih karena dengan
pertimbangan sebagai berikut: 1) letak, 2) pot ensi lending, 3) komitmen
masyarakat terhadap Syariah Islam.
Awal pendirian Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo di m ulai dengan
mendirikan Muam alat Business Centre (MBC) pada awal tahun 2002 sebagai
sarana untuk m em perkenalkan Bank Muamalat kepada Kot a Solo dan sekitarnya.
MBC ini berkantor di PT. Telkom, Jl. Mayor Kusmanto No. 01 Solo. Kegiatan
MBC diant aranya silaturahmi dengan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk
memperkenalkan konsep syariah dan produk-produk Bank Muamalat baik dari
47

segi pendanaan maupun pembiayaan. Alham dulillah kegiatan sosialisasi ini


mendapat tanggapan positif dari m asyarakat Solo dan sekitarnya. Kegiatan dan
program Karesidenan Solo segera m em buahkan hasil, yaitu dengan menetapkan
bahwa di Eks Karesidenan Solo segera di buka Cabang Bank Mum alat Indonesia.
Alham dulillah pada tanggal 8 Sept ember 2003 Bank Muam alat Kantor
Cabang Solo mem ulai kegiatan operasional ditandai dengan peresmian Kantor
Cabang Solo yang berkant or di Jl. Kapten Mulyadi No.87 F Ruko Lojiwetan Pasar
Kliwon Solo oleh Walikota Solo Bapak Slamet Suryanto. Unt uk mengakomodir
kebutuhan nasabah atas layanan yang prima dan kantor yang lebih besar, m aka
pada tanggal 13 November 2006 kantor cabang utam a direlokasi ke Jl. Slamet
Riyadi No.314 (Depan Stadion Sriwedari Solo) dan kant or lam a yang berlokasi di
lojiwetan berubah menjadi kant or kas. Pada tanggal 31 Agustus 2007, BMI
membuka kantor layanan di RS PKU Muham madiyah Surakarta, Jl.
Ronggowarsito No. 130 Surakarta. Dan bulan juni 2008 BMI membuka Unit
Pelayanan Syariah Klaten yang berlokasi di Jl. Pem uda No. 295 klaten.
2. Visi dan Misi Bank Muamal at Indonesia (BMI)
Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah Menjadi bank syariah utama
di Indonesia, dom inan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Adapun Misi
Bank Mualamat Indonesia adalah Menjadi role model lem baga keuangan syariah
dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen
dan orient asi investasi yang inovatif untuk memaksim umkan nilai bagi
stakeholder.
B. Deskripsi Perm asalahan Penelitian
1. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan harus menerapkan strategi pem asaran yang tepat agar
mampu m enhadapi persaingan yang dewasa ini semakin ketat sekaligus untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Seiring dengan tumbuhnya bank – bank
yang berpirinsip syariah menunt ut Bank Muam alat unt uk meninjau kem bali
strategi yang telah digunakan dalam mencari dan m empertahankan nasabah untuk
menjaga loyalitasnya. Bank Muamalat perlu m enciptakan suatu teknik maupun
strategi komunikasi pemasaran yant tepat, yang dapat menjembatani gap ant ara
48

persepsi m anajem en dan persepsi konsumen. Bank Muam alat dalam menanggapi
persaingan dan penyampaian produk kepada nasabah maka m enerapkan strategi
pem asaran yang terangkum dalam m arketing mix, yang dijabarkan sebagai
berikut:
a. Produk
Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian. Pembelian, pem akaian atau konsum si yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi benda fisik, jasa, orang, tem pat,
organisasi dan gagasan.
Keberhasilan sebuah produk di pasar sangat ditentukan oleh kekhasan
dan kelebihan produk tersebut di bandingkan dengan produk lain, serta bagaimana
membentuk im age pasar terhadap produk tersebut. Di situlah akan muncul segmen
pasar yang akan loyal terhadap produk tersebut.
Informan A m engungkapkan bahwa:
“Bank Muam alat dalam menderefensiasi / membuat ciri khas produknya
yaitu dengan m emberikan nam a yang tidak telalu panjang, m udah di
ingat, m emudahkan nasabah dalam m endapat kan produk kam i yaitu
shar-e karena kita sudah bisa di akses m elalui kant or pos seluruh
indonesia, selain itu kita memberikan hadiah kepada nasabah berupa
m ateri tetapi sesuai kebutuhan, misalkan umrah, akan m endapatkan satu
poin undian umroh jika mem punyai saldo kelipatan dua juta”.

Informan B m engungkapkan bahwa: “deferensiasi produk yang kita


lakukan adalah dengan m em berikan nama produk sesuai istilah dalam Syariat
Islam dan mudah diterima pasar, biaya administrasi untuk m endapatkan produk
kam i juga murah. Apalagi produk shar-e, penarikan di sem ua ATM bersama dan
ATM BCA bebas biaya”.
Bank Muam alat memiliki produk yang belum di miliki oleh bank lain
juga dilakukan, hal ini sesuai dengan pernyataan inform an C yaitu:
“Kalau di bank konvensional disebut kredit kalo di bank syariah disebut
pembiayaan. Bedanya kalau kredit kita m emberi uang tanpa harus tahu
akan dipakai unt uk apa, perlu tahu tapi tidak m utlak karena akadnya
pinjam uang. Pembiayaan harus diketahui unt uk mem biayai apa. Karena
penggunan dana harus yang halal misalkan untuk bioskop/diskot ik jelas
tidak boleh. Selanjutnya tabungan shar-e merupakan inovasi baru 2003.
yang membedakan adalah (a) easy, m udah digunakan dimana saja. (2)
49

everywhere, mudah didapatkan dam ana saja dan (3) ekstra ordinary, lain
daripada yang lain. Shar-e dijual berupa kartu instant seperti kartu
perdana, tidak berbuku awalnya dan dapat dibuka di kant or pos seluruh
Indonesia. Jadi, tidak ada lagi batasan kedaruratan unt uk tidak m em iliki
m embuka rekening shar-e. Kita juga ada produk Baiti Jannati (KPR
syaria’ah) akadnya musyarokah wad jarro m utahiyah bi tamlik artinya
bersyarikat sewa m enyewa berakhir dengan pem ilikan. Cukup dengan
m enyetor 10% dari harga rumah, KPR ini hingga 15 tahun. Pem biayaan
berdasarkan back to back. Jadi pembiayaan berdasarkan uang itu
sendiri”.
Informan D m engungkapkan bahwa :
“Produk Bank Muamalat banyak, baik funding/landing. yang menjadi
unggulan funding adalah shar-e, karena m enghimpun dana ritail/murah.
Keunggulan shar-e bisa di akses lewat kantor pos, falitas tarik tunai,
phone banking, tranfer/debit.cek saldo, sm s banking sama dengan
tabungan umat. Custom er base shar-e sangat banyak. Biaya m urah, tarik
ATM bebas biaya.dapat di akses atm bersama dan bca, biaya adm inistrasi
bulanan 7500, itu paling kecil dari bank-bank yang lain,jadi m asih
kompetitif. Sedangkan di pembiayaan produk yang tidak di miliki bank
lain adalah KPR dengan m odel musyarokah wal ijarah, yaitu bank dan
nasabah mem belikan rumah dengan m inimal syirkah dari nasbah 10%
kemudian rumah itu di sewa kepada nasabah. Sewa itu menjadi
keunt ungan antara bank dan nasabah dengan catatan tiap angsuran akan
m enambah porsi nasbah bank hingga akhirnya mencapai 100% rumah
tersebut menjadi pemilik nasabah, sedangkan dari bank pada akhirnya
akan menjadi 0% atas kempemilikan rumah tersebut”.

Beradasarkan data di atas, Bank Muam alat dalam mengelola produk jasa
selalu memperhatikan kebutuhan, senantiasa menginovasi produk agar sesuai
dengan keinginan konsum en dan produk harus halal. Hal ini dimaksudkan agar
nasabah m udah dalam melakukan akses dan m enjaga loyalitas nasabah. Sehingga
kualitas dan citra Bank Muam alat tetap terjaga sebagai market leader bank sistem
syariah.
b. Harga
Harga adalah faktor yang paling diperhatikan oleh konsumen dalam
melakukan transaksi, begitu pula dengan dunia perbankan yang menetapkan harga
atau sistem bagi hasil harus dapat memenuhi keinginan dan minat dari konsum en.
Bank Muamalat sebagai perusahaan harus m enentukan kebijakan penet apan harga
yang m enarik agar nasabah tertarik untuk m elakukan hubungan dengan bank.
50

Penentuan harga sebuah produk biasanya dipengaruhi oleh keberadaan di pasar.


Disamping itu dalam penentuan harga suatu perusahaan di pengaruhi pula dengan
keberadaan pesaing yang ada.
Infoman A mengungkapkan bahwa: “bagi hasil, sistem nya kita tidak
berani menetukan dari awal. Jadi bagi hasil dari keuntungan bank tersebut
perbulan berapa terus dari porsinya nasabah, jadi porsi nasabah ada nisbah yang
sudah di tentukan oleh pusat”.
Informan B m engungkapkan:
”Orientasi bagi hasil ini em ang bergant ung pada nisbatnya jadi tidak bisa
diprosentasekan. hanya bedanya kita bisa mem berikan data historis,
berdasarkan pengalaman orang yang menabung di muamalat dapat nya
kira 5% atau 4%. Tetapi yang ke depan tidak bisa memprediksi. yang
bisa di pastikan adalah nisbatnya. Kalau yang lebih condong ke syariah
biasanya sugesti, dia memilih syariah. dan prakteknya kompetitif. Kalau
m engeluarkan pembiayaan kita m elihat ke pasar. sehingga kalau di
syariah alham dulillah cukup kompet itif. sehingga masih aman unt uk bagi
hasil”.

Informan C m enyatakan bahwa:


”Bank Muam alat dalam penetuan harga menggunakan nisbah. Nisbah
giro itu tidak ada, dia hanya berupa bonus. Bank boleh mem berikan
bonus tapi tidak wajib m em berikan bonus. Tabungan, Nisbahnya itu 22-
78 (22 untuk nasabah 78 untuk Bank). Terus deposito 1 bulan nisbahnya
50-50, 50% untuk bank 50% untuk nasabah. Deposito 3 bulan 51-49. 51-
49, yang depan selalu unt uk nasabah dulu. 51% untuk nasabah, 49%
unt uk bank. 6 bulan 53-47 dan 12 bulan 54-46. Nah untuk penghitungan
bagi hasil sendiri kita menggunakan HI/mil, HI/1000. HI itu sendiri
adalah Hasil Investasi per Rp 1000. artinya setiap Rp 1000 dana yang
ditanamkan di bank muamalat akan m endapat kan berapa per bulannya.
Dan tiap bulan berbeda HI/mil. Tergantung keunt ungan bank m uam alat
pada bulan itu berapa. memang akad syar’i itu mengenal akad tawar
m enawar tapi biasanya ini adalah jasa untuk penyimpanan dana itu sudah
ditent ukan, kecuali dalam jum lah tertent u / besar. Kalau penempatan
dana, penanaman dana atau pembiayaan itu juga dikenal ada akad tawar
m enawar sam pai ada akad kesepakatan. jadi bila ada penawaran diluar
dari ketentuan yang ada di pusat, harus ijin pada pejabat yang berwenang.
begitu mekanism enya”.

inform an D m enyatakan bahwa:


“Bagi hasil sem ua sudah ada standarnya metode HI/m il 1000 rupiah,
m engutamam akan prinsip keadilan, Bank Muamalat menghitung berapa
51

hasil investasi setiap per 1000 dana nasabah yang yang dihasilkan
investasinya. Jadi dana total funding di kumpulkan terus di salurkan unit
bisnis di hitung seluruh indonesia di hitung rata - rata per 1000 rupiah,
contoh bulan novem ber HI/mil 1000 hitungannya 10.25%, bagi hasilnya
nanti ada nisbah, kalau deposito ada nilainya bisa di lihat di daftar.
Tergantung kesepakt an yang ada dan sesuai pem bagian nisbah. Nisbah
dapat ada kesepakatan ada tawar m enawar ant ara bank dengan nasabah.
Negosiasi dilakukan jika uang yang diinvestasikan signifikan / dalam
jumlah besar. Wewenang di daerah ada, tapi harus ada ijin dan
persetujuan dari pusat”.

