Anda di halaman 1dari 19

Kelembagaan dan Peran Lembaga Keuangan di Indonesia

 Kemenkeu
 Definisi Kemenkeu
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (disingkat Kemenkeu RI) adalah
kementerian negara di lingkungan Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
keuangan dan kekayaan negara, Kementerian Keuangan berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden.
 Struktur organisasi kemenkeu

 Tugas kemenkeu :

Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk membantu


presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

 Fungsi kemenkeu :
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran,
penerimaan Negara bukan pajak, pajak, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan
Negara, kekayaan Negara, perimbangan keuangan, dan pengelolaan pembiayaan
dan resiko keuangan Negara.
2. Perumusan dan pemberian rekomendasi kebijakan fiscal dan sector keuangan.
3. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan kementrian keuangan.
4. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggungjawab
kementrian keuangan.
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dilingkungan kementrian keuangan.
6. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan kementrian
keuangan di daerah.
7. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
8. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi dibidang keuangan
Negara, dan manajemen pengetahuan, dan
9. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantive kepada seluruh unsure organisasi
di lingkungan kementrian keuangan.
 Implementasi kebijakan moneter kemenkeu :
Sinergi antara lingkup kebijakan fiskal dan lingkup kebijakan moneter dapat
mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan. value for money itu adalah
bagaimana bisa melaksanakan ini semua secara efisien, efektif tapi jangan lupa
kemudian menambahkan, mengikutkan swasta dan sinergi dengan daerah. Sinergi
yang baik dapat tercipta jika pandangan dan komitmen telah disatukan serta informasi
dan komunikasi berjalan dengan baik. Semua untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang adil, merata dan berkesinambungan untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia. Informasi tidak hanya menjadi publikasi, namun juga harus menjadi
pendorong aksi, sinergi yang menghasilkan bauran kebijakan yang efektif untuk
mendorong dan mengakselerasi upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat.

 BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA)


 Definisi Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia sesuai Pasal 23D
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.Sebelum Seluruh Sahamnya dibeli
oleh Pemerintah Indonesia,Bank ini awalnya bernama De Javasche Bank
(DJB) yang didirikan berdasarkan Oktroi pada masa pemerintahan Hindia
Belanda.Sebagai bank sentral, BI mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
dimensi, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa domestik (inflasi),
serta kestabilan terhadap mata uang negara lain (kurs).
 Struktur Organisasi Bank Indonesia

 Tujuan dan Tugas Bank Indonesia


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai
rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang
dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin
pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan
nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini
dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta
batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank
Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
 Otoritas Moneter Bank Indonesia
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai wewenang untuk memutuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan itu bisa berupa Open Market
Operation, Discount Policy, Sanering, dan Selective Credit.
 DEWAN OTORITAS MONETER ( OJK)
 Definisi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.
OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.OJK didirikan untuk
menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal
dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan
dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.
 Struktur organisasi ojk
1. Dewan Komisioner OJK
2. Pelaksana Kegiatan Operasional
 Struktur organisasi dewan komisioner
1. Ketua merangkap anggota;
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat
setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.
 Tugas ojk :
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor IKNB.
 Fungsi ojk :
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor
jasa keuangan.
 Implementasi kebijakan moneter ojk
Kebijakan stimulus OJK
Untuk meningkatkan implementasi kebijakan stimulus lanjutan POJK
No.48/POJK.03/2020, OJK telah menerbitkan surat No.S-19/D.03/2021 tertanggal 29
Maret 2021 untuk memberikan penjelasan dan penegasan kepada Perbankan.
Pokok-pokok penjelasan dan penegasan sebagai berikut:
1. Penilaian kualitas kredit restrukturisasi COVID-19 dengan plafon ≤ Rp10 miliar dapat
hanya didasarkan pada 1 pilar (ketepatan membayar pokok dan/atau bunga) hingga 31
Maret 2022.
2. Kualitas kredit yang terdampak COVID-19 ditetapkan Lancar setelah direstrukturisasi
selama masa masa berlakunya POJK 48, sampai dengan 31 Maret 2022.
3. Bank dapat memberikan tambahan kredit baru kepada debitur restrukturisasi COVID-
19 dengan penetapan/pencatatan kualitas kredit dilakukan secara terpisah dengan
kualitas kredit sebelumnya (tidak berlaku prinsip uniform classification).
4. Jangka waktu restrukturisasi kredit COVID-19 diserahkan kepada manajemen risiko
masing-masing Bank dan diperbolehkan kurang atau melewati jangka waktu relaksasi
(31 Maret 2022). Jika restrukturisasi kredit COVID-19 melewati tanggal 31 Maret
2022, maka kualitas kredit debitur hanya dapat ditetapkan lancar sampai tanggal
tersebut dan setelah tanggal tersebut mengacu pada POJK Kualitas Aset.
5. Seluruh kredit restrukturisasi COVID-19 dilaporkan dengan menambahkan
keterangan “COVID19" sampai dengan kredit lunas (meskipun melewati 31 Maret
2022) yang ditujukan untuk memantau perkembangan kredit restrukturisasi COVID-
19. Kredit restrukturisasi COVID-19 juga dapat dikecualikan dari perhitungan aset
kredit berkualitas rendah (Loan at Risk/LaR) dalam penilaian Tingkat Kesehatan
Bank.
6. Bank dapat menghapus keterangan “COVID19" dalam pelaporan dengan
memperhatikan beberapa hal, antara lain asesmen bank dapat memastikan debitur
telah mengatasi permasalahan jangka pendek, serta historikal data debitur tersedia
lengkap dan konsisten untuk mengantisipasi pemeriksaan terkait program PEN.

Ke depan, OJK akan terus menjalankan kebijakan untuk meredam volatilitas di pasar
modal serta melanjutkan kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan serta
senantiasa bersinergi dengan kebijakan Pemerintah dan memperluas akses
pembiayaan kepada UMKM melalui digitalisasi dalam sebuah ekosistem.
 Kredit UMKM mulai mengalami pertumbuhan dampak positif dari stimulus
pemerintah untuk UMKM, yang terdiri dari pertambahan KUR maupun subsidi
bunga. Namun demikian, kredit segmen menengah (Rp500 juta s.d. Rp25 miliar)
masih belum tersentuh stimulus. Untuk itu, OJK mengusulkan Program Kredit untuk
Usaha Menengah yang bersifat sementara juga mendapatkan skema subsidi bunga
maupun penjaminan Pemerintah.

 LPS
 Definisi LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan)
LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) merupakan suatu lembaga independen yang
berfungsi untuk menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Badan ini
dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan yang ditetapkan pada 22 September 2004 (UU LPS). Undang-undang ini
mulai berlaku efektif 12 bulan sejak diundangkan sehingga pendirian dan operasional
LPS dimulai pada 22 September 2005. Sejatinya, urgensi LPS dirasakan oleh hampir
semua negara. Pada 6 Mei 2002, telah terbentuk The International Association of
Deposit Insurers (IADI). IADI merupakan organisasi nirlaba yang didirkan
berdasarkan hukum Swiss dan bermarkas di Basel, Swiss. IADI memiliki 114
participating. organization (90 members, 10 associates, dan 14 partners) dalam rangka
mendorong pengembangan penjaminan simpanan.9 LPS yang seharusnya diatur
dalam bentuk peraturan pemerintah sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 37 b ayat
(4), namun dalam realitas yuridisnya telah dibentuk dalam UU LPS. Kemudian
dengan adanya lembaga ini maka setiap bank yang akan menjalankan usahanya di
Indonesia diwajibkan untuk menjadi peserta dan membayar premi
jaminan.Terbentuknya LPS diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja LPS, serta dapat lebih menjamin keamanan simpanan
para nasabah dan dapat meningkatkan peran baik sebagai penyedia dana
pembangunan dan pelayanan jasa perbankan.
 Struktur Organisasi LPS
 Fungsi dan Tugas LPS
LPS sendiri mempunyai 2 (dua) fungsi yaitu: sebagai menjamin simpanan
nasabah bank, dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan
sesuai kewenangannya dengan melakukan penyelesaian atau penanganan bank
gagal. Oleh karena itu lembaga ini fungsinya yang sangat penting, maka harus
benar – benar independen, transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas
dan wewenangnya.
Adapun fungsi dari LPS adalah menjamin simpanan nasabah dan turut
aktifdalam memelihara stabilitas keuangan perbankan. Dan ketika terjadi
penutupan bankgagal, menurut Ramadhani (2006, dalam Mamuaja, 2015)
tugas penjamin simpananini diaplikasikan dengan melakukan pembayaran
klaim penjaminan atas simpanannasabah bank yang dicabut, dan menunjuk
tim likuidasi untuk membereskan aset dankewajiban bank tersebut. Sehingga
dalam pasal 5 UU LPS, Lembaga PenjaminSimpanan bertugas untuk:
1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan. 
2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memeliharastabilitas sistem perbankan.
4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
BankGagal yang tidak berdampak sistemik.
5. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik (lps.go.id).
 Wewenang LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan
Terkait fungsi dari LPS yang menjamin simpanan nasabah dan memiliki
tugassalah satunya merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan
simpanan, maka LPS memiliki sejumlah kewenengan yang dapat membantu
fungsi dan tugasnya.Wewenang LPS yang mana dikutip dari (lps.go.id) ada
sembilan wewenang, yakni
LPS memiliki sejumlah kewenengan yang dapat membantu fungsi dan
tugasnya. LPS ada sembilan wewenang, yakni:
1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan. 
2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali
menjadi peserta.
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporankeuangan
bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidakmelanggar
kerahasiaan bank.
5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada
angka 4
6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk
bertindak bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebag
iantugas tertentu.
8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang
penjaminansimpanan.
9. Menjatuhkan sanksi administratif.
 Cara Mengatasi Bank Bangkrut
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo bersama Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) membahas tentang kesiapan resolusi bank untuk
merespon situasi ketidakpastian global seperti ketegangan perang dagang,
Brexit, dan geopolitik. Hal ini disampaikannya dalam Seminar Internasional
ke-2 bertema Waspada di Tengah Melemahnya Momentum Ekonomi Global:
Memperkuat Kesiapan Resolusi Bank dan Lokakarya Simulasi Krisis di Bali.
UU Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penyelesaian Krisis Sistem
Keuangan (UU PPKSK) memberikan dasar hukum untuk pendirian jaring
pengaman untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan sektor keuangan
Indonesia.
Berdasarkan UU PPKSK tersebut, pencegahan dan penyelesaian krisis sistem
keuangan dibentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan, atau KSSK yang
terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS sebagai otoritas resolusi bank memiliki beberapa cara untuk
menyelamatkan sistem keuangan dari bank gagal seperti metode bail-in
dimana pendanaan berasal dari sektor perbankan sendiri tanpa melibatkan
anggaran negara.   
Diberlakukannya UU PPKSK telah membawa beberapa isu baru terkait
dengan resolusi bank seperti mengadopsi konsep bail-in. Penanganan bank
gagal menggunakan sumber daya bank sendiri dan pendanaan dari sektor
perbankan, tanpa keterlibatan anggaran negara. Oleh karena itu, di bawah
hukum, bank-bank yang penting secara sistemik wajib mengembangkan
pemulihan rencana, yang harus disetujui oleh OJK, paparnya.
Selain itu, metode lainnya yang bisa dilakukan LPS adalah metode Purchase
and Assumption and Bridge Bank disamping Bantuan Open Bank dan metode
likuidasi.
Sebagai alat resolusi, selain Bantuan Open Bank yang sudah ada dan metode
Likuidasi, UU PPKSK memberi LPS dua metode tambahan, yaitu Purchase
and Assumption and Bridge Bank. LPS, sebagai otoritas resolusi, diharapkan
dapat melakukan fungsinya lebih banyak secara efektif, jelasnya.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadap stabilitas
sistem keuangan adalah melakukan simulasi krisis sistem keuangan setiap
tahun sejak tahun 2012.

 BANK UMUM

 Definisi Bank Umum


Bank umum menurut peraturan Bank Indonesia no. 9/7/PBI/2007 adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
perdagangan. jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum artinya
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada ada. bank umum sering
disebut bank komersial (commercial bank).

