Bab 1
Informasi Umum
Buku praktikum pemotongan dan pemungutan ini dibuat dengan tujuan untuk memberi
latihan bag! mahasiswa untuk lebih memperdalam pengetahuannya melalui aplikasi Pajak
Penghasilan (PPh) Pemotongan dan Pemungutan. Kasus dalam buku praktikum ini dibuat
sedemikian rupa hingga mendekati kejadian sebenarnya. Wajib pajak yang menjadi obiek
kasus di sini adalah perusahaan industri manufaktur yang melakukan transaksi ekspor dan
impor, melakukan penyerahan barang kepada instansi pemerintah, pengusaha kena pajak, dan
pengusala bukan kena pajak dengan hasil produksinya berupa sarung tangan rajut dan sarung
tangan latex.
Aspek perpajakan yang dibahas dalam kasus ini adalah sebagai berikut:
a. Pajak Penghasilan Pasal 21;
b. Pajak Penghasilan Pasal 22;
c. Pajak Penghasilan Pasal 23;
d. Pajak Penghasilan Pasal 24;
e. Pajak Penghasilan Pasal 26;
f. Pajak Penghasilan bersifat final PPh Pasal 4 ayat (2).
Peraturan perpajakan yang selalu berubah membuat perhitungan dapat berubah, sehingga
dalam pembahasan kasus ini kita memakai peraturan yang berlaku sampai dengan tahun
2016, karena tahun pajak yang dipakai adalah tahun 2016 maka apabila ada perubahan
peraturan diasumsikan tidak ada perubahan peraturan dan formulir-formulir pajak
menggunakan formulir tahun 2016. Sehubungan dengan keterbatasan pertemuan pelaksanaan
praktikum serta untuk efisiensi waktu pengerjaan praktikum, maka penghitungan dan
pengisian formulir bukti pemotongan, SPT Masa PPh Pasal 21 dibuat pada bulan yang
mengalami perubahan saja hal ini untuk efisiensi waktu pengerjaan praktikum. SPT Masa
PPh Pasal 21 atau Pasal 26 serta bukti pemotongannya menggunakan formulir yang
ditetapkan oleh Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PI/2013 yang mulai
diberlakukan per 1 Januari 2014.
Penomoran bukti pemotongan pajak dan faktur pajak, diatur sebagai berikut:
1. Buki Pemotongan PPh Pasal21 mengilkati Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-14/PJ/2013) yang mulai diberlakukan per 1 Januari 2014, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Nomor bukti pemotongan: PPh Pasal 21 (Tidak Final) atau Pasal 26 (Formulir
1721 - VI), dengan format penulisan: 1.3 - mm. yy - xxxxxxx.
b. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 (Final) (Formulir 1721 - VII), dengan
format penulisan. 1.4- mm. yy - xxxxxxx.
c. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima
Pensiunan atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala (Formulir 1721-
A1), dengan format penulisan: 1.1 - mm. yy - xxxxxxx.
d. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Polisi Republik Indonesia (POLRI),
Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721 - A2), dengan format
penulisan: 1.2 - mm. yy – xxxxxxx.
di mana:
mm : disi masa pajak
уу : diisi dua digit terakhir dari tahun pajak
xxxxxxx : diisi nomor urut.
Nomor urut berlanjut selama satu tahun pajak. Saat memasuki tahun pajak
berikutnya, nomor urut dimulai kembalu 0000001. Contoh 01.14.0000001.
Kode objek pajak dalam rangka pengisian bukti pemotongan PPh pPasal 21/26,
dapat dilihat pada table berikut ini:
Kode
Objek Keterangan
Pajak
21-100-01 Penghasilan yang diterima oleh Pegawai Tetap
21-100-02 Penghasilan yang diterima oleh Penerima Pensiun secara teratur
21-100-03 Upah Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas
21-100-04 Imbalan kepada Distributor Multi Level Marketing (MLM)
21-100-05 Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi
21-100-06 Imbalan kepada Penjaja Barang Dagangan
21-100-07 Imbalan kepada Tenaga Ahli
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang
21-100-08
Bersifat Berkesinambungan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang
21-100-09
Tidak Bersifat Berkesinambungan
Honorarium atau Imbalan kepada Anggota Dewan Komisaris atau
21-100-10
Dewan Pengawas yang tidak Merangkap sebagai Pegawai Tetap
21-100-11 Jasa Produksi, Tantiem, Bonus atau Imbalan kepada Mantan Pegawai
21-100-12 Penarikan Dana Pensiun oleh Pegawai
21-100-13 Imbalan kepada Peserta Kegiatan
21-100-99 Objek PPh Pasal 21 Tidak Final Lainnya
Imbalan sehubungan dengan Jasa, Pekerjaan dan Kegiatan, Hadiah dan
27-100-99
Penghargaan, Pensiun dan Pembayaran Berkala Lainnya
Kode negara domisili bagi Wajib Pajak Luar Negeri, sebagai berikut:
No Kode Negara Nama Negara atau Yurisdiksi
2. BNegarauatau Yusdiksi
k t
Mitra i (data per 28PFebruari
P3B e 2013)m o t o n
1 USA Amerika Serikat
2 JPG Jepang
3 CAN Kanada
4 SGP Singapura
pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_23/ # bulan menggunakan angka romawi
# / # tahun #, contoh : 001/Ps_23/IX/2011
3. Bukti Pemotongan PPh pasal 26 pada setiap bulan diawali dengan nomor 1 pedoman
pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_26/ # bulan menggunakan angka romawi
# / # tahun #, contoh : 001/Ps_26/IX/2011
4. Bukti Pemotongan PPh pasal 4 ayat (2) pada setiap bulan diawali dengan nomor 1
pedoman pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_4_2/ # bulan menggunakan
angka romawi # / # tahun #, contoh : 001/Ps_4_2/IX/2011
Kode MAP/Kode Jenis ajak dan Kode Jenis Setoran untuk memudahkan pengisian
dalam Surat Setoran Pajak (SSP) yang digunakan dalam kasus ini sebagai berikut:
Kode
Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setora
n
Untuk Pembayaran Pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21 disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 21 termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan Untuk Pembayaran Pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Pasal 21 surat ketetapan pajak PPh pasal 21
Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
310 SKPKB PPh Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 21.
SKPKB PPh Final Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Pembayaran Sekaligus atas dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
311 Jaminan Hari Tua, Uang Pasal 21 pembayaran sekaligus atas Jaminan
Tebusan Pensiun, dan Uang Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan Uang
Pesangon Pesangon
Untuk pembyaran jumlah yang masih harus
320 SKPKBT PPh Pasal 21 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Pasal 21.
SKPKBT PPh Final Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Pembayaran sekaligus atas dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
321 Jaminan Hari Tua, Uang Final Pasal 21 pembayaran sekaligus atas
Tebusan Pensiun, dan Uang Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan
Pesangon Uang Pesangon.
Pembayaran atas Surat
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan,
dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390 Surat Keputusan Keberatan,
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
Putusan Banding, atau
Putusan Banding.
Putusan Peninjauan Kembali
PPh Final Pasal 21
Pembayaran sekaligus atas Untuk pembayaran PPh Final Pasal 21
401 Jaminan Hari Tua, Uang pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua,
Tebusan Pensiun, dan Uang Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pesangon.
Pesangon
PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan Untuk pembyaran PPh Final Pasal 21 atas
lain yang diterima Pejabat honorarium atau imbalan lain yang diterima
402
Negara, PNS, anggota Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan
TNI/POLRI dan para para pensiunnya.
pensiunnya
3. MAP/Kode Jenis Pajak 411123 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor
Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
Untuk pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh
100 Masa PPh Pasal 22 Impor
Pasal 22 atas transaksi impor termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
skp PPh Pasal 22 Impor Surat Ketetapan Pajak PPh Pasal 22 Impor.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Pasal 22 Impor dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
22 atas transaksi impor.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
311 SKPKB PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 22.
Utnuk pembayaran jumlah yang masih harus
320 SKPKBT PPh Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Pasal 22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
321 SKPKBT PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 22.
Pembayaran atas Surat Untuk pembayran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
4. MAP/Kode Jenis Pajak 411124 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23
Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
100 Masa PPh Pasal 23 bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk pembetulan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas dividen yang dibayarkan kepada
101 PPh Pasal 23 atas Dividen
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantu, dalam
SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas bunga (termasuk premium,
diskonto, dan imbalan karena jaminan
102 PPh Pasal 23 atas Bunga
pengembalian utang) yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas royalty yang dibayarkan kepada
103 PPh Pasal 23 atas Royalti
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembyaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas jasa yang dibayarkan kepada Wajib
104 PPh Pasal 23 atas Jasa
Pajak dalam negeri yang tercantum dalam SPT
Masa PPh Pasal 23.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Pasal 23 surat ketetapan pajak PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
300 STP PPh Pasal 23
23 (selain STP PPh Pasal 23 atas dividen,
bunga, royalty, dan jasa).
STP PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
301 Dividen, Bungan, Royalti, dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
dan Jasa 23 atas dividen, bunga, royalti, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
310 SKPKB PPh Pasal 23
Pasal 23 (selain SKPKB PPH Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa).
SKPKB PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
311 Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
dan Jasa Pasal 23 atas dividen, bunga, royalty, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
312 SKPKB PPh Final Pasal 23 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Final Pasal 23.
Untuk pembayaran jumlah yang masih ahrus
dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
320 SKPKBT PPH Pasal 23
Pasal 23 (selain SKPKBT PPH Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa).
SKPKBT PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
321 Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
dan Jasa Pasal 23 atas dividen, bunga royalty, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
322 SKPKBT PPh Final Pasal 23 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 23.
Pembayaran atas Surat Untuk pembauaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
PPh Final Pasal 23 atas
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 23 atas
401 Bungan Simpanan Anggoata
bunga simpanan anggota koperasi.
Koperasi
6. MAP/Kode Jenis Pajak 411128 untuk Jenis Pajak PPh Final dan Fiskal Luar Negeri
Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
100 Fiskal Luar Negeri Untuk pembayaran Fiskal Luar Negeri.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Final Surat Ketetapan Pajak PPh Final.
Untuk pembyaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Final dibayar/disetor yang tercantum dalam STP PPh
Pasal 21.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
310 SKPKB PPh Pasal 21 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Final.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
SKPKBT PPh Final Pasa 4
320 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
ayat (2)
Final Pasal 4 ayat (2).
Pembayaran atas Surat Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Diskonto/Bunga
401 atas Diskonto/Bunga Obligasi dan Surat Utang
Obligasi dan Surat Utang
Negara.
Negara
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
402 atas Pengalihan Ha katas atas Pengalihan Ha katas Tanah dan/atau
Tanah dan/atau Bangunan Bangunan.
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
403 atas Persewaan Tanah
atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
dan/atau Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Bunga
404 atas Bungan Deposito/Tabungan, Jasa Giro,
Deposito/Tabungan. Jasa
dan Diskonto SBI.
Giro. dan Diskonto SBI
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
405
atas Hadiah Undian atas hadiah undian.
406 PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Transaksi Saham, atas Transaksi Saham, Obligasi, dan Sekuritas
Obligasi, dan Sekuritas
Lainnya di Bursa.
Lainnya di Bursa
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
407 atas Penjualan Saham
atas Penjualan Saham Pendiri.
Pendiri
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
408 atas Penjualan Saham Milik atas Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal
Perusahaan Modak Ventura Ventura.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembyaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
409
atas Jasa Konstruksi atas Jasa Konstruksi.
Masuk Berhenti
No Nama dan NPWP L/P Jabatan dan NIK
Kerja Kerja
1. Tono L 14-02-2011 - Marketing
88.306.095.6- 2009020006
322.000
2. Parman L 25-05-2010 - Supervisor
77.740.231.4- 2008050002
323.000
3. Omar Haydar L 25-05-2010 - Supervisor
14.756.316.3- 2011050010
322.000
Masuk Berhenti
No Nama dan NPWP L/P Jabatan dan NIK
Kerja Kerja
1. M. Sanusi L 25-05-2010 - Satpam
87.242.812.3- 2008050003
325.000
2. Kuswoyo L 25-05-2012 - Satpam
87.242.823.0- 2010100008
322.000
3. Agus Pranajaya L 08-12-2013 - Satpam
58.378.029.1- 2011120011
322.000
Tunjangan-
Gaji Pokok/hari
No. Nama Tunjangan/hari
(Rp)
(Rp)
1. Tono 170.000 120.000
2. Parman 210.000 80.000
3. Omar Haydar 200.000 80.000
Gaji Tunjangan-
No. Nama Pokok/minggu Tunjangan/minggu
(Rp) (Rp)
1. M. Sanusi 1.000.000 400.000
2. Kuswoyo 850.000 400.000
3. Agus Pranajaya 800.000 400.000
Instruksi Kerja
1. Menghitung PPh Pasal 21/26 sebulan yang harus dipotong untuk pegawai tetap pada
kertas kerja yang telah disediakan.
2. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan Agustus 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
Agustus 2016. Masa pajak sebelumnnya, yaitu masa Januari s.d. Juli 2016,
diasumsikan tidak ada perubahan penghasilan sehingga hasil perhitungannya sama
dengan bulan Agustus 2016.
b. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 bulan Agustus
2016 di Bank KITA, tanggal penyetoran dilihat di Buku I. Untuk masa-masa
sebelumnya (Januari s.d. Juli 2016) tidak perlu dibuat SSP, karena sudah diwakili
oleh masa Agustus 2016.
c. Laporkan PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor bulan Agustus 2016 dengan
mengisi SPT Masa PPh 21/26 bulan Agustus 2016. Tata Cara Pengisiannya bisa
dilihat pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-14/PJ/2013. Untuk
masa-masa sebelumnya (Januari s.d. Juli 2016) tidak perlu dibuat SPT Masa
karena sudah diwakili oleh masa Agustus 2016, tanggal pelaporan lihat di Buku I.
3. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan September 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
September 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 bulan September
2016 di Bank KITA.
c. Laporkan PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor bulan September 2016 dengan
mengisi SPT Masa PPh 21/26 bulan September 2016.
4. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 23/26 bulan
Oktober 2016:
a. Menghitung PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor pada pegawai tetap yang
menerima penghasilan teratur dan tidak teratur (THR dan Bonus) tahun 2016 pada
kertas kerja yang telah disediakan.
b. Menghitung PPh Pasal 21/26 karyawan harian lepas yang harus dipotong pada
bulan Oktober 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
c. Menghitung PPh 21/26 yang harus dipotong kepada pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain.
d. Menghitung PPh Pasal 23/26, dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dikenakan/dipotong
pada bulan Oktober 2016.
e. Buatkan buku pemotongan PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama masa pajak Oktober
2016.
f. Menghitung PPh Pasal 21 setahun bagi pegawai tetap yang berhenti bekerja
karena pensiun.
g. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap yang sudah tidak
bekerja lagi/pensiun (Formulir 1721-A1).
h. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong baik untuk
pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap yang menerima pembayaran imbalan
jasa dan lain-lain selama masa pajak Oktober 2016 pada kertas kerja yang telah
disediakan.
i. Isilah surat setoran pjak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
j. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 21/26.
k. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016.
l. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016.
m. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 23/26 masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
n. Laporkan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 23/26.
o. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak Oktober 2016.
p. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak Oktober 2016.
q. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
r. Laporkan PPh Pasal 4 ayat (2) bulan Oktober 2016 yang dipotong/disetor masa
pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).
5. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26, PPh Pasal 23/26, dan Pasal
4 ayat (2) bulan November 2016:
a. Menghitung PPh 21/26 yang harus dipotong kepada pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama bulan November 2016
pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Menghitung PPh Pasal 23/26, dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dikenakan/dipotong
pada bulan November 2016.
c. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama masa pajak November
2016.
d. Menghitung PPh Pasal 21/26 pegawai tetap yang berhenti bekerja di bulan
November 2016 untuk pengisian bukti pemotongan Formulir 1721-A1, pada
kertas kerja yang telah disediakan.
e. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap yang sudah tidak
bekerja lagi (Formulir 1721-A1).
f. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
November 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
g. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
h. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 21/26.
i. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016.
j. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016.
k. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 23/26 masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
l. Laporkan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 23/26.
m. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November 2016.
n. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November
2016.
o. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
p. Laporkan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 4 ayat (2).
6. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan Desember 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
Desember 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Buatlah ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 pegawai tetap maupun
pegawai tidak tetap, pembayaran honorarium, imbalan jasa dan lain-lain selama
Tahun 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
c. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21/26 (Form 1721-A1) untuk semua
pegawai tetap yang nantinya akan diserahkan kepada seluruh pegawai tetap
sebagai wajib pajak untuk dapat digunakan sebagai bukti pemotongan yang wajib
dilaporkan dan dilampirkan saat mengisi dan melaporkan SPT Tahunan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Bukti potong dibuat tanggal 10 Januari 2016. Perhitungan
bisa berpatokan pada perhitungan saat menerima penghasilan tidak teratur.
d. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
Desember 2016 di Bank KITA.
e. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak Desember 2016, dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 21/26.
Bab 4
Kertas Kerja dan Formulir-Formulir
1. Hansen Tanaka 2. Agus 3. Angelina Dee
ebulan
ebulan
nsi kecelakaan sebulan
nsi kematian sebulan
bruto sebulan
:
aya jabatan
an Jaminan Hari Tua (JHT)
angan
neto sebulan
neto setahun
tidak kena pajak MENGHITUNG
(PTKP) setahun PPh PASAL 21 SEBULAN BAGI PEGAWAI
TETAP
kena pajak (Ph KP) setahun
1. Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan
kena pajak (Ph KP) dibulatkan
1 setahun:
1 terutang setahun
1 terutang sebulan
4. Tony Danutirta 5. Nazrul 6. Anantasari
ebulan
ebulan
nsi kecelakaan sebulan
nsi kematian sebulan
bruto sebulan
:
aya jabatan
an Jaminan Hari Tua (JHT)
angan
neto sebulan
neto setahun
tidak kena pajak (PTKP) setahun
kena pajak (Ph KP) setahun
kena pajak (Ph KP) dibulatkan
1 setahun:
1 terutang setahun
1 terutang sebulan