Anda di halaman 1dari 28

Diketik Oleh: Herlambang Ramadhan Kusno

Bab 1
Informasi Umum

Buku praktikum pemotongan dan pemungutan ini dibuat dengan tujuan untuk memberi
latihan bag! mahasiswa untuk lebih memperdalam pengetahuannya melalui aplikasi Pajak
Penghasilan (PPh) Pemotongan dan Pemungutan. Kasus dalam buku praktikum ini dibuat
sedemikian rupa hingga mendekati kejadian sebenarnya. Wajib pajak yang menjadi obiek
kasus di sini adalah perusahaan industri manufaktur yang melakukan transaksi ekspor dan
impor, melakukan penyerahan barang kepada instansi pemerintah, pengusaha kena pajak, dan
pengusala bukan kena pajak dengan hasil produksinya berupa sarung tangan rajut dan sarung
tangan latex.
Aspek perpajakan yang dibahas dalam kasus ini adalah sebagai berikut:
a. Pajak Penghasilan Pasal 21;
b. Pajak Penghasilan Pasal 22;
c. Pajak Penghasilan Pasal 23;
d. Pajak Penghasilan Pasal 24;
e. Pajak Penghasilan Pasal 26;
f. Pajak Penghasilan bersifat final PPh Pasal 4 ayat (2).
Peraturan perpajakan yang selalu berubah membuat perhitungan dapat berubah, sehingga
dalam pembahasan kasus ini kita memakai peraturan yang berlaku sampai dengan tahun
2016, karena tahun pajak yang dipakai adalah tahun 2016 maka apabila ada perubahan
peraturan diasumsikan tidak ada perubahan peraturan dan formulir-formulir pajak
menggunakan formulir tahun 2016. Sehubungan dengan keterbatasan pertemuan pelaksanaan
praktikum serta untuk efisiensi waktu pengerjaan praktikum, maka penghitungan dan
pengisian formulir bukti pemotongan, SPT Masa PPh Pasal 21 dibuat pada bulan yang
mengalami perubahan saja hal ini untuk efisiensi waktu pengerjaan praktikum. SPT Masa
PPh Pasal 21 atau Pasal 26 serta bukti pemotongannya menggunakan formulir yang
ditetapkan oleh Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PI/2013 yang mulai
diberlakukan per 1 Januari 2014.
Penomoran bukti pemotongan pajak dan faktur pajak, diatur sebagai berikut:
1. Buki Pemotongan PPh Pasal21 mengilkati Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-14/PJ/2013) yang mulai diberlakukan per 1 Januari 2014, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Nomor bukti pemotongan: PPh Pasal 21 (Tidak Final) atau Pasal 26 (Formulir
1721 - VI), dengan format penulisan: 1.3 - mm. yy - xxxxxxx.
b. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 (Final) (Formulir 1721 - VII), dengan
format penulisan. 1.4- mm. yy - xxxxxxx.
c. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima
Pensiunan atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala (Formulir 1721-
A1), dengan format penulisan: 1.1 - mm. yy - xxxxxxx.
d. Nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Polisi Republik Indonesia (POLRI),
Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721 - A2), dengan format
penulisan: 1.2 - mm. yy – xxxxxxx.
di mana:
mm : disi masa pajak
уу : diisi dua digit terakhir dari tahun pajak
xxxxxxx : diisi nomor urut.

Nomor urut berlanjut selama satu tahun pajak. Saat memasuki tahun pajak
berikutnya, nomor urut dimulai kembalu 0000001. Contoh 01.14.0000001.

Kode objek pajak dalam rangka pengisian bukti pemotongan PPh pPasal 21/26,
dapat dilihat pada table berikut ini:

Kode
Objek Keterangan
Pajak
21-100-01 Penghasilan yang diterima oleh Pegawai Tetap
21-100-02 Penghasilan yang diterima oleh Penerima Pensiun secara teratur
21-100-03 Upah Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas
21-100-04 Imbalan kepada Distributor Multi Level Marketing (MLM)
21-100-05 Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi
21-100-06 Imbalan kepada Penjaja Barang Dagangan
21-100-07 Imbalan kepada Tenaga Ahli
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang
21-100-08
Bersifat Berkesinambungan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang
21-100-09
Tidak Bersifat Berkesinambungan
Honorarium atau Imbalan kepada Anggota Dewan Komisaris atau
21-100-10
Dewan Pengawas yang tidak Merangkap sebagai Pegawai Tetap
21-100-11 Jasa Produksi, Tantiem, Bonus atau Imbalan kepada Mantan Pegawai
21-100-12 Penarikan Dana Pensiun oleh Pegawai
21-100-13 Imbalan kepada Peserta Kegiatan
21-100-99 Objek PPh Pasal 21 Tidak Final Lainnya
Imbalan sehubungan dengan Jasa, Pekerjaan dan Kegiatan, Hadiah dan
27-100-99
Penghargaan, Pensiun dan Pembayaran Berkala Lainnya

Kode negara domisili bagi Wajib Pajak Luar Negeri, sebagai berikut:
No Kode Negara Nama Negara atau Yurisdiksi
2. BNegarauatau Yusdiksi
k t
Mitra i (data per 28PFebruari
P3B e 2013)m o t o n
1 USA Amerika Serikat
2 JPG Jepang
3 CAN Kanada
4 SGP Singapura
pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_23/ # bulan menggunakan angka romawi
# / # tahun #, contoh : 001/Ps_23/IX/2011
3. Bukti Pemotongan PPh pasal 26 pada setiap bulan diawali dengan nomor 1 pedoman
pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_26/ # bulan menggunakan angka romawi
# / # tahun #, contoh : 001/Ps_26/IX/2011
4. Bukti Pemotongan PPh pasal 4 ayat (2) pada setiap bulan diawali dengan nomor 1
pedoman pemberian nomor: # nomor urut dari 1 # /Ps_4_2/ # bulan menggunakan
angka romawi # / # tahun #, contoh : 001/Ps_4_2/IX/2011

Kode MAP/Kode Jenis ajak dan Kode Jenis Setoran untuk memudahkan pengisian
dalam Surat Setoran Pajak (SSP) yang digunakan dalam kasus ini sebagai berikut:

1. MAP/Kode Jenis Pajak 411121 untuk jenis pajak PPh Pasal 21

Kode
Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setora
n
Untuk Pembayaran Pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21 disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 21 termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan Untuk Pembayaran Pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Pasal 21 surat ketetapan pajak PPh pasal 21

Untuk Pembayaran Pajak yang masih harus


200 Tahunan PPh Pasal 21 disetor yang tercantum dalam Surat Tagihan
Pajak (STP) PPh Pasal 21.
Untuk Pembayaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Pasal 21 dibayar yang tercantum dalam Surat Tagihan
Pajak (STP) PPh Pasal 21

Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
310 SKPKB PPh Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 21.
SKPKB PPh Final Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Pembayaran Sekaligus atas dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
311 Jaminan Hari Tua, Uang Pasal 21 pembayaran sekaligus atas Jaminan
Tebusan Pensiun, dan Uang Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan Uang
Pesangon Pesangon
Untuk pembyaran jumlah yang masih harus
320 SKPKBT PPh Pasal 21 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Pasal 21.
SKPKBT PPh Final Pasal 21 Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Pembayaran sekaligus atas dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
321 Jaminan Hari Tua, Uang Final Pasal 21 pembayaran sekaligus atas
Tebusan Pensiun, dan Uang Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan
Pesangon Uang Pesangon.
Pembayaran atas Surat
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan,
dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390 Surat Keputusan Keberatan,
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
Putusan Banding, atau
Putusan Banding.
Putusan Peninjauan Kembali
PPh Final Pasal 21
Pembayaran sekaligus atas Untuk pembayaran PPh Final Pasal 21
401 Jaminan Hari Tua, Uang pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua,
Tebusan Pensiun, dan Uang Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pesangon.
Pesangon
PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan Untuk pembyaran PPh Final Pasal 21 atas
lain yang diterima Pejabat honorarium atau imbalan lain yang diterima
402
Negara, PNS, anggota Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan
TNI/POLRI dan para para pensiunnya.
pensiunnya

2. MAP/Kode Jenis Pajak 411122 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22


Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
Unruk pembayaran pajak yang harus disetor
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
100 Masa PPh pasal 22
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Pasal 22 surat ketetapan pajak PPh Pasal 22.
Untuk pembayaran pajak yang masih harus
200 Tahunan PPh Pasal 21 disetor yang tercantum dalam Surat Tagihan
Pajak (STP) PPh Pasal 21.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
310 SKPKB PPh Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
311 SKPKB PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
320 SKPKBT PPh Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Pasal 22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
321 SKPKBT PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 22.
Pembayaran atas Surat Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
PPh Final Pasal 22 atas Untuk pembayaran PPh Final Pasal 22 atas
401
Penebus Migas Penebus Migas.
PPh Final Pasal 22 atas
Untuk pembyaran PPh Final Pasal 22 atas
402 Penyerahan Rokok Produksi
penyerahan rokok produksi dalam negeri.
Dalam Negeri
Untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
900 Pemungutan PPh Pasal 22
dipungut oleh pemungut.

3. MAP/Kode Jenis Pajak 411123 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor

Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
Untuk pembayaran pajak yang masih harus
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh
100 Masa PPh Pasal 22 Impor
Pasal 22 atas transaksi impor termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
skp PPh Pasal 22 Impor Surat Ketetapan Pajak PPh Pasal 22 Impor.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Pasal 22 Impor dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
22 atas transaksi impor.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
311 SKPKB PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 22.
Utnuk pembayaran jumlah yang masih harus
320 SKPKBT PPh Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Pasal 22.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
321 SKPKBT PPh Final Pasal 22 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 22.
Pembayaran atas Surat Untuk pembayran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
4. MAP/Kode Jenis Pajak 411124 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23

Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
100 Masa PPh Pasal 23 bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk pembetulan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas dividen yang dibayarkan kepada
101 PPh Pasal 23 atas Dividen
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantu, dalam
SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas bunga (termasuk premium,
diskonto, dan imbalan karena jaminan
102 PPh Pasal 23 atas Bunga
pengembalian utang) yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas royalty yang dibayarkan kepada
103 PPh Pasal 23 atas Royalti
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
Untuk pembyaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas jasa yang dibayarkan kepada Wajib
104 PPh Pasal 23 atas Jasa
Pajak dalam negeri yang tercantum dalam SPT
Masa PPh Pasal 23.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Pasal 23 surat ketetapan pajak PPh Pasal 23.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
300 STP PPh Pasal 23
23 (selain STP PPh Pasal 23 atas dividen,
bunga, royalty, dan jasa).
STP PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
301 Dividen, Bungan, Royalti, dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
dan Jasa 23 atas dividen, bunga, royalti, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
310 SKPKB PPh Pasal 23
Pasal 23 (selain SKPKB PPH Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa).
SKPKB PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
311 Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
dan Jasa Pasal 23 atas dividen, bunga, royalty, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
312 SKPKB PPh Final Pasal 23 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Final Pasal 23.
Untuk pembayaran jumlah yang masih ahrus
dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
320 SKPKBT PPH Pasal 23
Pasal 23 (selain SKPKBT PPH Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa).
SKPKBT PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
321 Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
dan Jasa Pasal 23 atas dividen, bunga royalty, dan jasa.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
322 SKPKBT PPh Final Pasal 23 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 23.
Pembayaran atas Surat Untuk pembauaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
PPh Final Pasal 23 atas
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 23 atas
401 Bungan Simpanan Anggoata
bunga simpanan anggota koperasi.
Koperasi

5. MAP/Kode Jenis Pajak 411127 untuk Jenis Pajak PPh Pasal 26

Kode Jenis Setoran Keterangan


Jenis
Setoran
Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 26 atas dividen,
100 Masa PPh Pasal 26 bunga, royalti, jasa, dan laba setelah pajak
BUT) yang tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 26.
Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang harus
disetor atas dividen yang dibayarkan kepada
101 PPh Pasal 26 atas Dividen
Wajib Pajak luar negeri yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 26.
Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang harus
disetor atas bunga (termasuk premium,
diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan
102 PPh Pasal 26 atas Bunga
dengan jaminan pengembalian utang) yang
dibauarkan kepada wajib pajak luar negeri
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 26.
Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang harus
disetor atas royalty yang dibayarkan kepada
103 PPh Pasal 26 atas Royalti
wajib pajak luar negeri yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 26.
Untuk pembayaran Pasal 26 yang harus disetor
atas jasa yang dibayarkan kepada Wajib Pajak
104 PPh Pasal 26 atas Jasa
luar negeri yang tercantum dalam SPT Masa
PPh Pasal 26.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
skp PPh Pasal 26 surat ketetapan pajak PPh Pasal 26.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
300 STP PPh Pasal 26 26 (selain STP PPh Pasal 26 atas dividen,
bunga, royalti, jasa, dan laba setelah pajak
BUT).
301 STP PPh Pasal 26 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal
Jasa, dan Laba setelah Pajak 26 atau dividen, bunga, royalti, jasa, dan laba
BUT setelah pajak BUT.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
310 SKPKB PPh Pasal 26 Pasal 26 (selain SKPKB PPh Pasal 26 atas
dividen, bunga, royalti, jasa, dan laba setelah
pajak BUT).
SKPKB PPh Pasal 26 ayas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Dibiden, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
311
Jasa, dan Laba setelah Pajak Pasal 26 atas dividen, bunga, royalty, jasa, dan
BUT laba setelah pajak BUT.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
320 SKPKBT PPh Pasal 26 Pasal 26 (selain SKPKBT PPh Pasal 26 atas
dividen, bunga, royalti, jasa, dan laba setelah
pajak BUT).
SKPKBT PPh Pasal 26 atas Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Dividen, Bunga, Royalti, dibayar yang tercantu, dalam SKPKBT PPh
321
Jasa, dan Laba setelah Pajak Pasal 26 atas dividen, bunga, royalty, jasa, dan
BUT laba setelah pajak BUT.
Pembayaran atas Surat Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.

6. MAP/Kode Jenis Pajak 411128 untuk Jenis Pajak PPh Final dan Fiskal Luar Negeri

Kode
Jenis Jenis Setoran Keterangan
Setoran
100 Fiskal Luar Negeri Untuk pembayaran Fiskal Luar Negeri.
Pembayaran Pendahuluan Untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan
199
SKP PPh Final Surat Ketetapan Pajak PPh Final.
Untuk pembyaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Final dibayar/disetor yang tercantum dalam STP PPh
Pasal 21.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
310 SKPKB PPh Pasal 21 dibayar yang tercantum dalam SKPKB PPh
Final.
Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
SKPKBT PPh Final Pasa 4
320 dibayar yang tercantum dalam SKPKBT PPh
ayat (2)
Final Pasal 4 ayat (2).
Pembayaran atas Surat Untuk pembayaran jumlah yang masih harus
Keputusan Pembetulan, dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan
390
Surat Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding Putusan Banding.
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Diskonto/Bunga
401 atas Diskonto/Bunga Obligasi dan Surat Utang
Obligasi dan Surat Utang
Negara.
Negara
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
402 atas Pengalihan Ha katas atas Pengalihan Ha katas Tanah dan/atau
Tanah dan/atau Bangunan Bangunan.
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
403 atas Persewaan Tanah
atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
dan/atau Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Bunga
404 atas Bungan Deposito/Tabungan, Jasa Giro,
Deposito/Tabungan. Jasa
dan Diskonto SBI.
Giro. dan Diskonto SBI
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
405
atas Hadiah Undian atas hadiah undian.
406 PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Transaksi Saham, atas Transaksi Saham, Obligasi, dan Sekuritas
Obligasi, dan Sekuritas
Lainnya di Bursa.
Lainnya di Bursa
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
407 atas Penjualan Saham
atas Penjualan Saham Pendiri.
Pendiri
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
408 atas Penjualan Saham Milik atas Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal
Perusahaan Modak Ventura Ventura.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Untuk pembyaran PPh Final Pasal 4 ayat (2)
409
atas Jasa Konstruksi atas Jasa Konstruksi.

Tanggal Penyetoran dan Pelaporan Pajak


Dalam rangka melaksanakan kewajiban perpajakannya dan untuk menghindari denda
keterlambatan, PT Texindo Raya Indonesia menetapkan kebijakan schubungan tanggal
penyetoran/pembayaran pajak dan penyampaian SPT dilakukan +5 hari sebelum batas waktu
terakhir penyetoran dan pelaporan pajak berdasarkan perimbangan kondisi jalan menuju
lokasi perusahaan yang rusak dan sering menyebabkan kemacetan. Penetapan tanggal
penyetoran/pembayaran pajak, seperti pada tabel berikut ini.
Jenis Pajak Tanggal Tanggal
Pembayaran/Penyetoran Pelaporan/Penyampaiaan SPT
PPh Pasal 4 ayat (2) Tanggal 5 bulan berikutnya Tanggal 15 bulan berikutnya
PPh Pasal 21/26 Tanggal 5 bulan berikutnya Tanggal 15 bulan berikutnya
PPh Pasal 23/26 Tanggal 5 bulan berikutnya Tanggal 15 bulan berikutnya

Penjelasan Status Wajib Pajak Orang Pribadi


(TK/…..) Wajib pajak tidak kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan yang
mendapat pengurangan PTKP
(K/…..) Wajib pajak kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan yang mendapat
pengurang PTKP
(K/I/…..) Wajib pajak kawin, istri mempunyai penghasilan sesuai dengan ketentuan
huruf c, ditambah dengan banyaknya tanggungan yang mendapat pengurang
PTKP.
(PH/…..) Wajib pajak kawin yang pisah harta & penghasilan.
(HB/…..) Wajib pajak kawin yang telah hidup berpisah ditambah banyaknya tanggungan
yang mendapat pengurang PTKP.
Bab 2
Kasus
A. Informasi Umum Perusahaan
PT Texindo Raya Indonesia adalah sebuah per usahaan manufaktur yang bergerak di
industri tekstil dengan hasil produksi "Sarung Tangan Rajut dan Latex". Perusahaan
didirikan dengan akta notaris SALWA ARIFIN, S.H. Nomor 123456 tanggal 22 Agustus
2006 dan berkedudukan di Jalan Monginsidi No. 24-25 Bandar Lampung, Provinsi
Lampung.
Bentuk perusahaan adalah Perseoan Terbatas dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Nomor: B-9634 HT.01.01.2006 tanggal 28 Desember 2006. Perusahaan
mulai beroperasi dan berproduksi tanggal 1 Januari 2007. Perusahaan ini telah terdaftar di
KPP Bandar Lampung dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Berikut in
adalah data-data yang berhubungan dengan PT Texindo Raya Indonesia untuk kepentingan
pajak tahun 2016:
1. Nama Perusahaan : PT Texindo Raya Indonesia
2. NPWP/NPPKP : 01.385.537.4.322.000
3. Tanggal Pengukuhan : 10 Januari 2007
4. Alamat : Jalan Monginsidi No. 24-25 Bandar Lampung
5. Email : texindo@gmail.com.id
6. Kode Pos : 55555
7. Nomor Telpon/Fax : (0271) 800001/ (0721) 800002
8. Merek Usaha : LATEX
9. Izin Sentralisasi :-
10. Jenis Usaha : Industri Pakaiaan (Sarung Tangan)
11. Nomor KLU : 32200
12. Pembukuan : Akrual, Bahasa Indonesia, Komputer, Rupiah :Garis Lurus
13. Metode Penyusutan : Garis Lurus
14. Tahun Buku : Januari s.d. Desember 2016
15. Opini Auditor : Wajar Tanpa Pengecualian
16. Kantor Akuntan Publik : Nuruddin dan Rekan NPWP 02.253.409.5.322.000
17. Akuntan Publik : Nuruddin Tito, S.E., Ak., M.Si., CPA. /NPWP 04.098.816.4
32
18. Kantor Konsultan Pajak : Raid Consulting/NPWP 02.473.664. 9.322.000
19. Konsultan Pajak : M. Raid, S.E., Ak., M.Si. BKP/NPWP 06.812.094.8-322.000

B. Data Pengurus dan Pemegang Saham

1. Daftar susunan Pemegang Saham

No Nama Pemegang NPWP Alamat


Saham
1 Huan Juan Carlos 04.004.871.2-324.000 Perum Bringin Raya Blok E10
No. 85 Bandar Lampung
2 Tien Kartasamita 04.035.938.2-323-000 Perum Villa Citra Blok B 1
No. 112 Bandar Lampung
3 Hansen Tanaka 04.142.579.4-322.000 Jend. Sudirman No. 10 Bandar
Lampung
4 CV Anak Negeri 01.130.568.7-323.000 ZA. Pagar Alam No. 256B
Bandar Lampung

2. Rincian Modal Disetor dan Dividen Tahun 2016

No Nama Modal Disetor Dividen per Lembar


Jumlah Nominal per
Lembar Lembar
1 Huan Juan Carlos 30.000 Rp10.000 Rp500
2 Tien Kartasasmita 25.000 Rp10.000 Rp500
3 Hansen Tanaka 25.000 Rp10.000 Rp500
4 CV Anak Negeri 20.000 Rp10.000 Rp500

3. Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris

No Nama Pemegang Jabatan Pengurus Alamat


Saham
1 Huan Juan Carlos Komisaris Utama Perum Bringin Raya Blok
E10 No. 85 Bandar Lampung
2 Tien Kartasasmita Komisaris Perum Villa Citra Blok B 1
No. 112 Bandar Lampung
3 Hansen Tanaka Direktur Jend. Sudirman No. 10
Bandar Lampung

C. Rincian Gaji, Honorariumm dan Imbalan lainnya


Data Pegawai tetap yang dimiliki oleh perusahaan tahun 2016 terditi dari pegawai
tetap operasional yang menerima gaji secara bulanan, mingguan, dan harian. Data
pegawai disajikan sebagai berikut:
Diketik Oleh: Christina Mei Lin Tan Widaya

1. Data Pegawai Tetap


a. Daftar Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan

Tgl. Akhir Tgl. Awal


No Nama dan NPWP L/P Jabatan dan NIK
Kerja Kerja
1. Hansen Tanaka L 22-01-2009 - Direktur
04.142.579.4- 2007010001
322.000
2. Agus L 01-11-2010 30-10-2016 Manajer Pemasaran
77.740.264.5- 2008110004
322.000
3. Angelina Dee P 01-02-2011 30-11-2016 Manajer Keuangan
88.306.094.9- 2009020005
322.000
4. Tony Danutirta L 01-05-2011 - Manajer Produksi
88.306.089.9- 2009050007
325.000
5. Nazrul L 25-07-2012 30-11-2016 Personalia
88.306.080.8- 2010070009
322.000
6. Anantasari P 01-03-2014 - Staf Keuangan
88.306.078.2- 2012030012
322.000
7. Agustini P 01-08-2014 - Staf Administrasi
77.530.335.7- Umum
322.000 2012080013
8. Mayogy L 04-01-2016 - Teknisi
58.378.053.1- 2014010014
322.000
9. Edelwaise P 01-09-2016 - Manajer Keuangan
77.530.335.7- 2014090015
325.000

b. Daftar Pegawai Tetap dengan Gaji Harian

Masuk Berhenti
No Nama dan NPWP L/P Jabatan dan NIK
Kerja Kerja
1. Tono L 14-02-2011 - Marketing
88.306.095.6- 2009020006
322.000
2. Parman L 25-05-2010 - Supervisor
77.740.231.4- 2008050002
323.000
3. Omar Haydar L 25-05-2010 - Supervisor
14.756.316.3- 2011050010
322.000

c. Daftar Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan

Masuk Berhenti
No Nama dan NPWP L/P Jabatan dan NIK
Kerja Kerja
1. M. Sanusi L 25-05-2010 - Satpam
87.242.812.3- 2008050003
325.000
2. Kuswoyo L 25-05-2012 - Satpam
87.242.823.0- 2010100008
322.000
3. Agus Pranajaya L 08-12-2013 - Satpam
58.378.029.1- 2011120011
322.000

d. Data Alamat dan Keterangan Pegawai Tetap

No Nama/NPWP Status Alamat Keterangan

1. Hansen Kawin, Jend. Anak pertama telah


Tanaka memiliki 3 Sudirman No. diterima bekerja di
orang anak 10 Bandar Jerman Desember
Lampung 2015.
2. Agus Kawin, Jalan Angin Akan memasuki masa
memiliki 2 Mamiri II No. pension terhitung mulai
orang anak 10 Bandar 1 November 2016.
Lampung
3. Angelina Dee Tidak Kawin, Jalan Gadis Menikah tanggal 12
tanpa Gg. Semampai Agustus 2016.
tanggungan No. 85 Bandar Mengajukan berhenti
Lampung bekerja tanggal 30
November 2016
dengan alasan
mengikuti suami dan
tinggal di Bali.
4. Tony Kawin, Jalan Tunas -
Danutirta memiliki 2 Bangsa Gg.
orang anak Aduhai I No.
10 Bandar
Lampung
5. Nazrul Tidak Kawin, Jalan Kartika Meninggal dunia
tanpa No. 10 Bandar karena kecelakaan
tanggungan Lampung tanggal 30 November
2016.
6. Anantasari Tidak Kawin, Jalan Kalianda Menanggung
keponakan 1 No. 10 Bandar keponakan yang sudah
Lampung yatim piatu.
7. Agustini Kawin, Jalan Sampai dengan tahun
memiliki 3 Tanjungan Gg. 2016 suami tidak
orang anak Halilintar No. bekerja karena PHK
10 Bandar sejak September 2015
Lampung dan ada surat
keterangan dari
kelurahan.
8. Mayogy Tidak Kawin, Jalan Jend. Warga Negara Jepang.
tanpa Sudirman No. Dikontrak selama 8
tanggungan 85 Bandar tahun.
Lampung
9. Edelwaise Tidak Kawin, Perum. Polri -
tanpa Hj. Mena F8
tanggungan No. 80 Bandar
Lampung
10 Tono Tidak Kawin, Perum Griya -
. tanpa Kencana Blok
tanggungan K1 No. 10
Bandar
Lampung
11 Parman Kawin, Jalan Jend. Anak ketiga lahir pada
. memiliki 2 Katamso No. bulan Desember 2015
orang anak 55 Bandar
Lampung
12 Omar Haydar Kawin, Jalan Krakatau Ibu mertua tidak
. memiliki 2 No. 123 memiliki penghasilan
orang anak, Bandar dan tinggal serumah.
mertua 1 Lampung Berdasarkan Putusan
Hakim pada
pertengahan bulan
November 2016,
dinyatakan sudah
berpisah/bercerai
dengan istrinya Ny.
Mariana.
13 M. Sanusi Tidak Kawin, Jalan Raya Menanggung ibu
. orang tua 1 Natar No. 54, kandung/janda tidak
Natar, memiliki penghasilan.
Lampung
Selatan
14 Kuswoyo Tidak Kawin, Jalan Pagar Menikah tanggal 15
. tanpa Alam No. 23 Mei 2016.
tanggungan Bandar
Lampung
15 Agus Kawin, Jalan Arimbi Tanggal 25 Desember
. Pranajaya memiliki 2 No. 10 Bandar 2015 anak pertamanya
orang anak Lampung meninggal dunia.

2. Rincian Penghasilan Pegawai Tetap dan Lain-Lain


a. Pegawai Tetap yang Dibayar secara Bulanan

Gaji Pokok/bulan Tunjangan/bulan


No. Nama
(Rp) (Rp)
1. Hansen Tanaka 18.500.000 8.000.000
2. Agus 14.500.000 5.000.000
3. Angelina Dee 14.500.000 5.000.000
4. Tony Danutirta 15.000.000 5.000.000
5. Nazrul 9.000.000 2.000.000
6. Anantasari 6.000.000 2.000.000
7. Agustini 5.500.000 2.000.000
8. Mayogy 13.900.000 3.000.000
9. Edelwaise 12.500.000 5.000.000

b. Daftar Pegawai dan Karyawan Tetap dengan Gaji Harian

Tunjangan-
Gaji Pokok/hari
No. Nama Tunjangan/hari
(Rp)
(Rp)
1. Tono 170.000 120.000
2. Parman 210.000 80.000
3. Omar Haydar 200.000 80.000

c. Daftar Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan

Gaji Tunjangan-
No. Nama Pokok/minggu Tunjangan/minggu
(Rp) (Rp)
1. M. Sanusi 1.000.000 400.000
2. Kuswoyo 850.000 400.000
3. Agus Pranajaya 800.000 400.000

3. Pegawai Harian Lepas


Sehubungan dengan kenaikan permintaan/order penjualan, maka pada bulan Oktober
2016 perusahaan menambah 3 (tiga) orang pegawai harian lepas di bagian produksi
yang dibayar secara harian. Jumlah beban kerja selama bulan Oktober sama, yaitu
sebanyak 25 hari kerja. Ketiga karyawan tersebut belum memiliki NPWP. Berikut ini
rincian data dan penghasilan pegawai harian lepas:

Upah Pokok/hari Tunjangan-


No. Nama Status Alamat
(Rp) Tunjangan (Rp)
1. Supriatin TK/0 98.000 20.000 Jalan
Labuhan
Ratu No. 8
Bandar
Lampung
2. Margono K/1 98.000 20.000 Jalan Gn.
Kerinci No.
15 Bandar
Lampung
3. Karyono K/2 98.000 20.000 Jalan
Sungai
Musi No.
89 Bandar
Lampung
4. Penghasilan berupa THR dan Bonus
THR dan Bonus diberikan kepada pegawai tetap pada bulan Oktober 2016 dengan
rincian sebagai berikut:
a. THR yang diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok sebulan;
b. Bonus yang diberikan tergantung dari masa kerja:
 masa kerja 1 tahun sampai dengan 2 tahun: 25% dari gaji pokok sebulan;
 masa kerja di atas 2 tahun sampai dengan 5 tahun 50% dari gaji pokok
sebulan;
 masa kerja di atas 5 tahun 1 kali gaji pokok sebulan.

5. Program Jamsostek yang Diikuti oleh Perusahaan


PT Texindo Raya Indonesia, mengikuti Program BPJS dan membayarkan premi
asuransi/iuran pegawai tetap kepada BPJS.
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK):
 Pegawai Operasional = 0,24% x Gaji Pokok
 Satpam = 0,54% x Gaji Pokok
 Produksi = 0,89% x Gaji Pokok/upah
b. Jaminan Kematian (JKM) : 0,3% x Gaji Pokok
c. Jaminan Hari Tua (JHT) :
 Dibayar oleh Perusahaan = 3,7% x Gaji Pokok
 Dibayar oleh Karyawan = 2% x Gaji Pokok, dipotong langsung dari gaji.
d. Karena sudah memiliki klinik Kesehatan di dalam perusahaan, maka perusahaan
tidak mengikuti program Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK).
e. Untuk pegawai lepas bagian produksi, perusahaan mengikutsertakan ke dalam
program JKK dan JKM.

6. Penerima Honorarium, Imbalan Jasa, dan Lain-Lain Selama Tahun 2016


a. Tanggal 13 Oktober 2016, dibayar premi asuransi yang sudah jatuh tempo di
Yaichi Life sebesar ¥200.000, di mana kurs Yen yang berlaku saat itu ¥100 =
Rp7.500. Yaichi Life beralamatkan di Yokohama, Jepang.
b. Membayar tagihan sewa kendaraan kijang (untuk operasional perusahaan) kepada
rental kendaraan “CEPAT” sebesar Rp1.300.000 (termasuk PPN), pada tanggal 20
Oktober 2016. Rental “CEPAT” beralamatkan di Jalan Kartini No. 252 Bandar
Lampung, NPWP 01.772.959.1.322.000.
c. Pada bulan September terjadi kerusakan beberapa mesin sarung tangan rajut yang
diimpor dari Jepang. Perusahaan memanggil teknisi mesin dari Jepang bernama
Itzumi Suzuki yang mulai bekerja tanggal 21 Oktober 2016, perbaikan tersebut
hanya memakan waktu 5 hari dengan biaya perbaikan $300, di mana kurs Menteri
Keuangan saat itu $1 adalah Rp10.000. Nomor Paspor Itzumi Suzuki S 188319.
d. Lidia, status bujangan (TK/-), pada tanggal 25 Oktober 2016 menerima komisi
penjaja barang dagangan Rp3.500.000. Lidia beralamat di Jalan Gn. Krakatau No.
15 Bandar Lampung. NPWP 14.590.491.8.322.001.
e. Karena akan ada penambahan mesin sarung tangan latex dan rajut yang
rencananya akan diimpor pada pertengahan bulan Desember 2016, maka perlu
adanya pemasangan instalasi listrik. Pada tanggal 28 Oktober 2016 dibayar jasa
instalasi listrik kepada CV Elektrika sebesar Rp12.500.000 (belum dipotong
pajak). CV Elektrika beralamatkan di Jalan Kaliurang No. 2C Bandar Lampung,
NPWP. 01.550.880.7.323.000.
f. Membayar dividen kas kepada pemegang saham pada tanggal 30 Oktober 2016,
dengan rincian sebagai berikut:

