A. Latar Belakang
perhatian dari berbagai pihak. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang
bagi bangsa Indonesia adalah untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,
disebutkan dalam pasal 33 UUD 1945, bahwa pelaku kegiatan ekonomi nasional
dibedakan atas tiga sektor yaitu (1) sektor negara (2) sektor swasta, (3) sektor
koperasi, dari tiga pelaku kegiatan, ekonomi tersebut diharapkan dapat berkembang
secara serasi agar kemakmuran dapat terwujud dengan baik. Namun saat ini yang
menonjol dalam pelaksanaan pembangunan adalah sektor negara dan sektor swasta.
Hal ini juga dapat dilihat Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
visi, misi dan arah pembangunan nasional, pembangunan daerah yang mengacu
pada rencana pembangunan jangka panjang nasional yang diatur dalam undang-
2
undang No. 17 tahun 2007. Selanjutnya, pemerintah daerah menyusun RPJM yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program pembangunan daerah yang
panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan
Tahun 1945.
bergerak cepat, perkembangan ini disertai dengan tantangan yang semakin berat
kegiatan perekonomian atau kegiatan usaha dari suatu perusahaan baik yang
dalam meraih keuntungan atau laba yang maksimum demi kelangsungan hidup
Indonesia. Keuangan daerah Bali sangat erat kaitannya dengan perbankan atau
Bank dan lembaga keuangan non bank. Bank dan lembaga keuangan non bank
memegang peranan yang sangat penting sebagai sumber permodalan dan perantara
keuangan non bank lainnya baik untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif maupun
modal pembangunan usaha. Sudah banyak bank yang tersebar di daerah Bali seperti
halnya bank umum. Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR dengan
lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan
yang disebut dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sesuai dengan tujuan
pendirian, BPR lebih fokus pada layanan masyarakat dengan jangkauan relatif
Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank
Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan
Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil
Salah satu lembaga keuangan non bank yang terdapat di daerah Bali adalah
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang merupakan Badan Usaha Milik Desa Adat
Tahun 1988 menyatakan bahwa Lembaga Perkreditan Desa adalah suatu badan
usaha simpan pinjam yang dimiliki Desa yang merupakan unit operasional yang
berfungsi sebagai wadah kekayaan yang berupa uang dan surat-surat berharga
lainnya yang mana penggunaan dan pemanfaatan dananya ditujukan untuk usaha-
4
wilayah Provinsi Bali yang terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan yang sampai saat ini
telah memiliki 270 LPD. Dari ketujuh Kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar,
LPD dari 12 desa adat yang ada. Berikut daftar nama-nama LPD Se - Kecamatan
No Nama LPD
1 LPD Batuan
3 LPD Batubulan
5 LPD Celuk
6 LPD Guwang
7 LPD Kemenuh
8 LPD Ketewel
9 LPD Singapadu
12 LPD Sukawati
14 LPD Batuaji
15 LPD Cemenggaon
17 LPD Sumampan
22 LPD Rangkan
dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor : 2 Tahun 1988
tabungan terarah serta penyaluran modal yang efektif; (b) Memberantas ijon, gadai
gelap dan lain-lain yang dapat dipersamakan dengan itu di Pedesaan; (c)
Menciptakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi warga Desa dan tenaga
kerja di Pedesaan; (d) Meningkatkan daya beli dan melancarkan lalu lintas
Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor : 2 Tahun 1988, yaitu : (a) Menerima
simpanan uang dari warga masyarakat desanya dalam bentuk tabungan dan
simpanan berjangka yang sah menurut ketentuan yang berlaku; (b) Memberikan
industri/ kerajinan kecil perdagangan dan usahausaha lain yang dipandang perlu;
(c) Usaha-usaha lainnya yang bersifat pengarahan dana desa; (d) Penyertaan modal
keuangan.
bidang perekonomian. Salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan
umumnya rata-rata relatif lemah. Munculnya kendala lain seperti kesulitan dalam
hal jaminan dan akses ke dalam lembaga perkreditan yang rendah, sehingga tidak
pemilik uang yang menjalankan bisnis peminjaman yang illegal seperti halnya
rentenir tentunya dengan membayar bunga yang jauh lebih tinggi dari suku bunga
dana dan mencari kredit (intermediary) tidak semata didukung oleh manajemen.
Dalam hal ini penetapan tingkat suku bunga yang sesuai dengan kondisi ekonomi
secara umum.
LPD memberikan jasa perbankan dalam hal ini melayani masyarakat atau
nasabahnya, seperti jasa simpanan yang berupa tabungan, dan deposito. Juga dalam
masyarakat selaku nasabah dapat menggunakan produk jasa tersebut sesuai dengan
bunga yang ditetapkan atau yang berlaku oleh Bank Indonesia, merupakan faktor
nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak, misalnya suku bunga deposito
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat - syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dana atau alat lainnya
1998, adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu 3
bulan, sehingga uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
penyaluran kredit pada LPD di Bali. Dijelaskan bahwa semakin banyak nasabah
8
menyimpan uang dalam bentuk tabungan, dan deposito berarti dana yang dimiliki
LPD semakin besar dan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit semakin besar
juga. Dimana dalam hal ini tabungan dan deposito memiliki pengaruh terhadap
minat masyarakat atau sebagai nasabah untuk melakukan kredit pada LPD. Dengan
kata lain, semakin besar jumlah tabungan dan deposito maka semakin besar pula
melakukan kredit dengan jumlah besar dengan tingkat suku bunga yang relatif
rendah guna untuk memenuhi keperluannya seperti membangun bisnis yang bisa
Oleh karena itu, masyarakat akan lebih memilih melakukan kredit pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) jika jumlah tabungan dan deposito yang besar
yang sederhana, proses yang singkat, pendekatan personal, serta kedekatan lokasi
menyimpan dan meminjam uang pada LPD. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil
jumlah tabungan dan deposito suatu LPD, maka semakin kecil pula minat
masyarakat untuk melakukan kredit dikarenakan jumlah uang yang masih sedikit
atau masih terbatas pada simpanan LPD. Sehingga hal ini dapat menghambat
masyarakatnya.
penghimpunan dana (tabungan dan deposito) maka semakin besar juga kredit yang
9
kredit. Semakin besar jumlah tabungan yang dapat di himpun oleh bank maka
semakin besar pula kredit yang disalurkan. Selanjutnya penelitian Deriman dalam
terhadap jumlah kredit, sehingga semakin besar jumlah deposito yang dapat
dihimpun maka semakin besar juga jumlah kredit yang dapat disalurkan.
Berikut ini adapun data yang telah diperoleh seperti Tabungan, Deposito
dan Kredit pada LPD Sekecamatan Sukawati tahun 2018 sampai dengan 2020 pada
tabel 1.2.
Tabel 1.2 Jumlah Tabungan, Deposito dan Kredit pada LPD Sekecamatan Sukawati
Pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa tabungan dan deposito dari bulan
januari 2018 sampai dengan bulan desember 2020 mengalami fluktuasi sedangkan
kredit dari bulan januari tahun 2018 sampai dengan bulan desember 2020 terus
mengalami peningkatan.
sehingga semakin besar jumlah tabungan dan deposito maka jumlah kredit yang
dapat disalurkan juga semakin besar. Namun berdasarkan data pada tabel 2 diatas
peningkatan setiap bulannya. Hal itu tentunya bertentangan dengan teori yang
diuraikan diatas.
Oleh karena di masa pandemi covid – 19 ini perlu diteliti pengaruh jumlah
kredit, sehingga hal tersebut dapat dipakai sebagai alat pengambil keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menguji secara empiris pengaruh tabungan dan deposito secara simultan
b. Untuk menguji secara empiris pengaruh tabungan dan deposito secara parsial
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan Teoritis
masyarakat.
Kegunaan Praktis
a. Bagi mahasiswa
Kabupaten Gianyar.
c. Bagi Fakultas/Universitas
kepustakaan serta referensi bagi mahasiswa yang akan meneliti lebih lanjut
D. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teoritis
Pengertian Bank
Perkreditan Desa (LPD) adalah suatu nama bagi badan usaha simpan
oleh desa adat yang merupakan alat desa dan unit operasional serta
berfungsi sebagai wadah kekayaan desa adat yang berupa uang dan
badan usaha simpan pinjam yang dimiliki oleh desa adat dalam rangka
lainnya.
spiritual.
Sesuai dengan Bab III pasal 4 Perda No. 2 Tahun 1988 yang
Kredit
a) Pengertian kredit
diberikannya.
berikut:
1) Character (watak)
2) Capital (modal)
3) Capacity (kemampuan)
4) Condition (kondisi)
5) Collateral (jaminan)
pembayaran kredit.
1) Kredit konsumtif
kebutuhannya.
2) Kredit produktif
22
b) Fungsi Kredit
lainnya.
lainnya.
Tabungan
a) Pengertian Tabungan
dengan itu.
1) Buku Tabungan
2) Slip Penarikan
buku tabungan.
3) Kwitansi.
1) Tabanas
a) Tabanas Umum
b) Tabanas Pemuda
c) Tabanas Pelajar
d) Tabanas Pramuka
2) Taska
3) Tabungan Lainnya
27
Bank Penyelenggara
Persyaratan Penabung
Jumlah Setoran
Pengambilan Tabungan
28
yang bersangkutan.
Penutup Tabungan
Deposito
a. Pengertian Deposito
sebagai berikut:
Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Deposito On Call
berjangka.
Tempo
32
Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank
Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008”. Dari penelitian yang
pada PD. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes”. Dari penelitian yang
memiliki pengaruh yang cukup kuat dan positif terhadap Kredit yang
Pada tahun 2014, Titi Safitri melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Loan (Npl) Terhadap Jumlah Kredit yang Disalurkan Pt. Bank Perkreditan
Rakyat Jawa Timur Cabang Batu”. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan
hasil bahwa variabel Tabungan, Deposito, dan NPL berpengaruh positif baik
BPR Jatim Cabang Batu, dimana jika variabel Tabungan, Deposito, dan NPL
meningkat maka meningkat pula jumlah kredit yang disalurkan PT BPR Jatim
Pada tahun 2017, Syukriah Selvie, Muhammad Arfan, dan Syukriy Abdullah
Bunga Kredit, dan Modal Bank Terhadap Penyaluran Kredit pada Bank
dilakukan didapatkan hasil bahwa (i) DPK, suku bunga kredit dan modal bank
E. Kerangka Berpikir
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) baik secara parsial dan simultan. Jumlah
uang dalam bentuk tabungan, dan deposito berarti dana yang dimiliki LPD
semakin besar dan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit semakin besar
juga. Dimana dalam hal ini tabungan dan deposito memiliki pengaruh terhadap
minat masyarakat atau sebagai nasabah untuk melakukan kredit pada LPD.
Dengan kata lain, semakin besar jumlah tabungan dan deposito maka semakin
dapat melakukan kredit dengan jumlah besar dengan tingkat suku bunga yang
relatif rendah
Gianyar.
36
F. Kerangka Konseptual
G. Hipotesis
H. Metodelogi Penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Obyek Penelitian
2020.
2. Identifikasi Variabel
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat
lain. Dalam penlitian ini yang termasuk variabel terikat adalah jumlah
variabel perlu diberikan definisi dengan jelas terlebih dahulu. Adapun definisi
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan pihak LPD
Gianyar.
39
4. Jenis Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
2. Menurut sumbernya
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
penelitian ini adalah LPD Sekecamatan Sukawati dari tahun 2018 – 2020.
Teknik yang dilakukan dalam analisis data ini yaitu menggunakan teknik
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana :
Y = Penyaluran kredit
a = Konstanta
X1 = Tabungan
X2 = Deposito
digunakan agar dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah
41
tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias dan uji
baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi tidak valid (Gujarati
a. Uji Normalitas
diagonalnya.
b. Uji Multikolinieritas
berkolerasi.
oleh variabel lainnya. Jadi nilai toleransi yang rendah sama dengan
VIF lebih besar dari 10 maka model regresi ada indikasi terjadi
c. Autokolerasi
waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
d. Uji Heteroskedastisitas
(scatter gram).
3. Uji F
mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel terikat yaitu
43
Badung dengan variabel bebas yaitu tabungan (X1), dan deposito (X2)
2011).
Kabupaten Badung.
b. Tingkat Kepercayaan
c. Perhitungan
R 2 /( k 1)
Fhitung =
(1 R 2 ) /( n k )
Dimana:
F= =Statistik F
R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah Sampel
44
e. Kriteria Pengujian
4. Uji T
Ho: bi = 0 ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara jumlah
b. Tingkat Kepercayaan
c. Perhitungan
𝑏𝑖
th = 𝑠𝑏𝑖
Keterangan :
th = t-hitung
bi = koefisien regresi
d. Kriteria pengujian
5. Koefisien Determinasi
D = R2 x l00%
Dimana:
D = Koefisien determinasi
regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat
seberapa besar variasi dari variabel terikat (Y) dapat diterangkan oleh
variabel bebas (X). Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0(R2
=0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.
diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R2 =1, maka semua titik
pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau
47
I. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini terdiri dari beberapa Bab yang disusun berurutan secara
BAB I PENDAHULUAN
pengolahan data.
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknis analis
data
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas tentang deskripsi data, analisis data dan
pembahasan penelitian
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini akan memuat tentang Kesimpulan dan saran- saran
49
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2002. Jakarta:
Melayu SP, Hasibuan. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit PT. Gunung
Agung.
BUMI AKSARA.
Adnyana, Sila I Wayan.2015. Pengaruh Kebijakan Tingkat Suku Bunga SBI, Suku
Bunga Tabungan, Dan Suku Bunga Deposito Terhadap Jumlah Kredit Pada
Pembangunan
Pradnya Paramita.