Anda di halaman 1dari 31

Brevet Pajak Terpadu

Pajak
Penghasilan
Orang Pribadi

Disampaikan Oleh:
Wahyu Sumanjaya, M.Ak 1
PPH ORANG PRIBADI

SUBJEK PAJAK Orang Pribadi Subjek Pajak Dalam Negeri (SPDN),


merupakan orang pribadi WNI maupun WNA yang:
Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Bertempat tinggal di Indonesia
Pajak atas penghasilan yang diterima atau
Bermukim di suatu tenpat di Indonesia; memiliki pusat
diperolehnya dalam tahun pajak. kegiatan uatama di Indonesia; menjalankan kebiasaan
(UU PPh, Pasal 1) atau kegiatan sehari-hari di Indonesia

Berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam


Yang menjadi subjek pajak adalah: jangka waktu 12 bulan;
Dihitung lamanya subjek pajak orang pribadi berada di
1. Orang Pribadi; dan Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan, baik secara
2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu terus-menerus atau terputus-putus

kesatuan menggantikan yang berhak (atau) dalam suatu Tahun Pajak berada di
Indonesia dan mempunyai niat untuk
Badan bertempat tinggal di Indonesia;
Dibuktikan dengan dokumen berupa Kartu Izin Tinggal
Tetap (KITAP), VITAS lebih dari 183 hari, ITAS yang
Bentuk Usaha Tetap berlaku lebih dari 183 hari, kontrak perjanjian utk
melakukan pekerjaan lebih dari 183 hari, dan dokumen
lain.
(UU PPh, Pasal 2)
(PMK-18/2021, Pasal 2)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 2


PPH ORANG PRIBADI

Objek Pajak
Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun.
(UU PPh, Pasal 4 (1)
Pekerjaan dalam Hub.Kerja

Pekerjaan Bebas Untuk KONSUMSI

Ph. Dari Usaha & Kegiatan PENGHASILAN

Ph. Dari Modal Untuk MENAMBAH KEKAYAAN

Penghasilan Lain-Lain Jasa Sehubungan dengan pekerjaan bebas, meliputi:


1) Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari : Pengacara, Akuntan,
Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, dan Aktuaris;
2) Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang
iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, dan penari;
3) Olahragawan.
4) Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
5) Pengarang, peneliti, dan penerjemah;
6) Agen Iklan;
7) Pengawasan atau pengelola proyek;
8) Perantara;
9) Petugas penjaja barang dagangan;
10) Agen asuransi; dan
11) Distributor perusahaan pemasaran berjenjang (MLM) atau penjualan langsung (direct
(PP 23,2018: Pasal 2) selling) dan kegiatan sejenisnya.
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 3
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 8 ayat (1) & (2)

Keluarga Sebagai Satu Kesatuan Ekonomis


Seluruh penghasilan atau kerugian bagi wanita yang telah kawin pada
awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak, begitu pula
kerugiannya yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya yang belum
Ph. dikompensasikan dianggap sebagai penghasilan atau kerugian suaminya
Ph. Isteri Kecuali,
Suami penghasilan tersebut semata-mata diterima atau diperoleh dari 1 (satu)
pemberi kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan Pasal 21
Ph. dan pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau
pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya
Anak*
*Penghasilan anak yang belum dewasa digabung dengan penghasilan orang tuanya

Penghasilan suami-isteri dikenai pajak secara terpisah apabila:


a) suami-isteri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim (HB);
Penghasilan b) dikehendaki secara tertulis oleh suami-isteri berdasarkan perjanjian pemisahan
WP Orang Pribadi harta dan penghasilan (PH) ; atau
c) dikehendaki oleh isteri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri (MT)
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 4
PPH ORANG PRIBADI

(Konseptualisasi) Struktur Pajak Penghasilan


▪ PPh Dikenakan terhadap kategori penghasilan tertentu
Penghasilan bruto dan biaya ditentukan secara terpisah, dalam beberapa kasus pembatasan
pengurangan ataupun tanpa pengurangan sama sekali sangat mungkin diterapkan (PPh dikenakan
Schedular
per transaksi dari penghasilan bruto).
System
▪ Pengenaan PPh-nya bersifat Final, sehingga tidak perlu digabungkan dengan penghasilan lain
(obyek pemajakan global) dalam penghitungan PPh di akhir tahun, walaupun tercantum dalam SPT
Tahunan.
Struktur Pajak ▪ Tidak terdapat kerugian dan tidak berlaku kompensasi kerugian baik horisontal maupun vertikal.
Penghasilan

