Bahan Rujukan
Warjiyo, dkk (2004), Bab 2
Globalization & financial liberalization Cross-border capital flows & crises Pentingnya disiplin dan fokus keb. ekonomi.
Neo-classical synthesis: LR money neutrality & SR Phillips curve inflation focus of monetary policy. Ratex & Real business cycle transparency, komitmen, credibility Good governance (Second generation reforms)
SosialPolitik
Pandangan Teori
Otoritas Moneter Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Pengatur Bank Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Sebagian Sebagian Sebagian Sebagian Sebagian Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem Pembayaran Ya Ya Ya Tidak Sebagian Sebagian Sebagian Ya Ya Ya Sebagian Sebagian Ya Ya Tidak Tidak Tidak
1945-1952
Bentuk formal bank sentral belum ada. De Javasce Bank (DJB) vs BNI. UUD 1945 Pasal 23: BI sbg bank sentral UU Nasionalisasi DJB DJB dan BNI sbg bank sirkulasi. Mata uang Belanda & Jepang vs. ORI. Dominasi politik dan pembiayaan bank sentral. Pencetakan uang vs. Sanering (Gunting Sjafrudin) 1950.
1953-1967
BI sebagai bank sentral RI. Bagian dr Pemerintah Kebijakan oleh Dewan Moneter UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg pengganti DJB wet 1922. Tugas: (i) Stabilitas moneter, (ii)Pengedaran uang, (iii) Sistem pembayaran. Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii) Kasir Pem, (ii) Bankers bank Masih menjalankan fungsi bank komersial. Pencetakan uang utk defisit fiskal vs. Sanering 1959 dan hyperinflasi 1965/68.
Peristiwa Penting
Peran
Landasan Hukum
1999-Sekarang
Landasan Hukum
Peristiwa Penting
Peran
MPR
DPR
BPK
MA
10
Kebijakan Moneter: Mempengaruhi perkembangan moneter (uang beredar dan suku bunga) untuk mencapai sasaran inflasi. Memerlukan dukungan kelancaran sistem pembayaran yang cepat, aman, efisien. Kebijakan Sistem Pembayaran Mengatur dan menyelenggaran sistem pembayaran (tunai dan nontunai) untuk kelancaran ekonomi. Memerlukan sistem perbankan yang sehat, kuat dan stabil. Kebijakan Perbankan: Mengatur dan mengawasi bank baik secara individual maupun sbg sistem. Mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter dan kelancaran sistem pembayaran.
11
1. Kebijakan moneter tidak terlepas dari kebijakan makro lainnya seperti kebijakan fiskal. 2. Keterkaitan antara sektor ekonomi berdasarkan 4 pilar IMF, yaitu sektor riil, sektor fiskal (keuangan negara), sektor eksternal, dan sektor moneter. 3. Perlu koordinasi yang ketat antara agen pemerintah, lembaga tinggi pemerintah (mis : Depkeu, Bapepam, BKPM, Bappenas) dengan BI.
SEKTOR EKSTERNAL Transaksi Berjalan Ekspor Impor Transfer Penghasilan (Income) Transaksi Modal dan Keuangan Investasi Langsung Aliran Keuangan Pemerintah Swasta Cadangan Devisa
SEKTOR MONETER Otoritas Moneter Aktiva Luar Negeri Bersih Uang Aktiva Domestik Bersih Primer Bank Umum Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Domestik Bersih
Uang Beredar
12
Counterpart pemerintah dalam menetapkan sasaran inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah dan penetapan asumsi-asumsi makro ekonomi dengan penyusunan APBN Sebagai pemegang kas pemerintah Dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan pihak creditor luar negeri Memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan daerah) dalam rangka memajukan perekonomian dan pembangunan (nasional dan daerah)
13
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Bank Indonesia menjalin hubungan kerja dengan lembaga-lembaga internasional : Bidang Moneter IMF, G-20, G-24 Bidang Keuangan Perbankan BIS, EMEAP Bidang Perdagangan dan Investasi WTO, GATS Bidang Pembangunan World Bank, ADB, IDB Kerjasama antar bidang yang berbasis kesamaan daerah (regionalism) APEC, ASEAN
14
Dewan Gubernur
Angota Dewan Gubernur yang membidangi + satuan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Badan Supervisi
15
Diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR Masa Jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya
16
Kantor Pusat :
21 Direktorat 4 Unit Khusus 1 Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, 3 Biro yang tidak berada di bawah Direktorat, serta
17
18
DKM
DSM
DPM
DPD
DLN
BKr
DPNP
DPIP
DPwB1
DPwB2
DPmB1
DPmB2
DPBPR
UKIP
DPbS
DPU
DASP
DLP
DTI
DSDM
UKPT
DKI
DHk
BSk
DPI
BGub
PPSK
BKM
SMon
OPU
DR Timtim
APLN
PAdk
BSSK
Tim
PwB11 PWB12
PwB21 PWB22
Tim -tim
Timtim
Timtim
Timtim
Timtim PIA
BPUM
PSPN
PrLJ
SKTI
BKOS
Projects
PPKI
Timtim
Pro
Tim -tim
Timtim
Kelompok
BRE
SNP
PPU
PLN
Tim
BPPB
IDMB1
IDMB2
P3BPR
IDIP
BPUK
AkDv
PgL-I
PPA
TKS
Tim
LKeu
Ars
AdPI
SHI
SRKP
PTPU
PTD
EXIM
IDPnP
IDBPR
DU
KlJ
PgL-II
PTTI
PLDS1
PGKI
UKMI UKM BI
SSR
PDIE
AdmP
AdPS
KEPI
PPgU
PTR
PgJ
OTI
PLDS2
Ang
PRAd
Adms
Adml
PPPU
PwSP
Pam
AdTI
BPA