Anda di halaman 1dari 10

HAND OUT

ASET TETAP(FIXED ASSETS)

olr

Oleh : Gusni Ratnawati

1.
Nama Sekolah : SMKS AL-FATTAH KALITIDU
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : 3.13 Menerapkan asset tetap (C3)
4.13 Melakukan pencatatan asset tetap (P2)
Alokasi Waktu : 6 JP X 45 Menit

A. KOMPETENSI DASAR
3.13 Menerapkan asset tetap
4.13 Melakukan pencatatan asset tetap

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.13.1 Menjelaskan pengertian aset tetap
3.13.2 Menjelaskan karakteristik aset tetap
3.13.3 Mengklasifikasikan aset tetap
3.13.4 Menganalisis cara perolehan aset tetap
4.13.1 Melakukan perhitungan cara perolehan aset tetap
4.13.2 Melakukan pencatatan perolehan aset tetap

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pemberian stimulus, diskusi,
tanya jawab, presentasi, penugasan dan analisis, peseta didik dapat menjelaskan
pengertian , menjelaskan karakteristik aset teitap, mengklasifikasikan aset tetap dan
menganalisis cara perolehan aset tetap. Melalui kegiatan belajar ini keterampilan yang
diharapkan adalah peserta didik mampu dalam, melakukan perhitungan cara
perolehan dan pencatatan perolehan aset tetap dengan benar. Melalui dua
kemampuan tersebut peserta didik dapat menalar, mengolah dan menyaji secara
efektif, kolaboratif dan komunikatif dalam ranah abstrak terkait dengan pengertian
aset tetap, karakteristik aset tetap, klasifikasi aset tetap, dan cara perolehan dan
pencatatan aset tetap.

3.
D. MATERI PEMBELAJARAN

ASET TETAP (FIXED ASSETS)

1. PENGERTIAN ASET TETAP


Pengertian aset tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aset
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih
dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun.
Aset tetap menurut IFRS adalah sebagai berikut :
a. Komponen biaya perolehan merupakan perkiraan estimasi biaya untuk
memindahkan aset (dismantling cost)
b. Suku cadang dengan kriteia tertentu diakui sebagai aset tetap
c. Penilaian aset tetap dikurangi dengan depresiasi dan penurunan nilai
d. Pertukaran aset tetap tidak membedakan similar atau nonsimilar, menggunakan
harga wajar, kecuali pertukaran yang tidak memiliki nilai komersial atau nilai
wajar tidak diperoleh nilai buku.
e. Review atas masa manfaat dan nilai residu setiap pelaporan
f. Penilaian dengan menggunakan model revaluasi.
Sedangkan menurut SAK-ETAP, 2009 Aset tetap adalah aset berwujud yang
dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan akan
digunakan lebih dari satu periode.
Senada dengan pengertian itu, aset tetap adalah barang berwujud milik
perusahaan yang sifatnya relatif permanen, memiliki umur ekonomis lebih dari satu
tahun dan digunakan dalam kegiatan perusahaan, serta bukan untuk
diperjualbelikan.

