Disusun Oleh :
Bakhtiar Rifa’i
K 7403061
Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) M engetahui penerapan strategi pemasaran Bank
M uamalat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008 (2) M engetahui kendala
– kendala apa yang dihadapi oleh Bank M uamalat cabang Solo dalam melaksanakan strategi
pemasarannya. (3) M engetahui upaya – upaya yang dilakukan oleh Bank Muamalat cabang Solo
dalam menghadapi kendala – kendala pelaksanaan strategi pemasarannya. (4) mengetahui
alternatif strategi pemasaran Bank M ualamat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah
tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dengan cara snowball sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis SWOT yang diaplikasikan dengan metode interaktif.
Validitas data dengan menggunakan teknik trianggulasi metode dan trianggulasi data/sumber.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Bank M uamalat Cabang Solo tahun 2008 terangkum dalam marketing mix yang
meliputi produk yang bervariasi, differensiasi nama produk dan fasilitas penunjang produk;
penetapan nisbah bagi hasil yang saling menguntungkan yang telah ditentukan oleh kantor p usat;
kegiatan promosi melalui iklan surat kabar, sp anduk, leaflet; proses distribusi melaui pemelihan
tempat yang strategis dan kerjasama dengan Kantor Pos; keadaan fisik berupa lay out yang bagus
dengan penyediaan mushola, tempat parkir; prosedur pelayanan yang mudah dan cepat; dan
pelayanan pekerja yang terampil dan profesional dengan mengutamakan keramahan kepada
pelanggan. Perencanaan dan penetapan strategi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan
secara eksternal dan internal. Lingkungan eksternal terbagi dalam lingkungan umum meliputi :
ekonomi, sosial budaya, pemerintah, dan teknologi. Lingkungan industri meliputi : pesaing dan
pelanggan. Lingkungan internal meliputi operasional perusahaan, sumber daya manusia,
pemasaran, dan keuangan. Analisis lingkungan tersebut berperan dalam pembentukan strategi
yang tepat melalui analisis SWOT sebagai formulasi strategi.
Kendala – kendala yang dihadapi Bank M uamalat dalam melakukan strategi pemasaran
adalah biaya pemasaran yang kurang besar, jumlah tenaga dan armada pemasaran yang masih
sedikit, kondisi masy arakat Kota Solo sebagian besar masih menganggap sama antara bank
berprinsip sy ariah dengan bank konvesional, dan jumlah kantor kas / kantor pembantu yang
belum tersebar di daerah Kota Solo. Up aya dan alternatif strategi yang dilakukan Bank
M uamalat dalam mengatasi kendala – kendala adalah melakukan pemasaran yang inovatif dan
kreatif, menambah jumlah tenaga dan armada, menambah jumlah Dai M uamalat untuk
memberikan edukasi tentang bank berprinsip sy ariah terhadap masy arakat dan menambah jumlah
kantor kas / kantor p embantu di bebarapa tempat secara bertahap.
1
BAB I
PENDAH ULUAN
1
2
berdasarkan prinsip syariah atau bahkan mengkonversi secara penuh m enjadi bank
berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesem patan kant or cabang syariah ini
adalah sebagai upaya unt uk meningkatkan jaringan perbankan Syariah. Sampai
saat ini, m arket share bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia, relatif
masih kecil, belum m encapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut
Siti Fajriyah (htt p://agustiant o.niriah.com ) yang m enjabat Deputi Gubernur Bank
Indonesia menyatakan bahwa ”jumlah nasabah bank syariah saat ini, baru sekitar
3 juta orang. Padahal jum lah um at Islam potensial unt uk menjadi custom er bank
syariah lebih dari 100 juta orang”.
Gam bar1. Grafik Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Mualamat Tahun 1998-
2008 (http://m uam alatbank.com)
3
Non Shar-E 205,143 249,104 297,086 349,943 411,879 517,022 615,044 694,310 724,975
Saving
Wadiah 8,044 9,442 10,684 11,937 13,148 14,989 18,278 22,465 26,722
Current
Account
Mudharabah 29,228 35,847 43,914 55,529 71,710 95,225 119,849 147,173 157,259
Time Dep
Tot al 243,015 294,033 351,684 417.409 496,737 634,757 885,840 1,527,825 2,148,395
4
B. Perumusan Masalah
1. Bagaim ana penerapan strategi pemasaran Bank Muam alat Indonesia Cabang
Solo dalam meningkatkan jum lah nasabah pada tahun 2008?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang
Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya?
3. Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo
dalam menghadapi kendala–kendala pelaksanaan strategi pemasarannya?
4. Alternat if strategi pemasaran jasa perbankan apa sajakah yang dapat di
terapkan pada bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam m eningkat kan
jum lah nasabahnya?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
BAB II
LANDASAN TEO RI
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Pemasaran
7
8
pem asaran. Meskipun beberapa perusahaan mem punyai tujuan yang sama, namun
penggunaan strateginya dapat berbeda. Pada intinya, strategi ini ditempuh oleh
perusahaan terdiri dari em pat tahap yaitu:
1) Memilih Konsum en yang Dituju
Usaha-usaha pem asaran akan lebih berhasil jika hanya di tuju pada
konsum en tertent u saja, dam bukannya masyarakat secara keseluruhan.
Konsum en yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh
perusahaan dengan memuaskan. Perusahaan tidak mungkin benar-benar
memberikan kepuasan kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah
dengan memilih kelompok tertentu yang dituju dan m enentukan marketing mix
yang dapat memuhi keinginan mereka.
2) Menentukan Keinginan Konsumen
Strategi pem asaran yang efektif m em erlukan suatu pengalam an tentang
keinginan konsum en yang ditujukan terhadap m anfaat barang setelah perusahaan
memperoleh data tentang keinginan apa yang pent ing bagi konsumen m aka
manajemen dapat m enentukan dan m engadakan penyesuaian marketing mix
terhadap keinginan-keinginan konsum en tersebut.
Riset pem asaran yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui tentang
apa yang m enjadi keinginan konsum en. Menurut Philip Kotler (2003:141) “Riset
pem asaran adalah sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan
data dan temuan secara sistem atis yang relevan dengan situasi pem asaran tertentu
yang dihadapi perusahaan”. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa riset
pem asaran m erupakan suatu proses yang sifatnya praktis, manajemen
menggunakan riset pemasaran untuk m emudahkan dalam mengambil keputusan,
bukannya untuk kepentingan diri sendiri. Hal tersebut dianggap bahwa kegiatan
ini tidak berm anfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi
persoalan. Penelitian hanya mem berikan data kepada pim pinan, yang dalam hal
ini bertanggung jawab unt uk mengam bil keputusan.
Riset pemasaran ini m em punyai fungsi untuk m em peroleh data yang
berkaitan dengan pangsa pasar, peluang pasar, saluran distribusi yang paling
cocok untuk produk-produk mereka dan tentu saja untuk memaham i keinginan
10
konsum ennya. Sum ber-sumber informasi atau data yang paling akurat m engenai
keinginan konsum en adalah konsum en itu sendiri, nam un bagi perusahaan untuk
mencari informasi langsung dari konsumen diperlukan dana riset yang cukup
besar. Oleh karena itu perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi
yang lain seperti laporan riset terdahulu, publikasi pem erintah melalui Badan
Pusat Statistik (BPS) dan lembaga-lem baga kajian serta data komersial yang
diperoleh dari berbagai pihak yang bersangkutan.
3) Marketing Mix
Marketing Mix m erupakan variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana unt uk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen. Menurut W illiam J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha
DH. (1996:24) “ Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan
yang m erupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu: produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”, jadi variabel-variabel yang
terdapat dalam m arketing m ix meliputi produk, struktur harga, distribusi dan
promosi.
W illiam J. Stanton (1996:46) berpendapat bahwa marketing mix
merupakan kegiatan pem asaran yang didasarkan pada em pat variabel yang
dikombinasikan yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Namun dalam
pem asaran jasa yang sebagian besar berhubungan langsung dengan manusia
sehingga mem buat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. ”Unt uk itu
pem asaran jasa perlu m em perhatikan unsur lainnya yaitu people, physical
evidence dan process.” (Ahmad Kurnia, ht tp://elqorni.wordpress.com ). Variabel-
varibel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Produk
Mengelola unsur produk termasuk pem asaran dan pengem bangan produk
atau jasa yang tepat unt uk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi
dibutuhkan untuk m engubah produk yang ada, menam bah yang baru, dan
m engambil tindakan-tindakan lain yang memepengaruhi berm acam –
m acam produk. Keputusan strategis juga dibutuhkan untuk pengemasan,
penentuan, cap dan berbagai segi produk lain.
11
b) Harga
Penent uan suatu harga produk dalam suatu perusahaan, pihak manajemen
harus menent ukan harga dasar yang tepat bagi produknya. Manajemen
harus m enentukan strategi yang m enyangkut potongan harga,
pembayaran ongkos angkut, dan berbagai variabel yang bersangkutan
dengan harga.
c) Promosi
Promosi adalah unsur yang dipergunakan memberitahukan dan
m embujuk pasar tentang produk baru perusahaan, iklan, penjualan,
perorangan dan prom osi penjualan merupakan kegiatan utama promosi.
d) Distribusi
Meskipun perantara pem asaran pada dasarnya merupakan faktor
lingkungan yang berada di luar jangkauan perusahaan, seorang eksekutif
pemasaran tetap mempunyai ruang gerak yang besar sekali pada wakt u ia
berhubungan dengan m ereka. Tanggung jawab pem asaran adalah (1)
m emilih dan mengelola saluran perdagangan dimana yang dipakai
m enyalurkan produk dapat mencapai pasar yang tepat dalam waktu yang
tepat pula dan (2) mengembangkan sistem distribusi unt uk pengiriman
dan penanganan produk secara fisik melalui saluran-saluran ini.
e) Orang (people)
Perusahaan jasa dapat m em bedakan dirinya dengan cara merekaryawant
dan melatih karyawan yang lebih m ampu dan lebih cepat diandalkan
dalam berhubungan dengan pelanggan, dari pada karyawan pesaingnya.
f) Lingkungan Fisik (Physical environm ent)
Perusahaan jasa dapat m engembangkan lingkungan fisik yang lebih
atrakt if
g) Proses (Process)
Perusahaan jasa dapat m erancang proses penyampaian jasa yang
superior, misalnya home banking yang dibentuk bank tertentu.
12
(3) Pemerintah
Lingkungan terbentuk oleh hukum -hukum , lem baga pemerint ah, dan
kelompok penantang yang m em pengaruhi serta m em batasi gerak-gerik berbagai
perusahaan dan individu dalam m asyarakat kecenderungan pemerintah akan
mengeluarkan politik dan hukum dapat berupa:
(a) Jum lah perundang-undangan pokok yang mengatur bisnis.
(b) Pelaksanaan undang-un dan g oleh lem baga pemerint ah yang berubah.
(c) Pertum buhan kelompok-kelompok kepentingan masyarakat.
(4) Teknologi
Perubahan teknologi mempengaruhi daur hidup barang dan jasa. Setiap
perubahan teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar dan
tidak selalu dapat diram alkan terlebih dahulu. Para pem asar perlu mengamati
perubahan teknologi, yaitu:
(a) Laju pecepatan teknologi.
(b) Peluang pem baharuan yang tidak t erbatas.
(c) Anggaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar.
(d) Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan besar.
(e) Pengaturan perubahan teknologi yang m eningkat.
18
b) Lingkungan Industri
(1) Pesaing
Sistem pemasaran perusahaan di pengaruhi oleh kelompok pesaing yang
perlu diidentifikasi, dimonitor dan dikalahkan untuk memperoleh dan
mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan. Keberhasilaan
pem asaran merupakan m asalah bagaim ana mencapai keterpaduan yang efektif
dari pihak perusahaan dengan para pelanggan, saluran distribusi dan pesaing.
(2) Pelanggan
Pelanggan yaitu konsumen yang senant iasa m engkonsum si produk yang
ditawarkan dan m enunjukan ciri khas yang perlu ditelaah secara cerm at oleh
perusahaan. Analisa m engenai pelanggan di pengaruhi oleh:
(a) Demografi
Lingkungan dem ografis/kependudukan m enunjukkan keadaan dan
permasalahan m engenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara
geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari
satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras,
suku bangsa dan strukt ur keagam aan. Ternyata hal di atas dapat
m empengaruhi strategi pem asaran suatu perusahaan dalam
m emasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu
pasar.
(b) G eografi
Lingkungan geografis perlu diketahui untuk m enemukan lokasi yang
sesuai bagi perusahaan, karena berhubungan dengan masalah iklim
dan ekologi. Perusahaan yang bergerak dalam bidang yang berkaitan
dengan m asalah iklim, keberadaannya sangat ditent ukan perubahan
udara sekitarnya. Selain masalah iklim adalah masalah daerah
pemasaran. Lokasi perusahaan yang terbaik adalah m udah dijangkau
atau yang mendekat dengan pelanggan.
19
5) Bank Islam tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang dari
mata uang yang sam a yang dari transaksi itu dapat m enghasilkan
keunt ungan
6) Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan non Halal”
sebagai hasil transaksi dengan bank konvensional
7) Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas m engawasi
operasionalisasi bank dari sudut syariah
8) Produk-produk Bank Islam selalu m enggunakan sebutan-sebutan dari
istilah arab, misalnya al-m urabahah, al-m udhrabah dan sebagainya
9) Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank konvensional,
yaitu kredit tanpa beban yang m urni bersifat sosial, dimana nasabah
tidak ada kewajiban unt uk mengem balikannya
10) Fungsi kelembagaan Bank Islam selain m enjembatani antara pihak
pem ilik m odal/ memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
mem butuhkan dana, juga mem punyai fungsi berkewajiban menjaga dan
bertanggungjawab atas keam anan dana yang disimpan dan siap
sewaktu-wakt u apabila dana tersebut ditarik kem bali sesuai dengan
perjanjian.
3) Stuktur organisasi
Dalam stuktur organisasi bank syari’ah m em iliki kesam aan dengan
bank konvensional, seperti komisaris maupun direksi. Tetapi unsur
yang dapat membedakan antara bank syari’ah dan konvensional adalah
adanya pengawas syari’ah (DPS) yang bertugas mengawasi
operasional bank dan produk-produk agar sesuai dengan garis-garis
syari’ah dan DPS biasanya diletakkan pada posisi setingkat dewan
kom isaris pada setiap bank.
Perbedaan yang dimiliki pada bank konvensional dengan Bank Islam
hanya terletak pada proses pengelolaan perusahaan, sedangkan untuk fungsi dari
kedua banka tersebut adalah sama, m isalkan fungsi m enghim pun dana dari
masyarakat.
Muamalat pun terimbas dam pak krisis. Hal ini m enyebabkan pada tahun 1998,
rasio pembiayaan macet (NPF) m encapai lebih dari 60%. Perseroan m encatat rugi
sebesar Rp 105 m iliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 m iliar,
kurang dari sepertiga modal setor awal.
Bank Muam alat m elakukan upaya dalam m emperkuat permodalannya
yaitu dengan cara mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif
oleh Islam ic Developm ent Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.
Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resm i m enjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat, oleh karenanya dalam kurun waktu ant ara tahun 1999 dan
2002 merupakan masa-m asa yang penuh tant angan sekaligus keberhasilan bagi
Bank Muamalat. Bank Muam alat Dalam kurun waktu tersebut berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
karyawan Bank Muamalat, ditunjang oleh kepemim pinan yang kuat, strategi
pengem bangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.
Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan setelah m elalui m asa-
masa sulit ini, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dim ana seluruh
anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Bank Muam alat. Bank Muam alat
kem udian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak
mengandalkan setoran m odal tambahan dari para pemegang saham , (ii) tidak
melakukan PHK satu pun terhadap sum ber daya insani yang ada, dan dalam hal
pem angkasan biaya, tidak memotong hak Karyawan Bank Muam alat sedikitpun,
(iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri karyawan Bank Muam alat
menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru, (iv)
peletakan landasan usaha baru dengan m enegakkan disiplin kerja Bank Muam alat
menjadi agenda utam a di tahun kedua, dan (v) pem bangunan tonggak-tonggak
usaha dengan menciptakan serta m enumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran
Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya mem bawa Bank
kita, dengan rahm at Allah Rabbul Izzati, ke era pertum buhan baru m emasuki
tahun 2004 dan seterusnya.
26
c) Shar-e
Shar-e adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk
paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di
Kant or-Kantor Pos On-line di seluruh Indonesia.
d) Tabungan Haji Arafah
Tabungan Haji Arafah merupakan jenis tabungan yang
ditujukan bagi anda yang berniat m elaksanakan ibadah haji secara
terencana sesuai dengan kem ampuan dan jangka
wakt u yang anda kehendaki.
e) Giro Wadiah
Giro W adiah Bank Muamalat dalam m ata uang rupiah maupun
valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan unt uk mendukung
aktivitas usaha anda. Sistem wadiah bank tidak berkewajiban,
nam un diperbolehkan, unt uk mem berikan bonus kepada nasabah.
f) Deposito Mudharabah
Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD
dengan jangka wakt u 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi anda
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah.
g) Deposito Fulinves
Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD
dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito
ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa.
h) DPLK Muamalat
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan
badan hukum yang menyelanggarakan program pensiun, yaitu
suatu program yang m enjanjikan sejum lah uang yang
pem bayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian
usia tertent u.
29
2) Pengelola Dana
a) Piutang Murabahah
Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. bank akan
membelikan barang-barang halal apa saja yang anda butuhkan
kem udian menjualnya kepada anda unt uk diangsur sesuai dengan
kem am puan anda.
b) Piutang Istishna
Fasilitas penyaluran dana unt uk pengadaan objek / barang investasi
yang diberikan berdasarkan pesanan anda.
c) Pembiyaan Mudharabah
Pembiayaan dalam bentuk m odal/dana yang diberikan oleh bank
untuk anda kelola dalam usaha yang telah disepakat i bersama.
Selanjutnya dalam pembiayaan ini anda dan bank sepakat untuk
berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian
ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyim pangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan
dan penyalahgunaan.
d) Pembiyaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasam a perkongsian yang
dilakukan antara anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha
dim ana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan
memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama
berdasarkan porsi dana yang ditanam kan.
e) Gadai Syariah (Rahn)
Bekerja sama dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan
Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian
penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan berdasarkan
hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan.
30
B. Kerangka Pe mikiran
menghambat untuk m endapat kan nasabah baru. Oleh karena itu perlu adanya
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kendala –
kendala yang ada, sehingga akan m uncul beberapa alternatif strategi pemasaran
yang di terapkan, yang akan m enjadi langkah Bank Muamalat Indonesia dalam
menam bah jumlah nasabahnya pada tahun 2008. Kerangka pikir untuk
memudahkan penelitian, disusun sebagai berikut:
Analisis SWOT
METO DOLO G I
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang ditekankan
pada m asalah dan makna perpsepsi, maka bent uk penelitian yang digunakan oleh
peneliti dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti
memperoleh data dari area yang berlatar belakang alamiah yang berupa kata –
kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diam ati. Bentuk
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskript if kualitatif.
Penelitian kualitatif m enurut Lexy J. Meolong (2000:3) yang m engutip Bogdan
dan Taylor adalah sebagai berikut: “prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diam ati”. Menurut Lexy J. Moleong (2000: 9) ciri-ciri penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut :
32
33
2. Strategi Penelitian
Peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian diperlukan suatu
pendekatan penelitian melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi
penelitian yang dipilih akan digunakan unt uk m engamati, mengumpulkan
informasi dan unt uk menyajikan analisis hasil penelitian dan juga mendukung
cara m enetapkan jumlah sam pel serta pemilihan instrument penelitian yang akan
digunakan untuk m engum pulkan informasi.
Strategi yang digunakan adalah m etode tunggal terpancang.H.B sutopo
(2002:42) mengatakan bahwa penelitian tunggal terpancang (embedded research)
yaitu ”penelitian kualitatif yang sudah menent ukan fokus penelitian ini berupa
vaiabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan m inat pelitiannya
sebelum peneliti terjun ke lapangan”.
Strategi tunggal terpancang adalah tunggal berarti penelitian yang
dilakukan hanya pada bank mualam at Indonesia cabang solo, sedangkan
terpancang artinya sudah menetukan fokus yang akan dikaji berdasarkan tujuan
yang ingin dicapai yaitu unt uk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan
Bank Mualamalat Indonesia Cabang Solo.
C . Sum ber Data
Lexy J. meoleong (2000:13) mengatakan bahwa “sum ber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kat a-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tam bahan seperti dokum en dan lain-lain.” Sumber data penelitian ini di bagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Data Primer
Data prim er adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh penyidik unt uk tujuan khusus. Adapun yang m enjadi sum ber data primer
adalah manajer Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo beserta staff karyawan
dibidang pemasaran. Data primer yang ingin diketahui adalah data tentang produk
yang ditawarkan, kondisi Bank Muamalat, fasilitas yang tersedia, kebijakan harga
(sistem bagi hasil),kebijakan promosi serta hubungan kem asyarakatan, kebijakan
distribusi, keadaan lokasi bank, prosedur pelayanaan dan keberadaan karyawan.
34
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang peroleh secara tidak langsung dari
subyeknya maupun berdasarkan informasi dari pihak lain yang dianggap relevan,
yaitu sumber tertulis baik catatan yang berupa laporan penelitian, buku referensi
maupun arsip atau dokumen yang ada di bank m uam alat Indonesia cabang solo.
Data dalam penelitian ini diperlukan data tam bahan berupa foto dan data
statistik yang berperan sebagai penujang unt uk mendapatkan hasil sesuai dengan
tujuan.
D. Teknik Sampling
Maksud sampling dalam penelitian ini adalah unt uk menjaring sebanyak
mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction),
Lexy J. Moleong (2006:165). Pengambilan sam pel dalam penelitian ini dilakukan
sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti tidak m enentukan jum lah sampel, tetapi
peneliti m enentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna m em peroleh
informasi tentang permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti berusaha
memperoleh informasi sebanyak m ungkin yang dapat diperoleh dari berbagai
sum ber.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah m enggunakan
teknik purposive sam pling (sam pel bertujuan). Peneliti tidak menentukan jumlah
sam pel, tetapi m enentukan inform an unt uk diwawancarai guna m em peroleh
informasi tent ang permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti dalam menent ukan
informan tersebut, peneliti m enggunakan teknik snowball sam pling (sam pel bola
salju). Menurut Yin yang dikutip oleh H.B. Sutopo (2002: 57) m enyatakan bahwa:
Snowball sam pling digunakan bilamana peneliti ingin m engum pulkan data
berupa inform asi dari inform an dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak
tahu siapa yang tepat untuk dipilih karena tidak m engetahui kondisi dan
strukt ur warga masyarakat dalam lokasi tersebut, sehingga ia tidak bisa
m erencanakan pengum pulan data secara pasti. Untuk itu peneliti bisa
langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang
diperlukannya kepada siapa pun yang dijum pai pertam a.
35
2. Metode O bservasi
Suharsimi Arikunto (1999:145) mengatakan bahwa “obeservasi atau
yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu obyek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera”.
Observasi ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Pengamatan langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan tanpa
perant ara terhadap obyek yang diteliti.
b. Pengamatan tidak langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan
terhadap obyek penelitian m elalui perantara suatu hal atau cara, baik
dilakukan dalam situasi sebenarnya atau buatan.
c. Patisipasi yaitu, pengam atan yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau m elibatkan dalam situasi obyek yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan pengamatan langsung dengan tujuan
mendapatkan informasi yang diperlukan secara akurat. Teknik ini sering disebut
dengan observasi partisipasif pasif yang dilakukan secara formal dan informal
untuk m engam ati kondisi informan dan lokasi penelitian.
3. Metode Dokum entasi
Menurut suharmini Arikunt o (1999:148) m engatakan bahwa
“dokum ent asi adalah cara m encari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip buku, surat kabar, m ajalah, prasasti, notulen rapat, agenda
dan sebagainya”. Jadi metode dokum ent asi merupakan suatu laporan tertulis dari
suatu peristiwa dan sengaja disim pan sebagai dokum en atau sum ber data.
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikum pulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Validitas
(keabsahan) dilakukan dengan tujuan agar hasil penelitiannya benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan, karena validitas data menunjukkan mutu dari seluruh
proses pengum pulan data dalam penelitian.
38
Menurut Patton dalam H.B Sutopo (2002 : 78), terdapat em pat macam
teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data, (2) triangulasi metode, (3) triangulasi
peneliti, (4) triangulasi teori. Adapun penjelasan m asing-m asing teknik triangulasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Triangulasi Data
Triangulasi data juga disebut triangulasi sumber. Cara ini m engarahkan
paneliti agar dalam mengum pulkan data peneliti wajib menggunakan beragam
sum ber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih
mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sum ber data yang berbeda. Pada
teknik ini tekanannya pada perbedaan sum ber data, bukan pada teknik
pengum pulan data atau yang lain.
2. Triangualasi Metode
Jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan
mengum pulkan data sejenis tetapi dengan m enggunakan teknik atau metode
pengum pulan data yang berbeda. Teknik triangulasi m etode ini, ditekankan pada
panggunaan m etode pengum pulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas
untuk diusahakan m engarah pada sumber data yang sam a unt uk menguji
kem ant apan informasinya. Penggunakan metode yang berbeda untuk suatu
informasi yang sama, peneliti dapat m enarik kesimpulan atas data yang digali
secara lebih m antap.
3. Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti adalah hasil peneliti baik data ataupun kesimpulan
mengenai bagian tent ang atau keseluruhannya bisa diuji validitas dari beberapa
peneliti. Pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap
sem ua informasi yang berhasil digali dan dikum pulkan berupa catatan, diharapkan
bisa terjadi pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih m emantapkan
hasil penelitian.
4. Triangulasi Teori
Triangulasi teori dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
teori dalam m em bahas perm asalahan yang dikaji dari beberapa perspekt if yang
39
digunakan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak,
sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Hal ini karena
setiap pandangan teori selalu memiliki teori-teori yang digunakan dan keterkaitan
dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu m enghasilkan simpulan yang
lebih m ant ap dan benar-benar memiliki m akna yang kaya perspektifnya.
Jenis triangulasi yang digunakan untuk m encapai validitas data dalam
penelitian ini adalah triangulasi data/sum ber dan triangulasi m etode. Karena
dengan triangulasi tersebut dapat dilakukan pengumpulan data sejenis dengan
menggunakan berbagai sumber data yang berbeda, dengan demikian kebenaran
data diuji oleh sum ber data yang lain. Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
a. Mem bandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara. Pengam atan yang dilakukan dilapangan harus relevan
dengan hasil wawancara yang diperoleh peneliti, yaitu tentang
strategi pemasaran di Bank Muamalat Indonesia cabang Solo.
b. Mem bandingkan hasil wawancara dengan isi hasil dokum ent asi yang
dilakukan peniliti agar tidak menyimpang jauh dari dokumentasi
yang terdapat di obyek penelitian.
Penggunaan triangulasi metode ini laporan di tinjau ulang kembali oleh
informan (khususnya inform an kunci) unt uk mengetahui apakah yang ditulis
merupakan sesuatu yang disetujui m ereka. Kemudian hasil data tersebut dapat
dibandingkan dengan dokum ent asi yang ada. Hal tersebut di lakukan untuk
mendapatkan mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian
ini menjadi valid dan sah dengan landasan hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi.
G . Analisis Data
Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisir data
ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Teknik analisa yang
digunakan dalam penelitian ini m enggunakan pola penelitian induktif yang diolah
dengan teknik saling terjalin atau interaksi saling m engalir. Teknik interaksi
mengalir yaitu m odel analisis yang m enyatu dengan proses pengum pulan data
dalam suatu rangkaian tertent u atau merupakan suatu siklus. Proses analisa data
40
dengan model interakt if m eliputi tiga komponen yaitu, pengum pulan data, reduksi
data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.
Proses analisa data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:
1. Pengum pulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama data yang dibutuhkan belum
memadai, dan akan dihent ikan apabila data yang diperlukan telah memadai untuk
mengam bil keputusan. Data kualitatif terutama terdiri dari kat a-kata, dan bukan
angka. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi m aupun dokumentasi
tersebut dikum pulkan menjadi satu untuk diproses lebih lanjut.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bent uk uraian atau
laporan yang terperinci. Laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum, dan dipilah-
pilah hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola atau
tem anya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan disingkatkan, direduksi, disusun
lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih m udah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam, juga
mempermudah peneliti unt uk mencari kembali data yang diperlukan.
3. Penyajian Data
Data yang tertumpuk, akan sukar unt uk ditangani, sukar mencari
hubungan antara data yang satu dengan data yang lain dan sukar pula melihat
gam baran keseluruhan unt uk melihat kesim pulan. Oleh karena itu, agar dapat
melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian
perlu dibuat penyajian data.
4. Menarik Kesimpulan Atau Verifikasi
Peneliti berusaha m encari data yang dikumpulkan, kem udian mencari
pola, tema hubungan, persam aan hal-hal yang sering m uncul dan sebagainya. Data
yang diperoleh kemudian dibuat suatu kesimpulan. Kesimpulan ini m ula-mula
bersifat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data,
kesimpulan itu akan lebih grounded. Jadi kesimpulan senantiasa harus verifikasi
selama penelitian berlangsung.
41
Gam bar 3. di bawah ini adalah skem a model analisis interakt if yang
akan digunakan oleh peneliti:
Gam bar 3. Skem a Analisis Dan M odel Int eraktif (Burhan Bungin, 2003 : 93)
Cara peneliti unt uk menganalisis faktor – fakt or strategi dan mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancam an yang dihadapi,
dalam penilitian ini. Penulis menggunakan pola analisis SW OT (Strenght,
Weakness, Opportunities, and Threats) m enurut Freddy Rangkuti (2004:18)
didefinisikan sebagai berikut:
Analisis SW OT adalah identifikasi bebagai faktor secara sistematis untuk
m erumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang
(Opportunities), nam un secara bersam aan dapat meminimalkan kelem ahan
(weakness), dan ancaman (threaths).
Keterangan :
BAB IV
HASIL PENELITIAN
45
46
Kondisi tersebut m em buat m anajem en sadar akan perlunya m eningkat kan m odel
perseroan. Bank Muamalat Indonesia kem udian melakukan penawaran saham
terbatas (right issue) pada bulan juli 1998. Perkembangan kondisi makro ekonom i
yang tidak m endukung pada saat itu serta adanya perubahan dalam kebijakan
investasi luar negeri di negara-negara asal calon investor telah m enghambat
rencana perseoan sehingga m enyebabkan perolehan dana dari right issue belum
mencpai target. W alu dem ekian, modal tetap m eningkat m enjadi Rp. 165 Milyar.
Penanaman m odal utama dari right issue perseroan adalah Islam ic Developm ent
Bank (IDB) dan badan pengelola Dana ONH.
b. Sejarah Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo
Perkembangan Bank Muam alat hingga saat ini sangat m enggem birakan.
Hal ini m enunjukan bank syariah dengan konsep bagi hasil m am pu bersaing
dengan bank konvesional. Salah satu moment pent ing yang tidak dapat dilupakan
adalah krisis m oneter yang melanda Indonesia khususnya sekt or ekonom i, akan
tetapi dengan keyakinan m enjalankan roda perbankan syariah dengan hukum
Allah SWT , Bank Mualam at tetap eksis dalam m enghadapi krisis tersebut.
Bank Muam alat m em punyai keyakinan penuh dalam membangun
perkenomian umnat, hal ini ditunjukan dengan pembukaan kant or cabang baru
menjadi prioritas utama di tahun 2003. Tahun 2003 sebagai tahun layanan dan
jaringan telah membuka 23 kant or cabang baru di seluruh Indonesia, suatu angkat
fant astis yagn belum pernah dicapai sebelumnya dalam kurun wakt u 11 tahun.
Salah satu yang m enjadi skala prioritas Bank Muamalat adalah Kot a Surakarta
yang juga dikenal dengan sebutan Kota Solo. Kot a Solo di pilih karena dengan
pertimbangan sebagai berikut: 1) letak, 2) pot ensi lending, 3) komitmen
masyarakat terhadap Syariah Islam.
Awal pendirian Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo di m ulai dengan
mendirikan Muam alat Business Centre (MBC) pada awal tahun 2002 sebagai
sarana untuk m em perkenalkan Bank Muamalat kepada Kot a Solo dan sekitarnya.
MBC ini berkantor di PT. Telkom, Jl. Mayor Kusmanto No. 01 Solo. Kegiatan
MBC diant aranya silaturahmi dengan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk
memperkenalkan konsep syariah dan produk-produk Bank Muamalat baik dari
47
persepsi m anajem en dan persepsi konsumen. Bank Muam alat dalam menanggapi
persaingan dan penyampaian produk kepada nasabah maka m enerapkan strategi
pem asaran yang terangkum dalam m arketing mix, yang dijabarkan sebagai
berikut:
a. Produk
Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian. Pembelian, pem akaian atau konsum si yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi benda fisik, jasa, orang, tem pat,
organisasi dan gagasan.
Keberhasilan sebuah produk di pasar sangat ditentukan oleh kekhasan
dan kelebihan produk tersebut di bandingkan dengan produk lain, serta bagaimana
membentuk im age pasar terhadap produk tersebut. Di situlah akan muncul segmen
pasar yang akan loyal terhadap produk tersebut.
Informan A m engungkapkan bahwa:
“Bank Muam alat dalam menderefensiasi / membuat ciri khas produknya
yaitu dengan m emberikan nam a yang tidak telalu panjang, m udah di
ingat, m emudahkan nasabah dalam m endapat kan produk kam i yaitu
shar-e karena kita sudah bisa di akses m elalui kant or pos seluruh
indonesia, selain itu kita memberikan hadiah kepada nasabah berupa
m ateri tetapi sesuai kebutuhan, misalkan umrah, akan m endapatkan satu
poin undian umroh jika mem punyai saldo kelipatan dua juta”.
everywhere, mudah didapatkan dam ana saja dan (3) ekstra ordinary, lain
daripada yang lain. Shar-e dijual berupa kartu instant seperti kartu
perdana, tidak berbuku awalnya dan dapat dibuka di kant or pos seluruh
Indonesia. Jadi, tidak ada lagi batasan kedaruratan unt uk tidak m em iliki
m embuka rekening shar-e. Kita juga ada produk Baiti Jannati (KPR
syaria’ah) akadnya musyarokah wad jarro m utahiyah bi tamlik artinya
bersyarikat sewa m enyewa berakhir dengan pem ilikan. Cukup dengan
m enyetor 10% dari harga rumah, KPR ini hingga 15 tahun. Pem biayaan
berdasarkan back to back. Jadi pembiayaan berdasarkan uang itu
sendiri”.
Informan D m engungkapkan bahwa :
“Produk Bank Muamalat banyak, baik funding/landing. yang menjadi
unggulan funding adalah shar-e, karena m enghimpun dana ritail/murah.
Keunggulan shar-e bisa di akses lewat kantor pos, falitas tarik tunai,
phone banking, tranfer/debit.cek saldo, sm s banking sama dengan
tabungan umat. Custom er base shar-e sangat banyak. Biaya m urah, tarik
ATM bebas biaya.dapat di akses atm bersama dan bca, biaya adm inistrasi
bulanan 7500, itu paling kecil dari bank-bank yang lain,jadi m asih
kompetitif. Sedangkan di pembiayaan produk yang tidak di miliki bank
lain adalah KPR dengan m odel musyarokah wal ijarah, yaitu bank dan
nasabah mem belikan rumah dengan m inimal syirkah dari nasbah 10%
kemudian rumah itu di sewa kepada nasabah. Sewa itu menjadi
keunt ungan antara bank dan nasabah dengan catatan tiap angsuran akan
m enambah porsi nasbah bank hingga akhirnya mencapai 100% rumah
tersebut menjadi pemilik nasabah, sedangkan dari bank pada akhirnya
akan menjadi 0% atas kempemilikan rumah tersebut”.
Beradasarkan data di atas, Bank Muam alat dalam mengelola produk jasa
selalu memperhatikan kebutuhan, senantiasa menginovasi produk agar sesuai
dengan keinginan konsum en dan produk harus halal. Hal ini dimaksudkan agar
nasabah m udah dalam melakukan akses dan m enjaga loyalitas nasabah. Sehingga
kualitas dan citra Bank Muam alat tetap terjaga sebagai market leader bank sistem
syariah.
b. Harga
Harga adalah faktor yang paling diperhatikan oleh konsumen dalam
melakukan transaksi, begitu pula dengan dunia perbankan yang menetapkan harga
atau sistem bagi hasil harus dapat memenuhi keinginan dan minat dari konsum en.
Bank Muamalat sebagai perusahaan harus m enentukan kebijakan penet apan harga
yang m enarik agar nasabah tertarik untuk m elakukan hubungan dengan bank.
50
hasil investasi setiap per 1000 dana nasabah yang yang dihasilkan
investasinya. Jadi dana total funding di kumpulkan terus di salurkan unit
bisnis di hitung seluruh indonesia di hitung rata - rata per 1000 rupiah,
contoh bulan novem ber HI/mil 1000 hitungannya 10.25%, bagi hasilnya
nanti ada nisbah, kalau deposito ada nilainya bisa di lihat di daftar.
Tergantung kesepakt an yang ada dan sesuai pem bagian nisbah. Nisbah
dapat ada kesepakatan ada tawar m enawar ant ara bank dengan nasabah.
Negosiasi dilakukan jika uang yang diinvestasikan signifikan / dalam
jumlah besar. Wewenang di daerah ada, tapi harus ada ijin dan
persetujuan dari pusat”.
c. Distribusi
Kegiatan distribusi diidentikan dengan pemilihan lokasi yang dilakukan
perusahaan dalam menyampaikan jasanya.
Informan A m enyatakan bahwa:
”Bank itukan sifatnya menjual jasa, karena lembaga jasa dua harus
m emberikan pelayanan bagus kepada nasabah, kalau nam anya bank
berdiri di lingkungan komplek perbankkan, ini juga kebijakan pem erintah
52
juga kalau bisa bank cabang kumpulan, selain itu kan Jl. Slamet Riyadi
kan jalan utama/ poros. Bank kan kalau ingin memam erkan yang terbaik
akan mulai m emang harus m em ilih tempat , terus orang kan di Solo
lebih kenal dengan Jl. Slam et Riayadi ya.untuk m emperm udah nasabah /
m asyarakat untuk m engakseslah”.
Selanjutnya Informan B mengungkapkan bahwa: “penentuan tem pat agar
terjangkau : di area perbankan (faktor safety), di dekat pasar, area bisnis. di kantor
pos. ke depan mem buka jaringan di daerah-daerah pasar”.
Informan C m enyatakan bahwa:
”Ya dulu yang saya tahu Jl. Slamet Riyadi adalah pusat bisnis Kot a Solo.
Bagaimanapun gengsi ya, gengsi sebuah kantor ket ika belum ada di
Slamet Riyadi seolah - olah belum berkantor di Solo. Nah kita ada di
depan stadion Sriwedari, itu juga kelebihan bagi kita karena gam pang
kita jadikan petunjuk. Kita juga m emiliki mitra kerja yaitu Kantor pos
Jadi untuk m enerim a setoran dan membuka rekening shar-e itu bisa
dilakukan oleh kantor pos. ”
Informan D m enyatakan bahwa:
“Masyarakat Solo m asih m em andang dalam menanamkan kepercayaan
dari segi fisik sangat berpengaruh, oleh karena itu perlu adanya
peningkatan image, dan peningkatan im age, perlu kant or besar yang
m udah di akses dan diketahui masyarakat. Pusat perbankan juga di Jl.
Slamet Riyadi. Dengan demikian kita mem iliki keunt ungan; kantor
m udah diakses, mudah dikenal, penampilan bank juga sem akin bagus,
semakin lam a kita juga tidak bisa kant ornya berada di sini, oleh karena
itu kita perlu tambahan untuk m engakom odasi nasabah yang jauh dari
Klaten, Karangayar maka kita buka di klaten karena nasabah banyak,
PKU Muham madiyah Palur, Kartasura, Sragen, W onogiri. Dalam rangka
m emudahkan untuk di akses,dalam m elakukan pengembangan dan
penempatan kant or baru / pelayanan kita melakukan VSS (visbility studi)
studi kelayakan, menilai kelayakan”.
d. Promosi
Kegiatan promosi yang dilaksanakan Bank Muam alat Cabang Solo
bertujuan unt uk mempernalkan produknya unt uk m em asuki pasar serta
menjem batani daerah diluar jangkauan transaksi syariah unt uk berhijrah pada
transaksi non ribawi. Strategi prom osi m erupakan suatu langkah-langkah yang
harus di tempuh dalam memasarkan produk perbankan yang ditunjkan pada
peningkatan penjualan yang diorientasikan pada pengum pulan dana, orientasi
pada pelanggan, peningkatan mutu layanan, dan meningkatkan fee based income.
Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh sorang pem asar yaitu dengan
meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk
yang m enarik dan proses penjualan efekt if tergant ung pada ketajam an dan
kejelian dalam m elakukan pendekat an penjualan. Sasaran promosinya adalah
masyarakat um um baik itu umat Islam maupun non Islam , sehingga tidak hanya
kalangan tertentu saja yang menikmat i produk ini.
Informan A m engungkapkan bahwa:
”Biasanya kita lewat suatu kegiatan ya, tapi karena m elihat keadaan
kondisi kota jadi tidak sem ua bisa lewat kegiatan-kegiatan, silaturohim ,
surat kabar, pamflet. Biasanya kalau kita mau ngadain acara kita
m engabarkan pada m asyarakat lewat media surat kabar, artinya
m eningkat kan kepercayaan masyarakat bahwa bank ini tangguh kan gitu.
Percayakanlah kalau bank itu sebenarnya amanah bagi masyarakat ”.
Sejauh ini kita gak pernah pasang baliho/reklam ae, kecuali di kantor
sendiri. karena untuk promosi butuh biaya besar. Itu hambatannya”.
Berdasarkan data yang telah didapat kan dapat kita lihat Bank Muam alat
dalam melakukan Promosi produknya m enggunakan berbagai metode dan sarana
yaitu dengan menjadi sponshor sebuah kegiatan, menyebar leflet dan pam let,
direct selling / silaturahim ke lembaga-lem baga Islam baik ormas atau lem baga
pendidikan di Solo, m enggunakan iklan radio ternama di Solo . Bank Muam alat
tidak menggunakan promosi m enggunakan m edia reklame karena terkendala
masalah biaya yang besar jika menggunakan media iklan t ersebut.
e. Proses
Bank Muam alat sangat m emperhatikan bagaimana proses kegiatannya
terutam a yang berkaitan dengan nasabah. Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan
operasional perusahaan yang dilakukan setiap hari.
Informan A m enyatakan bahwa:
”Karyawan Bank Muam alat dalam m elayani nasabah kita fleksibel dan
unt uk proses membuka rekening sangat m udah dan sudah standar seperti
peraturan Bank Indonesia yaitu jati diri jelas, yang m enghadap pada
waktu tersebut orang tersebut, tanda tangan di depan teller bank, data-
data yang diberikan benar itu, Nasabah tidak harus muslim , dalam
Operasional Bank Muamalat yang m em bedakan kita lebih luwes, jadi
kita ditunt ut untuk prioritas mementingkan pelayanan pada nasabah yang
dan menjaga am anah yang diberikan nasabah yang sudah mendukung
55
awal. Standar tidak di persulit. Jika nasabah embiayaan perlu ada analisa.
Mekanismenya nasabah perlu mem enuhi prasarat pembiayaan, ident itas
diri, ident ias usaha, jaminan trus dianalisa, kita harus tahu kinerja
nasabah dengan melihat laporan keuangan 2 tahun terakhir untuk di
anlisa atau tidak. Survey usaha, survey jaminan. Unt uk murabahah
fleksibel bisa bank yang belikan/nasabah yang beli sendiri. Wakalah
yang membelikan nasabah yang spesifikasi yang telah ditentukan.jika
terjadi ket erlambatan di sistem syariah tidak mengenal denda/sanksi,tapi
kita diperbolehkan oleh DPS unt uk tujuan ketertiban supaya nasabah
m embayar tepat waktu, itu diperboleh kan dan secara syariah di analasis
boleh. Tetapi hasil denda bukan termasuk sebagai pendapatan bank tapi
dimasukan ke Baitul Mall Muam alat untuk kegiatan sosial”.
dan am an agar nasabah dalam m elakukan transaksi tidak merasa was-was dengan
kendaraan yang ditaruhnya ditem pat parkir.
Informan B menyatakan bahwa: “untuk m asalah bukt i fisik kita sudah
ada standar corporate identy suasana di kant or harus sedemikian rupa agar
nasabah nyam an, kantor bank juga harus secara fisik terang, bersih, fasilitas
mushola, dan toilet standar”. Hal tersebut juga di tambahkan oleh informan C
menyatakan bahwa: “Standart coorporate kita ada mushola di depan. Hal ini yang
akan m em bedakan bank muamalat dengan bank syariah lainnya, selain ada di
depan juga harus bisa diakses dari luar. Jadinya ket ika orang mau sholat bisa di
gunakan. Selain itu juga ada parkir yang gratis, sehingga tidak m emberatkan
nasabah”.
Informan D m enambahkan dalam bukti fisik Bank Muamalat bahwa:
“Selama ini kita belum mendapatkan komplain nasabah masalah layout,
fasilitas, parkir dan kebersihan kant or,saat pertam a m em bangun sudah di
analisis bentuk dan layout yang bagus dan efesien seperti apa, untuk
coporate indentiy m ushola di depan dapat di akses unt uk um um.menjaga
kebersihan dilakukan office boys setiap wakt u dan setiap saat”.
b) Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya dalam industri jasa, trend-trend yang
berlaku akibat perubahan sosial yang terjadi serta pergeseran pola
pikir, gaya hidup, dan tingkah laku m asyarakat sangat berpengaruh
bagi perkembangan kehidupan jasa tersebut. Perusahaan yang
memasuki industri jasa tertentu harus selalu m encerm ati keadaan ini,
karena hal-hal tersebut m em bawa perubahan pula pada keinginan dan
permintaan akan pemenuhan kebutuhan hidup m asyarakat.
Informan C menyatakan bahwa:
”Solo itu dari awal sosial keagamaannya beragam. Dari yang
paling ”kanan” sam pai yang paling ”kiri”, PKI juga dari Solo.
Gerakan-gerakan juga banyak dari Solo. Solo sebagai kota
bisnis sangat rent an. Dari sisi kultur Solo sendiri sangat
mendukung dari kultur budaya jawa itu sendiri. Tetapi yang
nam anya sumbu pendek ketika kultur itu ternyat a Solo itu
menyim pan bara. Jadi sedikit ada pergesekan mungkin
terjadi.dulu kan pernah ada pem bant aian di Solo, pem bakaran
tahun 1999, beberapa toko dibakar, gramedia dibakar hampir
semua dibakar bahkan balai kotapun dibakar. Bahkan Solo
mengalami guncangan ekonom i. Setelah itu ada perbaikan dari
sisi kepercayaan, walikota yang baru terutam a ya, Joko Widodo
banyak berperan m enumbuhkan kepercayaan dengan kegiatan –
kegiatan nasional, karena jujur perbankan tanpa didukung dari
pem erintah setempat tidak bisa, susah. Nah dengan adanya
latarbelakang pergerakan, beragam, itu m endukung sekarang
kita kondusif mendukung berkembangnya perbankan syariah
terutama karena di Solo raya ini pesat, ya itu meningkat terus
dan lem baga-lembaga Islam disini juga banyak ditam bah lagi
adalah keluarnya fatwa dari PP muham madiyah yang
mengharuskan seluruh am al usaha m uhamm adiyah ke
perbankan syariah itulah salah satu titik terang terus”.
d) Teknologi
Perubahan teknologi dapat m em berikan peluang dan ancaman
bagi perusahaan. Perkembangan teknologi pada dunia perbankan lebih
banyak ditujukan unt uk kemudahan-kem udahan konsumen dalam
memanfaatkan produk yang ada tanpa harus melalui prosedur yang
berbelit – belit.
Menurut Informan A bahwa: “Teknologi kita jelas ada
peningkatan, ATM kita dapat di akses Online seluruah Indonesia
karena bekerja sam a dengan Kant or Pos Indonesia, ATM Bersama dan
ATM BCA yang telah tersebar di seluruh pelosok indonesia, ini
memudahkan nasabah dalam m engkases layanan Bank Muamalat”.
Hal ini juga di ungkapkan oleh informan D bahwa: “Teknologi online
selalu di upgrade, teknologi inform asi onilne kantor seluruh
indonesia, kant or pos, online dengan ATM bersam a dan ATM BCA
ada phone banking juga”.
Informan C menyatakan bahwa:
”Teknologi itu dari pusat kita hanya tinggal mengikuti saja,
yang namanya perbankan pasti meng-update teknologi. Ya,
tekonologi perbankan ham pir standar semua m isalkan ATM,
kita juga m enaruh mungkin m esin server ditiap-tiap kant or pos,
itu digunakan untuk setoran dan pem bukaan rekening, bahkan
mesin server itu bisa duigunakan oleh pihak ke tiga antara klien
Bank Muamalat dan kantor pos dan bisa digunakan yang
online,m isalkan Bank BTN itukan memakai sistem nya
muamalat, jadi tinggal bayar di muamalat. Selain itu ada yang
nam anya sms banking, terus ada yang namanya mobile banking
dia bisa memindah rekening hanya dengan web ataupun lewat
hand phone, terakhir ini di counter sendiri, yang bisa menarik
uang tunai, jadi tinggal am bil nomor ant rian gesek uang tunai,
ambil struknya dan di tukarkan ke teller nanti langsung ambil
tunai bisa tunai beku atau cetak web”.
2) Lingkungan Industri
a) Pesaing
Informasi tentang pesaing diperlukan dalam rangka
perkem bangan dan perluasan usaha informasi tersebut mengenai siapa
pesaing utama perusahaan, adanya barang atau jasa subsitusi dan
perubahan strategi pesaing utama.
Informan A menyatakan bahwa:
”Persaingan dengan bank konvensional maupun bank syariah
atau koperasi kita melihatnya bukan persaingan kan melihat nya
juga lebih ke sama-sama berusaha untuk m enjadi yang dipilih
atau di percaya oleh masyarakat strategi sih ada kita istilahnya
berjuang, kita dari Bank Muamalat ingin yang terbaik mungkin
kita bisa yang miliki apa yang di m iliki bank lain, tetapi kita
punya keunggulan yang tidak di m iliki bank lain. Misalkan
cont oh biaya pembukaan shar-e itukan instan. hari itu dan jam
itu juga tabungan sudah jadi langsung jadi, shar-e kita juga
menjangkau di daerah-daerah yang belum dijangkau bank-bank
syariah terutam a, selain itu salah satu dari sekian banyak yang
bisa mengakses ke 2 ATM yang berbeda ATM Bersama dan
ATM BCA Dari segi pelayanan m emberikan alternatif yang
paling baik”.
3) Pemasaran
Bagian pemasaran adalah bagian yang paling vital dalam
meperkenalkan produk-produknya kepada m asyarakat atau calon nasabah.
Dengan bagian ini m aka informasi dari perusahaan akan segera tecapai
kepada sasaran yang hendak dituju.
Inti dari pem asaran adalah produk (product), harga (price),
promosi (prom otion) dan distribusi (distribtion), namun sebagai bisnis jasa
konsent rasi pemasaran di tambah dengan melihat aspek orang(people),
linkungan fisik (physical environm ent)dan proses (process) yang akan
menent ukan kualitas jasa.
Inform an C menyatakan bahwa:
”Kalau secara umum kita menggunakan strategi starwar. itu
perang bintang, W itu whole sale artinya penjualan produk
muamalah ke m asif, kepada siapapun, lembaga apapun berupa
produk shar-e itu sendiri, whole sale jadi penjualan bisa di Bank
Muamalat dari kantor pos dan bahkan bisa melalui perorangan,
whole sale jadi kita m enguasai pasar dengan rekening Bank
Muamalat, A-nya itu Allience itu artinya kita membangun
kem itraan dengan siapapun, jadi Allience itu dengan siapapun
denganbank lain misalkan, kita bermitra dengan BMT, dengan
koperasi , bahkan dia bisa menjualankan produk kita dan lain
sebagainya, nah R itu remote, rem ote artinya dari apa yang ada
yang jauh bisa saling berhubungan, salng mengendalikan , tidak
keluar dari koridor yang sudaha ditetapkan Bank Muam alat”.
Selain itu Informan D menyatakan bahwa: “Membidik nasabah
retail dengan slogan im prove quality go retail artinya m eningkat kan
kualitas kita dari pelayanan, Sumber Daya Manusia, infrastuktur
bank,teknologi. Go retail m elakukan penetrasi di pasar retail yang bisa
diartikan umkm , costumer banking”.
4) Keuangan
Keuangan adalah hal yang paling pokok dalam setiap usaha. Begitu
juga dengan Bank Muamalat dalam m enjalankan kegiatan operasional
bank, pem bent ukan sum ber daya manusia, kegiatan pem asaran dan
meningkatkan usaha diperlukan biaya. Keberhasilan Bank Muam alat
dalam mengelola usahanya ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan yang
70
c. Distribusi
Letak kantor Bank Muam alat sangat strategis karena terletak di pusat
Kot a Solo yaitu di Jl. Slamet Riyadi 314. pendistribusian produk Bank Muamlat
dengan prosedur yang mudah. Nasabah tinggal datang ke kant or atau kantor pos
yang sudah tersebar di sem ua kecamatan unt uk melakukan transaksi.
d. promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Muam alat selain melalui
periklanan juga melalui perlayanan yang ramah kepada nasabahnya. Serta
permasangan reklame berukuran besar di depan kant or
e. Proses
Nasabah yang datang langsung diarahkan oleh satpam apakah melakukan
transaksi pengam bilan atau penyetoran atau custom er service m aka tinggal
mengam bil nomor ant rian di mesin yang sudah di sediakan setelah itu mengisi slip
yang ada, menunggu panggilan nomor antrian setelah itu menuju meja teller dan
akan dilayani dengan ram ah. Nasabah yang melakukan pembiayaan harus melalui
custom er service untuk diketahui pem biayaan apa yang diharapkan.
f. O rang
Pelayanan yang ada di Bank Muam alat diutam akan pada keram ahan
kepada nasabah, serta kemam puan komunikasi unt uk melayani karyawan dengan
baik. Hal ini mem udahkan prosedur pelayanan dan nasabah akan merasa nyaman
yang pada akhirnya nasabah akan loyal terhadap bank.
g. Bukti fisik
Bukti fisik yang di telah di lakukan Bank Mumalat unt uk mem berikan
kenyam anan kepada pelanggan berupa ruang tunggu yang nyaman, mushola,
tem pat parkir, piagam penghargaan, papan nisbah bagi hasil dan air minum
dingin.
h. Teknologi
i. Pelanggan
Pelangggan Bank Muam alat Cabang Solo terdiri dari masyarakat um um ,
pelajar dan mahasiswa.
j. Sumber Daya Manusia
Karyawan Bank Muamalat yang bersingguanan langsung dengan nasabah
seperti satpam , teller, custom er service dan orang marketing, sangat sant un dan
ram ah dalam melayani nasabah, serta penjelasan terhadap produk dapat di
jelaskan dengan jelas.
4. Analisis SWO T
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat di analisis fakt or – faktor
yang merupakan kekuatan, kelem ahan, peluang dan ancaman Bank Muamalat.
a) Kekuatan Int ernal
1) Produk Bank Muamalat sangat beragam serta sesuai dengan
kebutuhan m asyarakat.
2) Prosedur pelayanan produk sangar mudah, murah, cepat, dan
tidak berbelit-belit.
3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga m emudahkan
nasabah dalam bertransaksi
4) Kegiatan transaksi dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia.
5) Pembagian hasil yang proposional dan kompetitif.
6) Karyawan yang mem punyai kem am puan serba bisa.
7) Perusahan selalu mengem bangkan dan meningkatkan skill
karyawan supaya kualitas pelayanan nasabah semakin baik.
8) Tempat m udah di akses, mudah di jangkau.
b) Kelem ahan Internal
1) Biaya promosi yang terbatas.
2) Kualitas sumber daya m anusia yang m asih perlu ditingkatkan dan
Jumlah karyawan masih terbatas.
3) Lokasi parkir yang belum m emadai dalam hal keam anan.
4) Jumlah kantor kas / pem bant u m asih sedikit.
73
c) Peluang
1) Adanya forum kerjasama ant ar bank – bank syariah unt uk
m enyusun strategi m enguasai m arket share perbankan di Solo.
2) Banyaknya jumlah yayasan, lem baga pendidikan, institusi dan
organisasi m uslim di Solo.
3) Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan bank
Muam alat Solo.
4) Market share perbankan yang m asih 5% dari 100% market share
perbankan di kot a Solo.
5) Mulai tum buhnya kesadaran masyarakat unt uk menghindari riba.
6) Jumlah penduduk yang selalu m engalam i peningkat an dari tahun
ket ahun.
7) Banyaknya Ulam a, Tokoh Islam , dan Organisasi Islam yang
m enganjurkan unt uk berpindah menggunakan sistem syariah.
d) Ancaman
1) Kurang pengetahuan serta pemaham an masyarakat atas bank
syariah (sistem bagi hasil) dan produk – produknya.
2) Iklan yang disajikan bank konvesional lebih m enarik.
3) Munculnya bank-bank baru dan lem baga keuangan yang m ulai
m enganut sistem syariah.
4) Besarnya pasar nasabah yang masih menganggap sama ant ara
bank berprinsip syariah dan bank konvesional.
a) Produk
Bank Muam alat sebagai lem baga penghim pun, penyalur dana dan
penyedia jasa – jasa perbankan yang berorientasi pada pelayanan agar
tetap unggul dalam persaingan perlu melakukan strategi produk yaitu
dengan m embuat deferiensi produk. Deferensiasi produk yang dilakukan
Bank Muamalat yaitu dengan m embuat produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, m erk produk yang sesuai dengan nam a-nama syariah
dan m udah diingat, jam inan keam anan, dan biaya yang relatif ringan.
Selain itu keunt ungan dan fasilitas yang disediakan beraneka ragam ,
kemudahan dalam m endapat kan produk tanpa prosedur lama menjadi
keunggulan produk Bank Muam alat. Pem anfaatan teknologi yang
diterapkan Bank Muam alat unt uk dapat mengakses produk-produk dan
melakukukan transaksi melaui teknologi on-line yang menfaatkan
jaringan ATM, seluler, web dan kant or pos di seluruh wilayah indonesia.
b) Harga
Strategi harga Bank Muamalat yang selam a ini dilakukan dengan sistem
bagi hasil dari kebijakan pusat dengan menawarkan harga atau bagi hasil
yang proposional ant ara nasabah, pihak bank untuk kegiatan operasional
dan pengguna dana/peminjam . Penerapan bagi hasil di Bank Muam alat
berbeda-beda tergantung jenis produknya, perbedaan ini terdapat di
produk sim panan ataupun produk jenis pem biayaan. Jenis simpanan bagi
hasil yang di terapkan antara 22;78 antara nasabah dengan pihak bank
yang modal yang disim pan di Bank Muam alat, Unt uk pem biayaan
tergant ung dari jenis yang dibiayai dan akad yang disepakati, namun ada
tetapan nilai nisbah minimum/maksimum dari pusat. Kebijakan hasil ini
harus diteruskan karena menjadi salah satu daya tarik dan menjadi hal
yang prinsip dalam bank Muam alat. Hal seperti ini maka akan
memperluas pangsa pasar dan segmen pasar serta m enjaga loyalitas
nasabah yang secara langsung akan m eningkatkan penghasilan
perusahaan.
82
c) Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan selam a ini sudah berjalan dengan baik,
ini terbukt i bahwa prom osi yang dilakukan dapat meningkatkan jum lah
nasabah. Promosi yang dilakukan Bank Muam alat m elalui sponsor
kegiatan keIslaman akan memperm udah penyampaian inform asi tentang
Bank Muamlat dan konsep riba. Periklanan m elalui m edia cetak, leaflet,
spanduk, dan iklan radio yang telah di lakukan perlu di tingkatkan agar
lebih di kenal oleh semua masyarakat .
d) Distribusi
Bank Muamalat sangat m em perhatikan penyediaan produk jasa-jasa
perbankan dan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Oleh karena itu
dalam penyampaian produk jasa perbankan perlu mem perhatikah kondisi
lokasi dan alat tranportasi m enuju lokasi sangat m em pengaruhi kegiatan
transaksi nasabah. Atas pertim bangan itulah lokasi Bank Muam alat
memilih kant ornya yang berada di Jl. Slam et Riyadi 314 Surakarta yang
posisinya di pusat kota dapat memudahkan nasabah dalam aksesnya,
transportasi m enuju Bank Muam alat sangat mudah karena posisinya tepat
dijalur utama kot a. Selain itu pem bukaan counter di Loji Wetan, RSU
PKU Muham madiyah Solo dan Asrama Haji m erupakan distribusi produk
dan jasa yang dilakukan Bank Muam alat. Upaya untuk m endekat ke
nasabah. Pihak bank juga m elakukan kerjasama dalam melakukan
distrubusi produk shar-e dengan Kant or Pos Indonesia di semua wilayah.
e) Bukti Fisi k
Bukti fisik sangat diperlukan unt uk menunjukan kualitas layanan dan ciri
khas sebuah bank. Bank mumalat sangat mem perhatikan layout kantor,
tata ruang, kebersihan, ruangan yang terang, hal ini supaya nasabah dapat
mendapatkan layanan dan kenyamanan saat m elakukan transaksi. Selain
itu Bank Muam alat m em punyai Corporate Indentity/ciri khas yang
membedakan dengan bank lain,yaitu cat dom inan berwarna ungu serta
tiap kantor pasti terdapat m ushola yang berada di depan dan dapat diakses
dari luar.
83
f) Proses
Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan operasional perusahaan yang
dilakukan tiap hari. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan
memudahkan karyawan Bank Muamalat dan nasabahnya dalam
melakukan transaksi. Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Bank
Muam alat dengan berhadapan dengan nasabah serta menanggapi secara
langsung apa yang menjadi pertanyaan pada nasabah. Selain itu dalam
memudahkan proses dan mempercepat kegiatan transaksi Bank Muam alat
menggunakan komputerisasi dan sistem on-line yang m enggunakan
ATM, sm s Banking, Phone Banking dan jaringan Kantor Pos Indonesia
dalam proses penarikan/transfer dana. Pent ingnya proses ini karena
dengan proses ini akan di rasakan langsung oleh nasabah.
g) O rang
Orang dalam hubungannya dengan pemasaran jasa mempunyai fungsi
yaitu sebagai pelayanan yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Orang memegang peranan sangat pent ing dalam melakukan
kegiatan jasa. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan selalu
memperhat ikan sektor ini. Karyawan m erupakn sasaran utama dalam poin
ini karena karyawan yang selalu bersinggungan langsung dengan nasabah.
Proses perekrutan karyawan yang dilakukan oleh Bank Muam alat dengan
seleksi yang sangat ketat dan dilakukan dengan beberapa tahap seleksi,
sehingga diperoleh kualitas karyawan yang profesional dalam menangani
bidangnya. Selain itu dengan pelatihan dan training akan m eningkat kan
kinerja karyawan sehingga proses pelayanan yang dilakukan dapat
berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan nasabah.
Bank Muamalat harus m enjaga dan memperhat ikan kondisi yang saat ni
diraih dengan mengembangkan 4P yaitu Product, price, place dan promotion
menjadi 4C yaitu custum er, com munication, cost dan convenience, karena
disesuaikan dengan perkembangan jam an yang semakin m empercepat segala
perubahan di segala bidang. Termasuk analisa terhadap persaingan yang harus
dilakukan secara tepat oleh perusahaan untuk merebut peluang pasar.
84
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti akan m engemukakan suatu simpulan,
implikasi, dan saran berdasarkan hasil penelitian
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis SW OT
dalam penentuan strategi pemasaran pada Bank Muamalat cabang Solo, m aka
dapat disimpulkan bahwa penetapan strategi pemasaran yang dipilih perusahaan
sangat dipengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan dan analisis lingkungan.
Posisi perusahaan dapat dilihat pada bidang usaha yang dimiliki dan
kinerja perusahaan. Bidang usaha yang dipilih adalah penyediaan produk-produk
dan jasa-jasa perbankan yang berprinsip syariah. Kinerja perusahaan dapat dilihat
dari pengelolaan sum ber daya manusia, kegiatan operasional, pem asaran, dan
keuangan yang berada dalam kondisi dinamis.
Kondisi lingkungan ekt ernal yang cukup mem berikan peluang bagi
perusahaan yang berasal dari lingkungan umum dan lingkungan industri.
Lingkungan umum terdiri dari: ekonomi, sosial budaya, pem erintahan dan
teknologi. Sedangkan ligkungan industri terdiri dari pesaing dan pelanggan yang
dipengaruhi oleh fakt or dem ografi dan geografi. Kesemuanya itu mem berikan
kontribusi yang cukup besar dalam penentuan strategi pem asaran karena menjadi
fakt or yang digunakan unt uk mengident ifikasi kekuatan, kelem ahan, peluang dan
ancaman bagi perusahaan.
Strategi pem asaran yang diterapkan oleh Bank Muam alat yang
terangkum dalam marketing m ix yang meliputi:
a) Produk
Bank Muamalat menciptakan diferensiasi produk unt uk senantiasa menarik
minat nasabah dan m emenuhi kebutuhannya. Adapun diferensiasi produk yang
diterapkan Bank Muamalat yaitu dengan pemberian nama produk yang sesuai
dengan nam a – nama syariah serta mudah di ingat, m enyajikan produk yang
sesuai kebutuhan nasabah, biaya adm inistrasi yang relatif ringan. Kem udahan
mendapatkan produk tanpa prosedur yang lam a m enjadi keunggulan produk
84
85
lebih luas dan pada akhirnya mampu m endatangkan keunt ungan yang sesuai
harapan.
Pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Muam alat
selama ini dapat dikatakan berhasil dalam usahanya unt uk menam bah jum lah
nasabah Bank Muam alat Cabang Solo tahun 2008. Kesemuanya itu tidak lepas
dari peranan pengelola atau pun manajer dalam m enentukan strategi pemasaran
yang tepat sehingga bisa diterapkan dan hasilnya terbukti dengan bertam bahnya
nasabah Bank Muamalat Cabang Solo tahun 2008.
C. Saran
Bedasarkan simpulan seperti yang telah dikem ukakan di atas, maka dapat
disampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi Bank Muam alat
Cabang Solo:
1. Menggunakan kem ajuan teknologi dengan meningkatkan kapasitas bandwith
dan VPN( virtual Privat Network) untuk m enambah keamanan, kemudahan
dan kecepatan sistem on line dalam m em berikan pelayanan kepada nasabah.
2. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah yang
lain dalam memberikan bantuan modal serta m enyusun strategi bersam a untuk
menjadikan nasabah bank konvesional berubah ke bank berprinsip syariah.
3. Mengoptimal promosi Bank Muam alat kepada masyarakat terutama pada
Bulan Ram adhan dengan melakukan kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial.
4. Menam bah kantor kas di tempat yang strategis seperti pasar, pusat
perekonom ian di tiap kecamatan.
5. Menam bah jum lah dai Muamalat secara bertahap dengan penempant an yang
merata di sem ua wilayah hal ini dilakukan untuk m em berikan edukasi tentang
bank berprinsip syariah terhadap masyarakat.
6. Meningkatkan profesionalitas kerja karyawan dengan mem berikan pelatihan
dan training tentang sistem perbankan berprinsip syariah.
7. Melakukan penelitian/survey kepada masyarakat m engenai tanggapan nasabah
terhadap produk-produk yang telah di buat oleh Bank Muam alat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainul. 2000. Mem ahami Bank Syariah. Jakarta: Alva Bet.
Bank Muam alat. 2008. “ Laporan Tahunan 2008”, dalam ht tp://www.m uam alat
bank.com/index.php/home/investor/annual_r eport. diakses tanggal 22
Maret 2009.
Basu Swastha DH. 1996. Azas – azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Edo segara. 2008. ”Bank Syariah lebih Adil”, dalam http://edosegara.blo gspot.
com /2008/10/bank-syariah-lebih-a dil.htm l di akses tanggal 25 november
2008.
Fandy, Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Freddy Rangkuti. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus. Jakarta: PT.
Gramedia Utama.
91
92
Murti, S. & Salam ah, W. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi
Offset.
Pemkot Surakarta.2009. Surakarta Dalam Angka 2008. Surakarta : BAPPEDA
Kot a Surakarta.
Philip Kotler. 1997. Manjem en Pem asaran Analisis, Perencanaan, Im plementasi
dan Kontrol Jilid 2 (Edisi Revisi Bahasa Indonesia). Jakarata : PT
Prenhallindo.
.2003. Manajem en Pem asaran Jilid 1 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT
Indeks kelompok Gram edia.
.2003. Manajem en Pem asaran Jilid 2 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT
Indeks kelompok Gram edia.
Suharsimi Arikunt o. 1999. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Grafiti.
Veithzal Rivai, dkk 2007. Bank and Financial Institution Management
Conventional& Sharia System . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Warkum Sum itro (2004: 19) Sum itro, W arkum. 2004. Asas-Asas Perbankan
Islam dan Lem baga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
92