▪ PPh dikenakan terhadap umumnya penghasilan


Dalam sistem global tidak dikenal pemisahan/pengelompokkan penghasilan tertentu.
Global
Penghasilan dan biaya yang timbul akan diperhitungkan untuk memperoleh penghasilan neto
System
yang menjadi dasar pengenaan pajak.
▪ Kerugian dapat dikompensasikan

Kombinasi sistem skedul dan sistem global disebut composite system. Selain penerapan skedular atas beberapa jenis
penghasilan, sistem global juga diterapkan atas penghasilan lainnya untuk penerapan PTKP, tarif progresif, kompensasi
kerugian, pemberian keringanan dan fasilitas lainnya.

(Referensi : Burns & Krever, (1998), Tax Law and Drafting, International Monetary Fund.)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 5


PPH ORANG PRIBADI

Penghasilan - Objek Pajak

Terutang PPh dengan Tarif Umum Tidak Terutang PPh


(Pasal 17 UU PPh)
Tarif (Ps.17) x Ph. Neto

Bukan
OBJEK Penghasilan
Objek

Tarif (PP) x Ph. Bruto

Terutang PPh dengan Tarif Tersendiri


(Pasal 4(2) UU PPh - FINAL)

Apabila suatu jenis penghasilan dikenai pajak dengan tarif yang bersifat final atau dikecualikan dari objek pajak,
maka penghasilan tersebut tidak boleh digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenai tarif umum.
(UU PPh, Pasal 4 - Penjelasan)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 6


PPH ORANG PRIBADI

Rerangka Umum Perhitungan PPh Orang Pribadi


Peredaran Bruto
Usaha ≤ 4,8M Peredaran Bruto
Usaha > 4,8M

Memilih
Menerapkan
Menjalankan Usaha PP-23/2018
Menggunakan
Tarif Umum
Memilih/ Wajib

Menyelenggarakan
Pekerjaan Bebas Melaksanakan Pencatatan Pembukuan

Peredaran Bruto Ph. Neto Komersial

Peredaran Bruto Norma


Penghitungan Ph. Neto Rekonsiliasi Fiskal
Tarif : 0,5%
FINAL Penghasilan Neto (Fiskal)

PTKP

Penghasilan Kena Pajak *)


*) Belum memperhitungkan Kompensasi kerugian (Khusus yg
menyelenggarakan pembukuan) dan pembayaran Zakat &
sumbangan keagamaan yang bersifat wajib
Tarif (Umum) Pasal 17 UU PPh

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 7


PPH ORANG PRIBADI

Kewajiban Menyelenggarakan Pembukuan atau Pencatatan

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan - di Indonesia wajib
menyelenggrakan pembukuan. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan iktikad
baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di
Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau
dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan (UU KUP, Pasal 28)

PEMBUKUAN PENCATATAN
Dapat memilih
Wajib Pajak
Badan Ya

Wajib NORMA
Menyelenggarakan
Tidak

Wajib Pajak
Orang Pribadi :
Menjalankan Usaha
Peredaran Bruto
Melakukan Pek. Bebas kurang dari 4,8 M
?

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 8


PPH ORANG PRIBADI

Pembukuan dan Pencatataan


PENCATATAN
PEMBUKUAN
Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib melakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi pencatatan, adalah Wajib Pajak orang pribadi yang
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto
menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan
laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. (UU KUP : Pasal 28(2))

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
NORMA peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang dari Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar
PENGHITUNGAN delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma
PENGHASILAN NETO Penghitungan Penghasilan Neto, dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan. (UU PPh : Pasal
14(2))

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 9


PPH ORANG PRIBADI

Pencatatan : Norma Penghitungan Penghasilan Neto


Contoh : Daftar Persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang
menghitung Penghasilan Netonya dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
Sumber : Lampiran 1 - PER-17/PJ/2015
No KLU Uraian KLU Norma Penghitungan Penghasilan Neto WP OP
10 Ibu Kota Ibu Kota Provinsi Daerah Lainnya
Provinsi Lainnya
1214 69100 JASA HUKUM 51 50 50
Kelompok ini mencakup usaha jasa pengacara/penasihat
hukum, notaris, lembaga bantuan hukum serta jasa hukum
lainnya, dalam hal bantuan nasihat dan perwakilan dalam
kasus sipil, kasus kriminal, kasus perselisihan tenaga kerja,
persiapan dokumen hukum, dokumen badan hukum,
perjanjian kerjasama atau dokumen yang serupa dalam
kaitan dengan pembentukan perusahaan, hak paten
dan hak cipta, penyiapan akta notaris, surat wasiat, trust dan
sebagainya dan kegiatan lainnya notaris umum, notaris
hukum sipil, juru sita, arbiter, pemeriksa dan liperi. Badan
Pelaksana Peradilan dimasukkan dalam kelompok 84233

10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar,
Manado, Makassar, dan Pontianak;
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 10
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (1)

Pembukuan : Penghasilan (Objek PPh)


penggantian atau imbalan berkenaan dengan hadiah dari undian atau pekerjaan atau
pekerjaan atau jasa yang diterima atau kegiatan, dan penghargaan
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang Hadiah Undian : 25% (FINAL)
pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya
A
keuntungan karena penjualan atau karena
pengalihan harta termasuk :
laba usaha B
1. kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai
pengganti saham atau penyertaan modal;
C 2. kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh
perseroan, persekutuan, dan badan lainnya;
penerimaan kembali pembayaran
3. keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pajak yang telah dibebankan sebagai
pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama
biaya dan pembayaran tambahan
D dan dalam bentuk apa pun;
pengembalian pajak
4. keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau
sumbangan, kecuali hibah, bantuan, atau sumbangan yang
ditetapkan tidak termasuk objek pajak menurut UU PPh.
E
5. keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh
hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau
permodalan dalam perusahaan pertambangan

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 11


PPH ORANG PRIBADI
Bukan
Objek
Pembukuan : Penghasilan (Objek PPh) Objek Final

bunga termasuk premium, diskonto, dividen, dengan nama dan dalam bentuk
dan imbalan karena jaminan apapun, termasuk dividen dari perusahaan Dividen
pengembalian utang asuransi kepada pemegang polis
F
Termasuk dalam pengertian dividen adalah:
1) Pembagian laba baik secara langsung atauapun tidak langsung, dengan nama
royalti atau imbalan atas
dan dalam bentuk apapun;
penggunaan hak
G 2) Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor;
3) Pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham
H bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham;
4) Pembagian laba dalam bentuk saham;
sewa dan penghasilan lain sehubungan I 5) Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran;
dengan penggunaan harta 6) Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh
pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan ybs.
penerimaan atau perolehan J 7) Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan (dst)
pembayaran berkala 8) Pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba, (dst)
9) Bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi
10)Bagian laba yang diterima oleh pemegang polis
K 11)Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang
keuntungan karena pembebasan dibebankan sebagai biaya perusahaan
utang, kecuali sampai dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah L keuntungan selisih kurs mata uang asing
UU PPh (2022), Pasal 4 (1)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 12


PPH ORANG PRIBADI

Pembukuan : Penghasilan (Objek PPh)


iuran yang diterima atau diperoleh erkumpulan dari
selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang
Revaluasi Aktv.: 10% (FINAL) menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
M
Premi Asuransi N
O
tambahan kekayaan neto yang berasal
dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak P penghasilan dari usaha berbasis syariah

imbalan bunga sebagaimana dimaksud


dalam Undang‐Undang yang mengatur S surplus Bank Indonesia
mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
UU PPh (2022), Pasal 4 (1)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 13


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (2)

Penghasilan : Objek PPh (FINAL)


0,5 % 0%
20% 15% 25% 0,1% 10%

PP-123/2015
PP-100/2013 PP-132/2000
PP-14/1997 PP-15/2009
BUNGA DEPOSITO,
BUNGA dan/atau HADIAH UNDIAN
TABUNGAN, dan PENJUALAN SAHAM DI BUNGA SIMPANAN
DISKONTO Obligasi
DISKONTO SBI BURSA KOPERASI
(WPLN: 20%)
*) Tarif berbeda bila (Tambahan 0,5% bagi (s.d Rp240rb : 0%)
berasal dari DHE saham pendiri)

0%
Dikecualikan dari Objek Pajak, dividen atau
1%
penghasilan lain dengan ketentuan sbb:
2,5% 10% 10% ▪ Dividen yang berasal dari Dalam Negeri dan
Luar Negeri yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak Orang Pribadi DN, sepanjang dividen
PP-34/2016 PP-34/2017 PP-19/2009
tersebut diinvestasikan di wilayah Negara
PENGALIHAN HAK atas PERSEWAAN atas TANAH DIVIDEN yang Diterima
TANAH dan/atau dan/atau BANG. WP OP Dalam Negeri Kesatuan Republik Indonesia dalam jangka
BANGUNAN waktu tertentu *)
*) lihat PMK-18/2021.

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 14


PPH ORANG PRIBADI

Penghasilan : Objek PPh (FINAL)


Wajib Pajak orang pribadi yang
4% memiliki peredaran bruto
2,65 % 4% 6% tertentu sebagaimana dimaksud
1,75% 2,65% 3,5% dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e
0,5%
tidak dikenai Pajak Penghasilan
atas bagian peredaran bruto
PP-9 / 2022 PP-9 / 2022 PP-23/2018 sampai dengan
PP-9 / 2022
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
Penghasilan Dari Usaha Penghasilan Dari Usaha Penghasilan dari
rupiah) dalam 1 (satu) tahun
Penghasilan Dari Usaha
JASA KONSTRUKSI : JASA KONSTRUKSI : JASA KONSTRUKSI : USAHA dengan
PEKERJAAN PEKERJAAN JASA KONSULTANSI
Peredaran Bruto pajak.
KONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI
TERTENTU (UU PPh (2022), Pasal 7 ayat (2a))
TERINTEGRASI

7%
0,5% 10% 5%

PP-40/2016 PPh Pasal 19 PMK-257/2011


Pengalihan RE dalam Revaluasi Aktiva Tetap PPh Final atas
rangka KIK Tertentu (PMK-79/2008 Penghasilan Lain
jo. PER-12/2009) Kontraktor dari
Pengalihan Participating
(dari selisih lebih) Interest UU PPh (2022), Pasal 4 (2)

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 15


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (3)

Penghasilan : Dikecualikan dari Objek Pajak

Yang Diterima Oleh:

A Badan Amil Zakat/LAZ

Penerima Zakat / Sumb. Keagamaan


BANTUAN atau SUMBANGAN
Termasuk ZAKAT Lembaga Keagamaan

Penerima Sumbangan Yang Berhak

Keluarga Sedarah-Garis Lurus 1 Derajat

HARTA HIBAHAN Badan Keagamaan

Badan Pendidikan

Badan Sosial - Yayasan

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, Koperasi


kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak‐pihak yang
bersangkutan OP dengan Usaha Mikro dan Kecil

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI


PAGE 16
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (3)

Penghasilan : Dikecualikan dari Objek Pajak

harta termasuk setoran tunai yang


C diterima oleh badan sebagai
B D pengganti saham atau sebagai
pengganti penyertaan modal;.
E
Warisan
penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan meliputi :

1. makanan, bahan makanan, bahan minuman, dan/atau minuman bagi


seluruh pegawai;
2. natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu;
3. natura dan/atau kenikmatan yang harus disediakan oleh pemberi kerja
pembayaran dari perusahaan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
asuransi karena kecelakaan, sakit,
4. natura dan/atau kenikmatan yang bersumber atau dibiayai Anggaran
atau karena meninggalnya orang
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
yang tertanggung, dan
Daerah, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; atau
pembayaran asuransi beasiswa;
5. natura dan/atau kenikmatan dengan jenis dan/atau batasan tertentu;

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 17


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (3)

Penghasilan : Dikecualikan dari Objek Pajak


DIVIDEN **)
(diterima WP OP DN)
▪ dividen yang berasal dari dalam negeri sepanjang
dividen tersebut diinvestasikan di wilayah NKRI dalam
G F jangka waktu tertentu;
H ▪ Dividen dari LN dan Penghasilan setelah Pajak dari
suatu BUT di LN, sepanjang diinvestasikan atau
I digunakan untuk mendukung kegiatan usaha lainnya
Iuran yang diterima/diperoleh dana di wilayah NKRI dalam jangka waktu tertentu.
pensiun yang pendiriannya telah
disahkan MenKeu, Baik yang dibayar **) Lihat UU PPh, Pasal 4(3), PP No. 9/2021, dan PMK-
oleh pemberi kerja maupun pegawai 18/2021

Penghasilan dari modal yang Bagian Laba yang diterima atau diperoleh
ditanamkan oleh dana pensiun anggota dari perseroan komanditer yang
sebagaimana dimaksud pada huruf (g), modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
dalam bidang-bidang tertentu yang persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi,
ditetapkan dengan Keputusan Menteri termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
Keuangan. investasi kolektif

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 18


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (3)

