Anda di halaman 1dari 17

VOLUME 2 NO 1 | OKTOBER 2020 ISSN 2686-5718

OPTIMALISASI EDUKASI PERPAJAKAN


BAGI GENERASI MILENIAL MELALUI VIDEO
Agus Suharsonoa, Selly Galvanib
a BDK Yogyakarta, Jl Solo Km 11, Sleman, Yogyakarta, Email: gusharpramudito@gmail.com
b KPP Pratama Tigaraksa, Jl Scientia Boulevard Blok U No.5, Tangerang,
Email: selly.galvani@gmail.com

ABSTRACT
The Directorate General of Taxes through various activities routinely conducts tax
education on the topic of raising tax awareness for the young generation. This tax
education must cover as many millennial generations as possible by utilizing the
development of information technology, such as in the form of video. This study aims to
find out how tax education by using the video method are suitable for the millennial
generation. This study uses qualitative methods and questionnaire sheets instrument
to facilitate data collection. The results of this study are: social media is the most
appropriate method in promoting video as widely as possible, creative ideas are needed
to match with the target audience, and learning videos help to understand the material
better.

ABSTRAK
Saat ini Direktorat Jenderal Pajak melalui berbagai kegiatannya secara rutin melakukan
penyuluhan dengan topik peningkatan kesadaran perpajakan bagi generasi muda.
Edukasi perpajakan ini harus mencakup generasi milenial sebanyak-banyaknya dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi salah satunya dalam bentuk video.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana edukasi perpajakan dengan
video yang sesuai dengan generasi milenial. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan untuk mempermudah pengumpulan data digunakan juga instrument
lembar kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah: media sosial merupakan metode yang
paling tepat dalam mempromosikan video seluas-luasnya, ide kreatif dibutuhkan untuk
menyesuaikan dengan target penonton, dan video pembelajaran membantu dalam
memahami materi dengan lebih baik.

Kata Kunci: edukasi perpajakan, video, milenial, media sosial

123
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

1. PENDAHULUAN melalui berbagai upaya, antara lain


1.1 Latar Belakang pemberian penyuluhan pengetahuan
perpajakan baik melalui media massa
Peranan pajak dalam Anggaran maupun penerangan langsung kepada
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masyarakat.
sangat signifikan. Berdasarkan DJP melaksanakan penyuluhan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 dalam rangka meningkatkan kepatuhan
tentang APBN 2019, dari seluruh wajib pajak, meningkatkan penerimaan
penerimaan negara sebesar Rp2,165 pajak, serta meningkatkan kesadaran
kuadriliun, porsi penerimaan pajak perpajakan calon wajib pajak dengan
termasuk bea cukai dan bea masuk topik peningkatan kesadaran perpajakan
adalah sebesar Rp1,786 kuadriliun atau bagi generasi muda. Salah satu wujud
83%. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) peningkatan kesadaran perpajakan bagi
bertanggung jawab atas penerimaan generasi muda adalah Program Inklusi
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Kesadaran Pajak yang bekerjasama
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dengan Dirjen Pembelajaran dan
dan Bangunan sektor Perkebunan, Kemahasiswaan Kemenristekdikti dengan
Perhutanan dan Pertambangan (PBB P3) memasukkan materi kesadaran pajak
sebesar Rp1,568 kuadriliun atau 72% dari dalam kurikulum pendidikan nasional.
APBN atau 88% dari penerimaan seluruh Selain itu pada Tahun 2017, pegawai DJP
pajak (RI, Kemenkeu 2018). Dalam rangka turun langsung secara serentak dalam
mencapai target pendapatan negara acara Pajak Bertutur kepada 127.459
tersebut, Pemerintah melakukan siswa di 2.182 sekolah mulai SD, SMP,
langkah-langkah perbaikan di sektor SMA, dan perguruan tinggi se-Indonesia.
pendapatan negara, antara lain Kegiatan tersebut tercatat dalam rekor
peningkatan tingkat kepatuhan wajib sebagai edukasi sadar pajak dengan
pajak dan membangun kesadaran pajak peserta terbanyak. Capaian tersebut
untuk menciptakan ketaatan membayar adalah sebuah prestasi besar, namun
pajak atau sustainable compliance masih banyak siswa atau mahasiswa
(RI 2018). Kepatuhan wajib pajak yang juga perlu mendapatkan edukasi
merupakan kunci tercapainya target perpajakan.
penerimaan pajak karena sistem Menkeu meminta generasi muda
perpajakan Indonesia adalah self untuk tidak terburu-buru berpandangan
assessment, masyarakat wajib pajak diberi negatif soal kewajiban membayar pajak
kepercayaan untuk membayar dan (Embu, 2018). Generasi muda atau
melaporkan kewajiban perpajakannya. generasi milenial akan mendominasi
Penjelasan Umum Undang-Undang kehidupan ke depan, maka DJP perlu
Ketentuan Umum dan Tata Cara memikirkan upaya untuk mendekatkan
Perpajakan (KUP) tahun 2000 pajak pada generasi milenial ini (Antalina,
menjelaskan bahwa pembinaan 2018). Tahun 2030-2040, Indonesia
masyarakat wajib pajak dapat dilakukan diprediksi akan mengalami masa bonus

124
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

demografi karena 65% jumlah penduduk sasaran edukasi dengan memanfaatkan


adalah usia produktif yang potensial perkembangan tehnologi informasi salah
menjadi wajib pajak masa depan (Afandi, satunya berbentuk video.
2017). Indonesia dapat belajar dari
Jepang yang pernah mengalami bonus 1.2 Rumusan Masalah
demografi pada tahun 1950 dan
membuat Jepang menjadi negara Berdasarkan latar belakang masalah
dengan kekuatan ekonomi tertinggi ke-3 dalam penelitian ini adalah seperti apa
di dunia (Silitonga, 2018). Berdasarkan mekanisme edukasi perpajakan dengan
penelitian terdahulu tersebut diketahui video yang secara efektif dapat
penting untuk melakukan edukasi tersampaikan pada generasi milenial?
perpajakan kepada generasi milenial.
Hasil penelitian Pew Research 1.3 Tujuan Penelitian
Center tahun 2010 memperlihatkan
bahwa karakteristik generasi millenial Tujuan penelitian ini adalah untuk
adalah: 1) lebih percaya User-Generated mengetahui mekanisme edukasi
Content atau konten yang dibuat oleh perpajakan dengan video yang sesuai
perorangan, 2) memilih ponsel dibanding dengan generasi milenial.
TV, 3) wajib memiliki media sosial sebagai
tempat berkomunikasi dan berekspresi, 2. KERANGKA TEORITIS
4) kurang suka membaca secara 2.1 Edukasi Perpajakan
konvensional, 5) lebih mengerti teknologi
dibanding orangtua mereka, Ketentuan melakukan edukasi perpajakan
6) cenderung tidak loyal namun bekerja kepada masyarakat tidak dapat
efektif, dan 7) mulai banyak melakukan ditemukan dalam batang tubuh, namun
transaksi secara cashless (Winasti, 2016). dapat ditemukan dalam Penjelasan
Media digital dapat dimanfaatkan untuk Umum Undang-Undang Nomor 6 Tahun
memudahkan edukasi pajak generasi 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata
milenial (Nuraliyah, 2018). Upaya edukasi Cara Perpajakan beserta perubahannya
perpajakan untuk generasi milenial yaitu: Undang-Undang Nomor 6 Tahun
adalah: 1) menanamkan nilai melalui 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata
media yang sesuai dan relevan, Cara Perpajakan, Undang-Undang
2) membentuk wadah offline maupun Nomor 9 Tahun 1994 Tentang Perubahan
online, 3) membuat media edukasi Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
perpajakan yang mudah diakses seiring 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata
kemajuan teknologi seperti Twitter, Cara Perpajakan, Undang-Undang
Facebook, ataupun YouTube (Susanto, Nomor 16 Tahun 2000 Tentang
2018). Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Untuk itu edukasi perpajakan ke Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan
depan harus dapat mencakup lebih Umum dan Tata Cara Perpajakan yang
banyak generasi milenial sebagai disebutkan bahwa pembinaan

125
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

masyarakat wajib pajak dapat dilakukan Direktorat P2HUMAS menyelenggarakan


melalui berbagai upaya, antara lain fungsi: penyiapan perumusan kebijakan
pemberian penyuluhan pengetahuan di bidang penyuluhan, pelayanan, dan
perpajakan baik melalui media massa hubungan masyarakat; penyiapan
maupun penerangan langsung kepada pelaksanaan kebijakan di bidang
masyarakat. Walaupun dalam Penjelasan penyuluhan, pelayanan, dan hubungan
Umum Undang-Undang Nomor 28 masyarakat; penyiapan penyusunan
Tahun 2007 Perubahan Ketiga Atas norma, standar, prosedur dan kriteria di
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 bidang penyuluhan, pelayanan,
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara dan hubungan masyarakat; penyiapan
Perpajakan tidak disebutkan tentang pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
penyuluhan perpajakan, namun tidak di bidang penyuluhan, pelayanan, dan
berarti DJP tidak mempunyai kewajiban hubungan masyarakat; dan pelaksanaan
untuk melakukan penyuluhan urusan tata usaha direktorat. Kelima,
perpajakan. Pasal 540 mengatur bahwa Subdirektorat
Peraturan Menteri Keuangan Penyuluhan Perpajakan mempunyai
Nomor 206/PMK.01/2014 tentang tugas melaksanakan penyiapan,
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian penelaahan, dan penyusunan kebijakan,
Keuangan mengatur tugas dan fungsi serta pemantauan, pengendalian, dan
DJP sebagai berikut. Pertama, Pasal 363 evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
mengatur bahwa DJP mempunyai tugas penyuluhan, serta pelaksanaan
merumuskan serta melaksanakan pengelolaan perpustakaan, dokumentasi
kebijakan dan standardisasi teknis di peraturan perpajakan dan non
bidang perpajakan. Kedua, Pasal 364 perpajakan. Keenam, Pasal 541 mengatur
mengatur bahwa dalam melaksanakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya
tugasnya DJP menyelenggarakan fungsi: Subdirektorat Penyuluhan Perpajakan
perumusan kebijakan di bidang menyelenggarakan fungsi: penyiapan
perpajakan, pelaksanaan kebijakan di penelaahan dan penyusunan kebijakan
bidang perpajakan, penyusunan norma, teknis penyuluhan; penyiapan
standar, prosedur, dan kriteria di bidang penelaahan dan penyusunan kebijakan
perpajakan, pemberian bimbingan teknis teknis pengelolaan perpustakaan,
dan evaluasi di bidang perpajakan, dan dokumentasi peraturan perpajakan, dan
pelaksanaan administrasi DJP. Ketiga, peraturan non perpajakan; pemantauan,
Pasal 537 mengatur bahwa Direktorat pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
P2HUMAS mempunyai tugas teknis penyuluhan; pemantauan,
merumuskan serta melaksanakan pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan standardisasi teknis di teknis pengelolaan perpustakaan,
bidang penyuluhan, pelayanan, dan dokumentasi peraturan perpajakan, dan
hubungan masyarakat. Keempat, Pasal peraturan non perpajakan; penyiapan
538 mengatur bahwa teknik, metode, dan materi penyuluhan
dalam melaksanakan tugasnya pajak; perancangan dan penyiapan