3.
Kelompok aset tetap dibagi menjadi dalam 2(dua) kategori yaitu :
a. Kelompok aset tetap berwujud ( tangible fixed assets)
Yaitu aset tetap yang secara fisik dapat dipergunakan dalam operasi
perusahaan.
Berikut contoh aset tetap berwujud :
- Lahan , yaitu bidang tanah terhampar, baik yang merupakan tempat
bangunan maupun masih kosong. Dalam akuntansi, apabila ada lahan yang
didirikan bangunan diatasnya maka pencatatan antara bangunan dan lahan
harus dipisahkan. Adapun bangunan yang dianggap sebagai bagian dari
lahan dan dapat meningkatkan nilai lahan tersebut, untuk pencatatannya
dilakukan penggabungan dengan nilai lahan.
- Gedung yaitu bangunan yang berdiri di atas lahan, baik yang berdiri di atas
tanah maupun air. Pada dasarnya gedung ini tidak seperti tanah yang tidak
disusutkan. Jadi, gedung mengalami penyusutan dari tahun ke tahun
sehingga nilainya akan menyusut pada setiap periodenya.
- Mesin merupakan alat mekanis yang dimiliki perusahaan untuk menunjang
kegiatannya, baik untuk dagang maupun jasa. Prosedur pencatatanya
dengan menambahkan nilai dari peralatan-peralatan yang menjadi bagian
dari mesin tersebut.
- Kendaraan merupakan sarana angkutan yang dimiliki perusahaan untuk
mendukung kegiatan operasionalnya. Misalnya mobil dinas, truk, kendaraan
roda dua, dan jenis-jenis kendaraan lainnya yang dapat difungsikan sebagai
sarana transportasi.
- Inventaris merupakan peralatan yang tersedia di dalam kantor seperti
peralatan kantor, pabrik serta alat-alat besar yang digunakan dalam
menunjang perusahaan

Gambar Aset tetap berwujud

b. Kelompok aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)

3.
Yaitu aset yang umurnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi
perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aset tetap tidak berwujud
antara lain: hak paten, hak cipta, hak merk, biaya riset dan pengembangan
biaya ditangguhkan, serta hak pengusahaan sumber alam.

Gambar hak merk Gambar goodwill


2. KARAKTERISTIK ASET TETAP
Berikut adalah karakteristik yang dimiliki oleh aset tetap dalam sebuah perusahaan:
1. Digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan bukan untuk
diperjualbelikan
Aset tetap tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan
yaitu dapat dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan yang
menggunakannya. Jika aset tetap memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari
satu tahun, tetapi kondisinya rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi sehingga
kondisi aset tersebut tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan maka
aset tersebut harus dikeluarkan dari aset tetap.
Dalam hal ini sepeda motor yang dimiliki oleh perusahaan pengantar barang dan
juga sepeda motor yang ada di dealer berbeda perlakuannya. Sepeda motor
pada perusahaan yang menjual jasa pengiriman barang merupakan aset tetap
karena digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, sedangkan sepeda
motor yang ada ataupun dipajang di dealer sepeda motor adalah barang
dagang. Hal itu sebabkan sepeda motor merupakan barang dagangan bagi
dealer sehingga bukan aset tetap.
2. Bukan merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan
Aset tetap tidak termasuk dalam investasi jangka panjang bagi perusahaan.
Contoh: tanah yang dibeli perusahaan untuk keperluan ekspansi di masa yang
akan datang digolongkan sebagai investasi jangaka panjang. Akan tetapi tanah
yang dimiliki perusahaan sebagai tempat kegiatan usaha adalah aset tetap.

3.
3. Digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi
Aset tetap digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode
akuntansi. Agar dapat dikatakan sebagai aset tetap, maka aset tersebut dapat
digunakan dalam operasional perusahaan lebih dari satu tahun. Meskipun
mempunyai bentuk fisik, tetapi masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun tidak
dapat dikelompokkan sebagai aset tetap. Selain hal tersebut, yang dimaksud
umur lebih dari satu tahun adalah umur ekonomisnya bukan umur teknis
sehingga umur ekonomis merupakan jangka waktu mengenai aset tersebut
dapat digunakan secara ekonomis oleh perusahaan. Contoh : masa manfaat
aset tetap dapat diukur lebih dari satu tahun, seperti manfaat bangunan, mesin,
dan tanah.
4. Memiliki nilai material yang cukup besar
Aset tetap merupakan aset dengan nilai material yang cukup besar. Contoh
:bangunan, tanah, inventaris dan mesin. Sedang aset yang nilainya kecil
walaupun dapat digunakan untuk beberapa tahun tidak dianggap sebagai set
tetap seperti kalkulator, gunting dan tangga.

3. KLASIFIKASI ASET TETAP


Dalam hubungannya dengan kepentingan akuntansi, aset tetap biasanya
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Aset tetap yang masa penggunaannya terbatas, dan setelah masa
penggunaannya habis tidak dapat diganti dengan aset sejenis. Misalnya
sumber – sumber alam berupa barang – barang tambang seperti minyak
mentah, gas bumi, macam – macam logam, batu bara dan mineral lainnya.
Pada dasarnya, jenis kelompok aset tetap ini merupakan jenis aset tetap yang
bersifat sekali pakai dan tidak diperbarui atau diremajakan karena kandungan
atau isi dari aset tersebut yang dibutuhkan.
2. Aset tetap yang masa penggunaannya tidak terbatas. Misalnya tanah yang
diatasnya didirikan gedung tempat perusahaan menjalankan aktivitas usaha
dan tanah yang digunakan untuk usaha pertanian atau usaha peternakan.
Untuk aset tetap jenis ini merupakan jenis aset tetap yang digunakan dengan
cara terus menerus selama perusahaan tersebut menghendakinya tanpa
adanya perbaikan atau penggantian.

3.
3. Aset tetap yang masa penggunaanya terbatas dan setelah masa
penggunaanya habis dapat diganti dengan aset yang sejenis. Misalnya mesin –
mesin produksi, kendaraan, gedung perusahaan dan peralatan kantor. Pada
dasarnya jenis aset tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis
yang sangat terbatas.

4. PEROLEHAN ASET TETAP DAN CARA PENCATATANNYA


a. Diperoleh melalui Pembelian Tunai
Harga perolehan aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai, meliputi
semua pengeluaran kas yang terjadi untuk mendapatkan dan menempatkan
aset yang bersangkutan pada tempat dan kondisi siap untuk dioperasikan.
Pengeluaran-pengeluaran kas yang berhubungan dengan pembelian aset tetap
antara lain untuk pembayaran faktur pembelian (dikurangi potongan
tunai).pajak pertambahan nilai (PPN), biaya pengangkutan,bea masuk, biaya
asuransi dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya percobaan, dan biaya-
biaya lainnya yang berhubungan.
Dalam hal set tetap diperoleh secara tunai, maka catatan pertama kali atas
perolehan aset tetap adalah :
Aset tetap ......................................................xx
Kas ..........................................................................xx

3.
b. Diperoleh melalui pembelian secara Lump-sum (gabungan)
Apabila beberapa jenis aset tetap dibeli dengan harga gabungan, maka harga
perolehan harus dialokasikan berdasarkan alokasi yang logis, misalnya
berdasarkan perbandingan harga pasar relatif ataua perbandingan jumlah
pajak atas masing-masing aset yang bersangkutan.
Menurut PSAK no 16 : “ harga perolehan dari setiap aset yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aset yang bersangkutan”
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan membeli tanah dan bangunan di
atasnya dengan harga gabungan Rp.450.000.000,00. Berdasarkan data dari
kantor pajak , dari jumlah pajak atas tanah dan bangunan tersebut, 60%
dikenakan atas bangunan dan 40% dan dikenakan atas tanah. Berdasarkan
perbandingan pajak yang dikenakan aset tersebut, harga perolehan
dialokasikan sebagai berikut :
 Harga perolehan tanah 40% x Rp.450.000.000,00 = Rp. 180.000.000,00
 Harga perolehan bangunan 60% x Rp. 450.000.000 = Rp. 270.000.000,00
Rp.450.000.000,00

Jurnalnya :
Tanah ......................................................Rp. 180.000.000,00
Bangunan ................................................Rp. 270.000.000,00
Kas..........................................................................Rp.450.000.000,00

c. Diperoleh dari pembelian secara kredit


Aset tetap yang dibeli secara kredit dicatat dalam akun aset yang bersangkutan
sejumlah harga tunainya. Selisih antara harga tunai dan harga kredit dicatat
sebagai beban bunga
Contoh soal:
Pada 5 januari 2019 CV. ANGKASA mebel membeli sebuah kendaraan dengan
harga kredit sebesar Rp. 225.000.000,00. Faktur nomor 456 pembayaran
pertama sebesar Rp.Rp.50.000.000,00 dibayar dengan cek BKK 256.Sisanya
dibayar dalam 5 kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan yang
bersangkutan Rp.200.000.000,00
Berdasarkan transaksi di atas, anda sebagai tenaga akuntansi diminta:

3.
1. Membuat jurnal untuk mencatat pembelian kendaraan
2. Pembayaran pertama sebesar Rp. 50.000.000 dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas
Berdasarkan transaksi di atas:
1. Jurnal untuk mencatat pembelian kendaraan
Kendaraan ............................................Rp.200.000.000,00
Beban bunga........................................Rp. 25.000.000,00
Utang dagang.........................................................Rp.225.000.000,00
2. Pembayaran pertama sebesar Rp. 50.000.000 maka jurnal pengeluaran kas
Catatan pembayaran pertama sebesar Rp.50.000.000,00 dalam jurnal
pengeluaran kas tampak seperti di bawah ini:

Jurnal pengeluaran kas

Debit Kredit
Dibayarkan Lain-lain
d. Tgl No bukti
Utang dagang Nama Kas
untuk No. Jumlah
akun
Jan BKK
Utang dagang Rp.50.000.000,00 - - - Rp.50.000.000,00
5 256

Diperoleh dari Hadiah atau Donasi


Adakalanya aset tetap suatu perusahaan diperoleh dari donasi atau hibah.
Mungkin diterima dari pemegang saham (investor) atau dari pemerintah dalam
rangka meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Harga perolehan aset
tetap yang iperoleh dari donasi ditentukan berdasarkan harga pasarnya atau
harga taksiran yang wajar. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pemindahan hak
kepemilikannya, seperti biaya notaris dan biaya lainnya diperlukan sebagai
pengurang harga perolehan.
Sebagai contoh misalkan koperasi pengrajin sepatu memperoleh donasi dari
pemerintah daerah setempat berupa tanah dan bangunan, untuk menjalankan
kegiatan usaha koperasi. Harga pasar tanah Rp.100.000.000,00 dan harga
bangunan ditaksir Rp.150.000.000,00. Biaya yang dikeluarkan koperasi untuk
pemindahan hak kepemilikannya Rp. 1.750.000,00. Berdasarkan data tersebut
harga perolehan aset tetap dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
a. Mencatat harga perolehan aset tetap
Tanah....................................................Rp.100.000.000,00

3.
Gedung .................................................Rp.150.000.000,00
Modal .....................................................................Rp. 250.000.000,00
b. Mencatat biaya pemindahan hak kepemilikan aset tetap
Modal – donasi .....................................Rp.1.750.000,00
Kas ..............................................................................Rp. 1.750.000,00
Bisa juga dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Tanah...................................................Rp.100.000.000,00
Gedung ...............................................Rp.150.000.000,00
Modal - donasi...........................................................Rp.248.250.000,00
  Kas ...........................................................................Rp. 1.750.000,00
DAFTAR PUSTAKA

Soemantri, Hendi. 2016. Akuntansi keuangan untuk SMK/MAK Kelas XII Bidang
Keahlian dan Manajemen Program Keahlian Keuangan. Bandung: Armico

Widiyanti, Ika. 2019. Akuntansi keuangan untuk SMK/MAK Kelas XII Program Keahlian
Akuntansi dan Keuanga. Jakarta :Bumi Aksara

Harti, Dwi. 2018. Akuntansi Keuangan untuk SMK/MAK Kelas XI Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Jakarta : Erlanga

Pegangan guru Akuntansi keuangan Putra Nugraha

3.

Anda mungkin juga menyukai