Anda di halaman 1dari 14

Koreksi Fiskal

Koreksi Fiskal
No Uraian Komersial Fiskal
Positif Negatif

A. Penjualan Neto √ - - √

B. Harga Pokok Penjualan √ - - √

1. Persediaan Awal √ - - √

2. Pembelian Neto √ - - √

3. Barang Tersedia dijual √ - - √

4. Persediaan Akhir √ - - √

Jumlah B √ - - √

C. Laba Bruto (A-B) √ - - √

D. Beban Usaha :

1. Gaji/Upah √ - - √

2. Tunjangan PPh 21 √ - - √

3. PPh 21 Ditanggung Perusahaan √ √ - -

4. Tunjangan dalam bentuk uang √ - - √

5. Tunjangan Premi Asuransi √ - - √


6. Iuran Pensiun ke Dana Pensiun √ - - √

7. Tunjangan Hari Raya √ - - √

8. Uang Lembur √ - - √

9. Pengobatan :
a. Cuma-Cuma √ √ - -
b. Penggantian √ - - √
c. Tunjangan √ - - √
10. Imbalan dalam bentuk natura √ √ - -

11. Perjalanan dinas pegawai √ - - √

12. Biaya seminar, diklat, dll √ - - √

13. Uang saku pegawai seminar √ - - √

14. Kendaraan dinas √ √ 50% - √50%

15. Uang pesangon √ - - √

16. Beban Bunga √ - - √

17. Sanksi Perpajakan √ √ - -

18. Beban Promosi :


a. Daftar nominatif, √ - - √
berhubungan dengan usaha
b. Daftar nominatif, tidak
berhubungan dengan usaha √ √ - -

19. Beban alat tulis kantor √ - - √

20. Beban listrik, air dan telepon √ - - √

21. PBB, Pajak Daerah √ - - √

22. Sumbangan √ √ - -

E. Laba Usaha (C-D) √ √ - √

F. Penghasilan diluar usaha :


1. Keuntungan penjualan mobil √ - - √

2. Bunga deposito √ - √ -

3. Sewa bangunan √ - √ -

Penghasilan Neto Dalam Negeri √ - - √

G. Penghasilan Luar Negeri √ - - √

H. Jumlah Penghasilan Neto √ - - √


DaftarBiayaFiskal

Non
Beban Usaha Deductible Ket Dasar Hukum
Deductible
Biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan. menagih dan
memelihara penghasilan
 Prinsip realisasi V Pasal 28 UU KUP
 Konservatis / penyisihan V Pasal 28 UU KUP
Biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang
bukan obyek PPh atau pengenaan
PPhnya final
1. Gaji/upah V PPh Ps Pasal 6 huruf a UU PPh
21
2. Tunjangan PPh pasal 21 V PPh ps PMK 252/PJ/2008
21
3. PPh dibayar perusahaan V Pasal 9 huruf h UU PPh
(ditanggung perusahaan)
4. Premi asuransi jiwa V PPh ps Pasal 9 huruf d UU PPhPMK
pegawai dibayar 21 252/PJ/2008
perusahaan
5. Premi asuransi jiwa untuk V Pasal 9 huruf j UU PPh
pemilik/pemegang saham
dan keluarganya
6. Iuran Jamsostek PP No 14 tahun 1993
a. Jaminan kecelakaan Kerja V PPh Ps Pasal 9 huruf d UU PPh
(JKK) 21
b. Jaminan kematian (JKM) V PPh Ps PP No 14 tahun 1993 stdtd
21 PP Nomor 1 Tahun 2009
c. Jaminan pelayanan V PPh Ps PP No 14 tahun 1993 stdtd
Kesehatan 21 PP Nomor 1 Tahun 2009
d. Iuran Jaminan Hari tua PP No 14 tahun 1993 stdtd
(JHT) (JAMSOSTEK) PP Nomor 1 Tahun 2009
 Dibayar perusahaan V Pasal 6 huruf a UU PPh
 Dibayarpegawai V PMK 252/PJ/2008
(bagipegawaiuntukmenghitu
ngPPh 21)
7. Iuran pensiun ke dana PMK 252/PJ/2008
pensiun yang disahkan
Menteri Keuangan
 Dibayar perusahaan V PMK 252/PJ/2008
 Dibayar pegawai (bagi V PMK 252/PJ/2008
pegawai untuk menghitung
PPh 21)
8. Iuran pensiun ke dana V Pasal 6 huruf c UU PPh
pensiun yang belum
disahkan Menkeu
9. TunjanganHari Raya V PPh Ps Pasal 6 huruf a UU PPh
21
10. Uanglembur V PPh Ps Pasal 6 huruf a UU PPh
21
11. Pengobatan Pasal 6 huruf a UU PPh
a. Cuma-cuma (langsung V Pasal 6 huruf e UU PPh
kerumah sakit. Dianggap
sebagai kenikmatan)
b. Penggantian pengobatan V PPh Ps KEP 252/PJ/2000
(tunjangan dengan 21
reimburst)
c. Tunjanganpengobatan V PPh Ps KEP 252/PJ/2000
21
12. Pemberian imbalan dalam V Pasal 9 huruf e UU PPh
bentuk natura dan
kenikmatan. Misalnya
kendaraan, beras, dsb
13. Pemberian makan kepada V KMK 466/KMK.04/2000
crew kapal/pesawat dalam
perjalana n
14. Pemberian dalam bentuk KMK 466/KMK.04/2000
natura dan kenikmatan
a. Pengeluaran untuk penye- V KMK 466/KMK.04/2000
diaan makanan/minuman
bagi seluruh pegawai.
termasuk dewan direksi dan
dewan komisaris di tempat
kerja
b. Penggantian dalam bentuk V KMK 466/KMK.04/2000
natura & kenikmatan di
daerah tertentu :
 Tempat V KMK 466/KMK.04/2000
tinggal/perumahan
pegawai sepanjang
fasilitas tersebut tidak
tersedia
 Pelayanan kesehatan V KMK 466/KMK.04/2000
Sepanjang fasilitas
tersebut tidak tersedia
 Pendidikan pegawai & V KMK 466/KMK.04/2000
keluarganya sepanjang
fasilitas tersebut tidak
tersedia
 Pengangkutan bagi V KMK 466/KMK.04/2000
pegawai dan keluarganya
sepanjang fasilitas
tersebut tidak tersedia
 Olah raga bagi pegawai V KMK 466/KMK.04/2000
dan keluarganya
sepanjang fasilitas
tersebut tidak tersedia.
Sarana olah raga tidak
termasuk golf. boating.
pacuan kuda
c. Dalam rangka & berkaitan KEP-220/PJ./2002
dengan pelaksanaan kerja :
 Beban antar jemput V KEP-220/PJ./2002
karyawan
 Penyediaan makan / V KMK 466/KMK.04/2000
minum untuk awak kapal /
pesawat
d. Untuk keamanan/kesela- V KEP 312/PJ/2001
matan kerja yang
diwajibkan. misalnya :
pakaian dan peralatan bagi
pegawai pemadam
kebakaran. proyek. pakaian
seragam pabrik. hansip /
satpam
e. Berkenaan dengan situasi KEP 312/PJ/2001
lingkungan. misal :
 Pakaian seragam pegawai V KEP 312/PJ/2001
hotel / penyiar TV
 Makan tambahan bagi V KEP 312/PJ/2001
operator komputer /
pengetik
 Makan/minum cuma- V KEP 312/PJ/2001
cuma bagi pegawai
restoran
15. Pembebanan yang masa V Pasal 6 ayat 1 UU PPh
manfaatnya lebih dari satu
tahun. Dengan cara
penyusutan sesuai Pasal
11
UU No 17 Tahun 2000
16. Cuti pegawai :
a. diberikan uang cuti V PPh Ps 21 (penjelasan pasal 6 ayat(1)
huruf a UU PPh)
b. tunjangan cuti V PPh Ps 21 KEP 545/PJ/2000