126
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

sarana penyuluhan perpajakan; organisasi nirlaba setempat, yang Sampai


penyiapan rencana kebutuhan dan dengan tahun 2017 sudah terbentuk 185
bahan pembinaan tenaga penyuluhan; unit. Tax Center merupakan pusat
penyiapan jawaban atas pertanyaan informasi, pendidikan dan pelatihan
masyarakat, riset pelajar dan mahasiswa, perpajakan yang mempunyai peran
konsultasi perpajakan dan tugas signifikan dalam meningkatkan
pelayanan penyuluhan lainnya di bidang kesadaran, kepedulian, dan kepatuhan
perpajakan; pelaksanaan dokumentasi pajak. Adapun bentuk kegiatannya, yaitu
peraturan perpajakan dan non sosialisasi perpajakan, konsultasi
perpajakan; dan pelaksanaan perpajakan, dukungan narasumber dari
pengelolaan perpustakaan. DJP, pelatihan di bidang perpajakan,
Berdasarkan ketentuan tersebut penelitian dan kajian akademis di bidang
diketahui bahwa DJP mempunyai tugas perpajakan (DJP, 2018).
untuk melaksanakan edukasi perpajakan Berdasarkan Laporan Tahunan
berupa penyuluhan perpajakan yang DJP tahun 2017 diketahui agar
menjadi tugas Direktur P2HUMAS yang penyuluhan perpajakan semakin efektif
didelegasikan kepada Subdirektorat dan tepat sasaran, sebaiknya penyuluhan
Penyuluhan Perpajakan. lebih intensif diberikan kepada wajib
Hasil Survei Pengukuran pajak yang tingkat kepatuhannya rendah
Efektivitas Penyuluhan Perpajakan 2017 yang umumnya lebih disebabkan karena
memperlihatkan bahwa DJP memperoleh ketidaktahuan bukan karena tidak
skor indeks efektivitas penyuluhan mau membayar pajak. Kanal yang
sebesar 3,28 dalam rentang 0-4. Bentuk memudahkan untuk memperoleh
edukasi perpajakan tatap muka langsung informasi perpajakan adalah situs khusus
tahun 2017 sebanyak 35.749. Selain itu materi perpajakan, e-Mail blast, situs DJP.
juga diadakan kelas pajak sebanyak Tema yang dibutuhkan wajib pajak adalah
14.790 kali. Kelas pajak adalah edukasi mekanisme pengisian SPT, aplikasi
perpajakan secara tatap muka dengan elektronik, serta hak dan kewajiban wajib
lingkup jumlah peserta yang terbatas. pajak. Tema yang dibutuhkan non-wajib
Wajib Pajak yang ingin mengikuti Kelas pajak adalah hak dan kewajiban wajib
Pajak dapat melakukan pendaftaran pajak, mekanisme pengisian SPT,
secara langsung ke unit kantor melalui peraturan perpajakan, dan mekanisme
telepon atau secara online melalui situs pendaftaran PKP (DJP, 2018).
www.pajak.go.id. Selain itu juga dilakukan Keputusan Dirjen Pajak Nomor
edukasi perpajakan secara tidak langsung KEP-313/PJ/2017 menetapkan tanggal 14
melalui telepon, surel, dan live chat, situs Juli sebagai Hari Pajak. Pada tahun 2018,
khusus materi perpajakan, e-mail blast, dengan tema “Meningkatkan Kesadaran
dan situs DJP. Di tingkat Kanwil edukasi Pajak”, Hari Pajak diselenggarakan salah
perpajakan dilakukan dengan satunya dengan lomba menulis artikel
membentuk Tax Center yang bekerja pajak untuk mengetahui minat dan
sama dengan perguruan tinggi atau pandangan generasi milenial,

127
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

yang diwakili oleh mahasiswa, tentang digital yang dapat memfasilitasi


peran penting pajak untuk komunikasi seperti e-mail dan sms yang
kesinambungan pembangunan bangsa. nyaman akan teknologi dan loyal kepada
Pengumuman ini direspon dengan sebuah brand; 2) Generasi Z (199,-2010)
antusiasme yang tinggi, terlihat dari 449 merupakan generasi yang lebih fasih
artikel yang masuk kemudian disaring menggunakan teknologi dan gadget
menjadi 20 artikel terbaik yang bahkan sangat bergantung pada
diterbitkan menjadi buku (DJP, 2018). teknologi digital seperti internet dan situs
Berdasarkan artikel-artikel tersebut dan sosial networking; 3) Generasi Aplha
penelitian Susanto tahun 2018 (2010-2023) adalah generasi yang
sebagaimana disebutkan dalam latar muncul dari krisis ekonomi yang luas dan
belakang diketahui salah satu media lebih fasih terhadap teknologi, lebih
pembelajaran yang sesuai untuk generasi berpendidikan dari generasi sebelumnya.
milenial dalam bentuk video. Penelitian Karakteristik generasi Z terhadap
ini akan menganalisa edukasi perpajakan tehnologi adalah sebagai berikut:
kepada non-wajib pajak generasi 1) nyaman dengan dan bahkan
milenial dalam bentuk video edukasi tergantung pada teknologi
pembelajaran. yang berdasarkan survey global lebih
menyukai menonton dengan streaming,
2.2 Generasi Milenial melalui video on demand dibandingkan
TV tradisional; 2) memiliki akses yang
Zemke dkk mengelompokan generasi sangat besar terhadap teknologi,
menjadi empat berdasarkan berkomunikasi melalui berbagai saluran
tahun lahirnya sebagai berikut: 1) The jejaring sosial; 3) lebih menyukai
Traditionalists (sebelum tahun 1943) yang pendekatan digital dan merasa lebih
tumbuh di tengah Depresi Besar dan mudah mempelajari sesuatu melalui
PD II dan menghadapi dunia dengan internet; dan 4) memiliki konsen atas
sikap yang bisa dilakukan; 2) The Baby banyak isu global seperti global warming,
Boomers (1943-1960) yang tumbuh terorisme, go green, daur ulang, dan
selama dan setelah PD II dan dibesarkan pengurangan konsumsi energi (Kusma,
di era optimisme ekstrim, peluang, dan 2013).
kemajuan; 3) Generation Xers (1960-1980) Yanuar mengutip Bencsik
yang ditandai dengan kebangkitan Asia; karakteristik generasi dalam penggunaan
dan 4) Millennials (1980-2004) adalah IT juga berbeda, Baby Boomer: kurang
anak-anak yang disayangi, dipelihara, lengkap; Generasi X: percaya diri;
dan dilindungi (Zemke et.al, 2013). Generasi Y: sudah menjadi bagian dari
Grail Research menyebut generasi kehidupan sehari-harinya; dan Generasi
milenial dengan Net Generation, Digital Z: Intuitif (Putra, 2016). Sedangkan cara
Generations, atau Gen Next yang berbagi pengetahuan, Baby Boomer:
meliputi: 1) Generasi Y (1980-1995) yang bersedia secara sukarela; Generasi X:
menjadi saksi munculnya teknologi didasarkan pada mutualitas

