ATURAN PAJAK
JUMIANA, S.E., Ak, BKP, CA
Profil Pengajar
JUMIANA, SE, Ak, BKP, CA
Riwayat Pendidikan :
➢ S1 Akuntansi Universitas Sriwijaya
➢ Pend Program Profesi Akuntan FEB UGM
➢ Konsultan Pajak Bersertifikasi B
➢ Kuasa Hukum Pajak
Riwayat Pekerjaan:
➢ PT Mitranata Cipta Mulia
➢ Firma MNCo
➢ PT Mitranata Cendekia
➢ Instruktur Brevet P2EB UGM
➢ Instruktur Brevet Poltek YKPN
➢ Instruktur Brevet UAD
MATERI
PPh ps 21
PPh ps 22
PPh ps 23
PPh ps 4 ayat 2
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Pengertian PPh 21 Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Orang Pribadi
Pekerjaan/jabatan;
Gaji, Upah,
Honorarium,
Tunjangan, dan yang dilakukan orang
Pembayaran lain Jasa; pribadi Subjek Pajak
dengan Dalam Negeri
nama/bentuk
apapun
Kegiatan
Pemotong PPh Pasal 21/26
pemberi Kerja, yang dana pensiun, badan Penyelenggara
terdiri dari: Orang Pribadi, penyelenggara Jaminan kegiatan
Badan, dan Cabang, Sosial Tenaga Kerja dan
Perwakilan atau Unit badan-badan lain
02 04
01 03 05
Tarif pasal 17
Pegawai Tidak Tetap
Penghasilan Bruto x 12
Dibayar bulanan
- PTKP
upah kumulatif sebulan <
dibayar Harian, Upah sehari - 450.000 5%
10.200.000
Mingguan, Satuan,
upah kumulatif sebulan > Tarif pasal 17
Borongan Upah sehari - 450.000
10.200.000
Penghasilan bruto x 50% Tenaga Ahli, pemberi jasa orang Tarif pasal 17
pribadi lainnya
PPh 21 Final
0%
Uang Pesangon 5%
T 15%
A 25%
0%
Uang Manfaat Pesiun, THT, JHT R 5%
I
0%
Honor dan Imbalan Lain PNS, TNI, Polri, F 5%
Penjabat Negara dan Pensiunannya
15%
PPH PS 21 TIDAK FINAL
Penghitungan PPh Pasal 21
Dikurangi PTKP
(1) Biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk
menentukan penghasilan kena pajak oleh pemberi kerja atau pemberi imbalan atau penggantian
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan.
(2) Biaya penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan biaya penggantian atau imbalan yang berkaitan dengan hubungan
kerja antara pemberi kerja dan Pegawai.
(3) Biaya penggantian atau imbalan sehubungan dengan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan biaya penggantian atau imbalan karena adanya transaksi jasa antar-Wajib Pajak.
(6) Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau penggantian melaporkan biaya penggantian atau
imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan beserta Pegawai dan/atau penerima imbalan atau penggantian dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
HAL YANG PENTING TERKAIT NATURA/KENIKMATAN
Dengan syarat: atas semua natura dan/atau kenikmatan yang diterima oleh
pegawai/pemberi jasa dicantumkan dalam kontrak kerja, dibuatkan SOP realisasi atas
pemberian natura dan/atau kenikmatan tersebut.
HAL YANG PENTING TERKAIT NATURA/KENIKMATAN
Apakah Pemberi kerja atau pemberi imbalan
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib
melaporkan biaya tersebut dalam SPT Tahunan?
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan merupakan penghasilan yang menjadi objek Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PPh
Penggantian/imbalan Penggantian/imbalan
dalam bentuk dalam bentuk
Ruang Lingkup NATURA KENIKMATAN
fasilitas dan/ atau
barang selain uang
Penggantian/imbalan pelayanan yang
Penggantian/imbalan yang dialihkan
sehubungan dengan kepemilikannya dari bersumber dari aktiva:
sehubungan jasa a. pemberi dan/atau
pekerjaan pemberi kepada
b. pihak ketiga yan g
penerima.
disewa dan/ atau
berkaitan dengan dibiayai pemberi,
karena adanya Contoh: untuk dimanfaatk an
hubungan kerja mobil ex-dinas untuk
transaksi jasa antar- oleh penerima.
antara pemberi kerja pegawai
Wajib Pajak
dan Pegawai Contoh:
Fasilitas mobil dinas
www.pajak.go.id
MAKANAN, BAHAN MAKANAN, BAHAN 10
MINUMAN, DAN/ATAU MINUMAN BAGI
SELURUH PEGAWAI
1 2 3
Makanan dan/ atau kupon makanan dan/ atau minuman bahan makanan
minuman yang bagi Pegawai bagian pemasaran, dan/atau bahan minuman
disediakanpemberi kerja bagian transportasi, dan dinas luar bagi seluruh Pegawai
di tempat kerja lainnya dengan batasan nilai
Nilai Bebas..tanpa batas tertentu
Nilai ada batas
Nilai ada batas
Yang dimaksud kupon ✓ Nilai kupon dikecualikan dari objek
meliputi: PPh adalah Rp2juta/pegawai/bulan Pengaturan pengecualian
a. alat transaksi bukan atau sejumlah pengeluaran makan termasuk dalam batasan bingkisan
uang untuk ditukar minum di tempat kerja per pegawai dalam rangka hari raya dan selain
dengan per bulan, jika pengeluaran tersebut hari raya yang diatur dalam natura
makanan/minuman; lebih besar dari Rp2juta/ dan/atau kenikmatan dengan jenis
atau pegawai/bulan dan/atau batasan tertentu
b. Penggantian biaya ✓ Selisih lebih dari nilai kupon
makan/minum oleh sebenarnya – nilai kupon yang
pemberi kerja dikecualikan dari objek PPh = Objek
(reimbursement) PPh
PT BA memberikan makanan dan minuman kepada seluruh Pegawainya di kantor dengan nilai
Rp2.500.000,00/Pegawai/bulan. Oleh karena Pegawai di divisi pemasaran sebagian besar waktu kerjanya di luar
kantor, PT BA memutuskan untuk memberikan kupon makanan dan minuman sebagai pengganti dari makanan dan
minuman yang disediakan di kantor. Kupon tersebut dapat ditukarkan di rumah makan yang telah ditunjuk PT BA.
Nilai kupon tersebut bernilai Rp2.700.000,00/Pegawai divisi pemasaran/bulan.
Dalam hal ini, nilai kupon bagi divisi pemasaran yang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan tidak boleh melebihi
nilai makanan dan minuman yang diberikan di kantor PT BA yaitu Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Oleh karena kupon yang diterima Pegawai divisi pemasaran bernilai Rp2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu
rupiah) maka selisih lebih sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) merupakan penghasilan berupa penggantian
atau imbalan dalam bentuk natura yang tidak dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.
Penghitunganselisih lebih nilai kupon yang dikenai Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:
Rp2.700.000,00 – Rp2.500.000,00 = Rp200.000,00.
12
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN YANG HARUS DISEDIAKAN
OLEH PEMBERI KERJA DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. Bingkisan dari pemberi kerja yang diberikan selain a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
dalam rangka hari raya keagamaan sebagaimana b. Secara keseluruhan bernilai maksimal
dimaksud pada angka 1. sebesar Rp3juta/pegawai/tahun pajak.
