Anda di halaman 1dari 4

AKSI NYATA GENERASI Z DALAM MENGURANGI PRAKTIK

PENGHINDARAN PAJAK SEBAGAI WUJUD TANGGUNG JAWAB


TERHADAP PAJAK

Alya Rayanni Pramesti


SMA Negeri 2 Jombang
Email: alya.rynn18@gmail.com

A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2020 diperkirakan Indonesia menghadapi kerugian sebesar
US$ 4,86 miliar per tahun atau setara dengan Rp 68,7 triliun (kurs rupiah senilai
Rp 14.149 per dollar Amerika Serikat) akibat penghindaran pajak yang dilakukan
oleh Wajib Pajak orang pribadi sebesar Rp 1,1 triliun dan Wajib Pajak badan
sebesar Rp 67,6 triliun (www.pajakku.com).
Penghindaran pajak dimanfaatkan wajib pajak sebagai sarana hukum
untuk mengurangi beban pajak penghasilan mereka. Darussalam dkk. (2007)
menjelaskan meski penghindaran pajak yang agresif dinilai legal untuk dilalukan,
namun metode ini tidak dapat diterima oleh otoritas pajak untuk mengurangi
pajak penghasilan.
Jika melihat situasi yang dihadapi Indonesia saat ini, maka diperlukan
aksi nyata apa saja yang perlu dilakukan generasi berikutnya, terutama bagi Gen
Z untuk mengurangi praktik penghindaran pajak, dimana generasi Z merupakan
generasi yang akan menguasai ekonomi di masa depan karena generasi Z
adalah wajib pajak yang berpotensi membayar pajak di masa depan.
Tujuan penulisan essay ini adalah untuk mengetahui aksi nyata apa saja
yang perlu dilakukan oleh generasi Z dalam mengurangi praktik penghindaran
pajak sehingga dapat mewujudkan tanggung jawab mereka terhadap pajak.

B. PEMBAHASAN
Praktek penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan suatu cara
yang digunakan oleh korporasi besar maupun individu kaya untuk mengurangi
beban pajak. Penghindaran pajak dinilai sah-sah saja dalam mengurangi beban
pajak, di mana praktek tersebut masih berada dalam batas aturan yang berlaku.
Nasib perekonomian Indonesia di masa depan adalah tanggung jawab
dari generasi Z Indonesia, tentunya kita tidak ingin Negara Indonesia mengalami
permasalahan pendapatan negara akibat penghindaran pajak (tax avoidance) di
masa depan. Aksi nyata yang dapat dilakukan generasi Z sebagai warga negara
yang bertanggung jawab terhadap pajak dapat dilakukan dengan PERTAMA
sebagai calon wajib pajak yang sadar pajak, generasi Z membutuhkan bekal
pemahaman dan pengetahuan perpajakan yang matang. Menurut Dharmawan,
et al (2021) menjelaskan bahwa generasi Z sangat minim atau bahkan tidak
mengerti sama sekali terkait pengetahuan perpajakan.
Generasi Z perlu menambah literasi agar menambah pengetahuan dan
pemahaman perpajakan tentang fungsi dari pajak, Generasi Z perlu mengetahui
dan memahami bagaimana tata cara membayar pajak, Generasi Z perlu
mengetahui dan memahami jika pajak tidak dibayar akan dikenakan sanksi
administrasi serta Generasi Z perlu mengetahui dan memahami dimana lokasi
untuk membayar pajak. Untuk dapat mengetahui dan memahami maka Generasi
Z perlu untuk banyak mencari informasi dengan mengikuti kegiatan sosialisasi,
training, webinar dan pajak bertutur sehingga mengurangi potensi praktik
penghindaran pajak.

Gambar 1.Sosialisasi Penguatan Karakter Generasi Emas Cerdas


dan Sadar Pajak oleh KPP Pratama Jombang

KE DUA, generasi Z harus melek digital dan finansial karena dengan


peran generasi Z yang melek digital serta finansial selaku sumber daya manusia
maka akan mengurangi praktik penghindaran pajak dengan memanfaatkan
teknologi serta mampu meningkatkan pajak atas teknologi finansial sehingga
bisa mendorong perekonomian Indonesia.
KE TIGA, Generasi Z saat ini telah menunjukkan aksi nyata mereka
dengan ikut serta mengawasi pembentukan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang dilakukan pemerintah, di mana diketahui bahwa keikutsertaan
generasi Z tersebut merupakan hal yang penting dalam mewujudkan
penyelenggaraan sistem perpajakan yang baik, sebab pembentukan budaya
hukum membutuhkan peran dari masyarakat khususnya generasi Z, di mana
sistem hukum akan tegak berkat pondasi dari adanya budaya hukum sehingga
generasi Z percaya akan hukum perpajakan yang berlaku di Indonesia yang
kemudian dapat mengurangi praktik penghindaran pajak. Generasi Z perlu
mengamati dan mengukur sejauh mana tugas dan wewenang yang diembankan
kepada pemerintah telah diakselerasikan, sehingga ketika generasi Z mencurigai
peraturan yang kurang sesuai, maka dapat menyuarakan pendapatnya melalui
berbagai media.
KE EMPAT, generasi Z sebagai generasi penerus bangsa dapat
melakukan aksi nyata dengan terlibat dalam organisasi atau komunitas peduli
terhadap isu perpajakan dan ketimpangan ekonomi. Dengan begitu, kesadaran
bahwa pajak merupakan suatu hal yang penting bagi diri sendiri dan banyak
orang akan terbangun dalam pribadi masing-masing dari generasi Z. Organisasi
atau komunitas yang dapat generasi Z ikuti yaitu seperti Tax Center, relawan
pajak, serta Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI).
KE LIMA, dilihat kesadaran dan nilai sosial yang dimiliki, generasi Z
akan cenderung mengurangi praktek penghindaran pajak setidaknya dimulai dari
diri mereka sendiri, dengan dukungan kemudahan informasi dan edukasi
tentunya generasi Z dinilai lebih peka terhadap permasalahan-permasalahan
sosial salah satunya isu perpajakan yaitu penghindran pajak. Kesadaran akan
pentingnya pajak ini nantinya akan memiliki pengaruh positif akan kepatuhan
wajib pajak generasi Z, sehingga setiap individu generasi Z akan patuh terhadap
pajak yang harus mereka kontribusikan kepada negara sesuai dengan beban
pajak yang dimiliki, dan yang paling penting dengan menjauhi praktek
penghindaran pajak dalam pembayaran pajak yang dilakukan.

C. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah disusun, maka dapat
disimpulkan bahwa banyak aksi nyata yang dapat dilakukan generasi Z dalam
mengurangi praktik penghindaran pajak dimasa akan datang ketika mereka
menjadi wajib pajak adalah dengan memiliki bekal pemahaman dan pengetahuan
perpajakan yang matang, generasi Z harus melek digital dan finansial, generasi Z
harus ikut serta mengawasi pembentukan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang dilakukan pemerintah, serta generasi Z harus terlibat dalam
organisasi atau komunitas peduli terhadap isu perpajakan dan ketimpangan
ekonomi, dengan begitu generazi Z di masa yang akan datang akan menjadi
generasi sadar pajak sehingga menjadi individu yang jauh dari praktek
penghindaran pajak.

D. DAFTAR PUSTAKA
Darussalam, J. H., & Septriadi, D. (2010). Konsep dan Aplikasi Perpajakan
Internasional. Jakarta: Danny Darussalam Tax Center.
Dharmawan, N. A. S., Astawa, I. G. P. B., & Chiva, K. (2021, November). The
Meaning of Tax for Gen-Z A Study on Non-Economic Faculty Students at
Ganesha University of Education. In 6th International Conference on
Tourism, Economics, Accounting, Management, and Social Science
(TEAMS 2021) (pp. 551-554). Atlantis Press.
Fachirainy, A., Sari, R. H. D. P., & Ermawati, E. (2021, August). Kepatuhan Pajak
Generasi Muda sebagai Calon Wajib Pajak Potensial. In Prosiding
BIEMA (Business Management, Economic, and Accounting National
Seminar) (Vol. 2, pp. 188-204).
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/05/ini-tren-tax-ratio-
indonesia-dalam-5-tahun-terakhir
https://www.pajakku.com/read/5fbf28b52ef363407e21ea80/Dampak-
Penghindaran-Pajak-Indonesia-Diperkirakan-Rugi-Rp-687-Triliun
Sustiyo, J. (2022). Apakah Empati Mempengaruhi Kesadaran Pajak Generasi Z?.
Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 4(7), 1026-1037.
Zichová, T. (2022). Public E-Administration: Understanding The Perception Of
Taxes By Generation Y And Generation Z. International Conferences e-
Society 2022 and Mobile Learning 2022

Anda mungkin juga menyukai