Oleh : Evie Riswanda, Fikri Risang Adi, I. Gelbert Reinaldo Handoyo, Lisa Adrina Pratiwi,
Natanael Sembiring
Media sosial merupakan sarana efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu informasi
kepada pihak lain. Media sosial mempunyai peranan strategis selain sebagai transfer
informasi. Selain digunakan dalam hal yang bermanfaat, media social juga sering
didisalahgunakan. Penyalahgunaan tersebut salah satunya adalah Hoax. Hoax bertujuan
untuk membuat opini publik, menggiring opini publik, membentuk persepsi juga untuk
menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media social. Oleh karna itu kita
harus mengantisipasi penyebaran berita Hoax negatif melalui media social.
A. Pendahuluan
Media sosial adalah suatu alat komunikasi secara online dalam dunia maya atau
internet. Dalam media sosial kita dapat berkomunikasi dalam bentuk visual,seperti dapat
berbincang, berinteraksi, dan melihat aktivitas semua orang baik yang kita kenal maupun
tidak. Saat ini, hampir bisa dipastikan bahwa setiap orang yang memiliki smartphone,
juga mempunyai akun media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan
sebagainya. Kondisi seperti ini yang mengubah bagaimana cara berkomunikasi di era
serba digital seperti sekarang. Jika dahulu, perkenalan dilakukan dengan cara saling
tukar kartu nama, sekarang setiap kita bertemu orang baru cenderung untuk bertukar
alamat akun atau membuat pertemanan di media sosial.
Seolah telah menjadi gaya hidup, menggunakan media sosial kini menjadi seperti
sebuah keharusan. Dikatakan demikian karena media sosial memberikan akses
kemudahan bagi kita dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan media sosial,
komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Berkomunikasi menjadi lebih mudah
walaupun adanya perbedaan jarak dan waktu, karena informasi dapat tersebar luas secara
cepat. Tak heran jika keberadaan media sosial sangat dibutuhkan.
Pada era globalisasi ini, masyarakat baik usia tua maupun muda menggunakan
media sosial. Dalam teorinya media sosial digunakan untuk berkomunikasi, berdangang,
bersosialisasi, dan lainnya. Namun dalam praktiknya, terjadi penyimpangan terhadap
penggunaan media sosial. Penyimpangan yang paling sering terjadi adalah terjadinya
penipuan, pembunuhan berencana, penyebaran berita palsu, dan lainnya.
Dewasa ini, permasalah yang timbul dari penggunaan media sosial saat ini adalah
banyaknya informasi hoax yang menyebar luas, bahkan orang terpelajar pun tidak bisa
bedakan mana berita yang benar dan hoax. Penyebaran tanpa dikoreksi maupun dipilah,
pada akhirnya akan berdampak pada penyebaran berita yang tidak sesuai dengan fakta,
dan menimbulkan pandangan baru. Oleh karena berita hoax sangat marak terjadi dalam
penggunaan media sosial sehingga dapat menyesatkan bagi pembaca, maka tujuan
tulisan ini adalah mengungkap sejauh mana peranan media sosial bagi masyarakat,
menganalisa dampak buruk dalam penyebaran berita hoax melalui media sosial, dan
menganalisa antisipasi penyebaran berita hoax melalui media sosial.
B. Media Sosial
Media sosial merupakan sarana efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu
informasi kepada pihak lain. Media sosial sebagai media dengan dinamika sosial yang
sangat tinggi dan memungkinkan komunikasi terbuka kepada berbagai pihak dengan
beragam latar belakang dan kepentingan adalah sarana yang tepat untuk membangkitkan
partisipasi warga dalam membangun kota. Seperti yang dikemukan Howard dan Parks
(2012) Media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur
informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media,
Isi media dapat berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya
yang berbentuk digital, Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media
dalam bentuk digital adalah individu, organisasi, dan industri. (Rahadi, 2017, hal. 2-3).
Kotler dan Keller (2009) juga mengemukakan media sosial adalah media yang
digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi baik
dengan orang lain maupun perusahaan dan vice versa. Pendapat tersebut didukung
pernyataan Carr dan Hayes (2015) dimana media sosial adalah media berbasis internet
yang memungkinkan pengguna berkesempatan untuk berinteraksi dan mempresentasikan
diri, baik secara seketika ataupun tertunda, dengan khalayak luas maupun tidak yang
mendorong nilai dari user-generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain.
Media sosial digunakan secara produktif oleh seluruh ranah masyarakat, bisnis, politik,
media, periklanan, polisi, dan layanan gawat darurat. Media sosial telah menjadi kunci
untuk memprovokasi pemikiran, dialog, dan tindakan seputar isu-isu sosial. (Rahadi,
2017, hal. 2-3).
H. Saran
Sebaiknya masyarakat mau untuk bersikap kritis dan tidak mudah percaya dengan judul
judul yang provokatif, sehingga penyebaran hoax dapat terhindar. Orang tua juga
sebaiknya berperan dalam mendidik anak dalam penggunaan media social supaya tidak
terjerumus dalam berita dan informasi Hoax.
DAFTAR PUSTAKA
Begini Cara Mengidentifikasi Berita "Hoax" di Internet. Kompas.com - 09/01/2017, 12:43
WIB Diakses pada: Rabu, 8 Mei 2018 Pukul: 20.42. https://tekno.kompas.com/read
/2017/01/09/12430037/begini.cara.mengidentifikasi.berita.hoax.di.internet.
Juliswara, Vibriza. 2017. Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinekaan
dalam Menganalisis informasi Berita palsu (Hoax) di Media Sosial. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Muklason, Ahmad, dkk. 2010. Jejaring Sosial dan Dampak Bagi Penggunanya. Surabaya :
Institut Teknologi sepuluh Nopember.
Penyalahgunaan Media Sosial. 18 Mei 2018. Diakses pada : Rabu, 8 Mei 2018 Pukul: 20.28.
https://coretantugas.wordpress.com/2013/05/18/penyalahgunaan-jejaring-sosial/.
Rahadi, Dedi Rianto. 2007. Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax di Media Sosial. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 5 (1) : 58-70. Bekasi : Universitas
Presiden.