• Terbentuknya OJK melalui undang-undang no.21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, menyebabkan kewenangan BI terkait dengan pengaturan dan pengawasan bank dialihkan kepada OJK. • Tugas BI pasca terbentuknya OJK adalah : • a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter • b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran • c. Pengaturan dan pengawasan makro prudential. (financial stability) Peran BI Dalam Pengembangan Ekonomi
Pasca terbentuknya OJK, BI diharapkan dapat meningkatkan
perannya dalam pengembangan ekonomi daerah, diantaranya : • Memberikan pendampingan (advisory) kepada pemerintah daerah melalui informasi data moneter dan ekonomi makro utk mendukung pembangunan daerah • Menjaga sistem pembayaran yang efisien • Mengelola peredaran uang kartal dan menjaga stabilitas keuangan daerah • Mendorong pengenalan dan akses terhadap perbankan (financial inclution) • Menjaga stabilitas tingkat harga, melalui koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) • Mendukung ketahanan pangan • Mendukung pengembangan UMKM di daerah. Peran BI Dalam Pengendalian Inflasi Daerah • Salah satu peran utama yg dpt dioptimalkan oleh Kantor Perwakilan/KPw-BI adl keberadaannya dalam TPID. • Dalam TPID ini peran KPw-BI ditekankan pada penyediaan kajian yg mengidentifikasi secara komprehensif sumber permasalahan inflasi di daerah. • Kajian yg dihasilkan bersama dgn seluruh KPw-BI yg ada diseluruh daerah diharapkan dapat memberikan gambaran yg jelas tentang kondisi produksi pangan daerah, ketersediaan pasokan kebutuhan pokok, distribusi,struktur pasar maupun hal-hal lain yg berpengaruh pada pembentukan harga di daerah. • Hasil kajian menjadi dasar pertimbangan dalam perumusan rekomendasi kebijakan dan mengarahkan prioritas program kerja TPID. Peran BI dalam Optimalisasi Fungsi Intermediasi ke Sektor-sektor produktif/unggulan di Daerah • Dalam konteks ini BI dapat mengkaji dan mencarikan solusi bagi peningkatan peran intermediasi di daerah. • BI juga diharapkan dapat membantu pemerintah daerah utk memberikan petunjuk dan rekomendasi setor-sektor unggulan yg dapat dibiayai oleh sektor perbankan. Peran BI Dalam Mendorong Akses terhadap Perbankan (Financial Inclusion) • Faktor penyebab rendahnya akses terhadap keuangan dan perbankan dpt diidentifikasi dari dua hal yaitu: tidak memiliki rekening bank dan tidak memiliki akses kredit. • KBI dapat menjadi ujung tombak pelaksanaan program financial inclusion utk membuka akses keuangan bagi masyarakat • Peningkatan akses kepada jasa keuangan (khususnya perbankan) bagi masyarakat didaerah diharapkan dpt meningkatkan peluang usaha dan kesejahteraan ekonomi sehingga kesenjangan dapat dikurangi.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro