Anda di halaman 1dari 27

12 Jenis dokumen perijinan mendirikan usaha

1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) atau dibeberapa daerah di Indonesia juga dikenal dengan Surat
Keterangan Tempat Usaha (SKTU) atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) merupakan bukti
sah dari keberadaan suatu usaha ataupun perusahaan, dimana surat dimaksud dikeluarkan oleh pemerintah
tempat suatu usaha/perusahaan berkedudukan, yang biasanya oleh pihak Kelurahan dan atau Kecamatan.
Maksud dari kepemilikan SKDU/SKTU/SKDP ini salah satunya untuk memenuhi syarat administrasi
dalam pengajuan perizinan usaha, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan atau dikenal dengan SIUP, Tanda
Daftar Perusahaan atau dikenal dengan TDP, dan Nomor Pengenal Wajib Pajak atau dikenal
dengan NPWP, termasuk bilamana hendak mengajukan izin-izin yang lebih khusus bagi beberapa jenis
kegiatan usaha. Dengan demikian, SKDU/SKTU/SKDP diperuntukan dalam proses pendirian suatu badan
usaha maupun badan hukum.
Untuk memperoleh SKDU/SKTU/SKDP, setidaknya diperlukan beberapa dokumen berikut ini:
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik usaha (asli dan salinan);
2. Kartu Keluarga (KK) pemilik (asli dan salinan);
3. Surat kepemilikan tanah;
4. Surat bukti sewa tempat usaha (jika menyewa tempat);
5. Surat kesediaan masyarakat sekitar atas berdirinya usaha tersebut;
6. Surat kuasa (jika Anda diberi kuasa oleh pemilik usaha);
7. Surat pengantar dari RT atau RW; dan
8. Dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan atau disyaratkan.
Selanjutnya, tahapan untuk memperoleh SKDU/SKTU/SKDP secara umum adalah sebagai berikut:
1. Meminta dibuatkan surat pengantar ke ketua RT. Isi surat pengantar ini menyatakan bahwa tempat
usaha Anda benar-benar berada dilingkungan RT tersebut. Surat ini biasanya ditandatangani oleh
ketua RT dan RW setempat.
2. Menyerahkan surat pengantar dari RT tersebut beserta semua dokumen yang diperlukan ke petugas
Kelurahan.
3. Selanjutnya meminta formulir permohonan SKDU/ SKDP ke petugas Kelurahan dan mengisinya
dengan benar (jujur) dan lengkap.
4. Menyerahkan formulir ke petugas Kelurahan dan SKDU/ SKDP untuk usaha Anda akan segera
dibuatkan. Waktu pengerjaan biasanya satu hari hingga satu minggu lamanya.
5. Jika SKDU/ SKDPP harus diteruskan ke tingkat Kecamatan, maka Anda dapat mengambil SKDU/
SKDP tersebut di Kecamatan untuk kemudian ditandatangani dan dicap stempel oleh Camat.

Contoh SKDU yang sudah jadi :


2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

A. Pengertian

Surat kelengkapan dalam mendirikan usaha selanjutnya adalah dokumen NPWP yang merupakan
kependekan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP ini diterbitkan oleh petugas pajak yang diberikan
pada wajib pajak yang nantinya digunakan untuk identitas wajib pajak serta proses administrasi
selanjutnya.
Dengan adanya NPWP ini petugas perpajakan bisa melakukan identifikasi bahwa kewajiban anda dalam
membayar pajak ke negara sudah dipenuhi atau belum, dengan kata lain memiliki NPWP menjadikan
pihak petugas pajak lebih mudah dalam memantau pajak yang wajib anda keluarkan dari kegiatan bisnis
anda. Untuk memperoleh NPWP silahkan anda datang ke kantor Pajak dimana anda tinggal.

B. Jenis - Jenis NPWP


Terdapat 2 jenis NPWP yaitu NPWP Pribadi dan NPWP Badan.

NPWP Pribadi, yaitu NPWP yang dimiliki setiap individu atau setiap orang yang memiliki penghasilan di
Indonesia. Apabila kalian seorang karyawan, maka kalian hanya memiliki NPWP Pribadi.
NPWP Badan, yaitu NPWP yang dimiliki oleh setiap badan atau perusahaan yang memiliki penghasilan
di Indonesia. Apabila kalian mendirikan perusahaan maka kalian memiliki NPWP Badan.

Perbedaan antara NPWP Pribadi dan NPWP Badan hanya pada data-data tambahan yang tersimpan dalam
database kantor pajak, seperti nama wajib pajak, alamat, jenis usaha, pemilik perusahaan, nomor akta, jenis
usaha dan cabangnya, harta yang dimiliki dan informasi lainnya yang terdapat di dalam perusahaan.
C. Fungsi NPWP

Adapun fungsi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), diantaranya yaitu:

 Sebagai Alat Administrasi Perpajakan


 Sebagai Alat Pengurusan Perizinan atau Administrasi, seperti pengajuan kredit bank, pembukaan
rekening bank, pembuatan paspor, pengajuan perizinan usaha, pembayaran pajak final dll.
 Sebagai Alat Pelayanan Pajak, seperti pengembalian pajak jika kelebihan bayar pajak, pengurangan
pembayaran pajak dan penyetoran dan pelaporan pajak.
 Sebagai Alat Pengurusan Taspen atau Tabungan Pensiun.

D. Arti Kode NPWP


Kode NPWP terdiri dari 15 digit. Contoh angka NPWP : 58.756.790.8-134.000

Dua digit pertama (contoh: 58) menunjukkan identitas wajib pajak.

 01-03 adalah Wajib Pajak Badan


 04-06 adalah Wajib Pajak Pengusaha
 05 adalah Wajib Pajak Karyawan
 07-09 adalah Wajib Pajak Orang Pribadi

Enam digit berikut (contoh: 756.790) adalah nomor registrasi atau nomor urut yang diberikan Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Satu digit berikut (contoh: 8) adalah alat pengaman untuk menghindari terjadinya pemalsuan atau kesalahan
pada NPWP.

Tiga digit berikut (contoh: 134) adalah Kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Tiga digit berikut (contoh: 000) adalah status wajib pajak.

000 berarti tunggal atau pusat. 001,002 dan seterusnya berarti cabang (cabang ke-1 maka 001, cabang ke-2
maka 002, dan seterusnya).

E. Syarat Membuat NPWP


Syarat membuat NPWP Pribadi, diantaranya yaitu :

 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)


 Materai Rp 6.000 (materai bawa sendiri)
 Isi lengkap formulir pendaftaran (formulir telah tersedia di kantor pajak)

Apabila kalian bekerja sebagai karyawan, maka syarat yang harus disiapkan untuk membuat NPWP
diantaranya yaitu:

 Fotokopi identitas pribadi, Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Warga Negara Indonesia.
 Fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap
(KITAP) untuk Warga Negara Asing.
 Apabila bekerja sebagai seorang PNS, maka sertakan fotokopi SK PNS. Apabila bekerja sebagai
seorang karyawan swasta, maka sertakan fotokopi surat keterangan kerja dari tempat kerja.
 Isi lengkap formulir pendaftaran (formulir telah tersedia di kantor pajak).