3. Peralatan dan fasilitas kerja yang diberikan pemberi a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
kerja kepada pegawai untuk pelaksanaan pekerjaan b. Menunjang pekerjaan pegawai
antara lain komputer, laptop, atau ponsel beserta
penunjangnya seperti pulsa dan sambungan internet. Nilai fasilitas tidak ada batasan
15
6. Fasilitas tempat tinggal dari pemberi kerja yang a. Diterima atau diperoleh Pegawai
bersifat komunal (dimanfaatkan bersama-sama)
antara lain mes, asrama, pondokan, atau barak
16
www.pajak.go.id
17
www.pajak.go.id
RINGKASAN MAKANAN/MINUMAN,
BAHAN MAKANAN/MINUMAN,
BINGKISAN
www.pajak.go.id
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN YANG 21
DISEDIAKAN DI Daerah Tertentu
Kriteria Daerah Tertentu
Definisi Daerah Tertentu (UU HPP)
daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya kurang
memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum, baik melalui darat, laut, maupun udara, sehingga untuk mengubah potensi ekonomi
yang tersedia menjadi kekuatan ekonomi yang nyata, penanam modal menanggung risiko yang cukup tinggi dan masa pengembalian yang
relatif panjang, termasuk daerah perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh) meter yang dasar lautnya memiliki
cadangan mineral, termasuk daerah terpencil
Berdasarkan ketidaktersediaan & Kondisi prasarana disebut tersedia atau tidak layak (Lamp. PMK)
ketidaklayakan 6 jenis dari 11 jenis
prasarana ekonomi sebagai berikut: Jenis Prasarana Ekonomi dan Tersedia Tidak Layak
No. jika terletak pada
Transportasi Umum Jika Kondisi
1. Listrik;
1 Listrik ada listrik PLN di lokasi usaha PLN padam rata2 40 jam/minggu
2. Air bersih;
2 Air bersih ada pasokan PDAM di lokasi usaha PDAM padam rata2 40 jam/minggu
3. Perumahan yang disewa pegawai;
3 Perumahan yang dapat disewa radius ≤5 km dari lokasi usaha Jumlah rumah dapat disewa tidak sebanding dengan
4. RS/Poliklinik; pegawai jumlah pegawai + keluarga
5. Sekolah; 4 Rumah sakit dan/atau poliklinik radius ≤5 km dari lokasi usaha RS/Poliklinik tidak melayani program JKN
6. Olahraga/hiburan; 5 Sekolah Ada SD, SMP dan SMA terletak radius Tidak ada SD, SMP, dan SMA Negeri
7. Tempat Peribadatan; ≤5 km dari lokasi usaha
8. Pasar; dan 6 Tempat olahraga dan/atau hiburan radius ≤5 km dari lokasi usaha < 3 tempat permanen untuk olahraga/hiburan
9. Jalan umum/jembatan; 7 Tempat peribadatan radius ≤5 km dari lokasi usaha Tidak ada tempat ibadat umum
10. Pelabuhan laut/sungai atau 8 Pasar radius ≤5 km dari lokasi usaha <3 lokasi & pasar dikelola swadaya masyarakat
pelabuhan udara; 9 Jalan umum dan/atau jembatan radius ≤5 km dari lokasi usaha Jalan umum : tidak beraspal/ beraspal tapi berlubang
& berbahaya
11. Transportasi angkutan Jembatan : non permanen
darat/laut/udara, 10 Pelabuhan laut, sungai atau bandara radius ≤50 km dari lokasi usaha Tidak terdaftar di K/L terkait
Tidak termasuk yang telah dibangun 11 Transportasi umum darat, laut, atau terdapat trayek transportasi umum trayek transportasi hanya melalui lokasi usaha/dapat
pemberi kerja. udara melalui lokasi usaha diakses oleh Pegawai <4 kali/per bulan
22
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN YANG Daerah Tertentu
DISEDIAKAN DI
Masa Berlaku SK Persetujuan Penetapan Daerah Tertentu
SK Daerah Tertentu • Pemeriksaan;
Berlaku 5 tahun SK habis • Perpanjangan;
Pemberi Kerja dengan perpanjangan • Penghentian
5 tahun
Pertambangan jabatan s.d izin perpanjangan,
Minerba tambang habis secara Jabatan
www.pajak.go.id
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN YANG 23
DISEDIAKAN DI Daerah Tertentu
4 bulan • SK Persetujuan/
Tata Cara Penetapan Daerah Tertentu Pemeriksaan Jabatan • SK Penolakan
5
• SK Perpanjangan/ (Pemberi kerja minerba) tahun
• Pemberitahuan Penghentian
Perpanjangan
Pemeriksaan
Permohonan
• SK Persetujuan Perpanjangan/ Perpanjangan 4
• SK Penolakan Perpanjangan (Pemberi kerja non-minerba) bulan
www.pajak.go.id
TATA CARA PENILAIAN DAN
PENGHITUNGAN
NATURA/KENIKMATAN
Tata Cara Penilaian dan Penghitungan Penghasilan
25
Dasar Penilaian Dalam hal natura merupakan barang yang dari semula ditujukan
untuk diperjualbelikanolehpemberi dalam bentuk:
a. tanah dan/atau bangunan, dinilai berdasarkan nilai pasar;
atau
b. selain tanah dan/atau bangunan, dinilai berdasarkan harga
pokok penjualan.
Natura dan/atau kenikmatan dinilai
berdasarkan:
a. nilai pasaruntuk natura; dan/atau Penilaian atas kenikmatan dengan masa pemanfaatan lebih dari
b. jumlah biaya yang dikeluarkan atau 1 (satu) bulan yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan
seharusnya dikeluarkan pemberi untuk dilakukan setiap bulan selama masa pemanfaatan kenikmatan.
kenikmatan
www.pajak.go.id
26
TATA CARA PENILAIAN DAN PENGHITUNGAN
PENGHASILAN
Saat Pemotongan PPh
Pemberi imbalan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib melakukan
pemotongan PPh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan Penggantian/Imbalan
sehubungan dengan pekerjaan
2 atau jasa dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan yang
Pemotongan PPh oleh pemberi
Penggantian/imbalan sehubungan diterima atau diperoleh sejak
imbalan dalam bentuk natura
dengan pekerjaan atau jasa dalam tanggal 1 Januari 2023 sampai
dan/ atau kenikmatan dilakukan
bentuk natura dan/atau kenikmatan dengan tanggal 30 Juni 2023
pada akhir bulan terjadinya:
yang diterima atau diperoleh pada yang belum dilakukan
a. pengalihan atau terutangnya pemotongan PPh, atas PPh yang
Masa Pajak Januari 2023 sampai
penghasilanyang bersangkutan, terutang wajib:
dengan Masa Pajak Juni 2023
sesuai peristiwa yang terjadi
dikecualikandaripemotonganPPh. a. dihitung dan dibayar sendiri
lebih dahulu untuk natura; atau
serta
b. penyerahan hak atau bagian hak
b. Dilaporkan
atas pemanfaatan suatu fasilitas
olehpenerimadalamSPTPPh
dan/atau pelayanan oleh
pemberi untuk kenikmatan.
1 www.pajak.go.id
27
TATA CARA PENILAIAN DAN PENGHITUNGAN
PENGHASILAN
Contoh Penilaian & Penghitungan secara umum
Contoh1 (hubunganjasaantar WajibPajak)
Nona JA seorang bintang iklan menandatangani kontrak dengan PT JZ, sebuah perusahaan kosmetik, untuk
mengiklankan produk kosmetiknya di sosial media. Atas jasanya tersebut, pada bulan Desember 2023 Nona JA
menerima penggantian atau imbalan dalam bentuk paket alat-alat kosmetik dari PT JZ. Harga pokok penjualan alat-
alat kosmetik diketahui sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Dalam hal ini, Nona JAmenerima penghasilan dalam bentuk natura pada bulan Desember 2023 yang menjadi objek
pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Contoh2 (hubunganpekerjaan antara pemberikerja denganpegawai)
Pada bulan September 2023, PT JCmemberikan fasilitas apartemen kepada Nyonya JX selaku Pegawainya. Apartemen
tersebut disewa PT JCdari pihak ketiga secara bulanan. Selama bulan September 2023, biaya-biaya terkait fasilitas
apartemen tersebut yang dikeluarkan PT JCterdiri dari:
1. Biaya sewa apartemen : Rp50.000.000,00
2. Biaya pemeliharaan lingkungan : Rp15.000.000,00
3. Biaya utilitas (tagihan listrik, air, dan internet) : Rp10.000.000,00 +
4. Total biaya : Rp75.000.000,00
Fasilitas tempat tinggal dengan hak penggunaan dipegang oleh perseorangan (individual) dikecualikan dari objek PPh
sepanjang bernilai secara keseluruhan tidak lebih dari Rp2.000.000,00/Pegawai/bulan.
Fasilitas Apartemen yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp73.000.000,00 dengan penghitungan
sebagai berikut: Rp75.000.000,00 – Rp2.000.000,00 = Rp73.000.000,00. www.pajak.go.id
TATA CARA PENILAIAN DAN PENGHITUNGAN 28
PENGHASILAN
PT MB merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT MB memberikan jasa konstruksi berupa jasa
pembangunan gudang kepada PT MY, sebuah perusahaan produsen ekskavator, yang dimulai pembangunannya pada tanggal 1
Januari 2025. Atas jasa konstruksi tersebut, di dalam kontrak disebutkan bahwa PT MY akan memberikan penggantian atau imbalan
berupa lima buah ekskavator kepada PT MB saat proses konstruksi selesai. Proses konstruksi selesai pada 6 Desember 2025 dan
PT MY menyerahkan lima buah ekskavator kepada PT MB.
Atas penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang diterima oleh PT MB berupa ekskavator dipotong PPh
Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi pada akhir bulan dilakukan pengalihan ekskavator, yaitu pada akhir bulan Desember
2025.
www.pajak.go.id
PERLAKUAN PEMBEBANAN BIAYA
NATURA/KENIKMATAN DAN NATURA/KENIKMATAN
SEBAGAI OBJEKPAJAK PENGHASILAN
Aspek Perpajakan Natura/Kenikmatan
PPh & PPN
Untuk perhitungan PPh Pasal 21 yang harus Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk
dipotong setiap Masa Pajak, kecuali Masa Pajak setiap Masa Pajak sebagaimana dimaksud pada
terakhir, tarif diterapkan atas perkiraan ayat (2) adalah:
penghasilan yang akan diperoleh selama 1 a. atas penghasilan yang bersifat teratur adalah
(satu) tahun, dengan ketentuan sebagai berikut: sebesar Pajak Penghasilan terutang atas
a. perkiraan atas penghasilan yang bersifat teratur jumlah penghasilan sebagaimana dimaksud
adalah jumlah penghasilan teratur dalam 1 pada ayat (2) huruf a dibagi 12 (dua belas);
(satu) bulan dikalikan 12 (dua belas); b. atas penghasilan yang bersifat tidak teratur
b. dalam hal terdapat tambahan penghasilan yang adalah sebesar selisih antara Pajak Penghasilan
bersifat tidak teratur maka perkiraan yang terutang atas jumlah penghasilan
penghasilan yang akan diperoleh selama 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
(satu) tahun adalah sebesar jumlah pada huruf dengan Pajak Penghasilan yang terutang atas
a ditambah dengan jumlah penghasilan yang jumlah penghasilan sebagaimana dimaksud
bersifat tidak teratur. pada ayat (2) huruf a.
Ketentuan Pemotongan PPh 26 Natura dan/atau Kenikmatan
Pasal 26 UU PPh
PPh PASAL 26
Positive list/Closed End
a. Dividen HADIAH DAN PENJUALAN HARTA,
b. Bunga PENGHARGAAN, ASURANSI BRANCH PROFIT TAX
c. Royalti DEVIDEN, BUNGA DAN PENJUALAN
DAN ROYALTI, SAHAM
d. Imbalan atas jasa, LAINNYA
pekerjaan, kegiatan
e.Hadiah & TARIF TARIF TARIF
penghargaan 20 % 20 % 20 %
f.Pensiun
g.Premi swap
h.Keuntungan DASAR PEMOTONGAN DASAR PEMOTONGAN DASAR PEMOTONGAN
pembebasan utang J U M LA H B R U T O
PERKIRAAN
PKP - PPh
PENGHASILAN
DGT NETTO
P3B Yang diterima/diperoleh Sifat Pemungutan PPh : F I N A L
Ps. 7, 14, 15 SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI ( Kecuali SPLN berubah status menjadi SPDN )
Ketentuan Pemotongan PPh 21/23/4 ayat 2 Natura dan/atau Kenikmatan
Jasa Antar-WP
Pasal 23 ayat (1) huruf c UU PPh
Atas penghasilan …. dipotong pajak oleh pihak
yang wajib membayarkan sebesar 2% dari
JASA TEKNIK, 62 JENIS
jumlah bruto atas imbalan sehubungan JASA SELAIN KE-3
MANAJEMEN, JASA LAIN/
dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa KONSTRUKSI JENIS JASA
KONSULTAN TERTENTU
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain
jasa yang telah dipotong PPh sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21. BADAN/OP BADAN
3. B U T
Badan Usaha, beíbentuk: 4. CV atau firma yang:
•PT → jangka waktu 3 tahun • dibentuk oleh bebeíapa WP OP yang memiliki
•CV, Fiíma, Kopeíasi, BUMDes/Beísama & keahlian khusus; dan
PT OP → jangka waktu 4 tahun •menyerahkan jasa sejenis dengan jasa
sehubungan dengan pekeíjaan bebas
Penyerahan BKP/JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha (penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan
usaha atau pekerjaannya merupakan seluruh penyerahan BKP dan/atau JKP yang diserahkan dalam aktivitas operasional
maupun non-operasional
Pembebanan
Natura &
Kenikmatan
3M
(Mendapatkan, menagih,
memelihara)
Pembebanan
rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00
(tiga puluh miliar rupiah) atau luas bangunan lebih dari 400m (empat ratus meter persegi) tariff 1%
apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga
puluh miliar rupiah) atau luas bangunan lebih dari 150m (seratus lima puluh meter persegi) tariff 1%
kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport
utility vehicle (suv), multi purpose vehicle (mpv), minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual lebih dari
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000cc (tariff 5%)
kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, dengan harga jual lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) atau dengan kapasitas silinder lebih dari 250cc (tariff 5%)
Saat Terutang PPh Pasal 22
(1) Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang, terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea
Masuk.
(2) Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, maka Pajak Penghasilan Pasal 22 terutang dan
dilunasi pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
(3) Pajak Penghasilan Pasal 22 atas pembelian barang oleh pemungut pajak Bendahara Pemerintah/Kuasa
Anggaran/Badan Usaha Tertentu (BUMN, BUMN direkstrukturisasi. Badan usaha tertentu yang dimiliki secara
langsung oleh BUMN) terutang dan dipungut pada saat pembayaran.
(4) Pajak Penghasilan Pasal 22 atas penjualan hasil produksi industri semen, industri kertas, industri baja, dan
industri otomotif terutang dan dipungut pada saat penjualan.
(5) Pajak Penghasilan Pasal 22 atas penjualan hasil bahan bakar minyak, gas dan pelumas terutang dan dipungut
pada saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang (delivery order).
(6) Pajak Penghasilan Pasal 22 badan usaha industri atau eksportir yang melakukan pembelian bahan-bahan berupa
hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses industri
manufaktur, untuk keperluan industrinya atau ekspornyadan pembelian batubara, mineral logam, dan mineral
bukan logam terutang dan dipungut pada saat pembelian.;
TIDAK PUNYA NPWP
Bunga
Royalti Hadiah
15%
x Bruto
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 1/PJ/2023
Jasa
Jasa Konstruksi
Tehnik
2%
Sewa
Harta selain
Jasa
tanah
dan/bangunan Lainnya
❑ Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak penyedia tenaga
kerja kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan
pengguna jasa;
❑ Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material;
❑ Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk selanjutnya dibayarkan
kepada pihak ketiga;
❑ Pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu Penggantian pembayaran
sebesar jumlah yang nyata-nyata telah dibayarkan oleh pihak kedua kepada pihak
ketiga.
Hadiah Undian
Transaksi Saham
Objek Pajak PPh
Pasal 4 Ayat (2) Pengalihan Harta berupa Tanah dan/ atau Bangunan
Jasa Konstruksi
Bunga, deposito/tabungan, diskonto Tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa 20 hari setelah masa pajak berakhir
SBI, bunga/diskonto pajak berakhir
Transaksi penjualan saham Tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan Tanggal 25 bulan berikutnya setelah
terjadinya transaksi penjualan saham bulan terjadinya transaksi penjualan
saham
Hadiah undian Tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan 20 hari setelah masa pajak berakhir
saat terutangnya pajak
Persewaan tanah dan/atau Tanggal 10 (bagi Pemotong Pajak) atau 20 hari setelah masa pajak
bangunan tanggal 15 (bagi WP pengusaha persewaan) berakhir
dari bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir.
Jasa konstruksi Tanggal 10 (bagi Pemotong Pajak) dan 20 hari setelah masa pajak
tanggal berakhir
15 (bagi WP jasa konstruksi) bulan
berikutnya setelah masa pajak berakhir
Real Estate
OVERVIEW
PPH Pasal 4 ayat 2 merupakan pajak final dan tidak
bisa dikreditkan