Penerima Dividen Penyertaan Jumlah Dividen


Huan Juan Carlos 30% Rp15.000.000
Tien Kartasasmita 25% Rp12.500.000
Hansen Tanaka 25% Rp12.500.000
CV Anak Negeri 20% Rp10.000.000

g. Pada tanggal 12 November 2016, memberikan sumbangan perkawinan kepada


Angelina Dee sebesar Rp1.000.000.
h. Pada tanggal 28 November 2016, memberikan uang duka kepada keluarga Nazrul,
Personalia PT Texindo Raya Indonesia yang meninggal dunia karena kecelakaan
sebesar Rp2.000.000.
i. Dalam rangka ulang tahun perusahaan maka perusahaan mengadakan lomba
desain iklan yang dimenangkan oleh juara I: CV Toradesign sebesar Rp5.000.000
beralamatkan di Jalan Gn. Krakatau No. 15 Bandar Lampung NPWP
01.550.454.1.322.000, juara II Sandra (belum ber-NPWP) mahasiswa sebesar
Rp3.500.000 beralamatkan di Jalan Bendungan Sutami No. 45 Bandar Lampung,
dan juara III Fauzi sebesar Rp2.000.000 juga seorang mahasiswa (belum ber-
NPWP) beralamatkan di Jalan Sukamandiri No. 15A Bandar Lampung. Bukti
potong dibuat tanggal 22 November 2016.
j. Tanggal 22 November 2016, membayar sewa Gedung pertemuan Kasandra
Bandar Lampung untuk kegiatan lomba desain iklan dan pameran dalam rangka
ulang tahun perusahaan sebesar Rp2.500.000. Gedung Kasandra beralamatkan di
Jalan Z.A. Pagar Alam nomor 45 Bandar Lampung. NPWP 02.550.450.9.322.000.
k. Pada tanggal 22 November 2016 dibayar honorarium Ustadz Muhammad Zufar
atas jasa pemberian ceramah pada ulang tahun perusahaan sebesar Rp2.500.000.
alamat Perum. Polri Hj. Mena Blok E 12 Nomor 10, Natar Lampung Selatan,
belum memiliki NPWP.
l. Membayar jasa konsultan pajak kepada Konsultan Pajak Raid Consulting pada
November 2016 sebesar Rp10.000.000. NPWP 02.473.664.9-322.000,
beralamatkan di Jalan Wolter Monginsidi No. 45 Bandar Lampung.
m. Tanggal 30 November 2016, membayar jasa Audit kepada KAP Nuruddin dan
Rekan, sebesar Rp25.000.000 bersih di luar PPN dan PPh. KAP memiliki NPWP
02.253.409.5-322.000 dan beralamat di Jalan Ambarawa No. 25 Bandar
Lampung.
n. Pada tanggal 30 November 2016 membayarkan honorarium kepada Huan Juan
Carlos selaku komisaris utama yang tidak merangkap pegawai tetap sebesar
Rp55.000.000, dan kepada Tien Kartasasmita selaku Komisaris sebesar
Rp50.000.000.
o. Pembayaran honorarium kepada dr. Ramelan sebesar Rp18.000.000 sebagai
imbalan atas jasa pemeriksaan Kesehatan pegawai PT Texindo Raya Indonesia
tahun 2016 yang dibayar pada tanggal 30 November 2016. Dokter Ramelan
beralamatkan di Jalan Sudimampir No. 2A, Bandar Lampung. NPWP.
06.182.968.5.324.000.
p. Melakukan pembayaran atas jasa perencanaan konstruksi yang dilakukan oleh CV
Bangun Jaya pada tanggal 30 November 2016 sebesar Rp50.000.000. CV Bangun
Jaya beralamatkan di Jalan Gn. Krakatau No. 12, Bandar Lampung. NPWP.
01.146.159.7.323.000.
Bab 3

Instruksi Kerja

1. Menghitung PPh Pasal 21/26 sebulan yang harus dipotong untuk pegawai tetap pada
kertas kerja yang telah disediakan.

2. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan Agustus 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
Agustus 2016. Masa pajak sebelumnnya, yaitu masa Januari s.d. Juli 2016,
diasumsikan tidak ada perubahan penghasilan sehingga hasil perhitungannya sama
dengan bulan Agustus 2016.
b. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 bulan Agustus
2016 di Bank KITA, tanggal penyetoran dilihat di Buku I. Untuk masa-masa
sebelumnya (Januari s.d. Juli 2016) tidak perlu dibuat SSP, karena sudah diwakili
oleh masa Agustus 2016.
c. Laporkan PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor bulan Agustus 2016 dengan
mengisi SPT Masa PPh 21/26 bulan Agustus 2016. Tata Cara Pengisiannya bisa
dilihat pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-14/PJ/2013. Untuk
masa-masa sebelumnya (Januari s.d. Juli 2016) tidak perlu dibuat SPT Masa
karena sudah diwakili oleh masa Agustus 2016, tanggal pelaporan lihat di Buku I.

3. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan September 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
September 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 bulan September
2016 di Bank KITA.
c. Laporkan PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor bulan September 2016 dengan
mengisi SPT Masa PPh 21/26 bulan September 2016.

4. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 23/26 bulan
Oktober 2016:
a. Menghitung PPh Pasal 21/26 yang dipotong/disetor pada pegawai tetap yang
menerima penghasilan teratur dan tidak teratur (THR dan Bonus) tahun 2016 pada
kertas kerja yang telah disediakan.
b. Menghitung PPh Pasal 21/26 karyawan harian lepas yang harus dipotong pada
bulan Oktober 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
c. Menghitung PPh 21/26 yang harus dipotong kepada pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain.
d. Menghitung PPh Pasal 23/26, dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dikenakan/dipotong
pada bulan Oktober 2016.
e. Buatkan buku pemotongan PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama masa pajak Oktober
2016.
f. Menghitung PPh Pasal 21 setahun bagi pegawai tetap yang berhenti bekerja
karena pensiun.
g. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap yang sudah tidak
bekerja lagi/pensiun (Formulir 1721-A1).
h. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong baik untuk
pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap yang menerima pembayaran imbalan
jasa dan lain-lain selama masa pajak Oktober 2016 pada kertas kerja yang telah
disediakan.
i. Isilah surat setoran pjak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
j. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 21/26.
k. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016.
l. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016.
m. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 23/26 masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
n. Laporkan PPh Pasal 23/26 masa pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 23/26.
o. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak Oktober 2016.
p. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak Oktober 2016.
q. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak
Oktober 2016 di Bank KITA.
r. Laporkan PPh Pasal 4 ayat (2) bulan Oktober 2016 yang dipotong/disetor masa
pajak Oktober 2016 dengan mengisi SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).

5. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26, PPh Pasal 23/26, dan Pasal
4 ayat (2) bulan November 2016:
a. Menghitung PPh 21/26 yang harus dipotong kepada pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama bulan November 2016
pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Menghitung PPh Pasal 23/26, dan Pasal 4 ayat (2) yang harus dikenakan/dipotong
pada bulan November 2016.
c. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21/26 untuk pegawai tidak tetap yang
menerima pembayaran imbalan jasa dan lain-lain selama masa pajak November
2016.
d. Menghitung PPh Pasal 21/26 pegawai tetap yang berhenti bekerja di bulan
November 2016 untuk pengisian bukti pemotongan Formulir 1721-A1, pada
kertas kerja yang telah disediakan.
e. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap yang sudah tidak
bekerja lagi (Formulir 1721-A1).
f. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
November 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
g. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
h. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 21/26.
i. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016.
j. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016.
k. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 23/26 masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
l. Laporkan PPh Pasal 23/26 masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 23/26.
m. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November 2016.
n. Buatkan daftar bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November
2016.
o. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak
November 2016 di Bank KITA.
p. Laporkan PPh Pasal 4 ayat (2) masa pajak November 2016, dengan mengisi SPT
Masa PPh Pasal 4 ayat (2).

6. Menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh Pasal 21/26 bulan Desember 2016:
a. Buat ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 yang dipotong masa pajak
Desember 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
b. Buatlah ringkasan penghasilan dan PPh Pasal 21/26 pegawai tetap maupun
pegawai tidak tetap, pembayaran honorarium, imbalan jasa dan lain-lain selama
Tahun 2016 pada kertas kerja yang telah disediakan.
c. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21/26 (Form 1721-A1) untuk semua
pegawai tetap yang nantinya akan diserahkan kepada seluruh pegawai tetap
sebagai wajib pajak untuk dapat digunakan sebagai bukti pemotongan yang wajib
dilaporkan dan dilampirkan saat mengisi dan melaporkan SPT Tahunan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Bukti potong dibuat tanggal 10 Januari 2016. Perhitungan
bisa berpatokan pada perhitungan saat menerima penghasilan tidak teratur.
d. Isilah surat setoran pajak (SSP) untuk menyetor PPh Pasal 21/26 masa pajak
Desember 2016 di Bank KITA.
e. Laporkan PPh Pasal 21/26 masa pajak Desember 2016, dengan mengisi SPT Masa
PPh Pasal 21/26.
Bab 4
Kertas Kerja dan Formulir-Formulir
1. Hansen Tanaka 2. Agus 3. Angelina Dee
     
ebulan      
ebulan      
nsi kecelakaan sebulan      
nsi kematian sebulan      
bruto sebulan      
:      
aya jabatan      
an Jaminan Hari Tua (JHT)      
angan      
neto sebulan      
neto setahun      
tidak kena pajak MENGHITUNG
(PTKP) setahun PPh PASAL   21 SEBULAN BAGI  PEGAWAI
  TETAP
kena pajak (Ph KP) setahun  
1. Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan    
kena pajak (Ph KP) dibulatkan      
1 setahun:      
     
     
     
     
1 terutang setahun      
1 terutang sebulan      
     
4. Tony Danutirta 5. Nazrul 6. Anantasari
     
ebulan      
ebulan      
nsi kecelakaan sebulan      
nsi kematian sebulan      
bruto sebulan      
:      
aya jabatan      
an Jaminan Hari Tua (JHT)      
angan      
neto sebulan      
neto setahun      
tidak kena pajak (PTKP) setahun      
kena pajak (Ph KP) setahun      
kena pajak (Ph KP) dibulatkan      
1 setahun:      
     
     
     
     
1 terutang setahun      
1 terutang sebulan      
     

Anda mungkin juga menyukai