128
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

dan kerja sama; Generasi Y: mendasarkan peserta terpisah, mandiri, terstruktur, dan
pada kepentingan diri atau jika terpaksa; terbimbing; dan 3) berbasis IT (Warsita
dan Generasi Z: secara virtual, 2011). Manfaat edukasi perpajakan
mudah, cepat, bukan untung-untungan, menggunakan IT adalah cepat, konsisten,
dan tanpa taruhan, terpublikasi (Bencsik, tepat, dapat dipercaya, dapat dilakukan
2016). Untuk menciptakan kesadaran penggulangan dengan sama,
pajak perlu didukung oleh generasi meningkatkan produktivitas, dan
milenial yaitu mereka yang lahir tahun mencetuskan kreativitas. Langkah-
1980-2000an yang selain aktif dan kreatif langkah edukasi perpajakan berbasis IT
juga melek teknologi dan media sosial. menurut Bramble adalah: 1) menentukan
Edukasi perpajakan bagi mereka harus sasaran pembelajaran, 2) membuat isi
dikemas dengan menarik dalam wujud: 1) pembelajaran, 3) menilai terhadap
majak: manfaat pajak, 2) kompak: metode yang ada, dan 4) merancang
komparasi pajak dengan negara lain, 3) proses pembelajaran (Munir, 2012).
ketebak: keterbukaan pajak dari sisi Berdasarkan penelitian terdahulu
penggelolaan, dan 4) sosialisasi e-pajak tersebut diketahui bahwa edukasi
(Nilasari, 2018). Berdasarkan penelitian perpajakan agar lebih efektif dan efisien
terdahulu tersebut diketahui bahwa dapat dilakukan melalui video, karena
media edukasi perpajakan yang tepat video memiliki aspek audio sekaligus
untuk generasi milenial adalah video visual sehingga dapat menjangkau
yang terpublikasi dan mudah diakses ketertarikan lebih banyak audiens, baik
secara online. yang hanya menyukai audio saja atau
visual saja.
2.3 Video Edukasi Perpajakan Pembuatan video pembelajaran
yang melibatkan mahasiswa direspon
Edukasi perpajakan selain dilakukan positif oleh mahasiswa (Nurfathiyah,
secara tatap muka juga dilakukan 2011). Pembelajaran menggunakan video
memanfaatkan internet atau dikenal dengan partisipasi peserta pembelajaran
dengan istilah pendidikan jarak jauh. dengan model pembelajaran inkuiri lebih
Pengembangan pendidikan jarak efektif dibanding model konvensional
jauh bertujuan menyediakan akses (Arjaya, 2016). Mahasiswa yang diberi
seluas-luasnya yang tidak berkesempatan tugas menganalisis video sebagian
ikut tatap muka karena kendala ekonomi, besar memberi respon positif. Untuk
geografis, transportasi, maupun sosial menganalisis video tahap perkembangan
budaya sehingga cocok untuk Indonesia kognitif, sosial, dan moral agar lebih
yang mempunyai penduduk sangat besar menekankan pada analisis kebenaran
dan wilayah yang luas. Prinsip pendidikan konsep (Susantini, 2013). Ada pengaruh
jarak jauh adalah: 1) terbuka, individual, penggunaan media video pembelajaran
dan berbasis teknologi pendidikan; 2) terhadap pemahaman tentang
diselenggarakan pada berbagai jenjang, komunikasi dan konseling obat pada
jalur, dan jenis pendidikan dengan mahasiswa farmasi. Penggunaan media

129
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

video pembelajaran dapat menjadi salah anggap salah, namun, lebih sebagai
satu alternatif dalam meningkatkan upaya untuk memahami tentang
pemahaman tentang mahasiswa tentang bagaimana untuk mengubah atau how
komunikasi, informasi, dan edukasi to improve (Gani, 2014).
(Mardiati, 2018). Video pembelajaran Penelitian ini bersifat bersifat
dapat menjadi salah satu solusi kualitatif dengan sumber data utamanya
pemecahan masalah dalam pemahaman adalah kata-kata dan tindakan,
teknik memvisualisasikan naskah. Video selebihnya adalah data tambahan
ini diunggah ke media sosial youtube seperti dokumen (Moleong, 2015).
untuk memudahkan mahasiswa dalam Sedangkan yang menjadi instrumen
mengakses video ini kapan saja dan penelitian adalah peneliti itu sendiri
dimana saja selama terdapat (Sugiyono, 2015). Namun untuk
jaringan internet (Yuwono, 2015). Media mendapatkan data sebanyak mungkin
pembelajaran video sangat berperan dan guna mempermudah dalam
penting dalam meningkatkan hasil belajar mengumpulkan data juga digunakan
mahasiswa, diharapkan dosen untuk instrumen lain berupa lembar evaluasi,
menggunakan video, sehingga hasil lembar kuesioner, catatan observasi,
belajar mahasiswa menjadi lebih baik wawancara, dokumentasi, dan
(Thamrin, 2015). poliangulasi. Analisis data menggunakan
logika untuk memahami pola dan
3. METODE PENELITIAN kecenderungan dalam data melalui
tiga tahap yaitu pengkodean,
Penelitian ini merupakan penelitian mendeskripsikan karakteristik utama,
terapan dengan tujuan untuk digunakan dan menginterpretasikan data atau
dengan segera memperbaiki logiko-induktif (Mertler, 2011). Prosedur
praktik-praktik yang ada (Nasir, 1988). penelitian ini menggunakan model
Metode penelitian yang digunakan menurut Craig A. Mertler melalui empat
adalah penelitian tindakan yang biasanya tahap yang terdiri dari sembilan langkah
dilakukan oleh guru, pendidik, pelaksanaan (Mertler, 2011) sebagaimana
penyelenggara pendidikan, konseling, dalam Tabel 1.
penasehat pendidikan, dan pihak lainnya
yang menaruh minat dalam lingkungan
belajar-mengajar untuk meningkatkan
proses belajar-mengajar (Mertler, 2011).
Ciri khusus penelitian tindakan adalah:
fokus praktis, praktik pendidik-peneliti itu
sendiri, kolaborasi, prosesnya dinamis,
rencana tindakan, dan melaporkan
penelitiannya (Cresswelll, 2015). Penelitian
tindakan bukan sebuah upaya untuk
problem solving atas sesuatu yang kita

130
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

Tabel 1 Tahapan dan Langkah Penelitian


Tahapan Langkah Pelaksanaan
1. Perencanaan 1. Identifikasi dan pembatasan tema
2. Pengumpulan informasi
3. Tinjauan pustaka
4. Penyusunan rencana penelitian

2. Pengambilan Tindakan 5. Pengumpulan data


6. Analisis data
3. Pengembangan 7. Penyusunan rencana aksi

4. Refleksi 8. Berbagi dan penyampaian hasil penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan hasil penelitian mengikuti tahapan penelitian tindakan


menurut Metler dengan penyesuaian sebagaimana Tabel 2.
Tabel 1 Tahapan dan Langkah Penelitian
Penelitian ini Tahapan Langkah Pelaksanaan

 Bab Pendahuluan • Perencanaan o Identifikasi dan pembatasan


 Bab Tinjauan tema
Pustaka o Pengumpulan informasi
 Bab Metode o Tinjauan pustaka
Penelitian o Penyusunan rencana
penelitian
 Analisis • Pengambilan o Pengumpulan data
Tindakan o Analisis data
 Pembahasan • Pengembangan o Penyusunan rencana aksi
o Berbagi dan penyampaian
hasil penelitian
• Refleksi o Peninjauan proses penelitian

Tahapan perencanaan berupa identifikasi dan pembatasan tema, pengumpulan


informasi, tinjauan pustaka, dan penyusunan rencana penelitian sudah dilakukan dan
dituangkan dalam pendahuluan, kerangka teoritis dan metode penelitian. Analisis
berupa pengambilan tindakan yang meliputi pengumpulan data dan analisis data.
Sedangkan pembahasan adalah tahapan pengembangan berupa penyusunan rencana
aksi dan refleksi yang meliputi berbagi dan penyampaian hasil penelitian serta
peninjauan proses penelitian.

131
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

4.1 Analisis untuk masing-masing video sudah


diketahui, selanjutnya dibagikan
Penelitian ini dilakukan kepada kuesioner untuk mahasiswa pembuat
mahasiswa D3 Pajak PKN STAN semester video dan mahasiswa pemakai video.
3 Tahun Ajaran 2018/2019 untuk Mata Kuesioner untuk mahasiswa
Kuliah Keuangan Publik. Mahasiswa pembuat video bertujuan untuk
diminta membuat video untuk setiap bab mengetahui pendapat mereka tentang
yang diajarkan sesuai dengan Rencana pembuatan video pembelajaran dan
Pembelajaran Semester (RPS) yang telah teknik promosi yang digunakan untuk
ditetapkan. Pembuatan video dimulai menyebarluaskan video tersebut. Untuk
pada Bulan Oktober – November 2018 mahasiswa pemakai video, kuesioner
dan total ada enam video yang dibuat. dibuat untuk mengetahui pendapat
Mahasiswa dibagi dalam enam mereka mengenai video pembelajaran,
kelompok dan tiap kelompok membuat apakah video tersebut membantu
satu video pembelajaran. Tidak ada mereka dalam memahami materi.
ketentuan khusus dalam pembuatan Dari hasil kuesioner tersebut berikut
video. Hal ini dilakukan agar mahasiswa beberapa pendapat dan saran yang
bebas menentukan tema dan konten dari diberikan:
videonya masing-masing. Setelah semua a. Mahasiswa pembuat video
video terkumpul, selanjutnya diunggah di Berikut pendapat dari mahasiswa
youtube dalam satu akun khusus yang pembuat video terkait dengan tugas
telah dibuat agar lebih sistematis dan pembuatan video pembelajaran Mata
memudahkan dalam pencarian. Kuliah Keuangan Publik:
Selanjutnya mahasiswa diharuskan 1. Menarik
mempromosikan video yang telah Pembuatan video pembelajaran ini
mereka buat dengan seluas-luasnya. menumbuhkan sisi kreatif dari
Agar video dapat disebarluaskan mahasiswa. Ide yang bermunculan
sebanyak-banyaknya mahasiswa beragam dan orisinil, sehingga
diberikan reward nilai tergantung dari menghasilkan video yang menarik
jumlah viewers. Semakin banyak orang untuk ditonton. Selain itu,
yang menonton video mereka, semakin pemutaran video pembelajaran
tinggi nilai yang akan didapat. Selain disela-sela proses belajar juga
disebarluaskan kepada mahasiswa, ampuh untuk menghilangkan
promosi juga dilakukan oleh dosen kejenuhan dalam belajar di kelas.
pengajar Mata Kuliah Keuangan Publik 2. Fleksibel
untuk disebarluaskan di kelas Video pembelajaran ini dapat
masing-masing. diakses oleh siapapun, dimanapun
Periode promosi dilakukan selama dan kapanpun, selama terhubung
Bulan Desember 2018 sejak semua video dengan jaringan internet. Hal ini
diunggah ke youtube. Setelah periode sangat memudahkan mahasiswa
promosi selesai dan jumlah penonton jika ingin belajar dan

132
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

mengulang-ulang materi karena Hal ini sangat disayangkan apalagi


tidak harus bertatap muka di kelas. ketika konsep dan materi video
3. Ilmu dapat tersebar luas sudah dipersiapkan dengan
Seiring dengan perkembangan baik. Kedepannya sebaiknya
teknologi, internet menjadi hal yang mempertimbangkan komposisi
tidak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa dalam kelompok agar
sehari-hari. Video pembelajaran ini mahasiswa yang memiliki sarana,
tidak hanya dapat dinikmati oleh prasarana, dan kemampuan editing
mahasiswa kelas, tetapi juga seluruh video tersebar di semua kelompok.
orang yang mengakses melalui b. Mahasiswa pemakai video
youtube. Selain untuk mahasiswa pembuat
Selain pendapat diatas, ada video, kuesioner juga disebar untuk
juga saran dan masukan yang mahasiswa pemakai video. Mahasiswa
disampaikan oleh mahasiswa ini mencakup seluruh mahasiswa,
pembuat video, antara lain: selain mahasiswa pembuat video,
1. Komposisi materi yang menonton video pembelajaran
Tidak adanya keseragaman untuk baik mahasiswa dari PKN STAN
tiap kelompok menyebabkan bobot maupun mahasiswa dari universitas
materi berbeda - beda. Ada lain. Berikut beberapa pendapat dari
kelompok yang menjelaskan dan mahasiswa pemakai video:
menjabarkan materi secara lengkap 1. Membantu proses pembelajaran
dan komprehensif beserta Setelah melihat video ini, beberapa
contoh-contohnya, namun ada juga mahasiswa merasakan manfaat
kelompok yang menjelaskan materi karena mendukung proses belajar di
secara tidak lengkap. Sebaiknya, kelas. Bahasa yang ringan dan
dari awal dibuat pedoman yang mudah dipahami menjadi nilai
dipakati antara dosen dan tambah tersendiri karena hal
mahasiswa untuk menentukan tersebut membantu mahasiswa
cakupan materi yang harus dalam mendalami materi dengan
dijelaskan agar video pembelajaran lebih baik.
dapat menjelaskan seluruh materi 2. Kreatif
beserta aplikasinya di dunia nyata. Bermacam video yang tersedia
2. Kualitas Video dengan konsep yang beragam
Untuk membuat video yang baik menjadi hal yang menarik ditengah
dibutuhkan sarana, prasarana, dan metode belajar yang selama ini
kemampuan editing video yang dialami oleh mahasiswa. Ide-ide
baik. Hal ini menjadi keterbatasan kreatif yang disajikan dalam bentuk
bagi mahasiswa karena tidak semua video menjadi tontonan yang tidak
orang memiliki hal tersebut. hanya menghibur, tetapi juga
Akibatnya, beberapa video memberikan nilai tambah utamanya
kualitasnya menjadi kurang baik. terkait dengan Keuangan Publik.

133
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

Selain beberapa pendapat dari mahasiswa pemakai video diatas, terdapat


juga saran dan masukan yang dapat dijadikan dasar perbaikan kedepannya,
antara lain:
1. Durasi terlalu lama
Beberapa video dinilai memiliki durasi yang terlalu panjang.
Akibatnya di titik tertentu, penonton akan merasa bosan terlebih apabila alur cerita
datar. Sebaiknya durasi video ditentukan dan disepakati bersama sejak awal.
2. Cakupan materi
Walaupun sudah ada RPS sebagai pedoman pembelajaran mahasiswa selama satu
semester, namun pada video pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa masih
ada materi yang tidak tercakup didalamnya. Sebaiknya sebelum video
dipublikasikan, dosen melakukan evaluasi. Apabila dirasa ada materi yang kurang,
dosen dapat meminta mahasiswa untuk melengkapinya agar seluruh materi dapat
tercakup dalam video pembelajaran.
3. Kualitas video
Pada beberapa bagian dalam video, suara tidak dapat terdengar jelas. Hal ini
sangat disayangkan, terutama jika bagian yang tidak terdengar adalah bagian
penjelasan materi. Sebaiknya jika memang tidak memiliki peralatan yang
memadai, pengambilan gambar dilakukan di tempat yang memiliki tingkat
kebisingan kecil agar suara tetap dapat terdengar jelas.

4. 2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana edukasi perpajakan dengan video
yang sesuai dengan generasi milenial. Seperti diketahui mahasiswa dengan rentang
usia 18 sampai 20 tahun masuk dalam kategori generasi milenial sehingga dapat
dijadikan sampel bagi penelitian ini.
Untuk mengetahui hasilnya, disebarkan kuesioner yang ditujukan untuk
mahasiswa pembuat video dan mahasiswa pemakai video. Tabel dibawah ini
menunjukkan apakah video pembelajaran Keuangan Publik membantu mahasiswa
dalam memahami materi.

134
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

Jika dilihat secara keseluruhan, maka sebagian besar target penonton video
adalah mahasiswa PKN STAN yang berasal dari kelas yang lain yaitu sebesar 43 persen.
Selanjutnya mahasiswa kelas sebesar 35 persen, mahasiswa dari universitas lain sebesar
21 persen, dan hanya 1 persen untuk lainnya.
Selanjutnya, jika dibagi berdasarkan jumlah penonton maka hasilnya dapat
dilihat pada diagram dibawah ini.

Dari hasil jawaban kuesioner, mahasiswa yang membuat video dengan jumlah
penonton kurang dari seratus melakukan promosi video mereka paling banyak untuk
mahasiswa PKN STAN yang berasal dari kelas lain yaitu sebanyak 60 persen. Selanjutnya
diikuti dengan mahasiswa kelas sebanyak 30 persen, dan mahasiswa yang berasal dari
universitas lain sebanyak 10 persen. Sementara mahasiswa pada kelompok ini tidak
melakukan promosi kepada pihak selain itu.
Untuk video dengan jumlah penonton antara 100 sampai dengan 200, hasilnya
menunjukkan bahwa promosi video paling banyak dilakukan kepada mahasiswa kelas

135
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

sebanyak 40.81 persen, mahasiswa kelas lain sebanyak 34.69 persen, mahasiswa
universitas lain sebanyak 18.36 persen, dan lainnya sebanyak 6.12 persen.
Selanjutnya untuk video dengan jumlah penonton diatas 200, hasil menunjukkan
bahwa promosi paling banyak dilakukan untuk mahasiswa kelas lain sebanyak 40.27
persen, mahasiswa kelas sebanyak 26.38 persen, mahasiswa universitas lain sebanyak
22.22 persen, dan lainnya sebanyak 11.11 persen.
Dari hasil diatas, hal menarik yang dapat dilihat adalah peran dari promosi bagi
mahasiswa universitas lain dan lainnya berbanding lurus dengan jumlah penonton
video. Semakin tinggi proporsi promosi yang ditujukan untuk mahasiswa kelas lain dan
lainnya, semakin tinggi pula jumlah penonton. Untuk kelompok pertama, jumlah
penonton dibawah 100, proporsinya hanya 10 persen. Untuk kelompok kedua, jumlah
penonton 100 sampai dengan 200, proporsi promosi yang ditujukan bagi universitas
lain dan lainnya sebesar 24.48 persen. Selanjutnya untuk kelompok ketiga dengan
jumlah penonton diatas 200, proporsinya paling tinggi yaitu sampai 33.33 persen. Hal
ini dapat terjadi karena untuk promosi yang ditujukan bagi mahasiswa kelas dan kelas
lain di lingkungan PKN STAN, jumlahnya cenderung tetap. Sehingga apabila ingin
melakukan promosi video yang dibuat sebaiknya disebarluaskan ke pihak lain diluar
mahasiswa PKN STAN karena jumlahnya tidak terbatas.
Selanjutnya untuk melihat metode yang digunakan oleh mahasiswa dalam
melakukan promosi video mereka dapat dilihat dari diagram dibawah ini.

Dari kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa pembuat video, hasilnya


menunjukkan hanya dua metode yang digunakan yaitu melalui media sosial dan lisan.
Promosi melalui media sosial paling dominan yaitu sebanyak 82 persen, sedangkan
promosi melalui lisan hanya 18 persen. Sesuai dengan karakter generasi milenial yang
saat ini menggunakan media sosial untuk berinteraksi, promosi menggunakan media
sosial dinilai lebih efektif karena praktis (dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun) dan
dapat menjangkau target sebanyak-banyaknya.

136
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

Jika dibagi berdasarkan jumlah penonton, dapat dilihat pada diagram diatas,
pada seluruh kelompok terlihat bahwa metode promosi dengan menggunakan media
sosial dominan jika dibandingkan dengan metode lisan dengan proporsi diatas 50
persen. Namun tidak terlihat adanya korelasi antara metode promosi tertentu dengan
banyaknya jumlah penonton.

5. SIMPULAN DAN SARAN


5a. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, edukasi perpajakan dengan video yang sesuai
dengan generasi milenial adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan media sosial sebagai sarana penyebarluasan video. Hal ini sejalan
dengan karakter generasi milenial yang telah menjadikan internet sebagai
kebutuhan hidup.
2. Menggunakan konsep yang kreatif dan disesuaikan dengan selera target penonton.
3. Penggunaan video pembelajaran sebagai salah satu cara memudahkan mahasiswa
dalam belajar terbukti membantu mahasiswa dalam memahami materi kuliah.

5b. Saran

Melihat efektivitas video pembelajaran sebagai salah satu metode yang memudahkan
mahasiswa dalam belajar, maka direkomendasikan agar produksi video pembelajaran
dapat diperbanyak dengan berdasarkan pada kurikulum mata kuliah di kampus. Terkait
dengan edukasi perpajakan, metode video ini dapat digunakan sebagai salah satu
metode penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran perpajakan bagi generasi milenial.
Untuk mendapatkan kualitas video yang baik, DJP dapat bekerja sama dengan dengan
tax center untuk mengadakan lomba membuat video pembelajaran.

137
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN 7. DAFTAR PUSTAKA

Selain kesimpulan dan saran yang telah [1] Afandi, Thohir. 2017. bappenas. 22 Mei.
dikemukakan sebelumnya, peneliti juga Diakses Desember 16, 2018.
h t t p s : / / w w w. b a p p e n a s . g o . i d / i n d e x -
menyadari bahwa juga terdapat .php/download_file/view/26355/8804/+&
beberapa keterbatasan dalam penelitian cd=8&hl=en&ct=clnk&gl=id.
ini. Pertama, jangka waktu yang relatif [2] Antalina, Ni Putu Dian. 2018. Salampajak. 31
singkat dalam mengerjakan penelitian ini Januari. Diakses Desember 16, 2018.
mengakibatkan banyak hal-hal yang https://salampajak.com/2018/01/31/genera-
si-milenial-generasi-z-dan-generasi-
kurang maksimal, misalnya kualitas video sadar-pajak/.
pembelajaran. Kedua, jumlah sampel [3] Bencsik Andrea, Horváth-Csikós Gabriella,
yang terbatas. Penelitian ini Juhász Tímea. 2016. “Y and Z Generations at
hanya menggunakan enam video Workplaces.” Journal of Competitiveness 8 (3):
pembelajaran. Jumlah yang relatif kecil 90-106. DOI: 10.7441/joc.2016.03.06.
[4] Cresswelll, John. 2015. Riset Pendidikan,
untuk sebuah penelitian. Selain itu, pada Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi, Riset
penelitian ini mahasiswa pembuat video Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
hanya berasal dari dua kelas D3 Pajak Pelajar.
PKN STAN. Hal ini dikhawatirkan tidak [5] DJP. 2018. 20 Karya Terbaik Lomba Menulis
cukup merepresentasikan kondisi Artikel Pajak Untuk Mahasiswa 2018.
Jakarta: DJP.
sesungguhnya. [6] DJP. 2018. Transparansi Membangun Negeri:
Mengingat pentingnya penelitian Keterbukaan Informasi Keuanganuntuk
ini bagi DJP dalam rangka meningkatkan Kepentingan Perpajakan. Laporan Tahunan
kesadaran perpajakan khususnya bagi 2017, Jakarta: DJP.
generasi milenial sebagai calon Wajib [7] E Susantini, N Qomariyah. 2013.
“Implementasi Metode Penugasan Analisis
Pajak, maka peneliti merekomendasikan Video Pada Materi Perkembangan Kognitif,
penelitian ini untuk dikembangkan lebih Sosial, Dan Moral.” Jurnal Pendidikan IPA Indo-
lanjut, dengan beberapa saran sebgai nesia 2 (2): 142-148.
berikut: 1) Jangka waktu yang lebih [8] Embu, Wilfridus Setu. 2018. liputan6. 12 Mei.
panjang dalam melakukan penelitian; Diakses Desember 16, 2018. https://www.
liputan6.com/bisnis/read/3523006/
dan 2) Memperbanyak jumlah dan variasi pesan-sri-mulyani-kepada-generasi-
sampel yang digunakan karena latar milenial-soal-bayar-pajak.
belakang generasi milenial tidak hanya [9] Fanny Novita Yuwono, Deny Tri Ardianto,
berasal dari mahasiswa. Erandaru. 2015. “Perancangan Video
Pembelajaran Mata Kuliah Audio Visual Di
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Kristen Petra.” Jurnal DKV Adiwarna
1 (6): 1-12.
[10] Gani, Abd. Rahman A. 2014. Metodologi
Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Rajawali
Pers.

