Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan ke-1 (Selasa,8 Maret 2022)

Menyiapkan SPT PPh Pasal 21


A. Wajib Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Subjek Pajak PPh 21
2. Penerima Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21
3. Pemotong PPh Pasal 21
4. Hak Pemotong PPh Pasal 21
5. Kewajiban Pemotong Pajak PPh Pasal 21
B. Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Penghasilan yang dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21
2. Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
3. Pengurangan yang diperbolehkan
C. Tarif Pajak Berdasarkan UU Pajak Penghasilan
1. Tarif Pajak Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan
2. Pajak dihitung berdasarkan tarif atas dasar Penghasilan Kena Pajak
3. Pajak dihitung berdasarkan tarif atas dasar penghasilan bruto
4. Tarif 15% atas dasar Penghasilan Netto
5. Tarif 5% atas dasar upah
D. Dokumen dan Formulir Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Formulir SPT Masa PPh Pasal 21
2. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26
3. Ketentuan Waktu Pelaporan
WAJIB PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
1. Subjek Pajak PPh 21
 Pajak Penghasilan Pasal 21 : Pajak atas penghasilan berupa
gaji,upah,honorarium,tunjangan dan pembayaran lain yang diterima
oleh wajib pajak orang pribadi (WPOP) dalam negeri sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan jasa dan kegiatan.
 Pembayar PPh atau subjek pajak disebut juga wajib pajak.Subjek PPh
berarti orang yang harus membayarkan PPh dimana orang tersebut
sudah terdaftar sebagai wajib pajak (WP) dan telah memiliki NPWP
(nomor pokok wajib pajak).
 Subjek Pajak PPh Pasal 21 : Pejabat negara,PNS,Pegawai (pegawai
tetap,tidak tetap,pegawai dengan status WP Luar negeri,tenaga
lepas),Penerima pensiun,honorarium,upah
mingguan,borongan,satuan.
2. Penerima Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21
 Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari
negara asing,dan orang-orang yang diperbantukan pada dan
bertempat tinggal Bersama mereka,dengan syarat : bukan WNI,di
Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar
jabatannya,negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal
balik.
 Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana yang
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
235/PMK .010/2020.
3. Pemotong PPh Pasal 21
 Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah Wajib
Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan, termasuk bentuk
usaha tetap, yang mempunyai kewajiban untuk
melakukan pemotongan pajak atas Penghasilan Sehubungan
Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang pribadi.

 Pemotong PPh Pasal 21 : pemberi kerja,bendahara dan


pemegang kas pemerintah,dana pensiun,orang pribadi pembayar
honorarium,penyelenggara kegiatan.

4. Hak Pemotong PPH Pasal 21 :

 Berhak mengajukan permohonan perpanjangan penyampaian SPT


 Berhak atas kelebihan jumlah penyetoran PPh Pasal 21
 Berhak mengajukan keberatan dan banding
quu

5. Kewajiban Pemotong PPh Pasal 21 :


 Mendaftarkan diri ke KPP (kantor pelayanan pajak) setempat
 Mengambil sendiri formulir yang diperlukan
 Menghitung,memotong,menyetor PPh Pasal 21
 Melaporkan penyetoran PPh Pasal 21 sekalipun nihil
 Memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21
 Membuat catatan atau kertas kerja perhitungan PPh Pasal 21
 Mengisi,menandatangani dan menyampaikan SPT Tahunan PPh Psal
21 ke KPP setempat

Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21


1. Penghasilan yang Dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21
 Penghasilan pegawai tetap baik teratur maupun tidak teratur
 Penghasilan yang diterima biasanya dibayarkan sekali dalam setahun

Anda mungkin juga menyukai