Anda di halaman 1dari 7

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

1. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak


 NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang diberikan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas wajib pajak.
 Kartu NPWP adalah kartu yang diterbitkan KPP atau KP2KP yang berisikan
NPWP dan identitas lainnya.

 Fungsi NPWP berdasarkan UU No 28 Tahun 2007 :


a. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
b. Menjaga ketertiban pembayaran pajak serta administrasi perpajakan
c. Keperluan terkait dikumen perpajakan
d. Memenuhi kewajiban perpajakan
e. Mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu yang mewajibkan
pencantuman NPWP dalam dokumen yang diwajibkan,misalnya
pengajuan kredit lembaga keuangan
2. Format NPWP

d
3. Kwajiban Mendaftarkan Diri
Pihak-pihak yang wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP,yaitu :
a. Wajib pajak badan
b. Wajib pajak orang pribadi yang penghasilannya melebihi PTKP
(Penghasilan Tidak Kena Pajak )
NOTES :

Peraturan tahun 2016 sampai sekarang


Berikut ini tarif PTKP mengacu pada aturan tersebut
TK/0 (Rp54.000.000)
K/0  (Rp58.500.000)
K/1 (Rp63.000.000)
K/2 (Rp67.000.000)
K/3 (Rp72.000.000)

Karyawan lajang
Seorang karyawan berstatus lajang memiliki penghasilan Rp4,5 juta
setiap bulan. Berdasar kode dasar penghitungan di atas, maka
menggunakan TK/0 alias Rp54 juta. 
Dengan demikian, penghitungan PPh 21 dari karyawan tersebut, sebagai
berikut.

Gaji per bulan    Rp 4.500.000

   Rp 4.500.000 X 12
Gaji setahun
= Rp 54.000.000

PTKP (TK/0)    Rp 54.000.000

Rumus penghitungan PPh21


Rp 54.000.000 - Rp
terutang
54.000.000
adalah Gaji Setahun dikurangi
= Rp 0
PTKP:

c. Bentuk usaha tetap (BUT)Apa itu BUT pajak? Pengertian BUT pajak atau
Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan subjek pajak luar
negeri (non-resident taxpayer), baik orang pribadi (nature person) atau badan
(legal person) untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha di
Indonesia.Berdasarkan peraturan dalam UU PPh bentuk usaha tetap Indonesia
dapat berupa cabang atau kantor perwakilan hingga orang atau badan yang
melakukan kegiatan usaha di Indonesia.Jadi, BUT adalah sebuah usaha yang
dipergunakan subjek pajak luar negeri, baik orang pribadi maupun badan
untuk menjalankan kegiatan usaha di Indonesia.

d. Wajib pajak yang berlaku sebagai pemungut /pemotong (Wajib Pajak non
subjek),yaitu bendaharawan negara dan badan tertentu yang ditunjuk
menteri keuangan
e. Pengusaha Kena Pajak
f. Wanita kawin atas namanya sendiri agar dapat melaksanakan hak dan
kewajiban suaminya.
4. Kelengkapan Memperoleh NPWP
Wajib pajak dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP di Kantor Pelayanan
Pajak
Penyampaian permohonan dapat dilakukan dengan : manual atau e-npwp
1. Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
maupun yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Dokumen kelengkapan berupa:

2. Kewarganegaraan Dokumen

Warga Negara  Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)


Indonesia

Warga Negara Asing  Fotokopi Paspor; dan


 Fotokopi Kartu Izin Tinggal Sementara
(KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap
(KITAP)

Wajib Pajak (WP) Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas pada 1 (satu)
atau lebih tempat kegiatan usaha yang berbeda dengan tempat tinggal.
Dokumen kelengkapan berupa:

 Fotokopi KTP (WNI).


 Fotokopi paspor, KITAS atau KITAP (WNA).
 Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan instansi berwenang atau
surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat
Pemerintah Daerah (Pemda) minimal setingkat Lurah atau Kepala Desa atau lembar
tagihan listrik/bukti pembayaran listrik.
 Surat pernyataan di atas materai bahwa WP benar-benar menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas.
3. Wajib Pajak (WP) Pribadi wanita kawin yang ingin hak dan kewajiban perpajakannya
terpisah.
Dokumen kelengkapan berupa:

 Fotokopi KTP (WNI)


 Fotokopi Paspor dan KITAS/KITAP (WNA)
 Fotokopi Kartu NPWP suami
 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi dokumen perpajakan luar negeri jika suami WNA
 Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta atau surat pernyataan
menghendaki hak dan kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban
perpajakan suami

4. Wajib Pajak orang pribadi yang belum memenuhi persyaratan subjektif atau objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan namun
berkeinginan mendaftarkan dirinya untuk memperoleh NPWP. 
Dokumen kelengkapan berupa:

 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)


Apa itu NPWP elektronik? hadir dengan tujuan untuk memudahkan wajib pajak melakukan
layanan perpajakan, dan lebih aman sebab tidak mudah rusak akibat tergores atau patah
atau bahkan hilang.

Namun, NPWP elektronik sifatnya hanya sebagai layanan tambahan dan kartu fisik NPWP
masih menjadi alat utama bagi wajib pajak.

Lalu bagaimana cara mendaftar dan membuat NPWP Pribadi / NPWP  elektronik secara
online? 
Dikutip dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), begini cara pendaftaran NPWP melalui
internet atau juga dikenal sebagai e-Registration (E-REG DJP).

Langkah-langkah Lengkap Daftar NPWP


Pribadi Secara Online: 
1. Buka laman resmi Dirjen Pajak di www.pajak.go.id atau ereg.pajak.go.id/login ,
pilih menu sistem e-Registration.
2. Daftar Akun
Silakan mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan akun dengan mengklik
“daftar”.

Isilah data pendaftaran pengguna dengan benar seperti nama, alamat


email, password  (kata sandi) klik 'Save'. 
3. Lakukan Aktivasi Akun
Cara mengaktivasi akun adalah dengan cek kotak masuk (inbox) dari email yang
digunakan untuk mendaftar akun tadi. 
Buka email yang masuk dari Dirjen Pajak, ikuti petunjuk yang ada di dalam email
tersebut untuk melakukan aktivasi.
4. Isi Formulir Pendaftaran
Setelah proses aktivasi berhasil dilakukan, selanjutnya login ke sistem e-
Registration dengan memasukkan email dan password akun yang telah dibuat.
Atau klik tautan yang terdapat di dalam email aktivasi kedua dari Dirjen Pajak.
Setelah login, kamu akan di arahkan ke halaman Registrasi Data WP. Silakan isi
semua data dengan benar pada formulir yang tersedia.

Ada 10 langkah yang harus diisikan secara online. Ikuti semua arahan untuk input
data, cek lagi dengan teliti. Bila data yang diisi benar, akan muncul surat keterangan
terdaftar sementara. 

5. Kirim Formulir Pendaftaran


Setelah semua data pada formulir pendaftaran terisi lengkap, pilih tombol daftar
untuk mengirim Formulir Registrasi Wajib Pajak secara elektronik ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.

6. Cetak (Print)
Selanjutnya, cetak dokumen seperti yang tampak pada layar komputer, yaitu:
 Formulir Registrasi Wajib Pajak

 Surat Keterangan Terdaftar Sementara


7. Tanda-tangani Formulir Registrasi Wajib Pajak dan Lengkapi dokumen
Setelah Formulir Registrasi Wajib Pajak dicetak, silakan ditandatangani, kemudian
satukan dengan berkas kelengkapan yang telah disiapkan.

8. Kirimkan Formulir Registrasi Wajib Pajak ke KPP


Setelah berkas kelengkapannya siap, kamu harus mengirimkan Formulir Registrasi
Wajib Pajak, Surat Keterangan Terdaftar Sementara yang sudah ditandatangani,
beserta dokumen lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat sebagai Wajib
Pajak terdaftar.
Berkas tersebut dapat diserahkan langsung ke KPP atau melalui Pos Tercatat.
Pengiriman dokumen ini harus dilakukan paling lambat 14 hari setelah formulir
terkirim secara elektronik.

9. Scan Dokumen 
Opsi jika tidak ingin repot-repot menyerahkan atau mengirimkan berkas secara
langsung atau melalui pos ke KPP, kamu dapat memindai (scan) dokumen dan
mengunggahnya dalam bentuk soft file  melalui aplikasi e-Registration tadi.
10. Cek status dan tunggu kiriman kartu NPWP
Setelah mengirimkan berkas dokumen, kamu dapat cek status pendaftaran NPWP
melalui email atau di halaman history pendaftaran dalam aplikasi e-Registration.
 Jika statusnya ditolak, harus perbaiki beberapa data yang kurang lengkap.
 Jika status disetujui, kartu NPWP elektronik akan dikirim ke alamat kamu
melalui Pos Tercatat.
Catatan: 
Kartu NPWP dapat dicetak fisik maupun bentuk soft file  yakni NPWP
elektronik. Ketika membutuhkan NPWP elektronik, bisa cek salinan mellaui fitur
pengiriman NPWP lewat email di bagian menu informasi DJP Online.

Cara Pembuatan NPWP Pribadi Secara Offline


Pendaftaran NPWP secara offline atau secara langsung dapat dilakukan dengan
mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Persyaratan dokumen yang harus dibawa sama seperti pada pendaftaran online.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk pendaftaran offline, yaitu:
1. Mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Dapat langsung datang ke KPP terdekat dari tempat kamu berdomisili dengan
membawa berkas persyaratan yang dibutuhkan.

Bagi yang alamat domisilinya berbeda dengan yang tertera di KTP, perlu
mempersiapkan juga surat keterangan tempat tinggal dari kelurahan tempat tinggal.
 Semua dokumen persyaratan difotokopi, kemudian lengkapi dengan formulir
pendaftaran Wajib Pajak yang sudah diisi dengan benar dan lengkap serta
ditandatangani. Formulir ini akan diperoleh dari petugas pendaftaran di KPP.
 Selanjutnya serahkan berkas tersebut  ke petugas pendaftaran. Kamu akan
mendapatkan tanda terima pendaftaran Wajib Pajak yang menunjukkan kamu
sebagai Wajib Pajak telah melakukan pendaftaran untuk mendapatkan NPWP.
 Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kartu NPWP tidak lama, hanya satu
hari kerja, dan tidak dipungut biaya alias gratis. Kartu NPWP akan dikirim ke
alamat kamu melalui Pos Tercatat.
2. Melalui Jasa Pos atau Ekspedisi
Metode ini bisadipilih jika lokasi KPP terlalu jauh dari tempat kamu. Kamu bisa
mendatangi kantor pos atau jasa ekspedisi terdekat. Di sana kamu tinggal mengisi
formulir pendaftaran sekaligus mengirimkannya dengan melampiri dokumen
persyaratan yang telah disiapkan.

Anda mungkin juga menyukai