Syarat NPWP Wiraswasta, diantaranya yaitu:

 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)


 Fotokopi surat keterangan usaha, setidaknya dari RT. Apabila perusahaan berbadan hukum PT,
maka bisa menyertakan Akta Pendirian atau SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
 Isi formulir penyertaan (formulir telah tersedia di kantor pajak) dan diberi materai Rp 6.000
(materai bawa sendiri)
 Isi formulir yang dibutuhkan (formulir telah tersedia di kantor pajak).

Syarat NPWP untuk Wanita yang Sudah Menikah :

Dalam pernikahan, terdapat yang namanya perjanjian pra nikah (prenuptial agreement) yang berisikan
mengenai perjanjian pisah harta. Dalam perpajakan, seorang wanita yang memutuskan untuk pisah harta
dengan suaminya, memilih melaksanakan kewajiban dan hak perpajakan secara terpisah dari suami. Berikut
syaratnya:

 Fotokopi kartu NPWP suami


 Fotokopi KTP sendiri
 Fotokopi kartu keluarga
 Fotokopi surat perjanjian pra nikah (pemisahan harta) atau membuat surat pernyataan menghendaki
melaksanakan kewajiban dan hak perpajakan terpisah dari suami.
 Fotokopi SK PNS atau atau keterangan kerja dari perusahaan
 Isi formulir pendaftaran (telah tersedia di kantor pajak).

F. Cara Membuat NPWP


Cara membuat NPWP terdiri dari 2 cara, yaitu secara online dan secara langsung datang ke kantor pajak
(offline).

Cara Membuat NPWP Online Bagi Wajib Pajak Pribadi

 Buat akun baru di ereg pajak (http://ereg.pajak.go.id) apabila belum terdaftar.


 Isi kolom-kolom dan ikuti petunjuk.
 Periksa email kembali dan klik tautan aktivasi yang dikirimkan. Setelah proses aktivasi berhasil
dilakukan,
 Login ke sistem e-Registration dengan memasukkan email dan password pada akun yang telah
dibuat.
 Jika semua data pada formulir pendaftaran terisi lengkap, klik daftar untuk mengirim Formulir
Registrasi Wajib Pajak elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Selanjutnya cetak dokumen lalu ditandatangani seperti: Formulir Registrasi Wajib Pajak, Surat
Keterangan Terdaftar Sementara.
Kemudian berkas tersebut bisa diserahkan langsung ke KPP atau melalui Pos Tercacat. Pengiriman
dokumen dilakukan paling lambat 14 hari setelah formulir terkirim secara online. Bisa juga memindai
(scan) dokumen dan mengunggah dalam bentuk softfile melalui aplikasi e-Registration tadi. Kemudian cek
status dan tunggu kiriman kartu NPWP.

Setelah mengirimkan berkas dokumen, periksa status pendaftaran NPWP melalui email atau di halaman
history pendaftaran dalam aplikasi e-Registration. Apabila status ditolak, maka harus memperbaiki data
yag kurang lengkap. Apabila status disetujui, maka kartu NPWP akan segera dikirim ke alamat melalui Pos
Tercatat

Cara Membuat NPWP Offline atau Datang Langsung ke Kantor

Apabila membuat NPWP di kantor pajak yang tidak satu wilayah dengan alamat di KTP, maka bisa buat
surat keterangan domisili terlebih dahulu. Membawa persyaratan yang di fotokopi dan membawa materai
Rp 6.000.

Isi formulir yang telah disiapkan di kantor pajak terlebih dahulu dengan benar. Waktu yang dibutuhkan
untuk membuat NPWP lebih singkat dan cepat dan tidak ada biaya administrasi untuk pembuatan NPWP
(gratis).

Contoh NPWP :

3. Izin Usaha Dagang (UD)

Salah satu usaha yang dikelola oleh perorangan ialah usaha dagang / perdagangan, walaupun begitu anda
tetap harus melakukan perijinan usaha dagang sebagai bukti bahwa usaha atau bisnis anda adalah legal.
Jadi sebagai pengusaha yang memiliki usaha kecil sebaiknya jangan menyepelekan dokumen penting
yang satu ini. Nah untuk memperolehnya silahkan anda datangi kantor departemen perindustrian dan
perdagangan di kota anda.
Prosedur dan Syarat Mendirikan Usaha Dagang (UD) Jakarta

Untuk mendirikan Usaha Dagang (UD), tidak disaratkan secara mutlak harus dibuat dihadapan Notaris,

namun demikian jika berhubungan (dalam arti bekerja sama) dengan suatu perusahaan besar atau instansi

pemerintah,

akta pendirian ini biasanya akan dijadikan suatu prasyarat. Umumnya, untuk UD hanya perlu mengajukan

perijinan berupa:

1. Izin Domisili Usaha dari Kantor Satlak PTSP Kelurahan setempat;

2. Mengajukan penerbitan NPWP atas nama diri sendiri;

3. Mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan perseorangan kepada Kantor Satlak PTSP

Kecamatan setempat.

4. Jika suatu UD memiliki SIUP, wajib dilanjutkan dengan pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Adapun syarat untuk pendaftaran SIUP dan TDP antara lain:

1. Fotocopy KTP pemilik UD;

2. Fotocopy NPWP pemilik UD;

3. Fotocopy Surat Keterangan Domisili UD;


4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

A. Pengertian

Setelah memiliki surat ijin usaha dagang, surat atau berkas yang harus anda miliki selanjutnya ialah Surat
Izin Tempat Usaha atau SITU, SITU adalah surat yang wajib dimiliki oleh pemilik usaha per seorangan
maupun yang telah berbentuk badan usaha sebagai bukti yang menyatakan bahwa ijin serta legalitas dari
usaha yang kalian jalankan adalah legal.

SITU ini memiliki dasar hukum yang sah sehingga memiliki SITU merupakan suatu kewajiban bagi anda
pelaku bisnis usaha. Biasanya masa berlaku dari SITU ini kurang lebih selama 3 tahun , dan wajib
diperpanjang jika masa berlakunya sudah kadaluarsa. Untuk syarat yang dibutuhkan dalam
memperbaharui SITU tetap sama seperti ketika anda pertama kali membuatnya, dengan catatan usaha atau
bisnis anda juga tidak mengalami perubahan. Proses pembuatan SITU bisa melalui camat maupun bupati
dengan melampirkan semua persyaratan yang ada, untuk informasi lebih lanjut silahkan anda bertanya di
kantor kecamatan setempat.

B. Prosedur Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


Berikut ini prosedur dalam mengurus SITU (Surat Izin Tempat Usaha) diantaranya yaitu:

 Mengisi formulir SITU dengan dilampiri keterangan izin surat tertulis dari tetangga kanan, kiri,
depan, dan belakang. Izin tersebut dalam bentuk tanda tangan dan menyatakan tidak keberatan
dengan adanya usaha yang akan dijalankan oleh orang yang membuat SITU tersebut.
 Meminta pengesahan terhadap formulir permohonan SITU yang diketahui oleh pejabat kelurahan
dan kecamatan setempat untuk memperkuat izin SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tersebut.
 Setelah izin SITU tersebut sudah diketahui oleh lurah dan camat setempat, maka selanjutnya
formulir permohonan SITU tersebut diurus ke kota madia atau kabupaten setempat untuk
memperoleh SITU (Surat Izin Tempat Usaha).
 Membayar izin usaha tersebut dan mendaftar ulang.
 Selesai

C. Persyaratan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


Adapun syarat yang harus dipenuhi jika ingin membuat surat izin tempat usaha diantaranya yaitu:

 Surat permohonan dengan ditempel materai Rp. 6000,- dan lengkap dengan stempel atau cap
perusahaan tersebut.
 Fotocopy KTP pemohon (direktur/pemilik/penanggung jawab) dan surat izin khusus bagi warga
negara asing.
Adanya surat kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa apabila pengurusan SITU tersebut
diserahkan kepada orang lain.
 Fotocopy IMBG yang sesuai dengan aktivitas usaha dan masih berlaku.
 Fotocopy evidensi penguasaan hak tanah yang terdiri dari perjanjian sewa menyewa, sertifikat,
perjanjian pinjam pakai dan perjanjian lainnya yang masih memiliki keterkaitan dengan pembuatan
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tersebut.
 Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terakhir.
 Fotocopy akte pendirian perusahaan atau kantor dan akte perubahannya serta akte pengesahannya.
 Adanya persetujuan dari lingkungan seperti dari warga atau tetangga yang berjarak radius 200 m
dari lokasi tempat usaha yang dikenal oleh RT/RW/Lurah/Camat.
 Adanya surat keterangan domisili usaha nya tersebut.

D. Syarat Perpanjangan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


SITU (Surat Izin Tempat Usaha) biasanya bisa dilakukan perpanjangan paling lama 3 tahun serta jika sudah
habis masa berlakunya SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tersebut. Adapun syarat untuk memperpanjang
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) diantaranya yaitu:

 Fotocopy IMB
 Fotocopy SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang lama
 Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terakhir
 Fotocopy akte pendirian usaha khususnya bagi perseroan terbatas (PT) segera mungkin dan
melampirkan pengesahan atas pendirian perusahaan atau kantor dari HAM atau menteri hukum.
 Adanya surat keterangan domisili usaha dari kecamatan setempat.

E. Jangka Masa Penyelesaian SITU (Surat Izin Tempat Usaha)


Jangka waktu penyelesaian Surat Izin Tempat Usaha tergantung pada situ tersebut apakah situ baru atau
hanya perpanjangan,

 Jika SITU baru, umumnya paling lama 5 hari kerja dari persyaratan dinyatakan lengkap.
Jika SITU perpanjangan, umumnya paling lama 5 hari kerja dari persyaratan dinyatakan lengkap.

SITU (Surat Izin Tempat Usaha) berlaku selama 3 tahun dan bisa diperpanjang jika memenuhi syarat-syarat
yang sudah ditentukan.

Contoh SITU :
5. Surat Izin Prinsip

Surat ijin prinsip ini di terbitkan oleh pemda dan diberikan pada pelaku usaha perseorangan maupun yang
sudah berbentuk badan usaha yang ingin membangun usaha di lingkungan daerah tertentu. Nah dengan
dokumen inilah nantinya sumber pendapatan daerah bisa diambil sebagai sumber investasi yang nantinya
bisa bermanfaat bagi daerah dimana anda membuka usaha. Untuk memperoleh surat IP ini silahkan anda
datangi Badan Perijinan Terpadu yang ada di tingkat kabupate, kota atau provinsi dimana usaha anda
didirikan.

Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan sebagai persyaratan administrasi untuk mengajukan Izin
Prinsip di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di antaranya:

1. Formulir Surat Ijin Prinsip harus ditandatangani dan dilengkapi oleh semua pemegang saham dari
perusahaan PMA
2. Nama-nama calon pemegang saham
3. Kartu Tanda Penduduk atau KTP (untuk WNI)dan Kartu Tanda Pengenal yang sah seperti Paspor
(bagi Warga Negara Asing)
4. NPWP (untuk WNI)
5. Production Flow Chart yang dilengkapi dengan penjelasan detail dari perusahaan atau usaha
Anda
6. Rekomendasi dari instansi pemerintah terkait apabila dipersyaratkan
7. Nama perusahaan yang akan dibentuk
8. Bidang Usaha Perusahaan yang akan dibentuk
9. Lokasi Proyek atau Proyeksi
10. Data-data Estimasi Produksi dan pemasaran
11. Luas tanah yang dibutuhkan
12. Jumlah tenaga kerja
13. Rencana nilai investasi
14. Rencana permodalan
15. Surat Pernyataan bahwa data-data yang disajikan adalah benar

Selanjutnya data-data yang harus dipersiapkan untuk mengajukan Ijin Prinsip untuk pemohon yang
berbentuk Badan Perusahaan, di antaranya:

1. Formulir Ijin Prinsip yang harus dilengkapi dan ditandatangani oleh semua calon pemegang
saham dari PMA
2. Nama pimpinan tertinggi di perusahaan
3. Nama perusahaan
4. Foto copy Akta Pendirian
5. Foto copy Surat Keterangan Domisili Usaha
6. Foto copy NPWP
7. Foto copy Surat Pengusaha dari Menteri Hukum dan HAM
8. Foto copy SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan)
9. Foto copy TDP ( Tanda Daftar Perusahaan)
10. Bidang usaha
11. Lokasi proyek atau proyeksi
12. Data-data Estimasi produksi dan pemasaran
13. Luas tanah yang dibutuhkan
14. Jumlah tenaga kerja
15. Rencana nilai investasi
16. Rencana permodalan
17. Surat pernyataan bahwa data-data yang disajikan adalah benar

Jika semua data tersebut sudah dipersiapkan, maka Anda sudah bisa mengajukan Surat Ijin Prinsip.Untuk
mengurus ijin ini tidaklah sulit. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengajuan Ijin Prinsip untuk
usaha Andamelalui :

1. Anda diharuskan mengisi formulir sesuai dengan ketentuan dan menyerahkan semua dokumen
yang diminta. Permohonan izin dilakukan dengan mengajukan ke pihak berwenang seperti PTSP
Pusat BKPM, BPMPTSP Provinsi, BPMPTSP Kabupaten/ Kota, PTSP KPBPB, atau PTSP KEK
sesuai dengan kewenangannya dan bisa dilakukan secara online melalui SPIPISE atau dengan
cara manual.
2. Petugas akan melakukan verifikasi isian formulir dan kelengkapan berkas permohonan
3. Kemudian, pihak yang berwenang ( pemohon ) akan melakukan memoradium
4. Penerbitan naskah akan dilakukan dalam waktu tiga hari setelah diterimanya permohonan yang
sudah lengkap dan benar. Namun, jika permohonan ditolak maka PTSP Pusat di BKPM Provinsi,
BPMPTSP Kabupaten/ Kota, PTSP KPBPB, atau PTSP KEK sesuai kewenangannya akan
mengeluarkan surat penolakan Izin Prinsip. Surat penolakan ini juga dikeluarkan tiga hari sejak
diterimanya permohonan dan akan disertai alasan penolakannya.

Masa berlaku setiap Izin Prinsip berbeda-beda tergantung dengan jenis industri dan proses
pembangunannya. Namun secara umum, masa berlaku Izin Prinsip mulai dari dua sampai lima tahun.