 Struktur Organisasi Bank Umum

 Kegiatan Bank Umum

1) Menghimpun dana(funding)
kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat titik
kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding kegiatan membeli dana dapat
dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan titik simpanan sering
disebut dengan nama rekening atau account jenis-jenis simpanan yang ada ada dewasa
ini antara lain sebagai berikut:
a) simpanan giro (demand deposit)
simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. kepada setiap pemegang
rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro.
Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan titik rekening giro
bisa digunakan oleh para usahawan. Baik untuk perorangan maupun
perusahaannya. Baik bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga
yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan
lainnya.
b) Simpanan tabungan (saving deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu anjungan tunai mandiri (ATM).
kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang
merupakan jasa atas tabungannya.
c) simpanan deposito (time deposit)
deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh
tempo) penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tertentu titik namun
saat ini sudah ada banyak pemberian fasilitas deposito yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat titik jenis deposito pun beragam sesuai dengan
keinginan nasabah titik dalam prakteknya jenis deposito terdiri dari deposito
berjangka sertifikat deposito dan deposito on call..
2) menyalurkan dana (landing)
julukan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan lending penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat
lebih dikenal dengan nama kredit kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam
jenis tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. demikian pula dengan
jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan.
sebelum kredit dikucurkan bang terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang
diajukan oleh masjid nasabah titik kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian.
menerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank
yang menyalurkannya titik besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi
keuntungan bank. mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit
dengan bunga simpanan titik secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi
sebagai berikut
a) kredit investasi
kredit investasi yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
melakukan investasi atau penanaman modal biasanya kredit jenis ini memiliki
jangka waktu yang relatif panjang yaitu diatas 1 tahun.
b) kredit modal kerja
kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha titik
biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak lebih dari 1 tahun.
c) kredit perdagangan
kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam
rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan
perdagangannya.
d) kredit produktif
kredit produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi titik modal kerja
atau perdagangan titik dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali
sehingga pengambilan kredit diharapkan dari hasil usaha yang di biayai
e) kredit konsumtif
kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi
misalnya keperluan konsumsi, baik pangan sandang maupun papan.
f) Kredit profesi
kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional
seperti dosen, dokter, atau pengacara.
3) memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)
jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana titik sekalipun sebagai kegiatan
penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan
nasabah.bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang
tidak sedikit bagi keuntungan bank apalagi keuntungan dari spread based semakin
mengecil bahkan cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga
kredit).semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka
akan semakin baik. dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan antara lain
sebagai berikut:
a) kirim uang (transfer)
kirim uang (transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman
uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berbeda.
b) Kliring (clearing)
kliring merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek bilyet
giro) yang berasal dari dalam kota.proses penagihan lewat kliring hanya
memakan waktu 1 hari titik besarnya biaya penagihan tergantung dari bank
yang bersangkutan.
c) Inkaso (cellection)
inkaso merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri titik proses penagihan lewat
inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu
satu minggu bahkan sampai satu bulan besarnya biaya penagihan tergantung
dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan
lainnya.
d) safe deposit box
safe deposit box atau yang dikenal dengan istilah save loket jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengamanan tempat
penyimpanan surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah.
e) Bank card (kartu bank)
pangkat atau lebih populer dengan sebutan kartu bank atau uang plastik. kartu
ini dapat dipakai berbelanja di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-
tempat hiburan. kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan
yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan titik setiap pembelian
memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah
uang yang telah dibelanjakan jika melewati tanggung waktu yang telah
ditetapkan.
f) bank notes
bank notes merupakan jasa penukaran valuta asing titik dalam jual beli bank
notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing)
g) bank garansi
bank garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam
rangka membiayai suatu usaha. dengan jaminan bank ini pengusaha
memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain.tentu
sebelum jaminan bank dikeluarkan Bank terlebih dahulu mempelajari
kredibilitas nasabahnya.
h) Bank draft
Bank draft merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para
nasabahnya. Hal ini dapat diperjual belikan apabila nasabah membutuhkannya.
i) Letter of kredit (L/C)
letter of credit merupakan suatu kredit yang diberikan kepada para eksportir
dan importir yang digunakan untuk melakukan pembiayaan atas transaksi
ekspor impor yang mereka lakukan.
j) cek wisata (travellers cheque)
cek wisata merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau
wisatawan. cek wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di
berbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel dan supermarket.
k) menerima setoran setoran
dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran
dari berbagai tempat antara lain sebagai berikut:
 pembayaran pajak
 pembayaran telepon
 pembayaran air
 pembayaran listrik
 pembayaran uang kuliah
l) melayani pembayaran pembayaran
sama halnya seperti dalam hal menerima setoran . bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain sebagai
berikut:
 membayar gaji/pensiun/honoreriun.
 pembayaran deviden pembayaran kupon
 pembayaran bonus atau hadiah
m) bermain di dalam pasar modal.
kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan antara lain sebagai
berikut:
 penjamin emisi (underwriter)
 penjamin (guarator)
 wali amanat (trustee)
 perantara perdagangan efek (pialang/broker)
 pedagang efek (dealer)
 perusahaan pengelola dana (investment community)
 implementasi Kebijakan Moneter Bank Umum
Terhambatnya akses pembiayaan untuk modal kerja, investasi, dan konsumsi
bisa mendatangkan dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi. Padahal bagi
sebagian besar negara, pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sangat
penting. Di Indonesia, sebagian besar penyediaan dana untuk modal kerja,
investasi, dan kredit disediakan oleh bank umum. Hal ini mengindikasikan
adanya peran penting jalur kredit dalam mentransmisikan kebijakan moneter.
Akan tetapi, pembiayaan dana melalui kredit yang tidak didukung oleh kehati-
hatian perbankan dalam menyalurkan kredit dapat memberikan dampak
sebaran ke berbagai sektor.

 Lembaga Keuangan Non Bank


 Definisi Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun
dana dengan cara mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam
masyarakat. Proses penyaluran dapat terjadi secara langsung ataupun tidak
langsung. Lembaga keuangan bukan bank bertujuan untuk membiayai
investasi perusahaan-perusahaan. Pendirian lembaga keuangan bukan bank
mulai dirintis pada tahun 1972. Keberadaan lembaga keuangan bukan bank
merupakan bagian dari pengembangan pasar uang dan pasar modal. Sasaran
lembaga keuangan bukan bank adalah perusahaan-perusahaan dengan
golongan ekonomi lemah dalam permodalan. Lembaga keuangan bukan bank
menjadi perantara dalam penerbitan dan penjualan surat-surat berharga dari
perusahaan ke masyarakat.
 Struktur Organisasi Lembaga Keuangan Non Bank

 Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank


lembaga keuangan yang fungsi dasarnya sebagai pengumpul dan penyalur dana yang
digunakan untuk menunjang perkembangan pasar uang dan pasar modal. Nah, di
bawah ini beberapa fungsi lembaga keuangan bukan bank (LKBB):
1. Menghimpun Dana
Lembaga keuangan nonbank bekerja dengan menghimpun dana yang berasal dari
nasabah dengan mengeluarkan surat-surat berharga. Cara ini terbilang efektif
karena penyimpanan dana dalam bentuk nonuang lebih aman dan efisien. Dengan
adanya penghimpunan dana ini, diharapkan lembaga keuangan nonbank dapat
memberikan bantuan kepada masyarakat.
2. Memberi Kredit
LKBB dapat memberikan kredit dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
Kredit memang termasuk dalam kegiatan utama dari lembaga keuangan. Biasanya
kredit ini dibutuhkan para pemilik bisnis untuk mengembangkan usaha yang
dimiliki.
3. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan
LKBB bisa menjadi perantara bagi pemilik modal, baik dalam negeri maupun luar
negeri, dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Fungsi LKBB yang satu ini
tentunya membantu perusahaan-perusahaan yang sedang membutuhkan modal
yang dibayar dengan cara kredit.
4. Pemberian Bantuan Modal
Meskipun di bank terdapat program pembelian bantuan modal, tetapi
kenyataannya hal itu menjadi salah satu fungsi diadakannya LKBB. Pemberian
bantuan modal yang dilakukan oleh LKBB biasanya dalam bentuk kredit, baik
untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Dengan adanya LKBB ini, sangat
memudahkan masyarakat yang ingin membuka usaha tetapi tidak memiliki modal
dan tentunya dengan bunga yang sangat ringan. Meminjam modal di LKBB ini
juga menjadi solusi agar Anda tidak terjerat utang yang sangat tinggi dari pihak
rentenir.
5. Mendorong Pengembangan Perekonomian Pasar Uang dan Pasar Modal
Lembaga ini juga berfungsi sebagai penggerak, penanggung, dan perantara di
setiap pengeluaran dan penukaran saham-saham, surat utang, obligasi, dan surat-
surat berharga lainnya.
6. Menjadi Perantara
Berperan menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia serta
menjadi badan hukum pemerintah dalam pengadaan kredit di dalam negeri
maupun luar negeri.
7. Mencari tenaga ahli
Memiliki fungsi sebagai perantara untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia
dalam mendapatkan tenaga ahli di bidang finansial.
8. Membuka kegiatan lain
Sebagai pelaksana kegiatan usaha lain di bidang keuangan. Namun, sebelumnya
harus mendapatkan persetujuan dari menteri keuangan Republik Indonesia.
 Implementasi Kebijakan Moneter Lembaga Keuangan Non Bank
Melalui lembaga keuangan bukan bank tersebut dapat digairahkan dan diarahkan
pembentukan dana-dana masyarakat guna membiayai kegiatan ekonomi sesuai
dengan prioritas pembangunan. Kebijakan-kebijakan moneter dimaksudkan untuk
mendorong pembentukan tabungan masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali
kepada masyarakat melalui lembaga keuangan dalam bentuk penyediaan uang dan
kredit.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kemenkeu.go.id/profil/tugas-dan-fungsi/ 23 November 2021


2. https://www.pubinfo.id/instansi-271-kemenkeu--kementerian-keuangan.html 23
November 2021
3. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/wamenkeu-sinergi-kebijakan-fiskal-
dan-kebijakan-moneter-dorong-percepatan-pembangunan/ 23 November 2021
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia 23 November 2021
5. https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/profil/organisasi/default.aspx 23 November 2021
6. https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/pages/struktur-organisasi.aspx 23 November
2021
7. https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/pages/tugas-dan-fungsi.aspx 23 November 2021
8. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_239321.aspx
23 November 2021
9. Mamesah.E.L, & Kaligis. R.Y.J. 2021. Suaru Tinjauan terhadap Kelembagaan Bank
Indonesia Sebagai Bank Sentral Berdasarkan Undang-Undang No.6. Tahun 2009. Lex
Privatum Vol. IX/No.6/Mei. 23 November 2021
10. Yulia. S, Wijayanti.T.A,& Pramudita.Y. Bank Sentral Sebagai Otoritas Moneter.
Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonom,
Universitas Negeri Malang. 23 November 2021
11. PWarjiyo.P., & Solikin. 2017. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)
Bank Indonesia. Kebiijakan Moneter di Indonesia. (E-BOOK) 23 November 2021
12. Sinaga. P. 2020. Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Terhadap Simpanan Nasabah
Dalam Penanganan Likuidasi Bank. Tanjungpura Law Journal. Vol 5(2), 115-132. 23
November 2021
13. https://www.academia.edu/49094395/
MAKALAH_LEMBAGA_PENJAMIN_SIMPANAN?bulkDownload=thisPaper-
topRelated-sameAuthor-citingThis-citedByThis-
secondOrderCitations&from=cover_page. 2021. 23 November 2021
14. Dwi indah Kurniasih, Hartiwi Canicia, Nining Retnowati, Wahyu Muhammad.2013.
Bank Umum, Kompetensi Keahlian Perbankan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Diterbitkan:oleh pusat kurikulum dan perbukuan kementerian pendidikan dan
kebudayaan tahun 2013.Jakrta.
15. https://images.app.goo.gl/3PhEVdp4PDjUrXQh9 23 November 2021
16. https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/5562?show=full 24 November 2021
17. https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan_bukan_bank 24 November 2021
18. https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/pengertian-dan-jenis-jenis-
lembaga-keuangan-bukan-bank/ 24 November 2021
19. https://www.bankpapua.co.id/index.php/home/index/detail/beda-fungsi-antara-
lembaga-keuangan-bank-dan-non-bank-240 24 November 2021
20. https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/pengertian-dan-jenis-jenis-
lembaga-keuangan-bukan-bank/ 24 November 2021
21. https://www.bappenas.go.id/kebijakan-moneter-dan-lembaga-lembaga-keuangan 24
November 2021

Anda mungkin juga menyukai