Penghasilan : Dikecualikan dari Objek Pajak


Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan
(dihapus) modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan
usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau
J kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan
K usaha tersebut:
L
M 1. Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau
yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha
N yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan; dan
Beasiswa yang memenuhi persyaratan 2. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di
tertentu Indonesia

bantuan atau santunan yang dibayarkan


oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau
bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali
dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan.
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 19
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 4 (3)

Penghasilan : Dikecualikan dari Objek Pajak

O P

dana setoran Biaya Penyelenggaraan


Ibadah Haji (BPIH) dan/atau BPIH
khusus, dan penghasilan dari
pengembangan keuangan haji dalam
bidang atau instrument keuangan
tertentu, diterima Badan Pengelola sisa lebih yang diterima/diperoleh badan atau
euangan Haji (BPKH); lembaga sosial dan keagamaan yang terdaftar
pada instansi yang membidanginya, yang
ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana sosial dan keagamaan dalam jangka
waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak
diperolehnya sisa lebih tersebut, atau ditempatkan
sebagai dana abadi.

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 20


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 6 (1)

PEMBUKUAN : Biaya Yang Dapat Dikurangkan


Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan
bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk :

Biaya beasiswa, magang dan


biaya yang secara langsung penyusutan dan amortisasi, dan pelatihan
atau tidak langsung berkaitan atas biaya lain yang mempunyai
dengan kegiatan usaha masa manfaat lebih dari 1 (satu)
A tahun
F B
C G
biaya penelitian dan E
pengembangan perusahaan H
iuran kepada dana
yang dilakukan di Indonesia D pensiun yang
pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri
Keuangan
Piutang yang nyata-nyata tidak
kerugian selisih kurs mata uang asing dapat ditagih
kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 21


PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 6 (1)

PEMBUKUAN : Biaya Yang Dapat Dikurangkan


...biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk :

Sumbangan dalam Sumbangan dalam


rangka rangka penelitian dan
I pengembangan yang
penanggulangan
bencana nasional dilakukan di Indonesia
J
Sumbangan fasilitas pendidikan L
K
Biaya pembangunan
M
infrastruktur sosial
Sumbangan dalam
rangka pembinaan N
olahraga

biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk


natura dan/atau kenikmatan.

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 22


PPH ORANG PRIBADI

Kompensasi Kerugian dan PTKP


KOMPENSASI KERUGIAN
Apabila penghasilan bruto setelah dikurangi biaya yang dapat dikurangkan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan - didapat kerugian, kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun
pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun. (UU PPh (2022) : Pasal 6 (2)).

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK


Kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan
Tidak Kena Pajak

Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 54.000.000,-

Tambahan WP yang Kawin Rp 4.500.000,-

Tambahan Untuk Seorang Isteri Yang Ph-nya


Rp 54.000.000,-
digabung dengan Penghasilan Suami

Tambahan Untuk Setiap Anggota Keluarga* Rp 4.500.000,-

untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga (UU PPh (2022) : Pasal 7 (1))
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 23
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 9 (1)

PEMBUKUAN : Biaya Yang Tidak Dapat Dikurangkan


Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak boleh dikurangkan:

pembagian laba dengan nama dan dalam biaya yang dibebankan atau dikeluarkan
bentuk apapun seperti dividen, termasuk untuk kepentingan pribadi pemegang
dividen yang dibayarkan oleh perusahaan saham, sekutu, atau anggota
asuransi kepada pemegang polis, dan A
pembagian SHU koperasi B
E C pembentukan atau pemupukan
D dana cadangan.

(DIHAPUS: penggantian atau imbalan sehubungan Kecuali untuk usaha tertentu


dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam berdasarkan ketentuan (5) dan untuk
bentuk natura dan kenikmatan) Lembaga Penjamin Simpanan

premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan
asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar
oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak
yang bersangkutan
WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 24
PPH ORANG PRIBADI
UU PPh (2022), Pasal 9 (1)

PEMBUKUAN : Biaya Yang Tidak Dapat Dikurangkan

jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada


pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan
Pajak Penghasilan
F G

harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana dimaksud
dalam UU PPh Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b,
Kecuali :
▪ Sumbangan, sbb :
dalam rangka penanggulangan bencana nasional, dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia, Biaya pembangunan infrastruktur sosial, fasilitas pendidikan, dalam rangka pembinaan olahraga
▪ Zakat
yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau
sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 25


