Anda di halaman 1dari 19

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Pegawai Tetap
pesangon
penerima pensiun
LAB1 - PAJAK II TAXISTANT 2022/2023

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


PAJAK
UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang


terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.”

DASAR HUKUM
PAJAK PENGHASILAN

1. UU no 36 Tahun 2008 Mengenai Pajak Penghasilan


2. UU Cipta Kerja Pasal 111

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN
UU NO. 36 TAHUN 2008

Setiap tambahan kemampuan ekonomis


yang diterima atau diperoleh wajib pajak,
Pajak yang dikenakan kepada
baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
subjek pajak atas penghasilan
Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi
yang diterima dalam satu tahun
atau untuk menambah kekayaan wajib pajak
pajak
bersangkutan.

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Self Assesment Official Assesment Witholding System

WP menghitung, menyetor Wewenang fiskus untuk Pajak terutang dihitung,


dan melaporkan sendiri menentukan besarnya disetorkan dan dilaporkan
yang menurutnya terutang pajak terutang oleh pihak lain

PPh Pasal 21
PPh Pasal 25/29
PBB PPh Pasal 22
dan
PPh Pasal 23/26
BPHTB
PPh Pasal 15
PPh Pasal 4 (2)
SUBJEK & OBJEK PPH
Natura yang dikecualikan
1. Penghasilan Teratur Penyediaan
1. Orang Pribadi 2. Penghasilan Tidak makanan/minuman bagi
2. Warisan Belum Terbagi Teratur seluruh pegawai
3. Badan 3. Imbalan Kerja/Upah Di daerah tertentu
4. Bentuk Usaha Tetap 4. Imbalan dari Kegiatan Karena keharusan Pekerjaan
(BUT) 5. Natura/Kenikmatan Bersumber dari APBN/APBD
Jenis dan batasan tertentu

BUKAN SUBJEK & OBJEK PPH


1. Kantor Perwakilan
Negara Asing 1. Bantuan/Sumbangan/
2. Organisasi Hibah
Internasional 2. Zakat
3. Pejabat Diplomatik

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


(Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh)

Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan


pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib pajak
orang pribadi dalam negeri.

(Pasal 1 angka 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak


No.PER - 16/PJ/2016 (PER-16/2020))

Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,


tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun.
PITO - ALYA - SARAH - DEOLA
PENGENAAN PPH PASAL 21
Tidak Penghasilan diterima WP Badan
Penghasilan diterima/diperoleh
orang pribadi ?
Ya Penghasilan diterima WP Dalam
Negeri ?

Ya
PEMOTONG PPH PASAL 21 Tidak

1. Pemberi Kerja Penghasilan Penghasilan


2. Bendahara dan pemegang kas pemerintah adalah objek pajak adalah objek pajak
3. Dana pensiun PPh Pasal 21 PPh Pasal 26
4. Badan yang membayar honorarium ke OP
5. Penyelenggara kegiatan

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


PEGAWAI TETAP PENERIMA PENSIUN PESANGON

Orang pribadi atau ahli Penghasilan yang dibayarkan


Pegawai yang menerima
warisnya yang menerima oleh pemberi kerja dengan
atau memperoleh
atau memperoleh imbalan nama dan dalam bentuk
penghasilan dalam
untuk pekerjaan yang apapun, sehubungan dengan
jumlah tertentu secara
dilakukan di masa lalu, berakhirnya masa kerja atau
teratur yang bekerja
termasuk orang pribadi atau terjadi pemutusan hubungan
berdasarkan kontrak
ahli warisnya yang menerima kerja, termasuk uang
untuk suatu jangka
tunjangan hari tua atau penghargaan masa kerja dan
waktu.
jaminan hari tua. uang penggantian hak.

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


KOMPONEN PERHITUNGAN PPH 21
A. Penghasilan Bruto PPh 21
1. Penambah penghasilan : B. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
a. Penghasilan Rutin dan Tidak 1. WP Sendiri = Rp. 54.000.000
Rutin 2. WP Menikah = Rp. 4.500.000
b. Premi asuransi yang dibayarkan 3. Tanggungan = Rp. 4.500.000 (Max 3)
oleh perusahaan
c. Jaminan Kecelakaan Kerja
d. Jaminan Kematian
e. Jaminan Kesehatan
f. Tunjangan yang dibayarkan C.Tarif PPh 21
perusahaan
Tarif pajak yang dikenakan
2. Pengurang penghasilan bruto : kepada setiap Wajib Pajak orang
a. Iuran pensiun pribadi dengan jumlah
b. Biaya jabatan penghasilan tertentu.
c. Iuran BPJS yang dibayarkan
karyawan
PITO - ALYA - SARAH - DEOLA
IURAN DAN PREMI
Iuran Premi

Perusahaan

Pegawai

Biaya Jabatan = Max Rp. 6.000.000/thn } 5%

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


PTKP PER TAHUN
P T K P P ri a L a j a n g d a n P T K P S u a mi I s t ri
P T K P P ri a K a wi n
Wa n i t a ( K a wi n / L a j a n g ) Digabung

