http://www.pajak.go.id/content/news/peresmian-tax-center-unisbank-danuniversitas-semarang
Kamis, 21 Nopember 2013 - 14:30
Meneladani semangat Nasionalisme dan Sumpah Pemuda, harus ada tekad dan
semangat baru dari seluruh warga negara untuk membayar pajak. Satu nusa,
satu bangsa, satu bahasa, dan satu tekad membayar pajak, demikian ungkap
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I, Edi
Slamet Irianto, dalam pidato sambutan peresmian Tax Center di dua Universitas
Swasta favorit di Kota Semarang baru-baru ini.
Dalam pandangan Edi, pajak merupakan hal yang telah diatur oleh UndangUndang Dasar, sebagaimana halnya Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Koperasi. Pajak yang menyumbang sekitar lebih dari 70% penerimaan negara
dalam APBN, sudah selayaknya diberikan perhatian lebih dan dikelola dengan
lebih baik, tidak terkecuali dukungan dari segenap lapisan masyarakat.
Sementara mahasiswa sebagai generasi muda hendaknya memiliki tekad yang
kuat dalam berperan aktif mensukseskan pembangunan di negara ini, terutama
untuk mendukung pembangunan negara agar menjadi negara yang lebih baik
dan lebih sejahtera.
Menyadari hal tersebut, Kanwil DJP Jawa Tengah I memandang perlu diadakannya
pendidikan tentang pajak kepada generasi muda terutama pada jenjang
pendidikan
tinggi.
Untuk
itu,
diresmikanlah Tax
Center pada
beberapa
Universitas di wilayah kerja Kanwil DJP Jawa Tengah I. Karena pihak Universitas
diharapkan
sebagai Agent
of
Change
yang mampu
menyampaikan
pesan
Abdul Rozak, beserta jajaran rektorat yang sama2 baru dilantik akhir Oktober
kemarin. Dihadiri juga oleh para mahasiswa dan tamu undangan dari UMUKM
binaan Universitas. Acara peresmian ditutup dengan Seminar Perpajakan dengan
Tema Pajak Penghasilan bagi Pengusaha UMKM yang disampaikan oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Candisari, Arridel Mindra.
Sementara pada tanggal 7 November 2013, dilaksanakanlah peresmian Tax
Center di Universitas Semarang (USM). Bertempat di auditorium Ir. Widjatmoko
Kampus USM Jl Arteri Soekarno Hatta Tlogosari, acara tersebut dihadiri oleh
Rektor USM, Pahlawansyah Harahap dengan penandatanganan kerjasama kedua
belah pihak. Acara tersebut turut dihadiri pula oleh dosen, mahasiswa, jajaran
rektorat USM dan tamu undangan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI) Jawa Tengah. Setelah penandatanganan Nota Kesepakatan, acara
dilanjutkan dengan Seminar Perpajakan oleh Kepala KPP Pratama Semarang
Gayamsari, Bayari, dengan tema UMKM = Pahlawan Pajak.
Acara peresmian tersebut mendapat sambutan positif dari masing-masing civitas
akademika. Kedua
universitas,
dalam
sambutan
rektornya,
sama-sama
Ada Tax Center di Udinus, Mahasiswa Bisa Mengenal Pajak dengan Baik
Selasa, 21 Januari 2014 11:36 WIB
berharap,
Tax
Center
tersebut
bisa
menjadi
laboratorium
pajak
di
Tapi, apa ya fungsinya adanya Tax Center itu? Menurut Kepala Kanwil DJP Jateng I
Sakli Anggoro, Tax Center ini diharapkan ikut berperan dalam mendongkrak
penerimaan
pajak.
Selain itu, melalui Tax Center juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi
kepada seluruh sivitas akademika Polines dan masyarakat sekitarnya untuk
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT).
"Dengan adanya Tax Center ini diharapkan dapat terwujud kesadaran dan
kepedulian
masyarakat
dalam
memahami
arti
penting
pajak
dalam
dan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana.
(ade)
http://kampus.okezone.com/read/2013/03/15/373/776542/didik-pajak-ke-mahasiswa-lewat-taxcenter/large
Rektor Unnes Didapuk Jadi Anutan Wajib Pajak
Jumat, 21 Maret 2014 | 9:14
http://unnes.ac.id/berita/rektor-unnes-didapukjadi-anutan-wajib-pajak/
HUMAS/ROHMA
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Prof Dr Fathur Rokhman MHum menjadi wajib
pajak anutan yang hadir untuk langsung
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahuan
(SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Tahun pajak
2013 melalui e-filling, Rabu (19/3), di Gradhika
Bhakti Praja Jalan Pahlawan Semarang. Rektor
Institut Agama Islam Negeri Semarang Prof
Muhibbin dan beberapa kepala dinas setingkat
eselon I di Jawa Tengah didapuk untuk hal
yang sama.
Saat ini dari 5.000 badan usaha di Indonesia, hanya 500 badan usaha yang
membayar pajak, sehingga tercatat badan usaha yang membayar pajak hanya
11%, padahal pajak merupakan andalan pendapatan negara tertinggi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH mengatakan, andalan pendapatan
negara terbesar dari pajak, dan kenyataannya kesadaran akan membayar dan
melaporkan pajak masih rendah, yakni mencapai 11%. Masyarakat untuk
mencapai titik kesadaran membayar pajak masih seperti petak umpet, perlu
restrukturisasi dan reformasi perpajakan. Ini harus dibangun langsung oleh
presiden, ujarnya.
Ganjar juga mengajak untuk memperbaiki negeri ini lewat pajak. Tahun ini kita
bangkitkan kesadaran membayar pajak, katanya.
Jika DKI Jakarta bisa mendapatkan Rp31 triliun dari pajak, semestinya Jawa
Tengah paling tidak memperoleh Rp5 triliun
pendapatan dari pajak, ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengapresiasi acara ini, apabila penerapan e-filling mampu
meningkatkan dan memudahkan masyarakat dalam membayar dan melaporkan
pajak, maka peradaban dan pemerintahan akan lebih baik.
Dengan sosialisasi e-filling, masyarakat tahu, setelah tahu ingin melakukan,
akhirnya timbul kesadaran membayar pajak, dan apalagi aplikasi ini lebih mudah
dan dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.