PPH ORANG PRIBADI

PEMBUKUAN : Biaya Yang Tidak Dapat Dikurangkan

PP-94 (2010), Pasal 13


biaya yang dibebankan atau
dikeluarkan untuk kepentingan Pengeluaran dan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan
pribadi Wajib Pajak atau orang J
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
yang menjadi tanggungannya bentuk usaha tetap, termasuk:

biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang:


I
K bukan merupakan objek pajak;

J pengenaan pajaknya bersifat final; dan/atau


gaji yang dibayarkan kepada
dikenakan pajak berdasarkan Norma Penghitungan
anggota persekutuan, firma,
sanksi administrasi berupa Penghasilan Neto (Pasal 14 UU PPh) dan Norma
atau perseroan komanditer Penghitungan Khusus (Pasal 15 UU PPh)
yang modalnya tidak terbagi bunga, denda, dan kenaikan
atas saham serta sanksi pidana berupa
Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh
denda yang berkenaan dengan
pemberi penghasilan.
pelaksanaan perundang-
UU PPh (2022), Pasal 9 (1) undangan di bidang perpajakan

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 26


PPH ORANG PRIBADI UU PPh (2022), Pasal 11 (6)

PEMBUKUAN : Penyusutan
CONTOH :
Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta Harta dalam Kelompok 1 (lihat Lampiran
berwujud ditetapkan sebagai berikut: PMK-96/2009), diantaranya :

1.Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan


Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan
Berwujud GL SM sejenisnya yang bukan bagian dari
bangunan.
I. Bukan Bangunan 2.Mesin kantor seperti mesin tik, mesin
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50% hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin
akunting/pembukuan, komputer, printer,
Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25% scanner dan sejenisnya..
3.Sepeda motor, sepeda dan becak.
Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5% 4.Alat-alat komunikasi seperti pesawat
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10% telepon, faksimile, telepon seluler dan
sejenisnya.
II. Bangunan
Permanen 20 Tahun 5%
TidakPermanen 10 Tahun 10%

Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk


harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada
bulan selesainya pengerjaan harta tersebut (UU PPh (2022), Pasal 11 (3))

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 27


PPH ORANG PRIBADI UU PPh (2022), Pasal 11A (2)

PEMBUKUAN : Amortisasi
Untuk menghitung Amortisasi masa manfaat dan tarif Amortisasi harta tak
berwujud ditetapkan sebagai berikut:

Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan


Tak Berwujud GL SM
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%

Untuk harta tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak tercantum pada kelompok masa manfaat yang ada, maka
Wajib Pajak menggunakan masa manfaat yang terdekat. Misalnya harta tak berwujud dengan masa manfaat yang
sebenarnya 6 (enam) tahun dapat menggunakan kelompok masa manfaat 4 (empat) tahun atau 8 (delapan) tahun.
Dalam hal masa manfaat yang sebenarnya 5 (lima) tahun, maka harta tak berwujud tersebut diamortisasi dengan
menggunakan kelompok masa manfaat 4 (empat) tahun.

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 28


PPH ORANG PRIBADI UU PPh (2022), Pasal 17 (1) huruf a

TARIF PPh
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri sebagai
berikut:
35 %
30 %
Diatas 5 Miliar

25 % Diatas 500 juta


15 % s.d 5 Miliar
Diatas 250 juta
5% s.d 500 juta
Diatas 60 juta
sd. 250 juta
Sd. 60 juta

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 29


PPH ORANG PRIBADI

KREDIT PAJAK

Merupakan Pembayaran Pajak Dimuka berkenaan dengan penghasilan yang diterima dalam tahun
berjalan, baik melalui pemotongan/pemungutan pihak lain maupun melalui pembayaran sendiri, yang
dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari PPh Terutang atas seluruh penghasilan yang diterima
dalam tahun pajak bersangkutan.
Dipotong/Dipungut Pihak Lain

PPh Pasal 21

PPh Pasal 22
Kredit Pajak
PPh Pasal 23

PPh Pasal 24

Pembayaran Sendiri

PPh Pasal 25

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 30


Akhir Presentasi

Terima Kasih

Dalam hal terdapat kekeliruan atau kesalahan pada materi presentasi


/bahan ajar ini dari yang seharusnya menurut ketentuan, pemenuhan
kewajiban perpajakan agar mengikuti ketentuan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku

WAHYU SUMANJAYA ,M.Ak (2022) | PPH ORANG PRIBADI PAGE 31

Anda mungkin juga menyukai