Tabel 2. Nisbah Bank Muamalat (www.m uam alat bank.com)


Jenis simpanan Nisbah Porsi Nasabah Evikulaen
(Nasabah) Rate
Rupiah (Rp)
Deposito 1 bulan 50.00 5.04 6.13%
Deposito 3 bulan 51.00 5.14 6.25%
Deposito 6 bulan 52.00 5.34 6.50%
Deposito 12 bulan 53.00 5.44 6.62%
Valas
Deposito 1 bulan 51.00 1.41 1.71%
Deposito 3 bulan 51.25 1.41 1.72%
Deposito 6 bulan 51.50 1.42 1.73%
Deposito 12 bulan 51.75 1.43 1.74%
Tabungan 22.00 2.22 2.70 %

Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan. Bank Muam alat


dalam menent ukan bagi hasil / nisbah sudah distandarkan dari pusat sesuai tabel
yang telah disajikan, dalam perhitungannya m enggunakan m etode HI/mil 1000
rupiah yaitu pihak Bank Muamalat menghitung berapa hasil investasi setiap per
1000 dana nasabah yang yang dihasilkan investasinya. Harga yang sudah
ditetapkan Bank Muam alat sangat kompetitif dengan bank lainnya.

c. Distribusi
Kegiatan distribusi diidentikan dengan pemilihan lokasi yang dilakukan
perusahaan dalam menyampaikan jasanya.
Informan A m enyatakan bahwa:
”Bank itukan sifatnya menjual jasa, karena lembaga jasa dua harus
m emberikan pelayanan bagus kepada nasabah, kalau nam anya bank
berdiri di lingkungan komplek perbankkan, ini juga kebijakan pem erintah
52

juga kalau bisa bank cabang kumpulan, selain itu kan Jl. Slamet Riyadi
kan jalan utama/ poros. Bank kan kalau ingin memam erkan yang terbaik
akan mulai m emang harus m em ilih tempat , terus orang kan di Solo
lebih kenal dengan Jl. Slam et Riayadi ya.untuk m emperm udah nasabah /
m asyarakat untuk m engakseslah”.
Selanjutnya Informan B mengungkapkan bahwa: “penentuan tem pat agar
terjangkau : di area perbankan (faktor safety), di dekat pasar, area bisnis. di kantor
pos. ke depan mem buka jaringan di daerah-daerah pasar”.
Informan C m enyatakan bahwa:
”Ya dulu yang saya tahu Jl. Slamet Riyadi adalah pusat bisnis Kot a Solo.
Bagaimanapun gengsi ya, gengsi sebuah kantor ket ika belum ada di
Slamet Riyadi seolah - olah belum berkantor di Solo. Nah kita ada di
depan stadion Sriwedari, itu juga kelebihan bagi kita karena gam pang
kita jadikan petunjuk. Kita juga m emiliki mitra kerja yaitu Kantor pos
Jadi untuk m enerim a setoran dan membuka rekening shar-e itu bisa
dilakukan oleh kantor pos. ”
Informan D m enyatakan bahwa:
“Masyarakat Solo m asih m em andang dalam menanamkan kepercayaan
dari segi fisik sangat berpengaruh, oleh karena itu perlu adanya
peningkatan image, dan peningkatan im age, perlu kant or besar yang
m udah di akses dan diketahui masyarakat. Pusat perbankan juga di Jl.
Slamet Riyadi. Dengan demikian kita mem iliki keunt ungan; kantor
m udah diakses, mudah dikenal, penampilan bank juga sem akin bagus,
semakin lam a kita juga tidak bisa kant ornya berada di sini, oleh karena
itu kita perlu tambahan untuk m engakom odasi nasabah yang jauh dari
Klaten, Karangayar maka kita buka di klaten karena nasabah banyak,
PKU Muham madiyah Palur, Kartasura, Sragen, W onogiri. Dalam rangka
m emudahkan untuk di akses,dalam m elakukan pengembangan dan
penempatan kant or baru / pelayanan kita melakukan VSS (visbility studi)
studi kelayakan, menilai kelayakan”.

Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat dalam m em ilih kantor harus di


tem pat strategis, mudah di akses nasabah, m udah dikenali oleh masyarakat um um ,
dekat dengan pusat kota dan pusat bisnis kota. Selain itu dalam produk shar-e
mempunyai cakupan distribusi yang sangat luas karena ada kerja sama dengan
pihak kant or pos di seluruh indonesia serta 2 ATM yaitu BCA dan ATM Bersama.
Strategi yang telah dilakukan sangat mendukung kinerja bank dan memperm udah
masyarakat unt uk mendapatkan produk Bank Muam alat.
53

d. Promosi
Kegiatan promosi yang dilaksanakan Bank Muam alat Cabang Solo
bertujuan unt uk mempernalkan produknya unt uk m em asuki pasar serta
menjem batani daerah diluar jangkauan transaksi syariah unt uk berhijrah pada
transaksi non ribawi. Strategi prom osi m erupakan suatu langkah-langkah yang
harus di tempuh dalam memasarkan produk perbankan yang ditunjkan pada
peningkatan penjualan yang diorientasikan pada pengum pulan dana, orientasi
pada pelanggan, peningkatan mutu layanan, dan meningkatkan fee based income.
Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh sorang pem asar yaitu dengan
meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk
yang m enarik dan proses penjualan efekt if tergant ung pada ketajam an dan
kejelian dalam m elakukan pendekat an penjualan. Sasaran promosinya adalah
masyarakat um um baik itu umat Islam maupun non Islam , sehingga tidak hanya
kalangan tertentu saja yang menikmat i produk ini.
Informan A m engungkapkan bahwa:
”Biasanya kita lewat suatu kegiatan ya, tapi karena m elihat keadaan
kondisi kota jadi tidak sem ua bisa lewat kegiatan-kegiatan, silaturohim ,
surat kabar, pamflet. Biasanya kalau kita mau ngadain acara kita
m engabarkan pada m asyarakat lewat media surat kabar, artinya
m eningkat kan kepercayaan masyarakat bahwa bank ini tangguh kan gitu.
Percayakanlah kalau bank itu sebenarnya amanah bagi masyarakat ”.

Informan B m engungkapkan bahwa:


”Prom osi yang dilakukan menggunakan media surat kabar, profeling,
iklan TV, sponsorhip. Leaflet dan dirrect selling ke kelom pok pengajian,
Yayasan Nur Hidayah, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), kita juga
prom osi melalui radio: MH FM, Solopos FM, Salma FM, m ent ari FM,
RRI, wakt u-wakt u puasa diefektifkan. sebar brosur saat seminar dan
m om en pekan ekonomi syariah”.
Informan C m engunkapkan bahwa:
”Prom osinya kita pakai paling kalau ada sponsorship ada kegiatan –
kegiatan Bank Muam alat m enyumbang berapa lalu nanti akan ada berupa
pemasangan spandukkah, pem asangan logo diacara tersebut atau kita
dikasih waktu unt uk present asikah dan sebagainya.jika m elalui Iklan kita
ada iklan radio kayak di beberapa. Mentari FH, MH FM. Di koran kalau
ada berita yang insident al ada dikoran. tabloid kita m enerbitkan sendiri.
54

Sejauh ini kita gak pernah pasang baliho/reklam ae, kecuali di kantor
sendiri. karena untuk promosi butuh biaya besar. Itu hambatannya”.

Informan D m engungkapkan bahwa:


“Media pengenalan produk Bank Muam alat pernah menggunakan m edia
m assa tapi tidak tiap hari, karena jika promosi berkaitan masalah biaya,
karena biaya promosi sebuah kegiatan yang sangat tinggi yang
dikeluarkan perusahaan, selain itu jika ada kegiatan-kegiatan kita
m engundang wartawan. Promosi lewat Media radio kita mengisi kajian
di perbankan syariah di MH fm tiap hari selasa, yang siaran di gilir dari
semua karyawan Bank Muam alat.kegiatan prom osi yang lain seperti
kerja sam a dengan instasi pendidikan, m engadakan sem inar perbankan
syariah di kampus-kampus, promosi perbankan syariah dengan m asuk ke
m ajelis taklim, Seperti amal sahabat, MTA ( Majelis Tafsir Al-Qur’an ),
pengusaha Solo itu dilakukan rutin tiap bulan. Pembuatan leaflet pamlet
tergant ung kegiatan-kegiatan, seumpama bulan ram adhan m emubuat
ucapan selam at,buat spanduk, yang penting kegiatan-kegiatan keIslaman
kita buat itu, kita tidak m enggunakan reklam e karena m ahal tehambat
m aslah biaya, pajak juga tinggi”.

Berdasarkan data yang telah didapat kan dapat kita lihat Bank Muam alat
dalam melakukan Promosi produknya m enggunakan berbagai metode dan sarana
yaitu dengan menjadi sponshor sebuah kegiatan, menyebar leflet dan pam let,
direct selling / silaturahim ke lembaga-lem baga Islam baik ormas atau lem baga
pendidikan di Solo, m enggunakan iklan radio ternama di Solo . Bank Muam alat
tidak menggunakan promosi m enggunakan m edia reklame karena terkendala
masalah biaya yang besar jika menggunakan media iklan t ersebut.
e. Proses
Bank Muam alat sangat m emperhatikan bagaimana proses kegiatannya
terutam a yang berkaitan dengan nasabah. Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan
operasional perusahaan yang dilakukan setiap hari.
Informan A m enyatakan bahwa:
”Karyawan Bank Muam alat dalam m elayani nasabah kita fleksibel dan
unt uk proses membuka rekening sangat m udah dan sudah standar seperti
peraturan Bank Indonesia yaitu jati diri jelas, yang m enghadap pada
waktu tersebut orang tersebut, tanda tangan di depan teller bank, data-
data yang diberikan benar itu, Nasabah tidak harus muslim , dalam
Operasional Bank Muamalat yang m em bedakan kita lebih luwes, jadi
kita ditunt ut untuk prioritas mementingkan pelayanan pada nasabah yang
dan menjaga am anah yang diberikan nasabah yang sudah mendukung
55

ataupun istilahnya yang sudah m enitipkan dananya kesini. Jadi kalo


unt uk pelayanan kita ditunt ut unt uk serba bisa. Kita diberikan
pembelajaran unt uk serba bisa, artinya gini, nanti suatu saat m isalnya ada
yang izin dan keadaan itu rame di depan kan bisa aja yang dari m arketing
dipindahkan kedepan membantu front liner. istilahnya salah satu
fleksibel, artinya peraturan tetep ada, tapi kita tidak terlalu kaku, itu
kalau untuk operasional sehari-hari”.
Informan B m engungkapakan bahwa:
”Proses transaksi nasabah unt uk debitur/penabung di Bank Muam alat
sangat mudah dan saat itu juga bisa. pelayanan nasabah kreditur lebih
cenderung hati-hati dalam m enyalurkan dana kita mesti m elihat dari segi
5C perusahaan yang akan m em inta pendanaan yaitu character, capacity,
capital, collateral, condition”.

Informan C m enyatakan bahwa:


”Proses pelayanan Bank Muam alat untuk para penabung sangat m udah
datang bawa uang, bawa kartu ident itas selesai. Kita di Bank Muam alat
tidak membatasi dia harus ktp lokal tidak seperti bank-bank lain. Kalau
buka rekening di Solo tidak harus punya KTP Solo, sedangkan untuk
nasabah yang m eminta pembiayaan harus lengkap adm inistrasi KTP,
Kartu Keluarga, Kartu Nikah dan data jam inan. Dalam pelayanan di
Bank Mualamat miliki standar pelayanan yaitu pelayanan Fast service
start with m e. Pelayanan cepat m ulai dari saya. Setiap karyawan Bank
Muam alat siapapun dia, dia adl seorang marketing sekaligus customer
service. Ketika dia marketing dia juga bisa melayani nasabah sebaik –
baiknya. Ketika dia seorang custom er service dia juga harus bisa
m enerangkan berbagai produk perbankan terutama Bank Muamalat. Baik
itu penyimpanan dana maupun penanam an dana. Begitu juga seorang
teller dia juga harus paham produk-produk perbankan dsb. Jadi artinya
nasabah kalaupun dia datang salah menanyakan kredit pada teller, m aka
tellerpun bisa m enjawab m inimal menjawabnya, akan saya pertemukan
bapak dengan m arket ingnya biar nanti bisa dijelaskan lebih lanjut. Tapi
m inimal inform asi awal sudah bisa disampaikan ke nasabah. Artinya
nasabah tidak kecewa minimal dia m endapatkan dan merasa
diperlakukan dengan baik baru dipersilahkan akan senang. Ini standar
pelayanannya. Terus bank pak satpam . Standarnya kalau di bank
m uam alat itu, yang teller ataupun custom er service onliner yang laki –
laki harus m em akai peci dan berbaju koko. Kalau yang perem puannya
tidak memakai baju ketat dan jilbabnya harus m enutupi dada”.

Informan D m enyatakan bahwa:


“Pelayan unt uk Nasabah yang menabung,sangat m udah dan cepat untuk
m embuka rekening baru tinggal dengan datang langsung ke Bank
Muam alat/ m aketing bank, dengan identitas diri, ngisi form ulir, setoran
56

awal. Standar tidak di persulit. Jika nasabah embiayaan perlu ada analisa.
Mekanismenya nasabah perlu mem enuhi prasarat pembiayaan, ident itas
diri, ident ias usaha, jaminan trus dianalisa, kita harus tahu kinerja
nasabah dengan melihat laporan keuangan 2 tahun terakhir untuk di
anlisa atau tidak. Survey usaha, survey jaminan. Unt uk murabahah
fleksibel bisa bank yang belikan/nasabah yang beli sendiri. Wakalah
yang membelikan nasabah yang spesifikasi yang telah ditentukan.jika
terjadi ket erlambatan di sistem syariah tidak mengenal denda/sanksi,tapi
kita diperbolehkan oleh DPS unt uk tujuan ketertiban supaya nasabah
m embayar tepat waktu, itu diperboleh kan dan secara syariah di analasis
boleh. Tetapi hasil denda bukan termasuk sebagai pendapatan bank tapi
dimasukan ke Baitul Mall Muam alat untuk kegiatan sosial”.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, Bank Muam alat sangat


memperhatikan proses transaksi antara pihak dan nasabah. Proses yang dilakukan
Bank Muamalat tidak berbelit-belit, membutuhkan waktu yang cepat dan
menggunakan sistem on-line sehingga dapat dilakukan di mana saja. Sedangkan
dalam pem biayaan Bank Mumalat sangat selekt if harus jelas penggunaan uangnya
ini untuk mengetahui uang digunakan hal-hal yang halal/haram . Hal yang perlu di
perhatikan yaitu 5C (character, capacity ,capital, collateral, condition).
f. O rang
Hal pent ing dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang
yang berfungsi sebagai pelayanan sangat m empengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Orang mem egang peranan paling penting dalam melakukan kegiatan
jasa. Bank Muam alat yang berorientasi pada pelayanan selalu memperhatikan
sekt or ini. Karyawan merupakan sasaran utama dalam point ini karena karyawan
selalu bersinggungan langsung dengan nasabah.
Informan A m engungkapakan bahwa:
“Karyawan Bank Muam alat kalau secara umum istilahnya m ungkin dia
punya karakt er sendiri, ram ah. Kalau fisik sih di Bank Muamalat bukan
jadi standar pent ing, misal mungkin dari wajah dia biasa-biasa aja tapi
secara pelayanan m em berikan senyum , mem berikan penjelasan secara
gamblang. Ada buku pedoman di setiap posisi, tapi untuk internal kita,
yang jelas semuanya harus bisa melayani nasabah masyarakat . Selain itu
para karyawan secara etika juga harus m encerm inkan seorang muslim ,
karena di Islamkan bisnis dakwah. Dalam m elakukan seleksi karyawan
ya kita pakai Standar biasa, cuma yang jelas harus bisa baca Qur’an,
m emaham i produk-produk syariah, muslim (kunci utama). Untuk
pendidikan karyawan muam alat kita ada program-program yang sifatnya
57

religi juga seperti Qiyamul lail berjamaah,trus semacam pembinaan


spiritual. Sedangkan unt uk pelatihan skill tergant ung dibagian apa
karyawan di tempat kan, pem berian pelatihan juga di tentukan dari
kebutuhan karyawan muamalat”.

Informan B mengungkapkan bahwa: ”Seleksi yang dilakukan standar


yaitu psikotes, wawancara, pengetahuan agama, pengetahuan umum. standar yang
menent ukan pusat. Kita juga m enilai dari sisi keram ahan. Unt uk mereka ada
trainingnya (untuk semua karyawan muamalat). Untuk karyawan baru ada sistem
pendam pingan dahulu dari karyawan lam a.
Informan C m engungkapkan bahwa:
“Rekrutmen yang dilakukan standar ada ujian tulis, psikotes, wawancara
tes kesehatan masing-masing posisi sudah ada standarnya sendiri –
sindiri, itu yang menetukan pusat, sedangkan pelatihan skill juga ada, itu
program dari kantor pusat, kant or regional atau kantor cabang sendiri. up
grading informasi dan up grading ilmu sesuai dengan posisinya”.
Informan D m engungkapakan bahwa:
“Rekrutmen ada standar pendidikan m inim S1, ada tes tulis, psikotes,
wawancara,tes kesehatan, tapi unt uk security kita kerja sama dengan
lembaga penyedia jasa keam anan, itu yang m engatur dari kantor pusat.
Jika standar karyawan muamlat ada 9 training (pro um at ,finanching
,m uam lat spirit, dom estic operation,dan lain-lain), semua karyawan harus
m elewati 9 training,sem ua karyawan harus mempunyai m ulti talenta
karena ada perputaran/penempatan di posisi yang lain. hal ini tergant ung
kemampuan dan bakat personal, selain itu juga ada pem erataan
kemampuan”.

Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat sangat mem perhatikan kualitas


karyawannya. Bank telah melakukan beberapa hal dalam m enjaga kualitas
karyawannya hal ini dapat dilihat dari rekrutm en yang selekt if, adanya training
peningkatan skill para karyawan, adanya perputaran penempatan karyawan bank
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan bakat para karyawannya.
g. Bukti Fisi k
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tem pat jasa dicipt akan
Bank Muamalat dalam m enyediakan bukt i fisik ini berupa desain dan layout suatu
bangunan yang disusun sedemikian rupa unt uk memudahkan nasabah dalam
melakukan transaksi. Bank Muamalat juga menyediakan tempat parkir yang luas
58

dan am an agar nasabah dalam m elakukan transaksi tidak merasa was-was dengan
kendaraan yang ditaruhnya ditem pat parkir.
Informan B menyatakan bahwa: “untuk m asalah bukt i fisik kita sudah
ada standar corporate identy suasana di kant or harus sedemikian rupa agar
nasabah nyam an, kantor bank juga harus secara fisik terang, bersih, fasilitas
mushola, dan toilet standar”. Hal tersebut juga di tambahkan oleh informan C
menyatakan bahwa: “Standart coorporate kita ada mushola di depan. Hal ini yang
akan m em bedakan bank muamalat dengan bank syariah lainnya, selain ada di
depan juga harus bisa diakses dari luar. Jadinya ket ika orang mau sholat bisa di
gunakan. Selain itu juga ada parkir yang gratis, sehingga tidak m emberatkan
nasabah”.
Informan D m enambahkan dalam bukti fisik Bank Muamalat bahwa:
“Selama ini kita belum mendapatkan komplain nasabah masalah layout,
fasilitas, parkir dan kebersihan kant or,saat pertam a m em bangun sudah di
analisis bentuk dan layout yang bagus dan efesien seperti apa, untuk
coporate indentiy m ushola di depan dapat di akses unt uk um um.menjaga
kebersihan dilakukan office boys setiap wakt u dan setiap saat”.

Berdasarkan data di atas, Bank Muam alat sudah bagus dalam


memperhatikan bukti fisik hal ini dapat di lihat dari penjagaan kebersihan,
penerangan, lay out kant or yang dapat memberikan kenyam anaan bagi nasabah
dan efektifitasan kinerja Bank Muamalat. Selain itu Bank Muamalat mempunyai
coporate indentiy yang membedakan dengan bank-bank lainnya yaitu adanya
mushola di depan bank yang dapat di akses siapa saja serta mempunyai warna
khas yang diapakai yaitu warna ungu lebih dominan.
2. Analisi s Lingkungan Pemasaran

Pengetahuan tentang lingkungan m erupakan fakt or utama dalam


penentuan strategi pem asaran perusahaan. Strategi yang diterapkan harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi linkungan perusahaan baik lingkungan
internal maupun lingkungan ekternal.
59

a. Analisis Lingkungan Eksternal


1) Lingkungan Umum
a) Ekonomi
Strategi perusahaan dipengaruhi oleh keadaan perekonomian
dim asa sekarang dan di m asa yang akan datang. Keadaan
perekonom ian ini mungkin bisa m enjadi peluang bagi suatu
perusahaan, tetapi belum tent u bagi perusahaan lain. Perubahan
kondisi ini harus dapat diatasi oleh perusahaan karena mempengaruhi
kondisi pangsa pasar dengan mempersiapkan suatu tindakan antisipasi
yaitu m elalui penetapan strategi pemasaran yang tepat.
Informan A menyatakan bahwa:
“Kondisi perekonomian Kota Solo m endukung karena dari sisi
bisnis berjalan dengan baik, sisi produk perekonom ian di kota
Solo juga bagus. W ong ngom ong Solo ki kan kot a teram e di
jawa tengah. artinya transaksi-transaksi ataupun pedagangan
berjalan berati ini kan karena keuangan. Keuangan berjalan
berart i ini m enunjukkan akt ifitas perbankan juga jalan”.

Informan C menyatakan bahwa:


”Soloraya sendiri kan keuangan terbesar berpusat di Kot a Solo.
Jadi penyerapan lembaga keuangan juga potensi besarnya di
Solo. Yaitu sebesar 14 triliun. Solo kan banyak pabrik, banyak
juga pengusaha muslim . Banyak bertebaran orang-orang kaya di
Solo yang punya dana banyak. Makanya itu di Solo kenapa bank
jateng syariah belum ada di semarang dan ada pertama di Solo.
karena potensi Solo itu lebih besar dibandingkan sem arang”.

Informan D menyat akan bahwa: ”Di Solo ini akses/segm en total


pebankan syariah cuma 5% dari akses semua perbankan di Solo,
makanya dengan cuma 5% itu m asih banyak peluang untuk
berekpansi”.
Berdasarkan data di atas, Kota Solo memiliki pot ensi
perekonom ian yang bagus sehingga sangat m enguntungkan bagi
kegiatan Perbankan di Kot a Solo.
60

b) Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya dalam industri jasa, trend-trend yang
berlaku akibat perubahan sosial yang terjadi serta pergeseran pola
pikir, gaya hidup, dan tingkah laku m asyarakat sangat berpengaruh
bagi perkembangan kehidupan jasa tersebut. Perusahaan yang
memasuki industri jasa tertentu harus selalu m encerm ati keadaan ini,
karena hal-hal tersebut m em bawa perubahan pula pada keinginan dan
permintaan akan pemenuhan kebutuhan hidup m asyarakat.
Informan C menyatakan bahwa:
”Solo itu dari awal sosial keagamaannya beragam. Dari yang
paling ”kanan” sam pai yang paling ”kiri”, PKI juga dari Solo.
Gerakan-gerakan juga banyak dari Solo. Solo sebagai kota
bisnis sangat rent an. Dari sisi kultur Solo sendiri sangat
mendukung dari kultur budaya jawa itu sendiri. Tetapi yang
nam anya sumbu pendek ketika kultur itu ternyat a Solo itu
menyim pan bara. Jadi sedikit ada pergesekan mungkin
terjadi.dulu kan pernah ada pem bant aian di Solo, pem bakaran
tahun 1999, beberapa toko dibakar, gramedia dibakar hampir
semua dibakar bahkan balai kotapun dibakar. Bahkan Solo
mengalami guncangan ekonom i. Setelah itu ada perbaikan dari
sisi kepercayaan, walikota yang baru terutam a ya, Joko Widodo
banyak berperan m enumbuhkan kepercayaan dengan kegiatan –
kegiatan nasional, karena jujur perbankan tanpa didukung dari
pem erintah setempat tidak bisa, susah. Nah dengan adanya
latarbelakang pergerakan, beragam, itu m endukung sekarang
kita kondusif mendukung berkembangnya perbankan syariah
terutama karena di Solo raya ini pesat, ya itu meningkat terus
dan lem baga-lembaga Islam disini juga banyak ditam bah lagi
adalah keluarnya fatwa dari PP muham madiyah yang
mengharuskan seluruh am al usaha m uhamm adiyah ke
perbankan syariah itulah salah satu titik terang terus”.

Informan D menyatakan bahwa:


“Pengaruhnya jelas berpengaruh karena banyak masyarkat yang
pem ahaman ke-Islamannya kurang, maka m ereka menganggap
bank m uam alat yang memandang sama ant ara bank muamlat
dengan bank konvesional. Forum edukasi dengan lewat
sekolahan, majelis taklim , dor to dor yang sudah di papline
yang sudah ditetapkan, kita juga punya dai m uamalat untuk
mensosilasasi dan mem asarkan produk-produk bank m ualamat.
Realawan direkaryawant dengang sistem kont rak”.
61

Berdasarkan data yang di peroleh kondisi masyarakat Kota Solo


sangat beragam, hal ini menjadi tantangan tersediri bagi Bank
Muamalat unt uk memberikan pendidikan dan pencerahan tentang
sitem Perbankakan yang berasaskan Islam .
c) Pemerintahan
Kota Solo yang identik dengan kota budaya dan kota dengan
penduduk yang mayoritas beragama Islam tik langusng memberi angin
segar pada bisnis jasa perbankan yang sekaligus dapat m eningkatkan
perkonomian daerah. Pemerintah kot a yang menjadikan kot a Surakarta
sebagai kota bisnis dan perdagangan saat ini m em punyai dam pak
positif di dunia perbankan, karena akan membuka peluang bank untuk
menyediakan jasa-jasanya pada pelaku bisnis. Hal ini sesuai dengan
pernyataan informan C bahwa:” Joko Widodo banyak berperan
menum buhkan kepercayaan dengan kegiatan-kegiatan nasional
maupun internasional, jadi Kota Solo m erupakan kota yang kondusif
dan meyakinkan para investor unt uk menanamkan m odalnya”.
informan A m enyatakan bahwa:” ada hubungan timbal balik
dari kebijakan pemkot terhadap kemudahan mendirikan ijin usaha,
karena akt ifitas ekonom i berjalan maka di butuhkan lembaga bank
untuk m enghimpun dan m enyalurkan dana”.
Pihak Pem kot dalam menjalankan kebijakannya juga pernah
melibatkan dan m enjalin kerjasama dengan Bank Muam alat hal ini
sesuai dengan pernyataan informan B dan D bahwa: “Pemkot
mempunya tangapan bagus terhadap bank m uam alat dari para birokrat
kot a, kita sering di libatkan kerja sam a untuk menyaluran UMKM”.
Berdasarkan data yang di peroleh, kebijakan dan hubungan
pem erintah Kota Solo sangat baik serta m em punyai ketergantungan
satu sama lain, sehingga kebijkan pemerint ah Kot a Solo dapat
memperlancar kegiatan Bank Muamalat.
62

d) Teknologi
Perubahan teknologi dapat m em berikan peluang dan ancaman
bagi perusahaan. Perkembangan teknologi pada dunia perbankan lebih
banyak ditujukan unt uk kemudahan-kem udahan konsumen dalam
memanfaatkan produk yang ada tanpa harus melalui prosedur yang
berbelit – belit.
Menurut Informan A bahwa: “Teknologi kita jelas ada
peningkatan, ATM kita dapat di akses Online seluruah Indonesia
karena bekerja sam a dengan Kant or Pos Indonesia, ATM Bersama dan
ATM BCA yang telah tersebar di seluruh pelosok indonesia, ini
memudahkan nasabah dalam m engkases layanan Bank Muamalat”.
Hal ini juga di ungkapkan oleh informan D bahwa: “Teknologi online
selalu di upgrade, teknologi inform asi onilne kantor seluruh
indonesia, kant or pos, online dengan ATM bersam a dan ATM BCA
ada phone banking juga”.
Informan C menyatakan bahwa:
”Teknologi itu dari pusat kita hanya tinggal mengikuti saja,
yang namanya perbankan pasti meng-update teknologi. Ya,
tekonologi perbankan ham pir standar semua m isalkan ATM,
kita juga m enaruh mungkin m esin server ditiap-tiap kant or pos,
itu digunakan untuk setoran dan pem bukaan rekening, bahkan
mesin server itu bisa duigunakan oleh pihak ke tiga antara klien
Bank Muamalat dan kantor pos dan bisa digunakan yang
online,m isalkan Bank BTN itukan memakai sistem nya
muamalat, jadi tinggal bayar di muamalat. Selain itu ada yang
nam anya sms banking, terus ada yang namanya mobile banking
dia bisa memindah rekening hanya dengan web ataupun lewat
hand phone, terakhir ini di counter sendiri, yang bisa menarik
uang tunai, jadi tinggal am bil nomor ant rian gesek uang tunai,
ambil struknya dan di tukarkan ke teller nanti langsung ambil
tunai bisa tunai beku atau cetak web”.

Berdasarkan data yang diperoleh, Bank Muam alat senant iasa


memperbarui kualitas teknologinya supaya dapat meningkat efensiesi
dan produkt ifitas kinerja yang dilakukan bank. Hal ini dapat dirasakan
oleh nasabah berupa kemudahan dan keamanan dalam melakukan
kegiatan transaksi.
63

2) Lingkungan Industri
a) Pesaing
Informasi tentang pesaing diperlukan dalam rangka
perkem bangan dan perluasan usaha informasi tersebut mengenai siapa
pesaing utama perusahaan, adanya barang atau jasa subsitusi dan
perubahan strategi pesaing utama.
Informan A menyatakan bahwa:
”Persaingan dengan bank konvensional maupun bank syariah
atau koperasi kita melihatnya bukan persaingan kan melihat nya
juga lebih ke sama-sama berusaha untuk m enjadi yang dipilih
atau di percaya oleh masyarakat strategi sih ada kita istilahnya
berjuang, kita dari Bank Muamalat ingin yang terbaik mungkin
kita bisa yang miliki apa yang di m iliki bank lain, tetapi kita
punya keunggulan yang tidak di m iliki bank lain. Misalkan
cont oh biaya pembukaan shar-e itukan instan. hari itu dan jam
itu juga tabungan sudah jadi langsung jadi, shar-e kita juga
menjangkau di daerah-daerah yang belum dijangkau bank-bank
syariah terutam a, selain itu salah satu dari sekian banyak yang
bisa mengakses ke 2 ATM yang berbeda ATM Bersama dan
ATM BCA Dari segi pelayanan m emberikan alternatif yang
paling baik”.

Informan C menyatakan bahwa:


”Persaingan kita sehat, kita selam a 9 tahun kita sendirian tidak
ada teman, Kem udian ada Bank Syariah Mandiri (BSM)
kem udian diikuti yang lain walaupun masih mengikuti bank
sayriah, dan sebagainya dan walaupun sekarang sudah spin off ,
jadi bank syariah pun sekarang tinggal teknologi dan layanan
yang m embedakan disitu saja dan juga kecepatan penyampaian
informasi, inovasi produk. Selain itu kita tetap menjaga
komunikasi dengan perbankan terutama perbankan yang syariah
walaupun persaingan secara bisnis tetap ada, tapi kita ada
agenda temu dengan pimpinan bank syariah di Solo, biasanya
ada saling tukar pikiran pelayanan bank sayriah di Solo, saling
tukar pikiran, mengatur strategi bersam a menguasai pasar di
Solo itu bedanya, jadi perbankan syariah itu bukan
mem indahkan uang dari bank syariah yang satu ke bank syariah
yag lain, tetapi bagimana uang yang di bank konvensional
dipindahkan ke syariah karena yang kita tuju adalah dari market
share syariah kalau dari bank syariah ke bank syariah yang lain
itu tidak m enambah m arket share. Itu yang memang dijadikan
pem indahan target kita dari bank-bank konvensional itu
64

setidaknya musuh utam a karena kita berpegang pada kepatuhan


platfom kita, halal sesuai syariah, bunga bank haram, itu yang
mem buat kita giat”.

Informan D menyatakan bahwa:


“Pesaing ada bank konvesional dan bank syariah, prinsipnya
persaingan tiap bank memilih segm ent asi pasarnya sendiri –
sendiri, selama ini Bank Muamlat membidik em osional market,
tetapi kita juga ke rasional market. Di rasional market kita
bersaing dengan bank konvesional karena bank kita m elayani
semua kalangan, strategi yang di lakukan kita sebagai bank
pelopor bank syariah, orisinil,m urni tidak mempunyai bank
induk yang dimiliki bank syariah yang lain.kita m em iliki
derefensiasi produk shar-e yang dapat diakses di semua kantor
pos”.

Berdasarkan data di atas Bank Muamalat mempunyai persaingan


secara bisnis dengan bank-bank syariah/lembaga-lem baga keuangan
syariah yang lainnya, nam un dalam dilain pihak Bank Muam alat dan
lem baga – lem baga keuangan syariah juga m em punyai kerja sama dan
strategi dalam hal merebut m arket share dari bank-bank konvesional
yang berada di Solo.
b) Pelanggan
Bank Muamalat dalam m eraih pangsa pasar tent u m em iliki
target yang selalu m eningkat dari tahun ke tahun. Karena secara
keseluruhan, masyarakat baik m uslim m aupun non muslim ,
masyarakat sebagai konsumen dengan berbagai karakteristiknya dapat
melakukan akt ivitas transaksi di Bank Muamalat. Analisa faktor
konsum en yang m enjadi pelanggan dipengaruhi oleh:
(1) Dem ografi
Keadaan penduduk Kota Solo selalu m engalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Penduduk tersebut tersebar berdasarkan kelom pok
umur tersebar dalam tabulasi data sebagai berikut:
Infoman A menyatakan bahwa:
“Unt uk masalah pertambahan dan perubahan peduduk kondisi
yang ada saat ini misalnya mungkin ngaruh sat ini di Solo
Insyallah ada tambahan tempat kantor lagi. Saat ini ada di sini
65

Solo 2 ( Loji W etan dan PKU Muhamm adiyah ), di klaten 1, di


Wonogiri, Palur, Kartosuro, Boyolali. Insya Allah Desem ber ini,
nant i 2010 buka yang baru lagi. kalau saat ini sistem yang ada
saat ini kita m endekati pasar bukan pasar yang mendekati kita.
Dari segi pendidikan sih berpengaruh juga m ungkin pem ahaman
masyarakat mengenai perbankan syariah, utnuk m asalah ini kita
butuh pendekatan lebih. Untuk m asalah angka um ur Kita bisa
menjawab kita bisa masuk ke segm en anak-anak.”

Informan C menyatakan bahwa:


”Ya tentu ada pengaruhnya buat kita produknya menyesuaikan,
produk muamalat itukan kita m eyesuaikan, ada tabungan umat
yang m emang sudah mem iliki ident itas resmi negara, keudian
tabunagn um at junior bagi yang belum m em iliki KTP, nah trus
shar-e ini bisa digunakan bagi nasabah yang belum m em iliki
KTP bisa menggunkan kartu identitas pelajar atau kartu tanda
pelajar, itu bisa dipakai , makanya saja ket ika kita dia sudah
punya KTP harus segera diupdate informasi artinya dari segi
umur kita cover, dari segi pendidikan produk shar-e kita m ulai
medobrak hampir dari golongan atas dari golongan bawah yang
tidak sekolah sekalipun dia bisa m enggunkan karena itu tadi 3
slogan shar-e yaitu easy, every wehere dan ekstra ordinary ini
atrinya mudah digunakan siapa saja. Dari segi um ur, segi
pendidikan dan ini terbukti di indonesia timur banyak yang
orang – orang yang sudah lanjut usia bisa mengunakan tarik
tunaikan. artinya dari itu sudah m endukung dari segi umur dan
pendidikan, unt uk pergeseran pendudk m isalkan pergerakan
penduduk kita malakukan pendataan selain di kant or pos kita
sudah m engantisipasi dan pendataan kita layani dengan kant or –
kant or kita terletak di pusat ekonomi dan bahkan sekarang lebih
banyak jum lah ATMnya dari pada jum lah kantornya, Bank
Mum alat stategi dalam m asalah ini adalah bekerja sama dengan
jaringan yang sudah ada ATM BCA dan ATM bersama, artinya
jaringan dari Bank Muamalat bisa dikatakan dua kali lipat dari
jaringan bank konvensional”.

Informan D menyatakan bahwa:


“Dari segi dem ografi m em ang ada pengaruh, tapi tidak absolute
berpengaruh,karena kita dapat merubah m ainset masyarakat
dengan adanya sosialiasi dan edukasi, cont ohnya dulu orang
belum m engenal Bank Muam alat m aka orang enggan berbank
syariah atupun belum percaya adanya bank syariah karena m asih
mem andang ah paling sam a saja dengan bank konvesional, tapi
setelah di edukasi dapat berubah dan m au berpindah ke Bank
Mum alat, untuk m asalah sulit aksesnya Bank Muamalat jauh,
sebenarnya ingin pindah Bank Muam alat tapi karena jauh ya
66

sementara jadi nasabah di bank konvesional dulu, tetapi setelah


kita dekati. Bank Muam alat kerja sam a dengan kant or pos
akhirnya m ampu mengubah mereka, yang akhirnya m engubah
mereka, yang dulunya kendala akses akhirnya pindah ke Bank
Muamalat, unt uk masalah demografi ada pengaruhnya tetapi
setelah adanya sosialiasi dan edukasi serta ekpansi itu dapat
dirubah, karena dari sisi ini ada pengaruh tapi tidak signifikan
jadi tidak kami prioritaskan”.

Berdasarkan data di atas permasalah dem ografi, Bank Muam alat


mempunyai pendekatan melalui produk yang dapat digunakan di
sem ua um ur, sedangkan masalah persebaran penduduk Bank
Muamalat membuka cabang/kant or yang letaknya strategis dan m udah
diakses sehingga bank lebih dekat dengan konsumen, serta melakukan
kerja sam a dengan kant or pos di seluruh cabang supaya dapat
mengakses produk Bank Muamalat berupa produk Shar-e.
(2) Ge ografi
Lingkungan geografis perlu diketahui unt uk menent ukan lokasi
yang sesuai dengan perusahaan, karena berhubungan dengan
transportasi dan kem udanan akses. Lokasi perusahaan yang terbaik
adalah yang dekat dengan konsum ennya. Kot a surakarta m emiliki luas
12.000 m2 terdiri dari 5 kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon,
Banjarsari, dan Jebres.
Informan A menyat akan sebagai berikut: “Kantor kita pindah ke
sini karena perm intaan nasabah tempat lebih m udah dijangkau,
terletak di jantung kota. Artinya bisa memberikan presitise kepada
msayarakat sendiri”. Lebih lanjut Inform an B, C dan D
mengungkapkan bahwa: “pem ilihan kant or di Jl. Slam et Riyadi 314
surakarta karena terletak di tengah kota, merupakan jalan akses utama
Solo dan m udah di kenal karena letaknya di depan Stadion Sriwedari”.
Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat dalam menent ukan
tem patnya memiliki pertimbangan sebagai berikut: tempat m udah di
akses, berada di pusat kot a, m udah dikenal m ayarakat dan mem berikan
prestise terhadap bank.
67

b. Analisis Lingkungan Internal


1) O perasional Perusahaan
Bank Muamalat beroperasional dengan menggunakan sistem
syariah Islam yaitu sebuah sistem yang mem berikan keadilan kebersam aan
serta m em bangun perkenomian um at. Dengan operasional seperti ini
diharapkan masyarakat akan terhindar dari riba.
Kegiatan Bank Muam alat dengan sistem bagi hasil dirancang untuk
terbinanya kebersam aan dalam menanggung resiko usaha dana
menyimpan uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana
(mudharib) dan masyarkat yang m em butuhkan dana yang bisa berstatus
pem injam dana/ pengola usaha.
Inform an C menyatakan bahwa:
”Sistem operasional Bank Muam alat yang m enggunakan sistem
syariah di bank itukan ada yang nam anya DSN (dewan Syariah
Nasional) itu berkedudukan di MUI (Majelis Ulama Indonesia),
DSN itu mengawasi semua bidang keuangan dan perdagangan
yang bergerak di bidang sayriah, ini halal atau tidak,ada lagi DPS
(Dewan Pengawas Syariah) itu tingkatan pada m asing - masing
bank, bisa jadi DPS di Bank Muam alat dari anggot a bisa jadi dia
merangkap angota dari DPS bank syariah lain, jadi akad ini sesaui
atau tidak, DPS yang menilai di pusat, produk ini sesuai atau tidak
yang menilai pusat, jadi kalau daerah, cabang itu hanya
melaksanakan”.

Inform an D m enyatakan bahwa: “Sistem operasional tetap berbeda


dengan konvesional bagi hasil dari hasil keuntungan, konvesional
persent asi pokok yang ditetapt kan, adanya Dewan Pengawas Syariah.
Diatasnya juga ada DSN unt uk menetapkan halal dan haram nya sistem
perbankan syariah di indonesia”.
Berdasarkan data di atas Bank Muamalat dalam melakukan
operasionalnya senant iasa terjaga kehalalan produknya ada lem baga
khusus yang m em antau kinerja dan produk bank-bank syariah jadi produk
yang telah di keluarkan Bank Muam alat sudah sesuai dengan syariah
Islam.
68

2) Sumber Daya Manusia


Pandangan masyarakat m engenai citra dan pretice perusahaan yang
mengelola bidang jasa seringkali dikaitkan dengan faktor sumber daya
manusia. Karena dalam penyajian produknya pihak perbankan langsung
berhubungan dengan konsum en atau nasabah. Sum ber daya manusia
ditempatkan sebagai m otor penggerak, yang m enjalankan segala aktivitas
dalam usaha m em enuhi kebutuhan para konsumen.
Inform an B mengungkapkan bahwa: ”Seleksi yang dilakukan
standar yaitu psikot es, wawancara, pengetahuan agam a, pengetahuan
umum. standar yang m enentukan pusat. Kita juga m enilai dari sisi
keramahan. Untuk mereka ada trainingnya (untuk semua karyawan
muamalat). Untuk karyawan baru ada sistem pendam pingan dahulu dari
karyawan lama”.
Inform an C mengungkapkan bahwa:
“Rekrutmen yang dilakukan standar ada ujian tulis, psikotes,
wawancara tes kesehatan m asing – masing posisi sudah ada
standarnya sendiri – sendiri, itu yang m enet ukan pusat, sedangkan
pelatihan skill juga ada, itu program dari kantor pusat, kantor
regional atau kant or cabang sendiri. Up Grading informasi dan up
grading ilmu sesuai dengan posisinya”.

Inform an D m engungkapakan bahwa:


“Rekrutmen ada standar pendidikan minim S1, ada tes tulis,
psikotes, wawancara,tes kesehatan, tapi unt uk security kita kerja
sam a dengan lembaga penyedia jasa keamanan, itu yang m engatur
dari kantor pusat. Jika standar karyawan m uam lat ada 9 training
(pro um at,finanching,muamlat spirit, domestic operation, dan lain
- lain), sem ua karyawan harus m elewati 9 training,semua karyawan
harus m em punyai multi talent a karena ada perputaran/penempatan
di posisi yang lain. hal ini tergantung kem ampuan dan bakat
personal, selain itu juga ada pemerataan kem ampuan”.
Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat sangat memperhatikan
kualitas karyawannya. bank telah m elakukan beberapa hal dalam menjaga
kualitas karyawannya hal ini dapat dilihat dari rekrutmen yang selektif,
adanya training peningkatan skill para karyawan.
69

3) Pemasaran
Bagian pemasaran adalah bagian yang paling vital dalam
meperkenalkan produk-produknya kepada m asyarakat atau calon nasabah.
Dengan bagian ini m aka informasi dari perusahaan akan segera tecapai
kepada sasaran yang hendak dituju.
Inti dari pem asaran adalah produk (product), harga (price),
promosi (prom otion) dan distribusi (distribtion), namun sebagai bisnis jasa
konsent rasi pemasaran di tambah dengan melihat aspek orang(people),
linkungan fisik (physical environm ent)dan proses (process) yang akan
menent ukan kualitas jasa.
Inform an C menyatakan bahwa:
”Kalau secara umum kita menggunakan strategi starwar. itu
perang bintang, W itu whole sale artinya penjualan produk
muamalah ke m asif, kepada siapapun, lembaga apapun berupa
produk shar-e itu sendiri, whole sale jadi penjualan bisa di Bank
Muamalat dari kantor pos dan bahkan bisa melalui perorangan,
whole sale jadi kita m enguasai pasar dengan rekening Bank
Muamalat, A-nya itu Allience itu artinya kita membangun
kem itraan dengan siapapun, jadi Allience itu dengan siapapun
denganbank lain misalkan, kita bermitra dengan BMT, dengan
koperasi , bahkan dia bisa menjualankan produk kita dan lain
sebagainya, nah R itu remote, rem ote artinya dari apa yang ada
yang jauh bisa saling berhubungan, salng mengendalikan , tidak
keluar dari koridor yang sudaha ditetapkan Bank Muam alat”.
Selain itu Informan D menyatakan bahwa: “Membidik nasabah
retail dengan slogan im prove quality go retail artinya m eningkat kan
kualitas kita dari pelayanan, Sumber Daya Manusia, infrastuktur
bank,teknologi. Go retail m elakukan penetrasi di pasar retail yang bisa
diartikan umkm , costumer banking”.
4) Keuangan
Keuangan adalah hal yang paling pokok dalam setiap usaha. Begitu
juga dengan Bank Muamalat dalam m enjalankan kegiatan operasional
bank, pem bent ukan sum ber daya manusia, kegiatan pem asaran dan
meningkatkan usaha diperlukan biaya. Keberhasilan Bank Muam alat
dalam mengelola usahanya ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan yang
70

berasal dari bertambahnya kuant itas nasabah karena memang menjadi


sum ber pendapatan. Hal ini seperti yang di ungkapakn oleh informan B
dan D yang menyatakan bahwa: “Penambahan nasabah di cabang Solo
pem bukaan rekening tabungan di Solo tiap hari 5-15 orang/hari”.
Kondisi keuangan bank dapat dilihat juga pada sisi pertumbuhan
laba dan asset yang telah di dapatkan oleh bank muam alat, hal ini di
ungkapkan oleh informan C dan D menyatakan bahwa : “Sepanjang tahun
2007 akhir sam pai dengan tahun 2008 terjadi peningkat an pada laba. Pada
akhir desem ber 2007 ditutup dengan laba 3,5 miliar, dan pada penutupan
bulan desember 2008 meningkat menjadi 5,5 miliar, sehingga ada
peningkatan terjadi penigkatan sebesar 2 miliar. Kalau diprosentase terjadi
peningkatan m encapai 57 persen dan saat ini total aset di Solo m encapai
110 m iliar. Dari aset tersebut semua telah digunakan unt uk melakukan
pem biayaan. Bakan untuk melakukan pembiayaan m asih harus m inta
bant uan dari kant or pusat. Karena, dengan aset saja m asih belum
mencukupi. Sedangkan kebutuhan untuk pembiayaan saat ini m encapai
115 miliar".
3. H asil O bservasi Lapangan
a. Produk
Bank Muam alat menghasilkan produk yang m udah diingat, ini
dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan sebagai bank yang mudah diingat
yang telah diletakan pada tempat strategis di kantor Bank Muam alat. Nilai lebih
dari bank adalah pem berian jam inan dan kemudahn dalam m endapatkan produk
yang dihasilkan oleh bank
b. Harga
Nisbat pembagian hasil sangat kompetitif dengan bank konvesioanl.
Nasabah dapat m elihat besaran pembagian nisbah pada papan yang telah di
letakan pada kantor Bank Muam alat. Perbedaan dengan bank konvesional terletak
pada akad dan penghitungannya.
71

c. Distribusi
Letak kantor Bank Muam alat sangat strategis karena terletak di pusat
Kot a Solo yaitu di Jl. Slamet Riyadi 314. pendistribusian produk Bank Muamlat
dengan prosedur yang mudah. Nasabah tinggal datang ke kant or atau kantor pos
yang sudah tersebar di sem ua kecamatan unt uk melakukan transaksi.
d. promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Muam alat selain melalui
periklanan juga melalui perlayanan yang ramah kepada nasabahnya. Serta
permasangan reklame berukuran besar di depan kant or
e. Proses
Nasabah yang datang langsung diarahkan oleh satpam apakah melakukan
transaksi pengam bilan atau penyetoran atau custom er service m aka tinggal
mengam bil nomor ant rian di mesin yang sudah di sediakan setelah itu mengisi slip
yang ada, menunggu panggilan nomor antrian setelah itu menuju meja teller dan
akan dilayani dengan ram ah. Nasabah yang melakukan pembiayaan harus melalui
custom er service untuk diketahui pem biayaan apa yang diharapkan.
f. O rang
Pelayanan yang ada di Bank Muam alat diutam akan pada keram ahan
kepada nasabah, serta kemam puan komunikasi unt uk melayani karyawan dengan
baik. Hal ini mem udahkan prosedur pelayanan dan nasabah akan merasa nyaman
yang pada akhirnya nasabah akan loyal terhadap bank.
g. Bukti fisik
Bukti fisik yang di telah di lakukan Bank Mumalat unt uk mem berikan
kenyam anan kepada pelanggan berupa ruang tunggu yang nyaman, mushola,
tem pat parkir, piagam penghargaan, papan nisbah bagi hasil dan air minum
dingin.
h. Teknologi

Teknologi yang di gunakan Bank Muamalat dalam meningkatkaan


pelayanaan dan kecepatan m elayani nasabah m enggunakan sistem Komputeriasi,
sistem on-line dan fasilitas ATM.
72

i. Pelanggan
Pelangggan Bank Muam alat Cabang Solo terdiri dari masyarakat um um ,
pelajar dan mahasiswa.
j. Sumber Daya Manusia
Karyawan Bank Muamalat yang bersingguanan langsung dengan nasabah
seperti satpam , teller, custom er service dan orang marketing, sangat sant un dan
ram ah dalam melayani nasabah, serta penjelasan terhadap produk dapat di
jelaskan dengan jelas.
4. Analisis SWO T
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat di analisis fakt or – faktor
yang merupakan kekuatan, kelem ahan, peluang dan ancaman Bank Muamalat.
a) Kekuatan Int ernal
1) Produk Bank Muamalat sangat beragam serta sesuai dengan
kebutuhan m asyarakat.
2) Prosedur pelayanan produk sangar mudah, murah, cepat, dan
tidak berbelit-belit.
3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga m emudahkan
nasabah dalam bertransaksi
4) Kegiatan transaksi dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia.
5) Pembagian hasil yang proposional dan kompetitif.
6) Karyawan yang mem punyai kem am puan serba bisa.
7) Perusahan selalu mengem bangkan dan meningkatkan skill
karyawan supaya kualitas pelayanan nasabah semakin baik.
8) Tempat m udah di akses, mudah di jangkau.
b) Kelem ahan Internal
1) Biaya promosi yang terbatas.
2) Kualitas sumber daya m anusia yang m asih perlu ditingkatkan dan
Jumlah karyawan masih terbatas.
3) Lokasi parkir yang belum m emadai dalam hal keam anan.
4) Jumlah kantor kas / pem bant u m asih sedikit.
73

c) Peluang
1) Adanya forum kerjasama ant ar bank – bank syariah unt uk
m enyusun strategi m enguasai m arket share perbankan di Solo.
2) Banyaknya jumlah yayasan, lem baga pendidikan, institusi dan
organisasi m uslim di Solo.
3) Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan bank
Muam alat Solo.
4) Market share perbankan yang m asih 5% dari 100% market share
perbankan di kot a Solo.
5) Mulai tum buhnya kesadaran masyarakat unt uk menghindari riba.
6) Jumlah penduduk yang selalu m engalam i peningkat an dari tahun
ket ahun.
7) Banyaknya Ulam a, Tokoh Islam , dan Organisasi Islam yang
m enganjurkan unt uk berpindah menggunakan sistem syariah.
d) Ancaman
1) Kurang pengetahuan serta pemaham an masyarakat atas bank
syariah (sistem bagi hasil) dan produk – produknya.
2) Iklan yang disajikan bank konvesional lebih m enarik.
3) Munculnya bank-bank baru dan lem baga keuangan yang m ulai
m enganut sistem syariah.
4) Besarnya pasar nasabah yang masih menganggap sama ant ara
bank berprinsip syariah dan bank konvesional.

Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Muam alat


sekaligus ancaman dan hambatan yang dihadapi bank dapat ditentukan strategi
pem asaran yang terangkum dalam m atrik SWOT/TWOS, supaya memperm udah
dalam memahami dan m enganlisis maka akan disajikan pada tabel 3. Tent ang
pem bagian dan analisis SWOT /TWOS sebagai berikut :
74

Tabel 3. Analisis SWOT/TW OS


IFAS (Internal Factor Kekuatan (Streght/S) Kelem ahan (Weakness/W)
Ananailisis sumary) 1) Produk Bank Muamalat 1) Biaya promosi yang
sangat beragam serta sesuai terbatas.
dengan kebutuhan 2) Kualitas sumber daya
masyarakat. manusia yang masih
2) Prosedur pelayanan produk perlu ditingkatkan dan
sangar mudah, murah, Jum lah sum ber daya
cepat, dan tidak berbelit – manusia (karyawan
belit. Mumalat) masih
3) Mempunyai jaringan ATM terbatas.
sangat luas sehingga 3) Lokasi parkir yang
memudahkan nasabah belum memadai dalam
dalam bertransaksi hal keamanan
4) Kegiatan transaksi dapat di 4) Jum lah kantor kas /
akses semua Kantor Pos pem bantu masih sedikit.
Indonesia.
5) Pembagian hasil yang
proposional dan kompetitif.
6) Karyawan yang
mempunyai kemampuan
serba bisa.
7) Perusahaan selalu
mengem bankan dan
meningkatkan skill
karyawan supaya kualitas
pelayanan kepada nasabah
sem akin baik.
8) Menggunakan berbagai
macam media promosi
yang tepat dah murah.
75

9) Tem pat mudah di akses,


mudah di jangkau.
EFAS (Ekternal
Factor Analysis
Summ ary)
Peluang STRATEG I SO STRATEG I WO
(oppotunities/O ) 1) Menjaga dan m eningkatkan 1. Melakukan promosi
1) Adanya forum fasilitas yang ada yang efekt if dan efesien
kerjasama ant ar 2) Meningkatkan kualitas sehingga tepat sasaran
bank – bank kinerja perusahaan yang serta biaya murah.
syariah untuk lebih baik. 2. Penam bahan kantor
m enyusun strategi 3) Mempererat kerja sam a kas/pem bantu dengna
m enguasai m arket dengan bank – bank tempat yang strategis
share perbankan syariah yang lain untuk unt uk mendekati dan
di Solo. meningkatkan market memperm udah akses
2) Banyaknya jumlah share perbankan syariah masyarakat/nasabah
yayasan, lem baga yang berada di Kot a Solo terhadap Bank
pendidikan, 4) menjaga hubungan baik Muamalat.
institusi dan dengan pem erintah daerah 3. Melakukan
organisasi muslim 5) Meningkatkan kerjasama penelitian/survey kepada
di Solo. dan promosi dengan masyarakat tentang
3) Adanya kebijakan yayasan/ lembaga Islam produk – produk bank
pemerintah yang dan kelompok-kelompok syariah.
m endukung pengajian. 4. Meningkatkan kualitas
keberadaan bank karyawan melalui
Muam alat Solo. pelatihan dan training.
4) Market share
perbankan yang
m asih 5% dari
100% market
share perbankan di
kota Solo.
76

5) Mulai tum buhnya


kesadaran
m asyarakat untuk
m enghindari riba.
6) Jumlah penduduk
yang selalu
m engalam i
peningkatan dari
tahun ketahun.
7) Banyaknya
Ulama, T okoh
Islam, dan
Organisasi Islam
yang
m enganjurkan
unt uk berpindah
m enggunakan
sistem syariah.
Ancaman STRATEG I ST STRATEG I WT
(Threats/T) 1) Mempertahankan sistem 1) Memperluas kerjasam a
1) Kurang bagi hasil yang proposional dengan pihak luar
pengetahuan serta dan kompet itif perusahaan guna
pemaham an 2) Menggunakan media mencari pasar baru.
m asyarakat atas promosi yang tepat dan 2) Menam bah sumber daya
bank syariah mengenai sasaran. manusia.
(sistem bagi hasil) 3) meningkatkan promosi 3) Memperbaiki dan
dan produk – produk ke masyarakat meningkatkan mutu
produknya. dengan bahasa yang m udah sum ber daya m anusia.
2) Iklan bank dipahami dan menarik 4) Meningkatkan efesiensi
konvesional lebih supaya masyarakat mudah biaya.
m enarik. memahami bank syariah
77

3) Munculnya bank – 4) Menjalin kerjasam a


bank baru dan pem biayaan dengan bank –
lembaga keuangan bank syariah dan lembaga
yang mulai keuangan yang baru.
m enganut sistem
syariah.
4) Besarnya pasar
nasabah yang
m asih
m enganggap sam a
ant ara bank
berprinsip syariah
dan bank
konvesional

Berdasarkan matrik SWOT tersebut dapat disusun em pat strategi utama


yaitu strategi SO (strength-opportunities), strategi ST (streght-threats), stategi
WO ( weakness-opportunities), dan strategi WT (weaknesse-threats).
a) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan unt uk m erebut dan
m emanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan kekuatan dan
peluang tersebut m aka terdapat alternatif strategi bagi Bank
Muam alat yaitu dengan m enjaga dan m eningkat kan fasilitas yang
ada, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik,
m empererat kerja sama dengan bank-bank syariah yang lain untuk
m eningkat kan m arket share perbankan syariah di Kot a Solo, menjaga
hubungan baik dengan pem erintah daerah, m eningkat kan kerjasama
dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelom pok –
kelom pok pengajian.
78

b) Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang


dimiliki perusahaan untuk m engatasi ancaman. Berdasarkan kekuatan
dan ancaman tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat,
yaitu dengan m empertahankan sistem bagi hasil yang proposional
dan kompetitif, m enggunakan m edia promosi yang tepat dan
m engenai sasaran, meningkatkan promosi produk ke masyarakat
dengan bahasa yang mudah dipahami dan m enarik untuk mem beri
kepahaman kepada m asyarakat tent ang bank syariah, menjalin
kerjasama pembiayaan dengan bank-bank syariah dan lem baga
keuangan yang baru.
c) Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang
ada dengan m eminim alkan kelemahan yang ada. Berdasarkan
kelem ahan dan peluang tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank
Muam alat, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan efesien
sehingga tepat sasaran serta biaya murah, penambahan kantor
kas/pembantu dengan tempat yang strategis unt uk mendekati dan
m emperm udah akses m asyarakat/nasabah terhadap Bank Muam alat,
m elakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk –
produk bank syariah, meningkatkan kualitas karyawan melalui
pelatihan dan training.
d) Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha menim imalkan kelem ahan serta menghindari ancaman.
Berdasarkan kelemahan dan ancam an tersebut maka terdapat
beberapa alternatif strategi yang digunakan oleh Bank Muam alat
yaitu dengan m emperluas kerjasam a dengan pihak luar perusahaan
guna mencari pasar baru, menam bah sumber daya manusia,
m emperbaiki dan meningkatkan m utu sumber daya manusia,
m eningkat kan efesiensi biaya.
79

C. Penafsiran dan Refleksi Peneliti


Berdasarkan hasil uraian deskripsi permasalahan yang diperoleh dari
hasil penelitian yang dilakukan maka penulis akan m enafsirkan dan m erefleksi
hasil penelitian sebagai berkut:
1. Penafsiran Peneliti atas Hasil Penelitian
Bank Muam alat merupakan sebuah perbankan syariah yang
memperoleh kedudukan yang sangat baik di kot a Solo, hal ini terbukt i dengan
sem akin bertambahnya jumlah nasabah dan perolehan laba yang cukup besar
yaitu 57% dari tahun sebelum nya. Hal ini disebabkan oleh produk yang
sangat beragam serta berbeda dengan bank lain, pelayanan yang cepat dan
ram ah menjadi daya tarik tersendiri, apalagi dengan di tunjang lokasi bank
yang strategis, transaksi yang dapat di lakukan semua kantor pos Indonesia,
ATM bersam a dan ATM BCA ditambah juga dengna nisbah bagi hasil yang
menguntungkan.
Kondisi internal Bank Muam alat sangat m endukung dalam m encapai
keberhasilan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari para karyawan m uam alat
yang memiliki kem am puan serba bisa, pelayanan yang cepat, ram ah,
berbusana muslim dan bersikap sant un terhadap nasabah menjadi ciri khas
dan keunggulan Bank Muam alat, selain itu Bank Muam alat dalam
mengimplernt asikan marketing mix sudah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
sasaran perusahaan. Pengaruh kekuatan internal dapat dilihat dari sem akin
meningkatnya jumlah nasabah dan laba perusahaan yang selalu meningkat.
Begitu pula yang terdapat di lingkungan ekt ernal, yang secara ekonom i
sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Jika dilihat dari segi kependudukan
dan pendidikan yang menjadi objek kegiatan perusahaan yang selalu bergerak
dan bertam bah sehingga mem ungkinkan bank untuk m emperoleh peningkatan
keuntungan dengan adanya segm en dan pangsa pasar baru. Kebijakan
pemerintah kota Solo yang m endukung kegiatan bank sangat mem berikan
keuntungan bagi Bank Muamalat dengan adanya kegiatan-kegiatan
int ernasional m emberikan kepercayaan kepada investor yang untuk
menanamkan m odalnya di Solo, kemudahan unt uk ijin berusaha dan
80

banyaknya pasar di kot a Solo menjadikan Solo menjadi kota perdagangan


yang senantiasa mem butuhkan keberadaan lem baga bank, selain itu banyak
juga pengusaha muslim yang berkem bang hal ini menyebabkan pot ensi
nasabah Bank Muamlat di Solo masih banyak.
Kendala-kendala yang harus diperhat ikan, misalnya biaya pemasaran
yang kurang besar, jumlah tenaga dan arm ada pem asaran yang m asih sedikit
mengenai lingkungan parkir yang kurang mendukung kegiatan nasabah,
seharusnya perusahaan menam bahkan fasilitas-fasilitas pendukung dem i
keamanan dan kenyamanan nasabah yang secara tidak langsung mendukung
kelancaran operasional perusahaan selain itu kantor kas/pem bant u yang
dimiliki oleh Bank Muam alat baru mempunyai 3 cabang. Banyaknya
masyarakat yang belum memahami perbankan syariah, hal ini perlu adanya
program perusahaan unt uk memahamkan masyarakat umum. Fakt or yang
paling dom inan dalam m asalah ini karena dalam kehidupan m asyarakat sudah
mendarah daging sistem konvesional. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki Bank
Muam alat hendaknya m enjadi sebuah bekal bagi untuk melakukan kegiatan
promosi dan edukasi kepada m asyarakat unt uk berpindah dari bank
konvesional ke bank muamalat. Selain itu ekspansi perluasan jaringan dengan
pihak-pihak yang kiranya dapat m endukung kegiatan bank dan kemudahan
transaksi bagi nasabah.
2. Refleksi Peneliti atas Dasar Penelitian
Penarikan alternatif strategi yang sesuai bagi Bank Muam alat di
masukan ke dalam matrik SWOT yang dibangun berdasarkan hasil analisis
fakt or lingkungan internal maupun ekt ernal yang m enghasilkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
Masing-m asing strategi yang terdapat dalam matrik SWOT tersebut
memiliki karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam implement asi strategi
selanjutnya dilaksanakan secara bersam a-sama sehingga dapat saling
mendukung satu sam a lain. Setelah ditentukan alternatif strategi pemasaran
bank muamalat berdasarkan analisis SW OT m aka apabila dihubungkan
dengan m arketing mix akan menghasilkan sebagai berikut:
81

a) Produk
Bank Muam alat sebagai lem baga penghim pun, penyalur dana dan
penyedia jasa – jasa perbankan yang berorientasi pada pelayanan agar
tetap unggul dalam persaingan perlu melakukan strategi produk yaitu
dengan m embuat deferiensi produk. Deferensiasi produk yang dilakukan
Bank Muamalat yaitu dengan m embuat produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, m erk produk yang sesuai dengan nam a-nama syariah
dan m udah diingat, jam inan keam anan, dan biaya yang relatif ringan.
Selain itu keunt ungan dan fasilitas yang disediakan beraneka ragam ,
kemudahan dalam m endapat kan produk tanpa prosedur lama menjadi
keunggulan produk Bank Muam alat. Pem anfaatan teknologi yang
diterapkan Bank Muam alat unt uk dapat mengakses produk-produk dan
melakukukan transaksi melaui teknologi on-line yang menfaatkan
jaringan ATM, seluler, web dan kant or pos di seluruh wilayah indonesia.
b) Harga
Strategi harga Bank Muamalat yang selam a ini dilakukan dengan sistem
bagi hasil dari kebijakan pusat dengan menawarkan harga atau bagi hasil
yang proposional ant ara nasabah, pihak bank untuk kegiatan operasional
dan pengguna dana/peminjam . Penerapan bagi hasil di Bank Muam alat
berbeda-beda tergantung jenis produknya, perbedaan ini terdapat di
produk sim panan ataupun produk jenis pem biayaan. Jenis simpanan bagi
hasil yang di terapkan antara 22;78 antara nasabah dengan pihak bank
yang modal yang disim pan di Bank Muam alat, Unt uk pem biayaan
tergant ung dari jenis yang dibiayai dan akad yang disepakati, namun ada
tetapan nilai nisbah minimum/maksimum dari pusat. Kebijakan hasil ini
harus diteruskan karena menjadi salah satu daya tarik dan menjadi hal
yang prinsip dalam bank Muam alat. Hal seperti ini maka akan
memperluas pangsa pasar dan segmen pasar serta m enjaga loyalitas
nasabah yang secara langsung akan m eningkatkan penghasilan
perusahaan.
82

c) Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan selam a ini sudah berjalan dengan baik,
ini terbukt i bahwa prom osi yang dilakukan dapat meningkatkan jum lah
nasabah. Promosi yang dilakukan Bank Muam alat m elalui sponsor
kegiatan keIslaman akan memperm udah penyampaian inform asi tentang
Bank Muamlat dan konsep riba. Periklanan m elalui m edia cetak, leaflet,
spanduk, dan iklan radio yang telah di lakukan perlu di tingkatkan agar
lebih di kenal oleh semua masyarakat .
d) Distribusi
Bank Muamalat sangat m em perhatikan penyediaan produk jasa-jasa
perbankan dan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Oleh karena itu
dalam penyampaian produk jasa perbankan perlu mem perhatikah kondisi
lokasi dan alat tranportasi m enuju lokasi sangat m em pengaruhi kegiatan
transaksi nasabah. Atas pertim bangan itulah lokasi Bank Muam alat
memilih kant ornya yang berada di Jl. Slam et Riyadi 314 Surakarta yang
posisinya di pusat kota dapat memudahkan nasabah dalam aksesnya,
transportasi m enuju Bank Muam alat sangat mudah karena posisinya tepat
dijalur utama kot a. Selain itu pem bukaan counter di Loji Wetan, RSU
PKU Muham madiyah Solo dan Asrama Haji m erupakan distribusi produk
dan jasa yang dilakukan Bank Muam alat. Upaya untuk m endekat ke
nasabah. Pihak bank juga m elakukan kerjasama dalam melakukan
distrubusi produk shar-e dengan Kant or Pos Indonesia di semua wilayah.
e) Bukti Fisi k
Bukti fisik sangat diperlukan unt uk menunjukan kualitas layanan dan ciri
khas sebuah bank. Bank mumalat sangat mem perhatikan layout kantor,
tata ruang, kebersihan, ruangan yang terang, hal ini supaya nasabah dapat
mendapatkan layanan dan kenyamanan saat m elakukan transaksi. Selain
itu Bank Muam alat m em punyai Corporate Indentity/ciri khas yang
membedakan dengan bank lain,yaitu cat dom inan berwarna ungu serta
tiap kantor pasti terdapat m ushola yang berada di depan dan dapat diakses
dari luar.
83

f) Proses
Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan operasional perusahaan yang
dilakukan tiap hari. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan
memudahkan karyawan Bank Muamalat dan nasabahnya dalam
melakukan transaksi. Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Bank
Muam alat dengan berhadapan dengan nasabah serta menanggapi secara
langsung apa yang menjadi pertanyaan pada nasabah. Selain itu dalam
memudahkan proses dan mempercepat kegiatan transaksi Bank Muam alat
menggunakan komputerisasi dan sistem on-line yang m enggunakan
ATM, sm s Banking, Phone Banking dan jaringan Kantor Pos Indonesia
dalam proses penarikan/transfer dana. Pent ingnya proses ini karena
dengan proses ini akan di rasakan langsung oleh nasabah.
g) O rang
Orang dalam hubungannya dengan pemasaran jasa mempunyai fungsi
yaitu sebagai pelayanan yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Orang memegang peranan sangat pent ing dalam melakukan
kegiatan jasa. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan selalu
memperhat ikan sektor ini. Karyawan m erupakn sasaran utama dalam poin
ini karena karyawan yang selalu bersinggungan langsung dengan nasabah.
Proses perekrutan karyawan yang dilakukan oleh Bank Muam alat dengan
seleksi yang sangat ketat dan dilakukan dengan beberapa tahap seleksi,
sehingga diperoleh kualitas karyawan yang profesional dalam menangani
bidangnya. Selain itu dengan pelatihan dan training akan m eningkat kan
kinerja karyawan sehingga proses pelayanan yang dilakukan dapat
berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan nasabah.
Bank Muamalat harus m enjaga dan memperhat ikan kondisi yang saat ni
diraih dengan mengembangkan 4P yaitu Product, price, place dan promotion
menjadi 4C yaitu custum er, com munication, cost dan convenience, karena
disesuaikan dengan perkembangan jam an yang semakin m empercepat segala
perubahan di segala bidang. Termasuk analisa terhadap persaingan yang harus
dilakukan secara tepat oleh perusahaan untuk merebut peluang pasar.
84

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti akan m engemukakan suatu simpulan,
implikasi, dan saran berdasarkan hasil penelitian
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis SW OT
dalam penentuan strategi pemasaran pada Bank Muamalat cabang Solo, m aka
dapat disimpulkan bahwa penetapan strategi pemasaran yang dipilih perusahaan
sangat dipengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan dan analisis lingkungan.
Posisi perusahaan dapat dilihat pada bidang usaha yang dimiliki dan
kinerja perusahaan. Bidang usaha yang dipilih adalah penyediaan produk-produk
dan jasa-jasa perbankan yang berprinsip syariah. Kinerja perusahaan dapat dilihat
dari pengelolaan sum ber daya manusia, kegiatan operasional, pem asaran, dan
keuangan yang berada dalam kondisi dinamis.
Kondisi lingkungan ekt ernal yang cukup mem berikan peluang bagi
perusahaan yang berasal dari lingkungan umum dan lingkungan industri.
Lingkungan umum terdiri dari: ekonomi, sosial budaya, pem erintahan dan
teknologi. Sedangkan ligkungan industri terdiri dari pesaing dan pelanggan yang
dipengaruhi oleh fakt or dem ografi dan geografi. Kesemuanya itu mem berikan
kontribusi yang cukup besar dalam penentuan strategi pem asaran karena menjadi
fakt or yang digunakan unt uk mengident ifikasi kekuatan, kelem ahan, peluang dan
ancaman bagi perusahaan.
Strategi pem asaran yang diterapkan oleh Bank Muam alat yang
terangkum dalam marketing m ix yang meliputi:
a) Produk
Bank Muamalat menciptakan diferensiasi produk unt uk senantiasa menarik
minat nasabah dan m emenuhi kebutuhannya. Adapun diferensiasi produk yang
diterapkan Bank Muamalat yaitu dengan pemberian nama produk yang sesuai
dengan nam a – nama syariah serta mudah di ingat, m enyajikan produk yang
sesuai kebutuhan nasabah, biaya adm inistrasi yang relatif ringan. Kem udahan
mendapatkan produk tanpa prosedur yang lam a m enjadi keunggulan produk
84
85

Bank Muamalat. Selaian itu pemanfaatan teknologi yang di terapkan Bank


Muamalat dengan menggunakan komputerisasi dan sistem on-line
mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi.
b) Harga
Strategi harga yang di gunakan selam a ini oleh Bank Muamalat adalah sistem
bagi hasil yang telah di tent ukan dari pusat dengan m enawarkan harga atau
bagi hasil yang proposional antara nasabah, pihak bank untuk kegiatan
operasional dan pengguna dana/pem injam. Penerapan bagi hasil di Bank
Muamalat berbeda-beda tergantung jenis produknya, perbedaan ini terdapat di
produk simpanan ataupun produk jenis pem biayaan. Jenis simpanan bagi hasil
yang di terapkan antara 22:78 antara nasabah dengan pihak bank yang m odal
yang disimpan di Bank Muam alat. Penentuan harga untuk pem biayaan
tergantung dari jenis yang dibiayai dan akad yang disepakat i, nam un ada
tetapan nilai nisbah m inimum/maksimum dari pusat. Kebijakan hasil menjadi
salah satu daya tarik dan m enjadi hal yang prinsip dalam Bank Muamalat.
c) Promosi
Kegiatan promosi yang telah dijalankan Bank Muamalat sudah baik, ini
terbukti bahwa kegiatan promosi yang dilakukan dapat m eningkatkan jumlah
nasabah. Promosi yang dilakukan Bank Muam alat m elalui sponsor kegiatan
keislam an akan m emperm udah penyampaian informasi tent ang Bank Muamlat
dan konsep riba. Periklanan melalui media cetak, leaflet, spanduk, dan iklan
radio yang telah di lakukan perlu di tingkatkan agar lebih di kenal dan dapat
merubah pandangan m asyarakat tent ang Bank Muamalat yang m enggunakan
prinsip keuangan syariah teryata memiliki keunggunlan dan ciri khas
tersendiri. Selain itu Bank Muamlat m emberikan hadiah bagi nasabah yang
bernuansa relegius dan ibadah.
d) Distribusi
Orientasi utama Bank Muamalat adalah m enyediakan produk tabungan,
pem biayaan, jasa-jasa lainnya dan pelayanan harus mem peroleh perhatian
yang lebih. Oleh karena itu dalam penyam paian produk jasa perbankan perlu
memperhatikan kondisi lokasi dan alat tranportasi menuju lokasi sangat
86

mempengaruhi kegiatan transaksi nasabah. Atas pertimbangan itulah lokasi


Bank Muamalat mem ilih kantornya yang berada di Jl. Slam et Riyadi 314
Surakarta yang posisinya di pusat kota dapat memudahkan nasabah dalam
aksesnya, transportasi menuju Bank Muamalat sangat m udah karena posisinya
tepat dijalur utam a kota. Upaya yang dilakukan untuk m endekat ke nasabah
Bank Muamalat juga melakukan kerjasama dalam m elakukan distribusi
produk shar-e dengan pihak Kant or Pos Indonesia di sem ua wilayah.
e) Bukti Fisi k
Bank Mum alat sangat m emperhatikan layout kant or, tata ruang, kebersihan,
ruangan yang terang, hal ini supaya nasabah dapat mendapatkan layanan dan
kenyamanan saat melakukan transaksi. Selain itu Bank Muamalat mempunyai
Corporate Indentity/ciri khas yang mem bedakan dengan bank lain, yaitu cat
dom inan berwarna ungu serta tiap kantor pasti terdapat m ushola yang berada
di depan dan dapat diakses dari luar.
f) Proses
Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan senat iasa m em udahkan
karyawan Bank Muamalat dan nasabahnya dalam melakukan transaksi.
Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Bank Muamalat berhadapan dengan
nasabah serta menanggapi secara langusng apa yang m enjadi pertanyaan pada
nasabah. Selain itu dalam m em udahkan proses dan mem percepat kegiatan
transaksi Bank Muam alat m enggunakan komputerisasi dan sistem on–line
yang m enggunakan ATM, Sm s Banking, Phone Banking dan jaringan Kantor
Pos Indonesia dalam proses penarikan/transfer dana. Pentingnya proses ini
karena dengan proses ini akan di rasakan langsung oleh nasabah.
g) O rang
Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan selalu mem perhatikan
sum ber daya manusia. Karyawan m erupakn sasaran utama dalam poin ini
karena karyawan yang selalu bersinggungan langsung dengan nasabah. Proses
perekrutan kawan yang dilakukan oleh Bank Muamalat dengan seleksi yang
sangat ketat dan dilakukan dengan beberapa tahap seleksi, sehingga diperoleh
kualitas karyawan yang profesional dalam menangani bidangnya. Bank
87

Muamalat juga m elakukan pelatihan dan training akan meningkatkan kinerja


karyawan sehingga proses pelayanan yang dilakukan dapat berjalan lancar dan
sesuai dengan keinginan nasabah. Pendidikan spiritual bagi karyawan juga
dilakukan, hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja dan produktifitas para
kru Bank Muamalat.
Bank Muam alat dalam menjalankan strategi pemasarannya tidak
selamanya berjalan dengan lancar, ada beberapa kendala-kendala yang dihadapi
pihak bank yang berupa:
1. Biaya permasaran yang terbatas.
2. Jumlah karyawan dan armada pem asaran yang masih sedikit.
3. Kant or kas/pembant u yang belum tersebar di seluruh wilayah Solo.
4. Masyarakat Kot a Solo sebagian besar masih menganggap sama
antara bank berprinsip syariah dengan bank konvesional.
Kendala-kendala yang telah disebutkan di atas, Bank Muam alat
melakukan beberapa upaya yang telah di lakukan untuk m enghadapi kendala-
kendala yang ada dengan cara melakukan pemasaran yang efekt if dan efesien dari
segi biaya dan metode yang dilakukan, menam bah jum lah karyawan dan am arda
pem asaran dengan merekrut karyawan baru, selain itu Bank Muam lat melakukuna
penambahan kant or kas/pem bant u di berbagai daerah yang mem punyai banyak
nasabah seperti Klaten, Palur dan W onogiri. Upaya yang dilakukan Bank
Muamalat unt uk masyarakat Kot a solo yang sebagian besar masih menganggap
sam a antara bank berprinsip syariah dengan bank konvesional dengan cara
melakukan promosi yang intensif dan menambahkan dai Muam alat untuk
melakukan edukasi kepada m asyarakat tent ang pentingnya bermuam alah dengan
bank yang berprinsip syariah.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan Bank Muam alat untuk
menam bah nasabahnya pada tahun 2008 ada beberapa yang dapat dilakukan oleh
pihak bank yang telah di susun dalam strategi berdasarkan analisis SWOT dapat
disusun em pat strategi utama yaitu strategi SO (strength-opportunities), strategi
ST (streght-threats), stategi W O (weakness-opportunities), dan strategi WT
(weaknesse-threats) sebagai berikut:
88

a) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu


dengan memanfaatkan seluruh kekuatan unt uk m erebut dan
m emanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan kekuatan dan
peluang tersebut m aka terdapat alternatif strategi bagi Bank
Muam alat yaitu dengan m enjaga dan m eningkat kan fasilitas yang
ada, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik,
m empererat kerja sama dengan bank-bank syariah yang lain untuk
m eningkat kan m arket share perbankan syariah di Kot a Solo, menjaga
hubungan baik dengan pem erintah daerah, m eningkat kan kerjasama
dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelom pok –
kelom pok pengajian.
b) Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk m engatasi ancaman. Berdasarkan kekuatan
dan ancaman tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat,
yaitu dengan m empertahankan sistem bagi hasil yang proposional
dan kompetitif, m enggunakan m edia promosi yang tepat dan
m engenai sasaran, meningkatkan promosi produk ke masyarakat
dengan bahasa yang mudah dipahami dan m enarik untuk mem beri
kepahaman kepada m asyarakat tent ang bank syariah, menjalin
kerjasama pembiayaan dengan bank-bank syariah dan lem baga
keuangan yang baru.
c) Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang
ada dengan m eminim alkan kelemahan yang ada. Berdasarkan
kelem ahan dan peluang tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank
Muam alat, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan efesien
sehingga tepat sasaran serta biaya murah, penambahan kantor
kas/pembantu dengan tempat yang strategis unt uk mendekati dan
m emperm udah akses m asyarakat/nasabah terhadap Bank Muam alat,
m elakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk –
produk bank syariah, meningkatkan kualitas karyawan melalui
pelatihan dan training.
89

d) Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive


dan berusaha menim imalkan kelem ahan serta menghindari ancaman.
Berdasarkan kelemahan dan ancam an tersebut maka terdapat
beberapa alternatif strategi yang digunakan oleh Bank Muam alat
yaitu dengan m emperluas kerjasam a dengan pihak luar perusahaan
guna mencari pasar baru, menam bah sumber daya manusia,
m emperbaiki dan meningkatkan m utu sumber daya manusia,
m eningkat kan efesiensi biaya.
B. Implikasi
Berdasarkan sim pulan penelitian dari hasil analisis data tersebut di atas,
dapat ditelaah dan dikaji mengenai pent ingnya analisis SW OT dalam penentuan
strategi pemasaran bagi perusahaan. Analisis SWOT berbagai faktor dapat
diidentifikasi secara sistematis sehingga sesuai dengan m isi, tujuan dan sasaran
perusahaan. Oleh karena itu bagi perusahaan yang ingin m encapai keunggulan
dalam bersaing perlu melakukan analisis SW OT terhadap berbagai fakt or internal
maupun ekternalnya, yang digunakan untuk m engetahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi perusahaan dimana faktor –
fakt or tersebut sangat menent ukan dalam pembent ukan strategi pem asaran yang
merupakan kombinasi strategi dari empat varibel marketing mix yaitu produk,
harga, distribusi dan promosi serta tiga variabel yang berfungsi untuk
mendeferensiasikan produk perusahaannya yaitu dengan proses, orang dan bukt i
fisik dijadikan alat unt uk menghadapi dan memperoleh keunggulan dalam
persaingan.
Analisis SWOT digunakan supaya dapat m engetahui kelemahan dan
ancaman yang ada dan dihadapi perusahaan. Hasil indentifikasi dari adanya
kelemahan dan acaman tersebut, maka Bank Mum alat berusaha mem aksimalkan
kekuatan dan peluang yang dimilikinya, sehingga secara otomatis berusaha
meminimalkan kelem ahan dan ancam an yang ada. Bank Muam alat dengan
mengetahui hal tersebut diharapkan mam pu m engadakan riset dan inovasi
terhadap strategi pemasaran dan berbagi macam strategi lain yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas perusahaan sehingga m ampu meraih pangsa pasar yang
90

lebih luas dan pada akhirnya mampu m endatangkan keunt ungan yang sesuai
harapan.
Pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Muam alat
selama ini dapat dikatakan berhasil dalam usahanya unt uk menam bah jum lah
nasabah Bank Muam alat Cabang Solo tahun 2008. Kesemuanya itu tidak lepas
dari peranan pengelola atau pun manajer dalam m enentukan strategi pemasaran
yang tepat sehingga bisa diterapkan dan hasilnya terbukti dengan bertam bahnya
nasabah Bank Muamalat Cabang Solo tahun 2008.

C. Saran
Bedasarkan simpulan seperti yang telah dikem ukakan di atas, maka dapat
disampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi Bank Muam alat
Cabang Solo:
1. Menggunakan kem ajuan teknologi dengan meningkatkan kapasitas bandwith
dan VPN( virtual Privat Network) untuk m enambah keamanan, kemudahan
dan kecepatan sistem on line dalam m em berikan pelayanan kepada nasabah.
2. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah yang
lain dalam memberikan bantuan modal serta m enyusun strategi bersam a untuk
menjadikan nasabah bank konvesional berubah ke bank berprinsip syariah.
3. Mengoptimal promosi Bank Muam alat kepada masyarakat terutama pada
Bulan Ram adhan dengan melakukan kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial.

4. Menam bah kantor kas di tempat yang strategis seperti pasar, pusat
perekonom ian di tiap kecamatan.
5. Menam bah jum lah dai Muamalat secara bertahap dengan penempant an yang
merata di sem ua wilayah hal ini dilakukan untuk m em berikan edukasi tentang
bank berprinsip syariah terhadap masyarakat.
6. Meningkatkan profesionalitas kerja karyawan dengan mem berikan pelatihan
dan training tentang sistem perbankan berprinsip syariah.
7. Melakukan penelitian/survey kepada masyarakat m engenai tanggapan nasabah
terhadap produk-produk yang telah di buat oleh Bank Muam alat.
DAFTAR PUSTAKA

Agustianto. 2008. “Strategi Jitu Meningkatkan Market Share Bank Syariah”


dalamht tp://agustianto.niriah.com/2008/04/04/strategi-jit u-m enin gkatkan-
market-share-bank-syariah/di akses tanggal 8 juni 2009.
Ahmad Kurnia. 2008. ”Strategi Pemasaran Jasa”, dalam ht tp://elqorni.wordpress.
com /2008/06/13/strategi-pemasaran-jasa/ diakases 25 November 2008.

Arifin, Zainul. 2000. Mem ahami Bank Syariah. Jakarta: Alva Bet.

Badan Perencanaan Daerah Kota Surakarta.2008. Indikator Ekonom i Kota


Surakarta Tahun 2008. Surakarta: Badan Pusat Statistik Kot a Surakarta
Bank Indonesia. 2009. Kajian Ekonom i Regional Eks Karesidenan Surakarta.
Surakarta: Kant or Bank Indonesia Solo.

Bank Muam alat. 2008. “ Laporan Tahunan 2008”, dalam ht tp://www.m uam alat
bank.com/index.php/home/investor/annual_r eport. diakses tanggal 22
Maret 2009.
Basu Swastha DH. 1996. Azas – azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Edo segara. 2008. ”Bank Syariah lebih Adil”, dalam http://edosegara.blo gspot.
com /2008/10/bank-syariah-lebih-a dil.htm l di akses tanggal 25 november
2008.
Fandy, Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Freddy Rangkuti. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus. Jakarta: PT.
Gramedia Utama.

H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS PRESS.


Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriyono Gitosudarm o.1994. Manajemen Pem asaran. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta.
Kant or Berita Ekonom i Syariah. 2008. “Perolehan Laba Bank Muamalat Cabang
Solo”, dalam ht tp.pkesinterakt if.com/content /view/4019/943/lang,ar/
diakses tanggal 8 Desember 2009.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lexy J Meolong. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Muham mad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

91
92
Murti, S. & Salam ah, W. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi
Offset.
Pemkot Surakarta.2009. Surakarta Dalam Angka 2008. Surakarta : BAPPEDA
Kot a Surakarta.
Philip Kotler. 1997. Manjem en Pem asaran Analisis, Perencanaan, Im plementasi
dan Kontrol Jilid 2 (Edisi Revisi Bahasa Indonesia). Jakarata : PT
Prenhallindo.
.2003. Manajem en Pem asaran Jilid 1 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT
Indeks kelompok Gram edia.
.2003. Manajem en Pem asaran Jilid 2 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT
Indeks kelompok Gram edia.
Suharsimi Arikunt o. 1999. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Grafiti.
Veithzal Rivai, dkk 2007. Bank and Financial Institution Management
Conventional& Sharia System . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Warkum Sum itro (2004: 19) Sum itro, W arkum. 2004. Asas-Asas Perbankan
Islam dan Lem baga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

William J. Stanton. 1996. Prinsisp Pemasaran. Jakarta: Erlangga.


Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

92

Anda mungkin juga menyukai