c. dibayar perusahaan V Pasal 9 huruf e UU PPh


17. Perjalanan dinas pegawai :
a. didukung bukti-bukti yang V Penjelasan pasal 6 ayat (1)
sah /dipertanggung jawabkan huruf a UU PPh)
b. lumpsum (tidak V Pasal 9 huruf e UU PPh
didukung bukti-bukti)
c. lumpsum dianggap honor V PPh Ps 21 Penjelasan pasal 6 ayat(1)
pegawai huruf a UU PPh)
d. honor / uang saku V PPh Ps 21 Penjelasan pasal 6 ayat(1)
huruf a UU PPh)
e. Biaya picnic / rekreasi V Pasal 9 huruf e UU PPh
18. Bonus atas prestasi Kerja V PPh Ps 21 PMK Nomor
yang dibebankan pada 252/PMK.03/2008
tahun berjalan
19. Pembagian bonus. tantiem. V PPhPs Pasal 9 ayat (1) SE-
gratifikasi. jasa produksi. 23 11/PJ.42/1992
yang dibebankan ke laba (kepada
ditahan (Retained Earning) pemega
ng saha
m)
20. Biaya seminar. penataran. V Pasal 6 ayat 1 UU PPh
kursus (pendidikan) di
dalam negeri
21. Honor/uang saku pegawai V PPh Ps 21 Pasal 6 ayat 1 UU PPh
yang mengikuti seminar dsb
22. Bea siswa : PPh Ps 21 Pasal 6 Ayat (1 ) huruf g.
a.Ada ikatan kerja dengan V
perusahaan
b.Tidak ada ikatan kerja dengan
perusahaan (sumbangan )
V

23. Sumbangan ke karyawan V PPh Ps 21 penjelasanpasal 6 ayat(1)


dalam bentuk uang huruf a UU PPh
24. Kendaraan perusahaan yang Pasal 9 ayat(1) huruf b UU PPh.
dibawa pulang & dikuasai Lihat Kembali KEP-220/PJ/2002
pegaw ai:
a.Penyusutan V dan SE 09/PJ.42/2002 di mana
b.Biayareparasi/ V pemeliharaan mobil sedan
pemeliharaan dapat dibebankan 50%
V
c. Bahanbakar /oli dsb
25.Perumahan perusahaan & pasal 9 ayat(1) huruf b UU PPh
asrama : jo
a. Pegawai yang menempati tidak penjelasan pasal 6 ayat(1)
diberi tunjangan perumahan : huruf a UU PPh)
V
 Penyusutan rumah
V
 Biaya eksploitasi rumah
b. pegawai yang menempati diberi
tunjangan perumahan minimal
sebesar biaya penyusutan & biaya
eksploitasi : PPh Ps 21
 tunjangan perumahan V
 biaya penyusutan rumah V
 biaya eksploitasi rumah V

26. Mess untuk transit, Pasal 2 ayat (2) KMK


pendidikan (sementara): 466/KMK.04/2000
a. biaya penyusutan V
b. biaya eksploitasi V
27. Sewa rumah pegawai yang tidak V PPh Ps pasal 9 ayat (1) huruf e UU
diberi tunjangan sewa minimal 4ayat (2) PPh
sebesar sewa rumah tersebut

28. Diberikan uang sewa rumah V PPh Ps 21 penjelasanpasal 6 ayat(1)


(tunjangan) huruf a UU PPh
29. Upah pesangon V PPh Ps 21 PMK 252/ PMK /2008

30. Upah borongan pekerja Ke orang V PPh Ps 21 Penjelasan pasal 6 ayat(1)


pribadi huruf a UU PPh
31. Imbalan kepegawai yang V PPh Ps 21 Penjelasan pasal 6 ayat (1)
merupakan pemegang saham (25% huruf a UU PPh
ke atas)
a.Gaji yang wajar V PPh Ps 21 penjelasanpasal 6 ayat(1)
huruf a UU PPh
b. imbalan di atas kewajaran V PPh Ps 23 pasal 9 ayat (1) huruf f UU
PPh
c.Deviden terselubung : PPh Ps pasal 9 ayat (1) huruf f UU
23 PPh
Premi asuransi jiwa V pasal 9 ayat(1) huruf f UU
PPh
 biaya listrik. Telpon V pasal 9 ayat (1) huruf f UU
rumah pribadi PPh
 biaya pemeliharaan mobil V pasal 9 ayat( 1) huruf f UU
pribadi PPh
 PBB rumah pribadi V pasal 9 ayat (1) huruf f UU
PPh
 Pengeluaran perusahaan V pasal 9 ayat (1) huruf f UU
untuk keperluan langsun PPh
gkaryawan/pemegangsaham
 Pembagian laba secara V pasal 9 ayat(1) huruf f UU
langsung/tidak langsung PPh
32. Gaji yang dibayarkan ke anggota V pasal 9 ayat (1) huruf f UU
/sekutu Persekutuan, CV, Firma PPh

