Anggota Kelompok:
Tika Rismawati 15.0102.0163
Miftahul Khoeriyah 17.0102.0025
Ajeng Indra Mustin 15.0102.0024
Zul-Haj Arasy 15.0102.0217
Firsa Anggia Hardana 14.0102.0033
PPH (SECARA UMUM)
Subyek Pajak
Obyek Pajak
Pelunasan Pajak
Fasilitas Pajak
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan ke-empat dari UU 7/1983
Ketentuan Umum
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
Badan
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (2)
Orang Pribadi :
Bertempat tinggal/ berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan;
atau, dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
bertempat tinggal di Indonesia.
Badan:
Didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu badan
pemerintah yang memenuhi kriteria:
• Pembentukannya berdasarkan peraturan perundangan.
• Pembiayaan bersumber APBN/ APBD.
• Penerimaannya dimasukkan dalam APBN/ APBD.
• Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara.
11
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/
atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali
yang diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan pajak
secara final atau WP dengan Norma Penghitungan Khusus
(deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
29
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Pasal 16
Wajib pajak badan dalam negeri, serta WP BUT. Penghasilan, dikurangi biaya
yang dapat dikurangkan,
dikurangi kompensasi kerugian.
Kredit PPh 21
Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa atau kegiatan.
Kredit PPh 22
Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan
usaha di bidang lain.
Kredit PPh 23
Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah dan
penghargaan.
Kredit PPh 24
Pajak yang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh dikreditkan.
Kredit PPh 25
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri.
Kredit PPh 26 Ayat (5)
Pemotongan pajak atas penghasilan WP LN yang beralih menjadi
WP DN.
WP Orang Pribadi
Beban pajak terutang 115,450,000
Kredit pajak
Pemotongan oleh pemberi kerja (PPh 21) (15,850,000)
Pemungutan oleh pihak lain (PPh 22) (3,250,000)
Pemotongan atas penerimaan penggunaan aset (PPh 23) (5,650,000)
Kredit pajak luar negeri (PPh 24) (16,525,000)
Pembayaran sendiri angsuran pajak (PPh 25) (23,825,000)
Total kredit pajak (65,100,000)
Pajak kurang (lebih) bayar Rp 50,350,000.00
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29
38
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31A
80% 20%
Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31E
Memperoleh
pengurangan tarif sebesar
50% dari tarif Pasal 17
Wajib pajak badan yang (tarif flat 25%).
memiliki nilai peredaran
bruto kurang dari
Rp 50.000.000.000,00
Berlaku untuk bagian
Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan
Rp 4.800.000.000,00.
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 31/PJ/2012
1. Pekerjaan;
2. Jasa;
3. Kegiatan
yang dilakukan orang pribadi
SPDN SPLN
• pegawai;
• penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat
pensiun, THT, JHT, termasuk ahli warisnya;
• bukan pegawai;
• anggota dewan komisaris/pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai;
• mantan pegawai;
• peserta kegiatan:
– Peserta perlombaan
– Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan,
kunjungan kerja
– Peserta/anggota kepanitiaan
– Peserta pendidikan, pelatihan dan magang
– Peserta kegiatan lainnya
Penghasilan yang Dikenakan PPh Pasal 21/26
1. WP OP DN meninggal
dunia atau meninggalkan 1. WP OP DN mulai bekerja
Indonesia selamanya; pada tahun berjalan;
2. Orang asing mulai
bekerja di Indonesia 2. WP OP DN pindah kerja
pada tahun berjalan ke pemberi kerja yang
untuk jangka waktu lebih lain
dari 6 bulan;
3. Karyawan pindah cabang
Penghitungan PPh Pasal 21
Dikurangi PTKP
Kawin
Tidak
Kawin Suami tidak
Kawin
berpenghasilan
PPh Ps 21 Setahun
Upah kumulatif > Rp2,025 jt s.d. Rp7 jt sebulan
Dibagi 12
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
PPh Pasal 21 Sebulan
Tarif PPh 21 = 5%
PPh Pasal 21:
Bukan Pegawai
Berkesinambungan Tidak
Berkesinambungan Exc. Pasal 13 ayat (1) Berkesinambungan
(50 % x Ph Bruto)
(50 % x Ph Bruto)
- (50 % x Ph Bruto)
PTKP sebulan,
Dihitung secara
Dihitung secara
kumulatif
kumulatif
Jasa produksi,
Honorarium atau tantiem, gratifikasi,
imbalan yang Penarikan dana
bonus atau imbalan pensiun
bersifat tidak teratur lain yang bersifat
tidak teratur
Tarif Pasal 17
UU PPh
Penghasilan Bruto
Ph BRUTO(>7jt) – PTKP
Diperhitungkan oleh
merupakan kredit
pemotong dengan
pajak dalam SPT
PPh Pasal 21 bulan-
Tahunan PPh
bulan selanjutnya
Penghasilan Bruto
Memperhatikan
Ketentuan P3B
Saat terutang
PPh Pasal 21/26
= 1.200.000 x 15%
= 180.000
Penghasilan disetahunkan
12 x 4.027.308 = 48.327.696
Jumlah rapel Kenaikan gaji
6 x 95.760 = 574.560
Jumlah Penghasilan Bruto Setahun Rp. 48.902.256
Pengurangan :
Biaya Jabatan
5% x 48.902.256 = Rp. 2.445.113
Iuran pensiun
4,75% x 38.607.696 = Rp. 1.833.866 Rp. 4.278.978
Penghasilan neto setahun: 44.623.278
PTKP (K/3)
- Untuk Wajib Pajak 24.300.000
- Status WP Kawin 2.025.000
- Tanggungan (3 anak) 6.075.000
Rp. 32.400.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 12.223.278
PKP dibulatkan Rp. 12.223.000
PPh Pasal 21 setahun atas seluruh penghasilan 611.150
PPh Pasal 21 setahun tanpa rapel kenaikan gaji berkala 583.850
PPh Pasal 21 atas rapel kenaikan gaji berkala 27.800
D. PPh Pasal 21 Masa Agustus s.d. November 2013 di Kantor Imigrasi Medan (1)
PTKP (K/3)
480.125
PPh Pasal 21 Masa Desember 27.325
Pelaporan SPT PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2012
• Dividen;
• Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan
dengan jaminan pengembalian utang (Premium terjadi apabila
surat, obligasi dijual di atas nilai nominalnya, diskonto terjadi
apabila surat obligasi dibeli di bawah nilai nominalnya).
• Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta;
• Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
• Hadiah dan penghargaan;
• Pensiun dan pembayaran berkala lainnya;
• Premi swap (selisih harga satu mata uang yang menjadi lebih
mahal untuk dibeli) dan transaksi lindung nilai lainnya;
• Keuntungan karena pembebasan utang.
Rp 4.375.000.000,00 (-)
PKP setelah pajak Rp13.125.000.000,00
PPh Pasal 26 terutang:
20% x Rp13.125.000.000 = Rp2.626.000.000,00
Mike adalah karyawan asing pada perusahaan PT. Dira Consult. Mike
bertempat tinggal kurang dari 183 hari. Mike sudah beristri, mempunyai
seorang anak. Dalam bulan April 2009, Mike meperoleh gaji US$ 5.000
sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp. 10.500,- per US% 1,-.
PPh Pasal 26 atas gaji Mike bulan April 2009 adalah Rp. 10.500.000,-
CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 26