Jika dalam jangka waktu Izin Prinsip yang sudah ditentukan namun proyek yang sedang dikerjakan
belum juga selesai, maka perusahaan tidak bisa melakukan pengajuan permohonan baik itu perizinan
maupun nonperizinan.

Investor diharuskan melakukan pengajuan perpanjangan jangka waktu penyelesaian proyek yang sedang
dikerjakan selambat-lambatnya 30 hari sebelum habisnya masa berlaku Izin Prinsip.

Namun, perusahaan akan mendapatkan sanksi jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan proyek
yang sedang dikerjakan belum selesai dan terlambat ataupun tidak melakukan perpanjangan jangka waktu
penyelesaian proyek. Sanksi tersebut berupa surat peringatan dan akan ditindaklanjuti oleh BKPM.

Perusahaan diharuskan membuat permohonan Surat Izin Prinsip yang baru apabila hasil dari tindaklanjut
oleh BKPM adalah bahwa perusahaan tidak dapat menyelesaikan proyek seperti seharusnya, atau
terlambat untuk melakukan perpanjangan jangka waktu penyelesaian proyek.

Selanjutnya untuk Penanam Modal Asing (PMA) jika ingin mendapatkan Surat Izin Prinsip, maka wajib
melaksanakan ketentuan persyaratan dalam nilai investasi dan permodalan. Ketentuan tersebut antara lain:

1. Jumlah nilai yang diinvestasikan harus lebih besar dari Rp 10.000.000.000 di luar tanah dan
bangunan.
2. Untuk proyek perluasan suatu usaha di dalam satu kelompok usaha berdasarkan Klasifikasi Baku
Usaha Indonesia (KBLI) di tempat yang sama, dengan ketentuan akumulasi nilai investasi seluruh
proyek di tempat tersebut mencapai lebih dari Rp 10.000.000.000 di luar tanah dan bangunan,
maka nilai investasi diperkenankan kurang dari Rp 10.000.000.000.
3. Sedangkan untuk perluasan satu atau lebih bidang usaha dalam sub golongan usaha berdasarkan
KBLI, yang tidak mendapat fasilitas di luar kota industri, di satu lokasi di satu Kabupaten/ Kota
maka nilai investasi untuk semua bidang usaha harus lebih besar dai Rp 10.000.000.000 di luar
tanah dan bangunan.
4. Penempatan nilai modal sama dengan modal disetor minimal sebesar Rp 2.500.000.000
5. Dalam modal perseroan, untuk setiap pemegang saham minimal sebesar Rp 10.000.000.000 dan
persentase kepemilikan saham dihitung berdasarkan nilai nominal saham.

Selanjutnya, membuat perjanjian atau pernyataan yang mengatakan bahwa kepemilikan saham dalam
suatu perseroan terbatas adalah untuk dan atas nama orang lain tidak diperbolehkan untuk setiap penanam
modal.

Itulah pengertian Surat Izin Prinsip dan beberapa langkah mudah mengajukannya untuk usaha Anda.
Bagi Anda yang belum mengajukan surat izin untuk usaha atau perusahaan, segeralah untuk mengajukan
jika tidak ingin usaha Anda bermasalah.

Selain itu, dengan memiliki Surat Izin Prinsip maka Anda juga akan mendapat perlindungan hukum untuk
melakukan berbagai usaha yang berhubungan dengan kegiatan investasi modal dan penanaman modal.

Contoh surat izin prinsip :

6. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

A. Pengertian
Surat SIUI ini diperuntukkan oleh mereka para pengusaha kecil menengah sebagai bentuk legalitas usaha
yang dimaksudkan agar usaha yang mereka jalankan nantinya bisa beroperasi dan berjalan dengan lancar
dan legal. Dokumen SIUI ini wajib dimiliki oleh pengusaha yag memiliki modal bisnis antara 5 juta
hingga Rp 200 juta. Untuk memperoleh surat tersebut anda harus mengajukan permohonan ke kantor
pelayanan dan perijinan terpadu yang ada di daerah tingkat II, Nantinya bila usaha atau bisnis yang anda
kelola berkembang pesat, selanjutnya anda harus mengajukan SIUI ini di kantor pelayanan dan perijinan
terpadu di daerah tingkat I.

Untuk memperoleh surat SIUI ini berbeda beda di setiap daerah di indonesia, sehingga bila anda ingin
membuat surat SIUI ini sebaiknya silahkan anda gali informasi mengenai apa saja persyaratan yang
diperlukan untuk membuat SIUI ini di daerah anda, atau jika masih bingung anda bisa langsung datang
dan menanyakan semua syarat yang dibutuhkan di kantor pelayanan perijinan terpadu.

B. Dasar hukum

Seperti yang disinggung di atas, adanya surat ini dan keharusan untuk memiliki surat ini memiliki dasar
hukum yang jelas. Setidaknya ada tiga dasar hukum yang mengatur adanya surat ini.

Dasar hukum yang pertama yaitu Undang-undang No 5 tahun 1984 mengenai Perindustrian. Kemudian
dasar hukum kedua adalah Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan No.
590/MPP/Kep/10/199 yang diterbitkan tahun 1999 mengenai Ketentuan dan tata Cara Pemberian Izin
Industri, Perluasan serta Tanda Daftar Industri.

Untuk dasar hukum yang terakhir adalah Peraturan Menteri Perindustrian Indonesia tahun 2006 Nomor
41/M/IND/PER mengenai Ketentuan dan tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri.

Selain ketiga dasar hukum di atas, ada kemungkinan setiap daerah memiliki tambahan dasar hukum yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.

C. Manfaat

Adanya Surat Izin Usaha Industri (SIUI) ternyata memiliki manfaat yang besar. Selain beberapa manfaat
yang telah disinggung di atas, ada beberapa manfaat tambahan dari pemberian surat ini kepada
pengusaha.

Manfaat pertama adalah untuk melindungi perusahaan, khususnya perusahaan yang memang menjalankan
usahanya dengan jujur, terbuka dan mematuhi aturan yang berlaku.

Kemudian pemerintah menjadi lebih mudah membina dunia usaha industri kecil hingga menengah karena
adanya data yang masuk dari pemohon. Ini akan membantu pemerintah mengumpulkan data untuk
membantu industri-industri yang ada.

Iklim usaha yang sehat dan tertib juga akan tercipta karena status legalitas yang telah dimiliki oleh
perusahaan. Surat izin ini juga merupakan surat sebagai sumber resmi bagi siapa pun yang
berkepentingan untuk mengetahui secara singkat profil perusahaan.
Bagi perusahaan, tentu Surat Izin Usaha Industri (SIUI) juga merupakan hal yang sangat pening dimiliki
untuk melebarkan sayap bisnis dan mencari mitra bisnis.

Sedangkan bagi pemerintah daerah, sumber pendapatan daerah menjadi tergali dengan jelas. Dengan
demikian, manfaat adanya penerbitan surat ini sangat mempengaruhi antara pelaku bisnis juga pemasukan
daerah itu sendiri.

D. Ketentuan umum dan tarif retribusi

Surat Izin Usaha Industri (SIUI) ini wajib dimiliki oleh usaha industry yang memiliki modal paling
sedikit Rp 5 juta. Adapun ketentuan tarifnya berbeda sesuai dengan golongan industrinya.

Golongan industri dibagi menjadi tiga.

Golongan pertama adalah golongan usaha yang memiliki modal di atas Rp 5 juta hingga Rp 500 juta.

Kemudian golongan dua adalah golongan dengan modal di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 Miliar.

Sedangkan untuk golongan ketiga adalah golongan yang memiliki modal lebih dari Rp 1 Miliar.

E. Memproses Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

Untuk memproses surat ini, pemohon bisa mengunjungi Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Tingkat II
Kabupaten atau Kota. Namun bila usaha yang dijalankan sudah berkembang dan termasuk golongan
usaha yang besar, bisa diajukan ke Tingkat 1 atau Tingkat Provinsi. Jika sudah mencapai tingkat nasional,
bisa mengajukan ke BKPM.

Untuk memproses surat izin ini, memerlukan waktu 3 hingga 12 hari kerja. Kemudian masa berlaku surat
ini adalah 1 tahun dengan kewajiban perusahaan wajib registrasi ulang setahun sekali. Registrasi ulang ini
dihitung sejak Surat Izin Usaha Industri (SIUI) diterbitkan.

F. Syarat membuat SIUI

Perlu diingat bahwa persyaratan untuk mendapat surat izin usaha ini mungkin berbeda untuk perusahaan
baru dan perusahaan yang registrasi ulang. Syarat umum antara lain sebagai berikut.

Syarat untuk meminta Surat Izin Usaha Industri (SIUI) adalah meliputi Surat Permohonan, Fotocopy KTP
beserta NPWP, Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan, Fotocopy sertifikat atas tanah, Fotocopy UKL serta
HO dan juga dokumen lainnya. Dokumen lain merupakan dokumen-dokumen yang harus dipenuhi sesuai
aturan daerah setempat. Perlu diingat bahwa dokumen yang dibutuhkan mungkin ada sedikit perbedaan.
G. Prosedur membuat SIUI

Untuk prosedur pembuatannya, pemohon pergi ke kantor layanan sesuai yang disebutkan di atas. Setelah
sampai, biasanya pemohon diwajibkan untuk mengambil formulir permohonan. Kemudian formulir diisi
serta melampirkan persyaratan berupa dokumen-dokumen seperti yang dibahas sebelumnya.

Setelah itu, formulir akan melewati pemeriksaan dimana permohonan mendapatkan disetujui atau tidak.
Jika permohonan disetujui, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses administrasi.

Jika proses administrasi selesai, maka Surat Izin Usaha Industri (SIUI) bisa diambil lagi ke kantor dimana
permohonan dibuat.

H. Ketidakberlakuan surat

Surat izin ini bisa saja tidak berlaku yang disebabkan oleh beberapa faktor. Hal ini perlu diperhatikan bagi
setiap pemohon yang telah mendapatkannya.

Surat dinyatakan tidak berlaku jika pemegang IUI menghentikan usahanya, mengubah atau menambah
jenis usahanya tanpa memberitahukan atau melapor terhadap Kepala Daerah.

Selain itu, tidak melaksanakan daftar ulang setahun sekali juga membuat surat tidak berlaku. Yang
terakhir adalah jika pemegang usaha melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
diketahui dokumen yang diajukan untuk melengkapi berkas adalah dokumen palsu.

Oleh karena itu, pemohon sebaiknya terlebih dahulu meneliti segala persyaratan dan pastikan bahwa
semua dokumen untuk memenuhi syarat adalah dokumen yang valid atau dokumen asli.

Jika dokumen palsu maka bisa saja terkena pidana. Begitu juga dengan adanya pelanggaran hukum, selain
Surat Izin Usaha Industri (SIUI) menjadi tidak berlaku juga bisa membuat perusahaan menghadapi
hukum.

Pemohon disarankan untuk memproses surat izin ini secara mandiri. Atau jika menyuruh orang lain, maka
harus memberikan surat kuasa resmi bermaterai. Memproses melalui calo-calo sangat dilarang karena
hanya merugikan saja.

Dengan adanya informasi di atas, diharapkan pemilik usaha yang belum memiliki surat izin tersebut
untuk segera mengajukan permohonan. Untuk mengetahui syarat-syaratnya, pemohon bisa mengunjungi
kantor pelayanan terdekat agar lebih jelas. Hal ini dikarenakan persyaratan untuk mengajukan surat ini
bisa saja berubah tanpa pemberitahuan.

Dengan mendatangi kantor layanannya, pemohon akan mendapatkan informasi lebih jelas dan akurat. Hal
ini tentu akan meminimalisir kesalahan dalam mengajukan Surat Izin Usaha Industri (SIUI) ke depannya.

Contoh Surat Izin Usaha Industri :


7. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

A. Pengertian

Jika pada surat SIUI yang membutuhkan adalah para pelaku usaha di bidang industri, maka untuk para
pelaku usaha perdagangan membutuhkan surat perijinan yang disebut dengan Surat Izin Usaha
Perdagangan atau SIUP. Surat ini dibuat dan diterbitkan oleh pemda yang ditujukan kepada mereka yang
memiliki usaha di bidang perdagangan apapun jenisnya.

Umumnya Surat Izin Usaha Perdagangan ini dibagi lagi kedalam 3 golongan yang diantaranya adalah
sebagai berikut :

#SIUP Kecil, diterbitkan untuk perusahan di bidang perdagangan yang mempunyai modal serta kekayaan
bersih dibawah Rp 200 juta diluar nilai lahan serta bangunan tempat usaha.

#SIUP Menengah, diterbitkan dan diperuntukkan kepada para pelaku usaha perdagangan yang
mempunyai modal serta kekayaan bersih antara Rp 200 juta hingga Rp 500 juta diluar nilai lahan dan
bangunan tempat usaha.

#SIUP Besar, diterbitkan dan diperuntukkan kepada para pelaku usaha perdagangan yang mempunyai
modal serta kekayaan bersih diatas Rp 500 juta diluar nilai lahan dan bangunan tempat usaha.
B. Fungsi SIUP Bagi Pengusaha

Mengacu kepada pengertian Surat Ijin Usaha Perdaganan (SIUP) di atas, maka secara umum fungsi SIUP
adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat pengesahan sebuah usaha oleh pemerintah, dengan begitu segala kegiatan usaha
dapat dilakukan sesuai dengan SIUP
2. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti proses lelang yang diselenggarakan pemerintah
3. Perdanganan ekspor dan import dapat berjalan dengan lancar bila pengusaha telah memiliki
SIUP

C. Manfaat SIUP Bagi Pemilik Usaha

Berdasarkan pengertian SIUP seperti yang sudah dijelaskan diatas, terdapat beberapa manfaat memiliki
SIUP bagi pemilik usaha antara lain:

1. Sebuah usaha akan diakui pemerintah sehingga secara penuh usaha yang dijalankan akan
mendapatkan perlindungan dari hukum. Adanya perlindungan tersebut bertujuan agar usaha
Anda terbebas dari penertiban liar. Jika dikemudian hari terjadi sengketa, maka SIUP dapat
dijadikan sebagai pegangan legalitasnya.
2. Dengan memiliki SIUP, maka seorang pengusaha akan dimudahkan ketika melakukan
peminjaman modal ke bank atau koperasi. Termasuk juga dibutuhkan saat mengikuti lelang
atau tender.
3. Bagi bisnis ekspor-impor wajib memiliki SIUP
4. Dari pengertian SIUP menjelaskan legalitas usaha yang Anda jalankan, maka secara otomatis
usaha tersbeut memiliki kredibilitas yang terpercaya karena diakui oleh pemerintah. Dengan
kredibilitas ini maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Baca juga: Cara Membuat SIUP

D. Tahapan dan Persyaratan Pengurusan SIUP

Berikut ini adalah beberapa tahapan dan persyaratan dalam pengurusan pembuatan dan perpanjangan Surat
Ijin Usaha Perdagangan:
1. Badan usaha harus memiliki akta pendirian, mendapat persetujuan dari lembaga yang berwenang,
domisili usahanya jelas, ada NPWP badan usaha
2. Pelaku usaha dapat mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan PTSP dimana lokasi usaha
berada
3. Mengisi formulir pendaftaran SIUP dan ditandatangani di atas materai Rp 6.000 oleh pemilik usaha
4. Mengisi beberapa pernyataan yang dibutuhkan oleh permohonan SIUP
5. Melengkapai beberapa syarat dan dokumen berikut:

 Fotocopy akte pendirian badan usaha dan persetujuan dari lembaga yang berwenang
 Fotocopy KTP direktur
 Fotocopy NPWP direktur
 Fotocopy NPWP badan usaha
 Fotocopy domisili usaha
 Neraca perusahaan
 Pas foto direktur 3 x 4 sebanyak 2 lembar. Background, tergantung PTSP yang dimohonkan
Catatan: biaya pembuatan SIUP berbeda di setiap daerah sesuai dengan peraturan daerah masing-masing.

Berikut ini adalah salah satu contoh SIUP besar :


NOTE : Satu SIUP Hanya untuk Satu Usaha

8. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Tanda Daftar Perusahaan atau TDP merupakan tanda bukti yang menyatakan bahwa usaha yang kalian
kelola dan jalankan sudah terdaftar dan secara sah dapat beroperasi. Untuk memperoleh TDP ini bisa
dilakukan sendiri maupun bisa diwakilkan ke orang lain dengan lampiran surat kuasa. Untuk jenis badan
usaha yang wajib memiliki TDP adalah jenis badan usaha berbadan hukum seperti Firma. CV maupun
PT, untuk usaha yang tidak termasuk kedalam usaha berbadan hukum tidap perlu mendaftarkan TDP.
Untuk bisa memperoleh Tanda Daftar Perusahaan silahkan anda datangi kantor Dinas Industri dan
Perdagangan yang ada di kabupaten atau kota dimana domisili perusahaan tersebut berada.

A. TDP Penerbitan Baru

Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi ketika Anda mengurus TDP penerbitan baru, yaitu:

 Fotokopi KTP Penanggung Jawab;


 Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan (bagi usaha yang berbadan hukum);
 Fotokopi Izin Gangguan (HO);
 Fotokopi SIUP;
 Fotokopi NPWP;
 Map Buffalo warna Merah muda/ Pink;
 Surat kuasa dan fotokopi KTP penerima kuasa bagi pemohon yang pengurusan izinnya melalui
jasa pihak lain.

B. TDP Perpanjangan (Daftar Ulang)

TDP jenis ini dilakukan oleh perusahaan setiap lima tahun sekali selama perusahaan tersebut masih
berdiri. Beberapa persyaratannya, antara lain:

 Fotokopi KTP Penanggung Jawab;


 Fotokopi NPWP;
 TDP asli & Fotokopi yang berlaku sebelumnya;
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan yang sudah di sahkan dan akta perubahan (bila ada);
 Fotokopi pengesahan/pendaftaran Badan Hukum;
 Fotokopi Izin Gangguan (HO); dan
 Fotokopi SIUP;
 Map Buffalo warna Merah muda/ Pink;
 Surat kuasa dan fotokopi KTP penerima kuasa bagi pemohon yang pengurusan izinnya melalui
jasa pihak lain.
C. TDP Perubahan

Persyaratan untuk mengurus TDP perubahan adalah:

 Fotokopi KTP Penanggung Jawab;


 Fotokopi NPWP;
 TDP asli & Fotokopi yang berlaku sebelumnya;
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan yang telah di sahkan dan akta perubahan (bila ada);
 Fotokopi pengesahan/pendaftaran Badan Hukum;
 Fotokopi Izin Gangguan (HO);
 Map Buffalo warna Merah muda/ Pink;
 Surat kuasa dan fotokopi KTP penerima kuasa bagi pemohon yang pengurusan izinnya melalui
jasa pihak lain.

D. TDP Kantor Cabang Perusahaan

Ketika perusahaan Anda membuka cabang baru, maka prosedurnya pun tetap harus dilakukan pendataan
TDP. Beberapa persyaratannya antara lain:

 Fotokopi KTP Penanggung Jawab;


 Surat Penunjukan Kepala Cabang/Akta Pembukaan Kantor Cabang;
 Fotokopi NPWP;
 Fotokopi SIUP kantor pusat perusahaan yang telah dilegalisir oleh pejabat penerbit SIUP (3
rangkap);
 Fotokopi Izin Gangguan (HO);
 Map Buffalo warna Merah muda/ Pink
 Surat kuasa dan fotokopi KTP penerima kuasa bagi pemohon yang pengurusan izinnya melalui
jasa pihak lain.

E. TDP Penutupan

Ada TDP penerbitan baru, dan juga TDP penutupan. Keduanya harus Anda urus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi perusahaan yang Anda miliki.

Beberapa persyaratan TDP penutupan, yaitu:

 Permohonan penutupan izin gangguan yang ditandatangi pemilik usaha dengan materai 6000;
 Fotokopi KTP Penanggung Jawab;
 Fotokopi NPWP;
 Fotokopi Penutupan Izin Gangguan;
 Fotokopi Penutupan SIUP;
 Map Buffalo warna Merah muda/ Pink;
 Akta perubahan domisili untuk berbadan hukum.
9. Tanda Daftar Industri (TDI)

Surat TDI adalah surat bukti perijinan bagi para pelaku usaha di bidang industri baik itu usaha kecil yang
memiliki nilai investasi antara Rp 5 juta hingga Rp 200 juta diluar nilai lahan serta bangunan usaha.
Untuk bisa memperoleh TDI ini sama, silahkan anda datang dan tanyakan semua persyaratan yang
diperlukan untuk mengurus TDI di kantor Dinas Perindustrian yang ada di daerah atau kota anda.

Pembuatan TDI,

Persyaratan :

1. Copy KTP Pemilik / Penanggung jawab


2. Copy Akte Pendirian Perusahaan ( untuk yang berbadan hukum )
3. Membuat Perincian Kebutuhan Bahan Baku dan Penolong selama 1 (satu) bulan
4. Copy NPWP ( kalau sudah memiliki )
5. Fotocopy Izin Gangguan / HO Jika kegiatan usaha industrinya merusak atau membahayakan lingkungan
6. Fotocopy Surat persetujuan Tetangga yang diketahui ketua RT , RW dan Lurah setempat, bagi kegiatan
usaha industri yang proses produksinya Tidak merusak dan atau membahayakan lingkungan serta tidak
menggunakan Sumber Daya Alam secara berlebihan.
7. Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan, kecuali bagi kegiatan usaha industri yang proses
produksinya Tidak merusak dan atau membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan Sumber
Daya Alam secara berlebihan.
8. Pas foto terbaru penanggung jawab / Direktur perusahaan berukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar.
Contoh TDI :

10. Surat izin gangguan ( HO )

Surat izin gangguan HO ialah surat bukti pernyataan bahwa anda sebagai pengelola usaha tidak
merasakan keberatan dengan situasi serta lokasi dimana anda mendirikan sebuah usaha. Surat izin
gangguan ini diterbitkan oleh Dinas Perijinan Domisili Usaha yang ada di kabupaten atau kota. Perlu
kalian ketahui juga bahwa nantinya pada saat anda membuat surat HO, dinas perijinan akan memberikan
beberapa persyaratan yang perlu anda penuhi dimana setiap daerah memiliki persyaratan yang berbeda
beda.

Pada umumnya surat HO ini dibutuhkan oleh para pelaku uaha yang ingin mendirikan tempat usaha di
lokasi yang penuh dengan resiko serta bahaya yang tinggi dimana bisa menganggu keamanan dan
ketentrman masyarakat sekitar tempat usaha.

A. Syarat-Syarat Administrasi HO
Persyaratan teknik untuk memperoleh HO ialah tidak adanya dampak negatif. Berikut adalah persyaratan
administrasi HO.

 Fotokopi KTP dari pemilik ataupun pendiri perusahaan tersebut


 Denah lokasi dari tempat usaha
 Fotokopi IMB
 Persetujuan dari pemilik bangunan atau pemilik tanah
 NPWP perusahaan
 Foto warna dari pemohon dengan ukuran 3x4cm sebanyak 3 lembar
 Fotokopi akta pendirian badan usaha jika perusahaan berstatus badak hukum
 Daftar peralatan yang digunakan serta rencana tata letak instalasi dan perlengkapan bangunan
 Surat dari masyarakat yang berisi bahwa masyarakat sekitar tidak keberatan atas usaha tersebut
 Izin penggunaan bangunan atau KRT (Ketetapan Rencana Kota)
 Bagan alir pengolahan limbah, bagan alir proses dan bagan penolong.

B. Lankah-Langkah Memperoleh HO

Dilihat dari pengertian diatas, HO memerlukan persetujuan dari masyarakat sekitar. Proses pertama yang
harus dilakukan adalah meminta persetujuan oleh warga setempat. Dalam izin tersebut harus dilengkapi
dengan tanda tangan dan juga fotokopi KTP warga tersebut.

Langkah kedua adalah mengajukan permohonan untuk mendapatkan HO ke kantor kecamatan ataupun
kantor kelurahan. Setelah itu, anda akan diminta untuk mengisi formulir yang diberikan oleh petugas kantor
kecamatan/kelurahan. Isi formulir sesuai dengan permintaan atau persyaratan yang tertera.

Selanjutnya, serahkan kepada petugas kecamatan agar segera di tindak lanjuti dan diproses. Setelah
melakukan peninjauan maka hasilnya akan segera dikeluarkan keluar setelah 12 hari kerja. Persetujuan
tersebut tergantung pada pemenuhan syarat-syarat yang anda ajukan.

Contoh HO :

11. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Surat Izin Mendirikan Bangunan atau IMB ialah surat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang
diperuntukkan oleh para pengusaha baik yang belum atau udah berbadan hukum yang nantinya akan
mendirikan sebuah bangunan usaha sesuai dengan perijinan yang sudah diberikan. Nantinya saat IMB
diterbitkan akan disertai retribusi yang berfungsi sebagai pungutan daerah atas ijin yang telah pemerintah
daerah berikan. Untuk besaran retribusi di masing masing daerah tentunya berbeda beda. Dalam
mengurus IMB anda bisa melakukannya secara online di www.dppb.go.id maupun mendatangi langsung
ke Kantor Dinas Tata Kota setempat.
A. Manfaat Memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum pada bangunan yang Anda bangun agar ketika
bangunan tersebut berdiri, tidak akan mengganggu atau merugikan kepentingan orang lain.
2. Meningkatkan nilai jual rumah
3. Dapat dijadikan sebagai jaminan atau agunan
4. Syarat transaksi jual beli dan sewa menyewa rumah.
5. Jaminan kredit bank
6. Peningkatan status tanah
7. Informasi peruntukan dan rencana jalan

B. Kelengkapan Persyaratan Permohonan IMB Rumah Tinggal

1. Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (PIMB) yang sudah diisi secara lengkap beserta
tandatangan.
2. Fotokopi KTP pemilik tanah atau pemohon.
3. Fotokopi NPWP pemohon.
4. Fotokopi surat kepemilikan tanah, berupa sertifikat tanah dari BPN yang dilegalisisasi notaris
atau kartu kavling dari pemerintah daerah atau Pusat yang telah dilegalisisasi pemerintah
kotamadya atau instansi pusat penerbit kartu kavling.
5. Fotokopi surat tagihan dan bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
6. Ketetapan Rencana Kota (KRK) dari PTSP sebanyak 7 lembar.
7. Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB), apabila pada lokasi dimaksud karena peruntukannya,
disyaratkan RTLB dari PTSP sebanyak 5 lembar.
8. Fotokopi SIPPT dari Gubernur bila luas tanah 5.000 m2 atau lebih;
9. Gambar rencana arsitektur (khusus pada zonasi R.5, rumah besar atau R.9, rumah KDB rendah
atau di lokasi yang termasuk golongan pemugaran, gambar harus ditandatangani perencana
pemilik IPTB) sebanyak 5 set;
10. Rekomendasi TPAK untuk perencanaan arsitektur bangunan (bila lokasi bangunan termasuk
golongan pemugaran A, B, atau C);
11. Perhitungan dan gambar rencana konstruksi yang ditandatangani perencana konstruksi pemilik
IPTB (untuk bangunan bertingkat dengan bentang lebih dari 5 m) sebanyak 4 set.

C. Biaya Retribusi IMB

Berdasarkan Perda No.3 Tahun 2012, retribusi IMB rumah tinggal dihitung dengan rumus luas bangunan
dikali indeks dikali harga satuan retribusi. Pembayaran retribusi rumah tinggal dapat dilakukan setelah
diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dari seksi pelayanan IMB Kecamatan dan
pembayaran dilakukan di Kas Daerah. Setelah diperoleh Bukti Pembayaran Retribusi dari Kas Daerah,
lembar untuk P2B diserahkan ke Loket PTSP.

D. Pengurusan IMB Secara Manual


Cara berikut ini sangat biasa dilakukan oleh mayoritas penduduk di Indonesia, dengan datang
ke kantor pemerintah setempat dan mengisi Formulir Pengajuan IMB dan membawa seluruh
berkas/kelengkapannya.

Pemerintah kota sekarang memiliki situs pemerintah dan biasanya terdapat prosedur mengurus
IMB. Anda bisa mengunduh formulirnya tanpa perlu report pergi ke kantor pemerintah kota.

E. Pengurusan IMB Secara Online

Salah satu kemudahan dari pengurusan IMB secara online adalah Anda tidak perlu mengantri di kantor
kecamatan dengan antrean yang panjang. Namun kemudahan pengurusan IMB secara online hanya dapat
digunakan untuk Anda yang ingin membangun properti di Provinsi Jakarta dan Kota Bandung.

Langkah mudah dalam pengurusan IMB secara online:

1. Buka situs pendaftaran IMB online, untuk wilayah Jakarta didppb.jakarta.go.id dan untuk wilayah
Bandung di dpmptsp.bandung.go.id.
2. Daftarkan diri Anda pada website tersebut, lalu login dengan akun yang sudah didaftarkan.
3. Pilih antara menu IMB rumah tinggal atau non-rumah tinggal, lalu masukkan lampiran data
berupa gambar bangunan yang dimaksud.
4. Scan dokumen yang diperlukan lalu unggah dan kirim (submit) semua data yang diperlukan.
Anda harus mengisi data dengan lengkap, karena jika tidak maka permohonan akan ditolak
5. Selanjutnya, Anda dapat membayar retribusi ke Bank daerah sesuai dengan daerah Anda masing-
masing. Contohnya jika Anda berdomisili di Jakarta, maka Anda harus membayar retribusi ke
Bank DKI atau jika Anda berdomisili di Tangerang, Anda harus membayar retribusi ke Bank
BJB. Setelah membayar, bukti bayarnya dapat Anda scan lalu diunggah ke dalam website

F. Jangka Waktu Proses Pembuatan IMB

IMB Rumah Tinggal diterbitkan oleh kepala seksi satlak PTSP Kecamatan setempat. Ketentuan dalam
Peraturan Gubernur No. 129 Tahun 2012 menentukan bahwa penyelesaian IMB Rumah Tinggal adalah
kurang lebih selama 20 hari kerja.

IMB yang telah diterbitkan akan diberitahukan melalui pesan singkat atau telepon kepada pemohon atau
kuasa, dapat diambil dengan membawa bukti pembayaran retribusi IMB dan dengan surat kuasa, apabila
yang mengambil bukan pemohon ke loket PTSP kecamatan.
G. Pengurusan IMB Renovasi Rumah

Dalam merenovasi rumah, Anda juga diharuskan mendapatkan IMB. Berikut renovasi yang memerlukan
IMB:

1. Memperluas rumah atau merancang bangunan baru baik ke atas maupun ke samping.
2. Mengubah fasad (tampak muka) rumah

Namun tidak semua aktivitas renovasi rumah memerlukan IMB. Untuk renovasi rumah yang tidak
memerlukan IMB di antaranya adalah:

1. Pekerjaan yang termasuk dalam kategori pemeliharaan dan perawatan bangunan yang bersifat
biasa, misalnya melakukan pengecatan ulang dinding rumah atau memperbaiki atap rumah yang
bocor.
2. Mendirikan bangunan di halaman belakang yang isinya tidak lebih dari 12 m2
3. Membangun bangunan di bawah tanah.

H. Sanksi akan Bangunan yang Tidak Ber-IMB

Melihat manfaat dan juga keharusan dari setiap bangunan dalam memilkiki Surat IMB, sebagai
masyarakat Indonesia yang taat akan peraturan pemerintah, sudah seharusnya kita mengurus IMB secara
benar. Namun demikian, IMB dianggap tidak terlalu penting oleh sebagian masyarakat. Padahal,
membangun atau merenovasi rumah tanpa mengurus IMB dapat dikenakan sanksi yang cukup
memberatkan.

Sanksi dapat berupa sanksi administratif maupun sanksi penghentian bangunan atau renovasi sementara,
sampai dengan diperolehnya IMB. Menurut Pasal 115 ayat (2) PP 36/2005, pemilik rumah yang tidak
mengantongi IMB dapat dikenakan sanksi perintah pembongkaran.

Kebermanfaatan IMB

Mengurus IMB untuk bangun rumah baru atau merenovasi rumah memang bukan hal yang mudah.
Namun ternyata memiliki IMB memberikan keuntungan untuk Anda, mulai dari mendapatkan kepastian
hukum sampai meningkatkan nilai ekonomis rumah Anda.

Contoh IMB :
12. Izin BPOM

Untuk surat perijinan yang terakhir ini dikhususkan bagi anda para pelaku usaha yang menjual produk
makanan serta minuman atau produk konsumsi. Surat ijin ini berfungsi untuk menjaga keamanan dan
kelayakan konsumsi suatu produk makanan, minuman dan produk konsumsi lainnya seperti obat obatan
sehingga layak untuk diedarkan. Untuk memperoleh surat ijin ini silahkan langsung datang saja ke kantor
BPOM di kota anda.

Berikut inilah tugas dari BPOM, yaitu :

 Melakukan pengaturan, regulasi, dan standarisasi semua produk obat- obatan dan makanan.
 Melakukan lisensi dan sertifikasi industry dalam bidang farmasi.
 Mengevaluasi produk sebelum diedarkan dimasyarakat.
 Post marketing vigilance, mulai dari sampling, pengujian laboratorium, pemeriksaan sarana untuk
produksi, distribusi, penyidikan dan penegakan hukum.
 Pra audit dan pasca audit iklan.
 Melakukan riset terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan.
 Melakukan komunikasi, menginformasikan, dan edukasi public.

Berikut ini adalah tata cara serta syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor
BPOM dengan menggunakan pendaftaran umum dan ODS, yaitu :
 Fotocopy ijin industry dari BKPM dan departemen perindustrian.
 Hasil analisa laboratorium yang asli, dan hanya berlaku selama 6 bulan saja.
 Formulir pendaftaran yang sudah diisi.
 Rancangan label sesuai yang akan diedarkan.
Untuk produk dalam negeri syarat- syarat berikut ini harus dipenuhi :

 Formulis A
Sediakan fc izin industry atau TDR dari departemen perindustrian dan perdagangan, sertifikasi merek
dagang, sediakan sertifikasi SNI untuk produk minum, garam, tepung terigu, dan lainnya. surat
pemeriksaan BPOM jika pernah diperiksa, untuk pabrik lisensi silahkan lampirkan surat keterangan dari
pabrik yang pemberi lisensi, untuk produk makanan silahkan lampirkan ft izin produksi farmasi dan
CPOB.

 Formulir B
Spesifikasi bahan baku dan BTM, sertifikat wadah dan tutup, uji kemasan dan bahan baku untuk produk
makanan, asal pembelian bahan baku dan BTM, dan standar yang digunakan pabrik.

 Formulir C
Hygiene dan sanitasi pabrik dan karywan, peta atau denah pabrik, proses produksi dari bahan baku hingga
produk jadi.

 Formulir D
Sediakan struktur organisasi, hasil analisa produk akhir lengkap, sistem pengawasan, jika diperiksa
menggunakan laboratorium sendiri maka harus ada prosedur dan metode yang digunakan, menyebutkan
metode yang digunakan jika diperiksa oleh laboratorium pemerintah, dan in process control.

Jika anda ingin mendaftarkan produk makanan dan obat maka bisa mendaftar mulai pukul 09.00 hingga
13.00 WIB. Dan masukkan kedalam map yang sudah ditentukan dengan rapi.

Contoh BPOM :

Anda mungkin juga menyukai