Anda di halaman 1dari 6

LOMBA ESSAY PEKAN PAJAK UNDIKSHA

PENTINGNYA PERANAN GENERASI MILENIAL MEMBERIKAN


INFORMASI KEPADA MASYARAKAT TENTANG PAJAK DEMI MASA
DEPAN NEGARA

Disusun Oleh

Ni Made Suci Ari Ayu Riantini

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

TAHUN 2020
I. PENDAHULUAN

Pajak berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 yaitu


kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

Masyarakat membayar iuran pajak tidak akan mendapatkan imbalan secara


langsung karena iuran pajak akan digunakan untuk kepentingan masyarakat luas
bukan hanya untuk kepentingan individu. Pajak telah diatur oleh Undang-Undang
sehingga akan ada sanksi apabila ada yang melanggar perarutan tentang perpajakan.
Pajak merupakan salah satu pendapatan negara. Tanpa adanya pemungutan pajak,
sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dilaksanakan. Pajak dipungut untuk
kepentingan negara dan kesejahteraan masyarkat seperti pembangun fasilitas umum
yaitu jembatan, jalan, rumah sakit dan sekolah dibiayai oleh pemerintah yang
berasal dari iuran pajak.

Generasi milenial mempunyai peranan yang sangat besar, karena di tangan


generasi milenial atau mahasiswa masa depan pajak dan pembangunan akan
dilanjutkan. Generasi milenial diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pajak kepada masyarakat agar masyarakat wajib pajak tidak menjadi orang yang
tidak membayar pajak, dan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari yang tidak
mau membayar pajak menjadi bangga membayar pajak. Generasi muda diajak
untuk mengenal pajak tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan namun diajak
memikirkan arti penting dari pajak yang harus diterapkan di kehidupan nyata.

II. PEMBAHASAN

Di indonesia banyak dijumpai permasalah yang berkaitan dengan pajak dan


dianggap merugikan masyarakat yang membayar pajak. Salah satunya yaitu jalan
yang rusak dan berlubang di beberapa daerah masih banyak dijumpai. banyak
masyarakat pengguna jalan yang mengeluh dan meminta pemerintah untuk
memperbaiki jalan rusak dan berlubang agar dapat digunakan oleh pengguna jalan
dengan layak. Hal ini yang dimaksud unsur pajak yaitu tidak mendapatkan imbalan

1
secara langsung (kontraprestasi), yang artinya masyarakat yang membayar pajak
tidak mendapatkan imbalan langsung pada saat membayar pajak, masyarakat tidak
mengetahui fasilitas atau pelayanan apa yang akan didapat dan berapa lama waktu
yang diperlukan agar mendapatkan fasilitas dan pelayanan tersebut. pada
permasalah tersebut ada dua kemungkinan yang menyebabkan terhambatnya
perbaikan jalan yang rusak di berbagai daerah yaitu pertama dari masyarakat yang
tidak disiplin membayar pajak sehingga anggaran untuk perbaikan jalan belum
dapat terpenuhi, dan kedua yaitu penggunaan anggaran yang tidak tepat oleh
pemerintah seperti korupsi dan penyalahgunaan kas negara sehingga proses
perbaikan jalan tidak tercapai.

Pajak berdasarkan lembaga pemungutnya dibedakan menjadi dua yaitu


pajak nasional atau pusat dan pajak daerah. Salah satu pajak nasional yaitu pajak
penjualan atas barang mewah seperti barang impor (barang yang dibeli dari luar
negeri) dan barang ekspor (barang yang dijual ke luar negeri). Pajak ini bertujuan
untuk membatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat, dimana barang
yang termasuk jenis barang mewah hanya dapat dinikmati oleh sebagian orang yang
memiliki ekonomi (pendapatan) yang tinggi.

Pajak daerah merupakan pajak yang hanya berlaku di daerah tersebut


berdasarkan peraturan pemerintah daerah setempat. Pajak daerah meliputi pajak
provinsi dan pajak kabupaten. Parkir merupakan salah satu pajak daerah. Dimana
iuran parkir dibayar masyarakat ke kas daerah, parkir tidak mendapatkan imbalan
secara langsung namun pengguna parkir menggunakan fasilitas yang disediakan
yaitu lahan parkir. Pajak parkir berlaku untuk masyarakat umum. Tarif parkir
didasari atas peraturan daerah tempat beroperasinya tempat parkir, sehingga tarif
parkir di daerah satu dengan daerah lain berbeda sesuai dengan peraturan daerah
masing-masing. Pemungutan parkir pada umumnya bersifat memaksa. Namun
banyak masyarakat maupun generasi milenial yang kurang disiplin membayar
parkir dengan berbagai alasan, misalnya menghindari pemungutan iuran parkir,
parkir dibahu jalan agar tidak membayar parkir sehingga menyebabkan terjadinya
macet, sehingga bagi beberapa masyarakat berpendapat bahwa sistem pemungutan
pajak parkir kurang efisien untuk dilakukan. Sanksi akan penunggakan pajak parkir
terkesan tidak mengikat bagi masyarakat yang melanggarnya, dan sanksi yang

2
diberikan terlalu ringan sehingga masyarakat yang melanggar pajak parkir tidak
ragu-ragu untuk tidak membayar pajak parkir.

