Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

Pajak berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 yaitu


kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

Masyarakat membayar iuran pajak tidak akan mendapatkan imbalan


secara langsung karena iuran pajak akan digunakan untuk kepentingan masyarakat
luas bukan hanya untuk kepentingan individu. Pajak telah diatur oleh Undang-
Undang sehingga akan ada sanksi apabila ada yang melanggar perarutan tentang
perpajakan. Pajak merupakan salah satu pendapatan negara. Tanpa adanya
pemungutan pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dilaksanakan. Pajak
dipungut untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarkat seperti
pembangun fasilitas umum yaitu jembatan, jalan, rumah sakit dan sekolah
dibiayai oleh pemerintah yang berasal dari iuran pajak.

Generasi milenial mempunyai peranan yang sangat besar, karena di tangan


generasi milenial atau mahasiswa masa depan pajak dan pembangunan akan
dilanjutkan. Generasi milenial diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pajak kepada masyarakat agar masyarakat wajib pajak tidak menjadi orang yang
tidak membayar pajak, dan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari yang tidak
mau membayar pajak menjadi bangga membayar pajak. Generasi muda diajak
untuk mengenal pajak tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan namun diajak
memikirkan arti penting dari pajak yang harus diterapkan di kehidupan nyata.

II. PEMBAHASAN

Di indonesia banyak dijumpai permasalah yang berkaitan dengan pajak


dan dianggap merugikan masyarakat yang membayar pajak. Salah satunya yaitu
jalan yang rusak dan berlubang di beberapa daerah masih banyak dijumpai.
banyak masyarakat pengguna jalan yang mengeluh dan meminta pemerintah
untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang agar dapat digunakan oleh
pengguna jalan dengan layak. Hal ini yang dimaksud unsur pajak yaitu tidak

1
mendapatkan imbalan secara langsung (kontraprestasi), yang artinya masyarakat
yang membayar pajak tidak mendapatkan imbalan langsung pada saat membayar
pajak, masyarakat tidak mengetahui fasilitas atau pelayanan apa yang akan
didapat dan berapa lama waktu yang diperlukan agar mendapatkan fasilitas dan
pelayanan tersebut. pada permasalah tersebut ada dua kemungkinan yang
menyebabkan terhambatnya perbaikan jalan yang rusak di berbagai daerah yaitu
pertama dari masyarakat yang tidak disiplin membayar pajak sehingga anggaran
untuk perbaikan jalan belum dapat terpenuhi, dan kedua yaitu penggunaan
anggaran yang tidak tepat oleh pemerintah seperti korupsi dan penyalahgunaan
kas negara sehingga proses perbaikan jalan tidak tercapai.

Pajak berdasarkan lembaga pemungutnya dibedakan menjadi dua yaitu


pajak nasional atau pusat dan pajak daerah. Salah satu pajak nasional yaitu pajak
penjualan atas barang mewah seperti barang impor (barang yang dibeli dari luar
negeri) dan barang ekspor (barang yang dijual ke luar negeri). Pajak ini
bertujuan untuk membatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat,
dimana barang yang termasuk jenis barang mewah hanya dapat dinikmati oleh
sebagian orang yang memiliki ekonomi (pendapatan) yang tinggi.

Pajak daerah merupakan pajak yang hanya berlaku di daerah tersebut


berdasarkan peraturan pemerintah daerah setempat. Pajak daerah meliputi pajak
provinsi dan pajak kabupaten. Parkir merupakan salah satu pajak daerah. Dimana
iuran parkir dibayar masyarakat ke kas daerah, parkir tidak mendapatkan imbalan
secara langsung namun pengguna parkir menggunakan fasilitas yang disediakan
yaitu lahan parkir. Pajak parkir berlaku untuk masyarakat umum. Tarif parkir
didasari atas peraturan daerah tempat beroperasinya tempat parkir, sehingga tarif
parkir di daerah satu dengan daerah lain berbeda sesuai dengan peraturan daerah
masing-masing. Pemungutan parkir pada umumnya bersifat memaksa. Namun
banyak masyarakat maupun generasi milenial yang kurang disiplin membayar
parkir dengan berbagai alasan, misalnya menghindari pemungutan iuran parkir,
parkir dibahu jalan agar tidak membayar parkir sehingga menyebabkan terjadinya
macet, sehingga bagi beberapa masyarakat berpendapat bahwa sistem
pemungutan pajak parkir kurang efisien untuk dilakukan. Sanksi akan
penunggakan pajak parkir terkesan tidak mengikat bagi masyarakat yang

2
melanggarnya, dan sanksi yang diberikan terlalu ringan sehingga masyarakat yang
melanggar pajak parkir tidak ragu-ragu untuk tidak membayar pajak parkir.

Disinilah peran mamahasiswa yang dibutuhkan. Generasi muda atau


mahasiswa diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintan dan masyarakat
wajib pajak bukan sebaliknya. Sehingga target pemungutan pajak dapat tercapai.
sebagai calon penerus banggsa dan juga sebagai calon wajib pajak, informasi
tentang pajak yang didapat akan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya
pajak bagi kehidupan bernegara.

Tidak hanya membayar pajak pakir, rendahnya kesadaran masyarakat


untuk membayar pajak baik pajak pusat maupun pajak daerah masih banyak
dijumpai, padahal membayar iuran pajak merupakan kewajiban masyarakat untuk
membiayai kepentingan umum. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak karena kurangnya sosialisasi tentang pajak kepada masyarakat
bahwa pajak merupakan upaya untuk meningkatkan pembangunan sarana umum.
Kemampuan penanggung pajak untuk membayar pajak masih rendah,
penghasilan yang didapatkan masih sedikit sehingga penanggung pajak merasa
keberatan untuk membayar pajak.

Akibat dari rendahnya pengetahuan tentang pajak bagi masyarakat


menyebabkan terhambatnya pemungutan iuran pajak. Masyarakat enggan
membayar iuran pajak karena menganggap pajak hanya akan menambah sulit
perekonomian masyarakat, dan iuran pajak tersebut akan diambil oleh pegawai
pajak. Namun sebenarnya uang pajak yang dipungut akan di masukkan ke kas
negara yang akan digunakan untuk kepentingan umum, pembangunan, dan untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan bagi masyarakat luas. Akibat dari hambatan
pemungutan pajak tersebut, pendapatan negara masih rendah dan pembangunan
sarana umum belum dapat tercapai. Seperti masih banyak dijumpai di Indonesia
persoalan yang masih menjadi PR bagi pemerintah yaitu jalan yang sudah rusak
bertahun-tahun dan belum diperbaiki sampai sekarang, fasilitas kesehatan yang
kurang memadai, fasilitas pendidikan yang sudah tidak layak pakai seperti meja
dan kusi yang sudah rusak.

3
Peran mahasiswa untuk mengatasi permasalahan dan hambatan
pemungutan pajak sangat penting yaitu untuk dapat memperbaiki pola pikir
masyarakat wajib pajak tentang apa itu pajak dan kegunaan pajak sehingga
kesadaran akan pentingnya membayar pajak bagi masa depan negara dan
kesejahteraan masyaraka dapat tumbuh di kalangan masyarakan terutama
masyarakat wajib pajak.

III. SIMPULAN DAN SARAN

Sebagian besar pendapatan negara berasal dari pajak. Namun dalam


praktik pemungutan pajak ada banyak hambatan yang mungkin terjadi, hambatan
dalam pemungutan pajak yaitu pertama, masyarakat enggan membayar pajak
karena kurangnya kesadaran akan pajak. Kedua, kurangnya pemahaman akan
pentingnya peranan pajak bagi masyarakat membuat masyarakat penanggung
pajak menghindari penyetoran pajak, bahkan merasa bangga ketika tidak
membayar pajak.

Solusi dan peran Mahasisiwa dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam


pemungutan pajak yaitu pertama, Mahasiswa memberikan informasi dan
pengetahuan tentang pajak melalui media sosial yang berkembang pada jaman
era globalisas di kalangan masyarakat agar penyampaian informasi lebih menarik
sehingga muncul ketertarikan untuk membaca informasi tersebut, dan agar
pembaca tidak mudah bosan. Kedua, menyelenggarakan acara Relawan Pajak.
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan akan muncul dampak psikologis
positif bagi Wajib Pajak karena merasa terbantu dan lebih mudah dalam
melakukan pelaporan SPT-nya kepada pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai