Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Made Suci Ari Ayu Riantini

NIM : 2017051118

Kelas : 5Q

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN PERUBAHAN

TOPIK A (PENERAPAN MODEL ADKAR DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN)

Persaingan yang makin ketat dan munculnya perubahan yang tidak pernah diprediksi
sebelumnya saat ini menjadi tantangan nyata yang dihadapi oleh perusahaan dari semua sektor tanpa
kecuali. Sebagian besar perusahaan menghadapi tekanan yang terus meningkat seiring makin
dinamisnya perkembangan teknologi dan ekonomi, sehingga menjadikan makin cepat pula berubahnya
kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami tren perilaku
konsumen dan perubahan kebutuhan agar bisa memberikan pengalaman yang sesuai dengan ekspektasi
konsumen. Tak hanya itu, kehadiran teknologi baru yang merubah bentuk operasi terdahulu juga
menjadi tantangan yang harus dihadapi perusahaan agar bisa tetap bersaing di pasar (KPMG, 2019).
Hal tersebut yang menuntut perusahaan harus melakukan perubahan. Namun, harus diakui bahwa setiap
upaya perubahan, selalu dihadapkan dengan adanya resistensi atau penolakan. Resistensi atau
penolakan merupakan suatu sikap/tindakan menentang, melawan, menampik, menghalau suatu
tekanan/perintah/anjuran yang datang dari luar. Resistensi disebut sebagai faktor penghambat bagi suatu
organisasi untuk melakukan perubahan, karena sikap resistensi atau sikap untuk berperilaku bertahan
ini berlawanan dengan teori perubahan dalam organisasi untuk mencapai perkembangan organisasi
tersebut. Dari pemaparan tersebut, terdapat berbagai model manajemen perubahan yang dapat dipilih
dalam mengendalikan perubahan yaitu seperti model Adkar, Kotter, Lewin dan Green.

Menurut pendapat saya, model manajemen yang paling cocok diterapkan oleh perusahaan yaitu
model Adkar. Adkar merupakan model manajemen perubahan yang berorientasi pada tujuan, dimana
perubahan difokuskan pada aktivitas untuk mencapai hasil tertentu dengan mempertimbangkan
perubahan pada level individu sebagai faktor utama (Hiatt, 2006). Model adkar memiliki lima elemen
tujuan yang dibuat berdasarkan kerangka untuk memahami perubahan pada level individual, yaitu
building awareness, creating desire, developing knowledge, fostering ability, dan reinforcing change.

a. Building Awareness
Untuk melakukan perubahan, pemahaman individu mengapa perubahan harus terjadi merupakan
faktor kritis. Perubahan akan mudah dimengerti jika ada kesadaran yang timbul.
b. Creating Desire
Keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dan mendukung proses perubahan akan memudahkan
terjadinya perubahan.
c. Developing Knowledge
Knowledge adalah informasi, latihan dan edukasi yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana
cara untuk perubahan dan merupakan salah satu hal terpenting untuk melakukan perubahan, baik
bagi individu maupun bagi organisasi secara keseluruhan. Knowledge meliputi kebiasaan, proses,
perangkat, sistem, keahlian, dan teknis yang dibutuhkan untuk perubahan.
d. Fostering Ability
Kesadaran, keinginan, dan pengetahuan merupakan unsur penting dalam perubahan, tetapi
perubahan dapat gagal diwujudkan jika tidak ada kemampuan untuk melakukannya. Kemampuan
adalah hasil yang ditunjukkan dari adanya perubahan. Kemampuan adalah tindakan untuk
melakukan perubahan, sehingga tujuan perubahan yang diinginkan dapat terwujud.
e. Reinforcing Change
Tahap ini merupakan tahap akhir dari model ADKAR. Pada tahap ini dilakukan tindakan atau
kegiatan apa pun yang dapat memperkuat perubahan baik pada level individu ataupun organisasi.
Penguatan mendukung perubahan dan mencegah individu untuk kembali ke kebiasaan lama atau
cara lama dalam melakukan pekerjaan.

Alasan Model Adkar yang paling cocok digunakan karena, dari keempat model manajemen
perubahan, model Adkar merupakan model yang tak hanya berfokus perubahan pada level organisai,
namun juga pada memperhatikan perubahan pada level individu. Selain itu model ini merupakan model
yang fleksibel, karena hanya menyediakan elemen tujuan yang harus diraih tanpa mengharuskan untuk
mencapai tahap-tahap tertentu.

Model Adkar ini merupakan model manajemen perubahan yang berorientasi pada tujuan, dimana
perubahan difokuskan pada aktivitas untuk mencapai hasil tertentu dengan mempertimbangkan
perubahan pada level individu sebagai faktor utama (Hiatt, 2006). Model ini diciptakan Jeffrey M. Hiatt
setelah sebelumnya melakukan penelitian praktis di lebih dari 900 organisasi dan pertama kali
dipublikasikan pada tahun 2003. Model ini didasarkan pada kenyataan umum bahwa perubahan
organisasi hanya dapat terjadi ketika individu didalamnya berubah. Kesuksesan perubahan tergantung
pada keberhasilan manajemen perubahan dalam mendorong individu untuk terlibat, mengadopsi, dan
memanfaatkan perubahan yang diperlukan. Model Adkar mendukung individu melalui perubahan.
Keberhasilan juga membutuhkan integrasi antara manajemen perubahan pada level individu dan
manajemen perubahan pada level organisasi.

Contoh kajian impiris perapan Model Adkar yaitu sebagai berikut. Pada penelitian yang
dilakukan oleh (Ali et al., 2018) menyatakan bahwa Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
sistem yang kompleks sehingga angka kegagalan dalam proyek implementasinya sangat tinggi.
Manajemen perubahan yang kurang baik merupakan salah satu faktor penyebab kegagalannya. PT
Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI), salah satu perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang agribisnis akan mengimplementasikan ERP, sehingga manajemen perubahan yang
baik dirasa perlu agar implementasi ERP berjalan sukses. ADKAR merupakan salah satu model
manajemen perubahan organisasi akan digunakan sebagai dasar perencanaan strategi manajemen
perubahan organisasi di PTPN XI. Pada tahap perencanaan implementasi ERP, manajemen perubahan
dapat diinisiasi melalui sebuah strategi yang diwujudkan dengan berbagai aktivitas untuk membangun
kesadaran (awareness), menumbuhkan keinginan (desire) serta memberikan pengetahuan (knowledge).
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan sebuah strategi yang berisi daftar aktivitas manajemen
perubahan organisasi yang telah dipetakan berdasarkan elemen ADKAR dan telah diurutkan sesuai
prioritasnya serta telah sesuai dengan kondisi PTPN XI adalah sebagai berikut:

1. Tahap Awareness
- Pengarahan mengenai perubahan di rapat direksi
- Pembahasan perubahan individu di rapat SDM
- Penyisipan bahasan ERP di rapat divisi
- Mengadakan Sosialisasi mengenai ERP
- Mengaktifkan dan menggunakan kembali forum atau group online
- Melakukan spamming email mengenai ERP
- Membuat slide presentasi dan video mengenai ERP
- Penyisipan bahasan ERP di majalah “Eleven”
- Pembuatan x-banner dan spanduk
2. Tahap Desire
- Melakukan pendekatan personal
- Menyediakan fasilitas “mendengarkan pendapat karyawan”
- Menunjukkan secara langsung manfaat dan perubahan yang lebih baik atas adanya
implementasi ERP melalui sosialisasi
- Membuat sebuah komitmen
3. Tahap Knowledge
- Mengadakan program edukasi ERP (praktik)
- Mengadakan pelatihan komputer rutin
- Menyediakan sebuah group atau forum
- Mengadakan program edukasi ERP (teori)
- Menyediakan modul dan bahan terkait ERP
- Menyediakan akses informasi terkait ERP
Berdasarkan kajian tersebut, dapat dilihat bahwa PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI),
salah satu perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang agribisnis berhasil
menerapkan manajemen perubahan model Adkar yang digunakan sebagai dasar perencanaan strategi
manajemen perubahan organisasi di PTPN XI. Pada tahap perencanaan implementasi Enterprise
Resource Planning (ERP) yang merupakan sistem yang kompleks sehingga angka kegagalan dalam
proyek implementasinya sangat tinggi. Oleh karena itu, manajemen perubahan dapat diinisiasi melalui
sebuah strategi yang diwujudkan dengan berbagai aktivitas untuk membangun kesadaran (awareness),
menumbuhkan keinginan (desire) serta memberikan pengetahuan (knowledge).
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. H. N., Darmaningrat, E. W. T., & Anundra, R. N. (2018). Identifikasi Aktivitas Manajemen
Perubahan Organisasi pada Implementasi ERP di PT Perkebunan Nusantara XI Menggunakan
Model ADKAR. IPTEK Journal of Proceedings Series, 0(1).
https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i1.3380

Syahputra, V. I. (2020). Perancangan Manajemen Perubahan pada Project New Operating Model di
PT. X menggunakan Model ADKAR.

Anda mungkin juga menyukai