TK/0 Rp 54.000.000 K/0 Rp 58.500.000 K/I/0 Rp 112.500.000

TK/1 Rp 58.500.000 K/1 Rp 63.000.000 K/I/1 Rp 117.000.000

TK/2 Rp 63.000.000 K/2 Rp 67.500.000 K/I/2 Rp 121.500.000

TK/3 Rp 67.500.000 K/3 Rp 72.000.000 K/I/3 Rp 126.000.000

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


TARIF PPH
PEGAWAI TETAP (uu hpp) PENERIMA PENSIUN, tht, jht PESANGON

Rp 0 - Rp 60JT= 5% Rp. 0 - Rp. 50JT = 0% Rp. 0 - Rp. 50JT = 0%


Rp 60JT - Rp 250JT = 15% >Rp. 50JT = 5% Rp. 50JT - Rp. 100JT = 5%
Rp 250JT - Rp 500JT = 25% Rp. 100JT - Rp. 500JT = 15%
Rp 500JT - Rp 5 M = 30% > Rp. 500JT = 25%
> Rp 5 M = 35%

Th. 1 = Layer
PPH pasal 17 (PP 68 thn 2009) Th. 2 = Langsung x Tarif
Th. 3 = Layer, PPh pasal 17 (PP 68 Tahun 2009)

Rp 0 - Rp 50JT= 5%
Rp 50JT - Rp 250JT = 15%
Rp 250JT - Rp 500JT = 25%
>Rp 500JT = 30%

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


Pak Dika menerima Pesangon sebesar Rp. 700.000.000 dibayarkan secara
bertahap sebagai berikut:
CONTOH
PESANGON
1 Maret 2020 Rp250.000.000
8 Agustus 2021 Rp150.000.000
27 Juli 2021 Rp150.000.000
2 Januari 2022 Rp150.000.000

Rp. 0 - Rp. 50JT = 0%


Rp. 50JT - Rp. 100JT = 5%
Th.1 Th.3
Rp. 100JT - Rp. 500JT = 15%
Rp. 50JT x 0% = Rp 0 Rp. 50JT x 5% = Rp. 2.500.000
> Rp. 500JT = 25% Rp. 50JT x 5% = Rp 2.500.000 Rp. 100JT x 15% = Rp. 15.000.000
Rp. 150JT x 15% = Rp 22.500.000 Jumlah = Rp. 17.500.000
Jumlah = Rp 25.000.000

Th. 1 = Layer
Th. 2 = Langsung x Tarif Th.2
Th. 3 = Layer, PPh pasal 17 8 Agustus 2021
Rp. 150JT x 15% = Rp. 22.500.000
27 Juli 2021
Rp. 150JT x 15% = Rp. 22.500.000
Jumlah = Rp. 45.000.000
PPH ATAS BONUS DAN RAPEL

PPH ATAS BONUS PPH ATAS RAPEL


PPh 21 + Bonus = Rp xxx PPh 21 gaji baru = Rp xxx
PPh 21 = Rp xxx PPh 21 gaji lama = Rp xxx
- -
PPh 21 atas bonus = Rp xxx PPh 21 atas rapel = Rp xxx

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


PPh 21 ditanggung karyawan
(Gaji + Tunjangan) - (Iuran + PPh 21)
PPh 21 ditanggung perusahaan
TAKE HOME PAY (Gaji + Tunjangan) - Iuran
PPh 21 diberikan pemberi kerja dalam bentuk
Tunjangan Pajak
(Gaji + Tunjangan + Tunjangan Pajak)-(Iuran -
Selisih Tunjangan Pajak)

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


CONTOH
Gaji = Rp20.000.000
Tunj. Makan Siang = Rp600.000
Premi = Rp2.000.000
DIK :
Penghasilan Bruto sebulan = Rp22.600.000
Gaji = Rp20.000.000/bln
Penghasilan Bruto setahun = Rp271.200.000
T. Makan Siang = Rp600.000
Biaya Jabatan (Rp271,2jt x 5%) = (Rp6.000.000) (MAX)
Premi = Rp2.000.000
Iuran Pensiun (Rp271,2jt x 5%) = (Rp13.560.000)
Iuran Pensiun = 5%
Penghasilan Netto = Rp251.560.000
WP merupakan seorang
PTKP
pegawai tetap yang telah
WP Pribadi = Rp54.000.000
menikah dan memiliki 2 anak.
Menikah = Rp4.500.000
Berapakah PPh yang
Tanggungan = Rp9.000.000
dibayarkan oleh WP?
Jumlah PTKP = (Rp67.500.000)
Penghasilan Kena Pajak = Rp184.060.000

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


CONTOH
DIK :
Gaji = Rp20.000.000/bln Penghasilan Kena Pajak = Rp184.060.000

T. Makan Siang = Rp600.000


Premi = Rp2.000.000 PPh 21

Iuran Pensiun = 5% Rp60.000.000 x 5% = Rp3.000.000


Rp124.060.000 x 15% = Rp18.609.000
WP merupakan seorang
PPh 21 Terutang Setahun = Rp21.609.000
pegawai tetap yang telah
menikah dan memiliki 2 anak.
PPh 21 Terutang Sebulan = Rp1.800.750
Berapakah PPh yang
dibayarkan oleh WP?

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


JURNAL
PERUSAHAAN KARYAWAN

(Saat membayar gaji)

(Saat menerima gaji)


Dr. Beban Gaji Rp20.000.000
Cr. PPh pasal 21 terutang Rp1.800.750
Dr. Kas Rp18.199.250
Cr. Kas Rp18.199.250
Dr.PPh Pasal 21 dibayar Rp1.800.750
dimuka
(Saat menyetorkan pajak)

Cr. Pendapatan Gaji Rp20.000.000


Dr. PPh pasal 21 terutang Rp1.800.750
Cr. Kas Rp1.800.750

PITO - ALYA - SARAH - DEOLA


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai