Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


1.1.1 Sejarah Singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya
digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk
menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta
menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat industri telepon
berkembang lebih cepat. Pada tahun 1892 telepon sudah digunakan secara interlokal
dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan
telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk
memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: Perusahaan Negara
Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi). Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk
mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi itu
menjadi cikal-bakal Telkom saat ini. Sejak tahun 2016, manajemen Telkom
menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom.
Pada tahun 1974, Perusahaan Negara Telekomunikasi berubah menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (PERUMTEL) yang menyediakan
layanan telekomunikasi, dan kemudian memisahkan PT Industri Telekomunikasi
Indonesia, yang memproduksi peralatan telekomunikasi, menjadi perusahaan
independen.
Pada tahun 1991-1995, Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 menetapkan
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perusahaan Perseroan. Pada
tanggal 26 Mei 1995, Telkom mendirikan entitas anak, Telkomsel sebagai operator
seluler. Kemudian Telkom melakukan penawaran umum perdana pada tanggal 14
November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (yang sejak itu
bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Telkom juga mendaftarkan saham di New

1
York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE), dan secara terbuka
menawarkan saham tanpa listing (daftar) di Bursa Efek Tokyo. Pada tahun 1999,
meluncurkan satelit Telkom-1. Pada tahun 2005, meluncurkan satelit Telkom-2.
Pada tahun 2010, menyelesaikan proyek kabel serat optik bawah laut yang
menghubungkan Jawa-Kalimantan, Kalimantan-Sulawesi, Denpasar-Mataram
(JaKaLaDeMa). Pada tahun 2011, reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui
penyelesaian proyek Super Nusantara Highway, sera proyek True Broadband Access
untuk menyediakan akses internet dengan kapasitas 20 Mega bits per second (Mbps)
hingga 100 Mega bits per second (Mbps) kepada pelanggan di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2014, menjadi operator pertama di Indonesia yang menyediakan
layanan 4G LTE. Pada tahun 2015, meluncurkan IndiHome paket layanan terdiri
internet broadband, fixed wireline telepon dan layanan TV interaktif. Pada tahun 2016,
menyelesaikan pembangunan kabel laut South East Asia-Middle East-Western Europe
5 (SEA-ME-WE 5) kabel laut dengan panjang dua puluh ribu kilometer yang
menghubungkan Indonesia, langsung dengan lima belas negara dari Asia Tenggara,
Timur Tengah sampai dengan Eropa.
Pada tahun 2017, Satelit Telkom 3S diluncurkan, menyelesaikan jalur kabel serat
optik bawah laut yang menghubungkan langsung Manado ke Los Angeles yaitu
Southeast Asia-United States (SEA-US), Telkomsel memenangkan tambahan
spektrum sebesar 30 Megahertz (MHz) di frekuensi 2,3 Gigahertz (GHz). Pada tanggal
7 Agustus 2018, Satelit Merah Putih diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force
Station, Orlando, Florida, Amerika Serikat. Satelit Merah Putih membawa 60
transponder yang mampu menjangkau Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Peresmian The Telkom Hub pada November 2018, sebagai Center of Excellent and
Source of Inspiration to Build Digital Indonesia. Pada bulan Desember 2018, Telkom
menyelesaikan pembangunan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG), yang
ditujukan untuk menghubungkan dua sistem kabel laut utama yaitu the South East
Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dan the Southeast Asia-United
States (SEA-US). Indonesia Global Gateway (IGG) juga direncanakan untuk
menghubungkan dua belas kota besar di Indonesia diantaranya Batam, Jakarta,
Surabaya, dan Manado. Jumlah pelanggan IndiHome mencapai 5,1 juta pelanggan
sampai 31 Desember 2018.
2
1.1.2 Profil Umum PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah
Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai
oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,
Telkom Group mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang
berorientasi kepada pelanggan (customer oriented). Transformasi tersebut akan
membuat organisasi Telkom Group menjadi lebih lean (ramping), dan agile (lincah)
dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat
cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam menciptakan customer experience (pengalaman pelanggan) yang
berkualitas.
Kegiatan usaha Telkom Group bertumbuh dan berubah seiring dengan
perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor
industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus
berkembang melengkapi legacy (peninggalan) yang sudah ada sebelumnya. Saat ini
Telkom Group mengelola enam produk portofolio yang melayani empat segmen
konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen lainnya.
Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom Group:
a. Mobile (Ponsel)
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service,
serta mobile broadband. Produk tersebut melalui entitas anak. Telkomsel dengan
merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan Simpati, Kartu As dan Loop untuk pra
bayar.
b. Fixed (Tetap)
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed
broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan
brand IndiHome.

3
c. Wholesale and International (Grosir dan Internasional)
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi,
VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan solution.
d. Network Infrastructure (Jaringan Infrastruktur)
Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur, tower.
e. Enterprise Digital (Perusahaan Digital)
Terdiri dari layanan information and communication technology platform service
dan smart enabler platform service.
f. Consumer Digital (Digital Konsumen)
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com),
video atau TV dan mobile based digital service. Selain itu, kami juga menawarkan
digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital
payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital
advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang
menawarkan layanan Internet of Things (IoT).
Perkembangan Teknologi menyebabkan alat produksi Telkom tidak lagi
memerlukan space yang besar. Mengecilnya space dari perangkat tesebut
menghasilkan idle aset dan space yang dapat didayagunakan untuk memberikan
benefit yang lebih maksimal bagi Telkom Group. Pada tahun 2018 Telkom secara
fokus dan intensif menginisiasi program leverage asset. Telkom membagi leverage
asset menjadi dua kategori berdasarkan mitra kerjasama, yaitu Synergy Group
(Internal group costumer) dimana pendayagunaan ini adalah untuk menghasil
efesiensi biaya dan Strategic and Retail Partnership (external group costumer)
bertujuan untuk mendapatkan pendapatan dari idle aset, Telkom menawarkan layanan
seperti pengembangan properti, penyewaan properti, fasilitas properti, dan manajemen
properti yang dikelola oleh entitas anak, PT Graha Sarana Duta (Telkom Property).
Telkom Group memiliki strategic objectives (tujuan strategis) yaitu Top ten
Market Capitalization Telco in Asia Pasific by 2020 and maintain its stronghold
position (Sepuluh kapitalisasi pasar teratas di Asia Pasifik pada tahun 2020 dan
mempertahankan posisi nya). Telkom Group telah menyusun corporate strategy guna
menciptakan pertumbuhan kompetetitf yang berkelanjutan (sustainable competitive

4
growth) dan mendorong cita-cita Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital
terbesar di Asia Tenggara, berikut strategi korporasi (corporate strategy) Telkom:
a. Directional Strategy: Disruptive competitive growth
Di tengah perubahan lingkungan indutri yang sangat menantang, Telkom Group
yakin bahwa kapitalisasi pasar akan tumbuh secara signifikan. Ini dilakukan
dengan cara memberikan nilai lebih kepada pelanggan melalui inovasi produk dan
layanan, mendorong sinergi serta membangun ekosistem digital yang kuat baik di
pasar domestic (lokal) maupun internasional.
b. Portofolio Strategy: Customer value through digital TIMES portofolio
Telkom Group berfokus pada portofolio digital TIMES (Telecommunication,
Information, Media, Edutainment and Services) melalui penyediaan layanan yang
nyaman dan kovergen sehingga memberikan nilai yang tinggi kepada pelanggan.
c. Parenting Strategy: Strategic Control
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif, Telkom Group menerapkan
pendekatan strategic control (kontrol strategis) untuk menyelaraskan unit bisnis,
unit fungsional dan anak perusahaan agar proses dapat berjalan lebih terarah,
bersinergi dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
1.1.3 Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia
memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi
Be the King of Digital in the Region
Sasaran Visi Telkom untuk menjadi salah satu dari 10 perusahaan Asia Pasifik
dengan kapitalisasi pasar terbesar di industri telekomunikasi pada tahun 2020. Untuk
mewujudkan visi tersebut, terdapat tiga program utama yang dijalankan selama tahun
2018, yaitu Delivering Best Customer Experience, Expanding Digital Business dan
Intensifying Smart Inorganic. Telkom bertransformasi menuju Digital
Telecommunication Company dengan paradigma peningkatan pelayanan pelanggan,
penguatan bisnis broadband dan digital dan implementasi lean operation. Peningkatan
pelayanan kepada pelanggan dilakukan dengan merumuskan experience dalam setiap
journey pelanggan, sehingga dapat memahami kebutuhan pelanggan lebih dini dan
men-deliver layanan melebihi ekspetasi mereka. Peningkatan bisnis broadband dan
5
digital dilakukan dengan menghadirkan layanan broadband yang handal dan
berkualitas tinggi, didukung oleh layanan digital yang inovatif sesuai dengan
perkembangan lifestyle dan ekspetasi pelanggan. Sedangkan lean operation
diimplementasikan untuk mengefisienkan proses secara digital yang didukung oleh
organisasi dan kepemimpinan yang memiliki digital culture yang efektif, agile dan
kolaboratif.
Misi
Telkom memiliki misi Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization, dimana
Telkom menjadi pelopor inovasi di Indonesia untuk menjadi pemain global termuka.
Telkom berperan aktif dalam pengembangan ekosistem digital yang mendorong
berbagai inovasi dan meningkatkan daya saing industri digital di Indonesia.
1.1.4 Logo PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Berikut ini gambar logo PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 1 1

Gambar 1.1 Logo PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk


Sumber: Web telkom.co.id

Penampilan logo baru mulai dari 16 Agustus 2013 sampai dengan sekarang
mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek
dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi
serta sumber daya manusia.
Berikut makna Logo PT Telkom, Tbk:
a. Expertise: Makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan
layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication
Information, Media and Edutainment).
b. Empowering: Makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan
pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
6
c. Progerssive: Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
d. Heart: Simbol dari telapak tangan mencerminkan kehidupan untuk menggapai
masa depan.
Selain simbol, berikut warna-warna yang digunakan adalah:
a. Merah: Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi
tantangan dan perusahaan.
b. Putih: Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa.
c. Hitam: Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
d. Abu-abu: Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
1.1.5 Budaya Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Berikut ini budaya organisasi PT Telkomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 1 2

Gambar 1.2 Budaya Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk


Sumber: HR PT Telekomunikasi Wilayah Telekomunikasi Bekasi

7
Telkom Memiliki “The Telkom Way” yang ditetapkan pada tanggal 10 Juni 2013
sebagai budaya atau nilai-nilai perusahaan. Penetapan tersebut dilakukan melalui Surat
Keputusan Direksi Telkom No.PD.201.00/r.00/HK250/COP-B0020000/2013 tentang
Arsitektur Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan. Penetapan budaya perusahaan
diatas mengacu pada konsep pengelolaan Telkom yang didasarkan pada elemen 8S
yaitu Spirituality, Style, Shared Values, Strategy, Staff, Skill, System dan Structure.
Secara lengkap budaya perusahaan diformulasikan sebagai berikut:
a. Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality.
b. Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart.
c. Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action.
Berikut penjelasan formulasi budaya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk:
a. Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality
Always the Best menuntut setiap insan Telkom memiliki Integrity, Enthusiasm dan
Totality. Basic Belief: Always The Best adalah sebuah basic belief untuk selalu
memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always the Best memiliki esensi
“ihsan” yang dalam pengertian ini diterjemahkan “terbaik”. Karyawan yang
memiliki spirit ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang
seharusnya, sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang
ikhlas. Ketika setiap aktivitas yang di lakukan adalah bentuk dari ibadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b. Principles to be the Star dari The Telkom Way
Principles to be the Star dari Telkom adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart yang
sekaligus menjadi core values atau great spirit.
Penjelasan 3S sebagai berikut:
1. Solid
Terwujud nya satu hati (rasa), pikiran (rasio), dan satu tindakan (raga). Adanya
solidaritas akan melahirkan sahabat sejati, dan itu berarti saling menyayangi,
saling melindungi, saling membela. Untuk meningkatkan solidaritas, terdapat
tiga hal yang diperlakukan sehingga terbangun kohesivitas dan rasa saling
percaya antar intan Telkom, yakni the shared vision (semua memiliki tujuan
yang sama satu rasa), the shared values (selalu mengacu pada nilai panduan
dalam pengambilan keputusan satu rasio) dan the culture of trust empowering
8
(mempercepat proses pengambilan keputusan dan kemudian untuk segera
beradaptasi terhadap perubahan satu raga).
2. Speed
Merupakan sikap mental untuk bertindak sebagai prionir atau pelopor (awal),
sesuai dengan arah yang sudah ditentukan dalam bentuk tindakan (aksi) untuk
mewujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan dalam
memberikan layanan ke pelanggan atau disebut quality, cost dan delivery
(QCD).
3. Smart
Merupakan sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan
yang di lakukannya, Smart terwujud melalui olah rasio melalui kreativitas dan
inovasi yang menghasilkan terobosan dan olah raga melalui aksi-aksi impresif.
c. Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action
Practices to be the Winner dari The Telkom Way adalah IFA yakni Imagine,
Focus, Action sekaligus sebagai Key Behaviors. Penjelasan nya sebagai berikut:
1. Imagine
Praktek berperilaku yang selalu berawal dari akhir (starting from the end)
dalam merencanakan dan menjalankan aktivitasnya. Sebuah kerja besar harus
dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak dicapai. Praktek ini identik
dengan visi atau mimpi seseorang pemimpin. Ia menggambarkan Desireability
(keinginan) bukan Feasibility (kebiasaan).
2. Focus
Praktek berperilaku yang selalu mengutamakan yang utama. Kalau
digambarkan bahwa aktivitas yang kita lakukan sebagai sebuah peperangan.
Kita harus menetapkan bukit-bukit pertempuran mana saja yang harus
dimenangkan untuk memenangkan seluruh peperangan. Fokuskan kekuatan
utama dengan mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas untuk merebut
bukit-bukit utama.
3. Action
Berperilaku yang selalu menekankan tindakan kongkrit dalam mencapai
sebuah hasil. Imagine dan Focus hanya bisa bermuara pada hasil yang nyata
jika dikerjakan (action) atau diimplementasikan dan sekaligus dikontrol. Visi
9
tanpa aksi itu fantasi, aksi tanpa visi sensasi (sesaat). Dalam menjalankan
praktek ini kita dituntut untuk selalu belajar dari orang lain (benchmark) dan
meraih kemenangan-kemenangan kecil (quick wins) untuk membangun
kepercayaan diri dalam menggapai kemenangan.
1.1.6 Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk sebagai berikut:
Gambar 1 3

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Wilayah Telekomunikasi Bekasi


Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

Berikut job deskripsi masing-masing unit organisasi:


a. General Manager (GM) Wilayah Telekomunikasi
1. Mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan sistem
jaringan.
2. Bertanggung jawab untuk mengoperasikan layanan telekomunikasi di tingkat
wilayah dan bertanggung jawab terhadap pencapaian kerja operasional
perusahaan.
3. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
b. Deputy General Manager (DGM) Wilayah Telekomunikasi
1. Menjamin terlaksana nya operasional peran delivery channel (saluran
pengiriman) untuk personal customer (pelanggan orang) dan cluster
(kelompok).

10
2. Mengelola dan mengendalikan operasi serta pemeliharaan jaringan akses
pelanggan.
c. Winning Aquiring, Rectaining (WAR) Room
1. Mengumpulkan data Pasang baru (PSB) Indi home, Pasang baru (PSB) Wi-Fi,
Pasang baru akses internet (PSB Astinet), Virtual Privare Network Internet
Protokol (VPN IP), Metropolitan Ethernet (Metro Ethernet) dan
mengumpulkan data jaringan yang sudah go live.
2. Membuat laporan untuk General Manager (GM) Wilayah Telekomunikasi
Bekasi untuk bahan evaluasi rapat mingguan.
d. Human Resource (HR) and Community Development Center (CDC)
1. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan
Human Resource Service dengan menerjemahkan strategi fungsional,
menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) fungsional, dan menyusun indikator-
indikator kinerja unit.
2. Merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf atau tim,
mengimplementasikan program kerja yang telah tersusun, review pencapaian
kinerja anggota tim atau staf.
e. Logistik and General Support (GS) untuk memimpin pengelolaan fungsi logistic,
general support untuk mendukung pencapaian performansi dan memiliki hak
akses atas aplikasi Enterprise Support System (ESS).
f. Finance untuk mengelola penyelenggaraan aktivitas operasi transaksi keuangan
perusahaan, mengendalikan implementasi kebijakan keuangan perusahaan, dan
mengkoordinasikan aktivitas operasional dukungan fungsi keuangan kepada
seluruh unit Telkom.
g. Security and Safety (SAS) Service untuk mengamankan asset Telkom dan
memberikan kenyamanan kepada seluruh karyawan maupun pelanggan yang
datang ke Plaza Telkom.
h. Home Service
1. Melakukan pengelolaan sales untuk mendukung pencapaian performansi dan
memastikan kebutuhan-kebutuhan penjualan di identifikasi dan dikumpulkan
untuk persiapan penjualan produk.

11
2. Memastikan kelengkapan administrasi transaksi ditata secara cermat untuk
melengkapi pemberkasan dokumen pelanggan baru atau digunakan sebagai
referensi untuk melakukan validasi data pelanggan.
i. Personal Service untuk memasarkan Wi-Fi ID secara retail ke pelanggan personal
dan penyusunan rencana kegiatan promosi dan analisis penjualan.
j. Customer Care
1. Mengawasi operasi sehari-hari dalam divisi customer care dan menanggapi
masalah layanan pelanggan secara tepat waktu.
2. Menyimpan catatan yang akurat dan mendokumentasikan semua kegiatan dan
diskusi layanan pelanggan.
k. Business Goverment and Enterprise Service
1. Melayani permintaan jasa telekomunikasi berupa Akses internet (Astinet),
Virtual Privare Network Internet Protokol (VPN IP), Metropolitan Ethernet,
(Metro Ethernet), Indihome, Wi-Fi ID ke pelanggan bisnis dan pemerintah kota
atau kabupaten.
2. Bertanggung jawab atas berlangsung nya segala kegiatan unit BGES meliputi
memimpin, mengatur, membimbing, dan mengarahkan organisasi unit, dimana
kegiatan tersebut untuk mencapai target yang sesuai dengan target yang sudah
ditentukan setiap individu karyawan.
l. Payment Collection untuk menerima atau menampung pembayaran jasa
telekomunikasi dari pelanggan Telkom dan melakukan penagihan kepada
pelanggan yang menunggak.
m. Whosale Access Network
1. Memastikan ada statistis gangguan dan kinerja perangkat jaringan akses dan
pendukungnya dianalisis untuk menyusun alternatif-alternatif penanganan
operasional yang lebih efektif dan efisien dan mempublikasikannya melalui
media.
2. Tingkat efektivitas rekomendasi perbaikan, peningkatan kinerja perangkat dan
menanggani jaringan untuk Wi-Fi ID ke pelanggan bisnis.

12
n. Access Optima and Construction Supervision (Const. SPV)
1. Menangani penambah jaringan atau penarikan jaringan baru dan mengevaluasi
kinerja sistem Cooper and Digital Subcriber Line (DSL) Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sitem.
2. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (AON), memberikan
solusi optimalisasi sistem dan mengevaluasi Wireline Access Network sesuai
dengan kebutuhan kebijakan serta mampu membuat analisis kapabilitas dan
menyusun project plan implementasi.
o. Access Data Management
1. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area dan memastikan
permintaan (Demand) dari Distribution Channel (saluran distribusi) diperiksa
untuk mendapatkan data atau informasi kemungkinan layanan teknisnya.
2. Memastikan pelaksaan kontrak pembangunan infrastruktur akses di area
operasinya dimonitor dan dikoordinasikan dengan pelaksanaan di Divisi Akses
untuk mendukung pengawasan pembangunan diselesaikan sesuai batas waktu
yang ditetapkan.
p. Access Maintenan and Quality Engineering (QE) untuk bertanggung jawab
terhadap kualitas jaringan telekomunikasi dan memelihara performance jaringan.
q. Access and Service Operation untuk menangani gangguan jaringan.
r. Network Area and Is Operation untuk menangani perangkat computer untuk
karyawan Telkom Bekasi dan enyediakan Local Akses Network (LAN) untuk akses
internet.
s. Corporate Customer Akses Network untuk melayani penyediaan jaringan dan
emperbaiki gangguan jaringan khusus pelanggan corporate dan pelanggan bisnis.
t. Kandatel Cikarang untuk memasarkan Indihome di wilayah Cikarang.

13
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan milik negara atau yang dikenal dengan BUMN memiliki peran penting
dalam pereknomian di Indonesia. Pembentukan BUMN sebagai salah satu intrumen
negara yang mempunyai tujuan mencari keuntungan dan menjalankan peran untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak bisa diberikan lembaga
pemerintah lainnya. Salah satu tujuan BUMN yang mencari keuntungan menjadikan
perusahaan harus lebih responsive terhadap kemajuan perekonomian di dunia. Untuk
memenuhi perusahaan milik negara atau BUMN maka PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk harus memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia
menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan akan sangat
mempengaruhi seperti apa dan bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan
dengan sumber daya manusia yang unggul akan mampu mengorganisir setiap kegiatan
yang ada dalam perusahaan dengan baik, karyawan akan mampu bekerja secara
maksimal dan hasil yang dicapai akan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sebaliknya, perusahaan dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah akan
menghasilkan output yang kurang maksimal. Salah satu cara yang harus dilakukan
oleh pihak perusahaan untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas
adalah dengan melaksanakan seleksi yang maksimal dan menempatkan karyawan di
bagian yang tepat sesuai dengan bidang keahliannya dan juga melakukan pelatihan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Kasmir (2016:101) seleksi adalah proses untuk memilih calon
karyawan yang sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah ditetapkan. Menurut
Priansa (2018:107), seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat
dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik
perekrutan internal maupun eksternal. Dapat disimpulkan bahwa seleksi merupakan
proses menentukan apakah pegawai tesebut untuk perusahaan atau tidak, ketika
melakukan proses seleksi perusahaan harus memilih karyawan yang sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan agar karyawan yang terpilih dapat bekerja dengan
baik untuk perusahaan.

14
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk harus melakukan seleksi yang sangat ketat
untuk karyawan baru untuk bisa bekerja di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk agar
dapat bersaing dengan perusahaan di bidang yang sama dan agar menjadi lebih unggul
dari kompetitornya.
Proses rekrutasi yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia berpedoman pada
work force planning yang dibuat dengan melibatkan Divisi Regional yang didalamnya
ada unit organisasi Wilayah Telekomunikasi, termasuk Witel Bekasi. Witel Bekasi
berada di bawah Divisi Regional II Jakarta. Untuk penempatan karyawan baru dan
mutasi tergantung pada posisi yang kosong sesuai formasi yang ada pada struktur
organisasi di Wilayah Telekomunikasi Bekasi.
Seleksi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai berikut:
a. Seleksi Adminstrasi
Pada seleksi administrasi berisi persyaratan seperti warga negara Indonesia,
melampirkan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL) untuk menyatakan bahwa
calon karyawan telah menyelesaikan masa studi, usia maksimal calon karyawan
untuk (S1) belum berusia 25 tahun dan untuk (S2) berusia 28 tahun, IPK minimal
(S1) 3,00 dan (S2) 3,50 sertifikat TOEFL minimal 500, bersedianya calon
karyawan untuk di tempatkan di wilayah kerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
bersedia nya calon karyawan untuk menjalankan masa ikatan dinas selama dua
tahun.
b. Seleksi Tahap Pertama Online Assesment
1. Sesi Pertama
Terdiri dari Data Confirmation, pada tahap ini terdapat pertanyaan yang berupa
esay mengenai alasan untuk bergabung dengan Telkom Group melalui cara
login pada link yang diberikan melalui email.
2. Sesi Kedua
Terdiri dari General Cognitive Ability Test berisi tentang psikotes dasar yaitu
bangun ruang, deret angka, sinonim, antonim kata, English Ability Tes yaitu
test bahasa Inggris, dan Knowledge Assessment tes ini sesuai bidang posisi
yang kita lamar.

15
c. Seleksi Tahap Kedua
1. Online Interview
Pada tahap tes ini akan terjadi online interview sama pihak telkom. Pelaksanaan
online interview ini menggunakan aplikasi dari link yang dikirim via email.
2. Essay
Pada tahap ini calon pegawai diperintahkan menulis essay mengenai rencana
apa untuk membangun telkom kedepannnya lebih baik dan solusi telkom untuk
bangsa, essay ditulis menggunakan bahasa Inggris kemudian kirim ke website
telkom.
3. Surat Rekomendasi
Pada tahap ini diminta surat rekomendasi dari atasan atau dari dosen.
d. Seleksi Tahap Akhir
1. Tes Kesehatan
Tes ini terdiri dari test fisik seperti tinggi badan, berat badan, tes urine, tes
darah, rontgen paru-paru, tes EKG (Elektrokardiogram), tes audiometri, dan
konsultasi dokter.
2. Psikotest
Tes ini dari test pauli, tes wartegg, tes gambar pohon, tes gambar orang.
3. Focus Group Discussion (FGD) dan Business Games
Pada tes ini calon karyawan dibuatkan grup diskusi lalu calon karyawan diberi
soal dan kasus bisnis, masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk
saling menjawab dan menanggapi untuk menyelesaikan bisnis yang diberikan.
4. Interview Panel
Pada interview ini dilakukan oleh tiga orang, satu dari psikolog, satu dari HRD,
satu dari senior leader interview seputar Curriculum Vitae (CV), pengalaman
kuliah, pengalaman organisasi, pengalaman kerja dan juga jawaban tes-tes
yang dilakukan oleh calon karyawan sebelumnya, porofolio bisnis, budaya
perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi, informasi dan
komunikasi dan penyedia sarana dan prasarana jaringan telekomunikasi di Indonesia
penempatan karyawan dalam posisi yang tepat merupakan hal utama dan sangat
penting. Wilayah Telekomunikasi Bekasi harus sangat memperhatikan dalam proses
16
penempatan pada karyawan yang baru atau pada karyawan yang lama pada posisi
jabatan baru, dalam proses penempatan karyawan di Wilayah Telekomunikasi Bekasi
sesuai dengan permintaan Wilayah Telekomunikasi Bekasi, karena Wilayah
Telekomunikasi yang mengerti posisi mana yang kosong sesuai formasi yg paling
urgent harus diisi untuk menjalankan bisnis perusahaan yg berkoordinasi dengan divisi
regional II Jakarta. Dalam proses orientasi sebelum diangkat jadi pegawai Wilayah
Telekomunikasi berhak memindah-mindahkan calon pegawai tersebut untuk
menambah pengalaman dan menilai calon pegawai tersebut. Menurut Tohardi dalam
Priansa (2018:125), menyatakan bahwa penempatan adalah menempatkan pegawai
pada pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan atau pengetahuannya atau dengan
kata lain proses mengetahui karakter atau syarat-syarat yang diperlukan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan (tugas) selanjutnya menjadi orang pegawai yang cocok
dengan pekerjaan yang ada dalam arti kata orang tersebut sesuai dengan persyaratan
pekerjaan yang ada dalam spesifikasi jabatan. Dapat disimpulkan bahwa
menempatkan karyawan harus sesuai dengan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki
nya dengan persyaratan pada suatu pekerjaan tertentu.
Menurut Chan dalam Priansa (2018:175), menyatakan bahwa pelatihan
merupakan pembelajaran yang disediakan dalam rangka meningkatkan kinerja terkait
dengan pekerjaan saat ini. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan ilmu yang
diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja nya dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Menurut Kasmir (2016:128), adapun keuntungan baik bagi karyawan
maupun perusahaan setelah mengikuti pelatihan sebagai berikut:
a. Akan memiliki kemampuan
Artinya karyawan memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Dengan kata lain adalah setelah mengikuti pelatihan,
kemampuan calon karyawan akan bekerja lebih baik terutama dalam hal
kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan hasil pekerjaannya. Demikian pula bagi
perusahaan akan memberikan keuntungan memiliki karyawan yang memiliki
kemampuan untuk mengerjakan pekerjaannya dengan sempurna.
b. Sikap dan mental karyawan
Artinya dalam pelatihan, juga dilatih untuk menanamkan sikap mental karyawan
menjadi lebih baik. Sikap dan mental karyawan diharapkan menjadi lebih positif
17
dibandingkan sebelumnya. Karyawan jadi pekerja keras dan pantang menyerah
serta tidak mudah putus asa.
c. Kerja sama
Artinya di lembaga pelatihan karyawan dibentuk untuk dapat bekerja sama antar
teman dan saling menghargai. Dengan terbentuknya kerja sama ini tentu akan
berlanjut setelah mereka bekerja sama nantinya, sehingga kepentingan individu
dapat diminimalkan.
d. Disiplin kerja
Artinya karyawan yang mengikuti pelatihan juga diajarkan tentang disiplin dalam
bekerja, sehingga setelah menyelesaikan pelatihan, maka disiplin kerjanya telah
tertanam. Disiplin artinya karyawan akan memandang penting serta mentaati
waktu kerja, mulai dari jam masuk kerja, mengerjakan pekerjaan sampai tuntas
tanpa menunda serta mengikuti jam pulang kerja sesuai aturan yang telah
ditetapkan.
e. Perilaku karyawan
Pelatihan juga akan mampu mengubah pandangan atau perilaku karyawan ke arah
yang lebih positif. Artinya selama pelatihan calon karyawan akan dilatih dan
dibentuk untuk memiliki perilaku yang positif sesuai aturan perusahaan. Karyawan
juga akan dilatih dan dibentuk agar pandangannya terhadap perusahaan secara
keseluruhan menjadi lebih positif.
f. Jenjang karier
Artinya dengan melalui pelatihan calon karyawan akan dapat menentukan jenjang
kariernya ke depan, karena salah satu cara untuk meningkatkan jenjang karier
adalah mengikuti pelatihan sebanyak mungkin. Bahkan terkadang pelatihan
dianggap sebagai salah satu syarat untuk meningkatkan jenjang karier seseorang.
Oleh karena itu, setelah menyelesaikan sekian banyak pelatihan, tentu karyawan
tersebut akan dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan tertentu, di samping
persyaratan lain tentunya.
g. Loyalitas dan rasa memiliki
Artinya dengan mengikuti pelatihan juga akan meningkatkan loyalitas atau
kesetiaan calon karyawan kepada perusahaan. Bahkan setelah mengikuti pelatihan
karyawan juga akan meningkatkan rasa memiliki dan bagian dari perusahaan,
18
sehingga akan bersungguh-sungguh dalam bekerja dan membela perusahaan
dalam berbagai kepentingan dengan berbagai cara. Kesetiaan karyawan sangat
penting dan perlu dijaga terus-menurus.
h. Pengetahuan baru
Artinya di dalam pelatihan semua informasi akan diberikan, sehingga makin
sempurnalah pengetahuan yang diperoleh calon karyawan. Tentu saja ini
memudahkan karyawan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang dipegangnya.
Dapat disimpulkan menurut Kasmir (2016:128), bahwa pelatihan sangat
memberikan banyak keuntungan tidak hanya untuk perusahaan tetapi keuntungan
untuk karyawan yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memliki beberapa strategi pengembangan
kompetensi dan dalam pelaksanaan pelatihan ada yang diselenggarakan di Telkom
Corporate University Center (TCUC) di Bandung, terutama untuk pelatihan leadership
dan pelatihan berskala nasional, pelaksanaan pelatihan juga dilaksanakan di corporate
university regional, dan di wilayah telekomunikasi, seperti Witel Bekasi. Strategi
pelatihan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang dilakukan melalui:
a. DNA Strategy
Pelatihan yang dilakukan guna menggali lebih banyak informasi terkait dengan
berbagai macam produk yang ditawarkan Telkom Group, yang meliputi konten,
aplikasi, network dan device.
b. Accelerate Strategy
Pelatihan yang fokus pada akuisisi dan penetrasi, dan dalam banyak hal terkait
dengan peningkatan proses bisnis.
c. Empower Strategy
Pengembangan kompetensi yang berhubungan dengan peningkatan penjualan,
pemberdayaan manusia, serta saluran pengiriman.
d. Lateral Strategy
Pelatihan yang mengarah kepada community marketing dan many to many
marketing.
Proses pengembangan kompetensi juga pada dasarnya berhubungan dengan
sejumlah program internal lain di lingkup kerja telkom, seperti knowledge
management (manajemen pengetahuan), dimana karyawan memiliki kesempatan
19
untuk berbagi informasi, konsep dan bertukar ide melalui artikel tertentu. Perusahaan
selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi, karena ketika suatu
perusahaan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang
optimal bagi perusahaan. Selain itu perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
Menurut Kasmir (2016:182) menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil kerja dan
perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Disimpulkan bahwa kinerja adalah
hasil kerja karyawan pada periode tertentu yang didalam nya mengandung standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan yang mencapai standar yang telah
di tetapkan oleh perusahaan artinya karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik dan
jika karyawan tidak mencapai standar yang telah di tetapkan oleh perusahaan maka
artinya karyawan tersebut memiliki kinerja tidak baik.
Berikut ini adalah tabel nilai kinerja Individu Wilayah Telekomunikasi Bekasi
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode tahun 2018 dan 2019
TABEL 1.1
NILAI KINERJA INDIVIDU WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI
TAHUN 2016, 2017 DAN 2018
Pencapaian Pencapaian Pencapaian
Nilai Kinerja Kinerja Kinerja
Range Nilai Keterangan
Prestasi Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018
≥ 110.1% P1 - - - Luar Biasa
≥ 103.1 s.d Diatas
110% P2 67.31% 70.15% 72.97%
Target
≥ 96.1 s.d Mencapai
103% P3 32.69% 29.85% 27.03%
Target
≥ 93.1 s.d Tidak
96% P4 - - - Mencapai
Target
< 93% Jauh
P5 - - - Dibawah
Target
Total 100% 100% 100%
Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

20
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki target untuk nilai kinerja individu ≥ 110.1%
dengan nilai prestasi P1, tetapi selama tiga tahun berturut-turut tidak ada karyawan
Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang
mendapatkan P1 (luar biasa), untuk mendapatkan nilai prestasi P1 tergantung antara
lain dari pada kualitas sumber daya manusia yang ada di Wilayah Telekomunikasi
(Witel) Bekasi. Karyawan yang ada di Witel Bekasi diperoleh dari hasil proses seleksi,
kemudian proses penempatan dan dilanjutkan dengan proses pelatihan dan
pengembangan. Kualitas SDM akan meningkat jika ketiga poses tersebut berjalan
dengan baik sesuai pendapat yang diuraikan para pakar di bidang sumber daya manusia
di atas. Untuk mendapatkan nilai P1 karyawan harus memiliki kreativitas dan inovasi
yang dapat diterapkan di perusahaan dan nilai kinerjanya harus ≥ 110.1% dan dengan
nilai tersebut akan membantu meningkatkan kinerja unit atau organisasi, khususnya
kinerja Witel Bekasi.
Berikut ini adalah tabel nilai kinerja Unit Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode tahun 2018 dan 2019 per triwulan
TABEL 1.2
NILAI KINERJA UNIT WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI
TAHUN 2018 DAN 2019
Kinerja Tahun Persen (%)
TW I 2018 99,47%
TW II 2018 99,97%
TW III 2018 100,32%
TW IV 2018 98,71%
TW I 2019 99,28%
TW II 2019 99,83%
TW III 2019 99,28%
Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, menunjukkan nilai kinerja Unit Wilayah


Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 2018 dan 2019,
belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%, atau masih jauh dari pencapaian
yang diharapkan atau diimpikan manajemen dan karyawan sebesar ≥ 110.1% (luar
biasa). Pada Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
21
terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan seperti proses seleksi, penempatan
karyawan yang harus disesuaikan dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki,
pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan pekerjaan sehari-hari, jika ketiga hal
tersebut berjalan dengan baik dan sesuai maka akan menyebabkan kinerja karyawan
yang dimiliki oleh Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk akan mencapai target yang diinginkan dan akan mempengaruhi Nilai Kinerja Unit.
Nilai Kinerja Unit atau Organisasi tergantung pada nilai kinerja individu
karyawan, makin tinggi nilai kinerja karyawan akan meningkatkan kinerja organisasi,
sehingga untuk meningkatkan nilai kinerja Unit Wilayah Telekomunikasi Bekasi
kualitas sumber daya manusianya harus ditingkatkan melalui pelatihan dan
pengembangan, setelah proses seleksi dan penempatan yang harus dilaksanakan secara
profesional dengan memperhatikan kebutuhan perusahaan.
Dari uraian tersebut peran proses seleksi, penempatan dan pelatihan sangat
menentukan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Dimulai dari penetapan secara
formal work force planning yang disusun berdasarkan masukan dari seluruh jajaran
yang ada dibawah PT Telkom, selanjutnya proses rekrutasi melalui beberapa tahapan
proses termasuk didalamnya proses orientasi menjadi tantangan tersendiri bagi
perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik agar perusahaan tetap
sustainable growth dan bisa bersaing menghadapi competitor (pesaing) ditengah
dinamika pelanggan yang semakin dinamis.

22
Berikut ini terdapat tabel hasil wawancara yang dilakukan dengan karyawan
Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
TABEL 1.3
HASIL WAWANCARA KARYAWAN
WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI
No. Sumber Pertanyaan Hasil
1. Manager Bagaimana proses seleksi Beberapa pola rekrutasi
Human karyawan yang dilakukan Telkom:
Resource Telkom? Proses seleksi a. Rekrut umum via web site:
(HR) & apa menurut saudara yang rekrutmen.telkom.co.id
Community perlu di kembangkan? b. Talent scooting (Pemindaian
Development bakat) melalui kampus-
Center kampus ternama.
(CDC) c. Event perlombaan atau
digital event.
d. Ikatan dinas.
Proses seleksi yang perlu
dikembangkan:
a. Seleksi via event-event
perlombaan.
b. Talent scooting
(Pemindaian bakat) di
kampus kawasan atau
global.
Bagaimana menurut TNA disusun berdasar
saudara Training Need kebutuhan individu karyawan
Analysis (TNA) di dan kebutuhan pengembangan
Telkom Witel Bekasi? business perusahaan. Perlu
Untuk kebutuhan dikembangkan yaitu pelatihan
pelatihan dan terkait kesiapan digital
pengembangan SDM capability (kemampuan
apakah ada yang perlu di digital).
kembangkan?
Bersambung

23
Tabel 1.3 (Sambungan)
Bagaimana proses Penempatan karyawan
penempatan karyawan berdasar Job Function (fungsi
baru? Apa sudah sesuai pekerjaan) individu tentunya
dengan latar belakang sedapat mungkin dengan latar
pendidikan, hasil seleksi belakang pendidikan. Jika
dan kebutuhan organisasi? terdapat perbedaan dengan
Apakah ada yang perlu di latar belakang pendidikan atau
sempurnakan? keahlian maka disolusi dengan
training yang dibutuhkan untuk
menutup gap competency
tersebut. Penyempurnaan
diperlukan untuk rekrutasi
yang disesuaikan dengan
kompetensi yang dibutuhkan di
operasional.
Bagaimana menurut Kinerja sudah memuaskan,
saudara kinerja karyawan dilihat dari nilai kinerja
Witel Bekasi? Apakah individu dan survei kepuasan
realisasi kinerja karyawan karyawan.
sudah memuaskan?
2. Karyawan Bagaimana proses seleksi Seleksi dilakukan secara
Human karyawan yang dilakukan online, yang perlu
Resource Telkom? Proses seleksi dikembangkan adalah seleksi
(HR) & apa menurut saudara yang untuk lulusan SLTA sampai
(CDC) perlu di kembangkan? dengan D3.
Bagaimana menurut Penyusunan TNA tidak di
saudara Training Need lakukan sosialisasi secara jelas,
Analysis (TNA) di sehingga kebutuhan pelatihan
Telkom Witel Bekasi? dengan job (pekerjaan)
Untuk kebutuhan keseharian masih belum
pelatihan dan selaras.
pengembangan SDM
apakah ada yang perlu
dikembangkan?
Bagaimana proses Proses penempatan karyawan
penempatan karyawan baru dilakukan secara terpusat
baru? Apa sudah sesuai dan di sesuaikan dengan latar
dengan latar belakang belakang pendidikan, hasil
Pendidikan, hasil seleksi seleksi, dan kebutuhan
dan kebutuhan organisasi? organisasi, namun
Apakah ada yang perlu di implementasi di lapangan di
sempurnakan? sesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan.
Bersambung

24
Tabel 1.3 (Sambungan)
Bagaimana menurut Kinerja karyawan cukup
saudara kinerja karyawan memuaskan, namun penilaian
Witel Bekasi? Apakah hasil kinerja masih di lakukan
realisasi kinerja karyawan secara unit Witel, sehingga
sudah memuaskan? penamaan NKI (Nilai Kerja
Individu) seluruhnya diganti
menjadi NKU (Nilai kerja
Unit).
3. Karyawan Bagaimana proses seleksi a. Proses seleksi dilakukan
Human karyawan yang dilakukan secara online, disini akan
Resource Telkom? Proses seleksi terpilih kandidat yang lulus
(HR) & apa menurut saudara yang dalam seleksi tersebut.
(CDC) perlu di kembangkan Sifatnya terbuka dan
transparan tidak ada
keterlibatan dari pihak
manapun.
b. Sudah cukup tidak perlu
dikembangkan lagi, karena
ini sudah berbasis web yang
cukup kredibel (dapat
dipercaya).
Bagaimana menurut a. Training dilakukan juga
saudara Training Need dengan online, secara
Analysis (TNA) di mandiri akan mendapatkan
Telkom Witel Bekasi? kebutuhan training
Untuk kebutuhan berkesesuaian dengan job
pelatihan dan (pekerjaan) yang ada di unit
pengembangan SDM nya masing-masing.
apakah ada yang perlu di b. Sudah cukup tetapi bila ada
kembangkan pelatihan yang sifat nya
aplikasi baru perlu juga
adanya praktek-praktek
aplikasi tersebut guna cepat
terserap nya tujuan aplikasi
dan materi yang di maksud
Bersambung

25
Tabel 1.3 (Sambungan)
Bagaimana proses a. Di tempat usaha seperti
penempatan karyawan Telkom dibutuhkan
baru? Apa sudah sesuai karyawan yang multy skill,
dengan latar belakang jadi seorang karyawan baru
pendidikan, hasil seleksi dituntun agar bisa
dan kebutuhan organisasi? beradaptasi dengan
Apakah ada yang perlu di kebutuhan yang ada di unit-
sempurnakan? unit di Telkom.
b. Kalau sudah sempurna,
sebaiknya skill
(kemampuan) yang sudah
di punyai agar di tetapkan
saja di unit yang jadi
singgahan terakhir, contoh
unit jaringan kita fokus ke
karyawan di unit jaringan
saja.
Bagaimana menurut a. Sangat baik, apapun tugas
saudara kinerja karyawan yang diberikan perusahaan
Witel Bekasi? Apakah kita kerjakan dengan penuh
realisasi kinerja karyawan rasa tanggung jawab.
sudah memuaskan? b. Kalau realisasi kita
mengacu kepada target-
target yang diberikan
perusahaan, kita akan
merasa puas jika target-
target tersebut dicapai.

Sumber: Wawancara Internal Peneliti

Berdasarkan tabel 1.3 di atas, hasil wawancara Pada proses seleksi yang perlu
dikembangkan yaitu seleksi via event-event perlombaan, talent scooting (pemindaian
bakat) di kampus kawasan atau global selain itu Wilayah Telekomunikasi Bekasi
bersama Telkom Regional II secara berkala megadakan rapat manajemen (umumnya
minimal persemester) dengan sumber daya manusia pusat salah satunya membahas
sistim rekutasi dan mereka juga mendapat penjelasan terkait aturan rekrutasi dan
diskusi bersama, jadi mereka paham sistim rekrutasi Telkom, disamping itu dalam
menyusun work force planning untuk pedoman rekrutasi Wilayah Telekomunikasi
Bekasi dan Divisi Regional II Jakarta ikut terlibat. Proses seleksi waktu rekrutasi
dalam bagian wawancara Wilayah Telekomunikasi dan Regional dilibatkan. Dalam
26
seleksi sifatnya terbuka dan transparan dan juga dapat dipercaya, perlu dikembangkan
juga untuk seleksi lulusan SLTA dan Diploma, selain itu juga perlu dikembangkan
seleksi talent scooting (pemindaian bakat) dan seleksi via event-event perlombaan.
Pada karyawan penempatan di sesuaikan dengan latar belakang pendidikan, hasil
seleksi dan kebutuhan organisasi namun implementasi di lapangan di sesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan. Realisasi pelatihan berdasarkan kebutuhan individu
karyawan dan kebutuhan perusahaan, penyusunan pelatihan tidak dilakukan sosialisasi
secara jelas, yang menyebabkan pelatihan tidak selaras dengan job (pekerjaan)
keseharian, dan dalam program pelatihan ada yang bersifat menggunakan aplikasi
dimana karyawan perlu dikembangkan mengenai program pelatihan yang terkait
kesiapan digital capability (kemampuan digital).
Berikut ini terdapat tabel data pelatihan karyawan Wilayah Telekomunikasi
Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2017,2018, dan 2019.
TABEL 1.4
DATA PELATIHAN KARYAWAN
WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI TAHUN 2017
No. Nama Jenis Pelatihan Tipe Pelatihan Pelaksanaan
1. Sosmed and Warior for Sosmed and Warior
DROID for DROID Maret 2017
2. Assessment JT BP 4 Assessment JT BP 4 Maret 2017

3. OM IP Network CISCO OM IP Network Maret 2017


and Sertifikasi TCIA CISCO and Sertifikasi
TCIA
4. BUSINESS LAW FOR BUSINESS LAW Maret 2017
AM FOR AM
5. DISRUPTIVE AM DBS DISRUPTIVE AM Maret 2017
DBS
6. GPMP II GPMP II Maret 2017
7. Purnabhakti Purnabhakti Maret 2017
8. Guidance for Spv Guidance for Spv Maret 2017
Canvasser Domination Canvasser Domination
9. TOT WFM (Work Force TOT WFM (Work Maret 2017
Management) Force Management)
10. Assessment JT BP 3 Assessment JT BP 3 April 2017
Bersambung

27
Tabel 1.4 (Sambungan)
11. Customer Quality Customer Quality April 2017
Performance Mgt System Performance Mgt
System
12. Assessment JT BP 4 Assessment JT BP 4 April 2017
13. Pekerjaan Alih Kelola Pekerjaan Alih Kelola April 2017
Tower Tower
14. GPDP V GPDP V April 2017
15. Assessment PKWT Assessment PKWT April 2017
16. Advanced O and M Advanced O and M April 2017
BRAS Huawei BRAS Huawei
17. GPMP For GM WITEL GPMP For GM Mei 2017
WITEL
18. Post Assessment Post Assessment Mei 2017
19. Pemahaman Bispro SOA Pemahaman Bispro Mei 2017
SOA
20. Coaching Leadership Coaching Leadership Mei 2017
21. GPMP III GPMP III Juni 2017
22. Consumer Fixed BB and Consumer Fixed BB Juli 2017
Digital Leadership and Digital Leadership
23. Public Speaking and Public Speaking and Juli 2017
Smart Presentation Smart Presentation
24. TCIMF TCIMF Juli 2017
25. WORKSHOP Workshop WHAM Agustus 2017
MAXIMIZING
PERFORMANCE
26. Assessment JT BP 2 Assessment JT BP 2 Agustus 2017
27. Assessment Kontrak Assessment Kontrak Agustus 2017
Berdasarkan IFRS 15 Berdasarkan IFRS 15
28. ILC Sosmed and Warior ILC Sosmed and Agustus 2017
for DROID Warior for DROID
29. COC New Digital Plasa COC New Digital Agustus 2017
Telkom Plasa Telkom
30. Pengelolaan Debt Negotiation Skill and Agustus 2017
Collection Indihome Collection Mgt
Bersambung

28
Tabel 1.4 (Sambungan)
31. Disruptive Kakandatel Disruptive Kakandatel Agustus 2017
32. Metode Penulisan Artikel Metode Penulisan Agustus 2017
and Handling Media Artikel and Handling
Media
33. Komersialisasi Komersialisasi September 2017
Fulfillment Control Cnter Fulfillment Control
Center
34. Digital Instalasi AP LME, Digital Instalasi AP September 2017
SSO by WOMSWIFI LME, SSO by
WOMSWIFI
Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

Berikut ini terdapat tabel data pelatihan karyawan Wilayah Telekomunikasi


Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2017,2018 dan 2019.
TABEL 1.5
DATA PELATIHAN KARYAWAN
WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI TAHUN 2018
No. Nama Jenis Pelatihan Tipe Pelatihan Pelaksanaan
1. Business Simulation Business Simulation V
Cold War Maret 2018
2. Enhance Supervisory Enhance Supervisory
Capability Capability Maret 2018
3. Assesment JT BP 1 Assesment JT BP 1 Maret 2018
4. ELP Biz Simulation Business Simulation IV
Expedition Batch 2 Maret 2018
5. Spiritual At Work Spiritual At Work Maret 2018
6. Sharp Sttgy 2 Win Sharp Sttgy 2 Win
Market Apart and Prem Market Apart and Prem Maret 2018
7. Logistik and CAPEX Logistik and CAPEX
Management Management Maret 2018
8. Sharing Delivering Best Sharing Delivering
CX Using Socmed Best CX Using Socmed April 2018

9. Enhance Spv Cap 4 Enhance Spv Cap 4


Great Acc Network Great Acc Network April 2018

10. SERTIFIKASI IRCP CPIR April 2018


Bersambung

29
Tabel 1.5 (Sambungan)
11. Sertifikasi aplikasi Aplikasi KPRO
KPRO and SIIS April 2018
12. TCIF (Telkom Certified TCIF (Telkom
IP Fundamental) Certified IP April 2018
Fundamental)
13. IFRS 15 IFRS April 2018
14. Soft Skill Training for Soft Skill Training for
Regional Bus Regional Bus April 2018
15. NEW CRM NEW CRM Mei 2018
16. CX Service Behavior CX Service Behavior Mei 2018
17. TCIF TCIF Mei 2018
18. GPMP V GPMP V Juni 2018
19. Purnabhakti 2018 Purnabhakti Juli 2018
20. Talent Days 4G LTE
OPTIMIZATION
(ROAD TO 5G Agustus 2018
NETWORK)
21. Coaching Untuk Talent Coaching
Telkom Group – 1 September 2018
22. Digi Op and Teritory Digi Op and Teritory
Leader for Kakandatel Leader for Kakandatel September 2018
23. SMK3 SMK3 September 2018
24. GPMP IV GPMP IV September 2018
Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

30
Berikut ini terdapat tabel data pelatihan karyawan Wilayah Telekomunikasi
Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2017,2018 dan 2019.
TABEL 1.6
DATA PELATIHAN KARYAWAN
WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI TAHUN 2019
No. Nama Jenis Pelatihan Tipe Pelatihan Pelaksanaan
1. Coaching for SL Coaching
Program TNT Batch-3 Maret 2019

2. Post Pitching DAB 12 Amoeba Post Pitching


Session 1 Maret 2019
3. Core Business DBS Core Business DBS Maret 2019
4. NCX NCX Maret 2019
5. Bispro and New aplikasi Bispro and New
PT2/PT3 aplikasi PT2/PT3 Maret 2019

6. Coaching Apresiative Coaching April 2019


7. GPMP IV GPMP IV April 2019
8. Softskill Training 4 Softskill Training 4
Business and IntTrade Business and IntTrade April 2019
9. SKKL IGG Type B SKKL IGG Type B Mei 2019
Matanusa Matanusa
10. Monetizing Digital Monetizing Digital Mei 2019
Business Business
11. GPMP III GPMP III Juni 2019
12. Purnabhakti 2019 Purnabhakti Juni 2019
13. AmoebaCamp DAB 12 Amoeba (DAB) Juni 2019
14. Assesment JT BP 2 Assesment JT BP 2 Juli 2019
15. Assessment JT BP 3 Assessment JT BP 3 Juli 2019
16. GPMP V GPMP V Juli 2019
17. Sertifikasi SIIS Sertifikasi SIIS Agustus 2019
18. Hack Idea Jakarta Hack Days Agustus 2019
19. Post Pitching HackIdea 4 Amoeba Post Pitching September 2019
2019 TREG 2
Sumber: HR Wilayah Telekomunikasi Bekasi

31
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu karyawan Human
Resource (HR) Witel Bekasi, bahwa setelah peserta menyelesaikan pelatihan terdapat
evaluasi pelatihan. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memantau pelaksanaan
pelatihan serta efektifitas pelaksanaan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh
karyawan. Ada dua level evaluasi pelatihan, yang wajib dilakukan dalam
penyelenggaraan pelatihan, yaitu:
a. Evaluasi pelatihan level satu
Setelah pelatihan peserta diminta untuk post test.
b. Evaluasi pelatihan level dua
Tiga bulan setelah pelatihan terdapat kuesioner untuk diisi oleh manajer berkaitan
dengan perubahan peserta pelatihan dari knowledge sampai behavior.
Jika peserta tidak ada kekurangan maka peserta akan dianggap lulus dalam
pelatihan dan akan diberikan sertifikat sebagai tanda kelulusan atas kegiatan pelatihan
yang diikuti. Sertifikat diberikan pada hari terakhir peserta mengikuti pelatihan, dalam
sertifikat tersebut berisi nama peserta, nomor induk karyawan (nik) dan pernyataan
bahwa peserta lulus dalam pelatihan.
Pada penempatan karyawan berdasarkan job function (fungsi pekerjaan) individu
dimana semaksimal mungkin akan di sesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau
keahlian jika terdapat perbedaan maka di solusi dengan training yang dibutuhkan
menutup gap competency tersebut, perlu disempurnakan untuk rekrutasi yang
disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan di operasional, pada penempatan
sangat dibutuhkan keahlian yang multy skill agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan
yang ada di unit-unit di Telkom, jika penempatan sudah sesuai namun implementasi
di lapangan di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan contoh unit jaringan kita fokus
ke karyawan di unit jaringan saja. Proses penempatan karyawan baru disesuaikan
dengan latar belakang pendidikan, hasil seleksi dan kebutuhan organisasi namun
implementasi pada lapangan di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Kinerja
sudah memuaskan dilihat dari nilai kinerja individu dan survey (meninjau) kepuasan
karyawan dan realisasi kita mengacu kepada terget-target yang diberikan perusahaan
selain itu juga tugas yang diberikan perusahaan dikerjakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

32
Berikut tahapan seleksi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam mencari
karyawan dimana Wilayah Telekomunikasi Bekasi juga ikut berperan didalamnya
seperti proses koordinasi untuk seleksi karyawan yang akan ikut GPDP (Great People
Development Program) dan tempat untuk magang sekaligus mengawasi dan
mengevaluasi. Program mencari karyawan sebagai berikut:
a. Great People Development Program (GPDP)
PT Telekomunikasi Indonesia mencari karyawan yang bagus atau lulusan terbaik.
b. Great People Internship Program (GPIP)
PT Telekomunikasi Indonesia mencari karyawan dengan magang tiga tahun
(secara kontrak) bisa jika ingin di perpanjang.
c. Great People Rehire Program (GPRP)
Karyawan pensiun boleh rehire (masuk Telkom kembali) tetapi menunggu satu
sampai dua tahun.
d. Great People Manajerial Program (GPMP)
Karyawan telkom yang ini naik jabatan. Contoh nya karyawan yang naik pangkat
menjadi manager.
e. Magang Kerja Internasional (GTP)
Magang kerja internasional selama tiga bulan.
PT Telekomunikasi Indonesia memiliki pola rekrut yang terdiri dari empat tahap
yaitu:
a. Melalui Web
Melalui web yang disediakan yaitu www.telkom.co.id dan rekrutmen.telkom.co.id
b. Talent Scoot
Datang ke kampus mencari anak – anak yang lulusan nya bagus kemudian di uji.
c. Perlombaan
Mencari calon karyawan yang memiliki pengalaman dimana calon karyawan
mengikuti perlombaan yang ada di kampus.
d. Ikatan Dinas

33
Berikut ini adalah tabel hasil pra kuesioner pengaruh seleksi, penempatan, dan pelatihan terhadap kinerja karyawan
Tabel 1 1

TABEL 1.7
HASIL PRA KUESIONER PENGARUH SELEKSI, PENEMPATAN, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
SS S KS TS STS
No. Pernyataan Jumlah Rata - Rata Keterangan
(5) (4) (3) (2) (1)
1. Seleksi karyawan yang dilakukan
sudah sesuai dengan standrisasi 1 11 0 0 0 12 82% Sangat Baik
perusahaan.
2. Penempatan karyawan dalam suatu
lingkungan kerja sesuai dengan Kurang
0 0 12 0 0 12 60%
keahlian dan pengetahuan yang Baik
dimiliki.
3. Setelah mengikuti pelatihan, karyawan
mampu menyelesaikan pekerjaan 4 8 0 0 0 12 87% Sangat Baik
dengan lebih mudah dan cepat.
4. Saya memiliki pemahaman dan
keterampilan yang baik dalam 0 12 0 0 0 12 80% Baik
melaksanakan pekerjaan
Sumber: Data Hasil Pra Kuesioner Penulis

34
Berdasarkan tabel 1.7 di atas, penyebaran pra kuesioner dilakukan kepada 12
karyawan Wilayah Telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, pada
pernyataan nomor satu mendapatkan hasil rata-rata 82% yang di kategorikan sangat
baik. Pada pernyataan nomor dua mendapatkan hasil rata-rata 60% yang di kategorikan
kurang baik. Pada pernyataan nomor tiga mendapatkan hasil rata-rata 87% yang di
kategorikan sangat baik. Pada pernyataan nomor empat mendapatkan hasil rata-rata
80% yang di kategorikan sangat baik. Hasil pada pra kuesioner menyatakan bahwa
penempatan karyawan dalam suatu lingkungan kerja belum sesuai dengan keahlian
dan pengetahuan yang dimiliki karena masih banyak karyawan yang ditempatkan
belum sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seperti latar
belakang pendidikan terakhir karyawan dan juga skill yang dimiliki.
Kinerja karyawan Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk sudah memuaskan, dilihat dari nilai kinerja individu dan survei
kepuasan karyawan, apapun tugas yang diberikan perusahaan kita kerjakan dengan
penuh rasa tanggung jawab dan ada beberapa proses seleksi yang perlu dikembangkan
agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses memilih calon karyawan. Dalam pelatihan
ada yang perlu dikembangkan yaitu pelatihan terkait digital capability (kemampuan
digital) dan penyusunan pelatihan tidak di lakukan sosialisasi secara jelas. Proses
penempatan karyawan baru sesuai dengan latar belakang pendidikan, kebutuhan
organisasi, namun implementasi di lapangan di sesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan, maka dari itu penempatan karyawan bisa saja tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan calon karyawan.
Seleksi, penempatan dan pelatihan merupakan bagian yang sangat penting dalam
menciptakan kinerja karyawan. bagi perusahaan dalam menentukan diterima atau
tidaknya calon karyawan merupakan salah satu kegiatan yang benar-benar harus
dicermati, karena dalam hal ini perusahaan memperoleh banyak informasi atau
masukan dari karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan hal
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Wilayah Telekomunikasi
Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan judul “PENGARUH SELEKSI,
PENEMPATAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
WILAYAH TELEKOMUNIKASI BEKASI PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, TBK”.
35
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagaimana seleksi karyawan Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk?
b. Bagaimana penempatan karyawan Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk?
c. Bagaimana pelatihan yang diberikan kepada karyawan Wilayah Telekomunikasi
Bekasi PT Telekomunikasi, Tbk?
d. Bagaimana pengaruh seleksi, penempatan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan
Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka diketahui tujuan penelitian sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis seleksi pada karyawan Wilayah
Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
b. Untuk mengetahui dan menganalisis penempatan pada karyawan Wilayah
Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis pelatihan yang diberikan kepada karyawan
Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
d. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh seleksi, penempatan,
dan pelatihan terhadap kinerja karyawan Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak yang memerlukan. Kegunaan
penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta dapat
meningkatkan pemahaman terhadap konsep seleksi, penempatan dan pelatihan
kinerja karyawan dan juga dapat menjadi referensi bagi peneliti.

36
b. Kegunaan Praktis
Penulis berharap dengan penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
bahan masukan bagi perusahaan dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan
dengan pengaruh seleksi, penempatan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi dan objek penelitian ini bertempat di Wilayah Telekomunikasi Bekasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl. Rawa Tembaga No.4, kec. Bekasi Selatan, Kota
Bekasi, Jawa Barat 17141.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika merupakan penjelasan isi dari setiap bab, dimana penjelasan ini dapat
memberikan gambaran langsung mengenai isi setiap bab yang ada dalam penulisan
skripsi ini, secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan penjelasan secara umum tentang isi penelitian yang terdiri
gambaran umum perusahaan, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan topik
pembahasan dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar penyusunan kerangka,
penelitian terdahulu, perumusan hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, variabel operasional, skala
pengukuran, tahapan penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, uii validitas
dan reliabilitas, serta teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini diuraikan secara kronologis dan sistematis tentang deskripsi objek penelitian
analisis data dan pembahasan hasil pengolahan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis, saran bagi objek penelitian dan saran
untuk penelitian selanjutnya.

37

Anda mungkin juga menyukai