(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian PPh pasal 21 dengan percaya diri
2. Menjelaskan hak dan kewajiban pemotong PPh pasal 21 dengan percaya diri
3. Menjelaskan obyek PPh pasal 21 dengan percaya diri
4. Menjelaskan penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 final dengan percaya diri
5. Menjelaskan Tarif PPh pasal 21 dengan percaya diri
6. Melakukan perhitungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dengan teliti
7. Melakukan pencatatan SPT PPh Pasal 21 dengan bertanggung jawab
E. Materi Pembelajaran
1. Definisi PPh Pasal 21
2. Hak dan kewajiban pemotong PPh Pasal 21
3. Obyek PPh Pasal 21
4. Tarif PPh Pasal 21
5. Perhitungan PPh Pasal 21
A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis data pembuatan SPT pajak penghasilan (PPh) Pasal 21
4.5 Melakukan perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan pengertian PPh Pasal 21
dengan santun
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan Hak dan kewajiban
pemotong PPh Pasal 21 dengan percaya diri
3. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan Obyek PPhPasal21
dengan percaya diri
4. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu melakukan perhitungan pajak
penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan teliti
5. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu melakukan pencatatan SPT PPh Pasal
21 tepat sesuai prosedur
D. Materi Pembelajaran
1. Ruang lingkup PPh 21
Setiap warga negara Indonesia yang memiliki penghasilan dan sesuai dengan Undang-Undang No. 36
tahun 2008 maka diwajibkan untuk membayar pajak atas penghasilan bruto yang diperolehnya.
Setiap pemotong PPh 21 wajib mengisi dan menyampaikan SPT Masa dan SPT Tahunan. Hak dan kewajiban
pemotong pajak adalah sebagai berikut:
a. Pemotong pajak berhak untuk memperhitungkan kelebihan setoran PPh 21 dalam satu bulan takwin dengan
PPh 21 yang terutang pada bulan berikutnya dalam tahun takwim yang bersangkutan.
b. Pemotong Pajak berhak untuk memperhitungkan kelebihan setoran pada SPT Tahunan dengan PPh 21 yang
terutang untuk bulan pada waktu dilakukan perhitungan tahunan dan jika masih ada sisa kelebihan, maka
diperhitungkan untuk bulan-bulan lainnya dalam tahun berikutnya.
c. Pemotong pajak berhak membetulkan sendiri SPT atas kemauan sendiri dengan menyampaikan pernyataan
tertulis dalam jangka waktu 2 tahun sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau Tahun
Pajak, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan.
d. Pemotong Pajak berhak untuk mengajukan surat keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Nihil Kurang Bayar.
e. Pemotong Pajak berhak mengajukan permononan banding secara tertulis dalam dengan alasan yang jelas
kepada badan peradilan pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pajak. Permohonan banding ini dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan diterima,
dilampiri dengan salinan surat keputusan tersebut.
f. Pemotong pajak dapat mengajukan permohonan untuk mengajukan permohonan untuk memperpanjang
jangka waktu penyampaian SPT Tahunan Pasal 21. Permohonan diajukan secara tertulis selambat-
lambatnya tanggal 31 Maret tahun takwim berikutnya dengan menggunakan formulir yang ditentukan oleh
Direktur Jenderal Pajak disertai surat pernyataan mengenai perhitungan sementara PPh 21 yang terutang
dan bukti pelunasan kekurangan pembayaran PPh 21 yang terutang untuk tahun takwin yang bersangkutan.
g. Setiap pemotong pajak wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak
setempat. Kewajiban sebagai pemotong pajak berlaku juga terhadap organisasi internasional yang tidak
dikecualikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.
h. Pemotong pajak mengambil sendiri formulir-formulir yang diperlukan dalam rangka pemenuhan kewajiban
perpajakannya pada Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat.
i. Pemotong pajak wajib menghitung, memotong, dan menyetorkan PPh 21 yang terutang untuk setiap bulan
takwim. Penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Kantor Pos atau
Bank Badan Usaha Milik Negara atau Bank Badan Usaha Milik Daerah, atau Bank-bank lain yang ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Anggaran, selambat-lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya.
j. Pemotong pajak wajib melaporkan penyetoran tersebut sekalipun nihil dengan menggunakan Surat
Pemberitahuan (SPT) Masa ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat, selambat-
lambatnya pada tanggal 20 bulan takwim berikutnya. Apabila dalam satu bulan takwim terjadi kelebihan
penyetoran PPh 21, maka kelebihan tersebut dapat diperhitungkan dengan PPh 21 yang terutang pada bulan
berikutnya dalam tahun takwim yang bersangkutan.
k. Pemotong pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh 21 baik diminta maupun tidak pada saat
dilakukannya pemotongan pajak kepada orang pribadi bukan sebagai pegawai tetap, penerimaan uang
tembusan pensiun, penerimaan Jaminan Hari Tua, penerima uang pesangon, dan penerima dana pensiun.
l. Pemotong pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh 21 Tahunan kepada pegawai tetap, termasuk
penerima pensiun bulanan, dengan menggunakan formulir yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak
dalam waktu 2 bulan setelah tahun takwim berakhir. Apabila pegawai tetap berhenti bekerja atau pensiun
pada bagian tahun takwim, maka bukti pemotongan diberikan oleh pemberi pekerja selambat-lambatnya 1
bulan setelah pegawai yang bersangkutan berhenti bekerja atau pensiun.
m. Dalam waktu 2 bulan setelah tahun takwim berakhir, pemotong pajak berkewajiban menghitung kembali
jumlah PPh 21 yang terutang oleh pegawai tetap dan penerimaan pensiun bulanan menurut tarif yang
berlaku.
n. Setiap pemotong pajak wajib mengisi, menandatangani dan menyampaikan SPT Tahunan PPh 21 ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat pemotong pajak terdaftar atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat. Surat
Pemberitahuan Tahun PPh 21 harus disampaikan selambat-lambatnya tanggal 31 Maret tahun takwim
berikutnya. Ketentuan tersebut berlaku juga bagi pemotong pajak yang tahun pajak atau tahun bukunya tidak
sama dengan tahun takwim.
o. Pemotong pajak wajib menyetor kekurangan PPh 21 yang berutang apabila jumlah PPh 21 yang terutang
dalam suatu tahun takwim lebih besar daripada PPh 21 yang telah disetor. Penyetoran tersebut harus
dilakukan sebelum penyampaian SPT Tahunan PPh 21 selambat-lambatnya pada tanggal 25 Maret tahun
takwim berikutnya.
p. Pemotong pajak wajib melampiri SPT Tahunan PPh 21 dengan lampiran-lampiran yang ditentukan dalam
Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh 21 untuk Tahun Pajak yang bersangkutan.
3. Tarif PPh 21
Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif pajak penghasilan pribadi
perhitungannya dengan menggunakan tarif progresif sebagai berikut:
Daftar Pustaka
Hasibuan, Doni. 2013. Siapa Saja Pemotong PPh Pasal 21, Apa Hak dan Kewajibannya?. Tersedia:
http://keuanganlsm.com/siapa-saja-pemotong-pph-21-apa-hak-dan-kewajibannya/ [29 Oktober 2018, Pukul
10.25 WIB]
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A. Identitas
Kelompok : …………………………………………………..
Kelas : …………………………………………………..
Angggota Kelompok : 1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat melakukan perhitungan Pajak Penghasilan
Pasal 21 (Pph Pasal 21) secara tepat sesuai prosedur.
C. Petunjuk
D. Latihan
Tn. Dama Athalla adalah seorang Direktur Utama di PT. Aman Sentosa yang merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang usaha industri alat-alat elektronik yang didirikan pada tahun 2016 yang beralamat di Jl.