Disinilah peran mamahasiswa yang dibutuhkan. Generasi muda atau


mahasiswa diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintan dan masyarakat
wajib pajak bukan sebaliknya. Sehingga target pemungutan pajak dapat tercapai.
sebagai calon penerus banggsa dan juga sebagai calon wajib pajak, informasi
tentang pajak yang didapat akan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya
pajak bagi kehidupan bernegara.

Tidak hanya membayar pajak pakir, rendahnya kesadaran masyarakat untuk


membayar pajak baik pajak pusat maupun pajak daerah masih banyak dijumpai,
padahal membayar iuran pajak merupakan kewajiban masyarakat untuk membiayai
kepentingan umum. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak
karena kurangnya sosialisasi tentang pajak kepada masyarakat bahwa pajak
merupakan upaya untuk meningkatkan pembangunan sarana umum. Kemampuan
penanggung pajak untuk membayar pajak masih rendah, penghasilan yang
didapatkan masih sedikit sehingga penanggung pajak merasa keberatan untuk
membayar pajak.

Akibat dari rendahnya pengetahuan tentang pajak bagi masyarakat


menyebabkan terhambatnya pemungutan iuran pajak. Masyarakat enggan
membayar iuran pajak karena menganggap pajak hanya akan menambah sulit
perekonomian masyarakat, dan iuran pajak tersebut akan diambil oleh pegawai
pajak. Namun sebenarnya uang pajak yang dipungut akan di masukkan ke kas
negara yang akan digunakan untuk kepentingan umum, pembangunan, dan untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan bagi masyarakat luas. Akibat dari hambatan
pemungutan pajak tersebut, pendapatan negara masih rendah dan pembangunan
sarana umum belum dapat tercapai. Seperti masih banyak dijumpai di Indonesia
persoalan yang masih menjadi PR bagi pemerintah yaitu jalan yang sudah rusak
bertahun-tahun dan belum diperbaiki sampai sekarang, fasilitas kesehatan yang
kurang memadai, fasilitas pendidikan yang sudah tidak layak pakai seperti meja
dan kusi yang sudah rusak.

3
Peran mahasiswa untuk mengatasi permasalahan dan hambatan
pemungutan pajak sangat penting yaitu untuk dapat memperbaiki pola pikir
masyarakat wajib pajak tentang apa itu pajak dan kegunaan pajak sehingga
kesadaran akan pentingnya membayar pajak bagi masa depan negara dan
kesejahteraan masyaraka dapat tumbuh di kalangan masyarakan terutama
masyarakat wajib pajak.

III. SIMPULAN DAN SARAN

Sebagian besar pendapatan negara berasal dari pajak. Namun dalam praktik
pemungutan pajak ada banyak hambatan yang mungkin terjadi, hambatan dalam
pemungutan pajak yaitu pertama, masyarakat enggan membayar pajak karena
kurangnya kesadaran akan pajak. Kedua, kurangnya pemahaman akan pentingnya
peranan pajak bagi masyarakat membuat masyarakat penanggung pajak
menghindari penyetoran pajak, bahkan merasa bangga ketika tidak membayar
pajak.

Solusi dan peran Mahasisiwa dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam


pemungutan pajak yaitu pertama, Mahasiswa memberikan informasi dan
pengetahuan tentang pajak melalui media sosial yang berkembang pada jaman era
globalisas di kalangan masyarakat agar penyampaian informasi lebih menarik
sehingga muncul ketertarikan untuk membaca informasi tersebut, dan agar
pembaca tidak mudah bosan. Kedua, menyelenggarakan acara Relawan Pajak.
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan akan muncul dampak psikologis
positif bagi Wajib Pajak karena merasa terbantu dan lebih mudah dalam melakukan
pelaporan SPT-nya kepada pemerintah pusat.

4
DAFTAR PUSTAKA

20017. UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 tentang pajak yaitu

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Nilasari. 2018. Gerakan Sadar Pajak: Peningkatan Kesadaran Pajak Bagi


Generasi Milenial. https://portal.pajak.go.id/artikel/gerakan-sajak-sadar-pajak-
upaya-peningkatan-kesadaran-pajak-bagi-generasi-milenial. Diakses pada 30
Oktober, pukul 18.54.

Anda mungkin juga menyukai