138
Agus Suharsono, Selly Galvani / Optimalisasi Edukasi Perpajakan Bagi... (2020) 123-139

[11] Ida Bagus Ari Arjaya, Ni Wayan Ekayanti. 2016. [22] RI. 2018. “Kemenkeu.” Kemenkeu Web Site. 14
“Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Media Desember. Diakses Desember 15, 2018.
Video Berpartisipatif Terhadap Hasil Belajar h t t p s : / / w w w. k e m e n k e u . g o . i d /
Mahasiswa Unmas Denpasar Ditinjau Dari [23] media/11142/uu-apbn-2019.pdf.
Motivasi Berprestasi.” Jurnal Santiaji —. 2018. “Kemenkeu.” Kemenkeu Web Site. 14
Pendidikan 6 (1): 57-67. Desember. Diakses Desember 15, 2018.
[12] Kusma, Adi. 2013. “Z Generation, World’s h t t p s : / / w w w. k e m e n k e u . g o . i d /
Future Citizen.” inspire, Juli: 10-11. [24] m e d i a / 1 1 2 1 2 / n o t a - k e u a n g a n -
[13] Mardiati N, Restapaty R. 2018. “Pengaruh beserta-apbn-ta-2019.pdf.
Penggunaan Media Video Pembelajaran Ron Zemke, Claire Raines, Bob Filipczak. 2013.
terhadap Pemahaman Konseling Obat.” Generations at Work Managing the Clash of
Borneo Journal of Pharmacy 1 (1): 37-40. Boomers, Gen Xers, and Gen Yers in the
[14] Mertler, A. 2011. Action Research [25] Workplace. New York: Amacom.
Mengembangkan Sekolah Memberdayakan Silitonga, Samuel T M. 2018. “Menyambut Era
Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bonus Demografi demi Kemajuan Indonesia.”
[15] Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi Penelitian Dalam 20 Karya Terbaik Lomba Menulis
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. [26] Artikel Pajak Untuk Mahasiswa 2018, oleh DJP,
[16] Muhammad Thamrin, Surnaherman, Sri Mona 47. Jakarta: DJP.
Riza. 2015. “Peningkatan Hasil Belajar Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Mahasiswa Kelas Agribisnis 4 Fakultas Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pertanian Umsu Mata Kuliah Penyuluhan Susanto, Hari. 2018. cnnindonesia. 15 Januari.
Pertanian melalui Media Pembelajaran Video.” [27] Diakses Desember 16, 2018.
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 7 (2): https://student.cnnindonesia.com/
166-175. [28] e d u k a s i / 2 0 1 8 0 1 1 5 1 5 0 5 5 2 - 4 4 5 - 2 6 8 9 9 9
[17] Munir. 2012. Pembelajaran Jarak Jauh /cara-mengajak-generasi-milenial-untuk-
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. taat-pajak/.
Bandung: Alfabeta. Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak
[18] Nasir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jauh, Perancangan, Pengembangan,
Jakarta: Ghalia Indonesia. Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung:
[19] Nilasari. 2018. “Gerakan Sajak (Sadar Pajak): [29] Remaja Rosdakarya.
Upaya Peningkatan Kesadaran Pajak Winasti, Agnes. 2016. cnnindonesia. 23
Bagi Generasi Milenial Guna Mewujudkan Agustus. Diakses Desember 16, 2018.
Pembangunan Berkesinambungan.” Dalam 20 https://student.cnnindonesia.com/
Karya Terbaik Lomba Menulis Artikel Pajak [30] edukasi/20160823145217-445-153268/
Untuk Mahasiswa, oleh DJP, 14. Jakarta: DJP. generasi-millenial-dan-karakteristiknya.
[20] Nuraliyah, Dedeh. 2018. ddtc. 23 Januari.
Diakses Desember 16, 2018.
https://news.ddtc.co.id/mengubah-
p o l a - p i k i r- g e n e r a s i - m i l e n i a l - s o a l -
pajak-11841+&cd=21&hl=en&ct=clnk&gl=id.
[21] Pera Nurfathiyah, Armen Mara, Ratnawaty
Siata, Aulia Farida dan Aprollita. 2011.
“Pemanfaatan Video Sebagai Media
Penyebaran Inovasi Pertanian.” Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat (52): 30-36.

139

Anda mungkin juga menyukai