33. Beban bunga :


a. biaya bunga untuk V pasal 6 UU PPh
memperoleh Ph yang
merupakan obyek pajak
b. bunga atas pinjaman yang PP 138/2000
digunakan untuk membeli
saham yang sudah beredar
atau untuk melakukan akuisisi
saham milik pemegang saham
(penyerahan dalam negeri).
Bagi PTDN, BUMN/D.
Koperasi, yayasan:
 Dibebankan pada tahun V PP 138/2000
ybs
 Dikapitalisasi pada harga V PP 138/2000
perolehan investasi saham
c. Biaya bunga atas pinjaman V PP 138/2000
untuk melakukan penyertaan
pada perusahaan yang baru
didirikan atau mengambil
right issue

d. Biaya bunga selama masa V SE-20/PJ.42/1994 jo SE-


konstruksi. Tidak boleh 217/PJ.42/1994
dibebankan pada th ybs.
tetapi menambah harga
perolehan aktiva tetap
e.Biaya bunga jika ada PP 138/2000 jo SE-
penghasilan bunga deposito/ 46/PJ.4/1995
tabungan yang sudah
dikenakan PPh final. tak
semua biaya bunga dapat
dibebankan
f. Biaya bunga atas pinjaman V pasal 9 ayat (1) huruf b UU
untuk keperluan pribadi PPh
g.Pembayaran bunga : Pasal 23 UU PPh
 Ke bank-bank di V Penjelasan pasal 6 ayat (1)
Indonesia huruf a UU PPh)
 Kebukan bank V PPh Ps Penjelasan pasal 6 ayat (1)
23 huruf a UU PPh)
 Ke WP LN non tax treaty V PPh Ps Pasal 26 UU PPh
26
 Ke WP LN tax treaty V PPh Ps Surat Keterangan Tarif PPh
26 Ps 26
 Kepemegang V PPh Ps Penjelasan pasal 6 ayat (1)
saham/hubungan 23 huruf a UU PPh)
istimewa
–Wajar
-tidak wajar selisihnya) V PPh Ps pasal 9 ayat (1) huruf f UU
23 PPh
34. beban sewa selain tanah dan / Pasal 6 UU PPh
atau bangunan
a.ke WP DN orang pribadi V PPh Ps Penjelasan pasal 6 ayat (1)
23 huruf a UU PPh)
b.ke WP DN Badan / BUT V PPh Ps Penjelasan pasal 6 ayat (1)
23 huruf a UU PPh)
35. Sewa tanah dan/ atau bangunan Pasal 9 ayat (1)
Pasal 4 PP 138/2000
a.ke WP DN orang pribadi V
b. ke WP DN Badan / BUT V
36. Biaya royalty Pasal 6 UU PPh
a. ke WP DN PPh Ps
23
b.Ke WP LN non tax treaty V PPh Ps
26
c. Ke WP LN tax treaty V PPh Ps
26
37. Jasa manajemen WP DN. V PPh Ps Pasal 6 UU PPh
pemberian jasa dengan ikut serta 23
secara langsung melaksanakan
manajemen
38. Jasa teknik WP DN. pemberian V PPh Ps Pasal 6 UU PPh
jasa dalam bentuk pemberian infor 23
masi yang berkenaan dengan
pengalaman dibidang : industri.,
perdagangan, ilmu pengetahuan
meliputi :
a. penelitian tanah
b. pembuatan design banguna n

c. pengawasan pelaksanaan
bangunan
d. informasi teknik . gambar.
Petunjuk produksi. perhitungan dsb

e. latihan teknik
f. informasi bidang manajemen

g. jasa rekrutmen pegawai


39. Jasa konstruksi : Deductible dilakukan oleh
pengusaha konstruksi besar
(omzet di atas 1 milyar)
a. jasa pelaksanaan konstruksi V PPh Ps PP Nomor 51 Tahun 2008 dan
4 (2) / PMK-244/PMK/2008
PPh Ps
23
b. jasa pengawasan konstruksi V PPh Ps PP Nomor 51 Tahun 2008
4 (2)
c. jasa perencanaan konstruksi V PPh Ps PP Nomor 51 Tahun 2008
4 (2)
40. Jasa konsultan hukum dan pajak V PPh Ps PMK-244/PMK/2008
23
41. Pembayaran jasa ke LN,
seluruh pekerjaan dilakukan di LN
a.Negara non tax treaty V PPh Ps
21
b.negara tax treaty V SKT Ps
26
42. Beban Litbang (R&D) yang Pasal 6 ayat (1) huruf f UU
dilakukan di Indonesia dalam jumlah PPh
yang wajar untuk menemukan
teknologi / sistem baru bagi
pengembangan perusahaan :

a. penyusutan aktiva tetap V


b. bahan yang digunakan V
c. gaji / honor pegawai V PPh Ps
21
d. honor konsultan PPh Ps
23
e.biaya konsultan yang memborong
litbang yang jumlahnya cukup
material :
 Amortisasi V
 biaya litbang V
-----dilakukan di Indonesia V
-----dilakukan di LN V PPh Ps Pasal 4
26 PP 138/2000

43. Sanksi perpajakan : denda. V Pasal 9 ayat (1) huruf k UU


bunga. kenaikan. PPh
44. PBB untuk tanah /bangunan V Pasal 6 UU PPh
pabrik / kantor
45. PBB untuktanah / bangunan V Pasal 9 ayat(1) UU PPh
yang tak digunakan untuk usaha
/ milik pribadi
46. Pajak masukan yang tidak dapat Pasal 4 PP 138/2000
dikreditkan :
a.Untuk perolehan BKP/JKP sesuai V
Ps 6
b. Masa manfaat lebih dari satu V
tahun dengan penyusutan

c.Untuk perolehan BKP / JKP sesuai V


Ps 9
d. Faktur pajak Standart yang tidak V Pasal 3 PP 138/2000
lengkap. tidak benar atau cacat
sepanjang dapat dibuktikan telah
dibayar
47. Biaya entertainment:
a.Tidak dibuat daftar nominatif V SE-27/PJ.22/1986

b. Dibuat daftar nominatif V


:nomor urut. Jenis, nama tempat,
alamat dan jumlah entertainment
diberikan, relasi : nama, posisi,
nama dan jenis perusahaan

48. Keperluan pegawai dibayar V Penjelasan pasal 4 ayat (3)


perusahaan huruf g jo Pasal 9 ayat (1)
huruf a UU PPh
49.Keperluan pegawai yang V PPh Ps Penjelasan pasal 4 ayat (3)
merupakan pemilik/pemegang 23 huruf g jo Pasal 9 ayat(1)
saham dibayar perusahaan huruf a UU PPh
merupakan dividen terselubung

50. Biaya promosi:


a. didukung bukti yang sah V
b. tidak didukung bukti V
51. Kerugian piutang bagi
perusahaan bukan bank/ sewa guna
usaha dengan hak opsi

a. Penyisihan V Pasal 9 ayat(1) hrf c UU PPh


b. Metode langsung, tidak dibuat V
daftar nominatif
c. metode langsung dibuat daftar V
nominatif (dilampirkan): nama,
alamat, tanggal pinjaman diberikan,
jumlah piutang dan keterangan

52. Rugi selisih kurs : Pasal 6 ayat(1) huruf e UU


PPh
a. Kurs tengah BI akhir tahun V
b. pada waktu pembayaran V
53. SGU tanpa hak opsi. V PPh Ps
pembayaran SGU 23
54. SGU dengan hak opsi : V KMK 1169/KMK.01/91 Jo
a. Penyusutan aktiva SGU 10/PJ.47/1994
b. bunga SGU V KMK 1169/KMK.01/91 Jo
10/PJ.47/1994
c.Jumlah pembayaran SGU V KMK 1169/KMK.01/91 Jo
10/PJ.47/1994
55. Kerugian pengalihan harta : Pasal 4 PP 138 / 2000
a. digunakan untuk usaha V
b. tidak digunakan untuk usaha V
56. Beban alat tulis kantor V Pasal 6 UU PPh
57. Beban listrik. telpon. Fax V
58. Beban perangko / materai V
59. Beban starco / handphone V Dapat dibebankan 50% KEP
Nomor 220/PJ./2002
60. Beban pemeliharaan dan V KEP Nomor 220/PJ./2002
perbaikan mobil antar jemput
karyawan
61. Macam-macam biaya :
a. tidak diperinci V
b. diperinci V
62. Biaya bea siswa dalam rangka V SE-33/PJ.421/1996.
GN-OTA yang dikeluarkan termasuk dalam kategori
perusahaan, dengan bukti setoran / beasiswa Pasal 6 ayat (1)
transfer ke BRI a/n Lembaga GN- huruf g.
OTA

Anda mungkin juga menyukai