Angsa No. 44 Demak. Gaji pokok dalam 1 bulan untuk Tn. Dama Athalla adalah sebesar Rp. 9.500.000,00
dengan tunjangan jabatan Rp. 5.000.000,00 perbulan, tunjangan kesehatan sebesar Rp. 500.000 per
bulan, tunjangan transportasi Rp. 750.000 setiap bulan, makan siang senlai Rp. 25.000 per hari untuk 25
hari kerja dalam satu bulan serta perusahaan mengikutkan pada program asuransi kematian dan
kecelakaan kerja pada perusahaan asuransi PT. Askrindo. Iuran/premi ditanggung perusahaan setiap
bulan sebesar 4% dari gaji pokok. Perusahaan juga mengikutkan Tn. Dama Athalla pada program tabungan
hari tua di “Aman Sejahtera”, sebuah perusahaan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri
Keuangan. Iuran tabungan tunjangan hari tua (THT) yang ditanggung perusahaan setiap bulan sebesar
2% dari gaji pokok, sedangkan yang ditanggung/dibayar sendiri oleh pegawai yang bersangkutan sebesar
3% dari gaji pokok. Tn. Dama Athalla (NPWP:01.417.001.2.703.000) berstatus kawin dan istrinya adalah
ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak dan 1 mertuanya ikut tinggal bersamanya.
Dari data diatas, hitunglah pajak penghasilan pasal 21 terutang Tn. Dama Athalla per bulan!
JAWAB:
Penghasilan bruto:
Pengurangan:
Penghasilan bruto:
Pengurangan:
5% x Rp. = Rp.
3.5 Menganalisis data 3.5.1 Menjelaskan Definisi Pph pasal 21 Peserta didik dapat mendefinisikan Pph PG 1
pembuatan SPT pengertian PPh pasal 21
pajak penghasilan Pasal 21
(PPh) Pasal 21
3.5.2 Menjelaskan Hak Hak dan kewajiban Peserta didik dapat menjelaskan kewajiban PG 2
dan kewajiban pemotong PPH Pasal 21 subyek pajak dalam negeri
pemotong PPh
Pasal 21
3.5.3 Menjelaskan Obyek Obyek Pph pasal 21 Peserta didik dapat menjelaskan kewajiban PG 3
PPh Pasal 21 pemotong Pph pasal 21
4.5 Melakukan 4.5.1. Melakukan Perhitungan Pph Pasal 21 Peserta didik dapat melakukan perhitungan PG 6
perhitungan pajak perhitungan pajak PTKP untuk orang pribadi
penghasilan (Pph) penghasilan (Pph)
pasal 21 Pasal 21
4.5.1. Melakukan Perhitungan Pph Pasal 21 Peserta didik dapat melakukan perhitungan 7
perhitungan pajak Pph pasal 21 untuk orang pribadi
penghasilan (Pph)
Pasal 21
4.5.1. Melakukan Perhitungan Pph Pasal 21 Peserta didik dapat melakukan perhitungan 8
perhitungan pajak PTKP untuk orang pribadi
penghasilan (Pph)
Pasal 21
4.5.1. Melakukan Perhitungan Pph Pasal 21 Peserta didik dapat melakukan perhitungan 9
perhitungan pajak biaya jabatan untuk orang pribadi
penghasilan (Pph)
Pasal 21
4.5.1. Melakukan Perhitungan Pph Pasal 21 Peserta didik dapat melakukan perhitungan 10
perhitungan pajak Pph pasal 21 untuk WP badan
penghasilan (Pph)
Pasal 21
c. Soal Pengetahuan
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar
jawaban!
1. Pajak Penghasilan adalah ...
a. Pajak yang dikenakan kepada badan atau orang pribadi pada tingkat penghasilan tertentu
b. Pajak yang objek pajaknya dikenai pajak secara umum
c. Pajak yang objek pajaknya dikenai pajak bersifat final
d. Pajak yang diterima melalui usaha yang dilakukan secara terus-menerus
e. Pajak yang diperoleh melalui usaha, baik dibidang jasa, produksi, maupun perdagangan
2. Permulaan kewajiban subjek pajak dalam negri untuk orang pribadi adalah ...
a. Saat bertempat kedudukan di Indoensia
b. Saat orang pribadi menjalankan usaha dari Indonesia
c. Saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
d. Saat dilahirkan, berniat tinggal di Indonesia, atau sejak hari pertama berada di Indonesia
e. Saat orang pribadi mulai berada di Indonesia
3. Objek pajak penghasilan berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 Pasal 4 (1) adalah ...
a. Penghasilan yang berasal dari Indonesia
b. Penghasilan yang berasal dari imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
c. Setiap tambahan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
luar negri yang dapat digunakan untuk konsumsi dan menambah kekayaan dengan nama dan dalam
bentuk apapun
d. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan
e. Penghasilan karena penjualan pengalihan harta
5. Berikut yang merupakan batasan penghasilan kena pajak yang dikenai tarif progresif 15% adalah ...
a. Sampai dengan 50 jt
b. 50jt sampai dengan 250jt
c. 250jt sampai dengan 500jt
d. 500jt sampai dengan 1 M
e. Diatas 1 M
6. Besarnya penghasilan tidak kena pajak Amelia pada tahun 2017 jika ia berstatus tidak kawin dan tidak
mempunyai tanggungan adalah ...
a. Rp. 54.000.000,00
b. Rp. 58.500.000,00
c. Rp. 63.000.000,00
d. Rp. 67.500.000,00
e. Rp. 72.000.000,00
7. Tarif pajak yang akan dikenakan untuk Dama yang berpenghasilan kena pajak Rp. 10.750.000,00 adalah
...
a. Rp. 215.000,00
b. Rp. 537.500,00
c. Rp.1.075.000,00
d. Rp.1.612.500,00
e. Rp.2.150.000,00
8. Tn. Cahyono adalah seorang wajib pajak dengan status menikah dan memiliki 3 orang anak yang masih
menjadi tanggungannya. Besarnya penghasilan tidak kena pajak Tn. Cahyono pada tahun 2016 adalah
...
a. Rp. 54.000.000,00
b. Rp. 58.500.000,00
c. Rp. 63.000.000,00
d. Rp. 67.500.000,00
e. Rp. 72.000.000,00
9. Besarnya biaya jabatan yang ditanggung oleh Nona Yuka jika ia memiliki gaji Rp. 4.600.000,00, premi
asuransi kecelakaan kerja Rp. 150.000,00, dan premi asuransi kesehatan Rp. 200.000,00 setiap
bulannya adalah ...
a. Rp. 247.500,00
b. Rp. 230.000,00
c. Rp. 222.500,00
d. Rp. 220.000,00
e. Rp. 210.000,00
10. Besarnya pajak yang harus dibayar oleh PT. Angkasa jika memiliki peredaran bruto sebulan Rp.
56.000.000,00 adalah ...
a. Rp. 560.000,00
b. Rp. 1.120.000,00
c. Rp. 2.800.000,00
d. Rp. 5.600.000,00
e. Rp. 8.400.000,00
2 E
3 B
4 C
5 B
6 A
7 B
8 E
9 A
10 A
Pedoman Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
No.Soal Pedoman Penskoran Skor
Penilaian Sikap:
Komunikatif
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien = 1, jikvv1a tidak = 0
b. Menyampaikan pesan dengan baik = 1, jika tidak = 0
c. Penggunaan bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai= 1, jika tidak = 0
d. Berkomunikasi yang tidakmenyinggungperasaan orang lain= 1, jika tidak = 0
Kerjasama
a. Membantu teman lain yang mengalami kesulitan= 1, jika tidak = 0
b. Memberikan kontribusi pemikiran = 1, jika tidak = 0
c. Mengajak teman lain untuk melakukan tugas secara bersama = 1, jika tidak = 0
d. Berbagi bersama dalam menangani permasalahan = 1, jika tidak = 0
Kreatif
a. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi = 1, jika tidak = 0
b. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi = 1, jika tidak = 0
c. Mampu memproduksi gagasan-gagasan baru = 1, jika tidak = 0
d. Mampu menemukan masalah dan mampu memecahkannya = 1, jika tidak = 0
Kritis
a. Berani menanggapi pernyataan teman= 1, jika tidak = 0
b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah-masalah = 1, jika tidak = 0
c. Berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari sumber lain = 1, jika tidak = 0
d. Berpikir terbuka, yaitu berbicara secara kongkret = 1, jika tidak = 0